Title: Sesi - 2 HUBuNGAN INPUT- OUTPUT
1Sesi - 2HUBuNGAN INPUT- OUTPUT
2HUBUNGAN INPUT-OUTPUT
- Hubungan input dan output dalam proses produksi
bersifat HUBUNGAN FUNGSIONAL - Karakteristik proses produksi di bidang pertanian
BERBEDA dengan proses produksi di sektor
industri/fabrikasi. - Input tetap dan variabel
- Dalam hubungan input -output dalam proses
produksi pertanian dikenal hukum kenaikan hasil
yang semakin berkurang atau THE LAW OF
DEMINISHING RETURN.
3HUBUNGAN INPUT-OUTPUT
- Munculnya hukum " kenaikan hasil yang semakin
berkurang" karena adanya faktor produksi yang
berada dalam kondisi minimum. - HUKUM MINIMUM LIEBIG penambahan input yang
terus menerus, suatu saat TIDAK akan menaikkan
jumlah produksi karena munculnya faktor lain yang
berada dalam kondisi minimum. Produksi baru bisa
ditingkatkan apabila faktor yang berada pada
kondisi minimum tersebut ditambah. - Demikian juga penggantian (substitusi) antara
input satu dengan yang lain pada umumnya juga
mempunyai daya substitusi yang semakin berkurang
(deminishing rate of substitution)
4Y
Y f (X)
Produksi
?Y
?X
?Y
?X
?Y
?X
?Y
?X
0
X
?X
Input
5PILIHAN PRODUSEN
- Karena pengusaha hanya sebagai Price Taker (bukan
Price Maker) maka pilihan yang dihadapi adalah - BAGAIMANA proses produksi yang dilaksanakan
bisa mencapai efisiensi maksimal atau setidak2nya
dalam alokasi penggunaan input kondisinya
OPTIMUM. - ARAHNYA Bagaimana alokasi input yang terbaik
---gt cost price rendah ---gt bargaining position
petani naik. - INDIKATOR untuk justifikasi ekonomi digunakan
parameter KEUNTUNGAN, PENDAPATAN , EFISIENSI
PRODUKTIVITAS, OPTIMASI.
6PILIHAN PRODUSEN
- KEUNTUNGAN maksimum
- Selisih Total Penerimaan dengan Total Biaya yang
dikeluarkan maksimum - PENDAPATAN maksimum
- Selisih Total Penerimaan dengan Biaya Eksplisit
yang dikeluarkan maksimum - EFISIENSI/PRODUKTIVITAS maksimum
- Ratio output/input, profit/kapital,
benefit/cost yang maksimum - kondisi OPTIMUM
- (posisi terbaik sesuai dengan kondisi
keterbatasan yang ada) -
7PILIHAN PRODUSEN
- kondisi OPTIMUM (posisi terbaik sesuai dengan
kondisi keterbatasan yang ada) - Bagaimana dengan BIAYA TERTENTU bisa
diperoleh HASIL MAKSIMAL, atau - Bagaimana untuk mecapai HASIL TERTENTU bisa
dicapai dengan pengeluaran BIAYA MINIMAL - Prinsip dalam konsep efisiensi/optimasi BUKAN
bagaimana pengeluaran yang serendah-rendahnya
untuk mencapai hasil yang setinggi-tingginya.
8PILIHAN PRODUSEN
- Analisis PENDAPATAN lebih sesuai digunakan untuk
proses produksi usaha tani kecil karena
penggunaan sumberdaya/aset yang sudah dimiliki
relatif lebih besar (misal tenaga kerja
keluarga, modal dan sumber-sumber milik keluarga)
. Dengan demikian pengeluaran biaya langsungnya
dapat ditekan. - Analisis KEUNTUNGAN lebih sesuai untuk usaha
komersial dimana semua input yang digunakan
diperhitungkan sebagai pengeluaran biaya meskipun
kenyataannya input tersebut milik sendiri. Semua
perhitungan harus rasional.
9PENDEKATAN
- Pendekatan dalam analisis menggunakan MODEL.
Model ini digunakan sebagai alat penaksir bentuk
hubungan yang terjadi antara input output. - Analisis yang digunakan untuk memprediksi
hubungan tersebut menggunakan analisis REGRESI
BUKAN analisis KORELASI. - Beberapa MODEL PENDEKATAN yang dapat digunakan
Fungsi Produksi, Fungsi Biaya, Fungsi
Keuntungan, Fungsi Pendapatan dll. - Untuk analisis optimasi dapat juga digunakan
linier programming (mata kuliah Programasi
Linier).
10ASUMSI-ASUMSI
- RASIONALITAS bahwa pengusaha bersikap rasional
dan bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimum. - Proses produksi berlangsung NORMAL sehingga
hubungan input-output secara fisik dapat diukur
dan bisa menggambarkan keadaan yang mendekati
kenyataan. - Dengan demikian, proses produksi yang terjadi
BUKAN PROSES EKSTRAKTIF (misalnya proses
penangkapan ikan di laut).
11FUNGSI PRODUKSI
- Bentuk hubungan yang terjadi dapat digambarkan
dalam bentuk - Tabel matrik X Y
- Kurva/grafik Y F (X)
- Model matematis Y a bX cX2 dX3
Pupuk Kandang (X) (kw) Produksi (Y) (kg) Y a bX cX2 cX3
0 1000
1 1100
2 1300
3 1500
4 1575
5 1600
12FUNGSI PRODUKSI
Linier (Constant Return) Â Dimana penambahan satu persen input akan meningkatkan produksi sebesar satu persen (proporsinya tetap). Slope kurva lurus dari titik origin output Y f (x) input
Increasing Return  Dimana penambahan satu persen input akan meningkatkan produksi lebih dari satu persen. Slope kurva cekung dari titik origin. output Y f (x)
13FUNGSI PRODUKSI
Decreasing Return  Dimana penambahan satu persen input akan meningkatkan produksi kurang dari satu persen. Slope kurva cembung dari titik origin output Y f (x) Input
Kombinasi  Dimana pada saat penggunaan input masih rendah hubungan input dan output mengikuti bentuk increasing, namun bila peggunaannya semakin tinggi hubungannya berubah menjadi decreasing . Keadaan inilah yang dimaksud dengan The Law of Deminishing Return
14FUNGSI PRODUKSI
- Constant ? y f(x) 2x
- Increasing ? y f(x) x2
- Decreasing ? y f(x) x0.5
15CONTOH DATA HIPOTETIS
Input Input Output Output APP MPP EP
X ?X Y ?Y Y/X ?Y/?X MPP/APP
0.00 Â 0.00 Â Â
1.00 1.00 5.00 5.00 5.00 5.00 1.00
2.00 1.00 13.00 8.00 6.50 8.00 1.23
3.00 1.00 24.50 11.50 8.17 11.50 1.41
4.00 1.00 37.50 13.00 9.38 13.00 1.39
5.00 1.00 52.50 15.00 10.50 15.00 1.43
6.00 1.00 68.50 16.00 11.42 16.00 1.40
7.00 1.00 84.75 16.25 12.11 16.25 1.34
8.00 1.00 100.75 16.00 12.59 16.00 1.27
9.00 1.00 116.00 15.25 12.89 15.25 1.18
10.00 1.00 130.00 14.00 13.00 14.00 1.08
11.00 1.00 142.00 12.00 12.91 12.00 0.93
12.00 1.00 151.25 9.25 12.60 9.25 0.73
13.00 1.00 157.25 6.00 12.10 6.00 0.50
14.00 1.00 159.50 2.25 11.39 2.25 0.20
15.00 1.00 157.50 -2.00 10.50 -2.00 Â
16(No Transcript)