Title: TEORI DAN RISET PENGAJARAN
1TEORI DAN RISET PENGAJARAN
2(No Transcript)
3Pengertian dan Ruang Lingkup Pengajaran/Pembelajar
an
4Pengertian Pengajaran/Pembelajaran
- definition of learning is a process that brings
together cognitive, emotional, and environmental
influences and experiences for acquiring,
enhancing, or making changes in one's knowledge,
skills, values, and world views
(Illeris,2000Ormorod, 1995). - Learning as a process focuses in what happens
when the learning takes place. Explanations of
what happens are called learning theories. - A learning theory is an attempt to describe how
people and animals learn, thereby helping us
understand the inherently complex process of
learning. - Learning theories have two chief values according
to Hill(2002). - One is in providing us with vocabulary and a
conceptual framework for interpreting the
examples of learning that we observe. - The other is in suggesting where to look for
solutions to practical problems. The theories do
not give us solutions, but they do direct our
attention to those variables that are crucial in
finding solutions.
5Pengertian Pengajaran/Pembelajaran
- There are three main categories or philosophical
frameworks under which learning theories fall
behaviorism, cognitivism, and constructivism - Behaviorism focuses only on the objectively
observable aspects of learning. - Cognitive theories look beyond behavior to
explain brain-based learning. - Constructivism views learning as a process in
which the learner actively constructs or builds
new ideas or concepts.
6Landasan Pengajaran/Pembelajaran
- Salah satu dari tujuan pendidikan adalah
mempersiapkan siswa dalam hal pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan agar kelak dapat
berfungsi sebagai orang dewasa. Dengan perubahan
yang cepat terjadi di dunia ini, maka perlu
dilakukan penilaian kembali tentang apa yang
diharapkan dipelajari oleh siswa di sekolah. - Dikemukakan oleh Gage (1998) bahwa pengajaran
adalah aktivitas seseorang (guru) yang bertujuan
untuk membantu proses belajar orang lain (siswa).
Pembelajaran mengacu kepada keputusan guru yang
berkaitan dengan kurikulum dan tujuannya adalah
menambah kesempatan belajar siswa. - Pengajaran dilandasi atas 4 (empat) kriteria
yakni - Pembelajaran yang efektif
- Pengajaran merupakan keseimbangan antara seni dan
pengetahuan - Guru sebagai pengambil keputusan, dan
- Siswa sebagai pembelajar yang otonom.
7Pembelajaran sebagai Area of Study
8GURU Pikiran/Perasaan/ Pemahaman
CONTENT / CURRICULUM Topik / Subjek
Struktur Episode
PERSPEKTIF PENELITIAN Positif / Dasar Hukum /
Inter- pretasi / Deskriptif / Eklektik
Transaksi Sosial
SISWA Kapasitas Perilaku
GURU Kapasitas Perilaku
PROSES KELAS
Transaksi Akademik
KONTEKS JUMLAH Individual / Kelompok / Kelas
/ Sekolah / Budaya
SISWA Pikiran/Perasaan/ Pemahaman
AGENDA Pembelajaran akademis / sosialisasi
Diadaptasi dari Shulman, 1986
9Dimensi-dimensi Belajar
10Dimensi-dimensi Belajar
- Sikap positif dan persepsi tentang belajar
- Sikap dan persepsi mempengaruhi kemampuan belajar
siswa. Jika siswa memiliki pandangan yang kurang
menyenangkan terhadap kelasnya, maka mereka tidak
akan dapat belajar banyak demikian pula jika
siswa memiliki sikap negatif terhadap
tugas-tugasnya di kelas maka perolehan belajarnya
tidak sesuai dengan yang diinginkan. - Elemen kunci untuk pembelajaran yang efektif
adalah membantu siswa untuk mengembangkan sikap
dan persepsi positif tentang belajar dan
kelasnya.
11Dimensi-dimensi Belajar
- Perolehan dan pengintegrasian pengetahuan
- Membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan baru,
mengintegrasikannya dengan pengetahuan yang sudah
mereka miliki, dan menyimpannya di dalam memori
merupakan aspek penting lain dalam belajar. - Ketika siswa belajar tentang informasi baru,
mereka harus dituntun dalam menghubungkan
pengetahuan baru tersebut dengan apa yang telah
mereka ketahui, mengorganisasikan informasi
tersebut, kemudian menjadikannya sebagai bagian
pengetahuannya di Long-term Memory (LTM) yang
dikatakan sebagai proses internalisasi.
12Dimensi-dimensi Belajar
- Perluasan dan pendalaman pengetahuan
- Belajar tidak berhenti sampai memperoleh dan
mengintegrasikan pengetahuan. Siswa diharapkan
mengembangkan pengetahuannya secara lebih
mendalam melalui proses perluasan dan pendalaman
pengetahuan dengan cara menganalisis apa yang
telah dipelajari. Proses analisis dapat dilakukan
melalui kajian perbandingan, klasifikasi,
abstraksi, induktif/deduktif, mengkonstruksi,
analisis kesalahan, analisis perspektif. - Guru diharapkan mempertimbangkan dua pertanyaan
penting berkenaan dengan perencanaannya terhadap
dimensi ketiga ini - Informasi apa yang penting bagi siswa agar mereka
dapat memperluas dan memperdalam pengetahuannya ? - Strategi dan aktivitas apa yang akan digunakan
untuk membantu siswa memperluas dan memperdalam
informasi tersebut ?
13Dimensi-dimensi Belajar
- Penggunaan pengetahuan secara bermakna
- Belajar yang dianggap paling efektif adalah
ketika pengetahuan digunakan untuk menunjukkan
tugas-tugas yang bermakna. Pastikan bahwa siswa
memiliki kesempatan untuk menggunakan
pengetahuannya menjadi bermakna. - Melalui proses pembelajaran yang dapat
mengembangkan keterampilan berpikir seperti
membuat keputusan, memecahkan masalah, penemuan,
penyelidikan, eksperimen, dan analisis sistem,
maka siswa akan menggunakan pengetahuannya
tersebut secara bermakna.
14Dimensi-dimensi Belajar
- Kebiasaan berpikir yang produktif
- Aspek terakhir dalam dimensi belajar berkenaan
dengan kebiasaan berpikir yang produktif, yakni
kebiasaan berpikir kritis dan kreatif. Meskipun
penguasaan konten itu perlu, tetapi hal ini
bukanlah tujuan utama pendidikan. - Pengembangan mental pembiasaan di mana siswa
belajar menurut apa yang diinginkan atau
dibutuhkan dalam kehidupannya merupakan tujuan
terpenting dalam pendidikan. Beberapa kebiasaan
berpikir di antaranya - Memahami dan mencoba untuk memahami dengan jernih
- Berpikir secara terbuka (open mided)
- Berupaya untuk menahan dorongan emosi
- Menyadari akan konsekuensi terhadap pemikirannya
sendiri - Melakukan evaluasi terhadap efektivitas perilaku
- Mendorong diri sendiri untuk berkembang
berdasarkan kesadaran akan keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan - Konsisten terlibat dalam tugas-tugas meskipun
jawaban atau solusi terhadap masalah belum
diperoleh.