Lanjutan bab 2 - PowerPoint PPT Presentation

1 / 15
About This Presentation
Title:

Lanjutan bab 2

Description:

Lanjutan bab 2 Pertemuan 3 Karawang-Jawa Barat Keadaan pertanian di daerah ini sudah dimulai jauh sebelum penjajah datang. Ladang sebagai bentuk miniatur dan hutan ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:120
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 16
Provided by: IrAGUS
Category:
Tags: bab | lanjutan | nias

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Lanjutan bab 2


1
Lanjutan bab 2
  • Pertemuan 3

2
  • Karawang-Jawa Barat
  • Keadaan pertanian di daerah ini sudah dimulai
    jauh sebelum penjajah datang. Ladang sebagai
    bentuk miniatur dan hutan tropis telah lama
    dikembangkan. Begitu juga dengan model sawah yang
    telah dikembangkan oleh kerajaan.
  • Seiring dengan datangnya Belanda ke Indonesia
    adalah untuk memperoleh produk pertanian yang
    dipasarkan di Dunia dan di daerah Karawang ini
    pertanian berkembang adalah persawahan dengan
    jenis tanaman padi.
  • Sejak tempo dulu Karawang terkenal sebagai
    lumbung padi Jawa Barat, luas lahan sawah 93.590
    hektar atau sekitar 53 dari luas kabupaten dan
    tersebar diseluruh kecamatan.
  • Pada tahun 2001 kabupaten ini menghasilkan 1,1
    juta ton padi sawah,selain padi sawah juga
    dihasilkan padi ladang 1.516 ton dari 740 hektar
    lahan di kecamatan pangkalan.
  • Sampai saat ini Produksi padi Karawang tidak
    lepas dari sistem pengairan yang memadai. Saluran
    irigasi di Karawang terdiri dari Saluran Induk
    Tarum Utara dari Bendungan Walahar, Saluran Induk
    Tarum Barat dan Saluran Induk Tarum Timur dari
    Bendungan Curug. Selain tiga saluran irigasi
    tersebut daerah ini memiliki saluran irigasi yang
    sumber airnya berasal dari Bendungan Barugbu, dan
    Pundog di Kabupaten Purwakarta.

3
  • Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Sejarah pertanian Yogyakarta bisa disimpulkan
    dalam tiga jaman, yaitu sebagai berikut
  • Masa sebelum perubahan hukum tanah tahun 1918
  • Dimasa ini petani hanya memiliki kewajiban dan
    tidak mempunyai hak sama
  • sekali. Semua yang hidup di luar istana adalah
    abdi Sultan yaitu Kawulo
  • Dalem. Seorang kawula dalem sanggup dan setuju
    menggarap tanah bagi
  • penguasa, dia diperkenankan mengambil separoh
    dari hasil panen untuk diri
  • sendiri dan keluarganya.
  • Antara tahun 1918-1951
  • Di masa ini para petani mempunyai kewajiban dan
    hak. Seiring dengan
  • dihapuskannya sistem tanam paksa Program land
    reform telah diterima
  • ditahun 1912 atas dasar bahwa kaum tani tidak
    boleh hanya dibebani
  • denganberbagai kewajiban akan tetapi mereka
    juga harus diberi hak-hak.
  • Masa ketika pajak tanah mulai dihapuskan yaitu
    tahun 1951
  • Dalam perekonomian sektor pertanian pada masa
    ini belum memberikan
  • sumbangan yang berarti. Ada beberapa alasan
    yang bisa dikemukakan,
  • diantaranyaLuas tanah milik sangat terbatas,
    sehingga perluasan usaha tani
  • juga terbatas, Kewajiban-kewajiban yang
    bersifat paksanaan atas kaum tani

4
  • Lombok-Bali
  • Lombok semakin mendapat tempat khusus di bidang
    pertanian dan perdagangan, terutama sejak Gunung
    Tambora, yang berada di wilayah Kabupaten Bima
    dan Dompu, Pulau Sumbawa, meletus dahsyat tahun
    1815.
  • Lekker (1920) menyebutkan, tahun 1839 Lombok
    menjadi produsen kapas berkualitas baik, kayu
    Sepang, dan beras. Pada tahun itu, tercatat
    sedikitnya 18.000 ton beras dikeluarkan dari
    Lombok untuk dikirim ke Jawa, Madura, dan
    Makassar, bahkan sampai ke Mauritius dan Cina.
  • Komoditas perdagangan dari sektor pertanian tidak
    bisa lepas dari peran Lombok Barat bagian timur.
    Topografi yang datar dan diapit bukit serta
    gunung di bagian utara dan selatan, cocok untuk
    pengembangan hortikultura dan perkebunan.
    Didukung lahan pertanian 107.429 hektar,
    pertanian tanaman pangan menjadi andalan.
  • Tahun 2001, tanaman pangan menyumbang Rp 362,4
    milyar, menduduki posisi pertama kegiatan
    perekonomian.
  • Masyarakat Bali mengenal organisasi pengairan
    yang disebut subak. Subak adalah kesatuan dari
    pemilik atau penggarap sawah yang menerima air
    irigasinya dari satu sumber atau bendungan
    tertentu.
  • Pengembangan sektor pertanian di Bali mengalami
    perkembangan yang cukup pesat selama empat pelita
    pertama terutama setelah dilakukannya penerapan
    teknologi modern di bidang pertanian tanaman
    pangan.

5
  • Sulawesi Utara
  • Pada tahun 1974 hamparan dataran yang cukup
    potensial untuk pertanian dan perkebunan masih
    dalam tahap pendatang, tetapi sekarang
    wilayah-wilayah itu sudah menjadi lahan pertanian
    yang subur dan telah memegang peranan penting
    dalam perekonomian daerah.
  • Sejak Pelita I dan Pelita V sektor pertanian
    merupakan sektor yang paling besar sumbangannya
    dalam pembentukan pendapatan daerah. Demikian
    pula peranan dalam penyerapan tenaga kerja.
    Kendati semakin lama peranannya berangsur-angsur
    menurun tetapi sektor pertanian masih belum dapat
    digantikan oleh sektor lainnya
  • Pembangunan pertanian selama Pelita I sampai
    Pelita IV menunjukkan hasil yang menggembirakan
    baik dilihat dari skala pengesahaan maupun
    produktivitas. Di dukung berbagai program seperti
    intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan
    rehabilitasi serta pembangunan prasarana irigasi,
    perkembangan masing-masing subsektor terus
    meningkat seperti tercermin dari semakin luasnya
    areal tanaman perkebunan, semakin banyaknya
    jumlah rumah tangga petani yang terlibat dalam
    usaha tani secara luas.
  • Untuk jangka panjang, peluang pengembangan
    wilayah masih sangat terbuka dimana orientasi
    produksi untuk tujuan ekspor bagi
    komoditi-komoditi yang memiliki daya saing kuat
    dapat dijadikan prioritas.

6
  • Sulawesi Tengah
  • Sebelum tahun 1974, kondisi pertanian penduduk
    terbatas sekali. Pada periode itu sekitar 45
    persen dari jumlah penduduk Sulawesi Tengah
    (tahun1971 berjumlah 913.662 jiwa) menggantungkan
    hidupnya dari hasil tanaman kelapa.
  • Penguasaan tanah di Sulawesi Tengah, dapat dibagi
    dalam dua golongan yaitu
  • tanah yang dikuasai oleh masyarakat merupakan
    tanah-tanah yang telah diwarisi secara turun
    temurun, baik yang dikuasai oleh perorangan
    maupun komunal desa (tanah adat), ada pula lahan
    yang dikuasai oleh masyarakat karena kebijakan
    pemerintah misalnya lahan yang dicadangkan untuk
    lokasi transmigrasi, lahan perkebunan, dan
    lain-lain.
  • Dan tanah yang dikuasai oleh negara, meliputi
    kawasan hutan (kawasan Tata Guna Kesepakatan) dan
    tanah-tanah lainnya untuk pembangunan kepentingan
    umum, seperti jalan-jalan, kuburan, sekolah dan
    lain-lain.
  • Saat ini pertanian di Sulawesi Tengah sudah mulai
    berkembang ke pertanian yang lebih modern,
    sehingga jumlah produksi pertanian yang
    dihasilkan juga bertambah, namun akibat maraknya
    perkelahian antar suku di daerah ini, masyarakat
    mengalami kemunduran di bidang usaha tani,
    sehingga perekonomian di daerah ini menjadi tidak
    stabil (Rudini, 1992).

7
Referensi
  • Anonymous, 2006. Perkembangan Pertanian dari
    Zaman ke Zaman. (http//www.lablink.or.id/Env/
    Agro/agr-agronomi.htm)
  • Anonymous, 2006. Sistem Informasi Pasar
    (http//database 1 deptan. Go.id/sipasar/pangan.ht
    ml)
  • Anonymous, 1992. Profil Propinsi Republik
    Indonesia Di Aceh. Jakarta
  • --------------, 1992. Profil Propinsi Republik
    Indonesia Lampung. PT Intermasa Jakarta
  • --------------, 1992. Profil Propinsi Republik
    Indonesia Maluku. PT Intermasa. Jakarta
  • Blogspot. 2001. Sejarah Kerajaan Lombok (online).
    (Available on-line with updates at
    http//www.kompas.com/menelusuri
    SisaMajapahitDiLombok.htm)
  • Irawijaya. 2006. Prospek Sektor Pertanian Lombok.
    (Available on-line with updates at
    http//www.kompas.com/KabupatenLombokBarat.htm)
  • Rudini, 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia
    Sulawesi Tengah. Yayasan Bhakti Wawasan
    Nusantara. PT. Inter Masa. Jakarta.
  • --------, 1992. Profil Propinsi Republik
    Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta. Yayasan
    Bhakti Wawasan Nusantara. . PT. Inter Masa.
    Jakarta.
  • Soemargono. 1992. Irian Jaya. Yayasan Bhakti
    Wawasan Nusantara bekerjasama dengan majalah
    TELSTRA-Strategic Review dan PT Intermasa
    Jakarta.
  • Soemargono. 1992. JAKARTA. Yayasan Bhakti Wawasan
    Nusantara bekerjasama dengan majalah
    TELSTRA-Strategic Review dan PT Intermasa
    Jakarta
  • Soemargono, 1992. Sulawesi Utara. Yayasan bhakti
    Wawasan Nusantara bekerjasama dengan majalah
    TELSTRA-Strategic Review dan PT Intermasa
    Jakarta
  • Widyastuti, Ratna Sri. 2003. Kabupaten Malang.
    http//www.kompas.com/kompas-cetak/0303/14/otonomi/
    18128.htm
  • Zega, Agustinus.2003.Profil Pertanian Kabupaten
    Nias. (http//www.google.co.id/profil pertanian
    kabupaten niastemp/pdfsearch, diakses 13
    November 2006)

8
BAB 3
UNSUR-UNSUR USAHATANI
9
Bab 3. Unsur-unsur Pokok Usahatani 3.1. Tanah
3.2. Tenaga Kerja 3.3. Modal 3.4.
Manajemen 3.5. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan Usahatani Referensi
10
  • Produktivitas usahatani semakin tinggi bila
    petani atau produsen mengalokasikan faktor
    produksi berdasarkan prinsip efisiensi teknis dan
    efisiensi harga.
  • Efisiensi teknis akan tercapai bila petani mampu
    mengalokasikan faktor produksi sedemikian rupa
    sehingga produksi tinggi tercapai.
  • Bila petani mendapat keuntungan besar dalam
    usahataninya dikatakan bahwa alokasi faktor
    produksi efisien secara alokatif/harga.
  • Bila petani mampu meningkatkan produksinya dengan
    harga sarana produksi dapat ditekan tetapi harga
    jual tinggi, maka petani tersebut melakukan
    efisiensi teknis dan efisiensi harga atau
    melakukan efisiensi ekonomi.
  • Faktor produksi dalam usahatani memiliki
    kemampuan terbatas untuk berproduksi secara
    berkelanjutan, tetapi dapat ditingkatkan nilai
    produktivitasnya melalui pengelolaan yang tepat

11
3.1. FAKTOR PRODUKSI LAHAN / TANAH
  • Pada umumnya faktor produksi tanah merupakan
    faktor produksi yang bersifat
  • Relatif langka dibanding dengan faktor produksi
    lainnya
  • Distribusi penguasaannya di masyarakat tidak
    merata
  • A. Sumber pemilikan tanah dapat diperoleh dari
    beberapa sumber, antara lain
  • Dibeli
  • Tanah yang dibeli merupakan tanah milik, yang
    memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut
  • Dibuktikan dengan bukti pemilikan yaitu
    sertifikat yang dikeluarkan oleh negara melalui
    Dirjen Agraria
  • Jual beli tanah milik harus memenuhi ketentuan
    yang berlaku secara administratif dan proseduriil
  • Jual beli dapat dilakukan melalui pembuat akta
    tanah yang ditetapkan pemerintah, yaitu notaris
    dan camat sebagai PPAT (Pejabat Pembuat Akta
    Tanah)
  • Setelah akta jual beli ini diperoleh, baru
    diajukan ke kantor agraria kabupaten untuk
    disertifikatkan.

12
  • Disewa
  • Disakap
  • Pemberian oleh negara
  • Tanah pemberian oleh negara dapat diperoleh
    melalui
  • Pelaksanaan UUPA (Undang-undang Pokok Agraria)
  • Transmigrasi
  • PIR (Program Perkebunan Inti Rakyat)
  • TIR (Program Tambak Inti Rakyat)
  • Warisan tanah yang karena hukum agama dibagikan
    kepada ahli warisnya.
  • Wakaf tanah yang diberikan atas seseorang atau
    badan kepada pihak lain (misalnya untuk kegiatan
    sosial).
  • Membuka lahan sendiri
  • Tanah ini terjadi pada tanah dengan hak ulayat
    pada perladangan berpindah dan penggarapan lahan.
    Hak ulayat adalah hak yang diberikan para ahli
    hukum pada lembaga hukum dan hubungan hukum
    kongkret antara masyarakat hukum adat dengan
    tanah dalam wilayahnya.

13
  • B. Status Tanah
  • Status Tanah adalah hubungan tanah usahatani
    dengan pengolahannya
  • Terdapat beberapa macam status tanah, antara
    lain
  • Tanah Milik
  • Tanah milik memiliki ciri-ciri sebagai berikut
  • Bebas diolah oleh petani
  • Bebas untuk direncanakan dan menentukan cabang
    usaha di atas tanah tersebut
  • Bebas menggunakan teknis dan cara budidaya yang
    paling dikuasai dan disenangi oleh petani
  • Bebas diperjualbelikan
  • Dapat menumbuhkan menurut tanggungjawab atas
    tanah tersebut
  • Dapat menjamin sebagai agunan
  • Tanah Sewa
  • Tanah Sewa adalah tanah yang disewa oleh petani
    kepada pihak lain, karena itu petani mempunyai
    kewenangan seperti tanah milik di luar jangka
    waktu sewa yang disepakati, tetapi penyewa tidak
    boleh menjual dan menjadikan sebagai agunan.

14
  • Tanah Sakap
  • Tanah sakap adalah tanah orang lain yang atas
    persetujuan pemiliknya, digarap atau dikelola
    oleh pihak lain. Dalam pengelolaan usahatani,
    seperti penentuan cabang usaha dan pilihan
    teknologi harus dikonsultasikan dengan
    pemiliknya.
  • Tanah Gadai
  • Tanah gadai adalah pengalihan penguasaan hak
    garap tanah dari pemilik tanah kepada pemilik
    uang. Ada 2 motif yang melandasi terjadinya hal
    ini, yaitu motif ekonomi (rumah tangga, kecil
    atau sedang) dan motif sosial (misal, kalau
    menyewakan tidak cukup untuk membiayai kebutuhan
    yang besar seperti pernikahan atau khitan
    anaknya). Dalam hal ini, status petani masih
    tetap sebagai petani pemilik.
  • Tanah Pinjaman

15
  • Tanah Sebagai Ukuran Usahatani
  • Total tanah usahatani jumlah luas tanah yang
    digunakan untuk usahatani (ha).
  • Misalnya petani A memiliki tanah di 3 tempat
    untuk usahataninya. Setiap tanah di suatu tempat
    disebut persil. Persil 1 3 ha, Persil 2 0,5
    ha, Persil 3 0,8 ha, sehingga totalnya adalah
    4,34 ha. Total luas pertanian adalah jumlah luas
    per tanaman pada tanah usahatani yang diusahakan
    dalam waktu satu tahun.
  • Landreform
  • Landreform bertujuan untuk hal-hal sebagai
    berikut
  • Mengadakan pembagian yang adil atas semua sumber
    penghidupan rakyat tani yang berupa tanah
  • Menghindari spekulasi tanah dan pemerasan
  • Memperkuat dan memperluas hak milik atas tanah
    bagi setiap WNI
  • Mengakhiri sistem tuan tanah dan menghapuskan
    pemilikan dan penguasaan tanah secara
    besar-besaran dengan tak terbatas
  • Mempertinggi produk nasional dan mendorong
    terselenggaranya pertanian
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com