ASSALAMU ALAIKUM W.W. - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

ASSALAMU ALAIKUM W.W.

Description:

ASSALAMU ALAIKUM W.W. ANTIMIKROBA LAIN 1. Eritromisin dan makrolid lain 1) Eritromisin 2) Spiramisin 3) Roksitromisin dan klaritromisin 2. – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:569
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 14
Provided by: gatotadinu
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: ASSALAMU ALAIKUM W.W.


1
ASSALAMU ALAIKUM W.W.
2
ANTIMIKROBA LAIN
  • 1. Eritromisin dan makrolid lain
  • 1) Eritromisin
  • 2) Spiramisin
  • 3) Roksitromisin dan klaritromisin
  • 2. Linkomisin dan klindamisin
  • 1) Linkomisin
  • 2) Klindamisin
  • 3. Golongan Polimiksin
  • 1) Polimiksin B
  • 2) Kolistin
  • 4. Basitrasin
  • 5. Natrium fusidal
  • 6. Mupirosin
  • 7. Spektinomisin
  • 8. Vankomisin
  • 9. Golongan kuinolon

3
ANTIMIKROBA LAIN
  • ERITROMISIN DAN MAKROLID LAIN
  • Antibiotika golongan makrolid mempunyai persamaan
    yaitu terdapatnya cincin lakton yang besar dalam
    rumus molekulnya. Eritromisin yang dianggap
    paling penting dari golongan Ini akan dibicarakan
    sebagai contoh utama dan kelompok ini.
  • Dalam kelompok ini termasuk juga spiramisin,
    roksitromisin dan klaritromisin.

Eritromisin
4
ANTIMIKROBA LAIN
  • 1. ERITROMISIN
  • ASAL DAN KIMIA
  • Eritromisin dihasilkan oleh suatu strain
    Streptomyces erythreus. Struktur kimia
    eritromisin dapat dilihat pada Gambar 1. Zat ini
    berupa kristal berwarna kekuningan, larut dalam
    air sebanyak 2 mg/ml. Eritromisin larut lebih
    baik dalam etanol atau pelarut organik.
  • Antibiotik ini tidak stabil dalam suasana asam,
    kurang stabil pada suhu kamar tetapi cukup stabil
    pada suhu rendah. Aktivitas in vitro paling besar
    dalam suasana alkalis. Larutan netral eritromisin
    yang disimpan pada suhu kamar akan menurun
    potensinya dalam beberapa hari, tetapi bila
    disimpan pada suhu 5 biasanya tahan sampai
    beberapa rninggu.

5
ANTIMIKROBA LAIN
  • AKTIVITAS ANTIMIKROBA
  • Golongan makrolid menghambat sintesis protein
    kuman dg jln berikatan secara reversibel dg
    ribosom subunit 50S, dan bersifat bakteriostatik
    atau bakterisid
  • Spektrum antimikroba.
  • In vitro, efek terbesar eritromisin thd kokus
    gram positif, seperti Str. pyogenes dan Str.
    pneumoniae.
  • Batang gram positif yg peka thd eritromisin ialh
    Cl. perfringens, C. diphtheriae, dan L.
    monocytogenes.
  • Eritromisin tdk aktif thd kebanyakan kuman gram
    negatif, namun ada beberapa spesies yg sangat
    peka thd eritromisin yaitu N. gonorrhoeae,
    Campylobacter jejuni, M. pneumoniae, Legionella
    pneumophila, dan C. trachomatis.
  • Resistensi.
  • Terjadi melalui 3 mekanisme yg diperantarai oleh
    plasmid yaitu
  • (1) menurunnya permeabilitas dinding sel kuman,
  • (2) berubahnya reseptor obat pd ribosom kuman,
    dan
  • (3) hidrolisis obat oleh esterase yg dihasilkan
    kuman tertentu (Enterobacteriaceae)

6
ANTIMIKROBA LAIN
  • FARMAKOKINETIK
  • Basa eritromisin diserap baik oleh usus kecil
    bagian atas aktivitasnya hilang oleh cairan
    lambung dan absorpsi diperlambat oleh adanya
    makanan dlm lambung. Utk mencegah pengrusakan
    oleh asam lambung, basa eritromisin diberi
    selaput yg tahan asam atau digunakan dlm btk
    ester stearat atau etilsuksinat. Hanya 2-5
    eritromisin yg diekskresi dlm btk aktif melalui
    urin. Eritromisin mengalami pemekatan dlm
    jaringan hati. Kadar obat aktif dlm cairan empedu
    dpt melebihl 100 x kadar yg tercapai dlm darah.
  • Masa paruh eliminasi eritromisin adalah sekitar
    1,6 jam.
  • Eritromisin berdifusi dg baik ke berbagai
    jaringan tubuh kecuali ke otak dan cairan
    serebrospinal. Kadarnya dlm jaringan prostat
    hanya sekitar 40 dari kadar yg tercapai dlm
    darah. Pada ibu hamil, kadar eritromisin dalam
    sirkulasi fetus adalah 5-20 dari kadar obat
    dalam sirkulasi darah ibu.
  • Obat ini diekskresi terutama melalui hati.
    Dialisis peritoneal dan hemodialisis tidak dapat
    mengeluarkan eritromisin dari tubuh.

7
ANTIMIKROBA LAIN
  • EFEK SAMPING DAN INTERAKSI OBAT
  • Reaksi alergi mungkin timbul dlm btk demam,
    eosinofilia dan eksantem yg cepat hilang bila
    terapi dihentikan.
  • Hepatitis kolestatik adalah reaksi kepekaan yang
    terutama ditimbulkan oleh eritromisin estolat.
    Reaksi ini timbul pada hari ke 10- 20 setelah
    dimulainya terapi. Gejalanya berupa nyeri perut
    yang menyerupai nyeri pada kolesistitis akut,
    mual dan muntah. Kmd timbul ikterus, demam,
    leukositosis dan eosinofilia transaminase serum
    dan kadar bilirubin meninggi kolesistogram tdk
    menunjukkan kelainan.
  • Ketulian sementara dapat terjadi bila eritromisin
    diberikan dalam dosis tinggi secara iv.
  • Eritromisin dilaporkan meningkatkan toksisitas
    karbamazepin, kortikosteroid, siklosporin,
    digoksin, warfarin, dan teofilin.

8
Tabel 1. Posologi Eritromisin
9
ANTIMIKROBA LAIN
  • PENGGUNAAN KLINIK
  • Infeksi Mycoplasma pneumoniae.
  • Eritromisin mempercepat turunnya panas dan
    mempercepat penyembuhan sakit.
  • Penyakit Legionnaire.
  • Eritromisin merupakan obat yg dianjurkan utk
    pneumonia yg disebabkan oleh Legionelia
    pneumophila.
  • Infeksi Klamidia.
  • Eritromisin merupakan alternatif tetrasiklin utk
    infeksi klamidia tanpa komplikasi yg menyerang
    uretra, endoserviks, rektum atau epididimis.
  • Difteri.
  • Eritromisin sangat efektif untuk membasmi kuman
    difteri baik pada infeksi akut maupun pada
    carrier state.
  • Dalam hal Ini yang penting antitoksin.
  • Pertusis.
  • Bila diberikan pada awal infeksi, eritromisin
    dapat mempercepat penyembuhan.

10
ANTIMIKROBA LAIN
  • Infeksi streptokokus.
  • Paringitis, scarlet fever dan erisipelas oleh
    Str. pyogenes dapat diatasi dengan pemberian
    eritromisin, Pneumonia oleh pneumokokus juga
    dapat diobati secara mernuaskan.
  • Infeksi stafilokokus.
  • Entromisin merupakan alternatif penisilin untuk
    infeksi ringan oleh S. aureus (termasuk strain yg
    resisten thd penisilin).
  • Tetapi munculnya strain-strain yang resisten
    telah mengurangi manfaat obat ini.
  • Infeksi Campylobacter.
  • Gastroenteritis oleh Campylobacter jejuni dapat
    diobati dg eritromisin.
  • Tetanus.
  • Eritromisin dpt membasmi Cl. tetani pd penderita
    tetanus yg alergi thd penisilin.
  • Antitoksin, obat anti kejang dan pembersihan luka
    merupakan tindakan lain yang sangat penting.

11
ANTIMIKROBA LAIN
  • Sifilis.
  • Untuk penderita sifilis stadium dini yang alergi
    terhadap penisilin, dapat diberikan eritromisin
  • Gonore.
  • Eritromisin mungkin bermanfaat untuk gonore
    diseminata pd wanita hamil yang alergi terhadap
    penisilin.
  • Penggunaan profilaksis.
  • Obat terbaik untuk mencegah kambuhnya demarn
    reumatik ialah penisilin.
  • Sulfonamid dan eritromisin dapat dipakal bila
    penderita alergi terhadap penisilin. Eritromisin
    juga dapat dipakai sebagai pengganti penisilin
    untuk penderita endokarditis bakterial yang akan
    dicabut giginya.

12
ANTIMIKROBA LAIN
13
ANTIMIKROBA LAIN
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com