KONFLIK - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

KONFLIK

Description:

KONFLIK pulung_siswantara_at_yahoo.com What is Conflict? Conflict is Konflik adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih, yang dapat terjadi antarindividu ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:2172
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 18
Provided by: ikma10fkm
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: KONFLIK


1
KONFLIK
  • pulung_siswantara_at_yahoo.com

2
What is Conflict?
3
Conflict is
  • Konflik adalah pertentangan antara dua pihak atau
    lebih, yang dapat terjadi antarindividu,
    antarkelompok kecil, bahkan antarbangsa dan
    negara (Sarlito W. Sarwono, 1999).
  • Merupakan bentuk pertentangan, ketidaksepakatan,
    ketidakcocokan antara dua orang atau lebih, antar
    kelompok orang, yang biasanya ditadai oleh
    kekerasan fisik (Wikipedia, 2007)
  • Persepsi mengenai perbedaan kepentingan (Pruitt
    dan Robin,2004)

4
  • Charles Darwin
  • melakukan kajian pada suatu spesies untuk tetap
    bertahan hidup (survival of the fittest). Konflik
    tidak selalu merusak, tetapi juga hal yang
    produktif. Hasil produktif untuk dari perjuangan
    untuk mempertahankan hidup adalah kemunculan
    suatu mutan/spesies yang mengalami anomali berupa
    penyimpangan secara genetis spesies yang mampu
    bertahan hidup secara menyeluruh melalui berbagai
    penyesuaian genetis untuk tetap bertahan hidup.
  • Sigmud Freud
  • mengkaji tentang perang antar berbagai kekuatan
    psikodinamika untuk mengontrol Ego yang terjadi
    pada diri seseorang. Freud juga meneliti tentang
    perkembangan hidup individu dan buah pikir
    (insight) yang timbul sebagai hasil perjuangan
    untuk memahami dan menghadapi konflik di dalam
    diri.
  • Karl Marx
  • mengembangkan analisis politis dan ekonomis
    berdasarkan asumsi bahwa konflik adalah bagian
    tak terelakkan dalam sebuah masyarakat yang
    mencerminkan filosofi dialektis. Marx mengatakan
    konflik mendorong timbulnya konflik lebihmengarah
    pada peningkatan mutu kondisi masyarakat.
  • lanjut, memicu (mendorong) perubahan perubahan
    hampir akan selalu

5
3 aspek lain perlu dipertimbangkan dalam
membahas konflik
  • Awareness aspect kapan seseorang menyadari telah
    terjadi konflik
  • Expression aspect tampilan di depan publik bahwa
    telah terjadi konflik
  • Affect aspect konflik seringkali diikuti oleh
    munculnya sejumlah emosi negatif spt marah,
    cemas panik.

6
Maka
  • KONFLIK merupakan percampuran antara unsur
  • OBJEKTIF
  • ketidaksesuaian / ketidakcocokan tindakan, tujuan
    berkaitan dengan sumber-sumber yang terbatas
    seperti uang, air, dan sebagainya universal atau
    spesifik.
  • SUBJEKTIF
  • lebih merujuk pada proses-proses psikologi
    sosial seperti persepsi, komunikasi, atribusi
  • konflik subjektif terjadi terutama karena faktor
    minds (persepsi dan kognisi)
  • konflik dpt terjadi walaupun tidak ada
    ketidaksesuaian yang sifatnya substantif/
    mendasar
  • KAITAN UNSUR OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF DARI KONFLIK
  • Pada umumnya konflik memang dipicu oleh persoalan
    objektif, namun intensitas ataupun keseriusan
    sebuah konflik tergantung pada bagaimana individu
    atau kelompok mempersepsi dan menginterpretasikan
    situasi (unsur subjektif)

7
TAHAP-TAHAP KONFLIK

konflik
ESKALASI KONFLIK
Konfrontasi
akibat
Pasca konflik
Pra konflik
Periode waktu
8
TEORI TEORI KONFLIK
  • Menurut Sarwono (2001), penyebab munculnya
    konflik dalam kelompok dilatarbelakangi oleh
  • Dilema sosial Adanya sikap yang tidak mau
    dirugikan dan keinginan untuk mempertahankan
    diri, dimana setiap individu mempunyai latar
    belakang sendiri sendiri (suku, ras, agama,
    golongan, jenis kelamin), individu yang tergabung
    dalam suatu kelompok seringkali ditebengi oleh
    kepentingan kepentingan tertentu dan senantiasa
    mengupayakan tercapainya tujuan dari kepentingan
    tersebut.
  • Kompetisi Menurut realistic group conflict,
    kompetisi menyebabkan adanya permusuhan yang
    kemudian bermuara pada adanya saling berprasangka
    satu dengan yang lain, serta saling memberikan
    evaluasi yang negatif.
  • Ketidakadilan Adanya ketidakseimbangan antara
    input dengan output.
  • Kesalahan persepsi Kesalahan persepsi seringkali
    muncul karena cara pandang yang subyektif (tidak
    obyektif), jadi tidak mudah untuk mengetahui mana
    yang benar. Ibarat sebuah bola, inti bola adalah
    kebenaran itu sendiri, sedangkan lapisan yang
    menyelimuti inti adalah persepsi persepsi yang
    ditimbulkan oleh subyek. Jadi, dalam hal ini
    kebenaran akan selalu tertutup dengan adanya
    persepsi persepsi yang belum tentu benar.
    (mirror image perception)

9
  • THE REALISTIC CONFLICT THEORY
  • Konflik terjadi karena adanya kompetisi dalam
    permainan, antarkelompok saling mengejek,
    berkelahi, adanya upaya saling mengalahkan
    (win-lose), segala upaya damai dan komunikasi
    dihambat (autistic hostility), serta muncullah
    distorsi persepsi.
  • THE CONTACT HYPOTHESIS TEORIES
  • Konflik terjadi karena kegagalan mengenal pihak
    lain akibat ketidaktahuan atau tidak adanya
    informasi yang memadai. Untuk itu diperlukan
    adanya kontak, sehingga dapat membuka kesempatan
    untuk mendapatkan informasi yang memadai,
    mengklarifikasi kesalahan persepsi, belajar
    kembali berdasarkan informasi yang baru, walaupun
    tidak semua kontak bisa menyelesaikan konflik
    bahkan dapat mempertajam konflik.

10
  • TEORI IDENTITAS SOSIAL
  • Setiap individu memiliki identitas sosial yang
    berbeda. Identitas sosial dalam hal ini adalah
    kesadaran individu bahwa dirinya merupakan
    anggota dari suatu kelompok tertentu, yang
    meliputi kesadaran akan perasaan - perasaan,
    nilai - nilai penting bagi dirinya sebagai
    anggota dari kelompok tersebut. Untuk itulah
    identitas sosial menjadi bagian dari konsep diri
    individu. Identitas sosial itu bisa berupa
    kategori-kategori sosial yang merupakan
    penggolongan individu menurut negara, ras, kelas
    sosial, pekerjaan, jenis kelamin, etnis, agama,
    golongan, dan sebagainya. Identitas sosial
    tersebut kemudian menjadi penghalang bagi
    seseorang untuk bekerjasama dalam suatu kelompok,
    karena adanya kepentingan dan latar belakang yang
    dibawanya. Konflik seringkali terjadi karena
    tidak adanya kesamaan persepsi dan kurangnya
    empati karena setiap individu yang berkelompok
    senantiasa mempertahankan identitas sosialnya
    masing masing.

11
  • STEREOTIP (KOGNISI SOSIAL)
  • Stereotip terjadi karena adanya kesalahan
    persepsi (terjebak pada penilaian yang salah),
    dimana informasi informasi yang diterima kurang
    lengkap dan bersifat subyektif. Kesalahan
    persepsi yang menimbulkan stereotip kemudian
    berkembang menjadi faktor penyebab munculnya
    konflik. Sifat stereotip seperti munculnya kesan
    kaku yang jauh dari kenyataan, keyakinan yang
    berlebihan, generalisasi yang berlebihan, tidak
    akurat dan irasional.

12
CONTOH STEREOTIP PADA PIKIRAN KELOMPOK
  • Pikiran kelompok sebagai cara berpikir seseorang
    pada saat ia mencari kesepakatan dengan anggota
    kelompok yang lain.
  • Cara berpikir tertentu sangat dominan dalam
    kelompok yang terpadu / kohesif sehingga
    mengalahkan dan mengabaikan penilaian lain yang
    lebih realistik.
  • Pikiran kelompok sebagai proses pembuatan
    keputusan yang kurang baik, yang besar
    kemungkinannya akan menghasilkan keputusan yang
    jelek dengan akibat yang sangat merugikan. Hal
    ini didukung oleh adanya konformitas dalam
    kelompok.
  • Contoh
  • Peristiwa Pearl Harbour
  • Desember 1941, komandan militer AS di Hawaii
    menerima laporan tentang persiapan Jepang untuk
    menyerang AS di suatu tempat di Pasifik. Intel
    intel militer kemudian kehilangan kontak dengan
    kapal kapal Jepang yang mulai bergerak ke
    Hawaii. Tetapi para komandan memutuskan untuk
    mengabaikan informasi tersebut, akibatnya, Pearl
    Harbour sama sekali tidak siap ketika diserang.
    18 kapal tenggelam, 170 pesawat udara hancur, dan
    3.700 orang meninggal.

13
STRATEGI MENGHADAPI KONFLIK
  • Menurut Pruit dan Robin (2004), strategi
    menghadapi konflik adalah sebagai berikut
  • Contending cara ini adalah cara pemecahan
    masalah secara WIN LOSE SOLUTION, yaitu dengan
    menyelesaikan masalah tanpa memperdulikan
    kepentingan pihak lain.
  • Problem Solving yaitu menyelesaikan masalah
    dengan memperdulikan kepentingannya sendiri
    dan pihak lain. Individu akan berinisiatif
    melakukan pemecahan masalah dengan negosiasi
    untuk mengatasi konflik. Solusi diarahkan pada
    agar kedua pihak dapat sepenuhnya mencapai tujuan
    dan mengatasi ketegangan dan perasaan negatif
    antara kedua pihak. Motivasi yang berkembang
    adalah untuk berkolaborasi.
  • Yielding yaitu dengan mengalah, menurunkan
    aspirasinya sendiri dan bersedia menerima
    kurang dari yang sebenarnya diinginkan.
    Motivasi yang berkembang adalah keinginan untuk
    menyerah.
  • Inaction yaitu dengan diam, tidak melakukan
    apapun. Masing-masing pihak saling menunggu
    tindakan pihak lain.
  • Withdrawing yaitu dengan menarik diri, memilih
    meninggalkan situasi konflik, baik secara fisik
    maupun psikologis.

14
RESOLUSI KONFLIK
  • Merupakan suatu proses untuk mengatasi
    perselisihan, konflik.
  • Metode Resolusi menurut Sarwono (1999)
  • Kontak hubungan langsung
  • Komunikasi
  • Bargaining tawar menawar
  • Mediasi mediator, win-lose menjadi win-win
  • Arbitrasi pihak ketiga tidak hanya menawarkan,
    jika perlu memaksa
  • Konsiliasi mundur, peredaan ketegangan

15
  • 3 Matra perdamaian menurut Like Wilardjo, 1990
  • Kemanan atau tegasnya keamanan dalam negeri
    (internal security) ialah ketidakberdayaan, atau
    terkendalinya anasir anasir yang hendak
    mengacau masyarakat dengan tindak kekerasan dan
    atau intimidasi dan teror psikologis.
  • Kedamaian, mengacu pada keamanan regional atau
    internasional dalam hubungan antar bangsa. Jadi
    matra ini kena mengena dengan ancaman dari luar
    negeri. Penghianat misalnya, warga negara yang
    menjadi mata mata untuk kepentingan pihak
    asing, atau penguasa bermental komprador yang
    menjual Negara dengan membuat transaksi yang
    menguntungkan negara asing dan dirinya sendiri
    tetapi mengorbankan kepentingan rakyat, merupakan
    contoh pengganggu perdamaian.
  • Ketentraman adalah suasana hati perseorangan dan
    keadaan masyarakat yang bebas dari kekhawatiran
    terhadap pelanggaran haknya oleh pihak lain dan
    atau terhadap tuduhan oleh dan sangsi dari pihak
    lain karena dianggap melanggar hak pihak lain itu
    (termasuk dan terutama penguasa) atau karena
    dianggap melanggar hukum yang berlaku. Jadi,
    matra ini lebih subyektif sifatnya, walaupun ada
    sebab obyektif yang menimbulkan suasana mencekam
    yang sarat ketidakpastian dan penuh saling
    curiga.
  • Ketiga matra perdamaian ini saling terkait satu
    sama lain, maka secara timbal balik matra yang
    satu mempengaruhi matra yang lain.

16
POSITIF NEGATIFNYA KONFLIK
POSITIF (produktif) NEGATIF (destruktif)
Persemaian yang subur bagi terjadinya perubahan sosial. Memfasilitasi tercapinya kesepakatan atas berbagai kepentingan. Dapat mempererat persatuan kelompok. Memperkuat identitas kelompok asal. Meningkatkan prestasi kelompok asal. Memberi peluang untuk belajar. Terjadi ketidakadilan dan solusi yang digunakan seringkali destruktif seperti win lose solution, peperangan, ektrimis, genocide, dll. Penyelesaian masalah secara destruktif semakin terbuka, sehingga memperkeruh keadaan.
17
  • Pada dasarnya orang lebih menyukai kerjasama
    daripada konflik. Akan tetapi, mengapa tetap saja
    terjadi konflik? Apakah benar bahwa konflik itu
    selalu merugikan? Apakah konflik dapat diubah
    menjadi kerjasama?
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com