EMOSI - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

EMOSI

Description:

Title: Slide 1 Created Date: 9/28/2004 11:03:52 AM Document presentation format: On-screen Show Other titles: Arial Times New Roman Wingdings Kimono Slide 1 Slide 2 ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:4054
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 44
Provided by: solomonce
Category:
Tags: emosi | endokrin | sistem

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: EMOSI


1
EMOSI STRES
EMOSI
PERASAAN POSITIF NEGATIF PERUBAHAN
PERILAKU (THE WAY OF FEELING THE WAY OF ACTING)
SITUASI EMOSIONAL
CONTOH Diperlakukan tidak adil Marah Melihat
penderitaan Sedih Mencintai seseorang Bahagia
2
Komponen Emosi
POLA JAWABAN FISIOLOGIS
EMOSI
PERILAKU (species-specific)
PERASAAN (feeling/mood)
EMOTION
  • Cognitive appraisal of event
  • An increased readiness to act
  • SURVIVAL
  • Self-preservation
  • Species preservation

3
EMOSI
Lat. Emovere (to move/to disturb)
EMOTION Moves us into action signals us that
something significant is happening to us
RESPON EMOSIONAL
STIMULUS EMOSIONAL
I. PERILAKU NYATA (overt behavior) GERAKAN
OTOT (defensif/agresif)
II. OTONOMIK PERILAKU MOBILISASI ENERGI
III. HORMONAL (ENDOKRIN)
4
EMOTION
CREATES A FEELING LOVE JOY ELATION
SURPRISE HAPPINESS IRRITATION FEAR
COLOURS OUR ANGER PERCEPTION ADD RICHNESS
TO OUR PERSONAL WORLD
  • KOMPONEN EMOSI
  • PENILAIAN KOGNITIF (cognitive appraisal) SUATU
    PERISTIWA
  • PERUBAHAN FISIOLOGIS DALAM VISERA (ALAT2 DALAM)
  • PENINGKATAN KESIAPAN BERTINDAK
  • (increased readiness to act)
  • 4. PERASAAN SUBJEKTIF (subjective sense of
    feeling)

THE BRAIN
HOW (AND WHY) THE BRAIN PRODUCES THESE CHANGES?
5
GERAKAN OTOT (Defensif/agresif)
I. PERILAKU NYATA
OTOT
RESPON EMOSIONAL
II. OTONOMIK
GLUKOSA VASODILATASI KORTIKOSTEROD
EPINEFRIN (E) NOREPINEFRIN (NE)
PERILAKU MOBILISASI ENERGI ( denyut
jantung/ vasodilatasi)
KORTEKS MEDULA KELENJAR ADRENAL
ALIRAN DARAH
Simpatis/ Parasimpatis
III. HORMONAL
6
TEORI EMOSI
  • TEORI EMOSI JAMES LANGE
  • (William James (Amerika) Carl Lange (Denmark)
  • We afraid because we run
  • STIMULUS OTAK (diproses, assessed/ SS
    OTONOMIK
  • (mis. visual/ dinilai relevansinya di bag.
  • auditoris) otak tertentukorteks visualis/
    PERUBAHAN2
  • auditoris) KEADAAN TUBUH BAGIAN SADAR
    OTAK AROUSAL
  • (interpretasi keadaan emosional ( the patterns
    of the yang dialami) peripheral body
    changes)
  • (PERUBAHAN2 TUBUH PERIFER YANG MENGATAKAN KEPADA
  • OTAK EMOSI APA YANG DIALAMI)

feedback
7
PERSEPSI STIMULUS MENAKUTKAN
AKTIVASI SS SIMPATIS
INTERPRETASI SADAR KEADAAN TUBUH YANG
MENGHASILKAN EMOSI
My heart is beating fast, so I must be
frightened
Mis. Ular
Mis. Denyut jantung
Feedback perubahan2 perifer ke otak
TEORI EMOSI JAMES - LANGE
8
  • 2. TEORI EMOSI CANNON BARD
  • Temuan2 Cannon (bukti2 eksperimental)
    bertentangan dengan alasan2 teori James Lange
  • Pengambilan semua sistem simpatis (kucing)(a).
    menunjukkan menghilangnya arousal (meskipun
    demikian, masih memperlihatkan reaksi emosional ,
    seperti marah, takut dan senang)
  • (b). Tanda2 seperti hilangnya input2 viseral dari
    dan ke otak
  • Percobaan2 Cannon juga menunjukkan Emosi
    dialami sebelum bagian2 tubuh (mis. otot polos)
    mempunyai waktu untuk bereaksi
  • (KITA MAMPU MERASAKAN EMOSI SEBELUM TERJADI
    PERUBAHAN2 TUBUH)
  • BUKTI2 LAIN (kajian pada manusia)- disuntik
    adrenalin menghasilkan reaksi2 tubuh sama seperti
    excitement strong fear (palpitasi jantung,
    gemetar dll.)
  • - subjek mampu menginterpretasi reaksi2 tubuh
    tanpa mempersepsinya sebagai emosi (temuan yang
    bertentangan dengan prediksi teori James-Lange)

9
Proposisi Cannon-Bard Peristiwa emosional
terdiri atas 2 efek terhadap otak yang
berbeda Memacu sistem saraf otonomik
menghasilkan arousal dan (pada waktu
bersamaan) menghasilkan sensasi
emosi (KESADARAN) di korteks serebri
AKTIVASI SS SIMPATIS
PERSEPSI STIMULUS MENAKUTKAN
Ke hipotalamus
THALAMUS
PENGALAMAN EMOSI SADAR
Ke korteks serebri
TEORI EMOSI CANNON-BARD
10
TEORI EMOSI SCHACHTER SANGER (COGNITIVE-AROUSAL
THEORY) (Stanley Schachter Jerome Singer, 1962)
PERSEPSI STIMULUS MENAKUTKAN
KESADARAN AROUSAL FISIOLOGIS
AKTIVASI SS SIMPATIS
PENILAIAN KOGNITIF SITUASI UNTUK MENENTUKAN
EMOSI YANG PALING SESUAI
11
KONTROL SARAFI POLA RESPON EMOSIONAL
STIMULUS EMOSIONAL (Objek/situasi)
OTAK (terutama AMIGDALA)
MENYERANG (fight) MARAH
ATAU
MELARIKAN DIRI (flight) TAKUT
- NYERI - MAKANAN/MINUMAN - PASANGAN/PARTNER -
MUSUH - BAYI/ANAK - FEROMON
12
  • SISTEM LIMBIK EMOSI, MOTIVASI,BELAJAR, MEMORI
  • Komponen kortikal (korteks orbitofrontalisgirus,
    girus singuli, isthmus, formasio hipokampi
    (hipokampus, girus hipokampus, girus girus
    parahipokampus, girus dentatus)
  • Komponen subkortikal amigdala, nukleus
    septalis, hipotalamus (terutama korpus mamilare)

13
KELOMP. KORTIKOMEDIAL
AMIGDALA
KELOMP. SENTRAL
KELOMP. LATERAL-BASOMEDIAL
  • FUNGSI AMIGDALA
  • MENGORGANISASI RESPON2 EMOSIONAL
  • (PERILAKU/OTONOMIK/HORMONAL)
  • TAKUT/MARAH/DISGUST JIJIK/BAU/
  • FEROMON/PL SEKSUAL/PL MATERNAL dll.

14
AMIGDALA (NUKLEUS SENTRALIS)
EKSPRESI RESPON EMOSIONAL
STIMULUS AVERSIF (tidak menyenangkan)
ANCAMAN/AGITASI PRODUKSI PROTEIN Fos LESI
AMIGDALA (nuk. sentralis) PRODUKSI PROT.
Fos/HILANG
  • - RASA TAKUT HILANG
  • LEBIH JINAK
  • HORMON2 STRES
  • TIDAK MUDAH MENDERITA
  • TUKAK LAMBUNG
  • (ULCUS PEPTICUM)
  • PENY.2 STRES LAINNYA

STIMULASI AMIGDALA (listrik/asam
amino) TAKUT AGITATED PENY.2 STRES
15
AMIGDALA
INPUT
OUTPUT
KORTEKS FRONTALIS HIPOTALAMUS FORMASIO
HIPOKAMPI NUKLEI BATANG OTAK FUNGSI2 OTONOMIK PL
SPECIES-TYPICAL
SIST. OLFAKTORIS KORTEKS ASOSIASI KORTEKS
FRONTALIS SIST. LIMBIK
KORTEKS ORBITOFRONTALIS
INPUT BAG.2 LAIN LOBUS FRONT. LOBUS
TEMPORALIS AMIGDALA BAG.2 LAIN SIST. LIMBIK (via
TALAMUS)
OUTPUT AMIGDALA GIRUS SINGULI
16
GIRUS SINGULI
STIMULSI LISTRIK
PERASAAN EMOSIONAL POS./NEG.
LESI MUTISME , AKINETIK (LESI
BERAT MATI)
BERKAITAN DENGAN MOTIVASI (AKTIVASI PL)
AMIGDALA AVERSIVE EMOTIONAL LEARNING STIMULI
TERTENTU REAKSI2 TAKUT
COPING RESPONSE
SUARA KERAS/MENDEKATNYA BINATANG
BESAR/KETINGGIAN/ SUARA TERTENTU/ BAU TERTENTU
(mempengaruhi)
LEARNING MEMORY
DISEBUT CER LESI AMIGDALA CER
HILANG (CONDITIONED EMOTIONAL RESPONSE) (NUK.
SENTR.)
17
EKSPRESI REKOGNISI EMOSI
JAWABAN TERORGANISASI (PERILAKU/OTONOMIK/
HORMONAL)
SITUASI LINGKUNGAN (Stimulus)
EMOSI
  • REKOGNISI EMOSI
  • Kita bisa mengenali
  • (rekognisi) emosi
  • seseorang melalui
  • Ekspresi mimik
  • Nada suara (tone)
  • Bahasa badan
  • MENYIAPKAN ORGANISME UNTUK
  • MENANGGAPI/MENGATASI
  • (COPING RESPONSE)
  • KOMUNIKASI SOSIAL
  • (Ekspresi emosi mengatakan kepada
  • orang lain apa yang kita rasakan dan
  • apa yang akan kita lakukan)
  • PERUBAHAN SIKAP
  • EKSPRESI WAJAH (MIMIK)
  • UNLEARNED
  • UNIVERSAL
  • INNATE (BAWAAN/ GENETIK)
  • SPECIES-TYPICAL

18
PERASAAN EMOSI
TEORI JAMES-LANGE SITUASI YANG MENIMBULKAN EMOSI
MENYEBABKAN TIMBULNYA SEPERANGKAT JAWABAN2
FISIOLOGIS (mis. gemetar, berkeringat, denyut
jantung ) DAN PERILAKU (mis. mengepal-ngepalkan
tangan, berkelahi). OTAK MENERIMA FEEDBACK
(UMPAN BALIK) SENSORIS DARI OTOT2 DAN ORGAN2
YANG MENIMBULKAN JAWABAN TSB.. INI YANG
MENIMBULKAN PERASAAN EMOSI KITA TAKUT KARENA
KITA LARI (TEORI CANNON-BARD KITA LARI
KARENA KITA TAKUT)
19
THE JAMES LANGE THEORY OF EMOTION
PERCEPTION OF FEARFUL STIMULUS
CONSCIOUS INTER- PRETATION OF BODY STATE
PRODUCES EMOTION
ACTIVATION OF SYMPATHETIC NERVOUS SYST.
(HEART RATE )
MY HEART IS BEATING FAST, SO I MUST BE
FRIGHTENED
A SNAKE
FEEDBACK OF PERIPHERAL CHANGES TO THE BRAIN
20
THE CANON-BARD THEORY OF EMOTION
ACTIVATION OF SYMPATHETIC NERVOUS SYST.
HYPOTHA- LAMUS
THALAMUS
PERCEPTION OF FEARFUL STIMULUS
CONSCIOUS EX- PERIENCE OF EMOTION
CEREBRAL CORTEX
THE SCHACTER- SINGER THEORY OF EMOTION
ACTIVATION OF THE SYMP. SYST.
AWARENESS OF PHYSIOLOGICAL AROUSAL
PERCEPTION OF FEARFUL STIMULUS
COGNITIVE APPRAISAL OF THE SITUATION TO DETERMINE
THE MOST APPROPRIATE EMOTION
21
(No Transcript)
22
S T R E S
STRESS GENERAL ALARM SYNDROME (stres sindroma
alarm/bahaya umum)
Hans Selye (pakar stres) STRES MEKANISME
HOMEOSTATIK DITUJUKAN UNTUK MELAWAN STRES
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
  • Jika mekanisme homeostatik berhasil
  • Keseimbangan kimia, temperatur dan tekanan
    darah (lingkungan internal)
    dipertahankan
  • 2. Jika stres ekstrim, tidak biasa dan lama
    Mekanisme normal tidak cukup
  • Perubahan2 tubuh sangat luas SINDROMA ADAPTASI
    UMUM (GAS) (mis. tekanan darah , gula darah
    dll.)
  • TUJUAN MENGGERAKKAN/MENGERAHKAN TUBUH UNTUK
    MENGHADAPI KEADAAN DARURAT (EERGENCY)

23
STRES SEHARI-HARI (tidak bisa dihilangkan!) 1.
UNTUK MEMPERSIAPKAN DIRI DALAM MENGHADAPI
TANTANGAN (stres bersifat produktif !!
EUSTRESS) 2. MENGGANGGU (HARMFUL)
DISTRESS Daya tahan terhadap infeksi (menghambat
komponen tertentu sistem imun)
HIPOTALAMUS (the bodys watchdog)
Sensor yang mendeteksi perubahan2 lingkungan dalam
STRESOR- stres yang menghasilkan GAS Mis.
panas/dingin, racun lingkungan, toksin (racun
dari bakteri/virus), perdarahan berat
(kecelakaan/operasi), reaksi emosional
kuat Bervariasi dari orang ke orang
(individual) dari waktu ke waktu
STRESOR
REAKSI BERANTAI
GAS
24
STRESOR
HIPOTALAMUS (inisiasi GAS melalui 2 jalur)
2. STIMULASI (1) PITUITARIA (2)
KORTEKS ADRENAL RESISTENCE REACTION (reaksi
resistensi) Sifat - prosesnya lambat -
efeknya berlangsung lama
  • STIMULASI
  • SS SIMPATIS (2) MEDULA ADRENAL
  • ALARM REACTION
  • (FIGHT OR FLIGHT REACTION)
  • (respon2 yang timbul sebagai
  • reaksi terhadap bahaya)

25
STRES
AVERSIVE STIMULI
RESPON EMOSIONAL NEGATIF
MERUGIKAN KESEHATAN
Stimuli tidak nyaman
STRES REAKSI2 FISIOLOGIS DISEBABKAN OLEH
PERSEPSI ATAS SITUASI2 AVERSIF ATAU YANG
MENGANCAM
STRES KESEHATAN
Contoh Ulcus pepticum (tukak lambung)
Respon2 fisiologis yang
menyertai emosi negatif Serangan jantung Dapat
terjadi tanpa stres Stroke (CVAcerebrovascular
accident) (tetapi diperberat oleh stres) Skin
rash (bercak2 di kulit)
26
JAWABAN/ RESPON EMOSIONAL
BERGUNA
ADAPTIF
GANGGUAN KESEHATAN
?
STRES
S T R E S
  • JAWABAN EMOSIONAL DIRANCANG
  • UNTUK MENGATASI KEJADIAN2
  • JANGKA PENDEK (SHORT-TERM EVENTS)

2. JAWABAN2 FISIOLOGIS YANG MENYERTAI EMOSI NEG.
UNTUK MEMPERSIAPKAN DIRI ATAS LAWAN YANG
MENGANCAM (UNT. MELAWAN)/ MEMPERTAHANKAN DIRI
DARI SITUASI BERBAHAYA Cannon STRESS
FIGHT-OR-FLIGHT RESPONSE
27
STIMULUS SINGKAT TIDAK MENGGANGGU
STIMULUS BERKEPANJANGAN MENGGANGGU
KONTINU (BUKAN PERIODIK)
  • STRES GANGGUAN
  • PENGHUNI KAM KONSENTRASI STRES BERKEPANJANGAN
  • PADA AKHIR KEHIDUPANNYA
  • KONDISI KES. JAUH LEBIH BURUK
  • PENGEMUDI KA (BAWAH TANAH )
  • PENGENDALI LALU-LINTAS UDARA
  • (SIBUK KEMUNGKINAN TABRAKAN
    BESAR)
  • TEK. DARAH TINGGI
  • - TUKAK LAMBUNG

28
FISIOLOGI RESPON STRES
PERILAKU
KADANG2 MERUGIKAN (mis. FIGHT)
E M O S I
EFEK MERUGIKAN KESEHATAN (BERSIFAT
KATABOLIK) MEMBANTU MOBILISASI SUMBER2 ENERGI
TUBUH)
OTONOMIK (VISERAL)
SIMPATIS AKTIF
ENDOKRIN (HORMONAL)
SEKRESI KELENJAR ADRENALIS
29
SEKRESI KEL. ADRENALIS
NPV
MEDULA
KORTEKS
(I)
(II)
CRH
EPINEFRIN (E/ADRENALIN)
NOREPINEFRIN (NE/NORADRENALIN) METAB
. GLUKOSA 1. OUTPUT JANTUNG NUTRIEN DI
OTOT DARAH KE OTOT (SEBAGAI ENERGI) 2. TEK.
DARAH 3. SEBAGAI NEUROTRANS- AKTIVITAS
MUSKULER MITER DI OTAK (NEURON
ADRENERGIK)
HORMON STRES STEROID GLUKOKORTIKOID
DIKENDALIKAN OLEH NUK. PARAVENTRIKU- LARIS
(NPV) DI HIPO- TALAMUS
30
GLUKOKORTIKOID
(EFEK)
KORTEKS ADRENAL
  • METAB. GLUKOSA ALIRAN DARAH
  • MEMECAH PROT. JAWABAN2 PERILAKU
  • GLUKOSA ENERGI (DIDUGA BERPENGARUH
  • MEMECAH LEMAK DI OTAK)
  • ENERGI MENEKAN SEKRESI
  • HORMON2 SEKS (OLEH
  • GONAD/KEL. KELAMIN)
  • (LAKI2 TESTOSTERON)

31
AKSIS HPA (HIPOTALAMUS- PITUITARIA- ADRENAL)
STRES MENGAKTIVASI AKSIS HPA
HIPOTALAMUS (NPV NUKLEUS PARAVENTRIKULARIS)
Fig. 11.20
C R F
STRES
CRF corticotropin releasing factor (CRF juga
disekresikan oleh sist. limbik - PAG, lokus
seruleus, amigdala - sebagai neuromodulator/neurot
ransmiter memberi respon emosional) ACTH
adrenocorticotropic hormone
ADENOHIPOFISIS (PITUITARIA)
A C T H
KORTEKS ADRENALIS
JARINGAN SASARAN
GLUKOKOR- TIKOID
32
KELENJAR ADRENAL
Adrenal cortex
Adrenal medulla
Adrenal gland
33
KELENJAR ADRENALIS
PENTING UNT. SURVIVE
ADRENALEKTOMI (KEL. ADREN. DIAMBIL)
KEPEKAAN TERHADAP STRES
HANS SELYE
KEBANYAKAN EFEK STRES YANG MERUGIKAN DIAKIBATKAN
OLEH SEKRESI GLUKOKORTIKOID YANG BERKEPANJANGAN (S
EKRESI JANGKA PENDEK MEMANG PENTING!)
34
  • TEK. DARAH SERANGAN JANTUNG
  • STROKE
  • KERUSAKAN JAR. OTOT
  • DIABETES STEROID (diabetes akibat
  • steroid berkelebihan)
  • INFERTILITAS (STERIL)
  • (Penekanan hormon gonad testosteron/
  • estrogen, progesteron)
  • INHIBISI (MENGHAMBAT) PERTUMBUHAN
  • (TIDAK MENCAPAI TINGGI PENUH)
  • INHIBISI RESPON RADANG
  • SULIT SEMBUH DARI LUKA
  • PENEKANAN SIST. IMUN/KEKEBALAN
  • PEKA TERHADAP INFEKSI
  • DAN/MUNGKIN KANKER

SEKRESI GLUKOKORT. BERKEPAN- JANGAN
35
COPING RESPONSE
A RESPONSE THROUGH WHICH AN ORGANISM CAN AVOID,
ESCAPE FROM, OR MINIMIZE AN AVERSIVE STIMULUS
THE OPPORTUNITY TO MAKE A COPING RESPONSE
MINIMIZES THE STRESSFUL EFFECTS OF AN AVERSIVE
STIMULUS
FISIOLOGIS OTONOMIK ENDOKRIN (HORMONAL) PERILAKU
STRESSOR (aversive stimulus) FISIK/PSIKIS
RESPON
(berkaitan)
  • KAPASITAS FISIK
  • PERSEPSI
  • REAKTIVITAS
  • EMOSIONAL
  • TEMPERAMEN
  • PENGALAMAN
  • KEPRIBADIAN

(berkaitan)
36
  • CRF
  • ACTH
  • EPINEFRIN
  • NOREPINEFRIN
  • GLUKOKORTIKOID
  • (KORTISOL)

H S O T R R M E O S N
EFEK KATABOLIK (membantu memobilisasi sumber2
energi)
  • PENGA-
  • LAMAN
  • (learning/
  • memory)

STRESOR (stimulus yang menimbulkan stres)
REAKSI STRES
MINI-MIZING
2. DERAJAT PENGENDALIAN SITUASI (COPING RESPONSE)
37
TIKUS
ELECTRIC SHOCK (STRESOR FISIK)
ULCUS PEPTICUM
STRES
AVOID CONTACT
TIKUS
ULCUS PEPTICUM -
(Coping response)
PENYAKIT KARDIOVASKULER
SERANGAN JANT.
STRES
STROKE
  • FAKTOR RISIKO
  • HIPERTENSI
  • HIPERKOLESTEROLEMI
  • DM
  • REAKSI EMOSIONAL

38
MONKEY (monyet)
Manuch dkk. (1983 1986)
  • PERLAKUAN REAKSI EMOSIONAL DIOBSERVASI
  • DIET KOLES -
  • TEROL TINGGI REAKSI NEG. KUAT PENY.
  • ANCAMAN KORONER DITANGKAP REAKSI
    NEG. LEMAH PENY.
  • KORONER -
  • ( GENETIK) REAKSI NEG. KUAT BEREAKSI
    KUATTERHADAP SEMUA JENIS STRESOR
  • BEREFEK MENGGANGGU KESEHATAN

39
  • TIPE A MORE LIKELY
  • TO SUFFER CV DISEASES
  • EXCESSIVE COMPETITIVE DRIVE
  • IMPATIENCE
  • HOSTILITY
  • FAST MOVEMENTS
  • RAPID SPEECH

POLA PERILAKU/ KEPRIBADIAN (MANUSIA)
  • TIPE B LESS LIKELY
  • TO SUFFER CV DISEASES
  • LESS COMPETITIVE DRIVE
  • EASY GOING
  • TOLERANT
  • MOVE SLOWLY
  • TALK SLOWLY

SUSEPTIBILITAS (KERENTANAN) TERHADAP
PENY. KARDIOVASKULAER
FRIEDMAN ROSEMAN (1959)
40
Rosenman dkk. (1975) TIPE KEPRIBADIAN
PENY. KORONER TIPE A MERUPAKAN FAKTOR RISIKO
PENY. KORONER
HASIL2 PENELITIAN KONTRADIKTIF Pasien serangan
jantung Long-term survival rate 1. Serangan
jantung pasien tipe B gt tipe A (Ragland
Brand, 1988) 2. Tidak ada perbedaan antara tipe A
dan tipe B (Dimsdale, 1988) 3. Tipe A (hostility)
ada hubungan dengan peny. KV (Williams dkk.,
1980) 4. Hostility tidak ada hubungannya dengan
peny. koroner (Helmer dkk., 1991)
41
  • TIPE A (hostility)
  • MEROKOK
  • HIPERTENSI
  • KOLESTEROL TINGGI
  • (Howard dkk., 1976)
  • TIPE A KOLESTEROL TINGGI
  • (Laki2 peremp.) (Weidner dkk., 1987)
  • TIPE A gt CO dalam darah
  • (Smoker) (Lombardo Carreno, 1987)

STRES PADA LANSIA
PROSES MENUA
STRES
  • ORGANISME TUA (sehat sempurna)
  • TIDAK DAPAT MENTOLERANSI STRES
  • 2. STRES MEMPERCEPAT PROSES MENUA

42
STRES KERUSAKAN OTAK
FORMASIO HIPOKAMPI (FH)
FORMASIO HIPOKAMPI
LEARNING MEMORY
GLUKOKORTIKOID
HIPOKAMPUS RUSAK
DEGENERASI
MEMORI TERGANGGU/HILANG
MENUA
FH - Hipokampus -Girus dentatus -
Girus hipokampus - Girus parahipokampus
Glukokortikoid Suseptibilitas (rentan)

terhadap stres
43
KONTROL SEKRESI GLUKOKORTIKOID OLEH KORTEKS
ADRENALIS DAN KATEKOLAMIN OLEH MEDULA
ADRENALIS
CRF
ACTH
Glucocorticoid
Epinephrine norepinephrine
Truncus cerebri
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com