Cairan tubuh, elektrolit dan pengaturannya - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Cairan tubuh, elektrolit dan pengaturannya

Description:

Cairan tubuh, elektrolit dan pengaturannya ANATOMI & FISIOLOGI Ari Istani STIKES BALI * * * * * * * * * Sel tubulus ginjal Na K CO2+H20 H2CO3 HCO3 ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:2142
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 38
Provided by: DrD58
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Cairan tubuh, elektrolit dan pengaturannya


1
Cairan tubuh, elektrolit dan pengaturannya
  • ANATOMI FISIOLOGI
  • Ari Istani
  • STIKES BALI

2
Pendahuluan
  • Cairan tubuh kita terdiri dari air dan zat yang
    terlarut seperti elektrolit, yang berperan
    penting dalam fungsi tubuh kita
  • Fungsi cairan tubuh
  • Berperan dalam termoregulasi
  • Sebagai pelindung dan lubrikan
  • Sebagai pelarut
  • Sebagai media transport
  • Sebagai reactan

3
(No Transcript)
4
(No Transcript)
5
(No Transcript)
6
(No Transcript)
7
(No Transcript)
8
(No Transcript)
9
Pergerakan cairan antar kompartemen
  • Pergerakan cairan antar kompartemen ditentukan
    oleh tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik.
  • Hukum starling keseimbangan antara besarnya
    tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik.
  • Tekanan hidrostatik menyebabkan terjadinya
    pergerakan cairan ke luar dari kapiler arteri,
    sedangkan tekanan osmotik menyebabkan gerakan
    cairan masuk ke dalam kapiler vena

10
(No Transcript)
11
Keseimbangan cairan
  • Mekanisme pengaturan keseimbangan cairan intake
    dan output melalui mekanisme feedback negatif
    yang melibatkan sistem endokrine dan sistem
    asaraf autonomik
  • Total cairan tubuh orang dewasa sehat adalah 40
    liter atau 60BB. Jumlah ini akan selalu diatur
    dalam kondisi konstan.

12
(No Transcript)
13
Osmolaritas cairan tubuh
  • Osmosis pergerakan air dari konsentrasi rendah
    ke konsentrasi yang lebih tinggi
  • Bila jumlah zat terlarut dalam darah meningkat
    maka akan terjadi peningkatan osmolaritas.
  • Peningkatan osmolaritas akan merangsang
    pengeluaran ADH
  • Bila kita mendapat infus cairan yan bersifat
    isotonis, tidak akan terjadi perubahan
    osmolaritas
  • Bila mendapat infus cairan hipotonis, osmolaritas
    menurun, maka akan terjadi perpindahan air dari
    kapiler ke jaringan interstisiel sehingga terjadi
    odem dan sel membengkak
  • Bila mendapat infus hipertonis, osmolaritas
    meningkat, sehingga terjadi penarikan air ke
    dalam pembuluh darah dan sel akan mengkerut

14
Mekanisme pengaturan keseimbangan cairan intake
dan output
  • Melalui 4 mekanisme
  • 1. ADH
  • 2. Mekanisme haus
  • 3. Aldosteron
  • 4. Saraf simpatis

15
(No Transcript)
16
(No Transcript)
17
Gangguan akibat kelebihan/kekurangan cairan dan
elektrolit
Keterangan Cairan dan bahan terlarut Cairan
kelebihan Hipervolume (Infus hipertonis) Overhidrosis (terlalu banyak minum)
hilang Hipovolume (perdarahan) Dehidrosis (diare, muntah, berkeringat banyak)
18
(No Transcript)
19
(No Transcript)
20
(No Transcript)
21
(No Transcript)
22
(No Transcript)
23
(No Transcript)
24
(No Transcript)
25
(No Transcript)
26
(No Transcript)
27
(No Transcript)
28
(No Transcript)
29
(No Transcript)
30
Pengaturan tekanan darah
  • Jangka pendek

Tekanan darah turun
Baroreseptor di a.carotis/aorta
otak
Kontraksi jantung meningkat dan vasokonstriksi
pembuluh darah
Tekanan darah meningkat / normal
31
Jangka panjang
  • Volume darah turun, tekanan darah turun,
    ANP turun

Aliran darah ke ginjal turun
renin
aldosteron
angiotensin
Pusat haus di hipotalamus
Penyerapan air dan natrium di ginjal meningkat
vasokonstriksi
ADH
Volume darah meningkat
Urin sedikit dan haus
Tekanan darah meningkat
32
Keseimbangan kalium
  • Ganguan konsentrasi kalium akan mengganggu
    resting membran sel
  • Hipokalemi penurunan kadar kalium dalam darah
    akan menyebabkan terjadinya kram, palpitasi,
    kelelahan karena penurunan resting membran
  • Hiperkalemi peningkatan kadar kalium dalam darah
    menyebabkan terjadinya henti jantung karena
    hiperpolarisasi berlebihan

33
Kadar kalium diatur oleh
  • Hormon aldosteron. Tingginya aldosteron akan
    meningkatkan ekskresi kalium di ginjal
  • Diet
  • p H darah. Pada saat terjadi asidosis, ion H
    menggantikan ion K dan disekresikan untuk ditukar
    dengan natrium

34
Sel tubulus ginjal
interstisiel
Lumen tubulus
Na K HCO3
Na K CO2H20 H2CO3 HCO3-
H
Na H
35
Tempat pengaturan kalium
  • Pengaturan terjadi di ductus kolectivus
    cortikalis.
  • Peningkatan kadar kalium dalam darah akan
    menyebabkan peningkatan sekresi dan ekskresi
    kalium melalui ginjal, sedangkan rendahnya kalium
    dalam darah akan menghambat sekresi dan ekskresi
    melalui ginjal, dengan demikian akan terjadi
    keseimbangan.
  • Pengaturan kadar kalium terutama tergantung dari
    hormon aldosteron

36
Kalsium
  • Kalsium penting untuk pengaturan kontraksi otot,
    maupun reaksi biokimiawi dalam sel
  • Hipokalsemi di otot akan menyebabkan peningkatan
    permeabilitas membran terhadap Na sehingga
    terjadinya kontraktur
  • Hiperkalsemi akan menyebabkan penurunan
    permeabilitas membran terhadap Na sehingga
    terjadi penghambatan impuls saraf.

37
Terima Kasih
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com