Title: FAKTOR FISIK
1 FAKTOR FISIK
- KEBISINGAN
- Definisi kebisingan
- Bunyi yang tidak disukai atau tidak dikehendaki
maka dinyatakan / dirasakan sebagai suatu
kebisingan (noise). - Tidak ada definisi yang pasti tentang kebisingan
karena kondisi bising setiap orang berbeda, namun
dapat di ukur terutama di tempat kerja. -
2- KEBISINGAN
- BUNYI Adanya sumber bunyi
- Adanya sesuatu yang bergetar
- Perlu medium pengantar
-
3- KEBISINGAN
- Kualitas bunyi
- Frekwensi bunyi getaran/detik Hertz
- Intensitas bunyi tekanan arus energy
bunyi persatuan luas d? - Kenyaringan bunyi tergantung frekwensi bunyi
- 16 Hz infrasonic
- 20.000 Hz ultrasonic
- Semakin rendah frekwensi bunyi semakin rendah
kenyaringan bunyi dibanding frekwensi tinggi.
4- KEBISINGAN
- Jenis bising menurut sifat
- Barang kontinyu, spektrum fr luas
- Bising kontinyu, spektrum fr sempit
- Bising yang ter putus-putus
- Kebisingan impulsif
- Kebisingan impulsif berulang
5- KEBISINGAN
- Jam kerja dan tingkat intensitas kebisingan
-
-
Intensitas Suara (dB) Jumlah jam
OSHA Indonesia Kerja
90 85 8
95 88 4
100 91 2
105 94 1
110 97 0.5
115 100 0.25 atau kurang
6- KEBISINGAN
- Sumber bising
- Eksternal jalan raya, tetangga, industri
di luar pabrik. - Internal dari pabrik sendiri z bunyi
mesin, kompressor, penggilingan
dll. - Contoh kebisingan
- 1. 100-115 pabrik pengalengan,
ruang ketel, musik - keras, buldozer, ruang
diesel - 2. 115-130 mesin diesel besar,
mesin turbin, - kompressor, mesin turbo pesawat
- 3. 140 mesin jet pesawat
saat take-off
7- KEBISINGAN
- Pengaruh Kebisingan
- Gangguan Fisiologis Tensi ?, nadi ?, pucat
gangguan sensorik, konstriksi pembuluh darah
perifer. - Gangguan Komunikasi masking effect,
berteriak ? kecelakaan kerja. - Gangguan Keseimbangan rasa melayang,
pusing, mual. - Gangguan Psikologis gastritis, stress,
lelah, psikosomatik. - NIHL, Tuli.
-
8- SUHU KERJA
- Suhu menetap (homoeotermis) akibat
keseimbangan antara panas yang dihasilkan tubuh
dengan lingkungan sekitar. - Produksi panas tubuh dipengaruhi kegiatan
fisik, makanan, pengaruh berbagai bahan kimia
dan gangguan pada sistem pengatur panas. - Pertukaran panas tubuh dipengaruhi konduksi
konveksi, radiasi dan penguapan. -
-
9- SUHU KERJA
- Kombinasi dari
- Suhu udara termometer
- Kelembaban udara hygrometer
- Kecepatan udara anemometer
- Suhu radiasi globe termometer
- Alat ukur Sling Psychrometer atau arsman
- Psychrometer.
10- SUHU KERJA
- Proses penyesuaian yang terjadi pada seseorang
selama minggu pertama berada di tempat panas,
sehingga setelah itu mampu bekerja tanpa pengaruh
tekanan panas/dingin. - Di Indonesia 29 -30º C dengan kelembaban 85 95
- NAB 21 30º C suhu basah.
113. TEKANAN UDARA TINGGI RENDAH
a. Tekanan udara tinggi
- Penyelam lautan pengambil mutiara, pekerja
tambang. - Gejala didasari atas besarnya tekanan
udara dekompressi atas bebasnya nitrogen
dalam tubuh gelembung gas d alam darah. - Emboli gas dalam paru dan jaringan otak, mati
mendadak. - Caisson disease .
- Diangkut kepermukaan ? keseimbangan gas
nitrogen.
123. TEKANAN UDARA TINGGI RENDAH
b. Tekanan udara rendah
- Terjadi pada penerbang atau astronot, pendaki
gunung. - Rendahnya atau turunnya ? kurang oksigen
dalam udara untuk pernafasan. - Pernafasan cepat, pusing, daya fikir dan
reaksi berkurang, bisa pingsan. - Polycythaemia .
134. PENERANGAN
- Ukuran Lux
- Ruang lingkup kerja ukuran objek, derajat
kontras antara objek dengan sekelilingnya,
luminensi lapangan penglihatan, lamanya melihat - Penerangan kurang kecelakaan, eyestrain,
effisiensi kurang, prodiktivitas berkurang - Penerangan kuat kesilauan, kecelakaan
- Effek lama visus lt
144. PENERANGAN
- Tingkat pencahayaan berdasarkan pekerjaan
Jenis pekerjaan Contoh Illuminasi Umum Gudang
80 170 Ketelitian sedang Pengepakan
barang 200 250 Pengeboran,pasang baut/m
ur 250 300 Pekerjaan halus Membaca,menulis 50
0 - 700 tehnisi laborat Pekerja dengan
Gambar tehnik, 1000 2000 ketelitian
tinggi pemasangan alat listrik,arloji dst.
155. RADIASI
- Di tempat kerja
- Radiasi elektromagnetis gelombang mikro,
radiasi laser, radiasi panas, sinar infra merah,
sinar ultra violet, sinar X. - Radiasi radioaktive sinar bahan radioaktif.
166. VIBRASI
- Getaran mekanis seluruh tubuh (whole body
vibration). - Getaran alat lengan (tool-hand vibration).
176. VIBRASI
Effek fisiologis
- Tergantung besarnya frekwensi
- - 3 9 Hz dada dan perut
- - 10 12 Hz alat perifer tubuh
- - 13 15 Hz pharynx
- Intensitas tinggi mempengaruhi tekan darah,
denyut jantung - Effek lanjut erytrosit pada urine, ketulian.
18 FAKTOR KIMIA
- Penggunaan bahan kimia dihampir semua sektor
industri tidak dapat dihindari - Pemakaian bahan kimia saat ini sudah mencapai gt
100.000 jenis - Baru lt 10.000 yang telah diteliti efek terhadap
kesehatan
19 PAJANAN BAHAN KIMIA
- Pekerja terpajan bahan kimia dalam berbagai
bentuk - - Gas, debu, uap, asap, kabut dsb.
- Absorbsi bahan kimia kedalam tubuh di tempat
kerja tersering melalui - - Inhalasi, kontak kulit dan kadang-kadang
- melalui saluran pencernaan.
- Sumber pajanan
- - Kecelakaan, kebocoran, kerusakan pada alat
- ventilasi dan proses kerja yang tidak sesuai
- standar.
20 FAKTOR BIOLOGI
21 FAKTOR BIOLOGI
- Penyakit saluran pernafasan
- Penyakit kulit
- Zoonoses dan penyakit parasit
- - Anthrax, brucellosis, malaria dll.
22 FAKTOR BIOLOGI
- Gangguan Saluran Pernafasan
- Asma
- Inflamasi membrana mucosa
- Hipersensitivity Pneumonitis
- Bagassosis
- Farmers Lung
- Debu padi-padian, binatang, OP
- Endotoksin, Mycotoksin
- Spora jamur, actinomycetes
- Tebu berjamur
- Pupuk, padi-padian berjamur
- M. tuberkulosis
23 FAKTOR BIOLOGI
Risiko apa yang paling sering/umum terjadi pada
petugas kesehatan pada waktu memberikan pelayanan
pada pasien ?
Yaitu kontak langsung dengan darah dan cairan
tubuh lainnya.
24 FAKTOR BIOLOGI
Pembedahan
Merawat Pasien
25 FAKTOR BIOLOGI
26 FAKTOR BIOLOGI
- Bahaya Potensial Biologis
- Virus
- - HIV
- - Hepatitis B virus
- - Hepatitis C virus
- - Rotavirus
- - Ebola
- - Papillorna virus
- Bakteri
- - E. coli
- - Tuberculosis
- - Streptococcus Group A
- Jamur
- Parasit
- - Malaria
27 FAKTOR ERGONOMI
- Ilmu serta penerapannya yang berusaha
menyerasikan pekerjaan dengan lingkungan terhadap
orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya
produktivitas dan efisiensi yang setinggi -
tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal
mungkin.
28 FAKTOR ERGONOMI
- TUJUAN PENERAPAN KONSEP ERGONOMI
- Keselamatan Kesehatan Kerja
- Mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja
- Menurunkan insidens berbagai penyakit akibat
kerja - Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari suatu
pekerjaan - Peningkatan kemudahan penggunaan sistem
- Penurunan kesalahan
- Peningkatan produktifitas.
29 FAKTOR ERGONOMI
- Rehability kualitas
- Bagi industri tertentu tujuannya bukan
terutama - produktifitas tetapi reliabilitas,
penerbangan, - tambang
- Mempertahankan kualitas produk
- Kepuasan Kerja Pengembangan Pribadi
- Meningkatkan kenyamanan
- Peningkatan keamanan
- Pengurangan kelelahan dan stress
- Kesempatan untuk pengembangan diri.
30 ERGONOMI
- Dilakukan melalui dua pendekatan
- Pendekatan konseptual ? pendekatan sistem yang
dimulai pada saat perencanaan - 2. Pendekatan kuratif ? pada suatu proses yang
sedang berlangsung ? berupa perbaikan /
modifikasi proses yang sedang berlangsung.
31 ERGONOMI
- Terdapat 7 faktor risiko pekerjaan, yaitu
- Kerja fisik berat
- Sikap kerja statis
- Membungkuk dan berputar
- Mengangkat, mendorong dan menarik
- Kerja berulang
- Getaran
- Psikologis dan psiko-sosial.
32 ERGONOMI
- Sikap Tubuh Sangat Penting Karena
- Sumber beban muskulo-skeletal
- Mempunyai hubungan erat dengan keseimbangan dan
stabilitas - Merupakan dasar dari kemampuan bergerak dan
observasi visual - Merupakan sumber informasi
- Sikap tubuh merupakan awal kelainan
- muskulo-skeletal.
33 ERGONOMI
- Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Tubuh
- Manusia postur tubuh, umur, sex
- Dimensi tempat kerja
- Cara kerja
- Pada suatu individu dan situasi kerja tertentu,
harusdicari sikap tubuh terbaik dengan risiko
terkecil atau tanpa risiko untuk terjadinya
kelainan atau gangguan muskulo-skeletal.
34 ERGONOMI
- Risiko yang terjadi sebanding dengan berat beban
dan jarak beban dari tubuh seseorang (baik ke
depan atau kesamping). - Umumnya kerja pengangkatan yang dimulai pada
jarak tertentu dan mendekat ke tubuh akan lebih
aman dari pada sebaliknya.
35 ERGONOMI
- Mengangkat Dengan Punggung dan Kaki
Tertekuk
- Kaki yang tertekuk
- Tenaga 2 kali lebih besar dari pada punggung
tertekuk - Lebih aman karena vertebra lumbal dalam posisi di
tengah.
36 ERGONOMI
- Gerak mengangkat yang asimetri dan berputar ?
berbahaya - Posisi asimetri meningkatkan beban tulang
belakang.
- Ikat pinggang
- Penunjang lumbal
- orthotic
37 ERGONOMI
- Kecelakaan / penyakit akibat kerja ? akibat
kesalahan penanganan material (manual handling). - Dibutuhkan standard operating procedure (SOP)
dan pengawasan yang teratur oleh penyelia.