PUSAT LABA - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

PUSAT LABA

Description:

PUSAT LABA PERANAN LABA : 1. Tujuan setiap perusahaan adalah memperoleh laba yang tinggi. 2. Laba merupakan tolok ukur efektivitas. 3. Laba adalah selisih pendapatan ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:140
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 48
Provided by: toshi550
Category:
Tags: laba | pusat | laba

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: PUSAT LABA


1
PUSAT LABA
2
PENGERTIAN LABA
  • Laba adalah selisih antara
  • pendapatan dan biaya.

3
PERANAN LABA
  • 1. Tujuan setiap perusahaan adalah memperoleh
    laba yang tinggi.
  • 2. Laba merupakan tolok ukur efektivitas.
  • 3. Laba adalah selisih pendapatan (output) dengan
    biaya (input).
  • 4. Laba juga juga mengukur efisensi dan
    efektivitas.

4
PUSAT LABA (PROFIT CENTRE)
  • Adalah suatu pusat pertanggungjawaban yang
  • Bertugaas menciptakan laba
  • Berwenang mangatur pendapatan sekaligus biaya
    (laba)
  • Prestasinya diukur berdasarkan laba yang
    diperoleh.
  • Dalam pusat laba masukan (biaya) dan keluaran
    (pendapatan) dinyatakan dalam satuan moneter.
    Dengan demikian maka pusat laba adalah gabungan
    antara pusat biaya dan pusat pendapatan sehingga
    ukuran laba merupakan indikator kinerja yang
    lebih komprehensif.

5
Pertimbangan Pusat Laba terdapat pada
  • Fungsi-fungsi produksi dan pemasaran di dalam
    perusahaan dipisahkan (pada organisasi
    fungsional)
  • Bentuk organisasi dimana unit utama fungsi
    produksi dan pemasaran disatukan (organisasi unit
    bisnis atau divisional)
  • Wewenang suatu unit organisasi untuk
    menghasilkan laba tidak didelegasikan penuh
    kepada suatu unit usaha di dalam perusahaan,
    tergantung pada
  • 1. Akses informasi yang dimiliki untuk memenuhi
    kebutuhan membuat keputusan.
  • 2. Ada suatu cara untuk mengukur trade off
    biaya/pendapatan yang dibuat oleh manajer.

6
Manfaat Pembentukan Pusat Laba
  • Keputusan operasional dapat dilakukan lebih cepat
    karena tidak memerlukan pertimbangan dari Kantor
    Pusat.
  • Kualitas keputusan cenderung lebih baik, karena
    dilakukan oleh orang yang benar-benar mengerti
    tentang keputusan tersebut.
  • Manajemen kantor pusat bebas dari urusan
    operasional rutin dan bisa lebih memfokus-kan
    pada keputusan yang lebih luas.

7
  • Kesadaran laba (profit consciousness) lebih
    meningkat pada manajer pusat laba, karena ukuran
    prestasinya adalah laba.
  • Pengukuran prestasi pusat laba lebih luas dari
    pada hanya pengukuran pada pusat pendapatan dan
    pusat biaya yang terpisah.

8
  • Manajer pusat laba lebih bebas berkreasi.
  • Dapat difungsikan sebagai pusat/sarana pelatihan
    yang handal, karena pusat laba hampir sama
    dengan satu perusahaan yang independen.

9
  • Memudahkan kantor pusat untuk memperoleh
    informasi profitabilitas dari komponen
    produk-produk perusahaan.
  • Untuk meningkatkan kinerja bersaing karena
    outputnya siap pakai/jelas, dan sangat respon-sif
    terhadap tekanan

10
Kelemahan Pusat Laba (Profit Center)
  • Manajemen kantor pusat kehilangan kendali
    mengenai keputusan yang telah didelegasikan.
  • Manajer Pusat laba cenderung hanya memperhatikan
    laba jangka pendek.
  • Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara
    fungsi satu dengan lainnya menjadi saling
    bersaing.

11
  • Terdapat kemungkinan peningkatan perbedaan
    pendapat dalam pengambilan keputusan yang dapat
    menimbulkan pertentangan atar pusat
    pertanggungjawaban.
  • Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi
    pada masing-masing pusat laba akan menjamin
    peningkatan laba perusahaan menjadi lebih optimal.

12
  • Kualitas pengambilan keputusan oleh manajer
    divisi mungkin bisa lebih jelek dari pada manajer
    puncak.
  • Menimbulkan terjadinya tambahan biaya yang
    dikeluarkan untuk kegiatan manajerial divisi.
  • Kompetensi general manajer seringkali menjadi
    tidak diperlukan.

13
Bentuk-bentuk Pusat Laba
  • Unit Bisnis (divisi) sebagai pusat laba ? karena
    manajernya bertanggung jawab dan mempunyai
    kebijakan dan kendali terhadap pengembangan
    produk, proses produksi dan pemasaran serta
    perolehan produk, sehingga ia dapat mempengaruhi
    pendapatan dan biaya yang berakibat terhadap laba
    bersihnya.
  • Proses tersebut menciptakan suatu unit usaha
    yang bertanggung jawab terhadap manufaktur dan
    pemasaran suatu produk.

14
Masalah yang terjadi adalah
  • a. Yang berkaitan dengan hubungan dengan unit
    bisnis lainnya ? perlu pengendalian terhadap
  • 1) Keputusan produk barang dan jasa yang harus
    dijual.
  • 2) Keputusan pemasaran bagaimana, dimana dan
    berapa jumlah barang yang harus dijual.
  • 3) Keputusan perolehan bagaimana mendapatkan
    dan memproduksi barang yang dijual.

15
b.Yang menyangkut hubungan dengan manajemen
korporat, yang meliputi
  • 1) Batasan yang timbul dari pertimbangan-pertimban
    gan strategis, misalnyakeputusan finansial masih
    di korporat, timbul masalah investasi baru.
  • 2) Batasan yang timbul karena adanya keseragaman
    yang diperlukan, harus menyesuaikan dengan sistem
    pengendalian dan akuntansi korporat (perusahaan)
    ? kalau baru diakusisi? Perlu biaya penyeragaman
    pada kebijakan personalia, etika,
  • 3)Batasan yang timbul karena nilai ekonomis
    sentralisasi ? barang dan jasa yang sama dapat
    lebih murah jika diperoleh dari luar perusahaan.

16
Bentuk-bentuk Pusat Laba
  • Unit-unit Fungsional sebagai pusat laba ? pada
    perusahaan multi bisnis setiap unit diperlakukan
    sebagai penghasil laba yang independent, tetapi
    bisa saja terorganisasi dalam bentuk fungsional,
    misalnya pemasaran, manufaktur dan jasa.
  • a. Fungsional Pemasaran ? aktivitas pemasaran
    dijadikan sebagai pusat laba dengan cara
  • 1) Membebankan biaya dari produk yang dijual
    melalui harga transfer dengan cara membuat
    trade off pendapatan/biaya yang optimal.
  • 2) Harga transfer dibebankan kepada pusat laba
    berdasarkan biaya standard, ? memisahkan
    kinerja biaya pemasaran terhadap biaya
    manufaktur, hal ini berpengaruh terhadap
    perubahan efisiensi di luar kendali manajer
    pemasaran.

17
  • b. Fungsional manufaktur ? biasanya aktivitas
    manufaktur merupakan pusat biaya yang diukur
    kinerjanya dari realisasi gtlt biaya standard dan
    anggaran overhead (sebagai pusat biaya. Tetapi
    timbul masalah karena tidak mengindikasikan
    kinerja manajemen dari seluruh aspek yang
    dikerjakannya. Oleh sebab itu perlu evaluasi yang
    terpisah misalnya mengenai pengendalian mutu,
    penjadwalan produk dan keputusan membuat atau
    membeli mana yang lebih menguntungkan. Oleh sebab
    itu fungsional manufaktur dijadikan pusat laba.
    Cara menghitung pendapatan
  • Harga jual produk -/- estimasi biaya pemasaran

18
  • c. Unit-unit Fungsional Pendukung dan Support
    sebagai pusat laba ? hal ini meliputi unit-unit
    pemeliharaan, tekhnologi informasi,
    transportasi, tekhnik, konsultan dan layanan
    konsumen serta aktivitas pendukung lainnya yang
    dapat dijadikan sebagai pusat laba.
  • Caranya
  • 1) Membebankan biaya dari layanan yang diberikan
    dan menutupnya dari pendapatan atas layanan yang
    diberikan baik kepada internal dan eksternal.
  • 2) Manajer organisasi unit ini termotivasi untuk
    mengendalikan biayanya agar pelanggannya tidak
    meninggalkan, disamping itu konsumen termotivasi
    untuk membuat keputusan apakah jasa yang diterima
    telah sesuai dengan harganya.

19
  • Organisasi lainnya sebagai pusat laba ? ini
    meliputi organisasi cabang pada area geografis
    tertentu yang manajernya tidak mempunyai tanggung
    jawab manufaktur atau pembelian dan
    profitabilitasnya merupakan satu-satunya ukuran
    kinerjanya.
  • Contohnya toko-toko rantai ritel,
    restaurant-restaurant cepat saji (fast food
    chain) dan hotel-hotel pada rantai hotel.
  • Manfaatnya ? pengukuran laba adalah untuk
    memotivasi manajernya.

20
Mengukur Profitabilitas
  • Ada 2 (dua) jenis profitabilitas yang digunakan
    untuk mengevaluasi suatu pusat laba, yaitu
  • 1. Pengukuran kinerja manajer ? fokus bagaimana
    hasil kerja manajer (diukur dengan sesuai
    wewenang dan tanggung jawabnya, hal ini
    digunakan untuk menyusun perencanaan dan
    koordinasi serta pengendalian pusat laba
    sehari-hari untuk memberikan motivasi yang tepat
    bagi manajer.
  • 2. Pengukuran kinerja ekonomis ? fokus pada
    kinerja pusat laba sebagai entitas ekonomi
    (dapat mencapai atau memenuhi anggarannya)

21
  • Kedua jenis profitabilitas diatas berbeda, contoh
  • 1. Laporan kinerja manajemen suatu toko cabang
    ?dapat menunjukkan bahwa kinerjanya sangat baik,
    tetapi
  • 2. Laporan kinerja ekonomis toko cabang tersebut
    menunjukkan bahwa kehilangan posisinya di pasar
    dan harus ditutup karena adanya kondisi
    persaingan dan ekonomi di lokasi tersebut.
  • Informasi untuk ke dua laporan tidak dapat
    diperoleh dari satu kelompok data saja. Laporan
    manajemen frekuensinya tinggi, sedang-kan laporan
    ekonomis dibuat saat-saat tertentu ketika
    keputusan ekonomis dibuat.

22
JENIS-JENIS PENGUKURAN LABA
23
1. MARJIN KONTRIBUSI(CONTRIBUTION MARGIN)
24
  • Margin kontribusi ? selisih (spread) antara
    pendapatan dan biaya variabel. Hal ini disebabkan
    karena biaya variabel berada dalam kendali
    manajer tersebut, sedangkan biaya tetap di luar
    kendalinya.

25
Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba
Ukuran Profitabilitas
1.000
Pendapatan
600
Harga pokok penjualan
180
Biaya variabel
Margin Kontribusi (Contribution Margin)
(1)
220
90
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba
(2)
130
Laba langsung (direct profit)
10
Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan
(3)
120
Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit)
20
Alokasi biaya korporat lainnya
(4)
100
Pendapatan sebelum pajak (income before tax)
40
Pajak
(5)
60
Pendapatan bersih (net income)
26
  • Kelemahannya biaya tetap yang merupakan
    kebijakan kadang kala masih dapat diubah oleh
    manajer pusat laba, tetapi oleh manajer senior
    biaya tetap ini agar dipertahankan sesuai
    formulasi anggaran.

27
2. LABA LANGSUNG(DIRECT PROFIT)
28
  • Laba langsung adalah margin kontribusi
    dikurangi biaya tetap pada pusat laba. Ini
    merupakan gabungan seluruh pengeluaran pusat laba
    atau dapat ditelusuri langsung ke pusat laba.
    Oleh sebab itu pengeluaran di kantor pusat tidak
    termasuk dalam perhitungan ini.

29
Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba
Ukuran Profitabilitas
1.000
Pendapatan
600
Harga pokok penjualan
180
Biaya variabel
Margin Kontribusi (Contribution Margin)
(1)
220
90
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba
(2)
130
Laba langsung (direct profit)
10
Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan
(3)
120
Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit)
20
Alokasi biaya korporat lainnya
(4)
100
Pendapatan sebelum pajak (income before tax)
40
Pajak
(5)
60
Pendapatan bersih (net income)
30
  • Kelemahannya unsur manfaat motivasi dari
    biaya-biaya di kantor pusat tidak dimasukkan.

31
3. LABA YANG DAPAT DIKENDALIKAN(CONTROLLABLE
PROFIT)
32
Jenis-jenis Ukuran Kinerja
  • Laba yang dapat dikendalikan ? Laba langsung
    dikurangi beban biaya korporat yang dapat
    dikendalikan oleh manajer pusat laba. Contoh
    biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer unit
    bisnis adalah biaya layanan tekhnologi informasi.

33
Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba
Ukuran Profitabilitas
1.000
Pendapatan
600
Harga pokok penjualan
180
Biaya variabel
Margin Kontribusi (Contribution Margin)
(1)
220
90
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba
(2)
130
Laba langsung (direct profit)
10
Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan
(3)
120
Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit)
20
Alokasi biaya korporat lainnya
(4)
100
Pendapatan sebelum pajak (income before tax)
40
Pajak
(5)
60
Pendapatan bersih (net income)
34
  • Kelemahannya tidak memasukkan biaya yang tidak
    dapat dikendalikan di kantor pusat, sehingga
    laba ini tidak bisa langsung diperbandingkan
    dengan laba dari perusahaan lain pada industri
    yang sama.

35
4. LABA SEBELUM PAJAK(INCOME BEFORE TAX)
  • Laba sebelum pajak ? Laba yang dapat
    dikendalikan dikurangi beban- beban korporat
    lainnya.

36
Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba
Ukuran Profitabilitas
1.000
Pendapatan
600
Harga pokok penjualan
180
Biaya variabel
Margin Kontribusi (Contribution Margin)
(1)
220
90
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba
(2)
130
Laba langsung (direct profit)
10
Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan
(3)
120
Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit)
20
Alokasi biaya korporat lainnya
Pendapatan sebelum pajak (Income before tax)
(4)
100
40
Pajak
(5)
60
Pendapatan bersih (net income)
37
  • Ada 2 (dua) pendapat yang menentang mengenai hal
    ini
  • a) Biaya yang dikeluarkan di korporat tidak dapat
    dikendalikan oleh manajer pusat laba sehingga
    mereka tidak perlu bertanggung jawab atas biaya
    tersebut.
  • b) Biaya yang dikeluarkan di korporat sulit
    dialokasikan dengan cara yang wajar yang
    mencerminkan pengeluaran biaya pada setiap pusat
    laba.

38
  • Disamping itu ada 3 (tiga) pendapat yang
    mendukung mengenai hal ini, yaitu
  • a) Biaya overhead korporat yang dikeluarkan di
    korporat cenderung meningkatkan dasar kekuatan
    dan memperluas keunggulan tanpa melihat dampaknya
    secara keseluruhan perusahaan.
  • b) Kinerja pusat laba setelah pembebanan biaya
    overhead korporat lebih realistis, sehingga dapat
    diperbandingkan dengan para pesaing yang
    memberikan jasa yang sama.

39
  • c) Para manajer pusat laba mengetahui bahwa laba
    yang diperoleh termasuk menutupi beban overhead
    korporat, sehingga mereka termotivasi untuk
    melakukan perencanaan jangka panjang yang
    optimal, penetapan harga, bauran produk, dsb.
  • Pembebanan sebagaian biaya overhead korporat
    harus dihitung berdasarkan anggarannya, dan
    bukan realisasinya, sehingga manajer pusat laba
    tidak akan mengeluh terhadap kebijakan ini maupun
    kurangnya pengendalian mereka terhadap biaya ini.

40
5. LABA BERSIH (NET INCOME)
  • Laba bersih yaituLaba yang diperoleh setelah
    dikurangi oleh kewajiban-2 pajak.

41
Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba
Ukuran Profitabilitas
1.000
Pendapatan
600
Harga pokok penjualan
180
Biaya variabel
Margin Kontribusi (Contribution Margin)
(1)
220
90
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba
(2)
130
Laba langsung (direct profit)
10
Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan
(3)
120
Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit)
20
Alokasi biaya korporat lainnya
(4)
100
Pendapatan sebelum pajak (income before tax)
40
Pajak
(5)
60
Pendapatan bersih (net income)
42
Ada 2 (dua) pendapat yang menentang mengenai hal
ini
  • a) Laba bersih (setelah pajak)merupakan suatu
    yang konstan terhadap laba sebelum pajak,
    sehingga tidak bermanfaat jika harus memasukkan
    unsur pajak .
  • b) Manajer pusat laba tidak tepat jika harus
    menanggung konsekuensi keputusan yang
    mempengaruhi pajak penghasilan di kantor pusat.
  • Jika tarif pajak bervariasi antar pusat laba,
    maka pusat laba dapat mempengaruhi besarnya pajak
    penghasilan melalui kredit cicilan, dan
    keputusan membeli atau menjual peralatan serta
    penggunaan standar akuntansi (SAK/GAAP) dapat
    membedakan laba kotor dan laba kena pajak. Hal
    ini akan memotivasi para manajer pusat laba untuk
    meminimalkan beban pajak.

43
PENGAKUAN PENDAPATAN
  • Pendapatan diakui melalui pemilihan metode
    pengakuannya yang tepat adalah penting apakah
    pada saat pesanan, pengiriman atau ketika uang
    diterima?. Hal ini memerlukan pertimbangan karena
    pusat laba dapat berpartisipasi mensukseskan
    penjualan, sehingga harus diberi nilai
    tersendiri. Banyak perusahaan yang mengabaikan
    masalah ini karena mengidentifikasi penciptaan
    pendapatan sulit dilaksanakan, dan tenaga penjual
    bukan hanya bekerja untuk pusat laba, tetapi bagi
    kebaikan perusahaan secara keseluruhan.

44
Pertimbangan manajemen
  • Kadang kala manajemen menghadapi kebingungan dan
    kegagalan untuk memisahkan kinerja manajer pada
    pengukuran kinerja manajer dengan pengukuran
    ekonomis pusat laba
  • Solusinya manajer harus diukur berdasarkan pada
    yang dapat mereka kendalikan, termasuk pajak yang
    mereka tidak memiliki kendalinya.

45
KASUS I
  • Anda diminta untuk merancang pusat-pusat
    pertanggungjawaban PT. Adhi Busana pada sebuah
    perusahaan garment yang memiliki pabrik di
    Majalaya dan memiliki factory outlet di Jl.
    Martadinata, Jl. Ir. Juanda, dan Jl. Setia Budhi

46
KASUS II
  • Anda diminta untuk merancang pusat-pusat
    pertanggungjawaban PT. Aneka Usaha yang berbisnis
    bi bidang transportasi angkutantan Udara,
    Perhotelan dan pertanian kelapa sawit

47
KASUS III
  • Anda diminta untuk merancang pusat-pusat
    pertanggungjawaban PT. Bank Parahyangan yang
    berkantor pusat di Bandung dan beroperasi di
    Bandung, Cirebon dan Sukabumi
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com