Title: 1. KONSEP TEMPERATUR
11. KONSEP TEMPERATUR
- Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua
benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal
apabila temperaturnya sama. - Kalor (heat) adalah energi yang mengalir dari
benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang
bertemperatur rendah. - Menurut hukum ke Nol Termodinamika
- Jika benda A berada dalam keseimbangan termal
dengan benda B, sedang B setimbang termal dengan
benda C, maka ketiga benda dalam keseimbangan
termal satu terhadap lainnya. -
2SKALA TEMPERATUR
- Untuk mengukur temperatur digunakan
termometer yang memanfaatkan sifat bahan tertentu
yang memuai jika temperaturnya naik, misalkan
bahan Air Raksa (Hg) - Skala temperatur ditentukan oleh dua suhu
referensi. - 1. Titik Beku Air
- Suhu dimana air membeku pada tekanan
satu atmosfer (1 atm). - 2. Titik Didih Air
- Suhu dimana air mendidih pada tekanan
satu atmosfer (1 atm).
3- Beberapa Skala Temperatur
Celcius
Fahrenheit
Kelvin
Rankin
100
373
672
212
Titik didih air
Titik beku air
0
32
273
492
4Konversi Skala Temperatur
- Skala temperatur merupakan skala linier, sehingga
hubungan antara penujukan suhu benda menurut
masing-masing Termometer merupakan hubungan
linier. - Satuan suhu menurut sistem satuan internasional
adalah kelvin (K). - T2 a T1 b
- Berdasarkan data titik beku dan titik didih air,
dapat diperoleh nilai a dan b. - Sebagai suatu contoh
- K C 273
- F 1,8 C 32
- RK 1,8 C 492
5CONTOH
- 1. Suhu suatu zat cair diukur menggunakan
termometer X dan termometer berskala Celcius.
Ketika Celcius menunjukkan 20, termometer X
menunjukkan 68. Sedangkan ketika Celcius
menunjukkan 60, termometer X menunjukkan 140.
Berdasarkan skala manakah termometer-X tersebut
dibuat ? - 2. Ubahlah pernyataan berikut ke dalam satuan
internasional Benda yang suhuhnya 27 oC
dipanaskan hingga suhunya naik 27 oC menjadi 54
oC.
62. KONSEP PEMUAIAN
- 2.1 Muai Panjang
- Ukuran suatu benda akan beubah bila suhunya
dinaikkan. Kebanyakan benda berekspansi jika
dipanaskan dan menyusut bila didinginkan. Jika Lo
adalah panjang benda mula-mula pada suhu To,
berekspansi secara linier pada waktu T dan
panjang L. Maka pertambahan panjangnya ?L akan
sebanding dengan panjang mula-mula Lo, yaitu -
- ?L ? Lo ?T , atau L Lo (1
? ?T ) -
- ? koefisien muai panjang dengan satuan K -1.
- Misalnya jika harga ? tembaga 17 x 106 /C0
artinya batang tembaga pada 0oC panjangnya 1 cm,
kalau dipanaskan sampai 1oC akan bertambah
panjangnya 0,000017 cm. - Pada tingkat mikroskopik, ekspansi termal pada
- zat padat ada penambahan jarak pemisahan rata-
- rata di antara atom-atom di dalam zat.
- Untuk bahan isotropik, perubahan panjang untuk
- sebuah perubahan temperatur adalah sama untuk
- semua garis di dalam zat.
7- 2.2. Muai Luas
- Jika suhu suatu bidang bertambah ?T, maka
luas bidang tersebut akan bertambah sebedar ?A, - ?A ? Ao ?T
-
- dimana ? koefisien muai luas dengan satuab K
-1 , (untuk benda padat isotropik ? 2 ? ) - 2.3. Muai Volume
- Jika suhu suatu bidang bertambah ?T, maka volume
benda akan bertambah ?V yang memenuhi hubungan - ?V ? Vo ?T
-
- dimana ? koefisien muai volume dengan satuan K
-1 , (untuk benda padat isotropik ? 3 ? )
8CONTOH
- Sebuah lempeng berbentuk lingkaran dipanaskan
sehingga diameternya bertambah 1 . Berapa kah
pertambahan luasnya ? - Jika digambarkan hubungan antara pertambahan
panjang terhadap suhu untuk suatu benda yang
koefisie muainya konstan (dalam interval yang
sangat besar), akan diperoleh kurva garis
lengkung. Tentukan fungsi kelengkungan tersebut ? - Sebuah cincin berongga berupa sebuah
- pelat berongga seperti ditunjukkan oleh
- gambar di samping ini. Jika cincin
- dipanasi, maka ukuran rongganya akan
- a. makin besar
- b. makin kecil
- c. tetap
9- 3. KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR
- 3.1. Kuantitas Kalor
- Kalor adalah energi termal yang mengalir
dari benda bertemperatur tinggi ke benda
bertemperatur rendah. Satuan kalor adalah Joule,
kalori dan BTU (British Thermal Unit), dimana 1
Kal 4,186 Joule - Satu kilogram kalori adalah banyaknya kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 10 C untuk 1
kilogram air. - Kapasitas kalor C adalah banyaknya kalor
yang diserap benda untuk menaikkan suhu satu
satuan suhu (SI 1 K) - C ?Q/?T C dQ/dT
- dimana satuan kapasitas panas (C) adalah kal/oC,
Joule/kelvin. - Untuk memperoleh suatu harga kapasitas
yang khas didefinisikan kapasitas kalor spesifik
(kalor jenis) c, yaitu kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu benda per satuan massa per
satuan suhu. - c C/m c ?Q/(m ?T)
- dimana satuan kapasitas panas jenis (c) adalah
kal/gram. oC atau J kg-1 K-1.
10- Jumlah kalor yang harus diberikan kepada sebuah
benda bermassa m dan mempunyai kalorjenis c,
untuk menaikan temperaturnya adalah - Tf
- Q m ? c dT
- Ti
- Persamaan ini digunakan dalam prinsip kerja
Kalorimeter. Kalorimeter digunakan untuk mengukur
jumlah kalor. Ada dua jenis kalorimeter yaitu
kalorimeter air dan kalorimeter arus kontinu. - Berdasarkan prinsip bahwa kalor yang diberikan
sama dengan kalor yang diterima, maka persamaan
yang berlaku adalah - mL cL (TL - Tw) (ma ca mk ck ) (Tw
- Tak) - dimana L logam tertentu, a air, k
kalorimeter, w keadaan akhir
11- 3.2. Perpindahan Kalor
- Konduksi
- Konduksi panas/hantaran adalah perpindahan
energi termal atau kalor dalam molekul zat yang
berdekatan tanpa perubahan molekul itu sendiri,
akibat perbedaan temperatur. - H ?Q / ?t
H - k A (dT/dx) - H k A (T2-T1) / L dimana
- H Arus Kalor joule/s k
konduktivitas termal zat - (kkal/detik.m).oC J/s.m.K
- b.Konveksi
- Konveksi adalah perpindahan panas dari
suatu tempat ketempat yang lain yang dibawa oleh
fluida panas itu. Jika fluida yang dipanaskan itu
dipompa /didorong oleh bahan lain disebut
konveksi paksa, kalau fluida mengalir karena
perbedaan kerapatan disebabkan perbedaan
temperatur disebut konveksi alamiah/bebas - Laju aliran panas konveksi dinyatakan oleh
- H hc A ?t hc koefisien konveksi
12- c.Radiasi
- Radiasi adalah perpindahan energi melalui
gelombang elektromagnetik. Pemancaran energi ini
tidak memerlukan media material penghantar.
Energi ini disebut energi radiasi dalam bentuk
gelombang elektromagnetik, tetapi dengan
intensitas berbeda. Benda hitam (Black Body)
adalah benda yang mampu menyerap hampir seluruh
energi radiasi yang menimpanya. Jumlah energi
radiasi yang dipancarkan persatuan waktu
persatuan luas oleh benda hitam adalah -
- I e ? A T4
- dimana
- I daya yang dipancarkan ke satu satuan luas
dP/dA - e daya pancar permukaan bahan (emisivitas)
0ltelt1 - ? Konstanta radiasi Stefan-Boltzman (5,67 x
10-8 Watt/ m2.K4 )T temperatur (Kelvin)
134. GAS IDEAL DAN TEORI KINETIK
- 4.1 Hukum-Hukum Gas
- Hasil eksperimen Boyle menunjukan jika gas
temperaturnya dibuat tetap maka perubahan volume
sistem akan diikuti dengan perubahan tekanan.
Sehingga hasil kali volume dan tekanannya tetap
. - V ? 1 / P
- PV konstan, atau
- P1V1 P2V2 (Hukum Boyle)
- Persamaan ini tepat untuk gas ideal yaitu gas
yang energi ikat antar molekulnya dapat
diabaikan. - Charles melakukan pendekatan untuk tekanan yang
konstan, maka volume gas akan berbanding lurus
terhadap temperatur absolut (273,15 oC). Hasil
yang didapat adalah - V ? T
- Gay-Lussac mengukur koefisien muai ruang pada
tekanan konstan. Hasil percobaannya menunjukkan
tekana gas berbanding lurus dengan temperatur
absolut - P ? T
14- 4.2. Persamaan Tingkat Keadaan Gas Ideal
- Tingkat keadaan sistem dinyatakan sebagai kondisi
fisis sistem. Keadaan sistem bermassa m
ditunjukkan oleh besaran P, V, T Tekanan, Volume
dan Temperatur. Hubungan ketiga besaran ini
disebut Persamaan Tingkat Keadaan Gas Ideal,
yaitu -
- (Hukum Boyle-Gay Lussac)
15Teori Kinetik Gas
- Model Mikroskopis Gas Ideal
- Gas ideal terdiri dari zarah yang jumlahnya amat
besar - Zarah-zarah itu tersebar merata dalam sluruh
ruang yang tersedia - Zarah-zarah itu senantiasa bergerak secara acak
ke segala arah - Jarak antar zarah jauh lebih besar daripada
ukuran zarah - Tidak ada gaya interaksi antar zarah kecuali saat
terjadi tumbukan - Semua tumbukan bersifat elastis sempurna
- Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
16- Secara mikroskopik tekanan gas dicari dengan
teori kinetik, dimisalkan sebuah kotak berisi N
partikel.
Seandainya partikel tidak saling bertumbukan, dan
hanya akan bertumbukan pada dinding
kotak Perubahan momentum untuk satu tumbukan
?(mv) mvx - (-mvx) 2 mvx Selang waktu
antara dua kali tumbukan pada dinding sebesar ?t
2l/vx Gaya rata-rata untuk beberapa tumbukan
?(mv) 2 mvx mvx 2 F
?t 2l/vx
l
y
l
A
?
?
?
?
?
x
?
z
17- Gaya pada dinding untuk N partikel
- m
m _ - F ( vx1 2 vx2 2 .. vxN 2 ) N vx
2 - l
l - _ _ _ _
_ _ _ - dimana v 2 vx 2 vy 2 vz 2 , dan vx 2 vy
2 vz 2 - _ _
- atau v 2 3 vx 2
- Hasil substitusi diperoleh
- _
- m v 2
- F N
- l 3
- Tekanan pada dinding menjadi,
- _ _
- 1 Nmv 2 1 Nmv 2
- P F/A
- 3 A l 3 V
- dapat ditulis lebih jelas
P V 2/3 Ek
18Teori Ekipartisi Energi
- Energi Kinetik rata-rata setiap partikel gas
ideal per derajat kebebasasn adalah - Ek ½ kT
- dengan k merupakan konstanta Boltzmann k
1,38 . 10-23 J/K - Gas ideal monoatomik memiliki 3 derajat
kebebasan, yaitu kebebasan translasi, sehingga Ek
3 x ½ kT. Dengan demikian PV NkT - Gas ideal diatomik
- Pada suhu randah derajat kebebasannya 3
(translasi) sehingga - Ek 3 x ½ kT.
- Pada suhu sedang, derajat kebebasannya 5 3
translasi, 2 rotasi sehingga - Ek 5 x ½ kT.
- Pada suhu tinggi, derajat kebebasannya 7 3
translasi, 2 rotasi, 2 vibrasi sehingga - Ek 7 x ½ kT.
19Persamaan Umum Gas Ideal
- Untuk Gas ideal monoatomik maupun diatomik dengan
fsuhu rendah berlaku - P V N k T
- atau
- P V n R T
- Dengan n N/NA menyatakan jumlah mol gas.
- NA bilangan Avogadro 6,023 x 1023
partikel/mol - k konstanta Boltzmann 1,38 . 10-23 J/K
- R k NA 8,413 J/K tetapan Umum Gas Ideal
20ENERGI DALAM GAS
- Energi dalam gas merupakan jumlah seluruh energi
kinetik gas., sehingga untuk gas ideal, energi
dalam hanya bergantung suhu gas. - Untuk gas ideal monoatomik
- U 3/2 nRT
- Gas ideal diatomik
- Pada suhu randah derajat kebebasannya 3
(translasi) sehingga - Ek 3/2 nRT.
- Pada suhu sedang, derajat kebebasannya 5 3
translasi, 2 rotasi sehingga - Ek 5/2 nRT.
- Pada suhu tinggi, derajat kebebasannya 7 3
translasi, 2 rotasi, 2 vibrasi sehingga - Ek 7/2 nRT.
21- A. Permukaan P, V, T untuk Gas Ideal ( PV n RT)
Proses Isotermis
Proses Isochorik
Proses Isobarik
22- B. Permukaan P, V, T untuk Substansi Riil
- Substansi mendekati gas ideal pada P rendah, dan
menjauhi gas ideal pada P - tinggi dan T rendah. Substansi dapat berubah
dari fase gas ke cair/padat. - Pada massa tetap/konstan grafik P, V, T dapat
digambarkan sbb - C. Titik Tripel dan Titik Kritis
- Titik Tripel adalah titik dimana substansi
berada dalam kesetimbangan tiga fase, - untuk air T 273,16 oK 0,01 oC, dan P
6,03 . 10-3 atm. - Titik Kritis adalah titik dimana substansi
berada dalam kesetimbangan dua fase, - untuk air T 647,4 oK 374 oC, dan P 218
atm.
P(atm)
Titik Kritis
gas
Cair
Gas
c
Padat
Uap
T(oC )
Titik Tripel
23- 4.5. Kerja
- Jika piston dalam suatu silinder digerakkan
dengan tekanan p pada luas penampang A maka gaya
pada piston itu adalah pA. Jika piston bergerak
sejauh ds maka kerja yang dilakukan piston adalah
- dW F . ds P A ds P dV
- dimana A ds dV
- Pada umumnya tekanan tidak akan konstan selama
pergeseran. vf - Jika tekanan berkurang dengan bertambahnya volume
maka W ? dW ? p dV -
vi
(W12 ) a tidak sama dengan (W12 ) b Besar W12
daerah di bawah kurva P-V, dimana kerja
bergantung pada tingkat keadaan awal dan akhir,
juga pada lintasan proses W , bila
berekspansi W - , bila dikompresi
Proses isobaris W P (V2 - V1) Proses
isochoris W 0 2 Proses isotermis
W ? p dV ? (mRT/V) dV mRT ln (V2/V1)
untuk gas ideal
1
24CONTOH
- Sejumlah gas monoatomik yang tekanannya 106
pacal, volumenya 2 liter. Gas tersebut mengalami
ekspansi isobarik hingga volumeya 3 liter. - a. Berapa Usaha yang dilakukan oleh gas tersebut
! - b. Berapa Kenaikan energi dalam gas tersebut !
- 2. Sejumlah gas monoatomik yang tekanannya 106
pacal, volumenya 2 liter. Gas tersebut mengalami
ekspansi isotermik hingga volumeya 3 liter. - a. Berapa Usaha yang dilakukan oleh gas tersebut
! - b. Berapa Kenaikan energi dalam gas tersebut !
- 3. Sejumlah gas monoatomik yang tekanannya 106
pacal, volumenya 2 liter. Gas tersebut mengalami
proses pada volume tetap hingga tekanannya 3 x
106 pacal. - a. Berapa Usaha yang dilakukan oleh gas tersebut
! - b. Berapa Kenaikan energi dalam gas tersebut !
255. HUKUM KE-1 TERMODINAMIKA
- Termodinamika mempelajari fenomena panas,
energi dan kerja yang dilakukan pada suatu proses
termodinamika. Dalam hal ini benda menjadi fokus
perhatian disebut sistem, sedang yang lainnya
disekitarnya disebut lingkungan. Sistem
dipisahkan dari lingkungan oleh dinding pembatas
(Boundary). Proses termodinamika terjadi
pada sistem yang bergerak dari suatu keadaan
kesetimbangan ke kesetimbangan lainnya, dengan
berinteraksi dengan lingkungan. - Bila suatu zat diubah dari keadaan 1 ke 2
kemudian panas (Q) dan kerja (W) yang dilakukan
diukur, ternyata selisih Q-W sama untuk semua
lintasan yang menghubungkan 1 dengan 2, - Selisih Q-W menyatakan perubahan energi dalam zat
tersebut. Jadi dQ dU dW - Q ?U W
- Q - W U2 - U1
W
?U
Q
26- Besarnya harga Q dan W tergantung pada lintasan
sedangkan U tidak ter gantung pada lintasan
(jenis proses) dan hanya bergantung pada keadaan
awal dan akhir sistem. - Persamaan diatas menyatakan hukum ke-1
Termodinamika, dengan perjanjian Q ()
bila kalor masuk sistem/gas - Q (-) bila kalor keluar sistem/gas
- W () bila sistem/gas melakukan kerja
W(-) bila sistem/gas dikenai kerja - ?U () energi dalam sistem/gas naik
- ?U (-) energi dalam sistem/gasturun
- Semua besaran harus dinyatakan dengan
satuan yang sama
27- Kapasitas kalor dan Kalor Jenis Gas Ideal
- Kapasitas kalor gas didefinisikan sebagai C
dQ/dT. - Untuk proses yang terjadi pada volume tetap
(proses isokhorik), didefinisikan kapasitas kalor
pada volume tetep - Cv dQ/dT
- Karena pada proses isokhorik dV 0, maka dU
dQ sehingga - Cv dU/dT atau dU Cv dT
- Sedangkan pada proses isobarik, didefinisikan
kapasitas kalor pada tekanan tetap sebagai - Cp dQ/dT
- Cp (dU dW)/dt
- dU/dT p dV/dT
- Cv nR
- Didefinisikan pula tetapan Laplace ? Cp/Cv
28- Untuk Proses Adiabatik Proses yang terjadi
pada suatu sistem dimana tidak ada panas yang
masuk maupun keluar, (Q 0), yaitu jika
sistem diisolasi dari pengaruh panas. Dalam hal
ini berlaku persamaan - ?U U2 - U1 - W
- Kerja W yang dilakukan terhadap zat berubah semua
menjadi penurunan energi dalam ?U - dU -dW
- Cv dT - p dV
-
Jika kedua ruas diintehral, diperoleh
29- Dengan mengganti T dengan PV/nR diperoleh
- P1V1? P2V2? atau PV? konstan
- Untuk Proses Isochorik Proses yang terjadi
pada sistem dengan volume konstan (?V0, maka
W0). Q
?U U2 - U1 - Semua kalor Q yang masuk digunakan untuk
menaikan energi dalam dU Cv dT - Untuk Proses Isotermik Proses yang terjadi
pada sistem dengan temperatur T konstan (kasus
tertentu pada gas ideal). - ?U U2 - U1 0 Q W p (V2 - V1)
30- Untuk Proses Isobarik Proses yang terjadi
pada suatu sistem dengan tekanan P konstan Dalam
hal ini berlaku persamaan - dQ dW dU
- dimana dQ n cp dT dW P
dV nR dT - sehingga, n cp dT - nR dT n cv dT
- cp - R cv
- ? cp / cv tetapan Laplace
- Untuk
- gas monoatomik, ? 1,67
- gas dwiatomik, ? 1,4
31SIKLUS
- Siklus merupakan beberapa proses yang dialami
oleh sejumlah gas secara berulang-ulang. Suatu
siklus dapat tersusun dari tiga langkah, empat
langkah, bahkan lebih dari itu. - Pentingnya siklus ini dibicarakan karena kita
menginginkan terciptanya suatu mesin yang dapat
bekerja secara terus menerus. - Siklus-siklus berikut ini berturut-turut terdiri
dari 3 langkah, 4 langkah dan 4 langkah.
P
P
P
V
V
V
32EFISIENSI MESIN KALOR
- Jika suatu mesin kalor setiap siklusnya menyerap
kalor sebesar Q dan melakukan usaha sebesar W,
maka Efisiensi mesin tersebut didefinisukan
sebagai - Jika dinyatakan dalam prosen, efisiensi tersebut
dinyatakan sebagai
33CONTOH
- Sejumlah gas dalam ruang tertutup volumenya 1
liter. Gas tersebut dipanaskan pada tenanan tepat
hingga suku mutlaknya menjadi dua kali semula.
Berapa usaha yang dilakukan gas, kenaikan sergi
dalamnya, dan energi yang diperlukannya ? ? 5/3 - Seperti soal nomor-1 tetapi prosesnya berlangsung
pada volume tetap ? - Seperti soal nomor-1 untuk proses adiabatik ?
- Tentukan efisiensi mesin kalor yang siklusnya
sebagai berikut
P(KPc)
20
10
V(liter)
2
4
346. HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
- Dari proses isotermis diperoleh bahwa seluruh
kalor yang diserap menjadi usaha. Tetapi karena
ada keterbatasan harga volume, dimana proses
harus berhenti. Maka sistem harus dikembalikan
kekeadaan semula agar kalor ber-ubah kembali
menjadi kerja. Hal ini sulit terjadi. - Untuk itu dibuat proses siklus, agar keadaan
sistem kembali kekeadaan semula dimana energi
dalam sistem sama dengan semula. - Hukum Ke-Dua Termodinamika
- KELVIN-PLANCK
- Tidak mungkin sistem melakukan proses dari satu
reservoir dan mengubah seluruh panas itu menjadi
kerja, dan berakhir pada keadaan yang sama
seperti pada awal proses. - CLAUSIUS
- Tidak mungkin membuat mesin pendingin yang dapat
mentransfer panas dari benda dingin ke benda yang
lebih panas, tanpa adanya kerja.
35- 6.1. Contoh Penerapan Hukum Kedua Termodinamika
- Jika sistem mengalami proses, berubah dari
keadaan awal dan akhir dimana sistem dapat
kembali kekeadaan awal, tanpa adanya kalor yang
berpindah dan tiada kerja yang dilakukan, maka
proses dikatakan Reversibel. Dan proses kebalikan
dari reversibel adalah Ireversibel. - Kebanyakan energi diperoleh dari proses
perpindahan panas, maka diperlukan alat yang
dapat menyerap panas dari sumber dan
menkonversikannya menjadi energi mekanik yang
disebut Mesin Panas - Mesin yang bekerja kebalikan dari mesin panas
adalah Mesin Pendingin (refrigerator) - A. Mesin Panas
-
Q W QH - QC W
W QH - QC QC
Efisiensi ? 1 -
QH QH
QH
36- B. Mesin Pendingin
- Cara kerja mesin pendingin merupakan
kebalikan proses kerja mesin panas - Pada proses ini kerja diberikan pada
reservoir suhu rendah -
-
-
Q W QH QC W
QC QC
TC Koefisien Kerja CP
W QH -
QC TH - TC CP Coefisien
Performance CP gtgt mesin makin baik
37- C. Mesin Carnot Mesin Carnot mewakili
ungkapan pertama hukum II termodinamika.
Dalam mesin ini bekerja dua proses yaitu
isotermis dan adiabatik Daya guna mesin ini
dihitung sebagai berikut - Kerja yang dihasilkan
- Efisiensi ____________________________
- Panas yang diberikan
- ? W / QH (QH - QC)
/ QH ? 1 - ( QC/QH ) - Atau ? 1 - ( TC /TH )
387. ENTROPI
- Entropi adalah property Fisis suatu sistem
yang dapat diukur, dapat dinyatakan dalam angka
dan satuan. - Jika sebuah sistem yang terisolasi dari
lingkungan dapat berada dalam dua keadaan yang
mempunyai energi yang sama. Bagaimana cara
perpindahannya, antara keadaan 1 dengan keadaan 2
dan dapat dijelaskan dengan Entropi. - Entropi (S) dapat diinterpretasikan sebagai
ketidakteraturan sistem, dimana entropi dapat
bertambah atau tetap. - Apabila sistem menyerap kalor ?Q pada suhu mutlak
T, maka perubahan Entropi yang dialami sistem - ?Q
- dS
- T
- Perubahan entropi dari keadaan 1 (awal) ke
keadaan 2 (akhir) dalam proses reversibel - 2 ?Q
- ?S S2 - S1 ?
- 1 T
39- Dalam proses reversibel dan adiabatik ?Q 0
?S 0 proses Isentropik - Dalam proses reversibel dan isotermal ?S Q /
T - Dalam proses reversibel dan siklus
- ?Q
- ?S ? 0
- T
- Dalam proses reversibel untuk gas ideal
- 2 ?Q 2 dT 2
dV - ?S ? ? n cv ? nR
- 1 T 1 T 1
V - ?S n cv ln (T2 /T1 ) nR ln (V2 / V1 )