Title: BUDAYA KERJA GURU BERSERTIFIKASI
1JUDUL TESIS
- BUDAYA KERJA GURU BERSERTIFIKASI
- (STUDI SITUS SMP NEGERI 2 KALIWUNGU)
- Oleh
- HARTANTO
- NIM Q.100080361
2SMP N 2 KALIWUNGU KENDAL
SMALL IS BEAUTIFUL
SIAP BERKOMPETISI DAN BERPRESTASI BERSAMA ANAK
NEGERI
3PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
4BUDAYA KERJA GURU BERSERTIFIKASI(STUDI SITUS SMP
NEGERI 2 KALIWUNGU)
- LATAR BELAKANG PENELITIAN
- FOKUS PENELITIAN
- TUJUAN PENELITIAN
- MANFAAT PENELITIAN
5A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
- Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara. - Budaya kerja pada dasarnya merupakan nilai-nilai
yang menjadi kebiasaan seseorang dan menentukan
kualitas seseorang dalam bekerja. Budaya kerja
guru dapat terlihat dari rasa bertanggungjawabnya
dalam menjalankan amanah, profesi yang
diembannya, rasa tanggungjawab moral. Sikap ini
akan dibarengi dengan rasa tanggungjawabnya untuk
membuat dan mempersiapkan proses belajar
mengajar, pelaksanaan proses belajar mengajar,
serta pelaksanaan evaluasi dan analisis dalam
kegiatan pembelajaran.
6Lanjutan ...
- Budaya kerja guru di sekolah akan menjadi
optimal, bilamana didukung oleh kepala sekolah,
guru, karyawan maupun siswa. Budaya kerja yang
dilakukan di sekolah dapat berupa membuat dan
mempersiapkan administrasi guru, pelaksanaan
proses belajar mengajar, serta pelaksanaan
evaluasi dan analisis. - Guru merupakan suatu jabatan yang memerlukan
keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang
pendidikan. - Untuk menghindari kejenuhan dalam proses
pembelajaran di dalam kelas, seorang guru
hendaknya pandai menciptakan gaya mengajar yang
mampu menimbulkan minat siswa untuk belajar baik
bersifat kurikuler maupun psikologis.
7B. FOKUS PENELITIAN
- Bagaimanakah Budaya Kerja Guru Bersertifikasi di
SMP Negeri 2 Kaliwungu Kendal? - Sub Fokus
- Bagaimanakah budaya kerja guru dalam administrasi
di SMP Negeri 2 Kaliwungu ? - Bagaimanakah budaya kerja guru dalam proses
belajar mengajar di SMP Negeri 2 Kaliwungu? - Bagaimanakah budaya kerja guru dalam evaluasi dan
analisis di SMP Negeri 2 Kaliwungu?
8C. TUJUAN PENELITIAN
- Mendeskripsikan budaya kerja guru dalam
administrasi di SMP Negeri 2 Kaliwungu. - Mendeskripsikan budaya kerja guru dalam proses
belajar mengajar di SMP Negeri 2 Kaliwungu. - Mendeskripsikan budaya kerja guru dalam evaluasi
dan analisis di SMP Negeri 2 Kaliwungu.
9D. MANFAAT PENELITIAN
- Manfaat Teoritis
- Studi ini, secara umum memberikan sumbangan dalam
bidang manajemen pendidikan dasar unggul,
terutama dalam kepemimpinan kepala sekolah dan
sekolah yang efektif. Penelitian ini akan menguji
teori-teori pendidikan dasar unggul yang
berkaitan dengan budaya kerja guru di lapangan. - Di samping itu, juga untuk menambah kajian
pustaka atau khasanah keilmuan tentang ilmu
pendidikan dasar, khususnya yang berkenaan dengan
budaya kerja guru di sekolah.
10Lanjutan ...
- Manfaat Praktis
- Bagi guru dapat dipakai sebagai bahan introspeksi
dalam menyemangati dirinya mengoptimalkan budaya
kerja, sehingga dapat menghasilkan budaya kerja
guru yang memuaskan. - Bagi kepala sekolah dapat dipakai sebagai modal
pelaksanaan dalam memberdayakan semangat dan
kemampuan guru untuk melaksanakan tugas pokoknya
di sekolah. - Bagi pengawas selaku pembina, dapat dipakai
sebagai bahan referensi mengenai budaya kerja
guru di lapangan, sehingga pada akhirnya dapat
menemukan model supervisi yang ideal. - Bagi kepala dinas pendidikan dapat memanfaatkan
hasil studi ini untuk bahan dalam merumuskan
kebijakan dalam mengelola dan memperdayakan
budaya kerja guru, kepala sekolah, pengawas, dan
pihak lain yang terkait. - Bagi steakholder lainnya, utamanya para orang
tua, hasil studi ini dapat dipakai untuk bahan
dalam memilih sekolah yang berkualitas. - Bagi para peneliti selanjutnya, hasil studi ini
dapat dijadikan referensi berkaitan dengan
penelitian tema yang sama.
11E. KAJIAN TEORI
- 1. BUDAYA KERJA GURU
- 2. GAYA MENGAJAR GURU PROFESIONAL
- PENELITIAN TERDAHULU
12C. BUDAYA KERJA GURU
- Administrasi Guru,
- Proses Belajar Mengajar (PBM), dan
- Evaluasi dan Analisis.
13D. Gaya Mengajar Guru
- A. Konsep Guru Profesional
- Guru adalah orang dewasa yang secara sadar
bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan
membimbing siswa. - Orang yang disebut guru adalah orang yang
memiliki kemampuan merancang program pembelajaran
serta mampu menata dan mengelola kelas agar siswa
dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai
tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari
proses pendidikan (Uno, 2007 15). - Guru merupakan suatu profesi, yang artinya suatu
jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai
guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang
orang di luar bidang pendidikan.
PASCASARJANA, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
14- B. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Profesional
- 1. Tugas Personal (pribadi)
- Yamin (2007 5), mengemukakan bahwa tugas
personal terdiri dari - Penampilan sikap yang positif terhadap
keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan terhadap
keseluruhan situasi pendidikan beserta
unsur-unsurnya. - Pemahaman, penghayatan, dan penampilan
nilai-nilai yang seyogianya dianut oleh seorang
guru. - Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai
panutan dan teladan bagi para siswa. - 2. Tugas Sosial
- Guru dituntut untuk mampu menyelesaikan
persoalan-persoalan yang dihadapi oleh
masyarakat. Tampaknya masyarakat harus
menempatkan guru pada posisi yang terhormat,
yakni ing ngarsa sung tulada, ing madya mbangun
karsa, tut wuri handayani. - 3. Tugas Profesional
- Guru merupakan suatu profesi dalam melaksanakan
tugas profesinya yang mencakup aktivitas
mengajar, mendidik, dan melatih.
PASCASARJANA, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
15- Guru sebagai pengelola pembelajaran.
- 1. Fungsi Manajerial, menyangkut tugas
administrasi (memimpin kelas), seperti - yang berhubungan dengan siswa,
- alat perlengkapan kelas (material),
- tindakan-tindakan profesional.
- 2. Fungsi Edukasional, menyangkut tugas mendidik
yang bersifat - Motivasional,
- Pendisiplinan,
- Sanksi sosial (tindakan hukuman).
- 3.Fungsi Instruksional, menyangkut tugas mengajar
yang bersifat - Penyampaian materi,
- Pemberian tugas-tugas pada siswa,
- Mengawasi dan memeriksa tugas.
PASCASARJANA, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
16- Guru sebagai pelaksana (executive teacher).
- Fungsi guru sebagai pelaksana dalam proses
belajar mengajar adalah - 1. Menilai kemajuan program pembelajaran,
- 2. Mampu menyediakan kondisi yang memungkinkan
siswa belajar sambil bekerja (learning by doing), - 3. Mampu mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan alat-alat belajar, - 4. Mengkoordinasi, mengarahkan, dan memaksimalkan
kegiatan kelas, - 5. Mengkomunikasikan semua informasi dari
dan/atau ke siswa, - 6.Membuat keputusan instruksional dalam situasi
tertentu, - 7. Bertindak sebagai manusia sumber,
- 8. Membimbing pengalaman siswa sehari-hari,
- 9. Mengarahkan siswa agar mandiri,
- 10. Mampu memimpin kegiatan belajar yang bersifat
efektif dan efesien untuk mencapai hasil yang
optimal.
PASCASARJANA, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
17- C. Konsep Gaya Mengajar Guru Profesional
- Gaya mengajar adalah bentuk penampilan guru saat
proses belajar mengajar baik yang bersifat
kurikuler maupun psikologis. - Bersifat kurikuler adalah guru mengajar yang
disesuaikan dengan tujuan dan sifat mata
pelajaran tertentu. - Bersifat psikologis adalah guru mengajar yang
disesuaikan dengan motivasi siswa, pengelolaan
kelas, dan evaluasi hasil belajar mengajar. - Gaya mengajar seorang guru berbeda antara yang
satu dengan yang lain pada saat proses belajar
mengajar walaupun mempunyai tujuan sama, yaitu
menyampaikan ilmu pengetahuan, membentuk sikap
siswa, dan menjadikan siswa terampil dalam
berkarya. - Gaya mengajar guru juga mencerminkan kepribadian
guru itu sendiri dan sulit untuk diubah karena
sudah menjadi pembawaan sejak kecil atau sejak
lahir. Dengan demikian, gaya mengajar guru
menjadi faktor penting dalam
menentukan keberhasilan
prestasi siswa.
PASCASARJANA, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
18- Macam-Macam Gaya Mengajar Guru Profesional
- Thoifuri (2007 83)
- Gaya Mengajar Klasik
- Guru masih mendominasi kelas dengan tanpa memberi
kesempatan pada siswa untuk aktif sehingga akan
menghambat perkembangan siswa dalam proses
pembelajaran. - Gaya Mengajar Teknologis
- Gaya mengajar teknologis ini mensyaratkan seorang
guru untuk berpegang pada berbagai sumber media
yang tersedia. - Guru mengajar dengan memperhatikan kesiapan siswa
dan selalu memberikan stimulan untuk mampu
menjawab segala persoalan yang dihadapi. - Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mempelajari pengetahuan yang sesuai dengan minat
masing-masing, sehingga memberi banyak manfaat
pada diri siswa.
PASCASARJANA, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
19- Gaya Mengajar Personalisasi
- Guru memberikan materi pelajaran tidak hanya
membuat siswa lebih pandai semata-mata, melainkan
agar siswa menjadikan dirinya lebih pandai. - Guru dengan gaya mengajar personalisasi ini akan
selalu meningkatkan belajarnya dan juga
senantiasa memandang siswa seperti dirinya
sendiri. - Guru tidak dapat memaksakan siswa untuk menjadi
sama dengan gurunya, karena siswa tersebut
mempunyai minat, bakat, dan kecenderungan
masing-masing. - Gaya Mengajar Interaksional
- Guru dengan gaya mengajar interaksional lebih
mengedepankan dialogis dengan siswa sebagai
bentuk interaksi yang dinamis. - Guru dan siswa atau siswa dengan siswa saling
ketergantungan, artinya mereka sama-sama menjadi
subyek pembelajaran dan tidak ada yang dianggap
paling baik atau sebaliknya paling jelek.
PASCASARJANA, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
20- Penelitian Terdahulu
- Shirley Johnson dan Steve Busch dalam jurnal yang
berjudul Instructional Performance Management
System Streamlining Instructional Management for
Success menyatakan bahwa - The lesson planner provides an organizing shell
into which the teacher creates the lessons to be
taught for each class for the entire year. Four
components comprise the planner (a) standards
selection, (b) objective selection or
development, (c) activities, and (d)
modifications. - Dalam merencanakan proses belajar mengajar, guru
harus menyediakan satu peraturan guru membuat
proses belajar mengajar yang akan diajarkan untuk
masing-masing kelas dalam satu tahun. - Empat komponen perencananaan adalah pemilihan
materi yang standar, pemilihan atau pengembangan
pembelajaran yang objektif, aktivitas dalam
proses belajar mengajar, dan variasi-variasi
pembelajaran guru dalam menyampaikan materi
pelajaran. - Perencanaan proses belajar mengajar yang biasa
dilakukan guru dalam adminsitrasi, seperti
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Program
Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem),
Silabus, Pemetaan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD), Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM), dan lain-lain. - Guru yang tidak menyiapkan administrasi secara
lengkap cenderung tidak dapat mengelola proses
pembelajaran secara maksimal dan ideal, tujuan
pembelajaran yang seharusnya dapat dicapai
menjadi jauh dari harapan. - Administrasi sangat penting dimiliki guru untuk
menciptakan proses belajar mengajar dapat
berjalan sesuai dengan harapannya.
PASCASARJANA, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
21- Hal ini didukung oleh Setyo (2009) dengan judul
pengaruh budaya kerja dan disiplin kerja terhadap
efektivitas kerja guru SD Negeri se-Kecamatan
Tegowanu Kabupaten Grobogan, menyimpulkan - budaya kerja guru dapat dipahami sebagai sikap
tindakan para guru yang mendasarkan pada
pemikiran pencapaian mutu pendidikan di sekolah.
Mutu pendidikan adalah gambaran keberhasilan
pendidikan dalam mengubah tingkah laku anak didik
yang dikaitkan dengan tujuan pendidikan. Budaya
kerja guru mempunyai kontribusi positif dan
signifikan terhadap kepuasaan kerja guru SD.
Salah satu keberhasilan pencapaian tujuan
pendidikan khususnya di sekolah dasar, salah
satunya ditentukan oleh disiplin kerja, untuk itu
guru dituntut untuk memiliki konsep kinerja yang
maksimal dalam mencapai tujuan sekolah yang
efektif dan efisien
PASCASARJANA, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
22- Berdasarkan hasil penelitian terdahulu
- Budaya kerja harus mempunyai nilai-nilai yang
dimiliki guru, yaitu nilai-nilai sosial,
nilai-nilai demokratik, nilai-nilai birokratik,
nilai-nilai profesional, dan nilai-nilai
ekonomik. - Guru bersertifikasi harus merencanakan proses
pembelajaran secara profesional agar tujuan
pembelajaran akan lebih terarah dan optimal. - Program perencanaan pembelajaran diantaranya
meliputi 1) perencanaan bahan pelajaran, 2)
perencanaan pembelajaran mulai dari menata
ruangan, menata tempat duduk, menyajikan materi
sampai evaluasi, 3) perencanaan interaksi dalam
mengelola pembelajaran, 4) perencanaan memulai
dan mengakhiri pembelajaran, 5) perencanaan
menggunakan media, dan 6) perencanaan penggunaan
alokasi waktu secara cukup dalam proses
pembelajaran. - Untuk mendukung budaya kerja guru , maka seorang
guru profesional juga harus menerapkan gaya
mengajar di kelas agar proses belajar mengajar
tidak berjalan monoton. Gaya mengajar seorang
guru profesional sangat penting diterapkan agar
siswa tidak jenuh dalam kegiatan proses
pembelajaran.
F.Metode
PASCASARJANA, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
23f. METODE PENELITIAN
- 1. JNS DAN STRAT PENELITIAN
- 2. SETTING PENELITIAN
- 3. SUBJEK PENELITIAN
- 4. JENIS DAN SUMBER DATA
- 5. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
- 6. KEHADIRAN PENELITI
- 7. TEKNIK ANALISIS DATA
- 8. KEABSAHAN DATA
- 9. TAHAPAN PENELITIAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
241. JENIS STRATEGI PENELITIAN
- Jenis pendekatan metodologi kualitatif etnografi,
yaitu melihat secara langsung budaya kerja yang
dialami secara langsung oleh subyek penelitian. - Fokus penelitian pada budaya kerja guru
pendidikan dasar unggul di SMP Negeri 2
Kaliwungu..
PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
25B. SETTING PENELITIAN
- Setting penelitian adalah budaya kerja guru
pendidikan dasar unggul di SMP Negeri 2
Kaliwungu. - Alasan karena SMP Negeri 2 Kaliwungu berstatus
sekolah potensial dengan akreditasi B dan berada
di wilayah penulis mengadakan penelitian. - Waktu bulan Juli sd. September 2010.
- Budaya kerja guru yang dimaksud pada dasarnya
merupakan nilai-nilai yang menjadi kebiasaan guru
yang menentukan kualitas guru dalam bekerja dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu
serta memerlukan pendidikan profesi.
PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
26C. SUBJEK PENELITIAN
- Subjek penelitian yang berhubungan dengan budaya
kerja guru pendidikan dasar unggul di SMP Negeri
2 Kaliwungu.. - Budaya kerja guru pendidikan dasar unggul yang
dimaksud adalah nilai-nilai yang menjadi
kebiasaan guru yang menentukan kualitas guru
dalam bekerja pada tingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri 2 Kaliwungu.
PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
27D. JENIS DAN SUMBER DATA
- Informan, yaitu orang yang dianggap mampu dan
dapat mempertanggungjawabkan untuk memberikan
informasi yang berkaitan dengan budaya kerja guru
pendidikan dasar unggul di SMP Negeri 2
Kaliwungu, yaitu Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, dan guru-guru profesional. - Arsip dan dokumen resmi sekolah bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. - Tempat dan peristiwa, berupa lokasi penelitian di
SMP Negeri 2 Kaliwungu Kendal yang beralamat di
Jalan Srogo Ds. Plantaran Kec. Kal-Sel Kendal
nomor telepon (294)3686866
PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
28E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
- Wawancara
- Merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. - Wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang
bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis
dan lengkap untuk pengumpulan datanya. - Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa
garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan. - Observasi
- Observasi merupakan suatu proses yang kompleks
dan tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis. - Teknik pengumpulan data dengan observasi ini
dilakukan secara terus terang atau tersamar,
yaitu mereka yang diteliti mengetahui sejak awal
sampai akhir tentang aktivitas peneliti. - Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus
terang (tersamar) dalam melakukan observasi, hal
ini dilakukan untuk menghindari kalau suatu data
yang dicari merupakan data yang masih
dirahasiakan. - Studi Dokumentasi
- Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. - Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang.
PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
29F. KEHADIRAN PENELITI
- Kehadiran peneliti sebagai peneliti dan juga
sebagai instrumen atau alat penelitian. - Kedudukan peneliti sebagai intsrumen karena orang
memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan
sesaat dan secara fleksibel dapat digunakannya. - Peneliti berusaha untuk menyesuaikan dirinya
dengan situasi dan kondisi sesaat, sehingga bila
dalam keadaan yang diharapkan tidak muncul, maka
peneliti dapat menggunakan cara lain yang dapat
dilakukan.
PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
30G. TEKNIK ANALISIS DATA
- Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2005 91)
- Analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. - Aktivitas dalam analisis data dilakukan dengan
langkah-langkah - Redukdi Data (Data Reduction).
- Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian
data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. - Penyajian Data (Data Display).
- Penyajian data adalah penyampaian informasi
berdasarkan data yang dimiliki dan disusun secara
baik serta beraturan sehingga mudah dilihat,
dibaca, dan dipahami tentang suatu kejadian dan
tindakan atau peristiwa dalam bentuk teks
naratif. - Penarikan Kesimpulan (Conclusion
Drawing/Verification). - Penarikan kesimpulan adalah merupakan temuan baru
yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat
berupa deskriptif atau gambaran suatu obyek yang
sebelumnya masih remang-remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas yang
dijadikan data untuk rekomenasi dan implikasi.
PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
31H. KEABSAHAN DATA
- Uji Kredibilitas
- Triangulasi pengecekan data dari berbagai sumber
dengan berbagai cara dan berbagai waktu. - Bahan refensi adanya pendukung untuk membuktikan
data yang telah ditemukan oleh peneliti, seperti
foto-foto, hasil rekaman suara, dan hasil rekaman
gambar bergerak. - Member chek proses pengecekan data yang
diperoleh peneliti kepada member chek. Tujuan
dilakukan member chek untuk mengetahui seberapa
jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang
diberikan oleh responden. - Uji Depenability
- Uji depenability untuk mengaudit terhadap
keseluruhan proses penelitian. - Cara untuk menguji depenability yang telah
dilakukan peneliti dilakukan oleh auditor yang
independen atau pembimbing untuk mengaudit
keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan
penelitian. - Aktivitas peneliti dimulai dari menentukan
masalah/fokus, memasuki lapangan, menentukan
sumber data, melakukan analisis data, melakukan
uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan. - Uji Konfirmability
- Uji konfirmability dilakukan secara bersama-sama
untuk menguji hasil penelitian yang dikaitkan
dengan proses yang telah dilakukan.
PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
32I. TAHAPAN PENELITIAN
- Tahap Orientasi
- Melakukan survei awal ke sekolah.
- Melakukan studi dokumentasi atau studi
kepustakaan terkait dengan permasalahan yang akan
diteliti. - Tahap Ekplorasi
- Tahap ekplorasi merupakan tahap pengumpulan data
di lokasi penelitian - Melakukan wawancara dengan guru-guru profesional.
- Melakukan observasi terkait dengan budaya kerja
guru dan gaya mengajar guru profesional. - Tahap Member Chek
- Tahap ini dilakukan setiap saat setelah data
diperoleh melalui teknik pengumpulan data. - Responden diminta mengecek kembali data yang
telah diberikan dan dapat dilakukan revisi. - Tujuan diadakan tahap member chek adalah untuk
menguji keabsahan data yang telah diperoleh.
Bab 4
PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA