Pertemuan 17-18 Metodologi analisis - PowerPoint PPT Presentation

1 / 16
About This Presentation
Title:

Pertemuan 17-18 Metodologi analisis

Description:

Title: Judul Author: Debby Tanamal Last modified by: Family Created Date: 4/16/2005 3:08:17 AM Document presentation format: On-screen Show Company – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:25
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 17
Provided by: Debby153
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Pertemuan 17-18 Metodologi analisis


1
Pertemuan 17-18Metodologi analisis
  • Matakuliah I0224/Analisis Deret Waktu
  • Tahun 2007
  • Versi revisi

2
Learning Outcomes
  • Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
  • akan mampu
  • menunjukkan alat metodologi analisis deret waktu

3
Outline materi
  • Plot data
  • Koefisien autokorelasi
  • Koefisien autokorelasi parsial

4
Plot data
  • Langkah pertama yang baik untuk menganalisis data
    deret waktu adalah membuat grafik data
  • Plot data aslinya
  • Plot data moving average
  • Perhatikan adanye kecenderung trend atau musiman

5
Koef. autokorelasi
  • Korelasi deret waktu dengan dengan deret waktu
    itu sendiri dengan selisih waktu (time lag)1, 2
    atau lebih periode.
  • Koefisien autokorelasi dengan time lag k
  • ? (Yt- Ybar)(Ytk Ybar)
  • rk ---------------------------------
  • ?(Yt Ybar)2

6
Sebaran autokorelasi
  • Koefisien autokorelasi dari data acak mempounyai
    sebaran mendekati kurva normal dengan nilai
    tengah nol dan simpangan baku 1/vn

7
Sebaran autokorelasi
  • Uji Box-Pierce untuk sekumpulan nilai rk
    didasarkan pada statistik Q
  • m
  • Q n ? rk2
  • k1
  • Memiliki sebaran Khi-Kuadrat dengan derajad bebas
    m

8
Periode Nilai Periode Nilai Periode Nilai
aktual aktual aktual
1 23 13 86 25 17
2 59 14 33 26 45
3 36 15 90 27 9
4 99 16 74 28 72
5 36 17 7 29 33
6 74 18 54 30 17
7 30 19 98 31 3
8 54 20 50 32 29
9 17 21 86 33 30
10 36 22 90 34 68
11 89 23 65 35 87
12 77 24 20 36 44
9
Dari data tersebut diperoleh koefisien
autokorelasi sbb
Lag Autokorelasi
1 0.103
2 0.099
3 -0.043
4 -0.031
5 -0.183
6 0.025
7 0.275
8 -0.004
9 -0.011
10 -0.152
10
  • Standar deviasi bagi autokorelasi
  • 1/vn 1/v36 0.167
  • Jika autokorelasi0, maka dengan selang
    kepercayaan 95 nilai
  • -1.96 (0.167) lt rk lt 1.96 (0.167
  • -0.327 lt rk lt 0.327

11
  • Dari hasil analisis autokorelasi dari lag 1
    hingga 10, ternyata nilainya tidak termasuk dalam
    selang kepercayaan
  • Sehingga data dapat dikatakan bersifat acak
    (random)

12
Lag Autokorelasi
1 0.103
2 0.099
3 -0.043
4 -0.031
5 -0.183
6 0.025
7 0.275
8 -0.004
9 -0.011
10 -0.152
Nilai Box-Pierce Q 36 Srk2 5.62
13
Uji sekumpulan rk
  • Nilai Khi-kuadrat dengan derajat bebas m10 dan
    alpha0.05 adalah 18.3070
  • Nilai Q5.62 lt 18.3070 maka ke sepuluh rk tidak
    berbeda dari nol
  • (autokorelasi tidak nyata)

14
Analisis spektral
  • Salah satu cara ntuk menganalisis data deret
    waktu adalah menguraikan data dalam himpunan
    gelombang sinus
  • Deret waktu yang terdiri dari N buah dapat
    dicocokkan ke sejumlah gelombang sinus
  • Apabila n ganjil, paling banyak dapat dicocokkan
    (N-1)/2 gelombang sinus
  • Apabila genap, paling banyak (N-2)/2 gelombang
    sinus

15
Koefisien korelasi parsial
  • Autokorelasi parsial digunakan untuk mengukur
    tingkat keeratan antara Xt dan Xt-k, apabila
    pengaruh dari time lag 1,2,3,..sampai (k-1)
    dianggap terpisah
  • Dapat membantu menetapkan model ARIMA yang tepat
    untuk peramalan

16
Rangkuman
  • Penetapan model peramalan deret waktu dapat
    diidentifikasi melalui besaran autokorelasi dari
    beberapa time lag
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com