Title: Vektor
1Vektor
Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya
2Topik
- Aritmatika Vektor
- Konsep Geometrik
- Titik, Garis dan Bidang
- Perkalian Titik
- Perpotongan garis dengan
- Garis
- Bidang
- Poligon
3Pengenalan
- Apa perlunya belajar vektor?
- Kita butuh untuk mengetahui dimana objek
diletakkan dalam dunia nyata. - Ukuran dan orientasi objek
- Seberapa jauh objek yang satu dengan yang lainnya
- Bagaimana pantulan bekerja
- Bagaimana fisika bekerja
- Bagaimana sinar cahaya mengenai objek
4Pengenalan
- Koordinat
- 2D
- Aturan tangan kiri 3D
- Aturan tangan kanan 3D
5Vektor
- Sebuah vektor mempunyai panjang dan arah
- Vektor dinyatakan dengan cara yang sama dengan
koordinat titik - Point (5,10)
- Vector (5,10)
- Tetapi bagaimana perbedaannya?
6Vektor
Sebuah titik mempunyai lokasi Sebuah vektor tidak
mempunyai lokasi Sebuah vektor adalah sebuah
lintasan antara satu titik dengan titik yang lain
7Vektor
Vektor dapat ditentukan dengan pengurangan
koordinat titik v Q P v (8-1,1-10) v (7,
-9) Dengan kata lain , v mengatakan pada kita
bagaimana untuk mendapatkan dari P ke Q
8Vektor
- Definisi
- Perbedaan antara dua titik adalah sebuah vektor
- v Q-P
- Jumlah titik dan vektor adalah titik
- Q P v
9Vektor
- Latihan.
- Tentukan vektor yang pergi dari P (9,10) ke Q
(15,7) ? - v (6, -3)
- Tentukan titik yang dihasilkan dari penambahan
vektor v (9,-20) dengan titik P (1,2) ? - Q (10, -18)
10Operasi Vektor
- Ada dua operasi dasar vektor
- skala
- 8v
- jika v (1,2) maka 8v (8,16)
- tambah
- v a
- v (3,4), a (8,1) maka va (11,5)
11Operasi Vektor
12Operasi Vektor
13Operasi Vektor
- Latihan.
- Diberikan vektor v (10,20,5), tentukan
- 2v, 0.5v dan -0.2v?
- 2v (20,40,10)
- 0.5v (5,10,2.5)
- -0.2v (-2, -4, -1)
- Diberikan vektor v (1,1,1) dan a (8,4,2),
tentukan - v a, v a and a v
- v a (9,5,3)
- v a (-7, -3, -1)
- a v (7, 3, 2)
14Operasi Vektor
- Kombinasi Linier
- Penambahan vektor skala bersama-sama
- 8v 2a
- Definisi
- Kombinasi linier dari m vektor v1, v2,,vm adalah
vektor - w a1v1 a2v2 amvm
15Operasi Vektor
- Kombinasi Linier
- Contoh
- v (1,2,3) dan a (1,1,1)
- 2v 3a (2,4,6) (3,3,3) (5,7,9)
16Operasi Vektor
- Kombinasi Linier
- Kombinasi Affine
- Jumlah semua komponen adalah satu
- a1 a2 am 1
- Contoh. 3a 2b 4c (32-41)
- Penentuan kombinasi affine
- (1-t)a (t)b
17Operasi Vektor
- Pertanyaan
- Tentukan koefisien untuk transformasi affine
- ia jb ?c
- Berapakah koefisien c?
- i j ? 1
- ? 1 i j maka
- ia jb (1-i-j)c
18Operasi Vektor
- Kombinasi Linier
- Kombinasi Konvek
- Jumlah semua komponen satu tetapi
- Semua koefisien harus diantara 0 dan 1
- Contoh.
- a1 a2 am 1 dan
- 1 gt ai gt 0 untuk semua 1,,m
- Contoh.
- .9v .1w
- .25v .75w
19Operasi Vektor
- Kombinasi Linier
- Kombinasi Konvek
- Set semua kombinasi konvek dari dua vektor v1 dan
v2 adalah - v (1-a)v1 av2
20Operasi Vektor
- Kombinasi Linier
- Kombinasi Konvek
- v (1-a)v1 av2 can dapat ditulis lagi
- v v1 a(v2-v1)
- Ini menunjukkan bahwa vektor v akan menjadi v1
ditambah beberapa versi skala dari penggabungan
v1 dengan v2
21Operasi Vektor
- Kombinasi Linier
- Kombinasi Konvek
- Diberikan 3 vektor v1, v2 dan v3 maka kombinasi
akan menjadi - v a1v1 a2v2 (1-a1-a2)v3
- v 0.2v1 0.3v2 0.5v3
- v 0.5v1 0.5v2 0v3
22Operasi Vektor
- Kombinasi Linier
- Kombinasi Konvek
- Diberikan 3 vektor v1, v2 dan v3 maka kombinasi
akan menjadi - v a1v1 a2v2 (1-a1-a2)v3
- v 0.2v1 0.3v2 0.5v3
- v 0.5v1 0.5v2 0v3
23Operasi Vektor
- Besar
- Adalah panjang vektor
- Ditentukan menggunakan teorema Pitagoras
- Masih ingatkan akan teorema ini?
24Operasi Vektor
25Operasi Vektor
26Operasi Vektor
- Besar
- Teorema Pitagoras
- Contoh Berapakah besar v (5,10)?
- v sqrt(52102) sqrt(25100) sqrt(125)
- 11.18
27Operasi Vektor
- Latihan
- Tentukan v untuk
- v(1,-2,5), w(10,3,1) dan t(1,1,1)
- v 5.5677
- w 10.488
- t 1.732
28Operasi Vektor
29Operasi Vektor
- Besar
- Kadang kala sangat berguna untuk menskala vektor
menjadi vektor satuan sehingga panjangnya adalah
satu. - Vektor normal disimbulkan dengan a topi â.
- Yaitu pembagian koordinat vektor dengan panjang
vektor. - â a/a
30Operasi Vektor
- Besar
- Contoh
- Berapakah vektor normal a (1,5,3) ?
- a sqrt(12 52 32) 5.916
- â (1/5.916, 5/5.916, 3/5.916)
- (0.169, 0.845, 0.5)
31Operasi Vektor
- Latihan
- Normalisasikan
- a (2,4,6)
- g (1,1,1)
- h (0,5,1)
- Jawab (dengan pembulatan) ?
- â (0.26,0.53,0.8)
- g (0.6,0.6,0.6)
- h (0,1,0.2)
32Operasi Vektor
- Perkalian titik
- Digunakan untuk menyelesaikan masalah geometri
dalam grafika komputer. - Berguna untuk menentukan perpotongan garis dengan
vektor.
33Operasi Vektor
- Perkalian titik
- Dihitung dengan perkalian dan penambahan nilai
baris dengan nilai kolom.. - Definisi
- Perkalian titik dua vektor v?w adalah
34Operasi Vektor
- Perkalian titik
- Jika diketahui v (v1,v2) dan w (w1,w2)
- Perkalian titik, v ? w akan menghasilkan
- (v1w1v2w2)
- Contoh, v (2,1) dan w (3,5) maka v ? w akan
menghasilkan - 23 15 11
- Contoh, v (2,2,2,2) dan w (4,1,2,1.1), v ? w
akan menghasilkan - 24 21 22 2 1.1 16.2
35Operasi Vektor
- Perkalian titik
- Operasi Properti
- Simetri v ? w w ? v
- Linier (v t) ? w v ? w t ? w
- Homogen (sv) ? w s(v ? w)
- v2 v ? v
36Operasi Vektor
- Perkalian titik
- Sudut antara dua vektor.
- Perkalian titik dapat digunakan untuk mencari
sudur antara dua vektor atau perpotongan garis. - Diberikan 2 vektor e dan c, sudut antara vektor
ini dihitung sbb. - e (ecos ?e,esin ?e)
- c (ccos ?c,csin ?c)
- Perkalian titik e ? c adalah
- eccos(?c - ?e)
- atau e ? c eccos(?)
- Dengan ? adalah sudut diantara 2 vektor
37Operasi Vektor
- Perkalian titik
- e ? c eccos(?)
- Kedua sisi dibagi dengan ec
- (e ? c)/ec eccos(?)/ec
- c ? ê cos(? )
- Jadi
- Sudut antara dua vektor adalah perkalian
titik antara dua vektor yang
ternomalisasi
38Operasi Vektor
- Perkalian titik
- Contoh Cari sudut antara (5,6) dan (8,2)
- cos(? ) c ? ê
- c c/c (5,6) / sqrt(5262)
- (5,6) / 7.8
- (0.64,0.77)
- ê e/e (8,2) / sqrt(8222)
- (8,2) / 8.25
- (0.8,0.24)
- c ? ê 0.8248
- ? cos-1(0.8248) 34.43
39Operasi Vektor
- Perkalian titik
- Tegaklurus atau orthogonal atau normal.?
- Dua vektor tegaklurus jika sudut yang dibentuk
anatar vektor ini adalah 90 derajad. - jika e ? c gt 0 sudut antara dua vektor kurang
dari 90o - jika e ? c 0 dua vektor tegaklurus
- jika e ? c lt 0 sudut antara dua vektor lebih dari
90o
40Operasi Vektor
- Perkalian titik
- Vektor-vektor yang berada pada sumbu koordinat
adalah tegak lurus
Cara penulisan vektor satuan
41Operasi Vektor
- Perkalian titik
- Sembarang vektor 3D dapat ditulis sebagai
kombinasi skalar dari 3 vektor satuan - (a,b,c) ai bj ck
- (3,2,-1) 3(1,0,0) 2(0,1,0) 1(0,0,1)
42Operasi Vektor
- Perkalian titik
- Proyeksi sebuah vektor ke vektor lain
- Proyeksi vektor c ke v
- Gambar garis dari C ke v sehingga tegaklurus
dengan v - Kv adalah proyeksi orthogonal c ke v
43Operasi Vektor
- Perkalian Silang
- Hasil perkalian silang dua vektor adalah sebuah
vektor yang tegak lurus dengan dua vektor
tersebut.
44Operasi Vektor
- Perkalian Silang
- Diberikan a (ax,ay,az) dan e (ex,ey,ez),
tentukan perkalian silang antara vektor ini dalam
vektor satuan - a x e i(ayez-azey) j(axez-azex)
k(axey-ayex) - Atau dengan matrik yaitu penentuan determinan
45Operasi Vektor
- Perkalian Silang
- How do you use this to calculate the dot product?
- Take each item in the top row and multiply by the
difference of the products of the items in the
other columns. -
46Operasi Vektor
- Perkalian Silang
- i(ayez-azey)
- j(axez-azex)
- k(axey-ayex)
-
- Now add them together
- a x e i(ayez-azey) j(axez-azex)
k(axey-ayex) - . and you have the CROSS PRODUCT!!!
47Operasi Vektor
- Perkalian Silang
- a x e adalah tegaklurus baik dengan a maupun e
- panjang a x e sama dengan luas parallelogram yang
dibatasi oleh a dan e - Gunakan aturan tangan kanan untuk menentukan arah
a x e
48Operasi Vektor
- Perkalian Silang
- Penentuan Normal ke bidang
- Dengan tiga titik dapat ditentukan normal ke
bidang. - P1, P2, P3 -gt v P2-P1, w P3-P1
- Tentukan v x w untuk menghitung normal n.
- Perkalian vektor n dengan sembarang nilai skalar
akan menghasilkan normal ke bidang juga.
49Koordinat Homogen
- Beberapa sistem grafika dan OpenGL menyatakan
titik dan vektor dalam koordinat homogen. - Ini berarti dalam koordinat 2D mempunyai 3 nilai
(x, y, v) - Dan dalam 3D, 4 nilai (x, y, z, v)
50Koordinat Homogen
- Untuk titik v 1
- Untuk vektor v 0
- Cth. Titik (2,4) menjadi (2,4,1).
- Cth. Vektor (3,5) menjadi (3,5,0).
- Cth. Titik (3,4,1) menjadi (3,4,1,1).
- Cth. Vektor (3,6,7) menjadi (3,6,7,0).
51Contoh
- Tweening antara bentuk-bentuk
52Pencarian Perpotongan Garis
- Masalah diberikan dua segmen garis, apakah akan
berpotongan??
B
D
A
C
53Pencarian Perpotongan Garis
- Masing-masing garis mempunyai garis induk yang
merupakan perpanjang ke tak berhingga segmen
garis tersebut.
B
D
A
C
54Perpotongan Garis dengan Bidang
- Dimana garis akan berpotongan dengan bidang?
- Asumsikan garis berpotongan dengan bidang di
titik P. - Berikan titik yang lain misalnya B pada
bidang, kita ketahui bahwa
vektor (P-B) berada pada
bidang. - Kita juga ketahui bahwa
n . (P-B) 0
n
55Perpotongan Garis dengan Bidang
- Dimana garis akan berpotongan dengan bidang?
- Karena titik potong akan berada pada tenpat
tertentu sepanjang vektor dimulai dari A dan
pergi ke arah c, sehingga P dinyatakan sebagai - P A cthit
- jadi,
- n . (A cthit -B) 0
- Solve for thit
- thit n . (B A)/ (n . c)
n
56Perpotongan Garis dengan Bidang
- Dimana garis akan berpotongan dengan bidang?
- Apakah garis ini akan berarah masuk atau keluar
bidang? - jika n . c gt 0 arahnya sama dengan normal
n
57Perpotongan Garis dengan Bidang
- Dimana garis akan berpotongan dengan bidang?
- Apakah garis ini akan berarah masuk atau keluar
bidang? - jika n . c gt 0 arahnya sama dengan normal
- jika n . c lt 0 arahnya berlawanan dengan normal
58Perpotongan Garis dengan Poligon
A
C
59Perpotongan Garis dengan Poligon
A
C
60Perpotongan Garis dengan Poligon
- Jika n . (C A) gt 0 sinar keluar
- Jika n . (C A) lt 0 sinar masuk
gt 90o
lt 90o
A
n
C
n
61Perpotongan Garis dengan Poligon
- Lihat algoritma Cyrus-Beck Clipping