FAKTOR BAHAYA KIMIA - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

FAKTOR BAHAYA KIMIA

Description:

DEBU ( DUST ) Terbentuk oleh kekuatan alami atau mekanis yg menyebabkan pengecilan (reduksi) dr ukuran2nya. Pd proses pemecahan, pemukulan, penghalusan. – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:807
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 49
Provided by: YansD
Category:
Tags: bahaya | faktor | kimia | gula

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: FAKTOR BAHAYA KIMIA


1
FAKTOR BAHAYA KIMIA ( Chemical Hazards )
2
.
MENGENAL BAHAN KIMIA
Debu (asbes,silika,arang,kapas,dll) Fume
(las,solder,log cair,dll) Asap (pemb tak
sempurna, 0,5 u) Kabut (oli,cat,pestisida,dll) Awa
n (kond fase gas,0,1-1u)
partikel
fisik
Gas ( O2,CO,SO2,CO2,dll) Uap (pada
pemanasan) Pelarut (alkohol,benzena,,dll)
Non partikel
Bahan Kimia
Tdk lrt dlm asam/basa (silika,asbes) Lrt dlm
asam/basa (soda api,dll) Debu org/HC (pastik,gula)
debu
kimia
Lrt dlm air (O2) Tdk lrt dlm air
(ClH2C) Diabsorbsi (S oleh C aktif)
Gas/uap
3
DEBU ( DUST )
  • Terbentuk oleh kekuatan alami atau mekanis yg
    menyebabkan pengecilan (reduksi) dr ukuran2nya.
  • Pd proses pemecahan, pemukulan, penghalusan.
  • Kadang tak dpt dilihat.
  • Merusak paru.

4
FUMES ( uap logam )
  • Partikel benda padat yg terbentuk sbg hsl
    kondensasi uap logam diudara ( las, solder, logam
    cair, dll )
  • Bhn panas berekasi dng O2 membentuk oksida logam,
    FeO.
  • Partikel kecil dan mengendap diparu.

5
ASAP ( SMOKE )
  • Partikel zat karbon sebagai akibat pembakaran tdk
    sempurna dari bahan yg mengandung carbon (lt 5
    micron).
  • Dapat masuk /mengendap dlm paru2.

6
KABUT ( MIST )
  • Titik2 air yg mengambang diudara yg terjadi sbg
    akibat kondensasi btk uap ( pemecahan zat
    cair) menjadi tkt dispersi.
  • Pd proses splashing, foaming, atomizing.
  • Kabut oli, cat (sprayer), pestisida (semprot).

7
AWAN
  • Partikel cair sebagai hasil kondensasi fase
    gas ( ukuran partikel 0,1 1 micron ).

8
GAS ( GASES )
  • Bentuk fluida elastis yg mengisi ruangan pd suhu
    dan tek yg normal, dpt berubah cair atau padat
    dng perubahan suhu dan tekanan.
  • Contoh CO, Pb, NOx, O2, CO2. dll.

9
UAP
  • Bentuk gas dari bhn2 yg berbentuk padat atau cair
    yg dpt dirubah dng menaikkan suhu dan menurunkan
    tekanan dan berdifusi ke seluruh ruangan.
  • Aseton menguap pd suhu kamar, dsb.

10
PELARUT ( SOLVENT )
  • Bahan kimia yang dipergunakan untuk pengenceran
    bahan kimia lainnya.
  • Pada pengecatan, cosmetik, alat tulis, dll.
  • Benzena, alkohol, trichloroethan, dll.
  • Carsinogenik, dsb.

11
.
BAHAYA BAHAN KIMIA
Mudah meledak Mudah terbakar Reaktif thd
air Reaktif thd asam Gas berrtekan Oksidator
Ledak Bakar Acut
Fisik (keselamatan)
Bahaya kimia
Iritan Aspiksian Sensitasi Karsinogen Mutagen Tera
togen Penenang Racun radioaktif
Additif Independ. Sinergik antagonis
kesehatan
Kronis/acut
12
KECENDERUNGAN BAHAYA BAHAN KIMIA
INDUSTRI HULU - Olah bhn alam gt bhn
baku - Bhn kimia jumlah besar -
Teknologi Tinggi - Bhy
Keselamatan Besar
BHY KESEHATAN
INDUSTRI HILIR - Olah bhn baku
gt bhn jadi - Bhn sedikit, banyak jenis
- Banyak pekerja - Bhy
Kesehatan Besar
MASY. PEMAKAI - Pengg. Produk akhir
- Tdk faham bahaya - Bhy Kesehatan bsr
skl
BHY KESELAMATAN
13
IRITAN / IRITASI
  • Yg merusak jaringan pernafasan atas
    formaldehid, amoniak, as kromat, trikloretilen,
    HCl, SO2, SO4, Debu, Mist
  • Mersk jaringan nafas atas/paru Br, Cl, F, Iod,
    Ozon, dll.
  • Mrsk ujung nafas bwh, NO2, dll.
  • Bhn padat mebhykan matakulit NaOH, Na2OxSiO2,
    KOH, CaO, KOH, CaO, Ca(OH)2, CCl3COOH, C6H5OH.
  • Bhn cair membhykan matakulit HNO3, HCl, H2SO4,
    asam semut, asam cuka, dll.
  • Lainnya CaO, arsen, klorobenzena,etil alkohol,
    aseton, asam pospat, xylena, seng klorida, dll.

14
ASPIKSIAN ( oksida jaringan )
  • Aspiksian sederhana pengenceran O2 diudara. Cth
    CO2 menggeserO2, argon, neon, helium, hidrogen,
    metan, etan, LPG.
  • Aspiksian kimia mencegah darah untuk mengangkut
    O2. Contoh C0 HbO2
    gt COHb O2. Asetonitril, HCN. Dll.

15
SENSITISASI
  • Bahan kimia yang menimbulkan alergi pada kulit
    dan salurah nafas sehingga terjadi gatal.
  • Contoh Semen, zat pewarna, formldehid, arsen,
    merkuri, garam nikel, karbondisulfida, fenol,
    klori fenol, dll.

16
KARSINOGEN
  • Bahan kimia yang menimbulkan kanker yang
    berlangsung secara kronis.
  • Contoh Asbestos, arsen, benzena, krom, nikel,
    vinil klorida, radiasi mengion, etil eter,
    diazinon, timah hitam, polykloroinated biphenyl (
    PCBs ).

17
MUTAGEN
  • Bahan kimia yang dapat mempengaruhi sifat genetik
    pada sel telur atau sperma sehingga menimbulkan
    kecacatan pada janin.
  • Contoh seperti pada karsinogen, asbestos,
    arsen, benzena, krom, vinil klorida, radiasi
    mengion, etil eter, diazinon, timah hitam, dsb.

18
TERATOGEN
  • Dapat menimbulkan cacat bawaan pada janin akibat
    pemaparan bahan kimia tertutama pada ibu hamil.
  • Contoh seperti pd karsinogen, asbestos, arsen,
    benzena, krom, nikel, vinil klorida, radiasi
    mengion, etil eter, diazinon, timah hitam,, dsb.

19
PENENANG ATAU PEMBIUS ( anestheties and
narcotis )
  • Bahan kimia bila masuk kedalam tubuh dapat
    bereaksi dengan sistem pusat syaraf ( central
    nerves system ).
  • Contoh asetilen, derifat eter, ester, dll.

20
RACUN ATAU POISON
  • Bahan kimia dalam jumlah kecil dapat menimbulkan
    keracunan pada manusia.
  • Jalan masuk (route of entry) Pernapasan,
    Pencernaan, Kulit. Dan dpt jg berakumulasi dlm
    tulang, darah, ginjal, hati, limpa yg efeknya dlm
    waktu panjang ( kronis ).

21
RACUN ATAU POISON
  • Bhn kimia neurotoksik (saraf) benzena, toluen,
    aseton, timah hitam, merkuri, arsen, merkaptan,
    etil alkohol, dll.
  • Bhn kimia hepatotoksik (hati)
    karbontetraklorida, nitrobenzena, vinil klorida,
    arsen, etil alkohol, antimon, pospor kuning, dll.
  • Bhn kimia nefrotoksik (ginjal) arsen, anilin,
    kadmium, merkuri, kloroform, timah hitam, fenol,
    karbontetraklorida, dll.

22
RACUN ATAU POISON
  • Bhn kimia yang meracuni system reproduksi
    benzena, merkuri, timah hitam, toluidin, trinitro
    toluen, nitro benzena, dll.
  • Bhn kimia hematotoksik ( sistem darah ) anilin,
    timah hitam, nitrobenzena, trinitrololuen,
    dihidrotoluen, dll.

23
PENGARUH BURUK BHN KIMIA
  • Additif, pengaruh yg sama thd salah satu organ
    tubuh. Mis uap Methil Klorida Methil alkohol
    (saling me ).
  • Independent, pengaruh thd organ yg ber beda. Mis
    H2SO4, SO2, Pb.
  • Sinergis, Salah satu bhn kimia memper kuat sifat
    buruk bhn kimia yg lain. Mis Isopropanol
    meningktkan peng. racun CClO4 thd liver.
  • Antagonis, memiliki pengaruh yg berlawanan, mis
    Antopin memblok organophospor.

24
TINGKAT BHY PENGGUNAAN BAHAN KIMIA
  • Bentuk alami bahan atau energi yg dikandung.
  • Berapa banyak seseorang terpapar bahan tersebut.
  • Berapa lama seseorang terpapar.
  • Susceptibilitas seseorang.

25
CARA BHN KIMIA MASUK KETUBUH
  • Saluran pernapasan, melalui paru2 diabsorbsi
    kedalam darah, dan dibawah sirkulasi darah
    keseluruh tubuh. Cenderung tinggal tinggal dlm
    paru dlm waktu yg lama.
  • Absorbsi kulit, umumnya berupa cairan baik reaksi
    lokal seperti terbakar, dermatitis, dan thd organ
    tubuh mis. Pestisida, arsenik, dll.
  • Pencernaan, akibat tangan yg tdk bersih, merokok,
    dll.

26
PENGARUH BURUK
  • Akut ( accut ), terjadi kerusakan pada organ
    tubuh dengan pemaparan secara cepat. Mis Kulit
    terbakar, pingsan, meninggal.
  • Kronis, terjadi kerusakan pada organ tubuh dlm
    jangka waktu yang lama atau menahun.

27
EVALUASI LINGK. KERJA KIMIA
  • Dimaksudkan sbg usaha teknis untuk mengetahui
    baik kwalitatif maupun kwantitatif faktor apa
    yang terdapat dalam lingkungan Kerja tersebut.
  • Pengujian lingkungan kerja kimia.

28
PENGUJIAN LINGK. KERJA
  • Diperlukan analisa kimia utk tahu jenis dan
    konsentrasi kontaminan.
  • Pengambilan sampel yg representatif.
  • Kapan pengujian dilakukan dan tidak dilakukan.
  • Metode analisa.
  • Interpretasi.

29
ANALISA KIMIA DIPAKAI UNTUK
  • Meyakinkan adanya kontaminan berbahaya
  • Sebagai peringatan dini adanya risiko bahaya.
  • Data pembanding dengan NAB.
  • Menilai efektivitas alat pengendali.

30
SAMPLING
  • Pengambilan sampel udara untuk dibaca langsung
    atau dianalisa di lab.
  • Direct reading detector (baca langsung).
  • Trace analysis ( analisa lab ).

31
SAMPEL YG REPRESENTATIF
  • Dimana sampel diambil.
  • Breathing zone, ruangan umum, tempat
  • istirahat, tempat operasi/sbr emisi.
  • Berapa lama sampel diambil.
  • Sensitivitas prosd, toksicitas, velocity.
  • Berapa jumlah sampel.
  • Tergantung tujuan uji alat kontrol 2/3,
  • level rata2 perlu ber-puluh2 sampel.
  • Tiap jangka waktu berapa lama.Tergantung
    kapasitas yg variabel, bisa setiap jam, 2 jam
    dst.

32
ALAT-ALAT LAPANGAN
  • Tube detector.
  • Impinger
  • Sampling bottle
  • Adsorpsi dan disorpsi.

33
3 2,5 2 1,5 1 0,5 0,0
TUBE DETECTOR
34
SCHEMA ANALISA KONTAMINAN UDARA
(V.T)
( midget impinger) ( pompa )
0/B std 1
std 2 std 3 S ,


( gelas ukur ) ,
---------- sampling ------------
--------------
analisa ------------


K Kandungan sampel dlm , larutan
V Velocity (kec.
Alir udara) T Time ( waktu sampel )
C Konst. Kontaminan di udara
(s)

C K / V x T
0/B std 1 std 2 (K) std 3
, ( Spectrophotometer )
35
NAB BAHAN KIMIA
  • NAB ( Nilai Ambang Batas ) rata2 selama jam
    kerja Kadar bhn kimia rata2 dilingkungan kerja
    selama 8 jam/hari atau 40 jam/minggu,dimana
    hampir semua tenaga kerja dpt terpajan
    berulang-ulang, se-hari2 dlm melaksanakan
    pekerjaan tanpa mengakibatkan gangguan kesehatan
    maupun penyakit akibat kerja.

36
NAB BATAS PEMAPARAN SINGKAT
  • Pemajanan Singkat Diperkenankan atau NAB Batas
    Pemaparan Singkat Kadar ttt bahan2 kimia
    diudara lingkungan kerja dimana hampir semua
    tenaga kerja dpt terpajan secara terus menerus
    dlm wkt yg singkat yaitu tdk lebih dari 15 menit
    dan tdk lebih dari 4 kali kepajanan perhari
    kerja, tanpa menderita/mengalami gangguan
    iritasi, kerusakan atau perubahan jaringan yang
    kronis serta efek narkosis.

37
KADAR TERTINGGI DIPERKENANKAN ( KTD ).
  • KTD atau NAB tertinggi kadar tertinggi bahan2
    kimia diudara lingkungan kerja setiap saat yang
    tdk boleh dilewati selama melakukan pekerjaan

38
KATAGORI KARSINOGENITAS
  • A-1 gt Terbukti karsinogen utk manusia.
  • A-2 gt Diperkirakan karsinogen untuk manusia.
  • A-3 gt Karsinogen terhadap binatang.
  • A-4 gt Tdk diklasifikasikan karsinogen terhadap
    manusia.
  • A-5 gt Tdk diperkirakan karsinogen terhadap
    manusia.

39
SATUAN KONSENTRASI BHN KIMIA
  • BDS / PPM Bagian Dalam Sejuta / Part Per
    Million ( bagian uap/gas perjuta volume dari
    udara terkontaminasi, atau satu bagian persejuta
    atau cm3 atau uap/gas permeter kubik udara ).
  • Mg/m3 Miligram bahan kimia permeter kubik
    udara.
  • Fibres/m3 jumlah serat/kubik udara.
  • Konversi mg/m3 ppm x BM/24,5

40
CUPLIKAN NAB BHN KIMIA ( SE-01/MEN/1977
Nama bhn kimia NAB NAB PSD/KTD PSD/KTD Keterangan
Nama bhn kimia BDS Mg/m3 BDS Mg/m3 Keterangan
Amonia (NH3) Benzena (C6H6) Formaldehid Kapas Karbondioksida Karbonmonoksida Kayu, debu Kayu2 lunak, debu Koal, debu Silika Partik. Inhalabel -Partk. Respirabel Sulfurdioksida TEL Vinil Klorida 25 10(A2) 5000 25 2(A4) 5 17 32(A2) 0,2 9000 29 1(A1) 5 2 10 3 5,2 0,1(A4) 13 35 0,3(A2) 30000 5 24 3,7(A2) 54000 10 13 Karsinogen partik. bebas Kayu2 keras Silika lt 5. Silika lt 1. Mon. biologi.
41
PEMANTAUAN KESEHATAN
  • Survailans kesehatan ( health
    survailans )
  • Pemantauan biologik (biological monitoring )

42
SURVAILANS KESEHATAN
  • Diartikan sebagai pemeriksaan medik fisiologik
    secara berkala pd pekerja yg terpapar.
  • Konsep memiliki ruang lingkup health screening
    dan early diagnosis.
  • Diperlukan bila pengujian lingk./penilaian risiko
    melebihi batas aman atau NAB.
  • Prosedure status kes., rekaman medik, didukung
    hsl pengujian lingk.

43
PEMANTAUAN BIOLOGIK
  • Pengukuran dan penilaian berbagai bahan kimia dan
    metabolismenya dlm jaringan tubuh, udara
    pernafasan atau kombinasi nya.
  • Beberapa pertimbangan
  • gt Merupakan dosis internal dlm tubuh.
  • gt Lebih dpt dipercaya dibanding external
  • gt Tdk menentukan diagnisis penyakit.
  • gt Punya keterbatasan, sampling, analisa.
  • gt Belum semua ditentukan dosis internalnya.

44
Pemaparan bhn kimia
Pengujian lingkungan kerja
Melalui udara
Melalui kulit/ saluran cerna
Darah
Organ tubuh
Urine
Tinja
Efek
Pemantauan Biologik
Gangguan kesehatan
TOKSIKOKINETIKA PENGARUH BAHAN KIMIA
45
INDEX PEMAPARAN BIOLOGI
  • Fenol, 250 mg/g kreatine urine.
  • Krom, 30 ug/g kreatine urine.
  • Merkuri, 35 ug/g kreatine urine atau
  • 15 ug/ltr darah.
  • Timah hitam, 30 ur/100 ml darah.
  • Metil Etil Keton, 2 mg/ltr urine.

46
INTERPRETASI
  • Sifat kontaminan.
  • Konsentrasi kontaminan diudara
  • Lamanya terpapar.

47
PENGENDALIAN BHN KIMIA
  • Eliminasi meniadakan atau tdk menggunakan bahan
    tersebut.
  • Subtitusi mengganti bhn yg berbahaya dng bhn
    lain yg relatif kurang atau tdk berbahaya.
  • Minimalisasi pengurangan kwantitas jenis bhn
    kimia.
  • Teknis pada sumber dan pengurangan pemaparan.
  • Pengendalian administratif.
  • Alat pelindung diri atau APD / PPE.

48
  • BAHAN KIMIA MUDAH TERBAKAR ( flammable substances
    )
  • Terjadi apabila ada bahan ( uap/gas pd konst. Ttt
    ), Panas/energi dan oksigen yg cukup, bila reaksi
    berjalan cepat dan menghasilkan gas CO2 dan H2O
    yg amat besar maka terjadi peledakan.
  • Batas konsentrasi bhn diudara yg mudah terbakar
  • UFL Upper Flammable Limit (bts atas)

    LFL Lower Flammable Limit (bts
    bawah)
    Pencegahan api encerkan
    sampai LFL(ventilasi)
  • 3. Titik bakar (ignition point)

    Cth Karbondisulfida 180oC dpt
    terbakar sendiri.
  • 4 Titik nyala (flash point), suhu uap cukup
    utk dinyalakan
    Contoh Eter -45oC, dpt
    dinyalakan pd suhu 45oC
  • Kelompok

    a. Padat, belerang,pospor,kertas,
    kapas,hidrida logam,bubuk hls,bhn organik b.
    Cair, heksana, eter, aseton, benzena, CS2
    ,petrolium (ada uap pd sh kmr) c. Gas, H2S, C2H2,
    gas alam, asetilen (las), etilen oksida
    (sterilisasi).

Gas sedikit
02 tdk cukup
LFL
UFL
0
100
O2
panas
bahan
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com