Perencanaan Spasial dan Komunitas Kota - PowerPoint PPT Presentation

1 / 35
About This Presentation
Title:

Perencanaan Spasial dan Komunitas Kota

Description:

... joki 3 in 1, dsb Respon sosial : kemacetan lalin, pedagang kaki lima, permukiman liar, konflik sosial ... buruh, tukang, pedagang kecil Kelompok masyarakat ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:228
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 36
Provided by: ReDLD8
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Perencanaan Spasial dan Komunitas Kota


1
Perencanaan Spasial dan Komunitas Kota
  • Diklat Fungsional Penjenjangan Perencana Tingkat
    Muda
  • Bappenas - LPEM FE-UI
  • Materi dipersiapkan oleh Departemen Geografi
    FMIPA UI

2
K O T A
  • Merupakan lingkungan buatan hasil karya manusia
    pada ekosistem alami
  • Sering disebut juga sebagai human settlement
  • Struktur ruang kota pada dasarnya merupakan
    kombinasi antara bentuk wilayah alami dan
    wilayah sosial
  • Kota memiliki critical resources baik dalam hal
    sumberdaya alam, sosial ekonomi, maupun budaya
    (Machlis et.all, 2002).

3
Arah Perkembangan Kota
DUA DI ANTARA BANYAK KEMUNGKINAN
4
KEKUATAN PENDORONG
5
Analisis Wilayah Sosial (Shevky Bell, 1960-an)
  • Struktur wilayah kota dapat dijelaskan dengan
    tiga variabel pokok
  • status sosial,
  • segregasi etnis
  • budaya kota

6
K O T A
Ruang terbatas Kegiatan beraneka
ragam Kehidupan 24 jam
7
Masyarakat Kota
Membutuhkan Rasa Aman Ketertiban Kelancaran Kese
hatan
  • Jumlah besar
  • Heterogen
  • Dinamis
  • Tuntutan hidup tinggi
  • Individualis

8
Bila terdapat suasana ATLAS, maka
  • Warga kota dapat beraktivitas dengan tenang
  • Warga kota mudah menjangkau pelayanan sosial dan
    ekonomi
  • Warga kota mudah berkomunikasi dan berinteraksi
    sesamanya
  • Warga kota dapat membina keluarga dengan lebih
    baik
  • Dst

9
Dehumanisasi kota
10
Keterpinggiran sebuah konstruksi sosial
11
Stasiun Gambir (Sumber Kompas)
Terminal Kampung Melayu (Sumber BPLHD)
stress
kecelakaan
?????!!!!!
ketidakpedulian
12
JANGAN contoh Jakarta !!!
13
Gagasan Dasar
  • Manajemen ruang kota bukan sekedar re-organisasi
    spasial terhadap struktur fisik kota, tetapi juga
    sebagai sarana untuk menciptakan kohesi sosial
    yang mantap dan kredibel sebagai basis
    pembangunan kota.
  • Gagasan utama adalah city as a human ecology..
  • the main process of social relationships is the
    competition, which in a big part involves
    fighting for space
  • the city as a kind of social organism, with
    individual behaviour and social organisation
    governed by a struggle for existence

14
Bagaimana memandang masyarakat ?
  • Dua pendekatan utama
  • 1. Statika sosial (struktur)
  • Mempelajari anatomi masyarakat yang terdiri dari
    bagian-bagian atau susunan seperti mempelajari
    anatomi tubuh manusia (organ, kerangka, jaringan)
  • 2. Dinamika sosial (fungsi)
  • Mempelajari proses yang berlangsung dalam
    masyarakat seperti berlangsungnya fungsi tubuh
    (sistim pernafasan, sistim metabolisme, sirkulasi
    darah)

15
Bagaimana masyarakat terbentuk ?
  • Adanya naluri alamiah manusia untuk hidup
    bersama
  • Menjadi satu dengan sesamanya
  • Menjadi satu dengan lingkungan alam sekitarnya
  • Sehingga
  • Manusia menggunakan pikiran, perasaan, dan
    kehendaknya
  • Manusia menyempurnakan sikap dan perilakunya

(sumber Soekanto, 1990)
16
Faktor Pembentuk
  • Komposisi sosial
  • Struktur sosial
  • Interaksi dan transaksi sosial
  • Kelembagaan atau jaringan sosial
  • Nilai sosial
  • Perilaku tindakan
  • Perubahan atau transformasi sosial

Collections.ic.gc.ca
17
TEORI SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SPASIAL
  • Teori tentang relasi antara manusia dan
    lingkungannya serta bagaimana relasi tersebut
    mempengaruhi ruang kehidupan manusia
  • Wilayah merupakan besaran atau perluasan dari
    organisme manusia yang dibatasi oleh tanda-tanda
    tertentu, baik nyata maupun tidak nyata.
  • Wilayah akan ditata sesuai dengan nilai dan
    kondisi sosial budaya masyarakat (region as
    social space)

18
Nilai sosial
  • Keseluruhan tingkat pengetahuan, perasaan, dan
    kesadaran
  • Digunakan untuk mempersepsikan lingkungan,
    mengintepretasikan gejala yang timbul, mewujudkan
    tindakan, dan memanfaatkan sumberdaya

Membentuk tradisi masyarakat
19
Sistem Nilai Budaya
Kerangka Kluckhon Variation in Value Orientation
Sistem Nilai Budaya konsepsi-konsepsi yang
berada dalam alam pikiran manusia mengenai hal
yang harus mereka anggap baik dalam
kehidupan (sumber Koentjaraningrat, 1985)
Masalah dasar dalam hidup
Orientasi Nilai Budaya
Hakekat Hidup Hidup itu buruk Hidup itu baik Hidup itu buruk, tapi harus diperbaiki
Hakekat Karya Karya untuk nafkah hidup Karya untuk kedudukan kehormatan Karya untuk menambah karya
Persepsi ttg waktu Orientasi masa lalu Orientasi masa depan Orientasi masa depan
Pandangan thd alam Manusia tunduk pada alam Manusia harus menjaga keselarasan dengan alam Manusia berhasrat menguasai alam
Pandangan thd hub. antar sesama Ketergantungan pada sesama (horisontal) Ketergantungan pada tokoh (vertikal) Individualisme
20
Perilaku sosial
  • Dipengaruhi oleh struktur dan nilai sosial
  • Dipengaruhi juga oleh kondisi lingkungan
    (environmental determinism)

Struktur
Nilai
Tradisi
Perilaku
Lingkungan
21
(No Transcript)
22
Interaksi dan transaksi
  • Gerakan di dalam masyarakat untuk saling
    berhubungan
  • Resiprositas gerakan antar kelompok yang
    simetris (antar kelompok tani, antar pengguna
    jalan)
  • Redistribusi gerakan karena adaya kelompok yang
    bertindak sebagai pusat (tetua adat, raja,
    atasan)
  • Pertukaran gerakan yang digerakkan oleh sebuah
    sistem (jual beli, migrasi)

Tiga kemungkinan kerjasama, persaingan, konflik
23
Corak Hubungan Antar Kelompok Masyarakat
  • Ditentukan oleh
  • Unsur Demografis Sosial
  • rasio populasi corak heterogenitas
  • tingkat pencampuran
  • Unsur Kemantapan Budaya
  • cara-cara kehidupan yang dominan
  • artikulasi nilai budaya
  • Unsur Keberadaan Kekuatan Sosial
  • Distribusi kekuatan sosial

24
(No Transcript)
25
Modal Sosial dan Dinamika Interrelasi
  • Modal Sosial
  • kelompok/ grup
  • identitas kolektif atas
  • dasar norma/nilai trust,
  • reciprocity, partisipasi
  • dan pro-aktif
  • tujuan bersama
  • kerjasama kelompok
  • Faktor Luar Komunitas
  • agama
  • globalisasi
  • urbanisasi
  • politik dan pemerintahan
  • kebijakan pemerintah
  • pendidikan
  • hukum dan per-undang2an
  • tingkat kriminalitas
  • nilai-nilai universal
  • Faktor Dalam Komunitas
  • organisasi sosial pada
  • komunitas kepercayaan
  • lokal, pola sistem produksi
  • dan reproduksi, politik lokal
  • Norma dan nilai-nilai (nilai
  • uang, waktu, dan nilai-nilai
  • yang melekat dalam
  • komunitas)
  • Jaringan sosial (groups and social networks)
  • tipologi jaringan (network type bonding,
    bridging and linking)
  • struktur jaringan (network structure relasi
    kekuasaan, rentang besaran, orientasi hubungan,
    dll
  • spektrum transaksi jaringan dan kualitas
    (network transaction and network qualities
    dukungan
  • struktur, kualitas interaksi)
  • Dampak positif
  • kohesifitas kelompok
  • memperluas jaringan ekternal positif
  • sikap toleransi dan inklusif
  • meningkatnya ketahanan sosial dan komunitas.
    Kemampuan mengatasi kerawanan sosial
  • memberikan hasil yang lebih optimal
  • meningkatkan pengetahuan, ide baru, dan
    kesejahteraan masyarakat
  • Dampak negatif
  • eksklusifme sosial, kesukuan, sektarian
  • sikap intoleransi thd perbedaan dg pihak lain
  • hancurnya kesatuan
  • korupsi dan nepotisme atas nama kelompok
  • munculnya berbagai hambatan pembangunan
  • penetangan terhadap perubahan

26
Social capital.
27
Kelumpuhan Sosial
  • Proses sosial tidak dapat lagi menciptakan
    keseimbangan sosial
  • Terjadi ketika modal sosial tidak mampu menopang
    kehidupan bersama
  • Runtuhnya rasa saling percaya
  • Tidak ada komitment terhadap aturan main

28
(No Transcript)
29
(No Transcript)
30
Kasus Jakarta sebuah refleksi
  • Jakarta ibarat gadis yang menggoda setiap orang
    untuk selalu mendekat. Jakarta seakan menjadi
    simbol bagi suatu kesuksesan.
  • Jakarta memang menjadi kota untuk mencari
    penghidupan, tetapi bukan kota yang relatif
    nyaman untuk ditinggali.
  • Jakarta menyimpan segudang persoalan. Kepadatan
    penduduk, permukiman kumuh, sarana umum seperti
    transportasi, jalan, saluran air, tempat
    pembuangan sampah akhir, air bersih, taman
    terbuka, kriminalitas, kesehatan, polusi udara,
    kenyamanan, dan lainnya masih menjadi persoalan
    serius.
  • Jakarta menunjukkan watak yang semakin komersial,
    termasuk untuk keperluan relaksasi dan
    harmonisasi sosial. Kepercayaan sosial (social
    trust) dikhawatirkan semakin memudar
  • Jakarta dihuni oleh masyarakat yang heterogen,
    serba tergesa-gesa, dan cenderung konsumtif.
    Sebagian besar dari mereka adalah job seeker.
  • Jakarta adalah titik artikulasi simbol-simbol
    global, nasional, dan lokal
  1. Apakah perkembangan Jakarta sudah mencapai tahap
    kematangan ataukah masih mencari bentuk ?
  2. Apakah Jakarta mengalami disorientasi
    perencanaan?
  3. Apakah Jakarta dapat disetarakan dengan kota-kota
    internasional lainnya sebagai ruang kehidupan?

31
Kehidupan Masyarakat Jakarta
  • Dihuni oleh para Job Seeker
  • (dari kaum elite hingga kaum marjinal)

PSEUDO-URBANIZATION
GAYA HIDUP Konsumtif vs Produktif Modern vs
tradisional
JARAK SOSIAL Kolektif vs individualis Paternalis
tik vs egaliter
RESPON SOSIAL Antisipatif vs Reaktif
Berjumlah besar, heterogen, dinamis, penuh
persaingan, ingin serba cepat, mobilitas tinggi
TUNTUTAN KREATIVITAS SOSIAL
ADAPTASI RUANG Perubahan fungsi bagian kota
32
Identifikasi Isu Utama dan Faktor Kunci
Sosial Budaya saat ini psuedo-urbanization
  • Kelompok masyarakat elite pejabat, pengusaha,
    kaum profesional
  • Kelompok masyarakat menengah pegawai negeri gol
    III, staf manajerial swasta, dosen, dokter, dsb
  • Kelompok masyarakat peralihan young educated
    urban poor
  • Kelompok masyarakat bawah buruh, tukang,
    pedagang kecil
  • Kelompok masyarakat terendah pengemis,
    gelandangan
  • Isu Utama
  • Gaya hidup konsumtif vs produktif, tradisional
    vs modern
  • Jarak sosial individualis vs kolektif,
    paternalistik vs egaliter
  • Respon sosial reaktif vs antisipatif,

Implikasi Invasi dan penetrasi tata ruang kota
(mikro makro)
  • Fenomena Keruangan Kota
  • Gaya hidup pusat perbelanjaan, taman kota,
    kehidupan malam, wisata, pelayanan kota,
  • Jarak sosial segragasi permukiman, aktivitas
    warga, joki 3 in 1, dsb
  • Respon sosial kemacetan lalin, pedagang kaki
    lima, permukiman liar, konflik sosial, pekerja
    wanita, pengangguran, penglaju,
  • Faktor kunci
  • Keamanan
  • Ketertiban
  • Kelancaran
  • Kesehatan
  • Indikator
  • Keamanan kriminalitas, kebakaran, banjir,
    konflik pertanahan, fasilitas keamanan
  • Ketertiban kemacetan, fungsi ruang publik,,
  • Kelancaran kepadatan penduduk/kendaraan,
    jaringan dan kualitas pelayanan,
  • Kesehatan produktivitas TK, kualitas
    lingkungan, kesehatan penduduk

33
Intervensi keruangan
  • Intervensi Struktural
  • Intensifikasi peningkatan kemampuan dan
    intensitas ruang kota (rehabilitasi, peremajaan,
    pembangunan vertikal, peningkatan daya dukung)
  • Ekstensifikasi penambahan luas (pemekaran
    wilayah, pengembangan bagian tertentu di dalam
    atau di pinggiran kota)
  • Fenomena umum penetrasi, invasi, leap frog
  • Intervensi Fungsional
  • Menciptakan kesadaran
  • Membatasi perilaku
  • Memperluas akses
  • Menciptakan keteraturan
  • Optimalisasi fungsi
  • Fenomena umum pertentangan nilai, pengawasan,
    tindakan antisipatif

34
Komponen Komposit Standar Kehidupan Sosial
Budaya Manajemen Ruang Kota
  1. KESEHATAN
  2. KEAMANAN
  3. PENDIDIKAN
  4. KUALITAS LINGKUNGAN
  5. LAPANGAN PEKERJAAN
  6. BUDAYA REKREASI
  7. PERUMAHAN DAN FASILITAS KOTA
  8. AKSES/TRANSPORTASI
  9. KERUKUNAN KEPERCAYAAN SOSIAL
  10. SEMANGAT KOLEKTIF/ETOS KERJA

35
Terima Kasih
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com