KAJIAN ETIKA - PowerPoint PPT Presentation

1 / 61
About This Presentation
Title:

KAJIAN ETIKA

Description:

Title: Slide 1 Author: Magister Farmasi Last modified by: Office 2004 Test Drive User Created Date: 3/2/2004 3:18:57 AM Document presentation format – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:802
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 62
Provided by: Magister2
Category:
Tags: etika | kajian | mill | stuart

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: KAJIAN ETIKA


1

KAJIAN ETIKA
2
  • Kajian soal MORAL mencakup tiga macam kajian
  • Normatif
  • Deskriptif
  • Konseptual
  • KAJIAN NORMATIF
  • 1. Mengacu pada norma atau standar sikap dan
    kebijakan baik terkait dengan karakter individual
    ataupun struktur organisasi
  • 2. Berusaha menentukan arahan yang jelas dan
    menerapkan hasilnya dalam pedoman praktis
  • 3. Mempunyai sasaran praktis yaitu memberikan
    evaluasi berdasarkan penalaran atas perilaku dan
    karakter individu serta memberikan respon
    alternatif untuk menyelesaikan problem konkret




3
  • KAJIAN NORMATIF , misalnya mengarah pada
  • 1. Sejauh mana kewajiban farmasis untuk
    melindungi keselamatan publik
  • 2. Apa dasar kewajiban farmasis terhadap dokter,
    kolega dan pasien
  • 3. Bagaimana seorang farmasis dapat memberikan
    informasi keluar tentang kekeliruan yang mendasar
    yang dibuat pabrik tempat dia bekerja
  • 4. Nilai-nilai kepentingan siapakah yang harus
    didahulukan
  • pribadi
  • kehidupan profesional
  • perusahaan
  • umum
  • pasien

4
KAJIAN DESKRIPTIF 1. Berusaha memberikan
informasi tentang fakta atau data untuk memahami
dan menegaskan isu-isu normatif 2. Diperlukan
untuk mengantisipasi dalam berhadapan dengan
personalia dari disiplin atau profesi lain 3.
Sebagai arahan untuk mendapatkan kesimpulan
kajian yang lebih baik
5
KAJIAN KONSEPTUAL 1. Diarahkan pada penjernihan
konsep atau ide dasar, prinsip atau argumen yang
digunakan dalam membahas isu moral, baik dalam
kajian normatif maupun deskriptif 2. Mencakup
upaya yang menyangkut masalah keselamatan dalam
kaitan dengan risiko yang bisa muncul 3. Berupa
usaha mempertajam pemahaman butir-butir dalam
kode etik Misal a). Seorang
farmasis harus menjadi sumber informasi
sesuai dengan profesinya bagi
masyarakat b). Seorang apoteker harus selalu
menganggap teman sejawat
sebagai saudara kandung 4. Digunakan untuk
mendapatkan kesimpulan yang bijaksana
6
  • Contoh kasus
  • Seorang farmasis yang bekerja di industri
    melihat dan sampai pada keyakinan bahwa tingkat
    polutan yang dibuang perusahaannya ke dalam
    sebuah sungai sudah sampai pada kondisi yang
    membahayakan, seandainya anak-anak di daerah
    aliran berenang di dalamnya. Kemudian ia
    menyampaikan pandangannya ke atasannya langsung.
  • Pendapat atasannya bahwa kekhawatirannya itu
    tidak berdasar, karena sejauh ini tidak ada yang
    mengeluh tentang polusi tersebut.

7
  • KAJIAN NORMATIF
  • APOTEKER BENAR, KARENA SEBAGAI SEORANG FARMASIS
    AKAN TAHU BAGAIMANA DAMPAK POLUTAN YANG
    DIKELUARKAN PABRIK TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT
  • ATASAN SALAH, KARENA HANYA MEMPERHATIKAN
    KEUNTUNGAN PABRIK TANPA MEMPERHATIKAN SITUASI
    KESEHATAN LINGKUNGAN
  • APOTEKER BENAR, KARENA SUDAH SESUAI DENGAN KODE
    ETIK APOTEKER
  • - SEORANG APOTEKER HARUS DAPAT MEMBAKTIKAN
    HIDUPNYA GUNA
  • KEPENTINGAN PERIKEMANUSIAAN, TERUTAMA
    DIBIDANG KESEHATAN
  • KESIMPULAN PABRIK DITUTUP

8
  • KAJIAN DESKRIPTIF
  • DATA LABORATORIUM MENUNJUKKAN BAHWA KADAR COD
    dan BOD POLUTAN PABRIK TERSEBUT SUDAH LEBIH
    TINGGI DARI BATAS YANG DITETAPKAN. DEMIKIAN PULA
    KADAR SISA LOGAM BERATNYA gt DARI BATAS YANG
    DIPERKENANKAN. APOTEKER BENAR ,
    ATASAN SALAH.
  • DATA PEMERIKSAAN KLINIS MENUNJUKKAN BAHWA TAMPAK
    GEJALA SAKIT KULIT YANG DIDERITA ANAK-ANAK YANG
    BERENANG PADA SUNGAI YANG TERKENA POLUSI
    PABRIK. APOTEKER BENAR, ATASAN SALAH
  • KESIMPULAN PABRIK DITUTUP

9
  • KAJIAN KONSEPTUAL
  • KALAU PABRIK DITUTUP MAKA AKAN MUNCUL
    PENGANGGURAN, SEHINGGA
  • PROBLEM KESEHATAN TERATASI TETAPI MUNCUL
    PROBLEM SOSIAL
  • KALAU PABRIK DITUTUP MAKA APOTEKER LAIN JUGA
    MENDAPAT DAMPAKNYA. PADAHAL DIDALAM KODE ETIK
    DISEBUTKAN BAHWA
  • SETIAP APOTEKER HARUS MEMPERLAKUKAN TEMAN
    SEJAWAT SEBAGAIMANA DIA SENDIRI INGIN
    DIPERLAKUKAN
  • 3. BIAYA UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CUKUP BESAR,
    PADAHAL PABRIK JUGA MEMERLUKAN DANA UNTUK
    PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN PERUSAHAAN

10
KESIMPULAN AKHIR a ).
Pabrik tidak perlu ditutup b). Pabrik harus
tetap memperhatikan proses pengolahan
limbah sebagai mana mestinya c).
Pembangunan instalasi pengolahan limbah dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kemampuan finansial pabrik
11
  • TUGAS MAHASISWA
  • (DISKUSI KELAS)
  • BUATLAH SUATU KASUS / ISU MORAL YANG TERJADI PADA
    TEMPAT DIMANA SAUDARA BERHARAP DAPAT BEKERJA.
  • LAKUKAN KEMUDIAN KAJIAN KASUS TERSEBUT
    SECARA NORMATIF, DESKRIPTIF DAN KONSEPTUAL.
  • KEMUDIAN BERILAH KESIMPULAN AKHIR DARI
    KAJIAN SAUDARA TERSEBUT
  • 2. PEKERJAAN DTULIS DALAM BENTUK KETIKAN
    KOMPUTER.

12
  • TEORI PERKEMBANGAN MORAL
  • - Dikembangkan oleh Kohlberg dan Gilligan
  • - Dikenal sebagai DILEMA HEINZ
  • LAWRENCE KOHLBERG (1927 - 1988)
  • 1. Seorang psikolog Amerika yang bekerja
    di
  • Universitas Harvard
  • 2. Memimpin Harvards Center for Moral
    Education
  • 3. Melihat perilaku yang didasarkan pada
    hati
  • nurani sebagai stadium akhir dan
    tertinggi dari
  • suatu perkembangan panjang di bidang
    moral

13
  • 4. Mengakui ketergantungan pendapatnya pada
  • Psikolog Swiss Jean Piaget (1896 1980)
    yang
  • mempelajari perkembangan pengetahuan
  • manusia
  • 5. Mengemukakan teori perkembangan moral
  • berdasar pada hasil penelitiannya
  • 6. Penelitian dilakukan terhadap orang yang
  • berumur 6 28 tahun, yang telah diikuti
  • perkembangannya sejak dari anak-anak

14
7. Penelitian juga dilakukan untuk subyek dari
negara dan kebudayaan lain , selain
Amerika ( Malaysia, Taiwan, Meksiko dan
Turki ) 8. Kesimpulan yang diambil berdasar
pada perbedaan derajat perkembangan
kognitif moral, yaitu penalaran dan
motivasi yang dikembangkan individu dalam
responnya terhadap masalah moral.
15
DILEMA HEINZ Seorang wanita terkena penyakit
kanker. Dia dapat segera meninggal apabila tidak
diberi obat yang mahal. Seorang apoteker setempat
memasang harga 10 x lipat biaya pembuatan obat
tersebut. Hal ini dilakukan karena dialah penemu
obat tersebut. Suami wanita itu berupaya mendapat
uang dengan meminjam kepada teman-temannya. Namun
akhirnya dia hanya memperoleh separuh dari jumlah
harga itu.

16
  • Suami itu meminta kepada apoteker agar
  • harga obat lebih murah atau dia dapat
  • membeli dengan harga kredit.
  • Apoteker menolak semua permintaannya. Dengan
    keadaan putus asa suami wanita
  • itu (Heinz) mendobrak apotek dan mencuri
  • obatnya.
  • Masalah
  • Secara moral benar atau salahkah
  • perbuatan Heinz ?

17
  • KESIMPULAN
  • Heinz salah, karena dia melanggar hukum. Bahwa
  • perilaku yang benar adalah segala hal
    mematuhi hukum
  • Penalaran pada tingkat konvensional
  • Heinz benar, karena sesuai dengan ajaran agama
    ,
  • bahwa hidup manusia adalah lebih penting
    daripada uang
  • Penalaran pada tingkat konvensional
  • Heinz benar, karena hak hidup istri Heinz
    secara inheren
  • lebih penting daripada hak kepemilikan si
    apoteker.
  • Penalaran pada tingkat pasca konvensional

18
  • Wanita cenderung lebih banyak pada
    penalaran tingkat konvensional dibanding pria ,
    karena wanita terlalu banyak disibukkan dengan
    kaidah-kaidah konvensional dan mereka plin plan
    dalam menerapkan prinsip-prinsip umum tentang hak
    untuk hidup.


19
  • PRAKONVENSIONAL
  • 1. Perilaku yang benar dipandang dari sisi yang
    menguntungkan diri sendiri
  • 2. Merupakan tingkat perkembangan semua anak muda
  • 3. Penilaian tentang baik dan buruk didasarkan
    pada faktor-faktor dari luar, atas akibat atau
    konsekuensi perbuatan yang dilakukan oleh anak
    yang berupa hukuman atau ganjaran, hal yang pahit
    atau hal yang menyenangkan


20
  • PRA KONVENSIONAL DIBAGI DALAM DUA TAHAP
  • a. Tahap 1 - Orientasi pada hukuman
    dan kepatuhan
  • - Perspektif
    bersifat egosentris
  • - Membatasi diri
    pada kepentingannya sendiri dan
  • belum
    memandang kepentingan orang lain
  • - Faktor dominan
    yang menyertai motivasi moral ini
  • adalah
    perasaan ketakutan akibat perbuatannya
  • b. Tahap 2 - Orientasi relativis
    instrumental
  • - Perbuatan baik
    bila dapat memenuhi kebutuhan
  • sendiri dan
    kadang-kadang juga kebutuhan orang
  • lain , dengan
    bentuk seperti hubungan tukar-
  • menukar dan
    bukannya soal loyalitas, rasa terima
  • kasih dll.

21
  • KONVENSIONAL
  • 1. Norma keluarga, kelompok atau masyarakat
    diterima
  • sebagai standar moralitas yang final
  • 2, Ada motivasi untuk menyenangkan orang lain
    dan
  • memenuhi harapan kelompok sosialnya,
    terlepas dari
  • kepentingan diri sendiri
  • 3, Merupakan tingkat perkembangan orang dewasa

22
  • KONVENSIONAL DIBAGI DALAM DUA TAHAP
  • Tahap 1 - Adanya penyesuaian dengan
    kelompok
  • - Perilaku yang baik adalah
    perilaku yang
  • menyenangkan dan membantu
    orang lain serta
  • disetujui oleh mereka
  • Tahap 2 - Orientasi pada hukum dan
    ketertiban (law and
  • order)
  • - Perilaku yang baik adalah
    melakukan kewajiban,
  • menghormati otoritas dan
    mempertahankan
  • ketertiban sosial

23
  • PASCA KONVENSIONAL
  • 1. Standar kebenaran dipandang sebagai
    seperangkat prinsip yang berkaitan dengan hak dan
    kebaikan umum yang tidak dapat dikurangi oleh
    kepentingan pribadi atau kesepakatan sosial
  • 2. Merupakan tingkat perkembangan individu yang
    otonom
  • 3. Berusaha hidup dan menalar menurut prinsip
    umum
  • Lakukan terhadap orang lain seperti
    apa yang
  • ingin mereka lakukan terhadapmu

24
  • 4. Motivasinya adalah melakukan apa yang secara
  • moral masuk akal bagi diri sendiri dan
    diikuti
  • dengan keinginan untuk mempertahankan
    integritas
  • moral, harga diri dan rasa hormat kepada
    individu
  • lain
  • 5. PASCA KONVENSIONAL dibagi dalam dua tahap
  • - Orientasi pandangan pada kontrak sosial
    legalistis
  • - Orientasi pandangan pada prinsip etika yang
  • universal

25
  • TEORI PERKEMBANGAN MORAL-GILLIGAN
  • Berbeda dengan Kohlberg
  • Penilaian dilakukan dengan cara yang relevan
    dengan
  • perdebatan kontemporer tentang pendekatan
    pria dan
  • wanita terhadap moralitas
  • - Judul bukunya In a Different Voice
  • Penekanannya berorientasi pada konteks dalam
  • mempertahankan hubungan personal
  • - Dikenal dengan etika perhatian (ethics of
    care)

26
  • Laki-laki cenderung lebih berminat dalam
  • memecahkan problem moral dengan
  • penerapan prinsip moral yang abstrak
  • Wanita lebih melihat pada hubungan
  • personal pada semua orang yang terlibat
  • dalam situasi

27
  • PERKEMBANGAN MORAL MENURUT GILLIGAN
  • TINGKAT PRAKONVENSIONAL
  • Perilaku yang benar dipandang secara egois
    semata untuk
  • kebaikan diri sendiri
  • TINGKAT KONVENSIONAL
  • Ada prinsip untuk mengorbankan kepentingan
    diri dan
  • membantu atau memperhatikan orang lain
  • - Wanita cenderung pada stereotype kultural
    tingkat ini
  • TINGKAT PASCA KONVENSIONAL
  • - Ada keseimbangan antara penalaran
    memperhatikan orang
  • lain dan mengejar kepentingan diri sendiri
    sambil
  • memperhatikan hubungan timbal balik.

28
  • KONSENSUS DAN KONTROVERSI
  • Setiap individu yang melaksanakan otonomi
  • moral, tidak ada jaminan akan sampai pada
  • putusan dan kebenaran yang sama dengan
  • orang lain
  • Ada perbedaan moral dasar yang dapat
  • menjadikan ketidaksepakatan dalam menarik
  • kesimpulan secara logis
  • Sadar bila ada kontroversi .Bila perlu ada
  • konsensus, tanpa jalan indoktrinasi,
    pengajaran
  • otoriter dan dogmatis
  • - Moralitas tidak segamblang dan sepasti
    aritmatika


29
  • HUKUM DAN KONVENSIONALISME ETIS
  • Bahwa tindakan secara moral adalah benar bila
    dapat diterima oleh hukum atau konvensi, dan
    tindakan itu salah bila melanggar hukum atau
    kebiasaan
  • Alasan
  • - Hukum tampak nyata dan jelas
  • Hukum menyediakan cara umum untuk menjawab
  • perselisihan tanpa akhir tentang yang benar
    dan
  • yang salah
  • Hukum menjadi cara obyektif untuk mendekati
    nilai-
  • nilai



30
  • Fakta
  • Pertimbangan moral menjadi kritik obyektif
  • pada seperangkat hukum yang immoral
  • Misal Hukum Apartheid di Afrika
  • - Hukum, adat, keyakinan moralitas antara
  • masyarakat berbeda satu sama lain
  • Misal Hitler dan pengikutnya adalah benar
  • dengan membunuh jutaan orang Yahudi


31
  • PROBLEM DAN DILEMA MORAL
  • PROBLEM MORAL
  • ADA KONDISI UNTUK MEMILIH PERBUATAN BAIK ATAU
    BURUK
  • YANG SULIT DIPASTIKAN
  • ADA GAMBARAN SITUASI YANG TIDAK JELAS DAN TIDAK
    LANGSUNG
  • ( prinsip moral yang mana yang harus dipegang
    dalam menjawab persoalan
  • moral yang dihadapi )
  • CONTOH KASUS
  • Untuk pengadaan obat-obatan di suatu tahun
    anggaran, maka Kantor Dinas Kesehatan menawarkan
    apotek-apotek untuk ikut berpartisipasi.
  • Seorang pejabat berkata kepada apoteker X, bahwa
    apoteknya dapat menang tender apabila dia bisa
    menyisihkan dana sebesar 5.

32
  • Pertimbangan apoteker
    X
  • Empat tahun yang lalu dia tidak setuju akan
    tawaran tersebut, akibatnya dia gagal tender.
  • Disisi lain kalau dia menang tender,
  • maka apoteknya mendapat keuntungan,
  • sehingga dia dapat lebih mensejahterakan
  • kehidupan karyawannya.


33
  • Bagi individu yang terlibat
  • Tidak jelas pertimbangan atau prinsip moral yang
    mana, yang dapat dipegang untuk menjawab
    situasinya
  • Praktek yang fair
  • Ketidakjujuran
  • Kemanusiaan

34
  • Dilema moral
  • Situasi di mana dua atau lebih kewajiban moral
    yang ada dalam konflik satu sama lain, tetapi
    tidak dapat diselesaikan dalam saat yang
    bersamaan
  • Misal Kita membuat janji dengan teman. Secara
    moral kita wajib memenuhi janji. Di saat yang
    bersamaan orang tua sakit dan harus ditunggu di
    rumah.
  • Dalam kasus dilema moral
  • Penyelesaian dalam bentuk sederhana ialah minta
  • maaf
  • Namun tidak semua dilema moral dapat selesai
    dengan
  • permintaan maaf

- Kebenaran

35
  • Moral antara kata dan tindakan
  • MORAL
  • Yang seharusnya dilakukan atau yang
    seharusnya
  • tidak dilakukan
  • Yang benar atau salah bila dilakukan, dan
    yang
  • baik atau buruk bila dijalankan
  • FAKTA
  • Menyangkut karakter/sifat orang yang
  • melakukan
  • Banyak hal yang menunjukkan situasi yang
  • sama tetapi tidak menyangkut soal moral


36
  • Misal
  • Orang seharusnya memasukkan kunci mobil
  • dalam lobang kunci starter agar mobil
  • bisa jalan
  • Orang harus menggosok gigi sebelum tidur
  • Obat-obat antasida seharusnya diminum
  • sebelum makan
  • Untuk memperoleh laba yang lebih besar,
  • maka apotek harus menaikkan omzetnya

37
  • Egoisme etis
  • Egoisme pandangan yang melihat bagaimana
  • memperoleh hasil yang
    sebanyak-
  • banyaknya bagi diri sendiri
  • Etis hal yang menyangkut moral
  • Nilai moral yang ditarik atas pandangan
    kepedulian
  • diri yang bersifat rasional, tanpa
    memerlukan
  • pertimbangan untuk kepentingan jangka
    panjang


38
  • Egoisme etis
  • Terlalu berfokus pada diri sendiri, sampai tidak
    peduli dan tidak memperhitungkan kepentingan
    orang lain
  • Merupakan suatu paradoks
  • kebahagiaan

39
  • Egoisme etis
  • Bukan teori yang sungguh-sungguh masuk akal
    tentang moralitas, tetapi sesungguhnya merupakan
    penolakan skeptis tentang moralitas
  • Contoh
  • Dengan dalih menghormati hak-hak orang
  • lain atau memperhatikan kesejahteraan
  • mereka, padahal sesungguhnya hanya
  • untuk keperluan diri sendiri.
  • Bahwa sikap sosial hanya dipakai sebagai
  • alasan moral

40
  • Etika dalam agama
  • Agama merupakan aturan yang mengatur
  • kehidupan manusia di dunia
  • Mencakup hubungan dengan TUHAN dan manusia
  • lain
  • Dalam firman-Nya ada perintah dan larangan
  • Ada keterbatasan manusia dalam melihat dan
  • memahami petunjuk-Nya
  • Aplikasi moral dicontohkan oleh para utusan-Nya
  • Kesempurnaan dalam agama tidak dapat
  • dikomparasikan dengan teori lain

41

Moral dalam ISLAM 1. Terbukti di lidah - tidak
berdusta, jujur 2. Menjaga perut dari yang
haram 3. Menjaga penglihatan dari yang
buruk 4. Menjaga tangan dari perbuatan
salah 5. Menjaga kaki dari langkah
keliru 6. Menjaga hati dari rasa dengki,
hasut 7. Menjaga ketaatan pada TUHAN
42
  • BUDHISME
  • MORAL MENUJU JALAN YANG BENAR
  • 1. Pemahaman yang benar
  • 2. Maksud yang benar
  • 3. Perkataan yang benar
  • 4. Tindakan yang benar
  • 5. Kehidupan yang benar
  • 6. Usaha yang benar
  • 7. Kesadaran yang benar
  • 8. Pemusatan pikiran yang benar

43
  • Empat tipe teori moral
  • Refleksi filosofis sudah ada lebih dari 2000
    tahun
  • sejak Socrates, tetapi belum menghasilkan
  • suatu konsensus tentang jawaban moral
  • Kesepakatan umum berupa adanya 4 tipe moral
  • dengan perbedaan pada
  • Konsep moral mana yang dipandang paling
    mendasar
  • 1. Konsekuensi yang baik bagi semua orang
  • 2. Kewajiban
  • 3. Hak-hak asasi
  • 4. Keutamaan

44
  • .... KEMBALI KE KASUS PENGADAAN OBAT .....
  • Untuk pengadaan obat-obatan di suatu tahun
    anggaran, maka Kantor Dinas Kesehatan menawarkan
    apotek-apotek untuk ikut berpartisipasi.
  • Seorang pejabat berkata kepada apoteker X, bahwa
    apoteknya dapat menang tender apabila dia bisa
    menyisihkan dana sebesar 5
  • ...................... Pertimbangan apoteker X
    .....................................
  • Empat tahun yang lalu dia tidak setuju akan
    tawaran tersebut, akibatnya dia gagal tender.
    Disisi lain kalau dia menang tender,maka
    apoteknya mendapat keuntungan, sehingga dia dapat
    lebih mensejahterakan kehidupan karyawannya.

45
  • PERTIMBANGAN PADA KONSEKUENSI ATAU AKIBAT YANG
    MUNCUL
  • Secara umum terlihat bahwa tindakan tersebut
  • berakibat buruk
  • Apotek lain dirugikan karena kehilangan
  • kesempatan untuk ikut tender
  • Kualitas perusahaan lain mungkin lebih baik,
  • sehingga masyarakat dirugikan, karena
  • mendapat obat yang lebih rendah kualitasnya
  • Juga pemerintah / dinas kesehatan dapat
  • kehilangan kepercayaan dari masyarakat
  • ....... selain itu ..........

46
  • Tinjauan manfaat (utility) adalah berfokus
    pada
  • adanya keseimbangan yang menyeluruh dari
  • konsekuensi yang baik atas yang buruk
  • Utilitarianisme berpendapat
  • Kita harus menghasilkan sesuatu yang
    bermanfaat, dengan
  • memperhitungkan hal yang sama bagi setiap
    orang yang
  • terkena perbuatan itu
  • Konsekuensi yang baik dan yang buruk merupakan
    satu-
  • satunya pertimbangan moral yang relevan
  • Prinsipnya adalah bahwa kita seharusnya
    memaksimumkan manfaat

47

Pertimbangan berfokus pada perbuatan ketimbang
konsekuensi - Bahwa sesungguhnya perbuatan
menipu, tidak fair terhadap sesama esensinya
adalah merusak dasar kewajiban manusia, yaitu
- jangan menipu ,
- bertindaklah fair, dll. - Etika
kewajiban menekankan pada kewajiban yang
harus ditaati manusia dalam hidupnya, meskipun
dapat berakibat yang kurang menguntungkan
bagi dirinya
48
  • ETIKA HAK
  • - Bahwa akibat adanya ketidakfairan itu,
    maka hak
  • masyarakat akan keuntungan untuk mendapatkan
  • pelayanan kesehatan yang lebih baik
    dihancurkan oleh
  • kompetisi seperti itu
  • - Etika hak menilai bahwa perbuatan itu salah
    bila
  • perbuatan itu memperkosa hak-hak moral
  • Orang harus memiliki kewajiban terhadap orang
    lain
  • karena orang lain memiliki hak yang harus
    dihormati pula

49
  • Pertimbangan berfokus pada konsep dasar pribadi
    orang yang melakukan perbuatan
  • Konsep dasar teori ini berfokus pada pribadi
    orang
  • yang melakukan perbuatan, apakah perbuatan
    baik
  • atau buruk
  • Orang yang utama akan mempunyai pandangan
  • untuk menjadi orang macam apa sehingga
    dapat
  • menjadi panutan orang lain, dan menggugah
    hati
  • orang lain untuk mengikutinya










50
  • EMPAT TIPE UTAMA
  • TEORI ETIKA
  • Utilitarianisme (John Stuart Mill dan Richard
    Brandt )
  • Teori kewajiban ( Immanuel Kant dan John Rawls
    )
  • Teori hak ( Locke dan Melden )
  • Teori keutamaan ( Aristoteles dan

  • Alasdair Mac Intyre )

51
  • UTILITARIANISME
  • a) Utilitarianisme tindakan John Stuart Mill
    (1806 1873)
  • - Tindakan benar secara moral bila
    tindakan itu
  • menghasilkan kebaikan terbesar bagi
    sejumlah orang
  • - Bahwa orang itu harus menghasilkan
    kebaikan terbesar
  • bagi orang banyak (masyarakat
    sosialnya)
  • - Standar perbuatan yang benar adalah
    memaksimalisasi
  • kebaikan intrinsik yang berupa suatu
    kebahagiaan

52
b) Utilitarianisme aturan Richard Brandt
- Tindakan benar secara moral bila tindakan itu
mengikuti aturan yang bila diikuti
secara luas akan menghasilkan kebaikan
terbesar bagi sejumlah orang - Suatu
aturan harus ditempatkan dalam pedoman moral
- Pedoman moral adalah benar bila pedoman itu
merupakan pedoman optimal yang akan
memaksimalkan kebaikan umum bagi
masyarakat luas - Pedoman-pedoman itu
dapat berupa Standar umum masyarakat
atau dapat pula suatu pedoman khusus untuk
suatu profesi
53
  • Teori - teori kewajiban
  • Dipelopori oleh Immanuel Kant dan John Rawls
  • Immanuel Kant (1724 1804) menekankan bahwa
  • kewajiban manusia itu adalah hal yang paling
  • mendasar dalam masalah moralitas
  • Tindakan benar secara moral bila tindakan itu
  • mengikuti prinsip yang menghormati otonomi
    dan
  • rasionalitas orang dan dikehendaki semua
    orang
  • Tindakan yang benar adalah tindakan-tindakan
    yang
  • dituntut oleh sejumlah kewajiban seperti
  • Jujur, tepat janji, tidak menyusahkan
    orang,berbuat fair,dll

54
  • Kewajiban menurut Immanuel Kant
  • harus memenuhi 3 (tiga) syarat, yaitu
  • a) Ada rasa hormat pada orang lain
  • b) Merupakan tindakan yang tidak bersyarat (tidak
    imperatif katagoris)
  • c) Merupakan sesuatu yang bersifat universal

55
  • John Rawls (1971)
  • Suatu tindakan adalah benar secara moral bila
  • tindakan itu mengikuti prinsip yang
    disetujui
  • oleh semua orang yang rasional dalam
    situasi
  • imajiner
  • - Ciri orang dalam situasi imajiner
  • Tidak mengandalkan diri-sendiri ( intelegensi
    potensi
  • prestasi dll)
  • b) Memiliki pengetahuan umum tentang kejiwaan
    manusia, ekonomi, politik masyarakat
  • c) Mempunyai keprihatinan untuk kepentingan masa
    depan
  • d) Berusaha mencapai kesepakatan tentang prinsip
    kehidupan berkelompok

56
  • Teori hak
  • Locke dan Melden
  • Tindakan benar secara moral bila tindakan itu
    merupakan cara terbaik untuk menghormati hak-hak
    asasi manusia setiap orang yang terkena pengaruh
    suatu tindakan

57
  • TEORI KEUTAMAAN
  • Menilai bahwa suatu tindakan itu
  • SALAH sejauh perbuatan itu menunjukkan karakter
  • yang buruk
  • BENAR sejauh memperlihatkan atau mendukung
  • perbuatan yang baik (keutamaan)
  • Konsep dasar teori ini pada pribadi orang yang
  • melakukan perbuatan
  • Seharusnya kita harus menjadi orang macam apa
    untuk dapat menggugah dan menjadi panutan orang
    lain

58
  • Aristoteles (384 322 SM)
  • Tindakan benar secara moral bila tindakan itu
    sepenuhnya mendukung keutamaan yang menjadi ciri
    pencapaian kebaikan sosial
  • Keutamaan suatu kebiasaan hidup yang
    memungkinkan kita secara efektif terlibat dalam
    aktivitas rasional sebagai penentu jati diri
    manusia
  • Misal
  • efisien disiplin tabah
  • seimbang dalam emosi-keinginan dan sikap
  • jujur berani

59
KEUTAMAAN SUATU KONDISI TENGAH ANTARA DUA
PERBUATAN YANG TIDAK BAIK MISAL - BERANI
ANTARA NEKAD DAN PENAKUT - JUJUR
ANTARA MENGATAKAN SESUATU
YANG DAPAT MENGHANCURKAN DAN
MENIPU - MURAH HATI
ANTARA BOROS DAN KIKIR
60
  • Alasdair Mac Intyre (1984)
  • Menekankan keutamaan dalam aplikasi praktis untuk
    mewujudkan kebaikan sosial .
  • Misal
  • Kebaikan internal yang berupa hormat pada
    pasien pemberian informasi kesehatan

61
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com