Title: EVALUASI PENJASKES
1EVALUASI PENJASKES
2EVALUASI
- Evaluasi atau penilaian adalah sebuah proses
sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan
dan efisiensi suatu program. Jadi yang dinilai
adalah programnya yaitu kegiatan yang telah
direncanakan sebelumnya. Sedang aspek yang
dinilai dari program tersebut adalah keberhasilan
dan efisiensi pelaksanaan program. - Menilai pada dasarnya kegiatan untuk mengetahui
apakah tujuan program sudah terapai atau belum.
Jadi, membandingkan antara tujuan yang ada dalam
program dengan kondisi riil setelah program
tersebut dilaksanakan.
3EVALUASI
- Evaluasi dibutuhkan oleh Departemen, Kantor,
Sekolah, Yayaysan Kelas dan sebagainya. Evaluasi
dilaksanakan oleh yang merencanakan dan
melaksankan program. Namun dapat juga dilakukan
oleh pihak lain yang berkompeten diluar yang
merenanakan dan melaksanakan program. - Dari hasil penilaian dapat diambil keputusan atau
kebijakan apakah program tersebut diteruskan,
diperbaiki atau diganti.
4EVALUASI
- Komponen yang perlu dievaluasi oleh guru
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
adalah - 1. Input Siswa adalah subjek yang menerima
pelajaran. Ada siswa pandai, kurang pandai, dan
tidak pandai. Setiap siswa mempunyai bakat
intelektual, emosional, social yang berbeda.
Secara umum, hal-hal yang ada pada siswa
berpengaruh terhadap keberhasilan belajar.
5EVALUASI
- 2. Materi atau kurikulum Di Indonesia,
kurikulum berlaku secara nasional karena kita
menganut system sentralisasi. Meskipun penyusunan
dan pengembangan kurikulum sekolah sudah
dilakukan secara cermat dan melibatkan banyak
pihak, namun tidak mustahil bahwa di lapangan
masih juga dijumpai kelemahan dan hambatan. - Guru perlu dibekali dengan kemampuan untuk
melakukan evaluasi program, termasuk mengevaluasi
materi kurikulum. Sasaran yang perlu dievaluasi
dari komponen kurikulum ini antara lain,
kejelasan pedoman untuk dipahami, kejelasan
materi yang terantum dalam GBPP, urutan penyajian
materi, kesesuaian antara sumber yang disarankan
dengan materi kurikulum dan sebagainya.
6EVALUASI
- 3. Guru Guru merupakan komponen penting dalam
kegiatan belajar mengajar. Guru adalah orang yang
diberi kepercayaan untuk meciptakan suasana kelas
yang kondusif untuk pembelajaran. Guru adalah
manusia biasa yang mempunyai banyak keterbatasan.
oleh karena itu untuk menutupi kelemahan guru
perlu dilakukan pembinaan dan penataran dalam
rangka melaksanakan pembelajaran.
7EVALUASI
- 4. Metode atau pendekatan dalam mengajar Berbeda
dengan evaluasi terhadap kurikulum, evaluasi
terhadap metode mengajar merupakan kegiatan guru
untuk meninjau kembali tentang metode mengajar,
pendekatan, atau strategi pembelajaran yang
digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi
kurikulum kepada siswa. Metode mengajar adalah
cara-cara atau teknik yang digunakan dalam
mengajar. Sedangkan strategi pembelajaran
menunjuk kepada bagaimana guru mengatur waktu
pemenggalan penyajian, pemilihan metoda,
pemilihan pendekatan dan sebagainya.
8EVALUASI
- 5. Sarana Alat pelajaran dan media pendidikan.
Sebelum guru memulai kegiatan mengajar, bahkan
pada waktu menyusun rencana mengajar, guru telah
memilih alat yang kira-kira dapat membantu
melancarkan dan memperjelas konsep yang
diajarkan. - Selain guru, mungkin siswa juga dapat
dijadikan titik tolak dalam menentukan apakah
sarana yang digunakan di dalam kegiatan belajar
mengajar sudah tepat. Mungkin saja pada waktu
menentukan alat pelajaran guru berpikir bahwa
pilihannya sudah tepat. Tetapi ternyata di dalam
praktek pelaksanaan pengajaran, alat tersebut
ternyata kurang atau sama sekali tidak tepat.
9EVALUASI
- 6. Lingkungan Ada dua macam lingkungan, yaitu
lingkungan manusia dan lingkungan bukan manusia. - Lingkungan manusia bukan hanya bukan hanya
kepala sekolah, guru-guru, dan pegawai tata usaha
di sekolah itu, tetapi siapa saja yang dengan
atau tidak sengaja berpengaruh terhadap tingkat
hasil belajar siswa. - Sedangkan lingkungan bukan manusia adalah
segala hal yang berada di lingkungan siswa yang
secara langsung maupun tidak, berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa, misalnya suasana
sekolah, halaman sekolah, keadaan gedung dan
sarana lain.
10EVALUASI
- 6. Lingkungan Pengaruh lingkungan bukan manusia
dapat positif maupun negative. Tatanan perabot
kelas yang rapi dapat berpengaruh terhadap
kesejukan suasana sehingga siswa dapat belajar
dengan tenteram. Sebaliknya suasana yang gaduh di
luar kelas dapat mengganggu konsentrasi siswa dan
menyebabkan siswa tidak dapat seperti yang
diharapkan.
11EVALUASI
- Apabila guru ingin melakukan evaluasi program
dengan lebih seksama, terlebih dahulu hendaknya
menyusun rencana evaluasi sekaligus menyusun
instrument pengumpulan data. Instrument
pengumpulan data bisa berupa angket, pedoman
wawancara, pedoman pengamatan dan lain
sebagainya. Sebagai cara yang paling sederhana
adalah menagadakan pendekatan terhadap peristiwa
yang dialami sehari-hari di kelas.
12PENGUKURAN
- Penilaian berbeda dengan pengukuran. Pengukuran
adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan data atau
informasi kuantitatif. Sedangkan dalam penilaian
diperlukan data dari hasil pengukuran tersebut. - Sebelum menilai terlebih dahulu mengukur.
Misalnya untuk menilai keberhasilan dalam
mengajar, maka terlebih dahulu dilakukan
pengukuran, yaitu mengukur prestasi belajar.
13TES
- Alat yang dapat digunakan untuk menilai
keberhasilan mengajar adalah tes. Yang diukur
tingkat penguasaan testee terhadap pokok bahasan
atau sub pokok bahasan tertentu yang telah
diajarkan. - Test dapat juga digunakan untuk mengetahui
tingkat kesulitan belajar testee (diagnostic
test), tergantung dari tujuan test tersebut.
14TES
- Tes harus valid , jadi benar-benar mengukur yang
hendak diukur. Kalau tes tersebut untuk bidang
studi Penjaskes, tentunya tes dilaksanakan hanya
untuk mengukur pengetahuan dan kemampuan
penjaskes. - Test juga harus presicion, misalnya tes dengan
tingkat kesulitan sedang tentu akan akan
memberikan informasi yang lebih teliti dari pada
tes yang terlalu mudah atau terlalu sulit, karena
tidak dapat menggambarakan kondisi riil peserta
test. Selain itu test juga harus consistency.
15TINGKAT KESUKARAN
- Pada umumnya, tes yang terbaik adalah tes yang
mempunyai tingkat kesukaran di sekitar 0,5. Makin
dekat ke titik itu, tes semakin mampu membedakan
antara kelompok yang baik dan kelompok yang
kurang belajar. - Penentuan distribusi tingkat kesukaran juga
ditentukan oleh tujuan tes. Bila tes ditujukan
untuk seleksi maka tes harus mengarah pada yang
mempunyai tingkat kesukaran yang lebih tinggi.
16TINGKAT KESUKARAN
- Tes dengan tingkat kesulitan randah biasanya
ditempatkan pada awal tes dengan maksud
memotivasi siswa. - Tingkat kesukaran Jumlah yang menjawab benar
- Jumlah
seluruh peserta tes
17KRITIK TES
- Kegiatan pengujian memiliki peran besar dalam
sistem pendidikan. Karena demikian pentingnya,
maka setiap tindakan pengujian selalu menimbulkan
kritik tajam dari masyarakat (para ahli, orang
tua siswa).
18KRITIK TES
- Beberapa kritik yang harus mendapat perhatian
sungguh-sungguh dari pratiksi dan ahli adalah - Tes seringkali menimbulkan rasa cemas peserta
tes, yang justru menghambat siswa
mendemonstrasikan kemampuannya. - Tes acapkali justru menghukum siswa yang kreatif,
karena tes itu selalu menuntut jawaban yang sudah
ditentukan pola dan isinya. - Tes hanya mengukur hasil belajar yang sederhana
dan remeh. Hampir tidak ada tes hasil belajar
yang mampu mengungkapkan tingkah laku siswa
secara menyeluruh yang justru menjadi tujuan
formal pendidikan.
19ETIKA TES
- Para pendidik harus dapat melakukan tes dengan
penuh tanggung jawab. Praktek tes hasil belajar
harus etis - Kerahasiaan tes. Hasil tes hanya dapat
disampaikan pada orang lain bila ada ijin dari
siswa atau orang tua yang bersangkutan.
Menempelkan hasil tes dengan identitas jelas
peserta tes merupakan pelanggaran terhadap etika. - Keamanan tes. Tes merupakan alat pengukur yang
hanya dapat digunakan secara professional, tidak
boleh digunakan diluar batas ketentuan baik
sebelum maupun sesudah tes. - Interpretasi hasil tes. Interpretsi hasil tes
harus diikuti tanggung jawab professional agar
dapat menghindari interpretasi hasil tes secara
salah. - Penggunaan tes. Tidak ada tes baku yang boleh
digunakan diluar prosedur yang ditetapkan.
20PETUNJUK PRAKTIS TES
- Pelaksanaan tes hendaknya diberitahu terlebih
dahulu. Bahkan kisi-kisi tes sebaiknya diberitahu
kepada peserta tes sebelum melaksanakan tes. - Menjelaskan cara menjawab/melaksanakan, petunjuk
menjawab/melaksanakan tes jangan dirahasiakan.
Hindari petunjuk yang bersifat menjebak. - Guru hendaknya memotivasi siswa mengerjakan tes
secara baik dan bukannya menakut-nakuti. - Tidak memperpanjang waktu atau menyingkat waktu
dari yang ditentukan oleh petunjuk tes.
21TES, PENGUKURUAN DAN PENILAIAN
- Keterkaitan antara tes, pengukuran dan penilaian.
Penilaian hasil belajar baru dapat dilakukan
dengan baik dan benar bila menggunakan informasi
yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar
yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. - Kegunaan tes, pengukuran, dan penilaian dalam
pendidikan antara lain untuk seleksi penempatan,
diagnosa, remedial, umpan balik, memotivasi dan
membimbing, perbaikan kurikulum dan program
pendidikan serta pengembangan ilmu.
22PERBANDINGAN ANTARA TES OBJEKTIF DENGAN TES URAIAN
KETERANGAN TES OBJEKTIF TES URAIAN
Taksonomi yang diukur Baik untuk mengukur pengetahuan ingatan, pemahaman, aplikasi dan analisa. Kurang tepat untuk mengukur sintesa dan evaluasi Kurang baik untuk mengukur ingatan, lebih baik untuk mengukur pemahaman, aplikasi, analisa, paling baik untuk mengukur sintesa dan evaluasi
Jumlah Sampel Dapat mengukur bayak sampel pertanyaan sehingga benar-benar mewakili materi yang diajarkan Hanya dapat menanyakan beberapa pertanyaan sehingga kurang mewakili materi yang diajarkan
23PERBANDINGAN ANTARA TES OBJEKTIF DENGAN TES URAIAN
KETERANGAN TES OBJEKTIF TES URAIAN
Menyusun Pertanyaan Menyusun pertanyaan yang baik sulit dilakukan dan memakan waktu yang panjang Menyusun pertanyaan yang baik sulit tetapi lebih mudah dibandingkan pertanyaan objektif, waktu yang digunakan sedikit
Pengolahan Pengolahan Objektif, sederhana dan ketepatannya (reliabilitas) tinggi. Pengolahan sangat subjektif, sukar dan ketepatannya (reliabilitas) rendah
24PERBANDINGAN ANTARA TES OBJEKTIF DENGAN TES URAIAN
KETERANGAN TES OBJEKTIF TES URAIAN
Faktor-faktor yang Mengganggu Hasil Pengolahan Hasil kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuan membaca dan menerka. Mendorong siswa untuk lebih banyak mengingat, membuat interpretasi dan menganalisa ide orang lain. Penyelesaian tes oleh siswa dan pengolahan tes oleh guru memerlukan waktu singkat Hasil kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuan menulis dan mendongeng. Mendorong siswa untuk mengorganisasikan, menghubungkan dan menyatakan ide sendiri secara tertulis. Penyelesaian tes oleh siswadan pengolahan tes oleh guru memerlukan waktu banyak.
25STATISIKA
- Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan
dengan data. - Istilah 'statistika' (bahasa Inggris statistics)
berbeda dengan 'statistik' (statistic).
Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan
data, sedang statistik adalah data, informasi,
atau hasil penerapan algoritma statistika pada
suatu data.
26PEMUSATAN DATA
- Mean Rata-rata Jumlah nilai semua data dibagi
jumlah data. Contoh terdapat data 1,5,4,3,2 .
Maka rata-ratanya adalah Rata (15432)/5
3 - Median Nilai tengah nilai yang tepat berada
ditengah-tengah barisan data yang terurut.
Contoh Banyaknya data ganjil gt 1,5,4,3,2.
Untuk mengitung median, data diurutkan menjadi
1,2,3,4,5. Nila tengah data terurut adalah 3
median.Banyaknya data genap gt 1,5,4,3,2,6.
Data terurut 1,2,3,4,5,6. Nilai tengah data
berada di antara data ke-3 dan data ke-4,
sehingga median (34)/2 3.5 - Modus Nilai dari suatu data yang memiliki
frekuensi tertinggi atau paling sering muncul.
Contoh Data 1,2,1,1,2,2,7,2,3,5,6,2,2,4. Modus
adalah 2, karena angka 2 adalah angka yang paling
sering muncul.
27PENYEBARAN DATA
- Simpangan baku atau deviasi standar adalah ukuran
sebaran statistik yang paling lazim. Singkatnya,
ia mengukur bagaimana nilai-nilai data tersebar. - Simpangan baku didefinisikan sebagai akar kuadrat
varians. Simpangan baku merupakan bilangan
tak-negatif, dan memiliki satuan yang sama dengan
data. Misalnya jika suatu data diukur dalam
satuan meter, maka simpangan baku juga diukur
dalam meter pula. - Standard Deviasi/Simpangan Baku S akar dari S
kuadrat
28PENYEBARAN DATA
- POPULASI
- dan
- data ke-i
- ? rata-rata populasi
- ?² ragam populasi
- ? simpangan baku populasi
- N ukuran populasi
29PENYEBARAN DATA
- SAMPEL
- dan
- data ke-I
- rata-rata sampel
- s² ragam sampel
- s simpangan baku sampel
- n ukuran sampel
30KORELASI
- Regresi dapat diartikan sebagai bentuk hubungan
antara variabel bebas (satu atau lebih) terhadap
variabel tak bebas. Sedangkan korelasi dapat
diartikan sebagai tingkat keeratan hubungan
antara variabel pengamatan (variabel bebas dan
tak bebas - Di dalam korelasi, variabel2 dianggap sejajar,
artinya tidak ada yg dianggap sebagai variabel
bebas (prediktor) dan variabel terikat (respon)
seperti halnya regresi linier. Nilai koefisien
korelasi berkisar antara -1 s.d 1. Korelasi yg
erat memiliki koefisien mendekati angka 1 atau
-1, sedangkan korelasi lemah mendekati angka 0.
Tanda atau minus menyatakan arah hubungan.
31KORELASI
- Contoh
- Seberapa erat hubungan antara kehadiran
mahasiswa dengan nilai IPK mahasiswa . - Misal koefisien korelasi r0.8, maka berarti
seiring peningkatan banyaknya kehadiran
mahasiswa, maka nilai IPK mahasiswa juga semakin
tinggi. - Namun apabila koefisien korelasi r -0.8,
maka berarti seiring banyaknya kehadiran
mahasiswa, semakin rendah nilai IPK mahasiswa.
32MEMERIKSA TES URAIAN
- Pembuatan butir tes uraian dianjurkan agar
pertanyaan dibatasi atau dibuat tertutup sehingga
jawaban untuk soal tersebut tidak memberi
kemungkinan jawaban yang bermacam-macam. - Karena kemungkinan jawabannya sudah dibatasi maka
pedoman penilaiannya lebih mengarah pada
penilaian objektif. - Pedoman penilaian digunakan sebagai acuan dalam
memeriksa lembar jawaban uraian. - Sebelum menggunakan pedoman penilaiaan sebaiknya
diperiksa lebih dahulu apakah jawaban yang
diminta sudah sesuai dengan tingkat penguasaan
peserta tes. - Pengalaman menunjukan tidak jarang jawaban yang
diharapkan oleh penulis soal terlalu banyak, atau
terlalu sulit, atau kedua-duanya.
33MEMERIKSA TES URAIAN
- Tata Cara Memeriksa Tes Uraian
- Ambil lembar jawaban peserta sekitar 10 secara
acak. Bila telah diketahui kemampuan peserta,
ambil satu pekerjan dari peserta pandai, dua
perkeerjaan dari peserta berkemampuan sedang dan
satu pekerjaan dari peserta berkemampuan kurang. - Empat lembar jawaban diperiksa dengan menggunakan
pedoman penilaian yang telah dikembangkan penulis
soal. Mulai dengan butir soal pertama. - Setelah pedoman skoring diujicobakan dan bila
perlu diadakan penyesuaian, butir tes pertama
diperiksa jawabannya untuk semua peserta.
Kemudian butir tes kedua dan seterusnya. Hingga
hasil skor mendekati kurva normal.
34PENDEKATAN PENILAIAN
- Ada dua jenis pendekatan penilaian yang dapat
digunakan untuk menafsirkan sekor menjadi nilai.
Kedua pendekatan ini memiliki tujuan, proses,
standar dan juga akan menghasilkan nilai yang
berbeda. Karena itulah pemilihan dengan tepat
pendekatan yang akan digunakan menjadi penting.
Kedua pendekatan itu adalah Pendekatan Acuan
Norma (PAN) dan Pendekatan Acuan Patokan (PAP). - Jadi terdapat dua strategi pengukuran yang
mengarah pada dua perbedaan tujuan substansial,
yaitu pengukuran acuan norma (NRM) yang berusaha
menetapkan status relatif, dan pengukuran acuan
kriteria (CRM) yang berusaha menetapkan status
absolut.
35PENDEKATAN PENILAIAN
- Konsep pengukuran acuan norma (Norm Reference
Measurement / NRM) untuk menggambarkan tes
prestasi siswa dengan menekankan pada tingkat
ketajaman suatu pemahaman relatif siswa.
Sedangkan untuk mengukur tes yang
mengidentifikasi ketuntasan / ketidaktuntasan
absolut siswa atas perilaku spesifik, menggunakan
konsep pengukuran acuan kriteria (Criterion
Reference Measurement).
36PAP
- Penilaian Acuan Patokan (PAP), Criterion
Reference Test (CRT) - Tujuan penggunaan tes acuan patokan berfokus pada
kelompok perilaku siswa yang khusus,dengan
didasarkan pada kriteria atau standard khusus,
untuk mendapat gambaran yang jelas tentang
performan peserta tes dengan tanpa memperhatikan
bagaimana performan tersebut dibandingkan dengan
performan yang lain. - Tes acuan kriteria digunakan untuk menyeleksi
(secara pasti) status individual berkenaan dengan
(mengenai) domain perilaku yang ditetapkan /
dirumuskan dengan baik. - Pada pendekatan acuan patokan, standar performan
yang digunakan adalah standar absolut.
37PAP
- Penentuan tingkatan (grade) didasarkan pada
sekor-sekor yang telah ditetapkan sebelumnya
dalam bentuk persentase. Untuk mendapatkan nilai
A atau B, seorang siswa harus mendapatkan sekor
tertentu sesuai dengan batas yang telah
ditetapkan tanpa terpengaruh oleh performan
(sekor) yang diperoleh siswa lain dalam kelasnya.
- Salah satu kelemahan dalam menggunakan standar
absolut adalah sekor siswa bergantung pada
tingkat kesulitan tes yang mereka terima. Artinya
apabila tes yang diterima siswa mudah akan sangat
mungkin para siswa mendapatkan nilai A atau B,
dan sebaliknya apabila tes tersebut terlalu sulit
untuk diselesaikan, maka kemungkinan untuk
mendapat nilai A atau B menjadi sangat kecil.
38PAP
- Dalam menginterpretasi skor mentah menjadi nilai
dengan menggunakan pendekatan PAP, maka terlebih
dahulu ditentukan kriteria kelulusan dengan
batas-batas nilai kelulusan. Umumnya kriteria
nilai yang digunakan dalam bentuk rentang skor
berikut - Rentang Skor Nilai
- 80 s.d. 100 A
- 70 s.d. 79 B
- 60 s.d. 69 C
- 45 s.d. 59 D
- lt 44 E / Tidak lulus
39PAN
- Penilaian Acuan Norma (PAN), Norm Reference Test
(NRT) - Tujuan penggunaan tes acuan norma biasanya lebih
umum dan komprehensif dan meliputi suatu bidang
isi dan tugas belajar yang besar. Tes acuan norma
dimaksudkan untuk mengetahui status peserta tes
dalam hubungannya dengan performans kelompok
peserta yang lain yang telah mengikuti tes. - Perbedaan lain yang mendasar antara pendekatan
acuan norma dan pendekatan acuan patokan adalah
pada standar performan yang digunakan. - Standar performan yang digunakan bersifat
relatif.
40PAN
- Tingkat performan seorang siswa ditetapkan
berdasarkan pada posisi relatif dalam
kelompoknya Tinggi rendahnya performan seorang
siswa sangat bergantung pada kondisi performan
kelompoknya. Dengan kata lain standar pengukuran
yang digunakan ialah norma kelompok. Salah satu
keuntungan dari standar relatif ini adalah
penempatan sekor (performan) siswa dilakukan
tanpa memandang kesulitan suatu tes secara
teliti. - Kekurangan dari penggunaan standar relatif
diantaranya - Dianggap tidak adil, karena bagi mereka yang
berada di kelas yang memiliki sekor yang tinggi,
harus berusaha mendapatkan sekor yang lebih
tinggi untuk mendapatkan nilai A atau B. Situasi
seperti ini menjadi baik bagi motivasi beberapa
siswa.
41PAN
- Standar relatif membuat terjadinya persaingan
yang kurang sehat diantara para siswa, karena
pada saat seorang atau sekelompok siswa mendapat
nilai A akan mengurangi kesempatan pada yang lain
untuk mendapatkannya.
Tabel konversi skor mentah ke dalam nilai 1-10.
Skor Mentah Nilai 1 - 10
Skor rata-rata 2,25 S.B. Skor rata-rata 1,75 S.B. Skor rata-rata 1,25 S.B. Skor rata-rata 0,75 S.B. Skor rata-rata 0,25 S.B. Skor rata-rata -0,25 S.B. Skor rata-rata -0,75 S.B. Skor rata-rata -1,25 S.B. Skor rata-rata -1,75 S.B. Skor rata-rata -2,25 S.B. 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
42PENDEKATAN PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
- Pengolahan Nilai Mentah Menjadi 1 - 10 (dari 60
soal)
a Nilai Mentah 53 51 50 48 46 43 40 39 38 35 32 30
b Persnt Betul
c Nilai (1-10)
43PAN
- Sekelompok siswa terdiri dari 40 anak dalam satu
ujian memperoleh nilai mentah sebagai berikut
55 43 40 38 37 35 34 32
52 43 40 37 36 35 34 30
49 43 39 37 36 35 33 28
48 42 39 37 36 34 33 22
46 40 38 37 36 34 32 21
44PAN
- Pengolahan Nilai Mentah Menjadi 1 - 10 (skor max
75)
No Nilai Mentah Jlm sw 55 diberi nilai 10 PerstBenar
1 55
2 52
3 49
4 48
5 46
6 43
7 42
8 40
9 39
10 38
11 37
12 36
13 35
14 34
15 33
16 32
17 30
18 28
19 22
20 21
45SEMOGA SUKSES!
- Rino Desanto W., S.E.
- 03517352265
- rinomdn_at_yahoo.co.id
- http//rinomdn.wordpress.com