Title: KURIKULUM 2004
1KONSEP DAN STRATEGI IMPLENTASI PBKL DI SMA
2Landasan Filosofis
- Teori Konstruktivisme, bahwa yang ada di sekitar
kita akan membantu mempercepat untuk
mengkonstruksi pemikiran menjadi suatu
pengetahuan yang bermakna. - Prinsip pembelajaran menyenangkan (joyful
learning), bila terkait dengan bakat dan minat
siswa. - Pembelajaran kontekstual (CTL), yaitu
pembelajaran bermanfaat bagi masa depan. - Prinsip MBS (keterbukaan, kejujuran,
akuntabilitas)
3Landasan Empiris
- Perubahan paradigmatik, orientasi dan kebijakan
pendidikan yang melahirkan pendidikan
berorientasi kecakapan hidup dengan pendekatan
pendidikan berbasis luas (BBE-LS). - Pengembangan life skill (vocasional), di daerah
pantai dan pesisir dalam bentuk SMA BKLK
(Berbasis Keunggulan Lokal Kelautan) - Kelemahan kedua program tersebut, adalah
pembelajarannya bukan merupakan bagian dari
struktur kulrikulum.
4Landasan Yuridis
- UU RI No. 22/1999 ttg Pemerintah Pusat dan
Daerah. - UU RI No. 25/1999 ttg Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Daerah. - UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. - BAB III ps.4 ayat (1) Pendidikan
diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan
serta tidak diskriminatif dengan menjunjung
tinggi hak asasi manusia, nilai agama, nilai
kultural dan kemajemukan bangsa.
5- PP No. 25/2000 tentang Otonomi Daerah yang
mengatur pembagian kewenangan antara pemerintah,
pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota. - PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. - BAB III ps. 14 (1) SMA/MA/SMALB atau bentuk
lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal
6- BAB IV pasal 17 ayat (1) Kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) dikembangkan sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi/karakteristik daerah,
sosial budaya masyarakat setempat dan peserta
didik. - Pasal 19 ayat (1) menyatakan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa,kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat,minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
7- Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi. - Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan. - Permendiknas Nomor 24 tahun 2006 tentang
pelaksanaan Permen 22 dan 23 tahun 2006 - Permendiknas Nomor 6 thn 2007 tentang perubahan
permen nomor 24 tahun 2006 - Permendiknas nomor 12,13,16,18,tahun 2007 tentang
pendidik dan tenaga kependidikan . - Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan - Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar
Sarana - Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan - Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar
Proses - Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan - Renstra Depdiknas tahun 2005 2009.
8Tujuan PBKLMemberikan kesempatan kepada sekolah
untuk mengembangkan pendidikan di sekolahnya
dengan memasukkan kajian materi keunggulan lokal
sesuai dengan kondisi dan potensi sekolah.
Sedangkan secara khusus PBKL bertujuan agar
peserta didik
- mengenal dan menjadi lebih akrab dengan
lingkungan alam, sosial, dan budaya daerah dimana
siswa berada - memiliki bekal pengetahuan mengenai lingkungan
daerah yang berguna untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi - Memiliki bekal keterampilan yang berguna bagi
dirinya, masyarakat dan negara - memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan
nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerah, serta
melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur
budaya daerah dalam rangka menunjang pembangunan
nasional - berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat dan
pemerintah daerah.
9Pengertian
- Keunggulan Lokal adalah
- Segala sesuatu yang merupakan ciri khas
kedaerahan yang mencakup aspek ekonomi, budaya,
teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan
lain-lain. - Hasil bumi, kreasi seni, tradisi, budaya,
pelayanan, jasa, sumber daya alam, sumber daya
manusia atau lainnya yang menjadi keunggulan
suatu daerah (Dedidwitagama,2007). -
- Suatu proses dan realisasi peningkatan nilai dari
suatu potensi daerah sehingga menjadi produk/jasa
atau karya lain yang bernilai tinggi, bersifat
unik dan memiliki keunggulan komparatif.
10Pengertian PBKL
- Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di
SMA adalah pendidikan/program pembelajaran yang
diselenggarakan pada satuan pendidikan sesuai
dengan kebutuhan daerah, dengan memanfaatkan
berbagai sumber daya dan potensi daerah yang
bermanfaat dalam proses pengembangan kompetensi
peserta didik.
11Acuan Pengembangan PBKL
- Sumber Daya Alam
- Sumber Daya Manusia
- Budaya
- Geografis
- Historis
- Potensi daerah atau keunggulan lokal merupakan
potensi kontekstual yang dapat diangkat sebagai
bahan pembelajaran yang menarik
121. Sumber Daya Alam
- Potensi yang terkandung dalam bumi, air, dan
dirgantara yang dapat didayagunakan untuk
berbagai kepentingan hidup. - Bidang perkebunan karet, tebu, tembakau,
sawit, coklat dll - Bidang peternakan unggas, kambing, sapi
dll Bidang perikanan ikan laut, ikan air
tawar, rumput laut, tambak, dll
132. Potensi Sumber Daya Manusia
- Manusia dengan segenap potensi yang
dimilikinya yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk menjadi makhluk sosial yang
adaptif dan transformatif dan mampu
mendayagunakan potensi alam di sekitarnya secara
seimbang dan berkesinambungan (Wikipedia, 2006). - Adaptif artinya mampu menyesuaikan diri
terhadap tantangan alam, perubahan IPTEK dan
perubahan sosial budaya. Transformatif artinya
mampu memahami, menerjemahkan dan mengembangkan
seluruh pengalaman.
14KEKUATAN BANGSA(Judul Asli A Nations Strength)
- Bukan emas dan bukan pula uang, tetapi
manusianyalah yang mampu membuat suatu bangsa
menjadi besar - Manusia-manusia yang demi kebenaran dan
kehormatan bertekad dan bersedia menderita lama - Manusia-manusia perkasa, yang bekerja keras
ketika orang-orang lain tidur yang berani
mengambil resiko ketika yang lain mundur - Merekalah yang membangun sokoguru bangsa begitu
dalamnya dan membawa martabat bangsa menjulang ke
angkasa
153. Potensi Geografis
- Objek geografi antara lain meliputi, objek
formal dan objek material. Objek formal geografi
adalah fenomena geosfer yang terdiri dari
atmosfer bumi, cuaca dan iklim, litosfer,
hidrosfer, biosfer (lapisan kehidupan fauna dan
flora), dan antroposfer - Pendekatan itu meliputi (1) pendekatan
keruangan (spatial approach), (2) pendekatan
lingkungan (ecological approach) dan (3)
pendekatan kompleks wilayah (integrated
approach).
164. Potensi Budaya
- Ciri khas budaya masing-masing daerah
tertentu (yang berbeda dengan daerah lain)
merupakan sikap menghargai kebudayaan daerah
sehingga menjadi keunggulan lokal - Contoh
- Sekatenan di Yogyakarta dan Solo
- Musik Albanjari (Hadrah)
- Kesenian Ludruk Besutan di Jawa Timur
- Upacara Ngaben di Bali
- Ngeuyeuk Seureuh di Jawa Barat
175. Potensi Historis
- Konsep historis merupakan potensi sejarah
dalam bentuk peninggalan benda-benda purbakala
maupun tradisi yang masih dilestarikan, apabila
dioptimalkan akan menjadi tujuan wisata yang
menjadi keunggulan lokal di daerah tersebut. - Contoh
- Berbagai candi (Borobudur, mendut, prambanan,
kalasan, dll) - Berbagai mesjid (Demak, Serang, Cirebon, dll)
- Berbagai museum (Ahmad Yani, Satria Mandala,
Museum Daerah) -
18 Strategi Pelaksanaan
- Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat
merupakan bagian dari pendidikan kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, pendidikan
kelompok matapelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, pendidikan kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan
kelompok mata pelajaran estetika atau kelompok
mata pelajaran pendidikan jasmani,olah raga dan
kesehatan (PP 19/2005 Ps. 14)
191. Pengintegrasian dalam Mata Pelajaran
- Bahan kajian keunggulan lokal dapat
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran tertentu
yang relevan dengan SK/KD mata pelajaran
tersebut. Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan
mengkaji SK/KD mata pelajaran yang terkait
dihubungkan dengan hasil analisis keunggulan
lokal. Hasil pengkajian SK/KD - Langkah-langkah
- 1. Melaksanakan identifikasi SK/KD
- 2. Menyempurnakan Silabus mata pelajaran.
- 3. Menyempurnakan rencana pelaksanaan
pembelajaran. - 4. Membuat bahan ajar (modul,LKS dll)
- 5. Membuat bahan/perangkat ujian
20 2. Mata Pelajaran Muatan Lokal
- Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler
untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas dan potensi daerah. - Langkah-langkah
- Menyusun SK/KD
- Menyusun RPP
- Menyusun bahan ajar
- Menyusun instrumen penilaian
213. Mata Pelajaran Keterampilan.
- Menyajikan materi atau substansi keunggulan
lokal secara berdiri sendiri, bukan terintegrasi
dengan mata pelajaran. -
- Langkah-langkah
- Menyusun SK/KD atau menggunakan yang ada
- Menyusun RPP
- Menyusun bahan ajar
- Menyusun instrumen penilaian
22Identifikasi Kondisi dan Kebutuhan Daerah
- Rencana pembangunan daerah, termasuk prioritas
pembangunan daerah, baik jangka pendek, jangka
panjang, maupun pemb. berkelanjutan (sustainable
development) - Pengembangan ketenagakerjaan termasuk jenis-jenis
kemampuan dan keterampilan yang diperlukan - Aspirasi masyarakat mengenai konservasi alam dan
pengembangan daerah.
23Data yang dikumpulkan
- Kondisi sosial (hubungan kemasyarakatan
antar-penduduk, kerukunan antarumat beragama,
dsb.) - Kondisi ekonomi (mata pencaharian penduduk,
rata-rata penghasilan, dsb.) - Aspek budaya (etika sopan santun, kesenian
daerah, bahasa, dsb.) - Kekayaan alam (pertambangan, perikanan,
perkebunan, dsb.) - Makanan khas daerah (gado-gado Jakarta, asinan
Bogor, gudeg Yogya, rendang Padang, dsb.) - Prioritas pembangunan daerah (pendidikan,
kesehatan, pertanian, perkebunan, pengentasan
kemiskinan, dsb.) - Kepedulian masyarakat akan konservasi dan
pengembangan daerah - Jenis-jenis kemampuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk menunjang kebutuhan daerah
(sebagai kota jasa, kota perdagangan, dan kota
pariwisata), seperti kemampuan berbahasa asing,
keterampilan komputer, dll.
24Identifikasi Potensi Satuan Pendidikan
- Lingkungan, sarana dan prasarana,
- Ketersediaan sumber dana,
- Sumber daya manusia (pendidik, tenaga
kependidikan, dan peserta didik), - Dukungan Komite Sekolah dan masyarakat setempat,
- Dukungan unsur lain seperti dunia usaha/ ndustri,
- Kemungkinan perkembangan sekolah.
25Identifikasi Jenis Keunggulan Lokal
- Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta
didik (fisik, psikis, dan sosial) - Ketersediaan pendidik yang diperlukan
- Ketersediaan sarana dan prasarana
- Ketersediaan sumber dana
- Tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur
bangsa - Tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan
- Diperlukan oleh lingkungan sekitar.
26Kerjasama dengan Unsur Lain
- Tim Pengembang Kurikulum tingkat
Provinsi/Kabupaten/Kota, - Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP),
- Perguruan Tinggi, dan
- Instansi/lembaga lain misalnya dunia
usaha/industri, - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
- Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dan Dinas lain yang
terkait.
27Jenis Keunggulan Lokal
- Kesenian daerah
- Tata busana, tata boga, perawatan tubuh, dan
sejenisnya - Elektronika (perakitan, perawatan, dan perbaikan
alat-alat elektronik) - Kewirausahaan, industri kecil (penyiapan,
produksi, dan pemasaran) - Pendayagunaan potensi kelautan
- Lingkungan hidup (pengelolaan dan pelestarian)
- Pembinaan karakter (etika dan pemberian layanan
prima) - Komputer (yang tidak termasuk dalam SK/KD mata
pelajaran TIK), misalnya perakitan perbaikan
komputer, desain grafis, komputer akuntansi, dan
sejenisnya - Bahasa Asing (yang tidak termasuk dalam struktur
kurikulum mata pelajaran bahasa Asing).
28Penilaian PBKL
- Terintegrasi dalam mata pelajaran, maka
penilaiannya menyatu dengan SK dan KD mata
pelajaran yang terkait. - Menjadi mata pelajaran keterampilan, maka
penilaiannya dilakukan secara mandiri sesuai
dengan jenis program yang diselenggarakan. - Menjadi muatan lokal, maka penilaiannya
dilakukan secara mandiri sesuai dengan jenis
program yang diselenggarakan, sama halnya seperti
pada mata pelajaran keterampilan.
29Prinsip Penilaian
- Sahih (didasarkan data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur) - Objektif (prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas). - Adil (tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik) - Terpadu (penilaian merupakan salah satu komponen
kegiatan pembelajaran) - Terbuka (prosedur penilaian, kriteria penilaian,
dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui
oleh pihak yang berkepentingan) - Menyeluruh dan berkesinambungan (penilaian
mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai). - Sistematis (berencana, bertahap, sesuai prosedur)
30Doa Peneguh Hati
- Ya Allah
- Bulatkanlah tekadku agar dapat mengabdi padamu
melalui kerja berkualitas, - Bukalah pikiranku agar aku mensyukuri nikmatnya
kerja secara tulus, - Kuatkan-sehatkan badan dan jiwaku agar dapat
bekerja penuh tanggung jawab, - Bukalah mata hatiku agar dapat bekerja keras
penuh integritas, - Ya Allah
- Angkatlah derajatku melalui kerja tekun mendapat
keunggulan, - Tajamkan perasaanku agar aku mampu mencapai
kepuasan hati, - Gugahlah naluriku supaya kerjaku kreatif sehingga
mampu membangkitkan potensiku agar dapat melayani
kepentingan pendidikan dengan penuh kasih sayang.
31 32PROFIL SMA RINTISAN PBKL
- Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
- KTSP mengakomodasi PBKL
- Program PBKL disusun melalui analisis potensi
- daerah (SDA, SDM, geografis, budaya,
- historis), penelusuran bakat dan minat
- peserta didik, penjajagan kemitraan, dan
- kesiapan sekolah
- Pengembangan silabus memperhatikan SK/KD
- yang telah mengintegrasikan materi
- keunggulan lokal pada mata pelajaran yang
- relevan.
33Lanjutan profil PBKL
- Standar Proses
- a. Proses Pembelajaran PBKL diselenggarakan
melalui - Pengintegrasian bahan kajian keunggulan
lokal ke - dalam mata pelajaran wajib, atau
- Muatan lokal (sebagai mata pelajaran
tersendiri), - atau
- Mata pelajaran keterampilan.
- b. Proses pembelajaran PBKL harus dapat
membekali - peserta didik dengan pengetahuan dan
sikap - menghargai sumber daya dan potensi
daerah - setempat, serta mampu menggali dan
- memanfaatkannya agar dapat digunakan
sebagai - bekal hidup di masa datang.
-
34Lanjutan Standar Proses
- Proses Pembelajaran PBKL
- Seluruh pembelajaran dilaksanakan di
sekolah - yang bersangkutan, atau
- Sebagian pembelajaran dilaksanakan di satuan
- pendidikan formal lain, atau
- Sebagian pembelajaran dilaksanakan di lembaga
- pendidikan nonformal.
35Lanjutan Profil PBKL
- 3. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Melakukan analisis kualifikasi pendidik
dan - tenaga kependidikan untuk mendukung PBKL
- Adanya pendidik yang memiliki kualifikasi
- keahlian dan kompetensi sesuai dengan
PBKL - yang diselenggarakan
- Adanya tenaga ahli dari satuan pendidikan
- formal lain atau lembaga pendidikan non
formal - di lingkungan setempat, yang dapat
membantu - pelaksanaan PBKL di sekolah
-
36Lanjutan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Adanya program peningkatan kualifikasi dan
spesialisasi/kompetensi pendidik sesuai dengan
jenis program PBKL yang diselenggarakan, - Peningkatan kemampuan guru dalam pengkajian
substansi keunggulan lokal menjadi SK, KD dan
materi pembelajaran pada mata pelajaran yang
relevan
37Lanjutan Profil PBKL
- 4. Standar sarana dan prasarana
- Melaksanakan program pemberdayaan sarana
- prasarana untuk mendukung pelaksanaan
- program rintisan PBKL
- Menyusun program dan melaksanakan program
- kemitraan dengan satuan pendidikan formal
lain - atau lembaga non formal dalam rangka
- pemanfaatan sarana prasarana untuk
mendukung - pelaksanaan program rintisan PBKL
38Lanjutan Profil PBKL
- 5. Standar Pengelolaan
- Menyusun program pemberdayaan/kemitraan
guru dari satuan pendidikan formal lain atau
lembaga non formal untuk pelaksanaan program
rintisan PBKL -
39Lanjutan Profil
- Standar Pembiayaan
- 1. Pembiayaan Sekolah didasarkan pada rancangan
- biaya operasional program kerja
tahunan - meliputi investasi, operasional, bahan
atau - peralatan dan biaya personal.
- 2. Sumber pembiayaan sekolah dapat berasal
- orang tua peserta didik, masyarakat,
- pemerintah dan donatur lainnya.
- 3. Penggunaan dana harus dipertanggungjawabkan
- dan dikelola secara transparan dan
akuntabel.
40Lanjutan Profil
- 7. Standar Penilaian
- Penilaian disesuaikan dengan karakteristik
pembelajaran PBKL, apabila - terintegrasi dalam mata pelajaran, penilaiannya
menyatu dengan SK dan KD mata pelajaran terkait. - menjadi mata pelajaran keterampilan atau menjadi
muatan lokal, penilaiannya dilakukan secara
mandiri sesuai dengan jenis program yang
diselenggarakan.
41