Title: MINGGU 2BBM3203
1MINGGU 02
KARYA TATABAHASA MELAYU DAN PEMBENTUKAN KATA
2HASIL PEMELAJARAN
- Pelajar dapat
- menerangkan karya awal tatabahasa Melayu dan
tatabahasa rujukan - menghuraikan pembentukan kata bahasa Melayu
3 KARYA AWAL TATABAHASA MELAYU
- Daftar kata telah dihasilkan oleh Pigafetta,
Elbinck dan C. Houtman pada abad ke-16 - Bentuk kamus dan huraian tatabahasa oleh penulis
Belanda seperti F. De Houtman (1803), Wiltens
Dankaerts (1623), Heumius (1650), dan Gueynier
(1677) - Karya yang paling berjaya pada masa itu ialah
karya Werndly (1736) - Sumbangan orang Inggeris bermula pada kurun
ke-19, seperti Marsden (1812), W. E. Maxwell
(1882), Shellaber (1899), dan R.O. Winstedt
(1913) - Penulis lain yang terlibat ialah Eliot (1825), de
Hollander (1845), A.P. Favre (1876), Klinkert
(1879), Pijnappel (1888), dan Roorda Van Eysinger
(1939)
4KARYA AWAL TATABAHASA MELAYU
- Bustanul Katibin (1857)
- Pemimpin Johor (1878)
- Kitab Permulaan Pertuturan Melayu (1911) oleh
Abdullah bin Abd Rahman - Senjuh Suratan (1922) oleh Mohd Shah bin Yusof
- Kitab Pelita Mengarang (1925) oleh O.T. Dussek
dan Mohd Hashim bin Hj Talib - Kitab Punca Bahasa (1928) oleh Abdullah bin Talib
- Rencana Melayu (1928) oleh Raja Hj Mohd Tahir bin
Mursyid Riau - Ilmu Mengarang Melayu (1934) oleh Zaba
- Kitab Penanggam Bahasa (1936) oleh Ibrahim bin Hj
Salam - Kitab Permulaan Mengarang (1936) oleh Syed
Muhammad bin Othman - Jalan Bahasa Melayu (1937) oleh Hj Muhammad Said
bin Sulaiman - Penokok dan Penambah dalam Bahasa Melayu (1939)
oleh Hj Muhammad Said bin Sulaiman - Pelita Bahasa Melayu (1940) oleh Zaba
5TATABAHASA RUJUKAN
- Asmah Haji Omar. (2014). Nahu Melayu Mutakhir
Edisi Kelima.. Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan
Pustaka - Hasan Alwi et. al. (2000). Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka - Liaw Yock Fang dan Abdullah Hassan. (1994). Nahu
Melayu Moden.. Kuala Lumpur Fajar Bakti Sdn. Bhd - Nik Safiah Karim, Farid M.Onn, Hashim Hj Musa,
Abdul Hamid Mahmood. (2010). Tatabahasa Dewan
Edisi Ketiga.. Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan
Pustaka - Zaba. (2000). Pelita Bahasa Melayu Penggal I
III Edisi Baharu. Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan
Pustaka
6Hasan Alwi, et. al. (2000). Tatabahasa Baku
Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta Balai
PustakaDaftar Isi
- Bab I Pendahuluan 01
- Bab II Beberapa Pengertian Dasar 25
- Bab III Bunyi Bahasa dan Tata Bunyi 47
- Bab IV Verba 87
- Bab V Adjektiva 171
- Bab VI Adverbia 197
- Bab VII Nomina, Pronomina, dan Numeralia 213
- Bab VIII Kata Tugas 287
- Bab IX Kalimat 311
- Bab X Hubungan Antarklausa 385
- Bab XI Wacana 419
7Hasan Alwi, et. al. (2000). Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta Balai Pustaka
8Nik Safiah Karim, Farid M Onn, Hashim Hj Musa,
Abdul Hamid Mahmood. (2010). Tatabahasa Dewan
Edisi Ketiga. Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan
PustakaDaftar Isi
- Sejarah Ringkas Bahasa Melayu
- Variasi Bahasa Melayu
- Morfologi Satu Pengenalan
- Pembentukan Kata
- Golongan Kata
- Kata Nama
- Kata Kerja
- Kata Adjektif
- Kata Tugas
- Pembentukan Kata Baharu
- Sintaksis Satu Pengenalan
- Frasa Nama
- Frasa Kerja
- Frasa Adjektif
- Frasa Sendi Nama
- Ayat
- Ayat Tunggal
- Ayat Majmuk
- Proses Penerbitan Ayat
9Nik Safiah Karim, Farid M Onn, Hashim Hj Musa, Abdul Hamid Mahmood. (2010). Tatabahasa Dewan Edisi Ketiga. Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan Pustaka
10Asmah Hj. Omar. (2014). Nahu Melayu Mutakhir
Edisi Kelima. Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan
PustakaDaftar Isi
- Pendekatan
- Morfem dan Penambahan
- Kata
- Kata Nama
- Pembentukan Kata Nama Berlapis
- Pembentukan Kata nama Berlapis dengan Penambah
Pinjaman - Kata Ganti Nama
- Kata Bilangan
- Kata Kerja dan Kata Kerja Leksikal
- Kata Kerja bantu
- Pembentukan Kata Kerja Berlapis
- Kata Sifat
- Pembentukan Kata Sifat Berlapis
- Pembentukan Kata Sifat Berlapis dengan Penambah
Pinjaman - Kata Nafi
- Kata Supraayat
- Kata Adverba
- Partikel dan Penghubung
- Kata Majmuk
- penggandaan
- Frasa
- Frasa Nama
11- Frasa Bilangan
- Frasa Kerja
- Frasa Sifat
- Frasa Preposisi
- Frasa Adverba
- Klausa
- Ayat
- Ayat dan Sistem
- Ayat dan Modus
12Liaw Yock Fang dan Abdullah Hassan. (1994).
Nahu Melayu Moden. Kuala Lumpur Fajar Bakti Sdn.
BhdDaftar Isi
- Kata Nama dan Kata Ganti Nama
- Kata Bilangan dan Kata Sifat
- Kata Kerja
- Kata Keterangan
- Kata Tugas
- Imbuhan
- Kata Majmuk dan Kata Ganda
- Frasa
- Bahagian Ayat dan Fungsinya
- Ayat dan Ayat Inti
- Klausa
- Ragam dan Jenis Ayat
13Liaw Yock Fang dan Abdullah Hassan. (1994). Nahu Melayu Moden. Kuala Lumpur Fajar Bakti Sdn. Bhd
14Zaba. (2000). Pelita Bahasa Melayu Penggal I
III Edisi Baharu. Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan
Pustaka
15Zaba. (2000). Pelita Bahasa Melayu Penggal I
III Edisi Baharu. Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan
Pustaka
16Zaba. (2000). Pelita Bahasa Melayu Penggal I
III Edisi Baharu. Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan
Pustaka
- PELITA BAHASA MELAYU PENGGAL III
- ISI
- Pemdahuluan
- BAB I Bagaimana Hendak mengarang 505
- BAB II Sedikit Lagi Petua-Petua
Mengarang 513 - BAB III Kesalahan-Kesalahan dalam Ayat Karangan
533 - BAB IV Cara Memakai Setengah-Setengah Perkataan
576 - BAB V Cara Memakai Setengah-Setengah Perkataan
Sendi Nama 590 - BAB VI Cara memakai Setengah-Setengah Perkataan
Sendi Kata 600 - BABVII Kecacatan Karangan 618
- BAB VIII Kecacatan Karangan (sambungan) 640
- BAB IX Menghiasi Karangan 651
- BAB X Mengarang Pantun dan Syair 672
- BAB XI Mengarang Sajak, Gurindam dan
Seloka 698 - BAB XII Mengarang Surat Kiriman yang
Senang-Senang 706 - BAB XIII Lain-lain Jenis Surat Kiriman 730
- BAB XIV Memahamkan Karangan Mengarangkan Semula
751 - BAB XV Beberapa Teladan Karangan 764
- Hujungan
17PEMBENTUKAN KATA
- Proses bagaimana sesuatu kata itu dicipta,
dibentuk, atau diwujudkan dalam sesuatu bahasa,
daripada tiada kata kepada ada kata. - Pewujudannya melalui dua sumber, iaitu
- asal bahasa
- pembentukan melalui proses tertentu
18PEMBENTUKAN KATAAsal Bahasa
- Keluarga Indonesia
- Keluarga Melanesia
- Keluarga Mikronesia
- Keluarga Polinesia
19PEMBENTUKAN KATAPembentukan kemudian melalui
proses tertentu
- peleburan fonem
- peluasan kata
- penyingkatan
- pinjam terjemah
- peluasan makna
- penyempitan makna
- perubahan makna
- pengimbuhan
- penambahan
- penggabungan
- analogi
- makna Khusus
- penciptaan
- akronim
20PROSES PENGIMBUHAN (affixation)
- Proses menambah imbuhan kepada kata akar / dasar,
sama ada awalan, sisipan, akhiran atau apitan
(Morfem Terikat Terbahagi Serentak atau Morfem
Terikat Terbahagi Bertingkat). Contoh - serap diserap, menyerap, menyerapi, diserapi,
menyerapkan, diserapkan, penyerapan,
penyerap, terserap, zat penyerap,
kedayaserapan, daya serap - tapa bertapa, mempertapakan, pertapaan,
pertapa - mampu kemampuan, memampukan, berkemampuan
21PROSES PENAMBAHAN
- Memberikan penambahan kepada kata akar satu suku
kata. Contoh - Penambah bu yang bermaksud sesuatu yang berbentuk
bulat - atau seumpama dengannya
- bu lat bulat bu kit bukit
- bu jur bujur bu luh buluh
- bu lan bulan bu sut busut
- bu ih buih bu tir butir
- bu sung busung bu bu bubu
- Penambah kit yang bermaksud naik ke atas
- bang kit bangkit ra kit rakit
- jung kit jungkit ung kit ungkit
-
22PROSES PENGGABUNGAN (incorporation /
incapsulation)
- Peleburan kata atau bahagian kata kepada satu
kata melalui gabungan satu atau lebih kata akar /
kata dasar. Kemudian diberikan makna yang berbeda
daripada kata asal - Terdapat tiga jenis penggabungan, iaitu
- gt perangkaian menjadi satu
- Contoh beritahu, jawatankuasa, olahraga,
bumiputera, tandatangan - gt penggunaan sempang
- Contoh batu-pasir, roda-gigi, dua-sendi,
mesin- kira - gt penulisan secara terpisah
- Contoh atur acara, rumah tangga, tengah
hari, jalan raya, alat tulis,
kahwin campur, bandar raya
23PROSES ANALOGI (analogy)
- Bentuk tatabahasa dan leksikal yang berobah
disebabkan oleh - pengaruh pola seragam lain dalam bahasa, iaitu
bentuk yang sudah - lazim digunakan. Contoh
- jurumudi jurubayar, jurubicara / cakap,
jurukamera, jurukira, jurumasak, juruselam,
jururunding, jurubahasa, jurupusaka - tatabahasa tatakrama / adab, tatabahana,
tatabusana, tatacahaya, tataniaga, tatasurya,
tatawarna, tatahidup, tataguna, tatausaha,
tatalaksana, tatanegara, tatacara - lelaki cecair, sesendi, pepenjuru, pepejal,
cecincin, gegelang, rerama - tunasusila tunaaksara (buta huruf), tunabusana
(telanjang), tunadaksa (cacat tubuh), tunaganda
(jamak cacat), tunakarya (penganggur)tunalaras
(cacat suara dan nada), tunarungu
(tuli),tunagrahita (cacat fikiran), tunanetra
(buta), tunawicara (bisu), tunawisma
(gelandangan) - prasangka pralahir, prameswari, prakala,
prakarsa, prakonsep, pradesa, pradini,
prakata, prakarya, praseminar, prasejarah,
prawacana, prasyarat -
24PEMBERIAN MAKNA KHUSUS
- Kata umum diberikan makna khusus sehingga menjadi
istilah, iaitu kata atau gabungan kata yang
mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau
sifat yang khas dalam bidang tertentu. Contoh - surih gores, garis, bekas, jejak atau kesan
yang dilalui siput - atas daun pisang
- surih menyurih peta (istilah Geografi)
- rumah bangunan untuk tempat tinggal
- rumah rumah duka, rumah judi, rumah panas,
rumah adat, rumah busana, rumah bicara, rumah
panjang (istilah sosial) - morfologi struktur bahasa yang mencakup kata
dan bahagian kata - (istilah Linguistik)
- morfologi ilmu tentang bentuk luar dan susunan
makhluk hidup - (istilah Biologi)
- morfologi struktur luar batu batan dan
hubungannya dengan - ciri topografi (istilah Geografi)
25PROSES PENCIPTAAN (coinage)
- Proses pembentukan kata baharu daripada unsur
morfologi yang sedia ada, secara sengaja atau
berdasarkan kiasan. Contoh - kiwi Burung sebesar ayam jantan yang bersayap
kecil, tetapi tidak dapat terbang, berbulu
seperti rambut dan terdapat di Australia - kiwi Jurupetak dalam perahu orang yang
menyewa ruang perahu - kiwi Jenama pengilat kasut
- Contoh lain fab, breeze, ajinomoto
26AKRONIM (acronym)
- Kata yang terbentuk daripada huruf awal kata
dalam sesuatu frasa. Singkatan kata itu ditulis
dan dilafazkan sebagai satu kata yang wajar.
Contoh - ABIM UMNO PAS
- ASAS 50 MESTI ASEAN
- BERNAMA INTAN GERAKAN
- IPTAR KEJORA LUTH
- PROTON GAPENA PORTUGAL
- CHOGM COBOL
27PELEBURAN FONEM DAN SUKU KATA
- Percantuman unsur linguistik atau penggabungan
bunyi bahasa atau kata. Kata itu digabungkan
menjadi satu dengan meleburkan fonem atau suku
kata yang sama - Suku kata ialah satu struktur yang terdiri
daripada fonem atau urutan fonem. Contoh - meN salin menyalin
- meN sasar menyasar
- meN suci menyuci
- meN kagum mengagum
- beR rantai berantai
- beR rakit berakit
- beR rentetan berentetan
-
28PELUASAN KATA
- Proses meluaskan kata atau frasa dengan meluaskan
konteks penggunaannya. Contoh - bikini Nama sebuah pulau di lautan Pasifik
Barat - bikini Pakaian renang wanita yang hanya terdiri
daripada celana dalam, dan kain penutup payu
dara (menara mutiara) - monokini Celana renang wanita
29PENYINGKATAN (abbreviation)
- Istilah umum yang mencakupi akronim, kontraksi,
pemendekan dan pemangkasan huruf atau gabungan
huruf. Contoh - bas Prof TV
- LLN SMA dsb
- dll hlm Dr
- UPM UKM USM
- RM Drs DPR
30PINJAM TERJEMAH
- Peminjaman kata atau frasa yang melibatkan
penerimaan sepenuhnya pola tatabahasa dan
maknanya, tetapi unsurnya digantikan dengan bunyi
dan morfem bahasa sasaran dan / atau bahasa
pinjaman. Contoh - bound morpheme morfem terikat
- yellow culture budaya kuning
- honey moon bulan madu
- network jaringan
- balanced budget anggaran berimbang
- status quo (Latin) keadaan yang sedia ada
tanpa perubahan) - esprit de corps (Perancis) semangat setiakawan
dalam kumpulan - ceteris paribus (Latin) faktor lain tidak
berubah
31PEMINJAMAN KATA
- Penerimaan unsur daripada bahasa sumber kepada
bahasa sasaran melalui pertembungan atau peniruan - Peminjaman ini dilakukan secara terancang dan
tidak terancang. Secara tidak terancang
termasuklah hubungan sosial, migrasi, penaklukan,
mubaligh dan peminjaman antara dialek - Peminjaman terancang termasuklah peminjaman
budaya, peminjaman akrab dan peminjaman rinci - Bahasa sumber mungkin terdiri daripada bahasa
sekeluarga atau bahasa asing -
32BAHASA SEKELUARGA
- bahasa Jawa / Indonesia
- gambut nyeri gawai
- luah ayu langsing
- lodeh lontong sarapan
- soto sumber tempe
33BAHASA ASING
- SANSKRIT bahasa, cerita, dosa, duka, neraka,
raja, suka, syurga, pujangga, penjara, puspa,
purbakala - INGGERIS bas, basikal, enjin, kapten, kek,
komputer, motokar, profesor, radio,
televisyen, tiket - ARAB adil, faham, fikir, hormat, insan, kitab,
muzakarah, nikah, rujuk, sopan, ustaz, waris,
wasiat - BELANDA fungsi, integrasi, kamar, kontan, lapor,
rasionalisasi, resensi, standardisasi,
tradisi, variasi - CHINA cawan, cincau, duit, kuaci, laici,
pangkin, taucu, tauhu, teh - PARSI cokmar, gandum, kelasi, kismis, mohor,
nafiri, nobat, pasar, saudagar, serunai - PORTUGIS almari, bangku, baulu, beranda, bomba,
kemeja, lampu, meja, tembakau, tinta - TAMIL bagai, helai, mandur, muruku, nilam, kati,
kerani, ketumbar, sari - THAI menora, rambong, tomyam, wat
34PELUASAN MAKNA
- Proses meluaskan makna kata atau frasa dengan
meluaskan konteks penggunaannya. Contoh - belayar - memakai layar
- - mengharungi lautan dengan kapal / perahu
- - tidur dengan lena
- - meninggal dunia
- dara - anak perempuan yang belum kahwin
gadis perawan, keperawanan - - ternakan betina yang berumur lebih daripada
satu tahun dan belum pernah beranak atau
bertelur, meskipun telah bunting - - burung merpati (columba domestica)
- - dara laut burung camar
35PENYEMPITAN MAKNA
- Proses menyempitkan makna kata atau frasa dengan
menyempitkan konteks penggunaannya. Contoh - tuan - orang tempat mengabdi
- - orang yang memberikan pekerjaan majikan
- - orang laki-laki yang patut dihormati
- - wanita bangsawan
- - kata ganti nama kedua lelaki dan perempuan
- puan - tempat sirih emas atau perak
- - isteri datuk
- - nyonya (lawan tuan)
- - kelapa yang enak isinya, dan mudah hancur
- - cairan susu asli (kambing, sapi)
- - wanita yang patut dihormati
36PERUBAHAN MAKNA
- Perubahan makna kata yang boleh berupa peluasan,
penyempitan, atau pengalihan, dan positif atau
negatif. Contoh - hamba - abdi, budak suruhan
- - kata ganti pertama (merendah diri)
- khalwat - mengasingkan diri di tempat sunyi
untuk bertafakur beribadah - - berdua-duaan lelaki perempuan yang bukan
muhrim di tempat sunyi atau tersembunyi - patik - budak belian, hamba tebusan
- - kata ganti diri ketika menghadap raja
- - anak anjing
- contoh lain gerombolan, wisma, berahi,
mengancam
37KESIMPULAN
- gt Penulisan awal tatabahasa Melayu telah
diterokai oleh penulis Belanda dan Inggeris.
Karya yang dianggap besar dan berjaya pada masa
itu ialah karya Werndly (1736), Marsden (1812),
Shellabear (1899), dan Winstedt (1913) - gt Karya penulis tempatan yang paling awal ialah
Bustanul Katibin (1857), dan Pemimpin Johor
(1878). Karya awal tatabahasa Melayu yang
terpenting ialah Pelita Bahasa oleh Zaba - gt Karya tatabahasa Melayu moden yang terkemuka
ialah Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga (2000), Tatabahasa Dewan Edisi Ketiga
(2010), Nahu Melayu Mutakhir Edisi Kelima
(2014), dan Nahu Melayu Moden (1994) - gt Bidang yang dicakupi dalam kebanyakan buku
tatabahasa moden ialah morfologi dan sintaksis
38KESIMPULAN
- gt Secara umum, kata dibentuk melalui dua sumber,
iaitu asal-usul bahasa itu sendiri, dan proses
tertentu - gt Asal-usul bahasa keluarga Indonesia, keluarga
Melanesia, keluarga Mikronesia, dan keluarga
Polinesia - gt Proses tertentu pengimbuhan, penambahan,
penggabungan, analogi, makna khusus, penciptaan,
akronim, peleburan fonem, peluasan kata,
penyingkatan, pinjam terjemah, peluasan makna,
penyempitan makna, dan perubahan makna
39MADAH PUJANGGA
SEBAHAGIAN ORANG BERJAYA KERANA PENGETAHUAN
MEREKA, SEBAHAGIAN LAGI KERANA APA YANG DILAKUKAN
OLEH MEREKA, DAN SEBAHAGIAN KECIL LAINNYA KERANA
SIAPA MEREKA Wahai anakanda mustika ibu haluskan
budi elokkan laku rendahkan hati bersihkan
kalbu supaya jauh musuh dan seteru