GANGGUAN NEUROTIK - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

GANGGUAN NEUROTIK

Description:

GANGGUAN NEUROTIK GANGGUAN SOMATORM GANGGUAN YG BERKAITAN DGN STRESS F40 F48 PENYEBAB PSIKOLOGIS Afek tdk menyenangkan yg timbul karena problem dan konflik yg tdk ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1079
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 66
Provided by: dewi61
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: GANGGUAN NEUROTIK


1
  • GANGGUAN NEUROTIK
  • GANGGUAN SOMATORM
  • GANGGUAN YG
  • BERKAITAN DGN STRESS

F40 F48 PENYEBAB PSIKOLOGIS
2
40 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK
  • ANXIETAS
  • Dicetuskan hanya/predominan oleh objek tertentu
    jelas
  • Berasal dari luar individu
  • Menghindari scr khusus/menghadapi dgn perasaan
    terancam
  • Scr subyektif, fisiologik behavioral anxietas
    fobik bervariasi dr tingkat kepasrahan paling
    ringan sampai berat

3
GEJALA2 INDIVIDUAL
  • Perasaan mau pingsan
  • Perasaan takut mati
  • Perasaan takut kehilangan kendali
  • Perasaan takut menjadi gila
  • Anxietas Fobik sering bersamaan dgn depresi yg
    akan memperburuk keadaan
  • Pada umumnya wanit lebih banyak dari laki2
    kecuali fobia sosial

4
F 40.0 AGORAFOBIA
  • PEDOMAN DIAGNOSTIK.
  • Semua kriteria ini hrs dipenuhi utk
  • Gejala psikologis/otonomik yg timbul hrs mrpk
    manifestasi primer dr anxietas bkn mrpk gejala
    lain yg sekunder seperti waham atau pikiran
    obsesif
  • Anxietas yg timbul hrs terutama terjadi dlm
    sekurang2nya dua dari situasi berikut
  • Banyak org
  • Tempat2 umum
  • Bepergian keluar rumah
  • Bepergian sendiri
  • Menghindari situasi fobik hrs/sdh mrpk gambaran
    yg menonjol

5
F 40.1 FOBIA SOSIAL
  • Mulai sejak usia remaja
  • Rasa takut diperhatikan oleh orla dlm kel yg
    relatif kecil
  • Menjurus pd perhindaran thd situasi sosial yg
    relatif kecil
  • Menjurus pd penghindaran thd situasi sosial
  • Lelaki sama dgn wanita
  • Gambarannya dpt sgt jelas mis. makan di tempat
    umum, berbicaradidepan umum, menghadapi jenis
    kelamin lain, hampir semua situasi di luar
    keluarga
  • Biasanya disertai dgn harga diri yg rendah dan
    takut kritik
  • Dpt tercetus sbg malu (muka merah), tangan
    gemetar, mual, ingin buang air kecil gejala
    demikian dpt berkembang menjadi serangan panik

6
PEDOMAN DIAGNOSTIK
  • Semua kriteria dibwh ini hrs dipenuhi utk
  • Gejala2 psikologis, perilaku /otonomik hrs mrpk
    manifestasi primer dari anxietas dan bukan
    sekundari gejala lain spt waham / pikiran obsesif
  • Anxietas hrs hanya terbatas / menonjol pada
    situasi sosial tertentu saja
  • Penghindaran dari situasi fobik hrs mrpk gambaran
    yang menonjol
  • DIAGNOSIS BANDING
  • Gangguan depresif agorafobia sering sulit
    dibedakan dgn fobia sosial. Hendaknya diutamakan
    Dx agorafobia, depresi jgn ditegakkan kecuali
    ditemukan sindrom depresif yg lengkap jelas

7
F 40.2 FOBIA KHAS (TERISOLASI)
  • Fobia yg terbatas pd situasi yg sgt spesifik
    seperti bila
  • Berdekatan dgn binatang tertentu
  • Tempat tinggi
  • Petir
  • Kegelapan
  • Naik pesawat
  • Buang hajat ditempat umum
  • Makan makanan tertentu
  • Dokter gigi
  • Takut melihat darah/luka
  • Takut berhubungan dgn penyakit tertentu
  • Biasanya timpul pd masa kanak2/dewasa muda dpt
    menetap puluhan tahun bila tdk diobati

8
  • PEDOMAN DIAGNOSTIK
  • Semua kriteria yg dibawah ini utk DX
  • Gejala psikologis atau otonomik hrs mrpk
    manifestasi primer dari anxietas, dan bkn
    sekunder dari gejala2 lain seperti waham atau
    pikiran obsesif
  • Anxietas hrs terbatas ps adanya objek situasi
    fobik tertentu
  • Situasi fobik tsb sedapat mungkin dihindarinya

9
  • Termasuk
  • Akrofobia
  • Fobia binatang
  • Klaustrofobia
  • Fobia ujian
  • Fobia sederhana
  • DIAGNOSA BANDING
  • Gangguan hipokhondrik F 45.2
  • Gangguan waham F 22.0
  • F 40.8 gangguan fobik lainnya
  • F 40.9 Gangguan fobik YTT, termasuk fobia YTT,
    keadaan Fobik YTT

10
F 41 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA
  • Gejala Utama manifestasi klinik
  • Dapat disertai
  • Gejala depresif
  • Gejala obsesif
  • Beberapa unsur anxietas fobik
  • ? Bersifat sekunder, ringan

11
F 41.0 GANGGUAN PANIK (Anxietas Paroksimal
Episodik)
  • Gambaran esensial
  • Serangan anxietas berat (panik) yg berulang
  • Tdk terbatas pada adanya situasi tertentu / suatu
    rangkaian kejadian
  • Tidak terduga
  • Gejala yg biasa dijumpai, onsit mendadak
  • Palpitasi
  • Nyeri dada
  • Perasaan tercekik
  • Pusing kepala
  • Rasa menjadi gila
  • Perasaan tidak riil
  • (depersonalisasi/derealisasi)
  • Rasa takut mati
  • Kehilangan kendali

12
PEDOMAN DIAGNOSTIK Untuk Dx bbrp serangan
anxietas berat diserta gejala otonomik hrs
terjadi dlm periode kira2 1 bln tdk berbahaya
  • Pada keadaan2 yg sebenarnya scr objektiv tdk ada
    bahaya
  • Tdk terbatas hanya pada situasi yang telah
    diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya
  • Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala
    anxietas dalam periode antara serangan2 panik
    (meskipun lazim terjadi anxietasantisipatorik)
  • Termasuk - serangan panik - keadaan panik
  • DIAGNOSIS BANDING
  • Gangguan panik sbg bagian fobik
  • Sekunder dari gangguan depresif, terutama pada
    lelaki

13
F 41.1 GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH
  • Gambaran esensial
  • Anxietas yg menyeluruh menetap
  • Tidak terbatas hanya pd setiap keadaan lingkungan
    yg tertentu saja (misalnya sifat mengambang atau
    free floating)
  • Gejala yang sering dijumpai
  • Keluhan tegang yg
  • berkepanjangan
  • Gemetaran
  • Ketegangan otot
  • Berkeringat
  • Kepala terasa ringan
  • Palpitasi
  • Pusing kepala
  • Keluhan epigastrik
  • Ketakutan dirinya/ anggota kel lain akan
    celaka/sakit
  • Khawatir firasat lain

14
  • Pedoman Diagnostik
  • Hrs menunjukkan gejala primer anxietas hampir
    setiap hari selama bbrp minggu ? bulan
  • GEJALA2
  • Kecemasan ttg masa depan (khawatir akan nasib
    buruk, perasaan gelisah seperti diujung tanduk,
    sulit berkonsentrasi)
  • Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala,
    gemetaran, tdk dpt santai)
  • Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan,
    berkeringat, tahikardi, keluhan epigastorik,
    pusing kepala, mulut kering, dsb)

15
  • Diagnostik Banding
  • Episode depresif (F 32)
  • Gangguan panik (F 41.0)
  • Gangguan obsesif-kompulsif (F 42)
  • Termasuk
  • Neurosis anxietas
  • Reaksi anxietas
  • Keadaan anxietas

16
F 41.2 GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DEPRESIF
  • Terdapat gejala anxietas dan depresi yg masing2
    tdk menunjukkan rangkaian gejala yg cukup berat
    utk menegakkan diagnosa tersendiri.
  • Bbrp gejala otonomik harus ditemukan
  • Tremor
  • Palpitasi
  • Mulut kering
  • Sakit perut (mulas), dsb

17
  • Diagnosa Banding
  • Gangguan penyesuaian F 43.2
  • Depresi anxietas menetap (dstimia) F 34.1
  • Termasuk depresi anxietas (ringan atau tak
    menetap)
  • F 41.3 GANGGUAN ANXIETAS CAMPURAN LAINNYA
  • Gangguan yg memenuhi kriteria gangguan anxietas
    menyeluruh (F 41.1) dan yg menunjukkan ciri2 yg
    menonjol dari gangguan lain dlm F 40-F 49

18
  • F 41.8 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA TDT
  • Termasuk histeria anxietas
  • F 41.9 GANGGUAN ANXIETAS YTT
  • Termasuk anxietas YTT
  • F 42 GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF
  • Ciri utama pikiran obsesif atau tindakan
    kompulsif yg berulang
  • Pikiran obsesional gagasan, bayangan/impuls yg
    timbul dlm pikiran individu scr berulang2 dlm
    bentuk yang sama ? tidak dikehendaki
  • Tindakan kompulsif perilaku yg stereotipik,
    diulang berkali2 ? tidak bermanfaat

19
  • Gangguan obsesif-kompulsif sering disertai
    gangguan depresif dan sebaliknya
  • Pedoman Diagnostik
  • Dx, gejala2 obsesional atau tindakan kompulsif
    atau kedua2nya harus ada hampir setiap hari
    selama sedikitnya dua minggu berturut2, merupakan
    sumber distres atau gangguan aktivitas
  • Ciri2 gejala obsesional
  • Hrs dikenal/disadari sbg pikiran/impuls dari diri
    individu sendiri
  • Setidaknya ada satu pikiran atau tindakan yg
    masih tidak berhasil dilawan, meskipun ada
    lainnya yg tidak lagi dilawan oleh penderita

20
  • Pikiran utk melaksanakan tindakan tsb diatas
    bukan mrpk hal yg memberi kepuasan atau
    kesenangan (sekedar perasaan lega dari
    ketegangan/anxietas tidak tanggap sbg kesenangan
    seperti dimaksud diatas)
  • Pikiran, bayangan atau impuls tsb hrs mrpk
    pengulangan yg tdk menyenangkan
  • Tersamuk
  • Neurosis anankastik
  • Neurosis obsesional
  • Neurosis obsesif-kompulsif
  • Diagnosis banding
  • Gangguan depresif primer
  • Sikzofrenia
  • Sindrom teurette

21
  • F 42.0 PREDOMINAN PIKIRAN OBSESIONAL ATAU
    PENGULANGAN
  • Dapat berupa gagasan, bayangan mental atau
    dorongan utk berbuat ? distres
  • F 42.1 PREDOMINAN TINDAKAN KOMPULSIF (OBSESSION
    RITUAL)
  • Tindakan kompulsif berkaitan dgn kebersihan
  • Memeriksa berulang utk meyakinkan bahwa situasi
    yang dianggapnya berpotensi nahaya tidak
    dibiarkan terjadi, atau masalah kerapian dan
    keteraturan.
  • Merupakan ikhtiar simbolik atau sia-sia untuk
    menghindari bahaya tersebut
  • Menyita banyak waktu? ketidak mampuan mengambil
    keputusan dan keterlambatan yang mencolok
  • Jarang disertai oleh depresi dibandingkan dengan
    pikiran obsesional, lebih responsif terhadap
    terapi tingkah laku

22
  • F 42.2 CAMPURAN TINDAKAN DAN PIKIRAN OBSESIONAL
  • Pasien obsesif-kompulsif memperlihatkan unsur
    pikiran yg obsesional maupun tindakan yang
    kompulsif
  • Keduanya (obsesif kompulsif) hrs seimbang sama2
    menonjol
  • F 43 CAMPURAN THD STRES BERAT GANGGUAN
    PENYESUAIAN
  • Diidentifikasikan atas dasar
  • Simtomatologi dan perjalanan penyakit
  • Faktor pencetus
  • Stres kehidupan yang luar biasa ? stres akut
  • Perubahan penting dalam kehidupan ? situasi tidak
    enak ? gangguan penyesuaian
  • Terdapat pada semua kelompok umur

23
F 43.0 REAKSI STRES AKUT
  • Gangguan sementara yg cukup parah bbrp jam/hari
  • Stressor berupa pengalaman traumatik luar biasa
    ancaman serius t/n keamanan/integritas fisik
    individu sendiri atau orang2 yg dicintai mis
  • Bencana alam
  • Kecelakaan
  • Peperangan
  • Serangan tindakan kriminal
  • Perubahan luar biasa yang mendadak

24
  • Penting kerentanan individual kemampuan
    menyesuaikan diri seseorang
  • Pedoman Diagnostik
  • Gambaran gejala campuran yg biasanya berubah2
  • Depresif
  • Keadaan terpaku/bengong
  • Anxietas
  • Kemarahan
  • Kekecewaan
  • Overaktif
  • Penarikan diri

25
  • Kasus2 yg dpt dialihkan dari lingkup stresornya ?
    gejala2nya dpt menghilang dgn cepat (bbrp jam).
    Bila stres berkelanjutan/tak dapat dialihkan ?
    gejala mereda seletah 1-3 hari
  • Termasuk
  • Reaksi krisis akut
  • Kelelahan bertempur
  • Keadaan krisis
  • shock psikis

26
F 43.1 GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA
  • Timbul sbg akibat/respons yg berkepanjangan
    atau tertunda thd kejadian atau situasi yg
    menimbulkan stres
  • Faktor predisposisi yaitu ciri kepribadian
    (misalnya kompulsif astenik) dpt menurunkan kadar
    ambang
  • Gejala khas episode2 bayangan kejadian
    traumatik terulang kembali (flash backs) atau
    mimpi, terjadi perasaan beku dan penumpukan
    emosi, menjauhi orla, tdk responsif thd
    lingkungannya, anhedomamenghindari
    aktivitas2/situasi yg berkaitan menghindari
    ingatan traumatik, bisa mendadak ketakutan, panik
    atau agresif

27
  • Terjadi bangkitan otonomik berlebihan dgn
    kenekatan yg berlebih, mudah kaget, tertegun,
    insomnia. Bisa dsertai anxietas depresi, dan
    ide bunuh diri
  • Onset bbrp minggu bulan 6 bulan
  • Perjalanan berfluktuasi
  • Pedoman Diagnostik
  • Timbulnya dlm waktu 6 bln, disebabkan oleh suatu
    peristiwa traumatik yg luar biasa berat
  • Onset gt 6 bln dgn manifest klinis khas seperti yg
    telah disebutkan
  • Termasuk Neurosis Traumatik

28
F 43.2 GANGGUAN PENYESUAIAN
  • Keadaan stres yg subjektif gangguan emosional
    yg biasanya menganggu kinerja dan fungsi sosial
  • Timbul pd periode adaptasi t/n suatu perubahan
    dlm hidup yg bermakna / kehidupan penuh stress
  • Predisposisi/kerentanan individual berperan dlm
    resiko terjadinya gangguan kepribadian

29
  • Manifestasi gangguan
  • Afek depresif
  • Anxietas
  • Kecemasan
  • Tdk mampu dlm penyesuaian
  • Tdk mampu merencanakan masa depan
  • Disabilitas kinerja kegiatan rutin
  • Remaja perilaku agresif/disosiasi Onset 1 bulan
    setelah mengalami stress
  • Lamanya 6 bln

30
  • Pedoman Diagnostik
  • DX tergantung pd suatu evaluasi yg teliti t/n
    hubungan antara
  • Bentuk, isis, keparahan gejala
  • Riwayat kepribadian sebelumnya
  • Kejadian / situasi penuh stres/krisis kehidupan
  • Termasuk Culture Shock
  • reaksi berkabung
  • hopitalisasi pada anak
  • Tak termasuk gangguan anxietas perpisahan masa
    kanak

31
  • Jika kriteria gangguan penyesuaian telah
    dipenuhi, maka bentuk klinis/peri domain dapat
    ditentukan dengan menggunakan karakter ke 5
  • F43.20 Reaksi depresif singkat bersifat
    sementara dgn jangka waktu lt 1 bulan
  • F43.21 Reaksi depresif berkepanjangan depresi
    ringan sbg respon t/n stress berkepanjangan
    denghan jangka waktu lt2 tahun
  • F43.22 Reaksi campuran Anxietas dan depresif
    gejala anxietas depresif keduanya menonjol,
    tapi tdk melebihi F41.2/F41.3

32
  • F43.23 dgn predominan gangguan emosi lainnya
    gejala-gejala adl anxietas, depresi,
    kekhawatiran. Ketegangan, amarah. Kategori ini
    juga hrs dipakai untuk reaksi pada anak-anak dgn
    prilaku regresif, ngompol atau menghisap jempol
  • F43.24 dgn predominan gangguan tingkah laku.
    Gangguan utama tingkah laku, Raksi duka cita
    remaja ? prilaku agresif/disosial
  • F43.25 dgn gangguan campuran emosi dan tingkah
    laku. Gejala emosional dan tingkah laku merupakan
    ciri menonjol

33
  • F43.28 dgn gejala predominan lainnya YDT
  • F43.8 Reaksi Terhadap Stress Berat Lainnya
  • F43.9 Reaksi Terhadap Stress Berat YTT
  • F 44 Gangguan Disosiatif (Konversi)
  • Kehilangan (sebagian/seluruh) integrasi normal
    antara ingatan masa lalu, kesadaran akan
    identitas dan penghayatan, kendali thd gerakan
    tubuh
  • Bersifat psikogenik yg berkaitan dgn kejadian
    traumatik, problem yg tak terselesaikan, gangguan
    dalam pergaulan.

34
  • Afek tdk menyenangkan yg timbul karena problem
    dan konflik yg tdk dpt diatasi diubah menjadi
    gejala-gejala
  • Onset dan berakhirnya keadaan Disosiatif sering
    berlangsung mendadak dilihat al.
    interaksi/prosedur teknik tertentu seperti
    hipnosis/abreaksi. Semua bentuk keadaan
    disosiasif cenderung berakhir setelah beberapa
    minggu/bulan. Keadaan yg berlangsung gt1 2 tahun
    ? resisten thd. terapi.

35
  • Pedoman Diagnostik
  • Ciri-ciri klinis yg telah ditentukan diatas
  • Tdk ada bukti adanya gangguan fisik yg dpt
    menjelaskan gejala tersebut
  • Bukti adanya sebab psikologis dlm bentuk hubungan
    waktu yg jelas dgn problem dan peristiwa yang
    stressful atau hubungan interpersonal yang
    mengganggu
  • Termasuk Histeria konversi, Reaksi Konversi,
    Histeria, Psikologis histeris
  • Tak termasuk Berpura-pura (Malingering)
  • F 44.0. Amnesia Disosiatif

36
CIRI UTAMA
  • Hilangnya daya ingat
  • Biasanya mengenai kejadian penting yang baru
    terjadi / dialami
  • Bukan disebabkan Gangguan Mental Organik
  • Mengalami kejadian traumatik al. kesedihan /
    kecelakaan yang tak terduga
  • Kondisi afektif yang bervariasi
  • Kebingungan, distress , perilaku mencari
    perhatian, bisa bersikap tenang
  • Berjalan berkeliling disuatu tempat tanpa tujuan
    disertai gejala pengaburan diri (disosiatif),
    Jarang berlangsung gt 2 hari

37
Pedoman Diagnostik
  • Amnesia total/partial, akibat kejadian baru yg
    bersifat stressful / traumatik
  • Tidak ada Gangguan Otak / Mental Organik,
    Intoksikasi / Kelelahan berlebihan

38
Diagnosis Banding
  • Gangguan Mental Organik ( kehilangan daya ingat
    soal / masalah baru )
  • Sindroma Korsakov ( kehilangan daya ingat jangka
    pendek )
  • Amnesia setelah comotio / trauma kepala
  • Skizofrenia
  • Gangguan Depresif
  • Berpura-pura (Malingering)

39
F 44.1 FUGUE DISOSIATIFDiagnosis
  • Ciri-ciri Amnesia Disosiatif
  • Dgn sengaja melakukan aktifitas berupa perjalanan
    tertentu melampaui jarak yang biasa dilakukannya
    setiap hari
  • Tetap mempertahankan kemampuan mengurus diri
    sendiri dan interaksi sosial sederhana

40
  • F44.2 Stupor Disosiatif
  • Stupor menurunnya/berkurangnya gerakan-gerakan
    volunter respon normal thd rangsangan dari luar
    seperti cahaya, suara, perabaan
  • Pedoman Diagnosis
  • Stupor
  • Tdk ditemukan ggn fisik/psikiatrik lain
  • Ada problem/kejadian-kejadian baru yg penuh
    stress dialami penderita
  • Diagnosis Banding
  • Stupor Katatonik
  • Stupor Depresif/Manik

41
F 44.3 Gangguan Trans Kesurupan
  • Kehilangan sementara penghayatan akan identitas
    diri dan kesadaran thd lingkungannya
  • Berperilaku seakan-akan dikuasai kepribadian
    lain, kekuatan gaib, malaikat atau kekuatan lain
  • Perhatian dan kewaspadaan menjadi
    terbatas/terpusat pada satu/dua aspek yang ada
    dilingkungannya
  • Gerakan, posisi tubuh , ungkapan kata2nya
    terbatas diulang-ulang

42
  • Hanya gangguan trans yg Involunter (diluar
    kemauan ybs) bukan aktifitas yg biasa, bukan
    giat keagamaan ataupun kebudayaan, yg boleh
    dimasukkan dlm pengertian ini
  • Diagnosis Banding
  • Skizofrenia /Psikosis (halusinasi,waham)
  • Kepribadian Ganda (Multiple Personality)
  • Epilepsi Lobus Temporalis / Trauma Kepala
  • Intoksikasi zat Psikoaktif

43
F 44.4-F 44.7 Gangguan Disosiatif dari Gerakan
dan Penginderaan
  • Terdapat kehilangan/gangguan gerakan atau
    penginderaan (biasanya kulit)
  • Keluhan penyakit fisik tanpa adanya kelainan
    fisik yang menjelaskan gejala tersebut
  • Gejalanya menggambarkan konsep pasien mengenai
    gangguan fisik yang berbeda dgn prinsip anatomis
    dan fisiologis

44
  • Untuk menghindari konflik yg kurang menyenangkan
    atau menunjukkan ketergantungan/penolakkan secara
    tidak langsung
  • Menyangkal adanya problema/konflik, menyalahkan
    akibat gejalanya
  • Mencari perhatian, tergantung jumlah dan tipe
    orang yang hadir
  • Sikap penerimaan yang tenang (la belle
    indiference) t/h keadaan disabilitas yang berat
  • Sering adanya pramorbid dalam kepribadian dan
    hubungan personal

45
  • Cenderung familiar
  • Sering pada wanita muda (ringan dan sementara)
    dewasa muda kronis, bisa berulang dan berlanjut
    sampai usia pertengahan/lanjut
  • Pedoman Diagnosis
  • Dx
  • Tidak ada kelainan fisik
  • Harus diketahui secara memadai kondisi psikologis
    dan sosial serta hubungan interpersonal pasien

46
Diagnosis Banding
  • Sklerosis Multiple
  • Lupus Eritematosus Sistemik
  • Gangguan Somatoform
  • Neurasthenia
  • Skizofrenia
  • Depresi Berat
  • Simulasi

47
F44.4 Gangguan Motorik Disosiatif
  • Kehilangan kemampuan untuk menggerakkan seluruh /
    sebagian anggota gerak
  • Paralisis dapat bersifat partial atau total
  • Dapat terjadi berbagai bentuk dan taraf
    inkoordinasi (ataksia)
  • Pada kaki astasia abasia
  • Dapat terjadi gemetar/bergoyang satu extermitas
    atau lebih
  • Termasuk Afonia Psikogenik, Disfonia Psikogenik

48
F 44.5 Konvulsi Disosiatif
  • Konvulsi Disosiatif (psendoseizures) dapat
    menyerupai kejang epileptik dalam hal gerakkannya
  • Tidak terjadi Lidah tergigit, Luka karena jatuh
    saaqt serangan, ngompol, kehilangan kesadaran.
    Digantikan oleh keadaan seperti stupor atau
    trans.

49
F 44.6 Anestesia dan Kehilangan Sensorik
Disosiatif
  • Bagian kulit yang mengalami anestesi seringkali
    mempunyai batas tegas yg lbh berkaitan dg
    pemikiran pasien mengenai fungsi tubuhnya
    daripada dengan pengetahuan dokter
  • Dapat terjadi perbedaan antara hilangnya perasaan
    pada berbagai jenis modalitas penginderaan yang
    tidak mungkin disebabkan oleh kerusakkan
    neurologis. Hilangnya perasaan sensorik dapat
    disertai oleh keluhan paraesthesia
  • Kehilangan penglihatan biasanya jarang bersifat
    total, lebih berupa gangguan ketajaman
    penglihatan, kekaburan atau Tunnel Vision
  • Tuli Disodiatif anosmia lbh jarang terjadi.
    Termasuk tuli Psikogenik

50
  • F 44.8 Gangguan Disosiasi
  • F 44.80 Sindrom Ganser
  • Gangguan ini biasanya ditandai oleh jawaban
    kira-kira yg mendekati, misalnya ditanya 4X5
    dijawab 21. disertai oleh beberapa gejala
    disosiasif lainnya.
  • F 44.81 Gangguan kepribadian multiple
  • Gangguan ini jarang ditemukan
  • Ciri utama adanya 2 atau lbh kepribadian yang
    jelas pd satu individu hanya satu yg tampak pd
    setiap saatnya

51
  • Masing-masing kepribadian adl lengkap, memiliki
    ingatan, prilaku kesenangan sendiri-sendiri yg
    mungkin berbedadengan kepribadian pramorbid
  • Biasanya salah satu kepribadian lbh dominan, tdk
    satupun dpt mengetahui memori dari yang lain
    hampir selalu tdk mengetahui keberadaan pihak yg
    lain
  • Perubahan dari satu kepribadian ke lainnya
    biasanya pada mulanya berlangsung mendadak dan
    berkaitan erat dengan peristiwa yg traumatik
  • Selanjutnya karena stres/peristiwa dramatik atau
    saat berlangsung terapi dgn relaksasi/hipnotis/abr
    eaksi

52
  • F 44.82 Gangguan disosiatif (konversi) sementara
    terjadi pd kanak dan remaja
  • F 44.88 Gangguan disosiatif (konversi) lainnya
    YDT termasuk kebingungan psikogenik Twilight
    State
  • F 44.9 Gangguan Disosiatif (konversi) YTT
  • Pedoman Diagnostik, Dx
  • Adanya gejala-gejala bangkitan otonomik, seperti
    palpitasi, berkeringat, tremor, muka merah yg
    menetap dan mengganggu

53
  • Gejala subjektif tambahan yg mengacu kpd sistem
    atau organ tertentu
  • Preokupasi dgn distres mengenai kemungkinan
    adanya gangguan yg serius (srg tdk begitu khas),
    dari sistem atau organ tertentu, yg tdk
    terpengaruh oleh hasil pemeriksaan berulang,
    maupun penjelasan dan peneguhan oleh para dokter
  • Tidak terbukti adanya gangguan yg bermakna pada
    struktur atau fungsi dari sistem atau organ yg
    dimaksud

54
  • Diagnosis Banding
  • Gangguan Anxietas menyeluruh
  • Gangguan Somatisasi
  • Karakter ke 5 dpt digunakan untuk
    mengklasifikasikan gangguan-gangguan individual
    dlm kelompok ini, yang menunjukkan pada organ
    atau sistem yg oleh pasien dijadikan fokus
    penyebab keluhannya
  • F 45.30 Jantung sistem Cardiovascular
  • Neurosis Jantung
  • Sindrom Da Costa
  • Astenia Neurosirkulatorik

55
  • F 45.31 Saluran Pencernaan Bagian Atas
  • Neurosis Lambung
  • Aerofagi/kembung lambung psikogenik, cekukan,
    dispepsia, pilorospasme
  • F 45.32 Saluran Pencernaan Bagian Bawah
  • Kembung psikogenik, Irritable Bowel Syndrome,
    Diarrhea Gas Syndrome

56
  • F 45.33 Sistem Pernafasan
  • Bentuk Hiperventilasi Psikogenik
  • F 45.34 Sistem Gentourinaria
  • Sering buang air kecil dan disuria psikogenik
  • F 45.38 Sistem atau organ lainnya
  • F 45.4 Gangguan Nyeri Samatoform Menetap
  • Keluhan nyeri berat, menyiksa, menetap
  • Tdk dpt dijelaskan atas dasar proses fisiologis
    atau gangguan fisik

57
  • Ada hubungannya dg konflik emosional atau problem
    psikososial yg cukup jelas
  • Dampaknya peningkatan perhatian dan dukungan
    secara personal maupun medis bagi yg bersangkutan
  • Termasuk
  • Psikalgia
  • Nyeri punggung atau nyeri kepala psikogenik
  • Gangguan nyeri somatoform

58
  • Diagnosis Banding
  • Nyeri oleh sebab organik
  • Gangguan Somatisasi
  • F 45.8 Gagguan Somatoform lainnya
  • Keluhan-keluhannya tdk melalui sistem saraf
    otonom, secara spesifik terbatas pada bagian
    tubuh atau sistem tertentu
  • Tidak ada kerusakkan jaringan

59
Gangguan berikut yg termasuk dalam kelompok ini
adalah
  • Globus Hystericus (perasaan ada benjolan
    dikerongkongan yg menyebabkan tercekik)
  • Torticollis psikogenik dan gangguan gerakkan
    spasmodik lainnya (kecuali sindrom Tourette)
  • Pruritus Psikogenik (tdk termasuk lesi kulit khas
    seperti alopesia, dermatitis, ekzema atau
    urtikaria oleh penyebab psikogenik (F54))
  • Dismenore Psikogenik (tdk termasuk dispareunia
    (F52.6) dan frigiditas (F52.0))
  • Teeth Grinding

60
  • F 45.9 Gangguan Somatoform YTT
  • Termasuk gangguan gangguan psikofisiologis atau
    psikosomatik YTT
  • F 48 Gangguan Neurotik lainnya
  • F 48.0 Neurasthenia
  • Pedoman Diagnostik Dx
  • Adanya keluhan yg menetap dan mengganggu berupa
    meningkatnya rasa lelah setelah suatu kejadian
    mental, atau keluhan yg juga menetap dan tak enak
    mengenai kelemahan badaniah dan kehabisan tenaga
    hanya sesudah kegiatan ringan saja

61
  • b. Paling sedikit ada 2 hal tsb
  • Perasaan sakit kepala dan nyeri otot
  • Pusing kepala
  • Nyeri kepala (tension head aches)
  • Gangguan tidur
  • Tidak bisa bersantai
  • Peka/mudah tersinggung
  • dispepsia

62
  • Setiap gejala otonomik ataupun depresif yang ada,
    tidak cukup berat atau mantap untuk dapat
    memenuhi kriteria salah satu dari gangguan yg lbh
    khas di dlm klasifikasi ini
  • Termasuk sindrom kelelahan
  • Diagnosis banding gangguan depresif atau
    gangguan anxietas
  • F 48.1 Sindrom Depersonalisasi-Derealisasi
  • Dx harus ada salah satu dari a b, ditambah c
    d
  • Gejala Depersonalisas, merasa bahwa perasaannya
    dan atau pengalamannya terasa seperti terlepas
    dari dirinya jauh, bukan dari dirinya, hilang, dsb

63
  1. Gejala Derealisasi, yaitu objek, orang dan atau
    lingkungannya menjadi seperti tidak riil (nyata),
    jauh, semu, tanpa warna, tidak hidup, dsb
  2. Memahami bahwa hal tersebut merupakan perubahan
    spontan subjektif, bukan disebabkan oleh
    kekuatan dari luar atau orang lain
  3. Penginderaan tidak terganggu tdk ada keadaan
    kebingungan toksik atau epilepsi

64
  • Diagnosis Banding
  • Skizofrenia
  • Gangguan Disosiatif
  • Permukaan Demensia
  • Epilepsi Lobus Temporalis
  • F 48.8 Gangguan Neurotik Lainnya YDT
  • Mencakup gangguan-gangguan campuran dari
    prilaku, keyakinan dan emosi yg tdk jelas
    penyebab status nosologinya, terjadi dgn
    frekwensi lingkungan budaya tertentu.

65
  • Termasuk
  • Gangguan Briquet
  • Sindrom Dhat
  • Koro
  • Latah
  • Neurosis Occupational,Writers Cramp
  • Psikastema
  • Neurosis Psikastenik
  • Syncope Psikogenik
  • F 48.9 Gangguan Neurotik YTT
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com