Title: Restu Anandya P.
1Desa Siaga
Kelompok 5
Restu Anandya P.
101011107
Ulil Nur Fariz .A
101011108
Yenni Suryansah
101011109
Ayu Irlianti
101011111
Rekha Finazis
101011113
Galuh Kurnia
101011114
Febry Ayu W.
101011115
Rahmadani
101011116
Adi Suseno
101011117
Umi Salamah
101011219
2Konsep Dasar Desa Siaga
Langkah nyata untuk mewujudkan sasaran RPJMN
2004-2009, telah diterbitkan SK Menkes No.
564/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembangunan
Desa Siaga, dengan mengambil kebijakan bahwa
seluruh desa di Indonesia menjadi Desa Siaga
pada akhir tahun 2008.
3Pengertian Desa Siaga
Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki
kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan
untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan, secara mandiri.
4Tujuan di Bentuk Desa Siaga
- Mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat desa. - Menyiapsiagakan masyarakat untuk menghadapi
masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan
masyarakat. - Memandirikan masyarakat dalam mengembangkan
perilaku hidup bersih dan sehat.
5Sasaran dan Kriteria Pengembangan Desa Siaga
- Sasaran
Dibagi tiga yaitu
- Semua individu dan keluarga di desa, yang
diharapkan mampu melaksanakan hidup sehat, serta
perduli dan tanggap terhadap permasalahan
kesehatan di wilayah desanya. - Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap
perilaku individu dan keluarga atau dapat
menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan
perilaku tersebut, seperti tokoh masyarakat,
termasuk tokoh agama, tokoh perempuan dan pemuda
kader serta petugas kesehatan. - Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan
kebijakan, peraturan perundang-undangan, dana,
tenaga, sarana, dan lain-lain, seperti Kepala
Desa, Camat, para pejabat terkait, swasta, para
donatur, dan pemangku kepentingan lainnya.
6- Kriteria
Sebuah desa telah menjadi Desa Siaga apabila desa
tersebut memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos
Kesehatan Desa.
7Program-program yang Terdapat Dalam Desa Siaga
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
- Pengertian Poskesdes
- Kegiatan Poskesdes
- Sumber Daya Poskesdes
8Pelaksanaan Desa Siaga
- Persiapan
- Pusat
- Provinsi
- Kabupaten / Kota
- Pelaksanaan
- Pusat
- Provinsi
- Kabupaten / Kota
- Kecamatan
- Pemantauan dan Evaluasi
- Pusat
- Provinsi
- Kabupaten / Kota
- Kecamatan
9Pendekatan Pengembangan Desa Siaga
- Pengembangan Tim Petugas
- Pengembangan Tim di Masyarakat
- Survei Mawas Diri
- Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
10Pelaksanaan Kegiatan
Secara operasional pembentukan Desa Siaga
dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut
- Pemilihan Pengurus dan Kader Desa Siaga
Pemilihan dilakukan secara musyawarah dan
mufakat, sesuai dengan tata cara dan kriteria
yang berlaku, dengan difasilitasi oleh Puskesmas.
- Orientasi / Pelatihan Kader Desa Siaga
- Pengembangan Poskesdes dan UKBM lain
- Penyelenggaraan Kegiatan Desa Siaga
11Pembinaan dan Peningkatan
Untuk dapat melihat perkembangan Desa Siaga,
perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi.
Berkaitan dengan itu, kegiatan-kegiatan di Desa
Siaga perlu dicatat oleh kader, misalnya dalam
Buku Register UKBM (contohnya kegiatan Posyandu
dicatat dalam buku Register Ibu dan Anak Tingkat
Desa atau RIAD dalam Sistem Informasi Posyandu).
12Peran Jajaran Kesehatan dan Pemangku Kepentingan
Terkait
- Peran Jajaran Kesehatan
- Peran Puskesmas
- Peran Rumah Sakit
- Peran Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
- Peran Dinas Kesehatan Provinsi
- Peran Departemaen Kesehatan
13- Peran Pemangku Kepentingan Terkait
- Pejabat-pejabat Pemerintah Daerah
- Tim Penggerak PKK
- Tokoh Masyarakat
- Organisasi Kemasyarakatan / LSM / Dunia Usaha /
Swastas
14Indikator Keberhasilan Desa Siaga
Indikator dibagi menjadi empat yaitu sebagai
berikut
- Indikator Masukan
- Indikator Proses
- Indikator Keluaran
- Indikator Dampak.
15Studi Kasus
Kecamatan BORONG dibagi lima desa, yaitu Desa
Kota Andora, Desa Golo Kantar, Desa Golo loni,
Desa Sita Desa Gurung Liwut.
- Tujuan menggunakan Desa Siaga tersebut
dilaksanakan
- Menurunkan angka kematian ibu dan anak
- Meningkatkan pertolongan persalinan oleh nakes
- Meningkatkan kepesertaan KB.
- Proses pembentukan Desa Siaga
- Persiapan di tingkat kabupaten
- Sosialisasi tingkat kecamatan
- Tingkat Desa
- Pengorganisasian tim lintas lembaga di tingkat
Kabupaten Dinas Kesehatan,BKKBCS, BPMD , BAPPEDA
dan LSM. - Pelatihan pelatihan.
- Analisa masalah dengan metode PPA Participatory
Problem Analisys. - Pengorganisasian masyarakat dalam jejaring.
(pencatatan, darah, dana, transport, kb). - Pertemuan rutin / bulanan desa siaga.
16Lanjutan studi kasus
- Jejaring Desa Siaga
- Ada 5 jejaring pencatatan, darah, transport,
dana dan kb. Setiap desa menentukan jejaring
sesuai kebutuhan. - Jejaring dibentuk melalui 3 tahapan lokakarya di
tingkat desa, melibatkan stakeholder desa. - Kepengurusan jejaring dipilih secara demokratis,
dikukuhkan dalam upacara spesial. - Aturan dan mekanisme kerja jejaring desa.
- Siaga dibahas secara partisipatif demokratis.
- Proses panjang, tetapi menumbuhkan kesadaran yang
mendalam.
- Hasil
- AKI dan AKB Kabupaten Menggarai turun cukup
signifikan - Persalinan nakes meningkat
- Semangat gotong royong bangkit kembali
- Kepesertaan KB meningkat
- Dana sosial hasil swadaya masyarakat bertumbuh
signifikan
17Kesimpulan
- Inti dari kegiatan Desa Siaga adalah
memberdayakan masyarakat agar sadar, mau dan
mampu untuk hidup sehat. Oleh karena itu dalam
pengembangannya diperlukan langkah-langkah
pendekatan edukatif. Yaitu upaya mendampingi
(memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses
pembelajaran yang berupa proses pemecahan
masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya.
18TERIMA KASIH
SAVE YOURSELF!