Title: Filsafat Perennial (Sayyed Housein Nasr)
1Filsafat Perennial(Sayyed Housein Nasr)
2Filsafat Perennial Kebijaksanaan
Perennial(intelektual) (realisasinya)
- Adalah Pengetahuan yang selalu dan akan ada,
bersifat universal. - ada diantara orang-orang yang berbeda ruang,
waktu, prinsip. - Ini diperoleh lewat intelek
- Beda dengan Rasio pemikiran terhadap rencana
roh, - intelek mampu mengetahui Tuhan, ia bersifat
ilahiyah dan sekaligus akses ke manusia sehingga
sadar siapa mereka ? ini terdapat dalam jantung
semua agama dan tradisi.
3Realisasi pencapaian hanya melalui tradisi
tersebut dengan metode, ritual, yang dikuduskan
oleh Perintah suci yang menciptakan tradisi
- Walaupun manusia bisa memperoleh dengan usahanya
sendiri, tapi pencapaiannya tergantung rahmat
dan ketentuan yang ditetapkan oleh agama.
4Filsafat Perennial mempunyai cabang-cabangdan
ranting-ranting ke kosmologi, antropologi, seni.
dll.Jantungnya metafisika ( pengetahuan
tentang relitas tertinggi, sebagai pengetahuan
menganai yang kudus/scientia sacra) ? bukan
sebagaimana Filsafat Barat.
- Metafisika yang dipahami dalam filsafat
perennial? Pengetahuan Ilahiyah (bukan konstruk
mental yang selalu berubah sesuai dengan zaman)
5Metafisika tradisional ? Pengetahuan yang
mensucikan dan mencerahkan, ia merupakan gnosis,
ia terletak di jantung agama, yang mencerahi
makna ritus-ritus, doktrin-doktrin, juga sebagai
kunci untuk memahami pluralitas agama.
- Kalau ada satu prinsip yang terus diulang-ulang
dalam wacana tradisional adalah ortodoksi ? ia
berarti mengandung esoterik dan eksoterik.
6Obyek Filsafat Perennial adalah Agama
- Tuhan --- Manusia
- Wahyu --- Seni Sakral
- Ritus --- Syariat agama
- Mistisisme --- Etika sosial
- Metafisika --- Teologi
7Agama bukan Historis tapi Trans-Historis.Historis
--? Fenomenologi -? dari luarTrans Historis ?
Perennial -? dari dalam
- Realitas / metafisika merupakan realitas yang
tidak hilang oleh dunia psikofisik (dimana
manusia bisa berfungsi). - Realitas tertinggi melampaui semua ketentuan dan
batasan.
8Apakah Prinsip Perennial bisa dilihat dalam
konteks Postifistik (kepenuhan) atau nihilis
(kekosongan)?
- Ada 2 kemungkinan.
- Pertama, Seperti yang difahami tradisi Timur ?
adanya Aku tertinggi, kutub subyektif. - Kedua, imanen ? tergantung tingkat kesadaran dan
kecerdasan intelektualitas - O.k.i agama bukan hanya kunci memahami agama,
tapi juga alat perjalanan menuju ilahiyah ? yaitu
kehidupan seseorang itu sendiri
9Tantangan sebuah agama
- Agama tidak hanya Ibadah dan Iman saja, tapi
asal yang Ilahi (Devine origin) ? polanya
terletak dalam intelek ilahiyah. - Agama di Bumi akan terhenti, tapi sebagai ide
akan tetap dalam intelek ilahiyah dalam realitas
Trans Historis.
10Karenanya agama tidak bisa di reduksi ke dalam
menifestasi yang bersifat sosial dan
psikologis.Sebab agama adalah perkawinan antara
norma ilahiyah dan kolektifitas manusia yang
ditakdirkan untuk menerima jejak norma tersebut.
- Sehingga secara otomatis agama mempunyai
aksoterik (dimensi yang luar). - Filsafat dulunya erat dengan wahyu ? akan tetapi
di belokkan oleh Eropa menjadi Modern.