Title: Implementasi Strategi:
1Implementasi Strategi
Penataan staf dan Pengarahan
STRATEGY IMPLEMENTATION Staffing and Directing
2PENATAAN STAF
- Pelaksanaan dari strategi baru akan mengakibatkan
perubahan dalam kebijakan dalam Sumber Daya
Manusia. - Penggunaan yang berbeda dari karyawan yang
sekarang sedang melaksanakan tugas lama. - Mempekerjakan karyawan baru dengan ketrampilan
baru - Memecat karyawan yang ada karena ketrampilannya
sudah tidak sesuai dengan standard untuk strategi
yang baru. - Melatih lagi karyawan yang ada untuk mempelajari
ketrampilan/ keahlian baru
Contoh - Bila perusahaan memilih strategi
pertumbuhan, perusahaan perlu merekrut orang
baru - Bila melakukan
pertumbuhan dengan akuisisi, perlu mengganti
manajer dari perusahaan yang diakusisi.
- Bila melakukan strategi perampingan,
perusahaan perlu memberhentikan banyak
karyawannya. JADI PENATAAN STAF ? MENGIKUTI
PERUBAHAN SRATEGI
3KEKUATAN BISNIS
KUAT
SEDANG
LEMAH
TINGGI
DAYA TARIK INDUSTRI
SEDANG
RENDAH
4- Seleksi dan pelatihan karyawan adalah kunci
sukses strategi yang baru. - Dari hasil penelitian
- (1) 25 dari jam kerja disisihkan untuk
pelatihan, dengan biaya 750.000 - (2) Motorola dengan penjualan 13,3
milyar, menghabiskan 120 juta untuk pendidikan
pegawainya. Tetapi perusahaan ini menyatakan
bahwa Setiap 1,- biaya yang dikeluarkan untuk
pendidikan, akan menghasilkan keuntungan produksi
sebesar 30,- dalam 3 tahun. - (3) Tujuan dari penataan staf adalah
tenaga kerja yang ketrampilan yang tinggi dengan
gaji yang baik, bukan memotong upah atau
memindahkan pabrik/perusahaan ke tempat yang
upahnya rendah. - Pelatihan dapat memperkecil labour turn over
(LTO).
5Menyesuaikan manajer dengan strategi
- Kriteria seorang manajer umum (general manager)
yang terbaik, adalah yang dapat dengan efektif
mengimplementasikan startegi baru.
6KEKUATAN BISNIS
KUAT
SEDANG
LEMAH
Ahli pembalik keadaan
Ahli industri yang dinamis
TINGGI
DAYA TARIK INDUSTRI
Perencana laba yang hati- hati
SEDANG
Liquidaor yang profesional
Manajer portfolio yang analistis
RENDAH
7- Ahli indutri yang dinamis eksekutif puncak yang
agresif dengan pengalaman yang luas pada indutri
tertentu - Manajer portfolio yang analistis eksekutif
puncak dengan kemampuan analistis yan memiliki
pengetahuan luas tentang berbagai industri
lainnya dan dapat mengelola berbagai lini produk
yang berbeda. - Perencana laba yang hati-hati CEO yang memiliki
gaya konservatif, berlatar belakang produksi atau
insinjur, dan berpengalaman dalam pengendalian
pengeluaran, anggaran, persediaan, dan
prosedur-prosedur standard. - Ahli membalik keadaan (turn around specialist)
eksekutif yang berorientasi pada tantangan untuk
menyelamatkan perusahaan. - Liquidator yang profesional Bila perusahaan
sudah tidak dapat diselamatkan.
8- SBU
- (1) Build strategy diperlukan eksekutif yang
berbeda dengan strategy untuk harvest strategy.
Harvest strategy memerlukan eksekutif yang
memeiliki keinginan besar untuk mengmbil risiko,
tolernasi terhadap ambiguitas, dan punya
pengalaman luas pada penjualan dan pemasaran - (2) Strategi diferensiasi manajer
diperlukan kontrol kedalam yang kuat, pekerja
keras, memiliki kemampuan membereskan kadalam
daripada eksternal. Memilki pengalaman cukup di
penelitian dan pengembsngan. - (3) Low cost strategy diperlukan seorang
manajer yang berpengaaman luas dibidang produksi - (4) Prospektor pencari, penyelidik,
biasanya berusia lebih muda pengalaman posisi
manajeral yang lebih pendek, pengalaman pemasaran
dan RD yang luas - (5) Defender jenis perusahaan bertahan,
memerlukan seorang manajer yang punya latar
belakan keuangan, meisn dan manufaktur. - (6) Kebutuhan manajer/ CEO juga berhubungan
dengan tahap perusahaan dalam siklus hidupnya
9- Penggantian CEO dari luar atau dari dalam
perusahaan? - Dari hasil penelitian ternayata menganti CEO dari
dalam perusahaan akan meningkatkan kinerja
perusahaan itu - Penelitian lain memnghasilkan penggantian CEO
dari luar akan meningkatkan laba. - Perusahaan yang mengalami kesulitan serius
cenderung mengambil CEO dari luar. - Kapan sebaiknya menggant CEO? Yaitu pada tahap 3
tahap pengambilan tindakan yang keliru. Bukan
pada tahap kebutaan atau tahap ketidak pastian.
Apabila diganti pada tahap tidak mengambil
tindakan apapun, krisis atau tahap
pembubaran, maka CEO yang baru sudah kehabisan
sumber daya untuk memperbaiki perusahaan.
10- DOWNSIZING (pengurangan karyawan)
- Strategi pengurangan (retrenchment).
- program pensiun dini bagi para manajer, yang
tidak memiliki nilai tambah bagi perusahaan - survei oleh Wyat Cmpany, Asosiasi Manajemen
Amerika dan masyarakat Manajemen Suberdaya
Manusia, dari 400 perusahaan yang melakukan
perampingan, hanya setengah yang menyatakan
dengan perampingan memperoleh kaenaikanpendapatan.
Hanya 34 produktivitasnya meningkat, dan 33
pelayanan kepada pelanggan meningkat. Demkian
juga survei terhadap 1000 perusahaan. - Ternyata 50 dari perusahaan yang melakukan
pengurangan tenaga kerja tidak melakukan
persiapan sebelumnya. - De Meuse Perampingan membuat berkurangnya
kekuatan perusahaan, sehingga usaha perbaikan
menjadi lebih lama, tidk seperti yang diyakini
perusahaan sebelumnya, bahkan proses perampingan
nyaris sama sekali tidak memperbaiki kinerja
perusahaan.
11Pedoman melakukan perampingan
- Eliminasi pkerjaan-pekerjaan yang tidak perlu,
bukan melakukan pemotongan di berbagai bidang - Kontrakkan keluar pekerjaan-pekerjaan yang pihak
lain mampu mengerjakannya dengan murah - Rencanakan efisiensi jangka panjang
- Komunikasikan alasan-alasan mengambiltindakan
perampingan. - Lakukan investasi pada karyawan yang selamat
dari program perampingan. - Kembangkan pekerjaan-pekerjaan yang memiliki
nilai tambah untuk mengimbangi berkurangnya
pekerjaan (insourcing yang aktif)
- PENGARAHAN (directing)
- Tanpa ada pengarahan, karyawan cenderung
melakukan pekerjaan mereka menurut cara pandang
mereka sendiri, tentang tugas-tugas apa yang
seharusnya dilakukan, bagaimana melakukannya, dan
apa tujuannya. - Tujuan pengarahan adalah untuk menggunakan
kemampuan kemampuan dan keahlian karyawan pada
tingkat yang paling efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan perusahaan.
12- Mengelola budaya perusahaan
- Budaya memiliki 2 unsur penting
- Intensitas seberapa besar para anggota unit
perusahaan sepakat pada norma, nilai, persepsi
yang berhubungan dengan unit bisnis tersebut. - Perusahaan yang baru berdiri umumnya
budaya-nya lemah dan kurang intensif - B. Integritas seberapa besar unit-unit bisnis
dalam sebuah organisasi membagi sebuah budaya
yang sama. - Budaya dominan yang mengakar kuat biasanya
terkendali secara heirarchi dan berorientasi pada
kekuasaan (militer) - Seluruh karyawan perusahaan dengan budaya
perusahaan yang tinggi cenderung memegang nilai
dan norma budaya yang sama. - Perusahaan yang mempunyai banyak unit, yang
terstruktur bardasarkan fungsi dalam devisi atau
SBU, menunjukkan sub-budaya yang kuat, dan
biasanya lemah dalam budaya perusahaan secara
keseluruhan. - C. Mengapa budaya penting? Karena budaya
berpengaruh terhadap perilaku karyawan dalam
menjalankan tugasnya. Dan hal ini sangat
berpengaruh terhadap kesuksesan dalam melakukan
perubahan strategi perusahaan
13D. Budaya perusahaan mempunyai kecenderungan yang
kuat menolak perubahan karena adanya keinginan
untuk mempertahankan hubungan dan pola perilaku
yang stabil (enggan berubah) E. Budaya yang
optimal adalah budaya yang dapat mendukung dengan
baik misi, vissi, dan strategi perusahaan. F.Buday
a organisasi harus mengkuti strategi. G.Budaya
perusahaan dapat dirubah, tetapi memerlukan waktu
yang lama. (1) Evaluasi dahulu prubahan
khusus apa dalam strategi yang baru yang akan
berpengaruh besar terhadap budaya perusahaan
(2) Menilai apakah perubahan perubahan budaya
memang diperlukan (3) Apakah usaha mengubah
budaya perusahaan sebanding dengan biaya yang
harus dikeluarkan
14KESESUAIAN STRATEGI BARU DENGAN BUDAYA
- (1) Apakah strategi yang direncanakan sesuai
dengan budaya organisasi saat ini? - (2) Bila strategi baru tidak sesuai dengan budaya
perusahaan saat ini, dapatkah budaya tersebut
dengan mudah di modifikasi sehingga dapat lebih
sesuai dengan strategi baru? - (3) Jika budaya tidak dapat dirubah dengan mudah
untuk lebih sesuai dengan strategi baru, apakah
pihak manajemen bersedia dan mampu membuat
perubahan besar organisasional dan menerima
kemungkinan penundaan implementasi strategi baru
dan kemungkinan meningkatnya biaya? - (4) Jika pihak manajemen tidak bersedia membuat
perubahan besar organisasional yang menuntut
dilakukannya perubahan dalam mengelola budaya
organisasi, apakah seluruh anggota organisasi
masih berkomitmen untuk melaksanakan strategi
tersebut.
15Mengelola budaya untuk pertumbuhan dengan cara
akuisisi dan merger
- Akan terjadi benturan budaya antara yang
mengakuisisi dengan yang diakuisisi apabila
budaya organisasinya berbeda jauh - Menurut Maekzadeh dan Nahavandi, terdapat 4
metoda untuk mengelola perbedaan budaya, yang
mana ditentukan oleh 2 faktor - (a) berapa banyak anggota perusahaan yang
diakuisisi menjaga nilai-nilai budaya mereka - (b) persepsi mereka terhadap daya tarik
perusahaan yang mengakuisisi
16(No Transcript)
17PENJELASAN
- INTEGRASI Kesepakatan antara dua budaya yang
bergabung, sementara memelihara perbedaan
diantara kedua budaya dalam mencapai budaya
bersama. - ASIMILASI Perusahaan yang di akuisisi
menyerahkan budayanya dan mengadopsi budaya
perusahaan yang men-akusisi. Dominasi budaya yang
dilakukan oleh perusahaan yang mengakusisi
bukanlah hal yang dipaksakan, melainkan disambut
baik oleh para karyawan perusahaan yang
diakuisisi. - PEMISAHAN Kedua budaya perusahaan secara
struktural tetap terpisah, tanpa ada pertukaran
budaya. - DEKULTURISASI merpakan metoda yang dianut
kebanyakan perusahaan. Disintegrasi salah satu
budaya karena tekanan dari perusahaan yang
mengakuisisi, dan menaksakan budaya dan praktek
manajerialnya. - Metoda ini menimbulkan kebingungan besar,
konflik, kemarahan, dan stress. Akhirnya kinerja
perusahaan yang diakuisisi menjadi buruk, dan
akhirnya dilepas lagi.