Title: MOTIVASI KERJA
1MOTIVASI KERJA
2MANAJEMEN SUMBERDAYA DOSENDI PERGURUAN TINGGI
MOTIVASI KERJA
3MOTIVASI KERJA Apa Motivasi
Kerja itu ?
Motivasi Kerja menunjuk pada kondisi-kondisi di
dalam dan di luar individu yang menyebabkan
adanya keragaman dalam intensitas, kualitas,
arah, dan lamanya perilaku kerja.
Keragaman Mutu Kerja yang dihasilkan para dosen
disebabkan oleh keragaman pengetahuan, persepsi
tentang pekerjaannya dan/atau motivasi yang
dimiliki oleh para dosen. Bila mutu kerja seorang
dosen tidak memuaskan, perlu dicari kepastian
apakah itu disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
kerja atau persepsinya yang kurang tepat atau
kurangnya motivasi, atau ketiganya.
4Ada tiga teori berkenaan dengan motivasi kerja
dosen 1. Teori Pengharapan
2. Teori Keseimbangan
3.
Teori Penentuan-tujuan
- I. TEORI PENGHARAPAN
- Orang akan termotivasi untuk bekerja dengan baik
bila ada peluang untuk mendapatkan insentif. - Besar kecilnya motivasi kerja tergantung pada
nilai insentif itu pada masing-masing individu.
- Terdapat 3 konsep penting berkaitan dengan teori
ini - NILAI (Valence) Setiap bentuk insentif punya
nilai positif atau negatif bagi seseorang. Juga
apa-kah nilai itu besar atau kecil bagi seseorang.
5- INSTRUMENTALITAS adanya hubungan antara
pekerjaan yang harus dilakukan dengan harapan
yang dimiliki. Jadi jika pekerjaan dilihat bisa
merupakan alat untuk mendapatkan apa yang
diharapkan timbullah motivasi kerja. - 2. PENGHARAPAN persepsi tentang besarnya
kemungkinan keberhasilan mencapai tujuan/hasil
kerja.
6(Persepsi)
HASIL KERJA
Hubungan ketiga konsep.
Dapat- kah saya mencapai hasil
kerja ?
Tidak
Tak ada motivasi
Pengharapan
Ya
Apa hasil kerja menuju peng-
hargaan ?
Tidak
Tak ada motivasi
Instrumentalitas
Ya
Apa pengharga- annya bernilai bagi saya ?
Tidak
Valence/Nilai
Tak ada motivasi
Ya
MOTIVASI KERJA
7- Ada tiga jenis insentif
- Insentif materiil penghargaan yang tangible.
- Contoh a. Bantuan keuangan.
b. Tugas tambahan yang lebih sedikit. - 2. Insentif solidaritas penghargaan dari
organi- sasi/perhimpunan dan
anggota-anggotanya. - Contoh a. Pengakuan atau pujian untuk kinerja.
b. Bantuan dan dukungan dari rekan/
kelompok sejawat. - 3. Insentif sesuai dengan tujuan organisasi.
(Purposive incentive) - Contoh a.Tugas yang perlu menggunakan pengeta-
huan dan keterampilan khusus.
b. Kesempatan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan keprofesionalan.
8- II. TEORI KESAMAAN ATAU KESEIMBANGAN
- (Equity Theory)
- Orang cenderung akan membandingkan insentif atau
reward yang deperolehnya dengan insentif yang
diterima oleh orang lain yang mempunyai beban
kerja yang serupa. Bila besarnya insentif antara
dua orang itu sama, maka akan muncul motivasi
kerja. Bila lebih kecil maka akan timbul rasa
kecewa yang kemudian mengurangi motivasi-nya
untuk bekerja dengan baik. Bila salah seo-rang
menerima lebih banyak, maka dia akan ter-motivasi
lebih kuat. -
9- Teori keseimbangan ini menyatakan bahwa orang
cenderung untuk selalu melihat rasio antara beban
kerja (effort) dengan penghargaan yang
diterima-nya. Bila seimbang antara keduanya maka
orang akan merasa puas, bila sebaliknya akan
merasa tidak puas atau kecewa. Akibat selanjutnya
ada-lah menurunnya motivasi kerja. - Kekecewaan itu akan menimbulkan ketegangan
batin. Orang yang menderita ketegangan batin akan
berusaha menguranginya dengan berbagai cara.
Misalnya dengan mengatakan bahwa ba-rangkali dia
telah bekerja lebih keras dan hasil-nya lebih
baik dari saya.
10III. TEORI PENENTUAN-TUJUAN
- Orang termotivasi untuk mencapai tujuan yang
jelas sebaliknya orang akan bermotivasi kerja
rendah bila tujuan dari pekerjaannya tidak jelas.
- Mengapa berbagai permainan (games) sangat
memoti-vasi banyak orang untuk ikut melakukan
karena tujuan yang harus dicapai ada, jelas dan
menarik. (Main sepakbola misalnya). - Orang yang tugasnya jelas tujuannya dan lebih
menantang lebih menunjukkan motivasi kerja yang
lebih besar daripada orang yang tujuan tu-gasnya
kabur atau terlalu mudah untuk menca-painya. -
11- Memberi tujuan tugas yang jelas akan lebih
me-motivasi daripada hanya sekedar mengatakan
Kerjakan dengan sebaik-baiknya, padahal tu-juan
yang harus dicapai tidak jelas.
- Penentuan tujuan yang jelas merupakan
kepemim-pinan tersendiri. Karana itu rumuskan
atau kata-kan tujuan setiap pekerjaan/tugas
dengan jelas agar orang-orang yang akan
mengerjakan menge-tahui dengan baik. Dan ini akan
memotivasi me-reka untuk bekerja mencapai tujuan
itu, meski-pun mereka tidak terlibat dalam
penentuan tujuannya.
12KEPUASAN KERJA MENGAJAR
- Kepuasan Kerja adalah perasaan senang/puas
ka-rena pekerjaan yang dilakukannya.Kepuasan
kerja ini berkaitan dengan motivasi kerja. - Bagaimana hubungan antara kepuasan kerja dan
kinerja ? - Perbaikan kondisi kerja yang menaikkan peluasan
pekerja cenderung meningkatkan produktivitas
(kinerja). Tetapi hubungan itu tidak begitu kuat.
( korelasinya rata-rata hanya 0,14) - Beberapa ahli berpendapat bahwa kinerja (yang
tinggi) akan menghasilkan kepuasan, tidak
sebaliknya.
13- Pekerjaan yang untuk mengerjakannya memerlukan
pengetahuan dan keterampilan dirasa bernilai oleh
yang mengerjakan, akan menghasilkan kepuasan.
Sebaliknya jenis pekerjaan yang hanya memerlu-kan
pengetahuan dan keterampilan yang dinilai rendah
tidak akan menghasilkan kepuasan tetapi justru
akan menghasilkan ketidak puasan. - Ketidak puasan kerja berakibat menurunnya
motivasi kerja. Sumber-sumber ketidak-puasan
antara lain Kebosanan, penugasan yang tidak
sesuai, adanya gangguan-gangguan selama kerja,
kekurangan fasilitas kerja dan lain sebagainya. -
14- Sumber-sumber kepuasan kerja antara lain
- Mengetahui dirinya telah berhasil dalam kerjanya
- Merasa senang telah dapat menggunakan
pengeta-huan/keterampilannya - Mendapatkan pengembangan keterampilan pribadi
secara mental dan fisik - Kegiatan itu sendiri
- Perkawanan dan kebersamaan
- Kesempatan mempengaruhi orang lain
- Penghargaan (respect) dari orang lain
- Waktu untuk bepergian dan liburan
- Keamanan dalam penghasilan dan kedudukan
-
15(No Transcript)