Title: Filsafat Logika dalhar Shodiq
1Filsafat Logikadalhar Shodiq
2TUJUAN PEMBELAJARAN
- Mahasiswa mengetahui asas-asas berpikir
- Mahasiswa mampu menerapkan asas-asas berpikir
dalam kegiatan berpikir - Mahasiswa dapat berpikir logis dan kritis
3MATERI KULIAH
- Pengertian Filsafat
- Pengertian logika
- Asas-Asas berpikir
- Pengertian (concept)
- Klasifikasi
- Definisi
- Putusan (Statement)
- Penyimpulan
- Kesesatan berpikir
4METODE
- Ceramah
- Tanya jawab
- Latihan / Praktek
5BUKU BACAAN
- Alex Lanur, 1983, Logika Selayang Pandang,
Yogyakarta Kanisius - 2. Poespoprodjo dan Gilarso, 1985, Logika Ilmu
Menalar, Bandung Remaja Karya
6PENGERTIAN FILSAFATFilsafat ?philosophiaphilos
?cintasophia ? kebijaksanaan
7PENGERTIAN FILSAFAT
- Kumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan
yang diterima secara tidak kritis - Suatu proses kritik (pemikiran) terhadap
kepercayaan dan sikapyang dijunjung tinggi - Usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.
- Sebagai analisa logis dan bahasa serta penjelasan
arti kata dan konsep - Kumpulan problema yang mendapat perhatian dari
manusia dan dijawab oleh ahli filsafat
8BAGIAN-BAGIAN FILSAFAT
- Metafisika
- Epistemologi
- Etika
- Estetika
- Logika
9PENGERTIAN LOGIKA
- Logika? logos (Yunani)
- ?
- Ucapan, Kata, Pengertian,
- Pikiran, Ilmu
- Logika? Ilmu dan kecakapan berpikir
- dengan tepat
10Obyek material?berpikir
(penalaran)Obyek formal?ketepatan
berpikir
11PENALARAN ialah proses akal budi manusia yang
berusaha sampai pada suatu keterangan baru
(kesimpulan) dengan bertolak dari satu atau
beberapa keterangan yang sudah diketahui
(premis), dan keterangan baru itu mestilah
merupakan urutan kelanjutan dari sesuatu atau
beberapa keterangan semula
12ASAS-ASAS BERPIKIR (1)
- Asas-Asas Primer
- Principium identitatis tiap-tiap hal itu sama
dengan dirinya sendiri - B. Principium contradictionis Tiap-tiap hal itu
tidak dapat positif dan negatif dalam waktu
bersamaan.
13ASAS-ASAS BERPIKIR (2)
- Asas-Asas Primer
- C. Tertii exclusi tiap-tiap hal itu haruslah
positif atau negatif - D. Principium Rationis Sufficientis Tiap-tiap
hal yang ada itu mempunyai alasan yang cukup
untuk adanya.
14ASAS-ASAS BERPIKIR (3)
- Asas-Asas Sekunder
- Principium Convenientiae
- Principium Inconvenientiae
- Principium Dictum De Omni
- Principium Dictum De Nullo
15UNSUR-UNSUR PENALARAN
- 1. Mengerti kenyataan (menangkap obyek)
- mis mobil, membeli, mahal, baru
- 2. Menyatakan adanya atau tidak adanya hubungan
- harga mobil ? keadaan keuangan
- ?
- harga mobil mahal
- 3. Menyimpulkan aku tidak jadi beli mobil baru
- karena mahal
16UNSUR-UNSUR PENALARAN
- Pengertian / Concept / Idea
- 2. Putusan / Penyataan / Statement / Judgement /
Proposition - 3. Penyimpulan / Penalaran / Reasoning
17PENGERTIAN / KONSEP / IDE
- Mengerti berarti menangkap inti (gambaran yang
ideal) tentang sesuatu. - Pengertian makna yang dikandung suatu
- obyek
- 3. Concept ? concipere (Latin)
- ? conceptus tangkapan
- 4. Ide ? eidos (Yunani)
- ? representasi (wakil) benda yang
- terdapat dalam intelek
- 5. Ide bersifat umum dan abstrak
18PENGERTIANKATA TERM
19PEMBAGIAN KATA /TERM
- Menurut jumlah kata
- Term tunggal, mis. manusia
- Term majemuk, mis. ruang belajar
- 2. Menurut arti kata
- Term univok, mis. manusia
- Term ekuivok, mis. bulan
- Term analog, mis. sehat
20- 3. Menurut luas term
- Term singular, mis. Amri, buku itu
- Term partikular, mis. beberapa buruh
- Term universal, mis. setiap korban
21- LATIHAN-LATIHAN
- Sebutkan contoh-contoh term ekuivok dan analog
- Buatlah 2 kalimat dalam arti yang berbeda,
kemudian sebutkan apakah perbedaan tersebut dalam
arti ekuivok atau analog.
22ISI DAN LUAS PENGERTIAN
- Isi / Komprehensi / Konotasi
- semua unsur yang termuat dalam pengertian.
- MAHASISWA ? manusia
- ? yang belajar
- ? di perguruan tinggi
- ? memiliki KTM
23- Luas / Ekstensi / Denotasi
- Lingkungan realitas yang dapat dinyatakan oleh
pengertian tertentu - MAHASISWA ? mahasiswa Unsoed
- ? mahasiswa UMP
-
24HUBUNGAN ISI DAN LUAS PENGERTIAN
- Semakin banyak isinya, semakin kecil luasnya
(daerah lingkupnya) - Semakin sedikit isinya, semakin besar luasnya
(daerah lingkupnya)
25Ma kin sempit Ma kin luas Isi Term Luas
Ma kin sempit Ma kin luas Hewan berakal Manusia Buruh, petani, guru dll, dokter, pengacara
Ma kin sempit Ma kin luas Hewanberakal terdidik Manusia terdidik Guru SD, Guru SMP, Dosen, dokter, pengacara
Ma kin sempit Ma kin luas Hewanberakal terdidikmengajar Guru Guru SD, Guru SMP, Dosen,
Ma kin sempit Ma kin luas Hewanberakal terdidikmengajardi SD Guru SD Guru SD
26(No Transcript)
27KLASIFIKASI
- Klasifikasikegiatan akal menguraikan, membagi,
menggolongkan dan menyusun pengertian dan barang
menurut kesamaan dan perbedaannya - Klasifikasi penting karena untuk mengupas suatu
persoalan kita harus mampu menangkap
bagian-bagianya dan menguraikan unsur-unsurnya
28ATURAN KLASIFIKASI
- Lengkap
- Sungguh-sungguh memisahkan
- Menggunakan dasar yang sama
- Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
29DEFINISI
- definisi?definitio (Latin)
- ?pembatasan
- ?suatu kata yang tepat, jelas dan
- singkat untuk menentukan batas
- pengertian yang tertentu
- 2 unsur dalam definisi
- Definiendum (yang didefinisikan)
- Definiens (yang mendefinisikan)
30MACAM-MACAM DEFINISI
- Definisi nominal definisi menurut katanya
- Menguraikan asal-usuk kata (etimologi)
- Melihat arti kata dalam kamus.
- Menggunakan sinonim
31MACAM-MACAM DEFINISI
- B. Definisi real definisi yang memperlihatkan
hal yang dibatasi dengan menyajikan unsur-unsur /
ciri-ciri yang menyusunnya - Definisi esensial terdiri dari genus terdekat dan
diferensia spesifik, - manusia adalah binatang yang berpikir
- ?
? - genus terdekat diferensia
spesifik
32MACAM-MACAM DEFINISI
- Definisi deskriptif definisi yang dibuat
dengan menggunakan ciri-ciri khas yang
didefinisikan - Burung gagak adalah burung yang berbulu hitam
- Definisi final definisi yang menunjukkan tujuan
- baju adalah barang yng dibuat untuk menutup
aurat - 4. Definisi kausal definisi yang dibuat
dengan menunjukkan sebab musabab sesuatu - stroke adalah penyakit yang terjadi akibat
penyempitan pembuluh dara yang ke otak
33ATURAN DEFINISI
- Definiendum harus dapat dibolakbalikan dengan
definiens dengan luas keduanya haruslah sama - Definiens tidak boleh negatif kalau dapat
dirumuskan secara positif - Definiendum tidak boleh masuk dalam definiens
(circulus in definiendo) - Definiens tidak boleh dinyatakan dalam bahasa
yang kabur, kiasan, atau medua arti (ignotum per
ignotius)
34PUTUSAN
- Mengakui atau memungkiri kesatuan atau hubungan
antara dua hal, misalnya buruh adalah manusia - Putusan dinyatakan dalam kalimat berita
- Putusan dapat dinyatakan benar atau salah
35UNSUR-UNSUR PUTUSAN
- Subyek sesuatu yang diberi
- keterangan
- 2. Predikat sesuatu yang menerangkan
- tentang subyek
- Copula (kata penghubung) pernyataan
- yang mengakui atau
- memungkiri hubungan antara
- subyek dan predikat
36MACAM-MACAM PUTUSAN
37PUTUSAN BERDASARKAN MATERINYA
- Putusan analitis P menyebutkan sifat hakiki
yang pasti terdapat pada S. - Ayah adalah laki-laki
- 2. Putusan sintetis P menyebutkan hal yang
tidak hakiki, tetapi dapat dihubungkan dengan S
karena pengalaman. - Ayah adalah guru
-
38PUTUSAN BERDASARKAN KUALITAS (COPULA)
- Putusan afirmatif putusan yang menyatakan
pengakuan adanya hubungan antara S dan P. - Penduduk desa rajin bekerja
- Putusan negatif putusan yang memungkiri adanya
hubungan antara S dan P. - Ada mahasiswa yang tidak lulus
- Tidak benar mahasiswa lulus ujian
-
39PUTUSAN BERDASARKAN LUAS SUBYEK
- Putusan universal P menerangkan seluruh luas
S. - Setiap perusahaan membayar pajak
- 2. Putusan partikular P menerangkan sebagian
dari luas S. - Ada mahasiswa nakal
- 3. Putusan singular P menerangkan satu barang
yang ditunjuk dengan tegas - Muhammad adalah pengusaha yang sukses
-
40PUTUSAN BERDASARKAN BENTUK DAN LUASNYA
- Putusan afirmatif universal (A)
- Setiap perusahaan membayar pajak
- 2. Putusan afirmatif partikular (I)
- Ada mahasiswa nakal
- 3. Putusan negatif universal (E)
- Semua tindak kejahatan tidak baik
- Putusan negatif partikular (O)
- Ada manusia yang bukan dokter
-
41LUAS PREDIKAT
- Dalam putusan afirmatif (A dan I), predikat
partikular (tidak distributif) - masing-masing pemenang dapat hadiah
- sebagian petani gagal panen
- Dalam putusan negatif (E dan O), predikat
universal - semua mahasiswa tidak lulus
- mayoritas buruh tidak sejahtera
42Jenis Proposisi Subyek Predikat
A E I O Distributif Distributif Tidak Distributif Tidak Distributif Tidak Distributif Distributif Tidak Distributif Distributif
43PENYIMPULAN
- Penyimpulan adalah kegiatan manusia, yang dari
pengetahuan yang telah dimiliki dan berdasarkan
pengetahuan itu bergerak ke pengetahuan yang
baru. - Titik pangkal?pengetahuan tentang fakta,
- suatu asas umum,
- suatu anggapan
(hiptesis)
44CONTOH
- Semua yang melanggar hukum harus diadili.
- Koruptor harus diadili.
- Rumah A terbuat dari bambu, berlantai tanah, dia
tidak sekolah, B pengemis tidak sekolah, C anak
petani gurem tidak sekolah juga. - Orang-orang miskin tidak sekolah
45- Premis/antecedenthal dari mana disimpulkan
sesuatu - Kesimpulan (consequens)pengetahuan baru yang
diperoleh berdasarkan premis - Konsekuensiahubungan antara premis dan
kesimpulan serta merupakan dasar untuk kesimpulan - Kesimpulan yang sah adalah kesimpulan yang
sungguh-sungguh dapat dan harus diambil dari
premis-premis - Sah atau tidak sahnya kesimpulan tergantung
ada-tidaknya hubungan atau lurus tidaknya jalan
pikiran
462 MACAM PENYIMPULAN
- Penyimpulan langsung yakni langsung menyatakan
SP atau SP, atau tanpa pembuktian - Penyimpulan tidak langsung yakni penyimpulan
dengan menggunakan term antara (M).
47 PENYIMPULAN LANGSUNG
- Konversi
- Oposisi
- Obversi
- Kontraposisi
48KONVERSI
- Konversi dilakukan dengan mengganti S dan P,
sehingga yang dulunya P menjadi S, dan yang
dulunya S menjadi P tanpa mengurangi kebenaran
putusan. - Setiap mahasiswa bayar SPP (convertend)
- Yang bayar SPP itu mahasiswa (convers)
- A dikonversi menjadi I
- E dikonversi menjadi E atau O
- I dikonversi menjadi I
- O tidak dapat dikonversi
49OPOSISI
- Kontraris
- A.Semua mhs lulus E.
Semua Mhs tidak lulus - s s
- u u
- b b
- a kontradiktoris a
- l
l - t t
- e e
- r r
- n n
- I. Sebagian mhs lulus
O. Sebagian mhs tidak lulus -
Subkontaris
50OPOSISI
- Kontradiktoris oposisi karena perbedaan
kualitas dan kuantitas putusan (A?O E?I) - Kontraris oposisi karena perbedaan kualitas
putusan, tetapi universal (A?E) - Subkontraris oposisi karena perbedaan kualitas
putusan, tetapi partikular (I?O) - Subaltern oposisi karena perbedaan kuantitas
putusan, (A?I E?O)
51HUKUM KONTRADIKSIA O E - I
- Jika yang satu benar, yang lain tentu salah.
- Jika yang satu salah, yang lain tentu benar.
- Tidak ada kemungkinan yang ketiga .
52HUKUM KONTRARISA - E
- Jika yang satu benar , yang lain tentu salah.
- Jika yang satu salah, yang lain dapat benar,
tetapi juga dapat salah - Ada kemungkinan yang ketiga, keduanya sama-sama
salah .
53HUKUM SUBKONTRARISI - O
- Jika yang satu salah, yang lain tentu benar.
- Jika yang satu benar, yang lain dapat salah,
tetapi dapat juga benar. - Ada kemungkinan yang ketiga, tidak dapat keduanya
sama-sama salah, keduanya dapat sama-sama benar.
54HUKUM SUBALTERNA I E - O
- Jika yang universal benar, yang partikular juga
benar. - Jika yang universal salah, yang partikular dapat
benar, tetapi juga dapat salah. - Jika yang partikular benar, yang universal dapat
salah, tetapi juga dapat benar. - Jika yang partikular salah, yang universal juga
salah.
55TABEL KEBENARAN
Premis Konklusi Konklusi Konklusi
A benar E salah I benar O salah
E benar A salah I salah O benar
I benar E salah A b / s O b / s
O benar A salah I b / s E b / s
A salah O benar I b / s E b / s
E salah I benar A b / s O b / s
I salah A salah E benar O benar
O salah A benar I benar E salah
56OBVERSI
- Kualitas proposisi diganti, (afirmatif menjadi
negatif atau sebaliknya), kemudian term predikat
diganti dengan komplemennya - Jujur itu baik (obverten)
- Jujur itu bukan tidak-baik (obvers)
obverten obvers
A E
E A
I O
O I
57KONTRAPOSISI
- Term S dan P diganti dengan komplemennya
masing-masing - Term yang sudah berubah, kemudian dikonversikan
- Hanya proposisi A dan O yang memiliki
kontraposisinya - Semua anggota DPR adalah WNI
- Semua yang bukan WNI bukan anggota DPR
58(No Transcript)
59SILOGISME KATEGORIS TUNGGAL
- Setiap orang ingin dihormati M P
- Tukang becak itu juga orang S M
- Tukang becak itu ingin dihormati S P
- Premis yang terdapat P kesimpulan disebut mayor
- Premis yang terdapat S kesimpulan disebut minor
- Term yang terdapat dalam kedua premis disebut
Term Antara (M), tidak boleh masuk dalam
kesimpulan
60CARA MENJABARKAN KE DALAM BENTUK SILOGISME STANDAR
- Tentukan dahulu kesimpulan yang ditarik
- Mencari alasan yang diberikan (M)
- Susunlah silogisme berdasarkan S P (kesimpulan)
serta M - Kamu sih pasti lulus ujian, ndak usah takut,
karena kamu mahasiswa yang pandai.
61HUKUM SILOGISME (1)
- Silogisme tidak boleh mengandung lebih atau
kurang dari 3 term - Semua warganegara wajib membayar pajak,
- Gelandangan juga warganegara.
- Berarti ia wajib membayar pajak.
- Term antara (M) tidak boleh terdapat dalam
kesimpulan
62HUKUM SILOGISME (2)
- 3. Term S dan P dalam kesimpulan tidak boleh
lebih luas daripada term S dan P dalam premis - Kambing adalah makhluk hidup
- Manusia itu bukan kambing.
- Manusia bukan makhluk hidup
- 4. Term antara (M) harus sekurang-kurangnya satu
kali universal - Kambing adalah makhluk hidup
- Manusia juga makhluk hidup
- Manusia itu kambing
- 5. Jika kedua premis afirmatif, maka kesimpulan
harus afirmatif.
63HUKUM SILOGISME (3)
- 6. Kedua premis tidak boleh negatif
- Batu bukan binatang
- Kambing bukan batu
- Kambing bukan binatang
- 7. Kedua premis tidak boleh partikular
- Ada orang kaya yang tidak pandai
- Banyak orang miskin yang pandai
- Banyak orang miskin bukan orang kaya
- Kesimpulan harus sesuai dengan premis yang paling
lemah. -
644 MACAM SUSUNAN M
M P S M S P subyek-predikat P M S M S P predikat-predikat
M P M S S P subyek-subyek P M M S S P predikat-subyek
65Susunan Silogisme Yang Lurus
- babara
- celarent
- darii
- ferio
I. M P S M S P
66barbara
- Setiap demonstran memakai atribut
- Semua mahasiswa ikut demo
- Semua mahasiswa memakai atribut
- celarent
- Setiap demonstran tidak boleh merusak
- Semua mahasiswa ikut demo
- Semua mahasiswa tidak boleh merusak
67darii
- Setiap peserta demo mematuhi aturan
- Sebagian mahasiswa adalah peserta demo
- Sebagian mahasiswa mematuhi aturan
- ferio
- Setiap peserta demo tidak boleh anarkhis
- Sebagian mahasiswa peserta demo
- Sebagian mahasiswa tidak boleh anarkhis
68Susunan Silogisme Yang Lurus
- camestres
- cesare
- baroco
- festino
II. P M S M S P
69camestres
- Semua manusia memiliki hak asasi
- Semua binatang tidak memiliki hak asasi
- Semua binatang bukan manusia
- cesare
- Seluruh koruptor tidak disenangi rakyat
- Setiap pemimpin yang jujur disenangi rakyat
- Setiap pemimpin yang jujur bukan koruptor
70baroco
- Semua reformis disenangi rakyat
- Sebagian pemimpin tidak disenangi rakyat
- Sebagian pemimpin bukan reformis
- festino
- Seluruh diktator tidak disenangi rakyat
- Ada mahasiswa yang disenangi rakyat
- Ada mahasiswa yang bukan diktator
71Susunan Silogisme Yang Lurus
- darapti
- felapton
- datisi
- fresison
- disamis
- bocardo
III. M P M S S P
72darapti
- Seluruh mahasiswa lulus ujian
- Seluruh mahasiswa calon pemimpin
- Sebagian calon pemimpin lulus ujian
- felapton
- Semua orang bukan binatang
- Semua orang makhluk bernyawa
- Sebagian makhluk bernyawa bukan binatang
73datisi
- Setiap perbuatan baik mendapat ganjaran
- Perbuatan baik yaitu bertindak adil
- Yang bertindak adil mendapat ganjaran
- fresison
- Semua tindak kekerasan tidak disenangi orang
- Sebagian tindak kekerasan itu melanggar hukum
- Pelanggar hukum tidak disenangi orang
74disamis
- Ada pejabat yang senang menyanyi
- Semua pejabat adalah pemimpin
- Ada pemimpin yang senang menyanyi
- bocardo
- Ada pejabat tidak mau korupsi
- Semua pejabat adalah pemimpin
- Ada pemimpin tidak mau korupsi
75Susunan Silogisme Yang Lurus
- bramantis
- camenes
- fesapo
- ferison
- dimaris
IV. P M M S S P
76bramantis
- Semua orang kaya senang plesir ke luar negeri
- Semua yang senang plesir ke luar negeri suka
shopping - Yang suka shopping adalah orang kaya
- camentes
- Setiap orang yang berprestasi adalah pekerja
keras - Setiap pekerja keras tidak menyerah terhadap
tantangan - Setiap orang yang menyerah terhadap tantangan
bukan orang berprestasi
77fesapo
- Semua pelanggaran HAM tidak diperbolehkan
- Semua yang diperbolehkan adalah perbuatan
bermoral - Perbuatan bermoral bukan pelanggaran HAM
- ferison
- Setiap aturan tidak boleh dilanggar
- Yang boleh dilanggar yang membelenggu kreativitas
- Yang membelenggu kreativitas bukan aturan
78dimaris
- Beberapa konglomerat licik
- Semua yang licik adalah manusia
- Sebagian manusia adalah konglomerat
79SILOGISME TERSUSUN
- Epicheremasilogisme yang salah satu premisnya
atau keduanya disambung dengan pembuktiannya - Setiap koruptor harus diadili karena tindak
korupsi itu melanggar hukum. - Ada pejabat orba yang korupsi
- Ada pejabat orba yang harus diadili
80SILOGISME TERSUSUN
- 2. Enthymemasilogisme yang salah satu premisnya
atau kesimpulannya dilampaui. - Joni adalah mahasiswa
- Jadi dia harus bayar SPP
81SILOGISME TERSUSUN
- 3. Polysilogismederetan silogisme, kesimpulan
silogisme yang satu menjadi premis silogisme yang
lain. - Semua pelanggar hukum harus diadili
- Ada pemimpin yang melanggar hukum
- Ada pemimpin harus diadili
- Beberapa pejabat orba itu pemimpin
- Beberapa pejabat orba harus diadili
- Badu itu pejabat orba
- Badu harus diadili
82SILOGISME TERSUSUN
- 4. Sorites
- Semua negara demokratis ditandai penegakan
supremasi hukum - Semua yang menegakan supremasi hukum menghargai
HAM - Semua yang menghargai HAM termasuk bangsa yang
beradab - Bangsa yang beradab menganut kebebasan
berpendapat - Semua negara demokratis menganut kebebasan
berpendapat
83SILOGISME KONDISIONAL
- Jika hujan deras, kota banjir.
- Hujan deras,
- Kota banjir
A benar C benar
A salah S dapat benar tetapi dapat salah
C benar A dapat salah tetapi dapat benar
C salah A salah
84SILOGISME DISYUNGTIF
- Disyungtif dalam arti sempit hanya mengandung 2
kemungkinan, tidak mungkin keduanya benar, pasti
yang satu salah - a. Modus ponendo tollens
- Korban gempa meninggal atau hidup
- Korban meninggal
- Korban tidak meninggal
- Modus tollendo ponens
- Korban gempa meninggal atau hidup
- Korban tidak meninggal
- Korban hidup
85SILOGISME DISYUNGTIF
- Disyungtif dalam arti luas juga memiliki 2
kemungkinan, tetapi kedua kemungkinan itu dapat
sama-sama benar. -
- Yang pergi ke seminar dia atau saya
- Dia yang pergi
- (tidak dapat disimpulkan) saya tidak pergi
86SILOGISME KONYUNGTIF
- 1. Afirmatif negatif
- Tidak ada orang yang duduk dan berdiri pada
waktu yang sama - Sartono sedang duduk, Jadi dia tidak berdiri
- 2. Negatif - afirmatif
- Tidak ada orang yang duduk dan berdiri pada
waktu yang sama - Sartono tidak duduk, Jadi dia berdiri .
- 3. Hukum konjungtif tergantung jenis
perlawanannnya
87- INDUKSI
-
- Kegiatan akal budi, dimana kita menyimpulkan
bahwa apa yang kita ketahui benar untuk kasus
atau kasus-kasus, juga akan benar untuk semua
kasus yang serupa dengan yang tersebut tadi dalam
hal-hal tertentu.
882 MACAM INDUKSI
- Generalisasi induktif
- Apel 1 keras, hijau manis rasanya
- Apel 2 keras, hijau manis rasanya
- Apel 3 keras, hijau manis rasanya
- Apel 4 keras, hijau manis rasanya
- Semus Apel yang keras, hijau manis rasanya
89- 2. Analogi Indukti
- Apel 1 keras, hijau manis rasanya
- Apel 2 keras, hijau manis rasanya
- Apel 3 keras, hijau manis rasanya
- Jadi Apel 4 ini keras, hijau manis rasanya
90- Catatan
- 1. Konklusi analogi induktif tidak selalu
berupa proposisi universal, akan tetapi
tergantung dari subyeknya yang diperbandingkan
dalam analogi. - 2. Analogi induktif dapat digunakan untuk
mendeterminasikan apakah suatu obyek atau fakta
itu, dan sifat-sifat apakah yang dapat diharapkan
padanya, sedangkan generalisasi induktif
digunakan untuk menemukan hukum, menyusun teori
atau hipotesa
91Ciri-ciri Induksi
- Premis induksi adalah proposisi empirik (basic
statement) - Konklusi penalaran induktif lebih luas daripada
apa yang dinyatakan di dalam premisnya - Konklusi induktif memiliki kredibilitas rasional,
atau disebut probabilitas.
923 SYARAT GENERALISASI INDUKTIF
- Generalisasi harus tidak terbatas secara numerik
(jumlah tertentu) - Generalisasi tidak harus terbatas secara
spasio-temporal (berlaku dimana saja dan kapan
saja) - Generalisasi harus dapat dijadikan dasar
pengandaian.
93- FAKTOR PROBABILITAS DALAM INDUKSI
- Semakin besar jumlah fakta yang dijadikan dasar
penalaran induktif, semakin tinggi probabilitas
konklusinya, dan sebaliknya. - Semakin besar jumlah fakta analogi di dalam
premis, semakin rendah probabilitas konklusinya,
dan sebaliknya
94- 3. Semakin besar jumlah fakta yang disanaloginya
di dalam premis, semakin tinggi probabilitas
konklusinya, dan sebaliknya - 4. Semakin luas konklusinya semakin rendah
probabilitas, dan sebaliknya. - .
95(No Transcript)