Title: GANGGUAN NEUROTIK
1- GANGGUAN NEUROTIK
- GANGGUAN SOMATORM
- GANGGUAN YG
- BERKAITAN DGN STRESS
F40 F48 PENYEBAB PSIKOLOGIS
240 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK
- ANXIETAS
- Dicetuskan hanya/predominan oleh objek tertentu
jelas - Berasal dari luar individu
- Menghindari scr khusus/menghadapi dgn perasaan
terancam - Scr subyektif, fisiologik behavioral anxietas
fobik bervariasi dr tingkat kepasrahan paling
ringan sampai berat
3GEJALA2 INDIVIDUAL
- Perasaan mau pingsan
- Perasaan takut mati
- Perasaan takut kehilangan kendali
- Perasaan takut menjadi gila
-
- Anxietas Fobik sering bersamaan dgn depresi yg
akan memperburuk keadaan - Pada umumnya wanit lebih banyak dari laki2
kecuali fobia sosial
4F 40.0 AGORAFOBIA
- PEDOMAN DIAGNOSTIK.
- Semua kriteria ini hrs dipenuhi utk
- Gejala psikologis/otonomik yg timbul hrs mrpk
manifestasi primer dr anxietas bkn mrpk gejala
lain yg sekunder seperti waham atau pikiran
obsesif - Anxietas yg timbul hrs terutama terjadi dlm
sekurang2nya dua dari situasi berikut - Banyak org
- Tempat2 umum
- Bepergian keluar rumah
- Bepergian sendiri
- Menghindari situasi fobik hrs/sdh mrpk gambaran
yg menonjol
5F 40.1 FOBIA SOSIAL
- Mulai sejak usia remaja
- Rasa takut diperhatikan oleh orla dlm kel yg
relatif kecil - Menjurus pd perhindaran thd situasi sosial yg
relatif kecil - Menjurus pd penghindaran thd situasi sosial
- Lelaki sama dgn wanita
- Gambarannya dpt sgt jelas mis. makan di tempat
umum, berbicaradidepan umum, menghadapi jenis
kelamin lain, hampir semua situasi di luar
keluarga - Biasanya disertai dgn harga diri yg rendah dan
takut kritik - Dpt tercetus sbg malu (muka merah), tangan
gemetar, mual, ingin buang air kecil gejala
demikian dpt berkembang menjadi serangan panik
6PEDOMAN DIAGNOSTIK
- Semua kriteria dibwh ini hrs dipenuhi utk
- Gejala2 psikologis, perilaku /otonomik hrs mrpk
manifestasi primer dari anxietas dan bukan
sekundari gejala lain spt waham / pikiran obsesif - Anxietas hrs hanya terbatas / menonjol pada
situasi sosial tertentu saja - Penghindaran dari situasi fobik hrs mrpk gambaran
yang menonjol - DIAGNOSIS BANDING
- Gangguan depresif agorafobia sering sulit
dibedakan dgn fobia sosial. Hendaknya diutamakan
Dx agorafobia, depresi jgn ditegakkan kecuali
ditemukan sindrom depresif yg lengkap jelas
7F 40.2 FOBIA KHAS (TERISOLASI)
- Fobia yg terbatas pd situasi yg sgt spesifik
seperti bila - Berdekatan dgn binatang tertentu
- Tempat tinggi
- Petir
- Kegelapan
- Naik pesawat
- Buang hajat ditempat umum
- Makan makanan tertentu
- Dokter gigi
- Takut melihat darah/luka
- Takut berhubungan dgn penyakit tertentu
-
- Biasanya timpul pd masa kanak2/dewasa muda dpt
menetap puluhan tahun bila tdk diobati
8- PEDOMAN DIAGNOSTIK
- Semua kriteria yg dibawah ini utk DX
- Gejala psikologis atau otonomik hrs mrpk
manifestasi primer dari anxietas, dan bkn
sekunder dari gejala2 lain seperti waham atau
pikiran obsesif - Anxietas hrs terbatas ps adanya objek situasi
fobik tertentu - Situasi fobik tsb sedapat mungkin dihindarinya
9- Termasuk
- Akrofobia
- Fobia binatang
- Klaustrofobia
- Fobia ujian
- Fobia sederhana
- DIAGNOSA BANDING
- Gangguan hipokhondrik F 45.2
- Gangguan waham F 22.0
- F 40.8 gangguan fobik lainnya
- F 40.9 Gangguan fobik YTT, termasuk fobia YTT,
keadaan Fobik YTT
10F 41 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA
- Gejala Utama manifestasi klinik
- Dapat disertai
- Gejala depresif
- Gejala obsesif
- Beberapa unsur anxietas fobik
- ? Bersifat sekunder, ringan
11F 41.0 GANGGUAN PANIK (Anxietas Paroksimal
Episodik)
- Gambaran esensial
- Serangan anxietas berat (panik) yg berulang
- Tdk terbatas pada adanya situasi tertentu / suatu
rangkaian kejadian - Tidak terduga
- Gejala yg biasa dijumpai, onsit mendadak
- Palpitasi
- Nyeri dada
- Perasaan tercekik
- Pusing kepala
- Rasa menjadi gila
- Perasaan tidak riil
- (depersonalisasi/derealisasi)
- Rasa takut mati
- Kehilangan kendali
12PEDOMAN DIAGNOSTIK Untuk Dx bbrp serangan
anxietas berat diserta gejala otonomik hrs
terjadi dlm periode kira2 1 bln tdk berbahaya
- Pada keadaan2 yg sebenarnya scr objektiv tdk ada
bahaya - Tdk terbatas hanya pada situasi yang telah
diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya - Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala
anxietas dalam periode antara serangan2 panik
(meskipun lazim terjadi anxietasantisipatorik) - Termasuk - serangan panik - keadaan panik
- DIAGNOSIS BANDING
- Gangguan panik sbg bagian fobik
- Sekunder dari gangguan depresif, terutama pada
lelaki
13F 41.1 GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH
- Gambaran esensial
- Anxietas yg menyeluruh menetap
- Tidak terbatas hanya pd setiap keadaan lingkungan
yg tertentu saja (misalnya sifat mengambang atau
free floating) - Gejala yang sering dijumpai
- Keluhan tegang yg
- berkepanjangan
- Gemetaran
- Ketegangan otot
- Berkeringat
- Kepala terasa ringan
- Palpitasi
- Pusing kepala
- Keluhan epigastrik
- Ketakutan dirinya/ anggota kel lain akan
celaka/sakit - Khawatir firasat lain
14- Pedoman Diagnostik
- Hrs menunjukkan gejala primer anxietas hampir
setiap hari selama bbrp minggu ? bulan - GEJALA2
- Kecemasan ttg masa depan (khawatir akan nasib
buruk, perasaan gelisah seperti diujung tanduk,
sulit berkonsentrasi) - Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala,
gemetaran, tdk dpt santai) - Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan,
berkeringat, tahikardi, keluhan epigastorik,
pusing kepala, mulut kering, dsb)
15- Diagnostik Banding
- Episode depresif (F 32)
- Gangguan panik (F 41.0)
- Gangguan obsesif-kompulsif (F 42)
- Termasuk
- Neurosis anxietas
- Reaksi anxietas
- Keadaan anxietas
16 F 41.2 GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DEPRESIF
- Terdapat gejala anxietas dan depresi yg masing2
tdk menunjukkan rangkaian gejala yg cukup berat
utk menegakkan diagnosa tersendiri. - Bbrp gejala otonomik harus ditemukan
- Tremor
- Palpitasi
- Mulut kering
- Sakit perut (mulas), dsb
17- Diagnosa Banding
- Gangguan penyesuaian F 43.2
- Depresi anxietas menetap (dstimia) F 34.1
- Termasuk depresi anxietas (ringan atau tak
menetap) - F 41.3 GANGGUAN ANXIETAS CAMPURAN LAINNYA
- Gangguan yg memenuhi kriteria gangguan anxietas
menyeluruh (F 41.1) dan yg menunjukkan ciri2 yg
menonjol dari gangguan lain dlm F 40-F 49
18- F 41.8 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA TDT
- Termasuk histeria anxietas
- F 41.9 GANGGUAN ANXIETAS YTT
- Termasuk anxietas YTT
- F 42 GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF
- Ciri utama pikiran obsesif atau tindakan
kompulsif yg berulang - Pikiran obsesional gagasan, bayangan/impuls yg
timbul dlm pikiran individu scr berulang2 dlm
bentuk yang sama ? tidak dikehendaki - Tindakan kompulsif perilaku yg stereotipik,
diulang berkali2 ? tidak bermanfaat
19- Gangguan obsesif-kompulsif sering disertai
gangguan depresif dan sebaliknya - Pedoman Diagnostik
- Dx, gejala2 obsesional atau tindakan kompulsif
atau kedua2nya harus ada hampir setiap hari
selama sedikitnya dua minggu berturut2, merupakan
sumber distres atau gangguan aktivitas - Ciri2 gejala obsesional
- Hrs dikenal/disadari sbg pikiran/impuls dari diri
individu sendiri - Setidaknya ada satu pikiran atau tindakan yg
masih tidak berhasil dilawan, meskipun ada
lainnya yg tidak lagi dilawan oleh penderita
20- Pikiran utk melaksanakan tindakan tsb diatas
bukan mrpk hal yg memberi kepuasan atau
kesenangan (sekedar perasaan lega dari
ketegangan/anxietas tidak tanggap sbg kesenangan
seperti dimaksud diatas) - Pikiran, bayangan atau impuls tsb hrs mrpk
pengulangan yg tdk menyenangkan - Tersamuk
- Neurosis anankastik
- Neurosis obsesional
- Neurosis obsesif-kompulsif
- Diagnosis banding
- Gangguan depresif primer
- Sikzofrenia
- Sindrom teurette
21- F 42.0 PREDOMINAN PIKIRAN OBSESIONAL ATAU
PENGULANGAN - Dapat berupa gagasan, bayangan mental atau
dorongan utk berbuat ? distres - F 42.1 PREDOMINAN TINDAKAN KOMPULSIF (OBSESSION
RITUAL) - Tindakan kompulsif berkaitan dgn kebersihan
- Memeriksa berulang utk meyakinkan bahwa situasi
yang dianggapnya berpotensi nahaya tidak
dibiarkan terjadi, atau masalah kerapian dan
keteraturan. - Merupakan ikhtiar simbolik atau sia-sia untuk
menghindari bahaya tersebut - Menyita banyak waktu? ketidak mampuan mengambil
keputusan dan keterlambatan yang mencolok - Jarang disertai oleh depresi dibandingkan dengan
pikiran obsesional, lebih responsif terhadap
terapi tingkah laku
22- F 42.2 CAMPURAN TINDAKAN DAN PIKIRAN OBSESIONAL
- Pasien obsesif-kompulsif memperlihatkan unsur
pikiran yg obsesional maupun tindakan yang
kompulsif - Keduanya (obsesif kompulsif) hrs seimbang sama2
menonjol - F 43 CAMPURAN THD STRES BERAT GANGGUAN
PENYESUAIAN - Diidentifikasikan atas dasar
- Simtomatologi dan perjalanan penyakit
- Faktor pencetus
- Stres kehidupan yang luar biasa ? stres akut
- Perubahan penting dalam kehidupan ? situasi tidak
enak ? gangguan penyesuaian - Terdapat pada semua kelompok umur
23F 43.0 REAKSI STRES AKUT
- Gangguan sementara yg cukup parah bbrp jam/hari
- Stressor berupa pengalaman traumatik luar biasa
ancaman serius t/n keamanan/integritas fisik
individu sendiri atau orang2 yg dicintai mis - Bencana alam
- Kecelakaan
- Peperangan
- Serangan tindakan kriminal
- Perubahan luar biasa yang mendadak
24- Penting kerentanan individual kemampuan
menyesuaikan diri seseorang - Pedoman Diagnostik
- Gambaran gejala campuran yg biasanya berubah2
- Depresif
- Keadaan terpaku/bengong
- Anxietas
- Kemarahan
- Kekecewaan
- Overaktif
- Penarikan diri
25- Kasus2 yg dpt dialihkan dari lingkup stresornya ?
gejala2nya dpt menghilang dgn cepat (bbrp jam).
Bila stres berkelanjutan/tak dapat dialihkan ?
gejala mereda seletah 1-3 hari - Termasuk
- Reaksi krisis akut
- Kelelahan bertempur
- Keadaan krisis
- shock psikis
26F 43.1 GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA
- Timbul sbg akibat/respons yg berkepanjangan
atau tertunda thd kejadian atau situasi yg
menimbulkan stres - Faktor predisposisi yaitu ciri kepribadian
(misalnya kompulsif astenik) dpt menurunkan kadar
ambang - Gejala khas episode2 bayangan kejadian
traumatik terulang kembali (flash backs) atau
mimpi, terjadi perasaan beku dan penumpukan
emosi, menjauhi orla, tdk responsif thd
lingkungannya, anhedomamenghindari
aktivitas2/situasi yg berkaitan menghindari
ingatan traumatik, bisa mendadak ketakutan, panik
atau agresif
27- Terjadi bangkitan otonomik berlebihan dgn
kenekatan yg berlebih, mudah kaget, tertegun,
insomnia. Bisa dsertai anxietas depresi, dan
ide bunuh diri - Onset bbrp minggu bulan 6 bulan
- Perjalanan berfluktuasi
- Pedoman Diagnostik
- Timbulnya dlm waktu 6 bln, disebabkan oleh suatu
peristiwa traumatik yg luar biasa berat - Onset gt 6 bln dgn manifest klinis khas seperti yg
telah disebutkan - Termasuk Neurosis Traumatik
28F 43.2 GANGGUAN PENYESUAIAN
- Keadaan stres yg subjektif gangguan emosional
yg biasanya menganggu kinerja dan fungsi sosial - Timbul pd periode adaptasi t/n suatu perubahan
dlm hidup yg bermakna / kehidupan penuh stress - Predisposisi/kerentanan individual berperan dlm
resiko terjadinya gangguan kepribadian
29- Manifestasi gangguan
- Afek depresif
- Anxietas
- Kecemasan
- Tdk mampu dlm penyesuaian
- Tdk mampu merencanakan masa depan
- Disabilitas kinerja kegiatan rutin
- Remaja perilaku agresif/disosiasi Onset 1 bulan
setelah mengalami stress - Lamanya 6 bln
30- Pedoman Diagnostik
- DX tergantung pd suatu evaluasi yg teliti t/n
hubungan antara - Bentuk, isis, keparahan gejala
- Riwayat kepribadian sebelumnya
- Kejadian / situasi penuh stres/krisis kehidupan
- Termasuk Culture Shock
- reaksi berkabung
- hopitalisasi pada anak
- Tak termasuk gangguan anxietas perpisahan masa
kanak
31- Jika kriteria gangguan penyesuaian telah
dipenuhi, maka bentuk klinis/peri domain dapat
ditentukan dengan menggunakan karakter ke 5 - F43.20 Reaksi depresif singkat bersifat
sementara dgn jangka waktu lt 1 bulan - F43.21 Reaksi depresif berkepanjangan depresi
ringan sbg respon t/n stress berkepanjangan
denghan jangka waktu lt2 tahun - F43.22 Reaksi campuran Anxietas dan depresif
gejala anxietas depresif keduanya menonjol,
tapi tdk melebihi F41.2/F41.3
32- F43.23 dgn predominan gangguan emosi lainnya
gejala-gejala adl anxietas, depresi,
kekhawatiran. Ketegangan, amarah. Kategori ini
juga hrs dipakai untuk reaksi pada anak-anak dgn
prilaku regresif, ngompol atau menghisap jempol - F43.24 dgn predominan gangguan tingkah laku.
Gangguan utama tingkah laku, Raksi duka cita
remaja ? prilaku agresif/disosial - F43.25 dgn gangguan campuran emosi dan tingkah
laku. Gejala emosional dan tingkah laku merupakan
ciri menonjol
33- F43.28 dgn gejala predominan lainnya YDT
- F43.8 Reaksi Terhadap Stress Berat Lainnya
- F43.9 Reaksi Terhadap Stress Berat YTT
- F 44 Gangguan Disosiatif (Konversi)
- Kehilangan (sebagian/seluruh) integrasi normal
antara ingatan masa lalu, kesadaran akan
identitas dan penghayatan, kendali thd gerakan
tubuh - Bersifat psikogenik yg berkaitan dgn kejadian
traumatik, problem yg tak terselesaikan, gangguan
dalam pergaulan.
34- Afek tdk menyenangkan yg timbul karena problem
dan konflik yg tdk dpt diatasi diubah menjadi
gejala-gejala - Onset dan berakhirnya keadaan Disosiatif sering
berlangsung mendadak dilihat al.
interaksi/prosedur teknik tertentu seperti
hipnosis/abreaksi. Semua bentuk keadaan
disosiasif cenderung berakhir setelah beberapa
minggu/bulan. Keadaan yg berlangsung gt1 2 tahun
? resisten thd. terapi.
35- Pedoman Diagnostik
- Ciri-ciri klinis yg telah ditentukan diatas
- Tdk ada bukti adanya gangguan fisik yg dpt
menjelaskan gejala tersebut - Bukti adanya sebab psikologis dlm bentuk hubungan
waktu yg jelas dgn problem dan peristiwa yang
stressful atau hubungan interpersonal yang
mengganggu - Termasuk Histeria konversi, Reaksi Konversi,
Histeria, Psikologis histeris - Tak termasuk Berpura-pura (Malingering)
- F 44.0. Amnesia Disosiatif
36CIRI UTAMA
- Hilangnya daya ingat
- Biasanya mengenai kejadian penting yang baru
terjadi / dialami - Bukan disebabkan Gangguan Mental Organik
- Mengalami kejadian traumatik al. kesedihan /
kecelakaan yang tak terduga - Kondisi afektif yang bervariasi
- Kebingungan, distress , perilaku mencari
perhatian, bisa bersikap tenang - Berjalan berkeliling disuatu tempat tanpa tujuan
disertai gejala pengaburan diri (disosiatif),
Jarang berlangsung gt 2 hari
37Pedoman Diagnostik
- Amnesia total/partial, akibat kejadian baru yg
bersifat stressful / traumatik - Tidak ada Gangguan Otak / Mental Organik,
Intoksikasi / Kelelahan berlebihan
38Diagnosis Banding
- Gangguan Mental Organik ( kehilangan daya ingat
soal / masalah baru ) - Sindroma Korsakov ( kehilangan daya ingat jangka
pendek ) - Amnesia setelah comotio / trauma kepala
- Skizofrenia
- Gangguan Depresif
- Berpura-pura (Malingering)
39F 44.1 FUGUE DISOSIATIFDiagnosis
- Ciri-ciri Amnesia Disosiatif
- Dgn sengaja melakukan aktifitas berupa perjalanan
tertentu melampaui jarak yang biasa dilakukannya
setiap hari - Tetap mempertahankan kemampuan mengurus diri
sendiri dan interaksi sosial sederhana
40- F44.2 Stupor Disosiatif
- Stupor menurunnya/berkurangnya gerakan-gerakan
volunter respon normal thd rangsangan dari luar
seperti cahaya, suara, perabaan - Pedoman Diagnosis
- Stupor
- Tdk ditemukan ggn fisik/psikiatrik lain
- Ada problem/kejadian-kejadian baru yg penuh
stress dialami penderita - Diagnosis Banding
- Stupor Katatonik
- Stupor Depresif/Manik
41F 44.3 Gangguan Trans Kesurupan
- Kehilangan sementara penghayatan akan identitas
diri dan kesadaran thd lingkungannya - Berperilaku seakan-akan dikuasai kepribadian
lain, kekuatan gaib, malaikat atau kekuatan lain - Perhatian dan kewaspadaan menjadi
terbatas/terpusat pada satu/dua aspek yang ada
dilingkungannya - Gerakan, posisi tubuh , ungkapan kata2nya
terbatas diulang-ulang
42- Hanya gangguan trans yg Involunter (diluar
kemauan ybs) bukan aktifitas yg biasa, bukan
giat keagamaan ataupun kebudayaan, yg boleh
dimasukkan dlm pengertian ini - Diagnosis Banding
- Skizofrenia /Psikosis (halusinasi,waham)
- Kepribadian Ganda (Multiple Personality)
- Epilepsi Lobus Temporalis / Trauma Kepala
- Intoksikasi zat Psikoaktif
43F 44.4-F 44.7 Gangguan Disosiatif dari Gerakan
dan Penginderaan
- Terdapat kehilangan/gangguan gerakan atau
penginderaan (biasanya kulit) - Keluhan penyakit fisik tanpa adanya kelainan
fisik yang menjelaskan gejala tersebut - Gejalanya menggambarkan konsep pasien mengenai
gangguan fisik yang berbeda dgn prinsip anatomis
dan fisiologis
44- Untuk menghindari konflik yg kurang menyenangkan
atau menunjukkan ketergantungan/penolakkan secara
tidak langsung - Menyangkal adanya problema/konflik, menyalahkan
akibat gejalanya - Mencari perhatian, tergantung jumlah dan tipe
orang yang hadir - Sikap penerimaan yang tenang (la belle
indiference) t/h keadaan disabilitas yang berat - Sering adanya pramorbid dalam kepribadian dan
hubungan personal
45- Cenderung familiar
- Sering pada wanita muda (ringan dan sementara)
dewasa muda kronis, bisa berulang dan berlanjut
sampai usia pertengahan/lanjut - Pedoman Diagnosis
- Dx
- Tidak ada kelainan fisik
- Harus diketahui secara memadai kondisi psikologis
dan sosial serta hubungan interpersonal pasien
46Diagnosis Banding
- Sklerosis Multiple
- Lupus Eritematosus Sistemik
- Gangguan Somatoform
- Neurasthenia
- Skizofrenia
- Depresi Berat
- Simulasi
47F44.4 Gangguan Motorik Disosiatif
- Kehilangan kemampuan untuk menggerakkan seluruh /
sebagian anggota gerak - Paralisis dapat bersifat partial atau total
- Dapat terjadi berbagai bentuk dan taraf
inkoordinasi (ataksia) - Pada kaki astasia abasia
- Dapat terjadi gemetar/bergoyang satu extermitas
atau lebih - Termasuk Afonia Psikogenik, Disfonia Psikogenik
48F 44.5 Konvulsi Disosiatif
- Konvulsi Disosiatif (psendoseizures) dapat
menyerupai kejang epileptik dalam hal gerakkannya - Tidak terjadi Lidah tergigit, Luka karena jatuh
saaqt serangan, ngompol, kehilangan kesadaran.
Digantikan oleh keadaan seperti stupor atau
trans.
49F 44.6 Anestesia dan Kehilangan Sensorik
Disosiatif
- Bagian kulit yang mengalami anestesi seringkali
mempunyai batas tegas yg lbh berkaitan dg
pemikiran pasien mengenai fungsi tubuhnya
daripada dengan pengetahuan dokter - Dapat terjadi perbedaan antara hilangnya perasaan
pada berbagai jenis modalitas penginderaan yang
tidak mungkin disebabkan oleh kerusakkan
neurologis. Hilangnya perasaan sensorik dapat
disertai oleh keluhan paraesthesia - Kehilangan penglihatan biasanya jarang bersifat
total, lebih berupa gangguan ketajaman
penglihatan, kekaburan atau Tunnel Vision - Tuli Disodiatif anosmia lbh jarang terjadi.
Termasuk tuli Psikogenik
50- F 44.8 Gangguan Disosiasi
- F 44.80 Sindrom Ganser
- Gangguan ini biasanya ditandai oleh jawaban
kira-kira yg mendekati, misalnya ditanya 4X5
dijawab 21. disertai oleh beberapa gejala
disosiasif lainnya. - F 44.81 Gangguan kepribadian multiple
- Gangguan ini jarang ditemukan
- Ciri utama adanya 2 atau lbh kepribadian yang
jelas pd satu individu hanya satu yg tampak pd
setiap saatnya
51- Masing-masing kepribadian adl lengkap, memiliki
ingatan, prilaku kesenangan sendiri-sendiri yg
mungkin berbedadengan kepribadian pramorbid - Biasanya salah satu kepribadian lbh dominan, tdk
satupun dpt mengetahui memori dari yang lain
hampir selalu tdk mengetahui keberadaan pihak yg
lain - Perubahan dari satu kepribadian ke lainnya
biasanya pada mulanya berlangsung mendadak dan
berkaitan erat dengan peristiwa yg traumatik - Selanjutnya karena stres/peristiwa dramatik atau
saat berlangsung terapi dgn relaksasi/hipnotis/abr
eaksi
52- F 44.82 Gangguan disosiatif (konversi) sementara
terjadi pd kanak dan remaja - F 44.88 Gangguan disosiatif (konversi) lainnya
YDT termasuk kebingungan psikogenik Twilight
State - F 44.9 Gangguan Disosiatif (konversi) YTT
- Pedoman Diagnostik, Dx
- Adanya gejala-gejala bangkitan otonomik, seperti
palpitasi, berkeringat, tremor, muka merah yg
menetap dan mengganggu
53- Gejala subjektif tambahan yg mengacu kpd sistem
atau organ tertentu - Preokupasi dgn distres mengenai kemungkinan
adanya gangguan yg serius (srg tdk begitu khas),
dari sistem atau organ tertentu, yg tdk
terpengaruh oleh hasil pemeriksaan berulang,
maupun penjelasan dan peneguhan oleh para dokter - Tidak terbukti adanya gangguan yg bermakna pada
struktur atau fungsi dari sistem atau organ yg
dimaksud
54- Diagnosis Banding
- Gangguan Anxietas menyeluruh
- Gangguan Somatisasi
- Karakter ke 5 dpt digunakan untuk
mengklasifikasikan gangguan-gangguan individual
dlm kelompok ini, yang menunjukkan pada organ
atau sistem yg oleh pasien dijadikan fokus
penyebab keluhannya - F 45.30 Jantung sistem Cardiovascular
- Neurosis Jantung
- Sindrom Da Costa
- Astenia Neurosirkulatorik
55- F 45.31 Saluran Pencernaan Bagian Atas
- Neurosis Lambung
- Aerofagi/kembung lambung psikogenik, cekukan,
dispepsia, pilorospasme - F 45.32 Saluran Pencernaan Bagian Bawah
- Kembung psikogenik, Irritable Bowel Syndrome,
Diarrhea Gas Syndrome
56- F 45.33 Sistem Pernafasan
- Bentuk Hiperventilasi Psikogenik
- F 45.34 Sistem Gentourinaria
- Sering buang air kecil dan disuria psikogenik
- F 45.38 Sistem atau organ lainnya
- F 45.4 Gangguan Nyeri Samatoform Menetap
- Keluhan nyeri berat, menyiksa, menetap
- Tdk dpt dijelaskan atas dasar proses fisiologis
atau gangguan fisik
57- Ada hubungannya dg konflik emosional atau problem
psikososial yg cukup jelas - Dampaknya peningkatan perhatian dan dukungan
secara personal maupun medis bagi yg bersangkutan - Termasuk
- Psikalgia
- Nyeri punggung atau nyeri kepala psikogenik
- Gangguan nyeri somatoform
58- Diagnosis Banding
- Nyeri oleh sebab organik
- Gangguan Somatisasi
- F 45.8 Gagguan Somatoform lainnya
- Keluhan-keluhannya tdk melalui sistem saraf
otonom, secara spesifik terbatas pada bagian
tubuh atau sistem tertentu - Tidak ada kerusakkan jaringan
59Gangguan berikut yg termasuk dalam kelompok ini
adalah
- Globus Hystericus (perasaan ada benjolan
dikerongkongan yg menyebabkan tercekik) - Torticollis psikogenik dan gangguan gerakkan
spasmodik lainnya (kecuali sindrom Tourette) - Pruritus Psikogenik (tdk termasuk lesi kulit khas
seperti alopesia, dermatitis, ekzema atau
urtikaria oleh penyebab psikogenik (F54)) - Dismenore Psikogenik (tdk termasuk dispareunia
(F52.6) dan frigiditas (F52.0)) - Teeth Grinding
60- F 45.9 Gangguan Somatoform YTT
- Termasuk gangguan gangguan psikofisiologis atau
psikosomatik YTT - F 48 Gangguan Neurotik lainnya
- F 48.0 Neurasthenia
- Pedoman Diagnostik Dx
- Adanya keluhan yg menetap dan mengganggu berupa
meningkatnya rasa lelah setelah suatu kejadian
mental, atau keluhan yg juga menetap dan tak enak
mengenai kelemahan badaniah dan kehabisan tenaga
hanya sesudah kegiatan ringan saja
61- b. Paling sedikit ada 2 hal tsb
- Perasaan sakit kepala dan nyeri otot
- Pusing kepala
- Nyeri kepala (tension head aches)
- Gangguan tidur
- Tidak bisa bersantai
- Peka/mudah tersinggung
- dispepsia
62- Setiap gejala otonomik ataupun depresif yang ada,
tidak cukup berat atau mantap untuk dapat
memenuhi kriteria salah satu dari gangguan yg lbh
khas di dlm klasifikasi ini - Termasuk sindrom kelelahan
- Diagnosis banding gangguan depresif atau
gangguan anxietas - F 48.1 Sindrom Depersonalisasi-Derealisasi
- Dx harus ada salah satu dari a b, ditambah c
d - Gejala Depersonalisas, merasa bahwa perasaannya
dan atau pengalamannya terasa seperti terlepas
dari dirinya jauh, bukan dari dirinya, hilang, dsb
63- Gejala Derealisasi, yaitu objek, orang dan atau
lingkungannya menjadi seperti tidak riil (nyata),
jauh, semu, tanpa warna, tidak hidup, dsb - Memahami bahwa hal tersebut merupakan perubahan
spontan subjektif, bukan disebabkan oleh
kekuatan dari luar atau orang lain - Penginderaan tidak terganggu tdk ada keadaan
kebingungan toksik atau epilepsi
64- Diagnosis Banding
- Skizofrenia
- Gangguan Disosiatif
- Permukaan Demensia
- Epilepsi Lobus Temporalis
- F 48.8 Gangguan Neurotik Lainnya YDT
- Mencakup gangguan-gangguan campuran dari
prilaku, keyakinan dan emosi yg tdk jelas
penyebab status nosologinya, terjadi dgn
frekwensi lingkungan budaya tertentu.
65- Termasuk
- Gangguan Briquet
- Sindrom Dhat
- Koro
- Latah
- Neurosis Occupational,Writers Cramp
- Psikastema
- Neurosis Psikastenik
- Syncope Psikogenik
- F 48.9 Gangguan Neurotik YTT