Siklus Kurikulum - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Siklus Kurikulum

Description:

PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Disampaikan: Oleh: Dr. Tita Lestari, M.Pd., M.Si. Nopember 2006 SISTEM MANAJEMEN SEKOLAH Apa itu Sekolah Unggul (Ada ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:972
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 44
Provided by: HermanaS3
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Siklus Kurikulum


1
PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Disampaikan Oleh Dr. Tita Lestari, M.Pd.,
M.Si. Nopember 2006
2
SISTEM MANAJEMEN SEKOLAH
MASUKAN INSTRUMENTAL
IQ, EQ, SQ
Kognitif Afektif Psikomotor Hubungan Personal
HASIL
PROSES
MASUKAN LINGKUNGAN
3
Apa itu Sekolah Unggul(Ada tiga komponen)
?
  • Sekolah yang mampu memberikan layanan optimal
    kepada seluruh anak dgn berbagai perbedaan bakat,
    minat kebutuhan belajar
  • Mampu meningkatkan secara signifikan kapabilitas
    yang dimiliki anak didik menjadi aktualisasi diri
    yang memberikan kebanggaan
  • Mampu membangun karakter kepribadian yang kuat,
    kokoh dan mantap dalam diri siswa

4
  • Sekolah yang Ideal (Sekolah Unggul)
  • Dimensi kognitif (menguasai pengetahuan dan
    bidang studi).
  • Dimensi ketrampilan a.l. ketrampilan untuk
    melakukan pekerjaan,
  • pemecahan masalah, berfikir kreatif, dll.
  • Dimensi nilai a.l. sikap terhadap diri, terhadap
    orang lain, terhadap
  • lingkungan, dan kepada Maha Pencipta.
  • Dimensi hubungan hubungan yang dibangun oleh
    luaran pendidikan
  • (outcome) terutama dunia kerja dan masyarakat.
  • Sekolah saat ini (bukan sekolah Unggul)
  • 1. Dimensi kognitif (hanya menghafal)
  • 2. Dimensi ketrampilan (mekanistik)
  • 3. Dimensi nilai tidak terurus dan tidak mendalam
  • 4. Dimensi hubungan (ranah interaktif) tidak
    tergarap.

PP. 19
5
Model Pengembangan Sekolah Uggul1. Input-ouput
approach bahwa luaran pendidikan unggul dapat
diperoleh melalui masukan (input) yang unggul
(Seeley 1988)Siswa yang berhasilnya tinggi
dikelompokkan ke dalam kelas atau sekolah
tertentuKelemahannya - Terlalu esklusif-
Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan2.
Proses output approach struktur persekolahan,
lingkungan dan proses menentukan mutu luaran
(Walsk 1990) Memperhatikan siswa unggulan dan
tidak unggul
Sasaran Sistem Sekolah Unggulan Sejauh mana
keluaran sekolah memiliki kapabilitas dalam
intelektual, ketrampilan, dan moral yang berguna
untuk masyarakat dan diri sendiri
Kedua model ini sebaiknya dikombinasikan, dengan
memperhatikan standarisasi minimal (minimun
requirement) anak didik yang akan diterima dengan
kualifikasi/kemampuan guru, kurikulum dan
pembelajaran, sarana dan prasarana yang memadai,
managemen/organisasi sekolah,
6
Siklus Kurikulum
Perencanaan
Pengembangan
Policy
Implementasi
Penilaian
7
Curriculum Engineering
  1. Merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
  2. Mengorganisasikan bahan belajar untuk mencapai
    tujuan.
  3. Memilih cara untuk memudahkan terjadinya belajar.
  4. Menetapkan cara untuk menilai keberhasilan
    belajar.

8
Hubungan antara Kurikulum dan Pembelajaran
Rancangan dan pengaturan belajar-mengajar
Pelaksanaan belajar-mengajar dan penilaian hasil
belajar
(dua sisi koin uang logam)
9
Pembelajaran sebagai sistem
  • Sistem kesatuan komponen yang terarah
  • pada pencapaian tujuan
  • Sistem pembelajaran

Tujuan
Isi/materi pembelajaran
Evaluasi
Proses pembelajaran
10
KOMPONEN-KOMPONEN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF
11
Konstelasi Pengembangan Kurikulum
Kebutuhan Anak
Aspirasi Masyarakat
Ilmu Pengetahuan
Filosofis
Psikologis
Sosiologis
Tujuan Pendidikan
KURIKULUM
12
Komponen KTSP
  • Mengacu Pada
  • Standar Isi (Permen 22)
  • Standar Kompetensi Lulusan(Permen 23)
  • Pedoman Pelaksanaan Permen 22 dan 23( Permen 24)
  • Panduan KTSP
  • Model Tubuh Kurikulum (Model Format KTSP)

13
Perencanaan Kurikulum
  1. Menganalisis kebutuhan
  2. Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis
  3. Menentukan disain kurikulum
  4. Membuat rencana induk (master plan)
    pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian

14
Pengembangan Kurikulum
  1. Perumusan rasional atau dasar pemikiran
  2. Perumusan visi, misi, dan tujuan
  3. Penentuan struktur dan isi program
  4. Pemilihan dan pengorganisasian materi
  5. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran
  6. Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar
  7. Penentuan cara mengukur hasil belajar

I
II
15
Struktur Pengetahuan
Generalisasi
Meningkatkan keumuman
Meningkatkan kekhususan
Konsep
Fakta
16
Pelaksanaan Kurikulum
  1. Penyusunan rencana dan program pembelajaran
    (Silabus, RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
  2. Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan)
  3. Penentuan strategi dan metode pembelajaran
  4. Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran
  5. Penentuan cara dan alat penilaian proses dan
    hasil belajar
  6. Setting lingkungan pembelajaran

17
Penilaian Kurikulum
  1. Kekuatan dan kelemahan
  2. Formatif dan sumatif
  3. Konteks, input, proses, produk (CIPP)
  4. Kontingensi kongruens
  5. Diskrepansi

18
MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS, PRODUCT)
Daniel Stufflebeam
  • Evaluasi konteks berfokus pada pendekatan sistem
    dantujuan, kondisi aktual, masalah-masalah dan
    peluang.
  • Evaluasi Input berfokus pada kemampuan sistem,
    strategi pencapaian tujuan, implementasi design
    dan cost benefit dari rancangan.
  • Evaluasi proses memiliki fokus yaitu pada
    penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan
    dalam melaksanakan program.
  • Wvaluasi produk berfokus pada mengukur pencapaian
    proses dan pada akhir program (identik dgn
    evaluasi sumatif)

19
Strategic Planing ORBEX
20
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN KTSP MELALUI ACTION
PLAN SEKOLAH
Dimana kta sekarang ?
  • Analisis lingkungan eksternal
  • Analisis lingkungan internal

Profil Sekolah
Isu-isu strategis Kebijakan Pendidikan
Profil sekolah yang diharapkan
Kemana kita akan pergi ?
  • Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, dan
    Program

Strategi pelaksanaan
Bagaimana caranya mencapai kesana ?
Formulasi Strategi Pelaksanaan
Alokasi Sumberdaya
Evaluasi Kontrol
Pengumpulan Pemaparan Data
Saran/ Rekomendasi
Evaluasi
Apakah kita sampai disana?
21
8 langkah dalam melakukan penyusunan perencanaan
Strategi Sekolah
  • 1. Renungkan misi Apa saja yang menjadi tujuan
    dasar yang melatarbelakangi pendirian organisasi?
    Misi menguraikan maksud keberadaan usaha. Demi
    kepentingan siapa, kehadiran organisasi di
    lapangan.
  • 2. Lengkapi data position audit Apa yang sudah
    kita lakukan di masa lalu? Berada di mana
    organisasi ini sekarang? Cara-cara apa saja yang
    digunakan untuk mencapai tujuan?
  • 3. Lakukan environmental scanning Peluang
    seperti apa yang ada? Ancaman seperti apa yang
    sedang dihadapi? Bagaimana dengan peluang dan
    ancaman di masa yang akan datang?

22
  • Lakukan organizational diagnosis Apa yang
    menjadi kekuatan dan kelemahan kita bila
    dibandingkan dengan negara lain? Apa saja faktor
    kunci keberhasilan dalam menjalankan organisasi
    ini? Apa yang menjadi tantangan dan hambatan yang
    dapat kita hadapi dalam mencapai tujuan yang kita
    inginkan? Apa saja ukuran kunci kinerja untuk
    mengukur keberhasilan kita dalam mengelola
    organsiasi ini?
  • 5. Renungkan visi Kondisi apa saja yang ingin
    diwujudkan di masa yang akan datang? Bila diukur,
    ukuran kinerja kunci yang sudah ditetapkan pada
    tahap sebelumnya menunjukkan nilai berapa saja?
    Secara bertahap, repelita demi repelita,
    tonggak-tonggak apa yang dapat mengukur kemajuan
    upaya organisasi mendekatkan ke kondisi yang
    diinginkan tersebut?

23
  • Lengkapi renstra jangka panjang Dalam rangka
    mendekatkan kondisi usaha ke arah yang telah
    ditetapkan sebelumnya, perubahan apa saja yang
    perlu diterapkan dalam renstra yang pertama?
    Perubahan apa yang akan diusahakan?
  • 7. Rumuskan renstra sekolah jangka menengah
    Langkah-langkah besar apa saja yang dituntut
    dalam situasi yang sedang ditelaah, renop demi
    renop, program, kegiatan, organisasi, dan SDM?
    Teknologi apa yang akan diusahakan?
  • Rumuskan kegiatan dan program tahunan Secara
    rinci, langkah-langkah apa saja yang dituntut
    untuk dilaksanakan dari tahun ke tahun, di
    program, kegiatan, organisasi, dan manusia?
  • Khusus untuk tahun pertama, langkah tindakan apa
    saja yang dibutuhkan? Prioritasnya? Nilai
    investasinya? Keuntungan apa saja yang dapat
    membenarkan investasi tersebut?
  • Kapan dapat memastikan bahwa pelaksanaannya
    berjalan sesuai harapan?

24
Visi Sekolah
  • Gambaran sekolah yang dicita-citakan di masa
    depan
  • Sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan
    inspirasi, semangat, dan komitmen warga sekolah
  • Dalam koridor pembangunan pendidikan nasional
  • Realistik sesuai harapan masyarakat

25
Contoh Visi Sekolah
  • Menuju sekolah yang unggul dan berprestasi
    berdasarkan iman dan taqwa
  • Indikator
  • Unggul dalam peningkatan skor (GSA) UAN
  • Juara dalam berbagai lomba KIR
  • Berprestasi dalam lomba pidato bahasa Inggris
  • Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan
    kesenian
  • Unggul dalam kegiatan keagamaan

26
Misi Sekolah
  • Tindakan untuk mewujudkan visi sekolah
  • Bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan visi
  • Rumusan tindakan sebagai arahan untuk mewujudkan
    visi

27
Contoh Misi Sekolah
  • Melaksanakan pembelajaran yang efektif bagi semua
    guru dan siswa
  • Menumbuhkan semangat keunggulan warga sekolah
    dalam berkarya
  • Mendorong siswa mengenali potensi dirinya untuk
    meningkatkan motivasi berprestasi
  • Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama
    yang dianut

28
Tujuan Sekolah
  • Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi dalam
    jangka waktu tertentu (3 th)
  • Contoh Pada tahun 2009 sekolah memiliki
  • Rata-rata peningkatan Scor (GSA) 1,50
  • Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi
  • 20 siswa mampu berkomunikasi dengan bahasa
    Inggris dengan baik
  • Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara
    setingkat kabupaten/kota
  • 80 siswa mampu melaksanakan ibadah dengan benar
    sesuai dengan ajaran agama yang dianut.

29
MUATAN LOKAL
  • Berisi tentang program muatan lokal yang
    diselenggarakan oleh sekolah
  • Memnacakup Jenis, Mekanisme Pemilihan, Jadwal
    Penyelenggaraan dll
  • Dalam pengembangan programnya memperhatikan
    hal-hal sbb
  • Jenis Mulok disesuaikan dengan cirri
    khas/potensi/ keunggulan daerah yang substansinya
    tidak sesuai menjadi Mata Pelajaran tersendiri
  • Merupakan kegiatan kurikuler yang terstruktur dan
    sistemik
  • Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih
    dari satu jenis dalam setiap semester
  • Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok
    pada setiap semester, sesuai dengan kemampuan
    sekolah.
  • Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus untuk
    setiap jenis Mulok yang diselenggarakan oleh
    sekolah

30
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
  • Berisi tentang penjelasan program Pengembangan
    Diri yang diselenggarakan oleh sekolah yang
    mencakup Jenis Kegiatan, Mekanisme dan Strategi
    Pelaksanaannya. Dalam menyusun programnya
    memperhatikan hal-hal sebagai berikut
  • Bukan mata pelajaran dan tidak perlu dibuatkan
    silabus
  • Penilaian dilakukan secara kualitatif (deskripsi)
    bukan kuantitatif
  • Berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk
    mengekspresikan diri sesuai bakat, minat, dan
    kebutuhan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler
  • Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan
    pelayanan konseling (kehidupan pribadi/social,
    kesulitan belajar,karir), atau kegiatan yang
    berkaitan dengan pengembangan kreativitas/kepribad
    ian siswa seperti kepramukaan, Kepemimpinan, KIR
    dll.
  • Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan
    komprehensif sebagai bagian dari program kerja
    sekolah dan atau program kerja OSIS.
  • Dipasilitasi/dibimbing oleh konselor/guru BK,
    Guru MP atau tenaga kependidikan yang kompeten.

31
KETUNTASAN BELAJAR
  • Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan
    Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang
    ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan
    hal-hal sbb
  • Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator
    adalah 0 100, dengan batas criteria ideal
    minimum 75
  • Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan
    minimal (KKM) per MP dengan mempertimbangkan
    kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas, dan
    sumber daya pendukung
  • Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas
    criteria ideal, tetapi secara bertahap harus
    dapat mencapai criteria ketuntasan ideal.

32
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
  • Berisi tentang program kecakapan hidup yang
    diselenggarakan oleh sekolah, yang mencakup
    Jenis Program, mekanisme dan strategi
    pelaksanaannya. Dalam menyusun program
    memperhatikan hal-hal sbb
  • Mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik dan
    vokasional
  • Menjadi bagian integral dari semua MP yang dapat
    disajikan secara terintegrasi dan/atau berupa
    paket/modul yang direncanakan secara khusus dan
    terintegrasi.
  • Dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang
    bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan
    formal/non formal lain, apabila sekolah yang
    bersangkutan tidak memiliki sumber daya pendukung
    yang memadai.

33
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
  • Berisi penjelasan tentang program keunggulan
    lokal dan global (misalnya Program SBI) yang
    mencakup Jenis, Mekanisme dan Strategi
    pelaksanaan di sekolah, disusun dengan
    mempertimbangkan hal-hal sbb
  • Substansinya mencakup aspek Ekonomi, Budaya,
    Bahasa, TIK, ekologi, dan lain-lain yang semuanya
    bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
    didik
  • Dapat merupakan bagian dari semua MP
  • Dapat diperoleh peserta didik dari satuan
    pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan
    nonformal

34
Pemetaan SK/KD
  • Merupakan gambaran hasil pengkajian Standar
    Kompetensi dan Kompetensi Dasar setiap MP
    berdasarkan
  • urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu
    dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus
    selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI
  • keterkaitan antara standar kompetensi dan
    kompetensi dasar dalam mata pelajaran
  • keterkaitan antara standar kompetensi dan
    kompetensi dasar antarmata pelajaran.
  • Model pemetaan SK dan KD dapat berupa matriks
    atau diagram alur atau bentuk peta pikiran
    (concept maping)

35
Tata Nilai Depdiknas
  • Nilai-nilai masukan (input values), dalam rangka
    mencapai keunggulan, meliputi
  • 1. Amanah
  • Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu
    mengemban kepercayaan
  • 2. Profesional
  • Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai
    serta memahami bagaimana mengimplementasikannya
  • 3. Antusias dan Bermotivasi Tinggi
  • Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat
    berdedikasi serta berorientasi pada hasil
  • 4. Bertanggung Jawab
  • Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk
    mempertanggung-jawabkan hasil kerjanya
  • 5. Kreatif
  • Memiliki pola pikir, cara pandang, dan
    pendekatan yang variatif terhadap setiap
    permasalahan
  • 6. Disiplin
  • Taat kepada tata tertib dan aturan yang ada
    serta mampu mengajak orang lain untuk bersikap
    yang sama
  • 7. Peduli
  • Menyadari dan mau memahami serta memperhatikan
    kebutuhan dan kepentingan pihak lain.

36
Nilai-nilai proses (process values) Depdiknas,
  • Visioner dan Berwawasan
  • Bekerja berlandaskan pengetahuan dan informasi
    yang luas serta wawasan yang jauh ke depan
  • Menjadi Teladan
  • Berinisiatif untuk memulai dari diri sendiri
    untuk melakukan hal-hal baik sehingga menjadi
    contoh bagi pihak lain
  • Memotivasi (Motivating)
  • Memberikan dorongan dan semangat bagi pihak lain
    untuk berusaha mencapai tujuan bersama
  • Mengilhami (Inspiring)
  • Memberikan inspirasi dan memberikan dorongan
    agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya
    terbaiknya

37
  • Memberdayakan (Empowering)
  • Memberikan kesempatan dan mengoptimalkan daya
    usaha pihak lain sesuai kemampuannya
  • Membudayakan (Culture-forming)
  • Menjadi motor dan penggerak dalam pengembangan
    masyarakat menuju kondisi yang lebih berbudaya
  • Taat Azas
  • Mematuhi tata tertib, prosedur kerja, dan
    peraturan perundangan
  • Koordinatif dan Bersinergi dalam Kerangka Kerja
    Tim
  • Bekerja bersama berdasarkan komitmen,
    kepercayaan, keterbukaan, saling menghargai, dan
    partisipasi aktif bagi kepentingan Depdiknas
  • Akuntabel
  • Bekerja secara terukur dengan prinsip yang
    standar serta memberikan hasil kerja yang dapat
    dipertanggungjawabkan.

38
  • Nilai-nilai keluaran (output values),
  • Produktif (Efektif dan Efisien)
  • Memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah
    yang optimal melalui pelaksanaan kerja yang
    efektif dan efisien
  • Gandrung Mutu Tinggi/Service Excellence
  • Menghasilkan dan memberikan hanya yang terbaik
  • Dapat Dipercaya (Andal)
  • Mampu mengemban kepercayaan dan memberikan bukti
    berupa hasil kerja dalam usaha pencapaian visi
    dan misi Depdiknas
  • Responsif dan Aspiratif
  • Peka dan mampu dengan segera menindaklanjuti
    tuntutan yang selalu berubah
  • Antisipatif dan Inovatif
  • Mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan
    yang akan terjadi, serta menghasilkan gagasan dan
    pengembangan baru
  • Demokratis, Berkeadilan, dan Inklusif
  • Terbuka atas kritik dan masukan serta mampu
    bersikap adil dan merata
  • Pembelajar Sepanjang Hayat
  • Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah
    dan memperluas wawasan, pengetahuan dan
    pengalaman.

39
VISI PENDIDIKAN NASIONAL
  • Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata
    sosial yang kuat dan berwibawa untuk
    memberdayakan semua warga negara Indonesia
    berkembang menjadi manusia yang berkualitas
    sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan
    zaman yang selalu berubah.
  • Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional tersebut,
    Depdiknas berhasrat untuk pada tahun 2025
    menghasilkan INSAN INDONESIA CERDAS DAN
    KOMPETITIF(Insan Kamil / Insan Paripurna)

40
Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif
  • Cerdas spiritual
  • Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu
    untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan,
    ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti
    luhur dan kepribadian unggul.
  • Cerdas emosional sosial
  • Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk
    meningkatkan sensitivitas dan apresiasivitas akan
    kehalusan dan keindahan seni dan budaya, serta
    kompetensi untuk mengekspresikannya.
    Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial
    yangmembina dan memupuk hubungan timbal
    balikdemokratisempatik dan simpatik menjunjung
    tinggi hak asasi manusiaceria dan percaya diri
    menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan
    bernegara serta berwawasan kebangsaan dengan
    kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.
  • Cerdas intelektual
  • Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk
    memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu
    pengetahuan dan teknologi Aktualisasi insan
    intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif
  • Cerdas kinestetis
  • Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk
    mewujudkan insan yang sehat, bugar,
    berdaya-tahan, sigap, terampil, dan
    trengginasAktualisasi insan adiraga.

41
MAKNA INSAN INDONESIA KOMPETITIF
  • Kompetitif
  • Berkepribadian unggul dan gandrung akan
    keunggulan
  • Bersemangat juang tinggi
  • Mandiri
  • Pantang menyerah
  • Pembangun dan pembina jejaring
  • Bersahabat dengan perubahan
  • Inovatif dan menjadi agen perubahan
  • Produktif
  • Sadar mutu
  • Berorientasi global
  • Pembelajar sepanjang hayat

42
MISI PENDIDIKAN DEPDIKNAS
  • Depdiknas untuk tahun 2005 2009 menetapkan Misi
    sebagai berikut
  • MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG MAMPU MEMBANGUN INSAN
    INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF DAN KOMPETITIF
    DENGAN MELAKSANAKAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL.

43
A framework for understanding education quality
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com