Title: Transi 1
1Bab 5 Konsep Dasar
2Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk
- Menjelaskan pengertian dan fungsi konsep dasar.
- Menyebutkan sumber-sumber konsep dasar.
- Menyebutkan konsep-konsep dasar yang diajukan
dalam tiap sumber. - Menyebut berbagai konsep dasar yang tersedia
secara teoretis - Mendefinisi konsep dasar.
- Menjelaskan implikasi dianuntnya konsep dasar
terhadap standar akuntansi. - Memberi contoh pengaruh konsep dasar terhadap
standar akuntansi tertentu. - Menjelaskan manfaat konsep dasar.
3Konsep Dasar
- Konsep yang dianut dan dijadikan dasar dalam
penalaran dan perekayasaan. - Disebut dasar karena kalau dianut akan mempunyai
implikasi tertentu. - Standar pada umumnya dilandasi konsep dasar
tertentu. - Disebut dengan berbagai nama.
4Berbagai Nama
- Postulat (postulates)
- Asumsi dasar (basic assumptions)
- Sifat dasar (basic features)
- Prinsip mendasar/umum (pervasive/broad
principles) - Aksioma (axioms)
- Doktrin (doctrines)
- Konvensi (conventions)
- Fundamental (fundamentals)
- Premis dasar (basic premises)
- Kendala (constraints)
5Sumber Konsep Dasar
- IAI/IASC
- Paul Grady
- Accounting Principles Board (APB)
- Wolk, Tearney, dan Dodd
- Anthony, Hawkins, dan Merchant
- Paton dan Littleton
- Sumber lain (buku-buku akuntansi keuangan pada
umumnya termasuk buku-buku teori akuntansi)
6Mengapa isi berbeda antarsumber?
- Tujuan penulisan yang berbeda.
- Persepsi tentang lingkungan akuntansi yang
berbeda. - Suatu konsep dasar merupakan turunan dari konsep
dasar yang lain (perbedaan level konsep). - Pencampuran antara konsep dasar dan karakteristik
kualitatif informasi. - Perbedaan pengertian yang mencakupi konsep dasar.
7Konsep Dasar Paton dan Littleton
- Entitas bisnis atau kesatuan usaha (business
entity) - Kontinuitas usaha (continuity of activity)
- Penghargaan sepakatan (measured consideration)
- Kos melekat (costs attach)
- Upaya dan hasil/capaian (effort and
accomplishment) - Bukti terverifikasi dan objektif (verifiable,
objective evidence) - Asumsi (assumptions)
8Karakteristik Konsep Dasar PL
- Cukup mendasar
- Koheren (saling berkaitan secara logis)
- Menjelaskan konsep dasar lain yang merupakan
turunannya
Dijadikan basis pembahasan dalam buku ini.
91. Kesatuan Usaha
- Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dipandang
sebagai badan atau orang yang - berdiri sendiri,
- bertindak atas namanya sendiri, dan
- terpisah dari pemilik.
Konsep ini didukung secara administratif dan
yuridis. Batas kesatuan adalah ekonomik bukan
yuridis.
10Visualisasi Konsep Kesatuan Usaha
Kesatuan Usaha
Pemilik
terpisah
Akuntan
11Implikasi Konsep Kesatuan Usaha
- Perusahaan menjadi pusat perhatian akuntansi dan
subjek pelaporan - Hubungan perusahaan dan pemilik merupakan
hubungan bisnis sehingga perlu adanya
pertanggungjelasan - Ekuitas bermakna sebagai utang perusahaan
kepada pemilik (Gambar 5.2) - Pendapatan merupakan kenaikan aset (Gambar 5.3)
- Biaya merupakan penurunan aset (Gambar 5.3)
- Sistem berpasangan dalam pencatatan dan pelaporan
- Persamaan akuntansi bukan persamaan aljabar
- Statemen keuangan berartikulasi (Gambar 5.4)
122. Kontinuitas Usaha
- Kesatuan usaha akan berlangsung terus bila tidak
ada gejala atau rencana untuk membubarkannya. - Dipertimbangkan pada saat penyusunan statemen
keuangan. - Lawan/pasangan konsep likuidasi.
- Dasar validitas konsep
- Masa datang tidak pasti
- Kelangsungan hidup merupakan harapan umum
13Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
- Laba periodik menjadi informasi penting dalam
menilai daya melaba (earning power) - Statemen laba-rugi periodik merupakan penggalan
aliran laba jangka panjang sehingga bersifat
tentatif - Statemen laba-rugi periodik harus disajikan
secara komparatif atau serial - Fluktuasi laba tahunan adalah hal wajar sehingga
untung/rugi luar biasa harus masuk dalam statemen
laba-rugi (mendasari all-inclusive) - Neraca merupakan sarana untuk menunjukkan sisa
potensi jasa bukan nilai perusahaan
14Implikasi Konsep Kontinuitas UsahaGambar 5.6
- Dengan berjalannya waktu, makin ke kanan sumber
ekonomik kesatuan usaha akan semakin besar. - Aliran masuk pendapatan dan biaya tentunya juga
makin besar. - Karena neraca menunjukkan sisa potensi jasa pada
suatu saat, pengukuran pos-pos nya berbasis kos
historis.
153. Penghargaan Sepakatan
- Jumlah rupiah atau penghargaan sepakatan yang
terlibat dalam tiap transaksi atau pertukaran
merupakan pengukur dan bahan olah akuntansi yang
paling objektif. - Dasar validitas konsep
- Sebagian kegiatan perusahaan melibatkan
pertukaran - Kesepakatan dua pihak independen menjamin
- objektivitas dan keterandalan pengukuran.
16Kos sebagai Data Dasar/Bahan Olah
- Sepakatan dapat diartikan sebagai terukur atau
diukur oleh dua pihak yang independen. - Penghargaan sepakatan disebut juga dengan
agregat-harga (price-aggregate). - Penghargaan sepakatan atau agregat-harga netral
terhadap pihak yang bertransaksi. - Istilah cost dapat mengganti measured
consideration atau price-aggregate asalkan
dimaknai secara luas (in a broad sense). - Cost dalam arti luas dapat diserap menjadi kos
dan menjadi data dasar akuntansi dalam penyediaan
informasi semantik (lihat kembali Gambar 3.3). - Kos tidak sama maknanya dengan biaya (expense).
17Asumsi/Implikasi Penghargaan Sepakatan
- Pihak yang melakukan pertukaran merupakan pihak
yang independen dan setara dalam hal kemampuan
dan kehendak (arms length bargaining). - Satuan mata uang stabil.
- Kos merupakan pengukur bukan elemen statemen
keuangan. - Biaya tidak tepat sebagai padan kata cost.
- Kos merepresentasi besarnya jasa di balik angka
kos. - Kos merupakan pengukur semua elemen statemen
keuangan yang berbasis kos historis (Gambar 5.7).
18Konsep Kos Sebagai Data Dasar
Transaksi/kejadian
Penghargaan sepakatan
kos
Kesatuan usaha
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Pendapatan
Biaya
Untung
Rugi
Investasi dari pemilik
Investasi ke pemilik
Laba komprehensif
194. Kos Melekat
- Kos melekat pada objek yang direpresentasinya.
Gabungan berbagai objek untuk membentuk objek
baru hanya memerlukan gabungan kos yang melekat
pada tiap objek pembentuk. - Dasar validitas konsep
- Tujuan penelusuran kos adalah untuk merunut
upaya - Kos dapat dipecah dan digabung seakan-akan
- mempunyai daya saling mengikat
- Dilandasi kos terkandung (embodied cost)
20Kos Terkandung versus Kos Penggantian
Rp3.000
Kos terkandung (embodied)
Rp1.500
Berapa kos objek yang nyatanya sekarang ini ada
di tangan?
Rp500
Seandainya objek ini tidak dimiliki sekarang,
berapa jumlah rupiah untuk memperolehnya?
Rp1.000
?
Kos penggantian (displacement)
21Implikasi Kos Melekat
- Aliran fisis operasi direpresentasi dalam aliran
kos. - Kos mengalami tiga tahap perlakuan pemerolehan,
penelusuran, dan pembebanan. - Penggabungan kos tidak memperhitungkan/ mengakui
tambahan utilitas objek yang diikuti. - Manfaat baru diakui setelah ada kesepakatan pihak
independen terhadapnya (Gambar 5.8). - Produk menjadi wadah penggabungan kos yang mudah
dikaitkan dengan produk. - Perioda menjadi wadah penggabungan kos yang tidak
mudah dikaitkan dengan produk.
225. Upaya dan Hasil
- Biaya merupakan upaya dalam rangka mencapai hasil
atau capaian berupa pendapatan. Jadi, biaya
(penyerahan barang dan jasa) menimbulkan
pendapatan bukan sebaliknya, pendapatan
menanggung biaya. - Dasar validitas konsep
- Untuk mendapatkan sesuatu orang harus berusaha.
- Pada umumnya, orang mengharapkan upayanya
- membuahkan hasil.
- Upaya dilakukan dengan senang hati dan bukan
beban, - siksaan, atau cobaan.
- Hasil pada umumnya sepadan dengan upaya.
23Implikasi Upaya dan Hasil
- Perlunya basis asosiasi untuk penentuan laba yang
bermakna. - Produk merupakan penakar untuk mengasosiasi
pendapatan dan biaya yang ideal. - Laba akuntansi merupakan residual hasil
penandingan. - Hanya kos aktual yang ditandingkan.
- Dianutnya asas akrual.
- Depresiasi merupakan bagian dari upaya.
- Penandingan upaya dan hasil dari perspektif
jangka panjang.
246. Bukti Terverifikasi dan Objektif
Kebermanfaatan informasi akan tinggi kalau
informasi didukung dengan bukti yang objektif dan
dapat diuji kebenarannya. Terverifikasi
memungkinkan orang untuk meyakinkan kebenaran
akan sesuatu. Objektif penentuan kebenaran
didasarkan atas fakta bukan subjektivitas. Akunta
nsi mendasarkan diri pada objektivitas relatif
sesuai dengan keadaan yang melingkupi.
25Implikasi Bukti Terverifikasi dan Objektif
- Menentukan tingkat kewajaran dalam pengauditan.
- Tingat keobjektifan bukti harus dilihat dalam
perspektif jangka panjang. - Bukti dalam akuntansi tidak harus sama dengan
bukti yuridis. - Keterverifikasian dan keobjektifan bukti dalam
akuntansi bersifat relatif atau bertingkat
(terbaik diperoleh) bukannya mutlak.
266. Asumsi
Konsep dasar merupakan asumsi atau paling tidak
dilandasi oleh asumsi-asumsi tertentu.
- Harapan atau pengalaman umum menjadi landasan
konsep kontinuitas usaha. - Perioda satu tahun diasumsi tidak terlalu pendek
atau panjang. - Kos sebagai pengukur dilandasi asumsi bahwa orang
bertindak rasional. - Unit moneter digunakan sebagai pengukur
didasarkan pada asumsi bahwa mata uang stabil. - Penekanan pada penentuan laba didasarkan pada
asumsi bahwa tujuan umum perusahaan adalah
mencari laba.
27Konsep Dasar Penting Lain
- Pengakuan hak milik pribadi
- Keanekaragaman antarentitas
- Konservatisma
- Pengendalian internal menjamin keterandalan data
28Konservatisma
Sikap dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara
mengambil keputusan atas dasar munculan yang
terjelek. Implikasi akuntansi Dalam kondisi
ketidakpastian, akuntansi akan memilih perlakuan
atau menentukan standar atas dasar munculan yang
kurang menguntungkan. Akibatnya, biaya/rugi
segera diakui walaupun belum pasti terjadi
sementara pendapatan/untung tidak diantisipasi
atau diakui walaupun cukup pasti terjadi.
29Manfaat Konsep Dasar
- Menjadi komponen argumen dalam penalaran logis
pada tingkat perekayasaan, penetapan standar,
atau penerapan standar. - Terrefleksi di basis penyimpulan (basis for
conclusion) dalam rerangka konseptual sebagai
hasil perekayasaan. - Terrefleksi di latar belakang penyimpulan
(background information) dalam pernyataan
standar akuntansi. - Terrefleksi di kebijakan akuntansi (accounting
policy) perusahaan dalam buku pedoman akuntansi.
30Dosen bukan dewa pengetahuan yang merampas proses
belajar dan berpikir mahasiswa. Dosen adalah
fasilitator, motivator, dan inspirator.