Oleh: Heru Subrata - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Oleh: Heru Subrata

Description:

Oleh: Heru Subrata * * Ditinjau dari asal katanya, drama berasal dari bahasa Yunani kuno, draomai, yang artinya: berbuat, bertindak atau beraksi. – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:143
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 24
Provided by: SuryaD
Category:
Tags: heru | oleh | subrata

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Oleh: Heru Subrata


1
Pembelajaran Drama
Di Sekolah Dasar
Oleh Heru Subrata
2
DRAMA
  • Ditinjau dari asal katanya, drama berasal dari
    bahasa Yunani kuno, draomai, yang artinya
    berbuat, bertindak atau beraksi. Tetapi pada masa
    Aehylus (525456 SM) arti drama mendapat
    penambahan menjadi kejadian, risalah atau
    karangan.

3
tiga pengertian drama
  • Pertama, Drama adalah kualitas komunikasi,
    situasi, action (segala yang terlihat di atas
    pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan
    (exiting) dan ketegangan pada pendengar atau
    penonton.
  • Kedua, Didasarkan pada penjelasan
  • a. Moulton, Drama adalah hidup yang dilukiskan
    dengan gerak (life presented in action).
  • b. Brander Mathews, Drama adalah konflik dari
    sifat manusia.
  • c. Ferdinand Brutierre, Drama sesuatu yang
    melahirkan kehendak manusia dengan action.
  • d. Balthazar Verhagen, Drama adalah kesenian yang
    melukiskan sifat dan sikap manusia dengan gerak.

4
  • Ketiga, Drama adalah cerita konflik dalam bentuk
    dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan
    menggunakan percakapan dan action di hadapan
    penonton

5
Pembelajaran teks drama yang termasuk sastra, dan
pementasan drama yang termasuk bidang teater.
Pembelajaran Drama di Sekolah
6
Beberapa laitihan yang dapat dilaksanakan pada
pembelajaran drama di sekolah antara lain
  • Latihan Membaca Drama
  • Latihan Mendengarkan Drama
  • Latihan Menulis
  • Latihan Wicara

7
Metode Pembelj. Dramaoleh Mackey.
  • Seleksi.
  • Gradasi.
  • Presentasi.
  • Repetisi. Jika kita ingin lengkap, maka masih
    ditambah lagi dengan satu peristiwa, yaitu
  • Evaluasi Belajar.

8
Seleksi (Pemilihan) Materi
  • Tingkat perkembangan psikologis anak.
  • Tujuan yang digariskan melalui kurikulum.
  • Tujuan pendidikan dan pengajaran pada umumnya,
    yang harus mendukung nilai-nilai

Kriteria Keterbacaan dan Kriteria Kesesuaian
9
Syarat-syarat naskah dramaBe Kim Nio
  • Sesuai dan menarik, bagi tingkat kematangan jiwa
    murid untuk remaja SMP/SMU, naskah jangan
    terlalu berat dan filosofis, untuk mahasiswa
    dapat lebih bebas.
  • Bahasanya dengan tingkat kesukaran yang sesuai
    dengan kemampuan bahasa siswa yang membaca
    (menonton).
  • Bahasanya sebaiknya bahasa standar, kecuali dalam
    dagelan atau yang berhubungan dengan masalah
    dialek.
  • Isinya tidak bertentangan dengan haluan negara.
  • Memiliki hal-hal berikut ini Masalah yang jelas,
    Tema atau tujuannya jelas, Wataknya cukup
    meyakinkan. Ada kejutan yang tepat.

10
Syarat Naskah
  • Mempergunakan bahasa yang baik, dalam arti
  • Teks yang sesuai.
  • Jika kurang cocok dipersingkat atau disadur.
  • Naskah dapat disadur dari cerpen atau novel.
  • Naskah sandiwara radio, TV atau film dapat juga
    digunakan.
  • Sinopsis cerita dapat juga dijadikan skenario
    drama.

11
Gradasi (Urutan Penahapan)
  • Urutan penahapan hendaknya direncanakan. Biasanya
    dari yang mudah ke yang sulit, dari yang
    sederhana ke yang rumit (kompleks atau
    sophisticated), dari yang umum ke yang khusus.
  • Deborah Elkin menyatakan, bahwa latihan-latihan
    drama harus mengarah pada pementasan dan Festival
    Drama. Untuk pementasan hendaknya dimulai dari
    role-playing (bermain peran).
  • Kemudian meningkat pada pemeranan adegan-adegan
    pendek, dari satu adegan, ke dua adegan, tiga
    adegan, dan sebagainya.
  • Kemudian mempelajari lakon pendek sederhana.
    Menyusul lakon pendek yang rumit, untuk akhirnya
    mementaskan lakon panjang.

12
Presentasi (Teknik Penyampaian)
  • Mendiskusikan naskah drama.
  • Mementaskan sebuah adegan.
  • Mementaskan sebuah lakon, yang dapat dilakukan
    tiga bulan sekali, dalam waktu yang tersendiri.
  • Kegiatan mendengarkan sandiwara radio.
  • Melenggarakan pertunjukan drama, yang disusul
    dengan diskusi tentang pertunjukan tersebut.

13
Repetisi
  • Materi yang sudah diberikan harus diulangi dalam
    bentuk ulasan guru atau tanya jawab.
  • Parafrase dari bentuk drama ke dalam bentuk
    prosa, dapat juga merupakan repetisi. Selain itu
    juga.
  • mendiskusikan,
  • menonton pementasan
  • mementaskan sendiri (naskah),
  • menulis sendiri drama dengan tema yang sama, dan
    sebagainya

14
Langkah-langkah singkat strategi pembelajaran
pentas drama kelas
  • Penjelasan oleh guru tentang tujuan pengajaran
    yang berkaitan dengan pentas drama.
  • Pemilihan atau penulisan teks drama. Kalau teks
    sudah tersedia. tinggal dipilih. Jika belum ada
    teks yang cocok, guru memberi tugas kepada murid
    untuk menulis teks drama dengan tema atau judul
    yang ditentukan oleh guru.
  • Diskusi tentang teks yang akan dipentaskan,
    tentang tema, nada dasar, dan watak
    tokoh-tokohnya.
  • Casting atau penentuan pemeran. Teknik yang
    digunakan hendaknya casting to type dan casting
    by ability.

15
  • Latihan ber-acting, mulai dengan reading, reading
    dengan penjiwaan, blocking, crossing, dan
    penguasaan pentas (gesture, movement, dan mimik).
  • Pemaduan dengan unsur-unsur teknis dan artistik
    dalam latihan, seperti microphone, musik, lampu,
    dekorasi, dan sebagainya.
  • General rehearsal (latihan menyeluruh) selama dua
    atau tiga kali.
  • Persiapan pentas.
  • Pementasan.
  • Evaluasi.

16
Evaluasi Dalam Pembelajaran Drama
  • Moody mengatakan, bahwa evaluasi dalam hal
    pemahaman naskah harus meliputi
    pertanyaan-pertanyaan berikut
  • Informasi,
  • Konsep,
  • Perspektif,
  • Apresiasi.

17
  • Evaluasi terhadap tugas individual dalam
    penampilan memerankan suatu tokoh
  • Tugas kelompok mementaskan role-playing.
  • Tugas kelompok untuk merekam sandiwara, baik
    karya sendiri, maupun karya orang lain.
  • Tugas kelompok untuk mementaskan drama baik dalam
    festival drama, ataupun dalam pementasan khusus
  • Resensi drama. Di samping tes apresiasi dalam
    naskah drama. maka resensi drama ini dapat
    diadakan baik untuk naskah maupun untuk
    pementasan (di sekolah, TV, atau tempat lain)
  • Evaluasi terhadap karya drama yang ditulis, baik
    secara individual maupun kelompok.

18
Beberapa Catatan
Komponen-komponen yang dapat dipergunakan untuk
menilai adalah
  • Banyaknya drama yang telah dibaca atau ditonton
    murid
  • Penampilannya dalam membaca peranannya yang
    meliputi lafal, informasi, mimik, dan suara. Di
    samping ini juga dapat dinilai penguasaan murid
    mengenai isi drama dalam pertanyaan-pertanyaan
    analisis yang akan dijawab murid, tidak saja yang
    bersifat kognitif tetapi juga efektif.
  • Agar kawasan afektif dan psikomotorik juga
    menjadi objek garapan para guru, maka pengukuran
    daya apresiasi dan tindak laku dalam pementasan
    drama juga harus dilakukan.

19
STRATEGI PENGAJARAN TEKS DRAMA (SEBAGAI KARYA
SASTRA)
  1. Strategi Stratta
  2. Strategi Induktif Model Taba
  3. Strategi Analisis
  4. Strategi Sinektik (Model Gordon)
  5. Role Playing (Bermain Peran)
  6. Sosiodrama
  7. Simulasi

20
STRATEGI PEMBELAJARAN DRAMA PENTAS
  • Pementasan Drama di Kelas
  • Langkah-langkah
  • Penjelasan oleh guru tentang tujuan pengajaran
  • Pemilihan atau penulisan teks drama..
  • Diskusi tentang teks yang akan dipentaskan,
    tentang tema, nada dasar, dan watak
    tokoh-tokohnya.
  • Casting atau penentuan pemeran. Teknik yang
    digunakan hendaknya casting to type dan casting
    by ability.

21
  1. Latihan ber-acting, reading, reading dengan
    penjiwaan, blocking, crossing, dan penguasaan
    pentas (gesture, movement, dan mimik).
  2. Pemaduan dengan unsur-unsur teknis dan artistik
    dalam latihan, seperti microphone, musik, lampu,
    dekorasi, dan sebagainya.
  3. General rehearsal (latihan menyeluruh) selama dua
    atau tiga kali.
  4. Persiapan pentas.
  5. Pementasan.
  6. Evaluasi.

22
Pementasan Drama Oleh Teater Sekolah
  • Proses latihan drama sekolah ini biasanya dimulai
    dengan latihan dasar acting, latihan vokal, dan
    latihan pernafasan, serta studi naskah.
  • Untuk pementasan sekolah hendaknya dipilih
    naskah-naskah yang komunikatif, mudah dipahami,
    mempunyai konflik yang kuat, dan atraktif.

23
  • SelesaI
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com