SIATEM PENDIDIKAN NASIONAL - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

SIATEM PENDIDIKAN NASIONAL

Description:

SIATEM PENDIDIKAN NASIONAL Oleh: Azizah Choirunnisa (20100720024) Eka Kurniawati (20100720078) Rini Nurul Islami (20100720020) Tia FH (20100720088) – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:655
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 19
Provided by: Tyas1
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: SIATEM PENDIDIKAN NASIONAL


1
SIATEM PENDIDIKAN NASIONAL
Oleh Azizah Choirunnisa (20100720024) Eka
Kurniawati (20100720078) Rini Nurul
Islami (20100720020) Tia FH (20100720088) Umi
Hanisa (20100720016) Wahyu Prastiyani (2010072
0022)
2
  • Sistem pendidikan nasional setiap bangsa
    berdasarkan pada dan dijiwai oleh kebudayaan
    masing-masing bangsa yang sarat dengan
    nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang melalui
    sejarah.

3
  • Sistem pendidikan nasional Indonesia disusun
    belandaskan pada kebudayaan bangsa Indonesia,
    Pancasila, dan UUD 1945 sebagai kristalisasi
    nilai-nilai hidup bangsa Indonesia.

4
  • Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
    berakar pada kebudayaan Indonesia dan berdasar
    kepada pencapaian tujuan pembangunan nasional
    Indonesia.
  • Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan
    komponen pendidikan yang saling terkait secara
    terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
    nasional. (Sisdiknas No. 20 Th. 2003)

5
  • Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional
    dilaksanakan melalui bentuk-bentuk kelembagaan
    beserta program-programnya.

6
  • Kelembagaan Pendidikan
  • Jalur Pendidikan
  • Jalur Pendidikan Sekolah,
  • Jalur Pendidikan Luar Sekolah.
  • Jenjang Pendidikan
  • Jenjang Pendidikan Dasar
  • Jenjang Pendidikan Menengah
  • Jenjang Pendidikan Tinggi

7
Program Pendidikan Nasional
  • Jenis Program Pendidikan Nasional
  • Pendidikan Umum,
  • Pendidikan Kejuruan,
  • Pendidikan Luar Biasa,
  • Pendidikan Kedinasan,
  • Pendidikan Keagamaan.

8
  • Kurikulum Program Pendidikan
  • Dalam hubungan dengan pembangunan nasional,
    kurikulum pendidikan nasional mengisi upaya
    pembentukan SDM untuk pembangunan. Dalam kaitan
    ini, kurikulum mengandung dua aspek (UU RI No. 20
    Tahun 2003 Pasal 36 Ayat 1 dan 2), yaitu
  • aspek kesatuan nasional
  • aspek lokal
  • Kurikulum Nasional
  • Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 36 Ayat 3
    menyatakan bahwa kurikulum disusun dengan
    memperhatikan
  • peningkatan iman dan takwa
  • peningkatan akhlak mulia
  • peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat
    peserta didik
  • keragaman potensi daerah dan lingkungan
  • tuntutan pembangunan daerah dan nasional 
  • tuntutan dunia kerja
  • perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
    seni 
  • agama
  • dinamika perkembangan global dan
  • persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

9
  • Kurikulum menjembatani tujuan pendidikan nasional
    dengan tujuan satuan pendidikan yang dapat
    dilakukan dengan praktek belajar riil di
    lapangan/sekolah. Dalam hubungan ini Soedijarto
    (Soedijarto, 1991 145) merinci kurikulum atas
    lima tingkata, yaitu
  • Tujuan institusional, yang menggambarkan berbagai
    kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik
    dari suatu satuan pendidikan.
  • Kerangka materi yang memberikan gambaran tentang
    bidang-bidang pelajaran yang perlu dipelajari
    peserta didik untuk menguasai serangkaian
    kemampuan yang disebut struktur program
    kurikulum.
  • Garis besar materi dari suatu bidang pelajaran
    yang telah dipilih, biasa disebut GBPP atau
    silabi.
  • Panduan dan buku-buku pelajaran yang disusun
    untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran.
  • Bentuk dan jenis kegiatan pembelajaran yang
    dialami oleh peserta didik, yaitu strategi
    mengajar.

10
  • Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 37 Ayat 1
    menyebutkan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
    menengah wajib memuat
  • pendidikan agama
  • pendidikan kewarganegaraan
  • bahasa
  • matematika
  • ilmu pengetahuan alam
  • ilmu pengetahuan sosial
  • seni dan budaya
  • pendidikan jasmani dan  olahraga 
  • keterampilan/kejuruan dan
  • muatan lokal.
  • Ayat 2 menyatakan bahwa kurikulum pendidikan
    tinggi wajib memuat
  • pendidikan agama
  • pendidikan kewarganegaraan dan
  • bahasa.

11
Ciri-ciri kurikulum nasional
  1. Diberlakukan sama pada setiap macam satuan
    pendidikan di seluruh Indonesia.
  2. Ditetapkan oleh pemerintah.
  3. Tujuannya untuk menggalang kesatuan nasional dan
    pengendalalian mutu pendidikan secara nasional.

12
  • Kurikulum Muatan Lokal
  • Latar belakang
  • Kenyataan menunjukkan bahwa setiap daerah
    Indonesia memiliki ciri khas mengenai adat
    istiadat, tata cara dan tata krama pergaulan,
    kesenian, bahasa (lisan maupun tulisan),
    kerajinan, dan nilai-nilai kehidupannya
    masing-masing. Oleh karena itu, keanekaragaman
    ciri khas daerah perlu dilestarikan dan
    dikembangkan melalui upaya pendidikan yang
    nantinya akan memelihara jalinan antara sekolah
    dengan lingkungannya. Dan dalam pengembangan
    kurikulum sekolah, daerah perlu dilibatkan, agar
    sekolah berkesempatan menyusun program muatan
    lokal yang sesuai untuk lingkungannya.
  • Kesungguhan pemerintah dalam merealisasikan
    pemikiran mengenai muatan lokal tersebut, yang
    dimulai pada sekolah dasar, diwujudkan dalam
    Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
    No. 0412/U/1987 Tanggal 11 Juli 1987 tentang
    Penerapan Muatan Lokal Sekolah Dasar. Kemudian
    disusul dengan penjabaran pelaksanaanya dalam
    keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
    Menengah No. 173/C/Kep/87 Tanggal 7 Oktober 1987.

13
  • Pengertian muatan lokal
  • Muatan lokal yaitu program pendidikan yang isi
    dan media penyampaiannya dikaitkan dengan
    lingkungan alam, lingkungan sosial, dan
    lingkungan budaya serta kebutuhan daerah. Isi dan
    media penyampaian muatan lokal diambil dari dan
    menggunakan sumber lingkungan yang dekat dengan
    kehidupan peserta didik.
  • Tujuan muatan lokal
  • Dalam hubungannya dengan kepentingan nasional,
    muatan lokal dapat
  • Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan yang
    khas daerah.
  • Mengubah nilai dan sikap masyarakat terhadap
    lingkungan ke arah yang positif.
  • Dari sudut kepentingan peserta didik, muatan
    lokal dapat
  • Mengakrabkan dan meningkatkan pemahaman peserta
    didik terhadap lingkungannya sehingga mereka
    tidak asing dengan lingkungannya.
  • Menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang
    dipelajari untuk memecahkan masalah yang
    ditemukan di lingkungan sekitarnya.
  • Memanfaatkan sumber belajar yang kaya yang
    terdapat di lingkungannya.
  • Mempermudah peserta didik menyerap materi
    pelajaran.

14
  • Faktor Penghambat Pelaksanaan Muatan Lokal
  • Sifat dari pelajaran Muatan Lokal itu sendiri
    sebagian besar memberi tekanan pada pembinaan
    tingkah laku afektif dan psikomotor.
  • Dilihat dari segi ketenagaan, pelaksanaan Muatan
    Lokal memerlukan pengorganisasian secara khusus
    karena melibatkan pihak-pihak lainselain sekolah.
    Untuk itu mungkin team teaching sebagai suatu
    alternatif dapat dipikirkan pengembangannya. Di
    samping cara-cara mengajar yang rutin oleh guru
    kelas, harus ada kerjasama yang terpadu antara
    pembina, pelaksana lapangan, dan nara sumber.
    Padahal penggunaan team teaching belum
    memasyarakat di dalam tradisi pelajaran di
    sekolah.
  • Dilihat dari proses belajar mengajar, masih
    banyak guru-guru yang belum akrab dengan
    pendekatan keterampilan proses dan CBSA sehingga
    menghambat kelancaran implementasi Muatan Lokal.
  • Sistem ujian akhir dan ijazah yang
    diselenggarakan di sekolah-sekolah umumnya
    menciptakan iklim pengajaran yang memberikan
    tekanan lebih pada mata pelajaran akademik
    sehingga akan berdampak negatif pada pelaksanaan
    Muatan Lokal.
  • Penunjang pelaksanaan Muatan Lokal kebanyakan
    tidak dimiliki sekolah, dan mungkin juga tidak
    tersedia di masyarakat.

15
  • Faktor Penunjang Pelaksanaan Muatan Lokal
  • Adanya keinginan dari kebanyakan peserta didik
    untuk cepat memperoleh bekal kerja apapun yang
    membawa hasil.
  • Materi Muatan Lokal yang dapat dijadikan sasaran
    belajar cukup banyak tersedia, baik macamnya
    maupun penyebarannya di semua daerah, sehingga
    penentu daerah perintis tidak sulit.
  • Adanya materi Muatan Lokal yang sudah tercantum
    sebagai materi kurikulum dan sudah dilaksanakan
    secara rutin, hanya tinggal pembenahan
    efektifitas yang perlu ditingkatkan (misalnya
    pelajaran bahasa daerah).
  • Media massa khususnya TV sudah tidak sulit untuk
    dimanfaatkan guna penyebaran informasi berupa
    contoh-contoh model pelaksanaan Muatan Lokal yang
    berhasil, dengan demikian ide tentang Muatan
    Lokal lebih cepat memasyarakat.

16
  • Upaya Pembangunan Pendidikan Nasional
  • 1. Jenis Upaya Pembaruan Pendidikan
  • Pembaruan Landasa Yuridis
  • Pembaruan Kurikulum
  • Pembaruan Pola Masa Studi
  • Pembaruan Tenaga Kependidikan

17
  • 2. Dasar dan Aspek Legal Pembangunan Pendidikan
    Nasional
  • UUD 1945 sebagai landasan yuridis merupakan
    hokum tertinggi dari organisasi kenegaraan yang
    memuat garis besar, dasar, dan tujuan Negara.
    Sifatnya lestari, dalam arti menjadi petunjuk
    untuk hidup bangsa dalam jangka waktu relati
    panjang dan bahkan jika memungkinkan selama
    Negara berdiri. Dasar dan aspek legal pembangunan
    pendidikan nasional berupa ketentuan-ketentuan
    yuridis yang menjadi dasar, acuan, serta mengatur
    penyelenggaraan sistem pendidikan nasional,
    seperti Pancasila, UUD 1945, peraturan
    pemerintah, dan lain-lain.
  • Pancasila seperti yang tercantum dalam
    pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian, tujuan,
    dan pandangan hidup bangsa. Oleh karena itu,
    sistem pendidikan nasional yang mempunyai misi
    mencerdaskan kehidupan bangsa agar tercipta
    kesejahteraan umum, dan dapat ikut melaksanakan
    ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
    perdamaian abadi, dan keadilan sosial,
    sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945,
    berlandaskan Pancasila dan berdasar pada UUD 1945.

18
  • Pendidikan nasional Indonesia memiliki cirri
    khas sehingga berbeda dengan sistem pendidikan
    nasional bangsa lain. Kekhasan ciri sistem
    pendidikan nasional Indonesia tersebut tampak
    pada landasan, dasar penyelenggaraan, dan
    perkembangannya. Landasan dan dasarnya menjiwai
    sistem pendidikan. Sedangkan pola penyelenggaraan
    dan perkembangannya member warna atau corak.
    Penyelenggaraan terwujud pada jalur, jenjang, dan
    jenis pendidikan. Karena pendidikan berfungsi
    menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan,
    sedangkan pembangunan sendiri mengalami
    perkembangan maka system pendidikan nasional juga
    selalu dikembangkan. Pengembangan system
    pendidikan nasional pasti berdasar pada aspek
    legal.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com