PENGELOLAAN LIMBAH - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

PENGELOLAAN LIMBAH

Description:

PENGELOLAAN LIMBAH Proses aerob Prosesnya lebih lama Membutuhkan oksigen yang banyak Memerlukan bantuan Aerator untuk suplay oksigen Memerlukan bak penampung yang ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:587
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 36
Provided by: ariy7
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: PENGELOLAAN LIMBAH


1
PENGELOLAAN LIMBAH
2
Pengelolaan limbah
  • Pengertian
  • Limbah/waste adalah sisa hasil kegiatan manusia
  • Berdasarkan bentuk digolongkan mjd
  • Limbah padat (sampah)
  • Limbah cair

3
Pengelolaan limbah
  • Berdasarkan sifat digolongkan mjd
  • Limbah organik
  • Limbah anorganik
  • Berdasarkan sumber digolongkan mjd
  • LImbah industri
  • Limbah rumah tangga (domestik)

4
Pengelolaan limbah
  • Karakteristik limbah
  • Limbah organik
  • Dapat terdegradari oleh proses degradasi oleh
    mikroba
  • Mengandung unsur C,H,O,N,S,P
  • Biasanya berasal dari makhluk hidup (daun-daun,
    sisa makanan, lemak, daging, air cucian beras,
    dll)
  • Biasanya lebih banyak berasal dari rumah tangga.
  • Dapat terdegradasi alami namun memerlukan
    penampungan

5
Pengelolaan limbah
  • Limbah anorganik
  • Tidak dapat terdegradari oleh proses degradasi
    oleh mikroba
  • Tidak mengandung unsur C,H,O,N,S,P (sintetis)
  • Biasanya berasal dari hasil reaksi dan proses
    kimia (plastik, botol, karet, dll)
  • Biasanya lebih banyak berasal dari industri atau
    pun penggunaan produk industri.
  • Dapat terdegradasi namun memerlukan perlakuan
    khusus.

6
Pengelolaan limbah
  • Pengelolaan limbah rumah tangga
  • Karakteristik
  • Limbah cair
  • Berupa air sisa dari proses Mandi, Cuci dan kakus
  • Sifatnya organik
  • Banyak mengadung phospat dan sulfat (dari
    detergent)
  • Dapat teregradasi alami
  • Memerlukan saluran pembuangan limbah
  • Contoh air bekas cucian, mandi, dll

7
Pengelolaan limbah
  • Limbah padat
  • Sebagaian besar berupa sisa makanan dan sayuran
  • Sebagian berupa sampah anorganik
  • Pengolahan sederhana dengan ditimbun dan akan
    terbentuk kompos.
  • Dibakar atau dijual untuk di daur ulang

8
Pengelolaan limbah
  • Jamban
  • Jamban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan
    pokok manusia.
  • Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk
    memelihara kesehatan dengan membuat lingkungan
    tempat hidup yang sehat. Dalam pembuatan jamban
    sedapat mungkin harus diusahakan agar jemban
    tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain
    itu, kontruksi yang kokoh dan biaya yang
    terjangkau perlu dipikirkan dalam membuat jamban.

9
Pengelolaan limbah
  • Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam
    pembuatan jamban adalah sabagai berikut
  • Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumber-sumber
    air minum, dan permukaan tanah yang ada disekitar
    jamban
  • Menghindarkan berkembangbiaknya/tersebarnya
    cacing tambang pada permukaan tanah
  • Tidak memungkinkan berkembang biaknya lalat dan
    serangga lain
  • Menghindarkan atau mencegah timbulnya bau dan
    pemandangan yang tidak menyedapkan
  • Mengusahakan kontruksi yang sederhana, kuat dan
    murah
  • Mengusahakan sistem yang dapat digunakan dan
    diterima masyarakat setempat.

10
Pengelolaan Limbah
  • Dalam penetuan letak kakus ada dua hal yang perlu
    diperhatikan yaitu jarak terhadap sumber air dan
    kakus. Penentuan jarak tergantung pada
  • Keadaan daerah datar atau lereng
  • Keadaan permukaan air tanah dangkal atau dalam
  • Sifat, macam dan susunan tanah berpori atau
    padat, pasir, tanah liat atau kapur.

11
Pengelolaan Limbah
  • Di Indonesia pada umumnya jarak yang berlaku
    antara sumber air dan lokasi jamban berkisar
    antara 8 s/d 15 meter atau rata-rata 10 meter.
  • Dalam penentuan letak jamban ada tiga hal yang
    perlu diperhatikan
  • Bila daerahnya berlereng, kakus atau jamban harus
    dibuat di sebelah bawah dari letak sumber air.
    Andaikata tidak mungkin dan terpaksa di atasnya,
    maka jarak tidak boleh kurang dari 15 meter dan
    letak harus agak ke kanan atau kekiri dari letak
    sumur.

12
Pengelolaan Limbah
  • Bila daerahnya datar, kakus sedapat mungkin harus
    di luar lokasi yang sering digenangi banjir.
    Andaikata tidak mungkin, maka hendaknya lantai
    jamban (diatas lobang) dibuat lebih tinggidari
    permukaan air yang tertinggi pada waktu banjir.
  • Mudah dan tidaknya memperoleh air.

13
Pengelolaan Limbah
  • Dalam bab ini ada 5 cara pembuatan jamban/kakus
    yang memenuhi
  • persyaratan tersebut di atas, yaitu
  • kakus/jamban sistem cemplung atau galian
  • Jamban sistem leher angsa
  • Jamban septik tank ganda
  • Kakus Vietnam
  • Kakus sopa sandas

14
Pengelolaan Limbah
  • kakus/jamban sistem cemplung atau galian
  • Jamban dengan bentuk sederhana
  • Hanya membutuhkan sebuah lubang/galian dan
    diatasnya diberikan penutup dengan lubang
    dudukan.
  • Keuntungan, murah dan mudah dalam pembuatannya
  • Kerugian,
  • vektor dan hewan lainnya dapat masuk ke dalam
    galian
  • Berbau
  • Harus berpindah saat sudah penuh.
  • Berbahaya bila bangunan tidak kuat

15
Pengelolaan Limbah
  • Jamban Leher Angsa
  • Sistem ini sesuai untuk daerah yang mudah
    mendapatkan air bersih. Pada jamban leher angsa
    tinja tidak langsung jatuh ke lubang penampungan
    kotoran. Lubang pembuangan kotoran dilengkapi
    dengan mangkokan seprti leher angsa. Bila pada
    mangkokan tersebut dituangi air, pada bagian
    leher angsa akan tertinggal air yang menggenang
    yang berfungsi sebagai penutup lubang.
  • Keuntungan bau dan vektor tidak dapat keluar
    atau masuk
  • Kerugian memerlukan biaya yang lebih dan daerah
    yang banyak air.

16
Pengelolaan Limbah
  • Kontruksi kakus sistem leher angsa ada 3 macam
  • Bak penampungan kotoran langsung di bawah lubang
    pembuangan.
  • Bak penampungan kotoran di samping bawah lubang
    pembuangan dengan penghubung pipa saluran dan bak
    resapan.
  • Seperti 2 dimana bak resapan sebagai penyaring.

17
Pengelolaan Limbah
18
Pengelolaan Limbah
19
Pengelolaan Limbah
20
Pengelolaan Limbah
21
Pengelolaan Limbah
22
Pengelolaan Limbah
23
Pengelolaan Limbah
24
Pengelolaan Limbah
25
Pengelolaan Limbah
  • Penggunaan
  • Siramkan air pada mangkokan leher angsa supaya
    tidak lengket
  • Jongkok atau duduk diatas kloset untuk
    melaksanakan hajat.
  • Setelah selesai guyur dengan air secukupnya
    sampai kotoran bersih

26
Pengelolaan Limbah
  • Pemeliharaan
  • Pakailah karbol pada saat membersihkan lantai
    agar bebas penyakit.
  • Hindarkan menyiram air sabun ke dalam bak
    pembuangan/atau ke dalam kloset agar bakteri
    pembusuk tetap berperan aktif.
  • Lantai, kloset jamban harus selalu dalam keadaan
    bersih.
  • Jangan menggunakan alat pembersih yang keras agar
    kloset tidak cepat rusak.
  • Jangan membuang kotoran yang tidak mudah larut ke
    dalam air misal kertas, kain bekas, dll.

27
Pengelolaan Limbah
  • Keuntungan
  • Lebih sehat, bersih dan punya nilai keleluasaan
    pribadi yang tinggi.
  • Karena proses pembusukan dan sistem resapan, bak
    tidak cepat penuh.
  • Timbulnya bau dapat dicegah oleh genangan air
    dalam leher angsa.
  • Dapat dipasang di luar atau di dalam rumah.
  • Dapat dipakai secara aman bagi anak-anak.
  • Bila penuh dapat dikuras/dikosongkan.

28
Pengelolaan Limbah
  • Kerugian
  • Selalu menguras bila bak penampung penuh lumpur.
  • Biayanya cukup mahal dan perlu keahlian teknis.
  • Bagi masyarakat yang belum biasa menggunakan
    perlu bimbingan.

29
PENGELOLAAN LIMBAH
  • Pengolahan limbah terdiri dari Fisik, kimia dan
    biologi
  • Parameter yang biasa digunakan dalam pengolahan
    limbah
  • BOD (Biologycal Oxigen Demand)
  • DO ( Dissolved Oxigen)
  • TSS (total Suspenden solid)
  • SS (suspended solid)
  • Ph
  • COD (Chemical Oxygen Demand), dll

30
Pengelolaan Limbah
  • Secara Kimia
  • Koagulasi
  • Prinsipnya adalah pengendapan TSS (total
    suspended solid) untuk mengurangi kekeruhan
  • Proses gravitasi
  • Dengan koagulasi
  • Penambahan koagulan sehingga terbentuk
    butiran-butiran yang lebih besar dan mempunyai
    masa jenis yang lebih besar dari air sehingga
    dapat mengendap
  • Zat yang digunakan biasanya tawas atau kapur.
  • Agar dapat bereaksi efektif dibantu dengan
    pengadukan

31
Pengelolaan Limbah
  • Proses fisik
  • Sedimentasi
  • Proses pengendapan TSS secara gravitasi
  • Dibuatkan bak dengan alas yang miring atau
    membentuk kerucut sebagai tempat lumpur
  • Filtrasi
  • Proses penyaringan SS yang belum mengendap pada
    proses koagulasi dan sedimentasi
  • Media yang digunakan adalah pasir, arang aktif,
    zeolit, dll

32
Pengelolaan Limbah
  • Proses Biologi
  • Dari hasil penelitian JICA (1990) diperoleh hasil
    limbah buangan rumah tangga adalah 118
    liter/orang/hari, dengan konsentrasi BOD 236 mg/L
  • BOD Biologycal Oxigen Demand
  • Kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk
    menguraikan zat organik di dalam limbah

33
Pengelolaan Limbah
  • DO Dissolved Oxigen
  • Jumlah Oksigen yang terlarut di dalam limbah
  • Proses degradasi limbah organik dipengaruhi oleh
    keberadaan bakteri Aerob, anaerob dan fakultatif.
  • Bakteri aerob membutuhkan Oksigen untuk
    metabolisme
  • Bakteri anaerob tidak membutuhkan oksigen dalam
    metabolisme
  • Bakteri fakultatif dapat hidup dan metabolisme
    pada aerob dan anaerob

34
Pengelolaan Limbah
  • Proses aerob
  • Prosesnya lebih lama
  • Membutuhkan oksigen yang banyak
  • Memerlukan bantuan Aerator untuk suplay oksigen
  • Memerlukan bak penampung yang besar dan lokasi
    yang luas
  • Menghasilkan CO2 dan H2O
  • Menghasilkan Lumpur

35
Pengelolaan Limbah
  • Proses anaerob
  • Prosesnya lebih Cepat
  • Tidak membutuhkan
  • Tidak memerlukan bantuan Aerator untuk suplay
    oksigen
  • Tidak memerlukan bak penampung yang besar dan
    lokasi yang luas cukup bak yang tertutup dan
    kedap udara
  • Menghasilkan CH4 dan H2S
  • Menghasilkan lumpur
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com