Title: DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
1Contextual Teaching and Learning
(CTL)
- DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
- DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
- LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH
- 2004
2DASAR FILOSOFI
- Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi
sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks
yang terbatas (sempit), dan tidak
sekonyong-konyong. - Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta,
konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan
diingat. - Manusia harus mengkontruksikan pengetahuan
pengetahuan itu dan memberi makna melalui
pengalaman nyata.
Muchlas Yusak
3Pendekatan Kontekstual(Contextual Teaching and
Learning)
- konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata siswa - mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
dan masyarakat, dan - pengetahuan diperoleh dari usaha siswa
mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan
keterampilan barunya ketika ia belajar
LPMP Jateng
4Hakikat Pembelajaran Kontekstual
- Konsep belajar yang melibatkan tujuh komponen
utama belajar efekttif - - konstruktivisme (Contructivism)
- - bertanya (Questioning)
- - menemukan (Inquiry)
- - masyarakat belajar (learning
- community)
- - pemodelan (Modelling)
- - refleksi (reflection)
- - penilaian sebenarnya (Authentic
- Assessment)
Muna .2004
5Konstruktivisme (Constructivism)
- Manusia harus mengkonstruksikan pengetahuan itu
dan memberi makna melalui pengalaman nyata - Struktur pengetahuan dikembangkan dalam otak
manusia melalui dua cara, yaitu asimilasi atau
akomodasi
LPMP Jawa Tengah
6Proses Asimilasi dan Akomodasi
Hal Baru (benda, peristiwa, gagasan)
Penguatan
Cocok
Awalnya mengingat konsep yang telah dimiliki
Mengerti
Asimilasi
Tidak cocok
Keseimbangan
Cocok
Ketidak seimbangan
Adaptasi (belajar)
transformasi
Jalan buntu (tidak mengerti)
Akomodasi
Muchlas Yusak
7Dalam pandangan konstruktivisme, Strategi
memperoleh lebih diutamakan dibandingkan
seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat
pengetahuan
- Tugas Guru adalah memfasilitasi dengan
- Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi
siswa - Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan
idenya sendiri - Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka
sendiri dalam belajar
Muna .2004
8Mengapa Konstruiktivisme?
- Lebih bermakna
- Pembelajaran tidak sia-sia
- Interaksi sosial (social interaction)
- Membuat masuk akal (sense making)
- Pengetahuan dikonstruksikan dari pengalaman
- Menekankan aktivitas hands-on dan minds-on
LPMP Jawa Tengah
92. Menemukan (Inquiry)
Observasi (Observation )
Bertanya (Questioning)
Mengajukan dugaan (Hiphotesis)
Pengumpulan Data (Data gathering)
Penyimpulan (Conclusion)
MUCHLAS YUSAK
10Langkah-langkah kegiatan menemukan (Inkuiri)
- Merumuskan masalah
- Mengamati atau melakukan observasi
- Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan,
gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya - Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya
pada pembaca, teman sekelas, guru, atau audien
yang lain
11Nilai positip belajar penemuan
- Pengetahuan bertahan lama dan lebih mudah diingat
- Konsep atau prinsip yang ditemukan lebih mudah
diterapkan pada situasi-situasi baru - Meningkatkan penalaran dan kemampuan untuk
berpikir secara bebas - Melatih keterampilan kognitif siswaq untuk
menemukan dan memecahkan masalah tanpa
pertolongan orang lain - Membangkitkan keingintahuan siswa
- Memberi motivasi untuk bekerja terus sampai
menemukan jawabannya
123. Bertanya (Questioning)
- Kegiatan bertanya berguna untuk
- Menggali informasi
- Mengecek pemahaman siswa
- Membangkitkan respon kepada siswa
- Mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa
- Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa
- Memfokuskan perhatian siswa
- Membangkitkan lebih banyak pertanyaan
- Menyegarkan kembali pengetahuan siswa
134. Masyarakat Belajar(Learning Community)
- Hasil belajar diperoleh dari kerjasama dengan
orang lain - Hasil belajar diperoleh dari sharing antar
teman/kelompok - Pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok, yang
pandai membantu yang lemah - Kolaborasi dengan mendatangkan ahli
- Masyarakat belajar dapat terjadi jika ada proses
komunikasi dua arah - Setiap orang dapat menjadi sumber belajar
145. Pemodelan (Modelling)
- Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau
pengetahuan tertentu , ada model yang bisa
ditiru, sebagai model bisa guru, siswa atau orang
lain/luar
LPMP Jawa Tengah
156. Refleksi (Reflection)
- Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang
baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang
apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu - Realisasinya
- pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh
hari itu - catatan atau jurnal di buku siswa
- kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari
itu - diskusi
- hasil karya
MUNA 2004
167. Penilaian yang sebenarnya (Authentic
Assessment)
- Assessment adalah proses pengumpulan berbagai
data yang dapat memberikan gambaran perkembangan
belajar siswa yang akan dipakai oleh guru untuk
mengetahui apakah proses pembelajaran yang
dialami benar - Autehentic Assessment
- Menekankan apakah anak-anak belajar, bukan apa
yang sudah diketahui
17Karakteristik Authentic Assessment
- Dilaksanakan selama dan sesudah proses
pembelajaran berlangsung - Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif
- Yang diukur keterampilan dan performansi, bukan
mengingat fakta - Berkesinambungan
- Terintegrasi
- Dapat digunakan sebagai feed back
18Sasaran penilaian sebagai dasar menilai prestasi
siswa
- Proyek/kegiatan dan laporannya
- Pekerjaan Rumah
- Kuis
- Karya siswa
- Presentasi atau penampilan siswa
- Demonstrasi
- Laporan
- Jurnal
- Hasil Tes tertulis
- Karya Tulis
19Lima Elemen Pembelajaran Kontekstual(Zahorik,
1995, 14-22)
- 1. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada
(activating knowledge) - 2. Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring
knowledge) dengan cara mempelajari secara
keseluruhan dulu, kemudian memperhatikan
detailnya
20lanjutan
- 3. Pemahaman pengetahuan (understanding
knowledge) yaitu - dengan cara menyusun
- a. konsep sementara (hipotesis)
- b. melakukan sharing untuk validasi
- c. revisi konsep dan pengembangan
- 4. Mempraktekkan pengetahuan dan
- pengalaman tersebut (applying
- knowledge)
- 5. Melakukan refleksi (reflecting
- knowledge) terhadap strategi
- pengembangan pengetahuan tersebut
21Karakteristik Pembelajaran
- Kerja sama
- Saling menunjang/mendukung
- Menyenangkan, tidak membosankan
- Belajar dengan bergairah
- Pembelajaran terintegrasi
- Menggunakan berbagai sumber
- Siswa aktif
- Berbagi dengan teman
- Siswa kritis, guru kreatif
- Dinding kelas lorong-lorong penuh dengan hasil
karya siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor,
dll - Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor,
tetapi hasil karya siswa, laporan hasil
praktikum, karangan siswa dll
22Strategi Pengajaran yang berasosiasi dengan CTL
- CBSA
- Pendekatan proses
- Life Skills Education
- Authentic Instruction
- InquiryBased Learning
- ProblemBased Learning
- CooperativeLearning
- Service Learning
Muna.2004
23Kata-kata Kunci Pembelajaran CTL
- Real-World Learning
- Mengutamakan pengalaman nyata
- Berpikir tingkat tinggi
- Berpusat pada siswa
- Siswa aktif, kritis, dan kreatif
- Pengetahuan bermakna dalam kehidupan
- Dekat dengan kehidupan nyata
- Perubahan perilaku
24lanjutan
- Siswa praktek, bukan menghafal
- Learning bukan Teaching
- Pendidikan (Education), bukan pengajaran
(Instruction) - Pembentukan manusia
- Memecahkan masalah
- Siswa acting, guru mengarahkan
- Hasil belajar diukur dengan berbagai cara bukan
hanya dengan tes
25Penerapan dalam kelas
- Kembangkan pemikiran belajar bermakna, belajar
penemuan, mengkonstruksikan sendiri pengetahuan
dan keterampilan - Laksanakan kegiatan inkuiri
- Kembangkan sifat ingin tahu dengan bertanya
- Ciptakan masyarakat belajar
- Hadirkan model
- Lakukan refleksi
- Lakukan penilaian sebenarnya
LPMP Jawa Tengah
26Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan
Pendekatan Tradisional
- Pendekatan CTL
- 1. Siswa aktif terlibat
- 2. Belajar dengan kerja sama
- 3. Berkait dengan kehidupan nyata
- 4. Perilaku dibangun atas kesadaran diri
- 5. Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman
- 6. Memperoleh kepuasan diri
- Pendekatan Tradisional
- 1. Siswa penerima informasi
- 2. Belajar individual
- 3. Abstrak dan teoritis
- 4. Perilaku dibangun atas kebiasaan
- 5. Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan
- 6. Memperoleh pujian dan nilai saja
27lanjutan
- CTL
- 7. Kesadaran tidak melakukan yang jelak tumbuh
dari dalam - 8. Bahasa diajarkan dengan pendekatan
komunikatif, digunakan dalam kontek nyata - 9. Pemahaman rumus dikembangkan atas dasar
skemata yang sudah ada dalam diri siswa - 10.Pemahaman rumus relatif berbeda
- Tradisional
- 7. Tidak melakukan yang jelek karena takut
hukuman - 8. Bahasa diajarkan dengan pendekatan Struktural,
kemudian dilatihkan - 9. Rumus ada di luar diri siswa, yang harus
diterangkan, diterima, dihafalkan, dan dilatihkan - 10.Rumus adalah kebenaran absolut
28lanjutan
- CTL
- 11. Siswa aktif, kritis bergelut dengan ide
- 12. Pengetahuan dibangun dari kebermaknaan
- 13. Pengetahuan selalu berkembang sejalan dengan
fenomena baru - 14. Siswa bertanggungjawab memonitor dan
mengembangkan pembelajaran - 15. Penghargaan terhadap pengalaman siswa sangat
diutamakan
- Tradisional
- 11. Siswa pasif hanya menerima tanpa kontribusi
ide - 12. Pengetahuan ditangkap dari fakta, konsep,
atau hukum - 13. Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan
bersifat final - 14. Guru adalah penentu jalannya proses
pembelajaran - 15. Pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman
siswa
LPMP Jawa Tengah
29lanjutan
- CTL
- 16. Hasil belajar diukur dengan prinsip
Alternative Assessment - 17. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat,
konteks, dan setting - 18. Penyesalan adalah hukuman dari perilaku jelek
- 19. Perilaku baik berdasar motivasi instrinsik
- 20. Berperilaku baik karena dia yakin itulah yang
terbaik dan bermanfaat
- Tradisional
- 16. Hasil belajar diukur dengan tes
- 17. Pembelajaran hanya terjadi di dalam kelas
- 18.Sanksi adalah hukuman dari perilaku jelek
- 19. Perilaku baik berdasar motivasi akstrinsik
- 20. Berperilaku baik karena terbiasa melakukan
begitu, dan karena mendapat hadiah
30Rencana Pembelajaran Berbasis Kontekstual
- Nyatakan kegiatan utama pembelajaran, yaitu
sebuah pernyataan kegiatan siswa yang merupakan
gabungan antara Kompetensi Dasar, Materi Pokok,
dan Indikator Pencapaian Hasil Belajar - Nyatakan tujuan umum pembelajaran (lihat IPHB)
- Rincilah media untuk mendukung kegiatan itu
- Buatlah skenario tahap-demi tahap kegiatan siswa
- Nyatakan Authentic Assessment-nya, yaitu dengan
data apa siswa dapat diamati partisipasinya dalam
pembelajaran
LPMP Jawa Tengah