MANAJEMEN PUBLIK DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG - PowerPoint PPT Presentation

1 / 23
About This Presentation
Title:

MANAJEMEN PUBLIK DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

Description:

... Pembangunan ekonomi merupakan cara paling tepat bagi ... tidak lagi sebagai agen pembangunan nasional akan tetapi ... Administrasi pembangunan memudar ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:693
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 24
Provided by: Nann6
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: MANAJEMEN PUBLIK DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG


1
MANAJEMEN PUBLIK DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG
  • By
  • Nanik Hidayati
  • Rofikotul Arfati

2
  • Outline
  • Pendahuluan
  • Model Tradisional di Negara-Negara berkembang
  • Masalah dengan model administratife
  • Reformasi sektor Publik
  • Masalah dengan model manajerial
  • Kesimpulan

3
Pendahuluan
  • Gerakan New Public Managemen (NPM) dapat di
    diterapkan di negara-negara maju , akan tetapi
    pada perkembangannya konsep NPM telah menjadi
    suatu gerakan global, sehingga negara negara
    berkembangpun juga terkena pengaruh penyebaran
    global dari konsep ini.
  • Pertanyaan Yang Muncul.....
  • APAKAH KONSEP NPM COCOK UNTUK NEGARA-NEGARA
    BERKEMBANG

4
Perkembangan Administarasi Publik di Negara
Berkembang
  • Sebelum dan sampai kemerdekaan
  • menerapkan model administrasi tradisional dengan
    karakteristik diantaranya model birokrasi yang
    sangat hirarki, pegawai diangkat seumur hodup.
    Birokrasi kaku dan cenderung lambat, Prinsip
    weberian
  • Setelah kemerdekaan sampai perang dingin
  • mengadopsi sosialisme dan marxisme yaitu prinsip
    negara yang menekankan pada kekuatan ekonomi.
    Pertumbuhan ekonomi akan ditercapai dengan cepat
    melalui kepemilikan perusahaan pemerintah,
    intervensi dalam perkonomian swasta dan
    birokrasi yang teknokrat.
  • Setelah perang dingin
  • melaksanakan reformasi di sektor publik dengan
    menerapkan model manajerial yang lebih di kenal
    NPM

5
MODEL TRADISIONAL DI NEGARA BERKEMBANG
  • Ciri sector public di Negara berkembang
  • Adminstrasi public tradisional
  • Birokrasi (Weberian dan Taylor)
  • Aufrecht dan Li, 1995 pp. 175-82 model
    administrasi tradisional berlaku dimana-mana,
    meliputi adanya kantor pusat dari mantan penguasa
    koloni sebelumnya dari penguasa sebelumnya dimana
    pemimpin yang baru dilatih
  • PERAN PEMERINTAH
  • Negara berkembang muncul dari kemerdekaan tahun
    1950-1960an dimana pemerintah berperan dalam
    ekonomi dan kemasyarakatan karena
  • Pembangunan ekonomi merupakan cara paling tepat
    bagi Negara berkembang, seperti di Perancis dan
    UK dimana Negara yang besar dan aktif dirasa
    menawarkan cara terbaik dalam pemerintahan
    (pemikiran Keynesian)
  • Kesuksesan Uni Soviet dan China tahun 1950-1960an
    dengan model pembangunan ekonomi akan menyediakan
    alternative bagi Negara berkembang

6
Model Birokrasi
  • Sebelum kemerdekaan sebagian besar gagal dimana
    birokrasi digunakan oleh penjajajh untuk mengatur
    daerah jajahannya dimana PNS berada pada level
    lebih rendah sedang yang lebih tinggi di tangan
    expatriate
  • Turner dan Hulma (1997, p. 222) hukum
    administrasi berasal dari orang Inggris 50-100
    tahun yang lalu dimana sistemya mengikuti The
    British System untuk menunjukkan selisih dan
    kualitas PNS
  • Setelah kemerdekaan
  • - PNS pada tingkat yang rendah menjadi pegawai
    senior tapi tidak untuk peran yang baru
  • - Birokrasi menjadi besar dan penting tapi
    tidak didukung institusi yang efektif
  • Pemerintah yang mengadopsi rezim kolonial menjadi
    sulit mengatasi legalitas koloninya karena
    birokrasi satu-satunya sumber keahlian dan
    pengetahuan.
  • Grindle (2000) pemerintah disebagian Negara
    berkembang tidak pernah bekerja dengan baik
    karena meniru institusi Barat (kolonial) atau
    kapasitas yang kurang dari institusi.

7
  • Menurut Smith (1996) Fitur menyeluruh dari
    pemerintah colonial adalah membangun birokrasi
    dengan legislatif, partai, pemerintah daerah dan
    badan-badan lainnya untuk mempertahankan control
    dan akuntabilitas.
  • Ketika birokrasi menjadi menjadi actor
    pembangunan institusional yang paling kuat
    seperti dibanyak Negara berkembang, maka
    keseimbangan serius dapat dan akan muncul dan
    birokrasi akan mengatur tanpa batasan politik.
  • Administrasi membutuhkan petunjuk yang jelas agar
    dilaksanakan dengan baik
  • Di Negara berkembang pemisahan politik dari
    administrasi tidak berhasil karena system politik
    yang kurang berkembang
  • Sehingga akibatnya administrasi di Negara
    berkembang menjadi birokrasi yang benar yaitu
    pemerintahan oleh biro dan pemerintahan oleh
    aparat.
  • Birokrasi mempertahankan kepemilikan pada
    berbagai sector dari pertanian hingga
    pertambangandan lapangan usaha lain
  • Birokrasi menjadi satu-satunya majikan ahli
    professional, sebagian dilatih Negara bekas
    koloninya
  • Tidak ada lembaga lain yang bias bersaing
  • Birokrasi terbuka hanya bagi elit dan
    berpendidikan

8
Perusahaan Publik
  • Pasca kemerdekaan
  • Pemerintah menjadi agen utama pembangunan ekonomi
  • Menyediakan infrastruktur
  • Memproduksi barang dan jasa melalui perusahaan
    public
  • Dinegara berkembang perusahaan public digunakan
    jauh lebih besar dari Negara maju, missal di
    tahun 1977 di Tanzania 400 BUMN menyumbang 38
    modal tetap bruto (Jorgensen, 1990 hal 62)
  • Alasan penggunaan perusahaan publk
  • Terdapat kekurangan modal kronis dan pasar modal
    bahwa kepemilikan pribadi menjadi kepemilikan
    asing.
  • Sektor swasta tidak ada yang tertarik menyediakan
    layanan utilitas untuk membentuk Negara sehingga
    infrastruktur perlu perusahaan public.
  • Tahun 1950-1960an perusahaan public dianggap
    bentuk yang tepat dan perusahaan public diberi
    peran penting.

9
  • Ketergantuangan terhadap perusahaan public
    disalahgunakan dan hasilnya tidak diantisipasi,
    tidak lagi sebagai agen pembangunan nasional akan
    tetapi hanya melayani kepentingan manajer atau
    pekerjanya
  • Menurut Turner dan Hulme, 1997, p 176 semakin
    miskin suatu Negara aka semakin besar ukuran
    sector public. Bisa dikatakan jika infrastruktur
    disediakan oleh tangan public, sangat kecil
    justifikasi untuk perusahaan pemerintah.
  • Dibeberapa Negara, hampir semua aktifitas ekonomi
    dikontrol oleh perusahaan public, dimana di akhir
    1960an perusahaan public 80 swasta 20 (Kaunga,
    1993)
  • Meskipun adanya keberhasilan, perusahaan public
    di Negara berkembang cirinya
  • - profitabilitas rendah, hasil balik investasi
    yang buruk, tanpa strategi
  • - manajer tidak dilatih dengan benar dan tanpa
    arah
  • - inefisiensi struktur organisasi dengan staf
  • - kontrol keuangan tidak memadai
  • - lemahnya pengawasan pemerintah
  • - penggunaan kesempatan yang salah dari
    perusahaan pemerintah oleh individu swasta,
    birokrat atau mitra joint-venture
  • (Jorgensen, 1990, p.62)

10
  • Pada awal 1980an privatisasi sedang diterapkan di
    banyak Negara berkembang akan tetapi hal ini
    sulit bagi sector swasta mengatasi masalah
    kekurangan modal dan keahliannya

11
Administrasi Pembangunan
  • Setelah PD II, model administrasi untuk Negara
    berkembang diistilahkan Ädministrasi
    Pembangunan
  • Idenya berasal dari mantan colonial untuk
    memodernisasi ekonomi, mempercepat pembangunan
    mencapai kesetaraan dengan Barat.
  • Meliputi berbagai macam fitur praktek
    administrasi terbaik Negara maju yang
    mencerminkan optimisme dan etnosentrisitas teori
    modernitas yaitu
  • - model tradisional dari administrasi public
  • - Birokrasi teknokrat mengikuti prinsip legal
    yang diatur Weber untuk mengatasi otoritas dan
    kesukuan
  • - Dan dikombinaskan dengan aplikasi keahlian
    teknis di pertanian dan industry.
  • Administrasi pembangunan memudar ketika
    spesialitas dalam administrasi public pertengahan
    1970an (Timner dan Hulme, 1997, 12-17) dan
    kematian menimpa ilmu serumpunnya, ekonomi
    pembangunan (Krugman, 1995)

12
Masalah dengan Model Administrasi
  • Model administrasi tradisional tidak mampu
    melayani Negara-Negara berkembang dengan baik.
  • Netralitas politik dan tidak korup tidak diikuti
    secara ketat dan birokrasi cenderung melayani
    elit tertentu, kepentingan etnis atau agama.
  • Tentang model pilihan public yang diterapkan di
    Barat, di Negara berkembang dipastikan bahwa para
    birokrat hanya melayani kepentingan diri sendiri,
    kinerja pegawai tidak dievaluasi secara
    sistematis dan ada manifestopermaslahan
    akuntabilitas dan tidak ada satupun orang
    mengambil tanggungjawab untuk keluaran negative.
  • Huque (1996 hal 23) berpendapat administrasi
    public sangat rentan korupsi karena pejabat
    mempunyai kekuatan yang besar. Semua pemerintah
    mencari tempat bagi pengawalnya untuk menjaga
    korupsidalam lembaga administrasi. Administrasi
    public harus mengembangkan cara dan jalan untuk
    mencegah dan mendeteksi korupsi. Pertumbuhan
    ekonomi yang cepat dan tatanan politk yang stabil
    mungkin hilang dengan meningginya gelombang
    korupsi

13
  • Kegagalan nyata dari model tradisional,
    negara-negara berkmbang mulai bereksperimen
    dengan bentuk lain.
  • Jika karakteristik kunci dari model tradisional
    adalah birokrasi dan karakteristik utama dari
    manajemen public adalah penggunaan pasar, maka
    Negara berkembang harus mulai membuang model
    tradisional pada saat mulai mengadopsi pendekatan
    pasar secara lebih umum.

14
REFORMASI SEKTOR PUBLIK
  • Negara-negara berkembang mulai merubah sikap
    terhadap manajemen sektor publik mengikuti
    reformasi sektor publik yang sudah dimulai di
    negara maju pada tahun 1980-an
  • Laporan pembangunan Dunia oleh BANK DUNIA
    mengangkat issu kapasitas pemerintahan pada tahun
    1983 Kegagalan pembangunan dan kekecewaan yang
    sekarang terlihat tidak hanya sebagai akibat
    kebijakan yang tidak pas dan buruknya kinerja
    lembaga-lembaga negara (Turner Hulme. p.105)

15
Peran Pemerintah
  • Dalam wold development report tahun 1997 Bank
    Dunia menyatakan bahwa sebuah negara yang efektif
    yaitu negara yang menganggap pentingnya
    penyediaan barang dan jasa dan aturan lembaga
    yang memungkinkan pasar dapat berkembang dan
    masyarakat menjalani hidup yang lebih sehat,
    hidup lebih bahagia. Tanpa itu pembangunan
    berkelanjutan baik ekonomi dan sosial tidak
    mungkin bisa. Dengan demikian negara merupakan
    pusat pembangunan ekonomi dan sosial, bukan
    sebagai penyedia langsung dari pertumbuhan
    ekonomi tetapi sebagai mitra, katalis dan
    fasilitator
  • Katalisator pengatur dan pengendali daripada
    sebagai pelaksana langsung suatu urusan dan
    pemberi layanan (steering rather than rowing),
    lebih banyak memberikan peran dan tanggungjawab
    kepada swasta dan masyarakat untuk
    menyelenggarakan urusannya
  • Mitra pemerintah dan sektor swasta bekerja sama
    dalam memajukan pasar dengan tanggung jawab
    sendiri-sendiri
  • Fasilitator memajukan pasar dan pembangunan
    ekonomi pemerintah sebagai pendamping dan bukan
    sebagai pesaing

16
Peran Pemerintah
  • Peran pemerintah adalah sebagai Minimal State
    yaitu suatu Kondisi yang menuntut adanya suatu
    upaya untuk mereduksi atau memperkecil peran
    pemerintah sebagai aktor utama dalam mengelola
    negara dan melibatkan aktor-aktor selain secara
    luas dalam proses pemerintahan. Dalam konteks ini
    pemerintah yang pada awalnya menguasai seluruh
    tatanan pemerintahan, kemudian hanya memainkan
    peran fasilitasi di dalam suatu system negara,
    sedangkan sebagian peran lainnya dimainkan dan
    dikuasai sektor swasta dan masyarakat sipil
  • Alasannya
  • Menanggapi kegagalan terus menerus dalam
    mengembangkan dan meneruskan manfaat ekonomi bagi
    masyarakat secara keseluruhan
  • Tuntutan dari lembaga-lembaga pendana
    internasional seperti Bank Dunia dan IMF yang
    membutuhkan reformasi pasar dan memperkecil peran
    pemerintah.
  • Tujuannya
  • Desentralisasi dan kebebasan ekonomi
  • Privatisasi perusahaan publik

17
  • Pada tahap awal penerapan minimal state pada
    negara-negara berkembang tidak terlalu sukses
    meskipun telah melakukan penyesuaian berbagai
    program struktural, sesuai yang disyaratkan oleh
    lembaga-lembaga pendana seperti Bank Dunia dan
    IMF. Bank Dunia (1997) menyatakan pergeseran
    menjadi minimal state tidak bekerja sebagaimana
    mestinya dikarenakan penerapan minimal state pada
    negara-negara berkembang terlalu radikal dan
    melebihi batasan-batasan. Penyeimbangan
    pengeluaran dan pinjaman tidak terkoordinasi dan
    untuk memenuhi kewajiban membayar bunga pinjaman
    pemerintah dengan memotong biaya program penting
    seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.
  • Pengertian memotong diartikan sangat sederhana
    pemerintah hanya perlu memotong tanpa
    memperhatikan pemerintah harus efisien,
    fasilitatif dan sesuai dengan situasinya.

18
Perubahan Manajemen
  • Bank Dunia, PBB dan OECD dalam manajemen publik
    baru (NPM) menawarkan berbagai program
    penyesuaian struktural yang bertujuan untuk
    meningkatkan manajemen sektor publik diantaranya
    bagaimana lembaga-lembaga penting pemerintah
    terorganisir, bagaimana kompetensi manajerial
    publik harus dikembangkan, meluasnya privatisasi
    dan pengurangan belanja serta mengurangi fungsi
    pemerintah.
  • Bank Dunia (1997) menyatakan ada 3 blok bangunan
    penting
  • Kapasitas pusat yang kuat untuk merumuskan dan
    mengkoordinasikan kebijakan termasuk visi, tujuan
    dan prioritas strategis yg berhubungan dengan
    politik dan pelayanan publik.
  • Efisien dan efektif, pengaturan keseimbangan
    antara feksibilitas dan akuntabilitas, pengaturan
    kontrak untuk layanan, kinerja yang lebih baik .
    klien
  • Memotivasi staf dengan struktur insentif agar
    melakukan pekerjaan dengan baik dan perekrutan
    berdasarkan jasa dan promosi serta gaji yang
    memadai.

19
Korupsi
  • Mengurangi terjadinya korupsi
  • Manion (2004) berpendapat korupsi dapat dikurangi
    dengan 2 strategi
  • Strategi enforcement (penegakan) mengurangi
    korupsi dengan meningkatkan sumber daya yang
    bertujuan untuk pemantauan dan deteksi dan
    peningkatan hukum. Yaitu apabila ada pejabat yang
    korupsi sudah ditemukan dihukum dengan tindak
    pidana korupsi
  • Strategi desain kelembagaan dengan cara
    restrukturisasi desain kelembagaan dalam rangka
    mengurangi transaksi, insentif dan kesempatan
    untuk bertransakasi secara korup
  • Cara standar untuk mengurangi korupsi adalah
    menemukan penjahat korup dan mengadili mereka,
    dan memajukan gagasan tentang struktur politik
    yang transparan dan akuntabilitas.
  • Di Hongkong komisi independensi anti korupsi
    (ICAC) diberi kekuasaan untuk menyelidiki dan
    membuat rekomendasi berkaitan dengan sistem
    manajamen terhadap kegiatan yang ilegal
  • Contracting out dapat juga mengurangi korupsi,
    dengan cara proses kontrak dijalankan dengan baik
    dan tepat dan aturan jelas.

20
PERMASALAHAN DENGAN MODEL MANAJERIAL
  • Beberapa kemungkinan masalah dalam mengadopsi
    reformasi manajerial di sektor publik pada
    negara-negara berkembang
  • Pengaturan Kelembagaan
  • Negara-negara berkembang memiliki pengalaman yang
    sedikit dalam ekonomi pasar. Pasar di negara
    berkembang relatif tidak kuat dan tidakefektif.
    Perekonomian pasarnya lebih ba-nyak didominasi
    oleh asing atau perusahaanasing, bukan pengusaha
    pribumi atau lokal.Di samping itu, pasar di
    negara berkembang tidak efektif karena tidak ada
    kepastian hukum yang kuat. Sebagai contoh,
    masalah kepatuhan terhadap kontrak kerja
    sama(contract right) sering menjadi masalah.
  • Privatisasi Perusahaan Publik
  • Privatisasi di negara berkembang bukan merupakan
    tugas yang mudah. Karena pasar di negara
    berkembang belum kuat, maka privatisasi akhirnya
    akan berarti kepemilikan asing atau kelompok
    etnis tertentu yang hal ini dapat membahayakan,
    misalnya menciptakan keretakan sosial.

21
  • Korupsi
  • Perubahan dari mekanisme birokrasi ke mekanisme
    pasar apabila tidak dilakukan secara hati-hati
    bisa menciptakan wabah korupsi. Hal ini juga
    terkait dengan permasalahan budaya korupsi yang
    kebanyakan dialami negara-negara berkembang.
  • Meskipun fakta bahwa model NPM bertujuan untuk
    transparansi dan pemberantasan korupsi di sektor
    publik, ia cenderung menciptakan efek sebaliknya,
    yang mengarah ke tingkat korupsi yang lebih
    tinggi. Hal ini karena NPM memberikan kebebasan
    yang lebih besar kepada manajer publik kemudian
    mereka gunakan untuk bersama-sama dengan
    rendahnya tingkat pengawasan, hal ini dapat
    menciptakan iklim yang subur bagi korupsi .
  • Model Tunggal
  • terdapat masalah untuk berpindah menuju pada
    model pengontrakan dalam pemberian pelayanan
    publik jika aturan hukum dan penegakannya tidak
    kuat. Model pengontrakan akan berjalan baik jika
    outcomenya mudah ditentukan. Jika tujuan
    organisasi tidak jelas, atau terjadi wabah
    korupsi yang sudah membudaya maka penggunaan
    model-model kontrak kurang berhasil
  • Terdapat permasalahan politisasi yang lebih besar
    di negara berkembang dibandingkan di negara maju,
    termasuk dalam hal politisasi penyediaan
    pelayanan publik, pemberian kontrak kepada
    kroni-kroninya.

22
Kesimpulan
  • Banyak negara berkembang berniat mengikuti
    beberapa jenis manajerialisme sebagai prinsip
    pengorganisasian untuk sektor publik mereka
    sebagai akibat dorongan dari lembaga pendana
    internasional dalam upaya masalah endemik
    pembangunan dan kegagalan model sebelumnya
  • Negara berkembang memerlukan sektor swasta dan
    pasar yang lebih kuat sebelum menuju ke reformasi
    sektor publik
  • Pasar memerlukan sektor publik yang kompeten
    diantaranya sistem administrasi yang kuat,
    undang-undang untuk mempertahankan persaingan dan
    staf yang kompeten.

23
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com