Title: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN LUKA BAKAR.
1ASUHAN KEPERAWATANPADA KLIEN LUKA BAKAR.
2- PATHOFISIOLOGI
- Luka bakar disebabkan pengalihan energi dari
suatu sumber panas kepada tubuh. - Panas dpt dipindahkan lewat hantaran atau radia
elektromagnetik. - Luka bakar dpt dikelompokkan menjadi LB termal,
radiasi atau kimia. - Destruksi jaringan terjadi akibat koagulasi,
denaturasi protein atau ionisasi isi sel.
3- Kulit dan mukosa saluran nafas atas merupakan
lokasi destruksi jaringan. - Jaringan yg dalam termasuk organ visera dpt
mengalami kerusakan karena luka bakar elektrik
atau kontak lama dg agen penyebab. - Dalamnya LB bergantung pada suhu agen penyebab.
- Nekrosis dan kegagalan organ dpt terjadi.
4Luka bakar mengakibatkan peningkatan
permeabilitas pembuluh darah terhadap air,
Natrium, Klorida, Protein tubuh.Kesemuanya
meninggalkan sel dan menyebabkan terjadinya
oedema. Kemudian dapat terjadi hipovolemia dan
hemokonsentrasi.
5- Faktor-faktor kehilangan Cairan tubuh
- 1. Peningkatan Mineralokortikoid. - Retensi
air, natrium, klorida. - Ekresi kalium.2.
Peningkatan permeabilitas - pembuluh darah keluarnya
- elektrolit dan protein dari
- pembuluh darah.3. Perbedaan tekanan
osmotik intra - sel dan ekstra sel.
6Luka Bakar akan mengakibatkan , tidak hanya
kerusakan kulit, tetapi juga amat mempengaruhi
seluruh sistem tubuh klien. Seluruh Sistem
tubuh klien menunjukan perubahan reaksi
fisiologis sebagai respon kompensasi terhadap
lukabakar.Pada luka bakar yang luas (mayor)
tubuh tidak mampu lagi untuk mengkompensasi
sehingga timbul berbagai macam komplikasi.
7Manifestasi Sistemik Tubuh meliputi
- Respon Kardio Vaskuler.
- Perpindahan cairan dari intravaskuler ke
ekstravaskuler melalui kebocoran
kapiler yang mengakibatkan kehilangan natrium,
air dan protein plasma serta oedema jaringan
yang diikuti dengan penurunan curah jantung,
hemokonsentrasi sel darah merah, penurunan
perfusi pada organ mayor, oedema menyeluruh.
8- Respon Renalis .
- Dengan menurunnya volume intra vaskuler, maka
aliran plasma ke ginjal dan GFR (Laju Filtrasi
glomerulus akan menurun yang mengakibatkan
haluran urine menurun. Jika resusitasi cairan
tidak adekuat/terlambat maka kemungkinan terjadi
gagal ginjal akut.
9 Respon Gastrointestinal.Respon umum yang biasa
terjadi pada klien luka bakar gt20 adalah
penurunan aktivitas gastrointestinal. Hal ini
disebabkan oleh kombinasi efek respon
hipovolemik dan neurologik serta respon endokrin
terhadap adanya perlukaan yang luas.Pemasangan
NGT akan mencegah terjadinya distensi abdomen,
muntah dan potensial aspirasi.
10 Respon ImmunologiRespon immunologi dibedakan
dalam dua , yaitu 1. Respon barier mekanik.
Sebagai barie mekanik, kulit berfungsi
sebagai mekanisme pertahanan diri yang
penting dari organisme yang mungkin
masuk.2.Respon immun selular.
11- Respon Pulmoner
- Meskipun tdk terdpt cedera pulmoner, hipoksia dpt
dijumpai. - Pd kondisi berat konsumsi Oksigen oleh tubuh akan
meningkat dua kali lipat. - Cedera pulomer saluran nafas atas dan cedera
dibawah glotis. - Karbonmonoksida merupakan gas yg paling sering
menimbulkan cedera inhalasi. - Penurunan kelenturan paru, penurunan kadar
Oksigen serum dan asidosis respiratorik dpt
terjadi dlm 5 hari pertama setelah LB.
12Indikator Kemungkinan Kerusakan Paru
- Riwayat LB di daerah yg tertutup.
- LB pada wajah dan leher.
- Rambut hidung gosong.
- Suara yg menjadi parau, perubahan suara, batuk
kering, stridor, sputum yg penuh jelaga. - Sputum yg berdarah.
- Pernafasan yg berat atau takipnea dan tanda-tanda
penurunan kadar oksigen lain. - Eritema dan pembentukan lepuh pd mukosa oral atau
faring.
13KEDALAMAN LUKA BAKAR
- LB Derajat Satu
- Epidermis mengalami kerusakan, dan sebagian
dermis turut cedera. Luka tersebut bisa terasa
nyeri, tampak kemerahan, dan kering. - LB Derajat Dua
- Destruksi epidermis serta bagian atas dermis dan
cedera pd bagian dermis yg lebih dalam. Luka
terasa nyeri, merah , eksudasi cairan. Pemutihan
jaringan yg terbakar diikuti oleh pengisian
kembali kapiler, folikel rambut masih utuh.
14- LB Derajat Tiga
- Destruksi total epidermis serta dermis dan pd
sebagian kasus, jaringan yg ada dibawahnya. Warna
LB sangat bervariasi. Daerah yg terbakar tdk
terasa nyeri krn serabut saraf hancur.Folikel
rambut dan kelenjar keringat rusak. - Umumnya LB memiliki kedalaman yg tidak seragam.
15PENENTUAN LUAS LUKA BAKAR
- Rumus Sembilan (role of Nines). Cara cepat
menghitung Luas LB. Menggunakan persentase dlm
kelipatn sembilan terhadap permukaan tubuh yg
luas. - Metode Lund dan Browder Metoda yg lebih tepat.
Mengakui presentasi luas LB pd berbagai bagian
anatomik, khususnya kepala dan tungkai, akan
berubah menurut pertumbuhan. - Metode Telapak Tangan. Lebar telapak tangan
pasien sebesar 1 .
16Rules of Nines
9
Anterior 18
9
9
Posterior 18
1
18
18
17 PERAWATAN LUKA BAKARFASE RESUSITASI/DARURAT
- Perawatan Di Tempat Kejadian
- Mematikan Api.
- Mendinginkan LB.
- Melepaskan benda Penghalang.
- Menutup LB.
- Mengirigasi LB kimia.
- Air way, breathing dan circulation manajemen.
18PENATALAKSANAAN MEDIS DARURAT
- Prioritas Utama tetap ABC.
- Sesudah Respirasi dan sirkulasi adekuat,
perhatikan luka bakarnya. - Tentukan luas Luka Bakar.
- Pasang kateter urin indwelling
- Jika LB luas pasang NGT.
- Propolaksis Tetanus.
- Perhatikan kebutuhan psikologis pasien.
19PENGGANTIAN CAIRAN
- Kebutuhan cairan yg diproyeksikan dalam 24 jam
pertama dihitung berdasarkan luas luka bakar. - Rumus konsensus
- 2-4 ml X kg berat badan X LB.
- Kombinasi cairan
- 1. Koloid whole blood, plasma,
- dll.
- 2. Kristaloid/elektrolit NaCl, RL
- Rumus ini hanya sebagai panduan determinan yg
utama adalah respon pasien yaitu - Frekuensi jantung, tekanan darah dan haluaran
urine.
20- Tujuan pemberian cairan
- adalah
- Tekanan sistolik melebihi 100 mmHg.
- Frekuensi nadi kurang dari 110/mnt.
- Haluaran urine 30-50 ml/jam.
- Indikator lain nilai hematokrit, Hb, dan kadar
Natrium serum.
21Perencanaan Keperawatan
- Meningkatkan pertukaran gas dan bersihan jalan
nafas. - Memulihkan Keseimbangan cairan dan Elektrolit.
- Mempertahankan suhu tubuh normal.
- Mengurangi nyeri dan Ansietas.
- Pemantauan dan Penatalksanaan Komplikasi
- - Gagal Nafas akut.
- - Syok Sirkulasi.
- - GGA
- - Sindrom kompartemen.
- - Ileus Paralitik Tukak Curling
22PERAWATAN LUKA BAKAR FASE AKUT/INTERMEDIET.
- Fase akut berlangsung setelah fase resusitasi,
dimulai 48-72 jam setelah terjadi LB. - Perhatian ditujukan pada pengkajian dan
pemeliharaan status respirasi, sirkulasi,
keseimbangan cairan elektrolit, dan prioritas
utama pada perawatan luka bakar dan pengendalian
nyeri. - LB merupakan luka yg unik. Dengan cepat akan
didiami bakteri patogen, mengalami eksudasi dg
perembesan sejumlah protein, air serta
elektrolit, dan kerap kali memerlukan
pencangkokan.
23PERENCANAAN KEPERAWATAN
- Memulihkan keseimbangan Cairan. Cegah terjadi
kelebihan cairan. Pantau ketat intake dan out put
cairan. - Mendeteksi dan mencegah infeksi. Penerapan tehnik
aseptik dlm prosedur perawatan luka.Pemberian
terapi antibiotik topikal. - Mempetahankan nutrisi yg adekuat.
- Memperbaiki integritas kulit dg Perawatan Luka.
Perawatan luka terbuka dan tertutup.Debridemen,
Perawatan Skin Graft.
24- 5. Mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan. Gunakan
analgetik sebelum ganti balutan. Lakukan teknik
manajemen nyeri. - 6. Meningkatkan mobilitas fisik. Untuk mencegah
komplikasi akibat immobilisasi. - 7. Memperkuat strategi koping.
- 8. Mendukung pasien dan proses dlm Keluarga.
25Pemantauan dan Penatalaksanaan Komplikasi
Potensial
- GGK jantung kongestif dan edema Paru.
- Sepsis.
- Gagal nafa akut dan ARDS.
- Kerusakan organ viseral.