Title: MEMBACA CEPAT
1MEMBACA CEPAT
- Membaca cepat adalah membaca suatu wacana secara
sistematis mulai dari kata, kalimat, paragraf
tanpa ada satu kata pun yang terlewatkan sampai
tuntas.
Standar kecepatan membaca siswa SMP adalah 200
kata 250 kata per menit.
Kecepatan membaca tersebut harus disertai dengan
pemahaman isi 70
Kecepatan membaca yang disertai dengan pemahaman
isi disebut Kecepatan Membaca Efektif (KEM)
JENJANG KECEPATAN MEMBACA KEM SD 200 kpm 140
KPM SMP 200-250 kpm 140-175 kpm SMA 250-350
kpm 175-245 kpm PT 350-400 kpm 245-280
2KEBIASAAN BURUK MEMBACA
- Membaca dengan vokalisasi (suara nyaring)
- Membaca dengan gerakan bibir
- Membaca dengan gerakan kepala
- Membaca dengan menunjuk baris bacaan
- Membaca dengan pengulangan kata, kelompok kata,
atau baris bacaan (regresi) - Membaca dengan subvokalisasi (melafalkan bacaan
dalam batin atau pikiran) - Membaca kata demi kata
- Membaca dengan konsentrasi yang tidak sempurna
- Membaca hanya jika perlu/ditugasi/dipaksa
(insidental)
3KIAT MENINGKATKAN KECEPATAN MEMBACA
- Membaca tanpa bersuara, gerak bibir, atau
gelengan kepala - Jangan berhenti membaca pada satu kata atau
bagian yang sulit - Jangan mengulang bacaan
- Jangan membaca kata demi kata.
- Jangan membaca bergumam
- Jangan berhenti lama di awal baris
- Membaca per satuan makna atau fungsi kalimat
- Jangan menggunakan telunjuk tangan
- Berlatih konsentarsi dengan mengatur pernafasan
dan pemfokusan bacaan
4RUMUS KEM
- Jumlah kata yang dibaca x Jawaban benar
- _____________________ ____________
- Jumlah waktu baca Skor ideal
- Contoh
- 600 kata 7
- ________ x _____ 140 kpm
- 3 menit 10
5MENDENGARKAN DAN MEMAHAMI BERITA
- Berita(reportase) dibuat oleh seorang wartawan
atau reporter. - Isi berita memaparkan sejumlah informasi yang
menarik bagi pembaca. - Isi berita memberikan gambaran peristiwa, hal,
keadaan, dan informasi faktual yang diperlukan
pembaca. - Pembaca berita diharapkan mampu mengungkapkan isi
berita dalam bentuk paparan isi berita, ulasan,
atau kritikan terhadap berita.
6CERPEN
- Cerpen merupakan karya sastra yang mengungkapkan
suatu konflik sebagai hasil rekaman peristiwa
nyata dan diolah dengan khayalan dan rekaannya. - Konflik diwujudkan melalui penokohan. Tokoh
cerita merupakan pembangun konflik dan alur
cerita. - Cerpen adalah kisahan pendek yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri
pada satu tokoh dalam satu situasi. - Cerpen merupakan cerita yang hanya memiliki satu
tema sentral. Disebut cerpen karena hanya memuat
satu kisah menarik yang dialami pelakunya dan
singkat serta bisa dibaca hanya sekali duduk.
7CERPEN
- Ada dua unsur yang membangun karya sastra,
- yaitu
- Unsur intrinsik, yakni unsur-unsur yang membangun
karya sastra dari dalam. Unsur intrinsik
merupakan unsur yang berupa bangunan sastra itu
sendiri, yaitu unsur bahasa dan sastra. - Unsur ekstrinsik, yakni unsur-unsur yang
membangun karya sastra dari luar. Dengan kata
lain unsur-unsur yang mempengaruhi terbentuknya
karya sastra yang berasal dari luar
8- 1. Plot (alur)
- yaitu jalinan peristiwa atau hubungan antara satu
peristiwa dengan peristiwa - lain sehingga terbentuk sebuah cerita.
- Alur cerita yang umum adalah
- Pengenalan
- Konflik (pertikaian)
- Komplikasi (ketegangan)
- Klimaks (puncak ketegangan)
- Antiklimaks (peleraian)
- Jenis-jenis alur, antara lain
- Alur maju (plot progresif / plot kronologis)
- Alur ini dibuat berdasarkan urutan waktu dan
peristiwa mulai dari A, B, C, sampai Z. - Alur mundur (flashback / sorot balik)
- Dalam alur ini peristiwa tidak dimulai dari awal
A sampai Z, tetapi mungkin dar Z baru ke A, B, C,
dan seterusnya sampai Z.
9- 2. Karakter dan Karakterisasi
- Karakter adalah watak tokoh-tokoh dalam cerita,
- Karakterisasi adalah cara pengarang melukiskan
- tokoh-tokoh dalam cerita, yaitu
- Cara analitik, yaitu penggabaran watak tokoh
secara langsung. - Cara dramatik, yaitu cara penggambaran watak
tokoh secara tidak langsung, tetapi melalui
hal-hal lain, seperti kearifan pelaku,
lingkungan, peletakan barang dalam rumah, cara
tokoh menghadapi masalah, dialog antartokoh, dan
sebagainya. - Ada tiga macam tokoh dalam cerita, yaitu
- Potagonis, wataknya baik sehingga disenangi
penonton. - Antagonis, wataknya jahat sehingga dibenci oleh
pembaca. - Tritagonis, juru damai antara protagonis dan
antagonis.
10- 3. Latar (setting / panorama)
- Latar adalah penggambaran tempat, waktu,
suasana,, keadaan alam, dan terjadinya peristiwa. - 4. Point of view (Sudut Pandang / Titik Kisah)
- Sudut pandang adalah bagaimana cara pengarang
menempatkan dirinya dalam cerita. Pengarang dapat
memperlakukan dirinya sebagai tokoh utama (orang
pertama), penmgamat langsung, atau pengamat tidak
langsung. - 5. Style (Gaya)
- Penonjolan pribadi pengarang selalu memiliki
gaya tersendiri yang berbeda dengan pengarang
lainnya. Style merupakan kekhasan atau keunikan
yang dimiliki oleh masing-masing pengarang.
11- 6. Tema
- Tema adalah ide dasar yang dijadikan titik tolak
pengarang dalam menyusun sebuah cerita. - 7. Amanat
- Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada pembaca untuk dijadikan
pelajaran, bahan pemikiran, atau renungan bagi
pembaca. - 8. Foreshadowing
- Foreshadowing adalah pembayangan peristiwa yang
akan terjadi. Suatu cerita akan menarik bila
mampu menjerat pembaca untuk membayangkan
peristiwa yang akan terjadi. Secara emosional
pembaca dapat terbawa dalam arus suasana cerita. - 9. Suspense (Ketegangan)
- Suspense adalah suasana yang diciptakan
pengarang sehingga pembaca berada dalam keadaan
tegang, bertanya-tanya, dan perasaan untuk segera
menyelesaikan membaca cerita itu. Pembaca dibuat
penasaran untuk mengetahui akhir cerita itu. - 10. Nada (Feeling)
- Nada adalah sikap pengarang terhadap objek atau
masalah tokoh-tokoh yang ditampilkan. - 11. Suasana (Tone)
- Suasana yang dimaksud adalah sikap pengarang
terhadap pembaca atau penikmat karya sastranya.
12UNSUR EKSTRINSIK
- latar belakang kehidupan pengarang
- kondisi sosial ekonomi masyarakat
- situasi politik
- pandangan dan aliran yang dianut pengarang
- sejarah perkembangan sastra
- keyakinan agama pengarang dan masyarakat
13Surat
- Surat adalah sarana komunikasi yang digunakan
untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu
pihak kepada pihak lain. Informasi itu dapat
berupa pemberitahuan, pernyataan, perintah,
permintaan, atau laporan. - Adapun fungsi surat adalah
- alat untuk menyampaikan buah pikiran, gagasan,
atau informasi lain. - alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian.
- alat untuk mengingat, misalnya surat yang
diarsipkan. - bukti historis, misalnya surat bersejarah.
- pedoman kerja, misalnya surat keputusan dan surat
perintah.
14- Jenis surat berdasarkan segi bentuk, isi, dan
bahasa - 1. Surat Pribadi
- Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh
seseorang yang ditujukan kepada orang lain atau
instansi yang isinya menyangkut kepentingan
pribadi, misalnya surat untuk keluarga, surat
undangan pernikahan, surat lamaran kerja, dan
lain-lain. - 2. Surat Dinas
- Surat dinas adalah surat resmi yang dibuat oleh
suatu badan atau instansi yang ditujukan kepada
instansi lain atau perorangan yang isinya
menyangkut masalah kedinasan, misalnya surat
keputusan, surat perintah, surat panggilan, dan
lain-lain. - 3. Surat Niaga
- Surat niaga adalah surat yang ditulis oleh suatu
badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga
yang isinya membicarakan masalah perniagaan,
misalnya surat penawaran harga, surat pesanan,
surat pengiriman barang, surat penagihan, surat
pengaduan, dan sebagainya.
15BAGIAN-BAGIAN SURAT RESMI
- kepala surat
- tanggal surat
- nomor, lampiran, dan hal
- alamat yang dituju
- salam pembuka
- isi surat
- salam penutup
- tanda tangan
- pengirim surat (nama dan jabatan)
- tembusan, inisial, dan lain-lain.
16- PANITIA REKREASI KELUARGA GURU DAN KARYAWAN
- SMP ISLAM AL-AZHAR 1 KEBAYORAN BARU
- Jalan Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta
SelatanTelepon 7200062 - No 01/RKGK/SMPIA 1/VIII/2002 4 Agustus
2002 - Hal Undangan rapat
- Lampiran Dua lembar
- Yang terhormat,
- Panitia Rekreasi
- Keluarga Guru Karyawan
- di Jakarta
- Assalamualaikum wr. wb.,
- Mengharap kehadiran Saudara dalam Rapat Panitia
Rekreasi Keluarga - Guru Karyawan SLTP Islam Al-Azhar 1 yang insya
Allah dilaksanakan - pada
- hari, tanggal Senin, 5 Agustus 2002
17Membaca Intensif Biografi
- Membaca intensif adalah membaca secara saksama ,
teliti, dan terperinci. - Membaca intensif dilakukan tanpa bersuara tetapi
di dalam hati. - Membaca intensif biografi tokoh dilakukan secara
sungguh-sungguh dan terus menerus untuk mmencari
riwayat hidup, keistimewaan, dan hal-hal yang
bermanfaat bagi pembaca.
18Menceritakan Tokoh Idola
- Tokoh idola adalah tokoh yang dijadikan idola,
digemari, atau disukai oleh seseorang. - Seseorang dijadikan tokoh idola karena karena dia
mempunyai keunggulan yaitu keunggulan dalam
bidang prestasi kesenian, olah raga, pelajaran,
politik, kebudayaan, atau dia mempunyai bakat
yang unggul dan dapat dibanggakan. - Perbuatan dan opengalaman hidup tokoh idola dapat
dijadikan contoh dan teladan bagi para pembaca.
19Menanggapi Isi Berita
- Menanggapi isi berita berarti memberikan
sambutan, respon atau komentar terhadap isi
berita dari surat kabar, radio, majalah, atau
televisi. - Tanggapan hendaknya bersifat objektif (tidak
memihak), disertai alasan yang masuk akal, dan
fakta atau data yang konkret. - Tanggapan itu dapat berupa sikap setuju atau
tidak setuju, tanggapan positif atau negatif. - Simaklah isi berita berikut ini dan berilah
tanggapan !
20HURUF KAPITAL
1. Huruf besar atau huruf kapital dipakai Sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya Ada gula, ada semut. Apa maksudmu ?
2. Huruf besar atau huruf kapital dipakai Sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya Adik bertanya, Kapan kita pulang?
213. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan
dengan hal-hal keagamaan, kitab suci dan nama
Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya
Allah Yang Mahakuasa
Quran Alkitab
4. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya
Haji Agus Salim Imam SyafiI
Perhatikan penulisan berikut Hasanuddin,
sultan Makasar, digelari juga Ayam Jantan dari
Timur.
5. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang. Misalnya Gubernur Ali
Sadikin Laksamana Muda Udara Husein
Sastranegara Perhatikan penulisan berikut
Siapakah gubernur yang baru dilantik itu
? Brigadir Jenderal Ahmad baru dilantik
menjadi mayor jenderal.
226. Huruf besar atau kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama orang. Misalnya Halim
Perdanakusumah Wage Rudolf Supratman
7. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama bangsa, suku dan
bahasa. Misalnya bangsa Indonesia
suku Sunda bahasa Inggris
perhatikan penulisan berikut
mengindonesiakan kata-kata asing
keinggris-inggrisan
8. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah. Misalnya tahun Hijrah
tarikh Masehi
bulan Agustus hari
Jumat hari Lebaran
Perang Candu
Proklamasi Kemerdekaan Perhatikan
penulisan berikut memproklamasikan
kemerdekaan
239. Huruf besar atau kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama khas dalam geografi. Misalnya Asia
Tenggara Banyuwangi
Bukit Barisan
Cirebon Danau
Toba Perhatikan penulisan berikut
berlayar ke teluk mandi di
kali menyeberangi selat
pergi ke arah barat
10. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama
dokumen resmi. Misalnya Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tetapi perhatikanlah penulisan berikut
menurut undang-undang
dasar kita pemerintah
republik itu
2411. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama
buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan,
kecuali kata partikel, seperti di, ke, dari,
untuk, dan, yang, yang tidak terletak pada posisi
awal. Misalnya Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke
Roma Pelajaran Ekonomi
untuk Sekolah Lanjutan Atas Salah Asuhan
12. Huruf besar atau huruf kapital dipakai dalam
singkatan nama gelar dan sapaan. Misalnya
Dr. Doktor Ir. Insinyur M.A. Master of
Arts Ny. Nyonya Prof. Profesor Sdr. Sauda
ra S.E. Sarjana Ekonomi S.H. Sarjana
Hukum S.S. Sarjana Sastra Tn. Tuan Catatan
Singkatan di atas selalu diikuti oleh tanda
titik.
2513. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak,
adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti
atau sapaan. Misalnya Kapan Bapak berangkat ?
Itu apa, Bu ?
Surat Saudara sudah saya terima.
Besok Paman akan datang.
Silakan duduk, Dik !
Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
Para ibu mengunjungi Ibu
Hasan. Catatan Huruf besar atau huruf kapital
tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai
kata ganti atau sapaan.
26BERTELEPON DENGAN SANTUN
- Tujuan menelpon adalah untuk berbicara dengan
seseorang di seberang sana. Orang yang mengangkat
pesawat telepon belum tentu orang yang kita
carai. - Oleh karena itu, kita harus bersikap netral dan
memakai bahasa Indonesia ragam baku
27ETIKA BERTELEPON
- Kalimat pertama yang diucapkan pada waktu kita
menelepon atau menerima telepon hendaknya
menggunakan ragam bahasa baku. - Tidak perlu menanyakan siapa yang mengangkat
telepon, seperti Siapa ini ? karena terasa
tidak sopan. - Menyampaikan keperluannya kepada orang yang
dituju, misalnya - Bisa bicara dengan Santi ?
- Santi ada ?
- Menanyakan keperluan penelepon, misalnya Maaf,
mau bicara dengan siapa ? - Menghubungkan si penelepon dengan orang yang
dituju. - Berbicara seperlunya, tidak berbelit-belit.
28KESALAHAN UMUM BERTELEPON
- Tidak menjawab pertanyaan penelepon, tetapi
langsung memanggil orang yang dicari. - Menanggapi pertanyaan penelepon, tetapi
menanyakan hal yang tidak perlu, misalnya Siapa
ini ? - Kalimat Siapa ini ? dirasakan tidak sopan
untuk ditanyakan kepada orang yang belum dikenal.
Kalimat yang lebih sopan adalah Dengan siapa
saya berbicara?
29ADAB PENERIMA TELEPON
- Ketika telepon berdering kita angkat dan
mengucapkan salam, menyebutkan nomor telepon, dan
jati diri sehingga penelpon tidak mengira salah
sambung. - Ucapkan Maaf, anda salah sambung bila ternyata
penelpon salah alamat. - Menanyakan siapa yang akan diajak bicara dan apa
keperluannya. - Bahasa dalam percakapan harus jelas, seperlunya
saja, bersikap ramahdan hormat, tutur kata dan
nada suara sopan, menyimak pembicaraan dengan
baik. - Akhiri dengan ucapan terima kasih dan salam
30ADAB PENELPON
- Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri serta
menyampaikan maksudnya. - Menyampaikan siapa yang akan diajak bicara dan
apa keperluannya. - Bahasa dalam percakapan harus jelas, seperlunya
saja, bersikap ramahdan hormat, tutur kata dan
nada suara sopan, menyimak pembicaraan dengan
baik. - Akhiri dengan ucapan terima kasih dan salam
31Karya Sastra Ada 3 Bentuk
- Prosa, yaitu karangan bebas yang tidak terikatb
pada bentuk, irama, dan rima (sajak) atau tidak
terikat oleh banyaknya suku kata dan jumlah
baris. - Puisi, yaitu karangan yang terikat oleh banyaknya
baris dalam tiap bait, irama, dan rima. - Drama, yaitu karya sastra yang ditulis dalam
bentuk dialog yang dipertunjukkan oleh
tokoh-tokoh di atas pentas.
32Prosa dibagi atas 2 jenis
- Prosa Lama, seperti cerita rakyat, dongeng,
hikayat, tambo, dan cerita berbingkai. - Prosa Baru, seperti cerpen, novel, dan roman
33Jenis Prosa Lama
- Cerita rakyat, yaitu cerita yang disampaikan
secara lisan yang terjadi di masa lalu sebagai
penglipur lara. - Hikayat, yaitu cerita yang melukiskan tentang
kehidupan raja-raja atau dewa-dewa yang
didalamnya berisi khayalan. Contoh Hikayat Si
Miskin, Hikayat Ramayana. - Tambo, cerita atau sejarah yang benar-benar
terjadi tetapi dicampur dengan cerita-cerita
khayal. Contoh Sejarah Melayu, Tambo
Bangkahulu. - Cerita berbingkai, yaitu cerita yang di dalamnya
terdapat cerita lagi atau cerita sisipan. Contoh
Hikayat 1001 Malam, Hikayat Bayan Budiman.
34Dongeng
- Dongeng, yaitu cerita khayal atau fantasi yang
mengisahkan tentang keanehan dan keajaiban
sesuatu seperti menceritakan asal mula suatu
tempat, cerita tentang binatang, dan kehidupan
manusia yang menakjubkan. - Cerita ini diangkat dari khayalan pengarang
semata, bukan diangkat dari suatu kenyataan.
Contoh cerita Si Kancil, sangkuriang
35Jenis Dongeng
- Fabel, yaitu dongeng yang isinya menceritakan
tentang kejadian, sifat, atau tingkah laku
binatang. Contoh Si Kancil - Legenda, yaitu dongeng yang mengisahkan kehidupan
manusia yang dihubungkan dengan keanehan atau
keajaiban alam. Contoh Malin Kundang,
Sangkuriang - Mite / sage, yaitu dongeng yang menceritakan
kepercayaan kuno, berkaitan dengan kehidupan
dewa-dewa, atau makhluk halus. Contoh Nyai Loro
Kidul, Ki Ageng Selo.
36WAWANCARA
- Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang
yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau
pendapatnya mengenai suatu hal untuk dimuat dalam
surat kabar, disiarkan melalui radio, atau
ditayangkan pada layar televisi. - Orang yang mewawancarai disebut pewawancara,
sedangkan orang yang diwawancarai disebut
narasumber. - Narasumber dapat berupa informan atau responden.
- Informan adalah orang yang mempunyai keahlian
atau pengetahuan tentang suatu pokok masalah. - Responden adalah orang yang hendak kita cari data
pribadinya dan pendapatnya mengenai suatu hal.
37JENIS WAWANCARA
- Wawancara bebas, yaitu wawancara yang susunan
pertanyaannya tidak ditentukan lebih dahulu dan
pembicaraannya bergantung kepada suasana
wawancara. - Wawancara individual, yaitu wawancara yang
dilakukan oleh seseorang dengan responden tunggal
atau wawancara secara perseorangan. - Wawancara konferensi, yaitu wawancara antara
seorang pewawancara dan sejumlah responden atau
sebaliknya. - Wawancara terbuka, yaitu wawancara berdasarkan
pertanyaan yang tidak terbatas dan tidak terikat
jawabannya. - Wawancara tertutup, yaitu wawancara berdasarkan
pertanyaan yang terbatas jawabannya.
38Hal-hal yang harus diperhatikan dalam wawancara
- Merancang daftar pertanyaan
- Kalimat singkat dan jelas
- Tidak menanyakan hal yang bersifat pribadi
- Sopan dan tidak menyinggung perasaan.
- Disusun berurutan mulai dari yang bersifat
kekeluargaan - Pertanyaan yang bersifat keras hendaknya
ditempatkan di belakang - Memperhatikan dengan seksama orang yang kita
wawancarai - Mengajukan pertanyaan dengan sopan
- Pertanyaan yang diajukan tidak harus terpaku pada
daftar - Mencatat pokok-pokok jawaban orang yang kita
wawancarai - Penulisan nama orang yang kita wawancarai harus
jelas - Jawaban yang menyimpang dari pertanyaan hendaknya
kita maklumi, tidak perlu mendebatnya supaya
tidak terkesan memaksa - Memeriksa kembali hal-hal yang telah dicatat.
- Merencanakan bertemu lagi untuk mendapat
informasi lebih lanjut.
395W 1H SEBAGAI PEDOMAN MENYUSUN PERTANYAAN
- Apa yang dapat Bapak lakukan untuk meningkatkan
kebersihan lingkungan ? - Siapa yang bertanggung jawab dalam meningkatkan
kebersihan lingkungan ? - Mengapa lingkungan di daerah ini tidak terawat ?
- Kapan akan diadakan kerja bakti untuk
membersihkan lingkungan ini ? - Di mana sering ditemukan limbah industri ?
- Bagaimana tanggapan Bapak mengenai kerja bakti di
daerah ini ?
40LANGKAH PRAWAWANCARA
- menentukan tujuan wawancara.
- menentukan topik.
- menentukan sasaran wawancara.
- menentukan orang yang akan diwawancarai.
- Menyusun daftar pertanyaan.
- merencanakan waktu dan tempat wawancara.
- melaksanakan wawancara.
41Ketika Berwawancara
- Menyampaikan pertanyaan dengan sopan.
- Mengajukan susulan pertanyaan bila ada informasi
menarik walaupun tidak ada dalam daftar
pertanyaan. - Berpedoman pada daftar pertanyaan dalam
mengajukan pertanyaan. - Usahakan daftar pertanyaan sudah dihafal.
- Memberi penjelasan dengan sabar bila narasumber
salah menafsirkan pertanyaan. - Mengembangkan pertanyaan sesuai dengan kebutuhan.
42Laporan Hasil Wawancara
Jika kita melakukan wawancara, informasi yang
diperoleh dari hasil wawancara itu dapat
dilaporkan secara lisan atau tertulis. Laporan
tersebut pada hakikatnya adalah suatu bentuk
penyampaian dan penyajian fakta untuk dijadikan
bahan pertimbangan dalam menentukan langkah
selanjutnya.
- Kriteria laporan yang efektif
- objektif
- lengkap
- jelas
- singkat dan padat
- mudah dipahami penerima laporan
43CITRAAN
- Citraan yaitu daya bayang yang dihasilkan dari
pengolahan kata-kata secara sungguh-sungguh - Citraan merupakan pengungkapan dalam puisi yang
acuan maknanya bersifat inderawi. - Bayangan yang ditimbulkan atau dimilikisebuah
kata disebut citra atau imaji - Citraan pada umumnya terdiri atas citraan
penglihatan, pendengaran, perasaan, dan gerak
44JENIS CITRAAN
- Citraan Perasa
- Contohnya Betapa dinginnya air sungai
- Dinginnya! Dinginnya!
- Citraan Penglihatan
- Contohnya Hai, anak !
- Jangan bersandar pula di
pohon - Citraan Gerak
- Contohnya Di luar angin berputar-putar
- Si anak meraba punggung
- Pukulan si bapak timbulkan
sendam - Citraan Pendengaran
- Contohnya Sebuah bel kecil tergantung di
jendela - di bulan Juni
- Berkeliling sepi
- Citraan Penciuman
- Contohnya Semerbak aromamu
- membuat kuterpana
45Ringkasan (précis) ikhtisar merupakan cara yang
efektif untuk menyajikan karangan yang panjang
dalam bentuk yang singkat. Panjang ringkasan /
ikhtisar biasanya 1/10 1/5 naskah asli.
RINGKASAN IKHTISAR
- Ringkasan
- Merupakan penyajian singkat dari karangan asli
dengan tetap mempertahankan urutan isi dan sudut
pandang pengarang - Perbandingan bab atau bagian dari karangan asli
secara proporsional - Ilustrasi, penjelasan rinci, dan gaya bahasa
tidak perlu disertakan
- Ikhtisar
- Tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli
- Perbandingan bagian pada karangan asli tidak
perlu proporsional, tetapi dapat langsung
mengemukakan inti pokok masalah dan problematika
pemecahannya. - Ilustrasi dapat disertakan untuk memperjelas inti
pokok masalah
46 Tujuan membuat ringkasan / ikhtisar1.
Memahami dan mengetahui isi buku 2. Mempertajam
pemahaman karya asli3. Mengembangkan ekspresi
dan menghemat waktu4. Mengembangkan daya kreasi
dan konsentrasi
- Langkah-langkah membuat ringkasan / ikhtisar
- Membaca naskah asli beberapa kali dengan tujuan
- mengetahui kesan umum dan maksud pengarang
- mengetahui sudut pandang pengarang
- Mencatat gagasan utama
- Membuat reproduksi (ringkasan) berdasarkan
gagasan utama
47MEMBACA SKIMMING
- Membaca skimming adalah kegiatan membaca dengan
tujuan untuk menemukan ide pokok - Ketika membaca skimming setiap kata tidak harus
dibaca secara detail, tetapi mata harus bergerak
secara cepat untuk menemukan ide pokok - Rincian atau penjelasan cukup dibaca sekilas.
48GAGASAN POKOK DAN GAGASAN PENJELAS
- Gagasan pokok adalah ide pokok yang menjiwai isi
paragraf atau pokok persoalan yang dipentingkan
dalam paragraf tersebut. - Gagasan pokok dituangkan dalam kalimat utama.
- Kalimat utama dimulai dari huruf kapital awal
kalimat sampai tanda titik sedangkan gagasan
pokok merupakan inti dari kalimat utama. Jadi
kalimat utama lebih panjang daripada gagasan
pokok. - Gagasan penjelas adalah gagasan yang menjelaskan
gagasan pokok. Gagasan penjelas dituangkan dalam
kalimat penjelas. Kalimat penjelas lebih panjang
dari gagasan penjelas karena gagasan penjelas
merupakan inti dari kalimat penjelas. - Paragraf yang baik hanya memiliki satu gagasan
pokok dan beberapa pikiran penjelas.
49MENENTUKAN IDE POKOK DAN PIKIRAN PENJELAS
- Narkoba kini benar-benar sudah mewabah, bahkan
lambat laun akan merusak moral generasi muda.
Maraknya pengguna narkoba tidak hanya terjadi di
kalangan para preman tetapi sudah menjalar kepada
masyarakat umum, bahkan kini sudah mulai masuk
dalam dunia pendidikan. Anehnya, kebanyakan
pengguna narkoba adalah para mahasiswa yang
memiliki wawasan luas. Hal ini membuktikan bahwa
moral generasi muda sudah mengalami kemunduran.
Sebagai generasi muda dan sekaligus kaum
cendekiawan seharusnya mahasiswa menjadi barisan
terdepan dalam memberantas penyakit tersebut.
Akan tetapi, justru dia sendiri menjadi pemakai,
bahkan menjadi pengedar. Kalau sudah begini, masa
depan bangsalah menjadi taruhannya.
50JENIS PARAGRAF
- 1. Paragraf deduktif
- Paragraf yang letak kalimat utama di awal
paragraf - 2. Paragraf induktif
- Paragraf yang letak kalimat utama di akhir
paragraf - 3. Paragraf deduktif-induktif
- Paragraf yang letak kalimat utamanya di awal dan
dipertegas pada akhir paragraf - 4. Paragraf tanpa kalimat utama
- Paragraf yang pikiran utamanya tidak dituangkan
dalam bentuk kalimat utama tetapi berdasarkan
hubungan antara kalimat dalam paragraf itu.
Biasanya paragraf ini berbentuk karangan
deskripsi atau narasi.
51CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF
- Sejak dimasyarakatkan Aku cinta produk dalam
negeri muncullah produk-produk dalam negeri yang
berkualitas. Pemasarannya tidak hanya terbatas di
dalam negeri. Mobil-mobil dalam negeri sudah
dipesan oleh beberapa negara tetangga. Pakaian
dalam negeri memasuki pasaran Amerika, Eropa, dan
Asia. Masayarakat Indonesia mulai menyenangi
barang-barang bermerek buatan Indonesia.
52Keributan ayam berkeruyuk bersahutan-sahutan
mengendur. Kian lama kian berkurang. Akhirnya
tinggal satu-satu saja terdengar kokok yang
nyaring. Ayam-ayam itu mulai turun dari
kandangnya pergi ke ladang dan pelataran. Dengung
dan raung lalu lintas jalan raya kembali menggila
seperti kemarin. Raung klakson mobil dan desis
kereta api bergema-gema menerobos ke
relung-relung rumah di sepanjang jalan. Itulah
suasana pagi yang kualami sehari-hari.
CONTOH PARAGRAF INDUKTIF
53CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF-INDUKTIF
- Berteman ialah saling memberi dan menerima. Ada
saatnya kita memberi dan suatu saat kita juga
menerima. Ketika teman kita membutuhkan
pertolongan, kita segera memberikan pertolongan.
Sebaliknya, ketika kita mendapatkan kesusahan,
maka teman kita pun memberikan bantuan untuk
meringankan kesusahan itu. Dengan kata lain,
berteman itu harus saling memberi dan menerima.
54CONTOH PARAGRAF TANPA KALIMAT UTAMA
- Hamparan sawah membentang luas. Padi menguning
menunduk berayun-ayun, meliuk-liuk ditiup angin
lembah, berombak-ombak bagai samudera.
Dangau-dangau berpencaran. Bocah-bocah bertepuk
sorak dengan suara nyaring mengusir kawanan
parkit yang berpesta pora memakan bulir-bulir
padi. Bukit yang membujur bagaikan raksasa tidur
membatas di kejauhan berselimut mega seputih
kapas menambah asri pemandangan.
55MENULISKAN POKOK BERITA
- Menyusun pertanyaan dengan 5W 1H.
- Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi
berita - Meringkas berita dengan langkah-langkah
- Bacalah bacaan yang akan diringkas
- Tentukan pikiran utama setiap paragraf
- Gabungkan pikiran utama setaiap paragraf menjadi
sebuah ringkasan - Dialog, contoh, dan keterangan tidak perlu
dicantumkan.
56MENGUBAH TEK WAWANCARA KE DALAM BENTUK BERITA
- Karakteristik teks wawancara berbentuk dialog
dengan kalimat-kalimat langsung sedangkan berita
berbentuk naratif dengan kalimat tidak langsung.
Oleh karena itu, untuk mengubahnya kita harus
mengidentifikasikan masing-masing karakteristi
teks tersebut.
57DONGENG
- Dongeng, yaitu cerita khayal atau fantasi yang
mengisahkan tentang keanehan dan keajaiban
sesuatu seperti menceritakan asal mula suatu
tempat, cerita tentang binatang, dan kehidupan
manusia yang menakjubkan. - Cerita ini diangkat dari khayalan pengarang
semata, bukan diangkat dari suatu kenyataan.
Contoh cerita Si Kancil, Sangkuriang
58JENIS DONGENG
- Fabel, yaitu dongeng yang isinya menceritakan
tentang kejadian, sifat, atau tingkah laku
binatang. Contoh Si Kancil - Legenda, yaitu dongeng yang mengisahkan kehidupan
manusia yang dihubungkan dengan keanehan atau
keajaiban alam. Contoh Malin Kundang,
Sangkuriang - Mite / sage, yaitu dongeng yang menceritakan
kepercayaan kuno, berkaitan dengan kehidupan
dewa-dewa, atau makhluk halus. Contoh Nyai Loro
Kidul, Ki Ageng Selo.
59Memorandum adalah salah satu bentuk laporan yang
berisi saran, nota, atau catatan pendek yang
biasanya digunakan dalam bagian-bagian
organisasi, antara atasan dengan bawahan dalam
hubungan kerja.
MEMORANDUM
Ciri bahasa memo adalah efektif dan santun.
Efektif artinya bahasa memo itu singkat dan
komunikatif
Memo ditulis untuk keperluan instruksi,
permintaan, pemberitahuan, tugas
tertentu,petunjuk, atau pesan telepon
60(No Transcript)
61(No Transcript)
62MEMAHAMI BERITA
- Berita biasanya berisi fakta
- Fakta dapat berfungsi sebagai bahan untuk
memberikan pendapat, kritikan, atau ulasan - Untuk memahami berita kita bisa mengajukan
pertanyaan dengan rumus 5W 1H atau menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan berita
63MENYAMPAIKAN TANGGAPAN BERITA DENGAN PEMARKAH
NEGATIF
- Menyampaikan tanggapan biasanya bertolak dari
fakta - Tanggapan bisa berupa saran, kritikan, pendapat,
atau ulasan. - Menyampaikan tanggapan berbentuk saran dapat
menggunakan pemarkah negatif sehingga tanggapan
tersebut berbentuk kalimat larangan - Pemarkah negatif untuk menyampaikan tanggapan,
misalnya jangan, dilarang, atau tidak boleh.
64CONTOH MEMBERI TANGGAPAN
- Fakta
- Pengemudi yang mengantuk merupakan salah satu
bentuk kesalahan manusia yang dapat menimbulkan
kecelakaan lalu lintas. - Tanggapan
- Jangan melanjutkan perjalanan jika Anda sedang
mengantuk! Lebih baik beristirahat sebentar
65MENGUMUMKAN
- Isi pengumuman harus lengkap, tidak mendatangkan
pertanyaan, dan tidak menimbulkan penafsiran yang
lain. - Dalam isi pengumuman hendaknya terjawab
pertanyaan 5W 1H. - Isi pengumuman harus lengkap dan mengandung
kejelasan. - Ketika membacakan pengumuman harus memperhatikan
jeda, artikulasi, lafal, dan intonasi
66MENULIS CERPEN
- Pengarang mengungkapkan ide atau gagasan melalui
tokoh cerita - Tokoh cerita ditampilkan dengan berbagai model
dan karakter. - Dengan mengenal karakter tokoh pembaca
seolah-olah terlibat langsung dengan peristiwa
tersebut. - Dengann menampilkan tokoh cerita sebagai aku atau
saya, seolah-olah pengaranglah sebagai pelaku
utama cerita tersebut. - Pembaca diharapkan dapat mebnulis kembali cerita
tersebut dengan mengandaikan diri sebagai tokoh
cerita.