PERBANDINGAN PROSES MANUFAKTUR - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

PERBANDINGAN PROSES MANUFAKTUR

Description:

Proses pada sand casting meliputi heating - pouring solification ... Variasi pada permanen mold cast Slush Casting, Lower preassure casting, ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:288
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 83
Provided by: Arie136
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: PERBANDINGAN PROSES MANUFAKTUR


1
PERBANDINGANPROSES MANUFAKTUR
  • Yudha Prasetyawan
  • Week 2
  • Mata Kuliah Sistem Manufaktur

2
MATERI
  • Berisi pemahaman dasar tentang proses manufaktur,
    terutama dalam proses pengecoran, proses
    pembentukan dan proses permesinan secara
    konvensional maupun modern. Sebagai tambahan
    diberikan wawasan tentang rapid prototyping
  • Sesi Pertama
  • Gambaran umum proses manufaktur
  • Proses manufaktur konvensional
  • Sesi ke Dua
  • Proses manufaktur modern
  • Rapid Prototyping
  • Evaluasi

3
GAMBARAN UMUMPROSES MANUFAKTUR
  • Ditinjau dari aktivitas pembuatan produk,
    beberapa literatur menuliskan bahwa industri
    manufaktur dimulai sekitar 5000-4000 SM
    (dibuatnya ornamen dari kayu, keramik atau batu
    serta logam)
  • Istilah manufaktur berasal dari bahasa Latin,
    manu factus yang artinya dibuat dengan tangan.
    Mengingat keterbatasan tenaga manusia sehingga
    pada perkembangannya, tenaga dari hewan dan air
    digunakan untuk menggerakan roda.
  • Tahun 1567 muncul istilah manufacture dan
    kemudian tahun 1683 muncul istilah manufacturing,
    yang diartikan sebagai aktivitas pembuatan produk
    dari bahan-baku menggunakan berbagai macam
    proses, mesin dan operasi, dan diorganisasikan
    untuk mencapai tujuan tertentu.

4
  • Perkembangan proses manufaktur modern dimulai
    sekitar tahun 1800. Perang sipil membuat banyak
    kemajuan proses manufaktur di Amerika. Ekperimen
    dan analisa pertama dalam proses manufaktur
    dibuat oleh Fred W. Tailor ketika memerbitkan
    tulisan tentang pemotongan logam yang merupakan
    dasar dari proses manufaktur. Kemudian Myron L.
    Begemen memberikan lanjutan pengembangan proses
    manufaktur.
  • Tahapan dalam proses manufaktur

5
KLASIFIKASI METODE
  • Proses pengubahan bentuk bahan baku
  • Pengecoran (cetak dan tuang)
  • Pembentukan (hot and cold working)
  • Pemrosesan dengan serbuk
  • Proses Pemesinan (Pemotongan)
  • Pemesinan tradisional (chip removal)
  • Pemesinan non-tradisional
  • Proses pengerjaan akhir
  • Chip removal
  • Polishing
  • Pelapisan
  • Proses Penyambungan
  • Proses pengubahan sifat fisik

6
TUJUAN DASAR
  • Produk mencapai spesifikasi rancangan produk.
  • Metode yang digunakan paling ekonomis
  • Kualitas produk menjadi tujuan, mulai dari
    perancangan, proses, perakitan sampai pengujian.
  • Metode produksi harus fleksibel dalam merespon
    pasar (variasi, laju, jumlah dan waktu)
  • Pengembangan teknologi dan aktivitas manajerial
    diarahkan pada pertimbangan waktu dan ekonomis.
  • Aktivitas manufaktur dapat dimodelkan (pendekatan
    sistem global) terhadap pengaruh dari
    faktor-faktor seperti permintaan pasar, material,
    dan macam-macam variasi biaya dan metode
    produksi.
  • Industri manufaktur harus selalu meningkatkan
    produktivitas, dalam pengertian optimum terhadap
    penggunaaan input produksi dan teknologi.
    Sehingga dicapai harga keluaran per jam-orang
    maksimum.

7
PERTIMBANGAN PROSES
  • Fungsi produk
  • Jumlah produk
  • Metode produksi
  • Kualitas produk
  • Bahan baku
  • Fasilitas produksi
  • Biaya

8
AKTIVITAS PERANCANGAN PROSES
  • Analisa spesifikasi
  • Analisa membuat-membeli
  • Pemilihan bahan
  • Pemilihan proses manufaktur
  • Analisa dimensi produk
  • Penentuan operasi manufaktur
  • Pemilihan fasilitas produksi
  • Penetapkan urutan operasi manufaktur

9
RINCIAN AKTIVITASPERANCANGAN PROSES
  • Pengumpulan data
  • Gambar kerja ( bill of material, dan spesifikasi
    produk)
  • Jumlah produk, Laju produksi, Tanggal penyerahan
    produk
  • Ketersediaan komponen (beli atau buat)
  • Analisa gambar kerja per komponen
  • Karakteristik komponen (material, urutan proses
    dan laju produksi)
  • Operasi perakitan antar komponen, Analisa suaian,
    Alternatif bahan proses
  • Penyusunan urutan proses, dengan memperhatikan
  • Prioritas efisiensi
  • Rincian peralatan dan perkakas
  • Daftar peralatan / mesin, Daftar perkakas dan
    alat ukur
  • Perkiraan ongkos produksi tiap alternatif
  • Biaya tahunan, Pendapatan atas investasi
  • Ukuran kelayakan, Biaya per satuan produk

10
PROSES PENGECORAN DENGAN CETAKAN PASIR
  • Jenis pengecoran expendable yang paling umum dan
    sering digunakan, karena
  • Bisa digunakan untuk logam logam dengan melting
    point yang sangat tinggi
  • Tidak dibatasi oleh kesulitan berkenaan dengan
    ukuran cetakan
  • Hampir semua pengecoran dengan logam paduan bisa
    dibentuk oleh cetakan ini.
  • Proses pada sand casting meliputi heating -
    pouring solification remove the cast dan
    proses metalurgi untuk penyempurnaan. Cetakan
    itu sendiri paada proses pemindahan hasil coran
    harus dikorbankan (sehingga expendable). Cetakan
    juga dapat diberi core kalau jika diperlukan
    lubang dalam hasil coran

11
Cetakan Pembuatannya
  • Umumnya terbuat dari pasir dengan silica, atau
    pasir dengan paduan silica ( mineral lain).
    Syarat pasir yang digunakan adalah memiliki
    refractory yang baik, dan melting point yang
    sangat baik agar tidak ikut mencair pada saat
    pouring. Hal hal lain yang harus diperhatikan
    adalah grain size, distribusi grain size, dan dan
    bentuk grainnya.
  • Komposisi dalam pembuatan cetakan adalah 90
    paduan pasir, 3 air, dan 7 tanah liat. Tanah
    liat juga bisa digantikan oleh phenelic resin,
    atau inorganic binders seperti sodium silikat dan
    phospat.
  • Untuk mengukur kualitas cetakan, ada 4 parameter
    yang umumnya dipergunakan, yaitu
  • Strength kemampuan mempertahankan diri dalam
    menahan akibat erosi karena adanya aliran logam
    cair yang dituangkan
  • Permeability, Kemampuan cetakan berkenaan dengan
    keluarnya uap dan gas selama proses
    solidification
  • Thermal stability ketahanan dalam menahan suhu
    akibat penuangan logam cair agar tidak berakibat
    pada keretakan
  • Collapsibility, kemampuan cetakan dalam
    memungkinkan terjadinya penyusutan pada hasil
    tanpa adanya kejadian cracking

12
PROSES PENGECORAN DENGAN CETAKAN SEKALI PAKAI
LAINNYA
  • Shell Moulding
  • Terbuat dari kulit dengan tebal 3/8 inchi dan
    merupakan paduan dari pasir dengan thermosetting
    resin binder. Keuntungan dari penggunaan ini
    adalah akurasi serta finishing yang bagus. Selain
    itu collapsbility dari shell moulding juga cukup
    bagus
  • Kelemahannya terletak pada mahalnya biaya
    pembuatan pattern.
  • Vacuum Moulding
  • Dengan kombinasi pasir dan tekanan udara.
    Keuntungannya, pasir yang telah digunakan tidak
    perlu di-recovery dan langsung bisa digunakan
    sebagai cetakan lagi.
  • Investment Casting
  • Penambahan lilin sebagai pelapis dimana lilin
    kemudian dipindahkan dari cetakan saat terkadi
    penuangan. Yang dimaksud sebagai investment
    disini adalah penambahan lilin sebagai pelapis.
    Keuntungannya adalah akurasi yang dihasilkan dari
    cetakan akan sangat tinggi sehingga toleransi
    sangat minim, tanpa proses machining tambahan,
    dan kehalusan permukaan finishing yang baik.
  • Plester mold and ceramic mold casting
  • Bahan yang digunakan untuk plastic mold casting
    adalah plaster Paris (2 CaSO4 H20). Ada
    penambahan beberapa aditif seperti tepung silica
    dan talc guna mengontrol terjadinya konstraksi,
    mereduksi cracking, dan meningkatkan
    kekuatan.Kerugian penggunaan metode cetakan ini
    adalah permeabilitynya rendah.
  • Plaster mold tidak bisa dipergunakan untuk logam
    coran yang bersuhu tinggi, hanya terbatas pada
    suhu yang tidak terlalu tinggi seperti alumunium.
    Keuntungan dari proses ini adalah keakuratan,
    permukaan finishing yang halus, dan kemudahan
    membuat bentuk silang tipis pada coran

13
PROSES PENGECORAN DENGAN CETAKAN PERMANEN
  • Basic Permanent Mold Casting
  • Bentuk dasar dari permanen mold casting adalah
    adanya pembagian bentuk cetakan menjadi 2
    belahan/bagian yang presisi dan memberikan
    kemudahan untuk dibuka maupun ditutup. Posisi
    inti juga diharapkan mudah dipindahkan dari hasil
    coran.
  • Untuk cetakan biasanya dibuat dari baja atau cast
    iron (besi tuang) karena alasan kekerasan. Inti
    juga hendaknya dibuat dari logam yang sejenis,
    tapi tetap harus dipertimbangkan syarat diatas
    yaotu kemudahan dipindahkan apabila hasil coran
    siap diambil dari cetakan.
  • Variasi pada permanen mold cast
  • Slush Casting, Lower preassure casting, Vacuum
    Permanent Mold casting
  • Die casting
  • Dikenal sebagai die casting karena menggunakan
    logam khusus sebagai cetakan yang dikenal dengan
    sebutan dies.
  • Pengisian cairan logam ke dalam cetakan pada
    proses ini menggunakan mesin tekanan tinggi
    sehingga coran yang dihasilkan punya permukaan
    yang sehalus dengan cetakan yang dipergunakan.
    Sehingga otomatis finishing tidak terlalu
    diperlukan disini.
  • Keuntungan Tidak memerlukan proses permesinan
    selanjutnya,presisi,cocok untuk produksi masal
  • Kerugian Harga mesin dan cetakan mahal,kurang
    ekonomis untuk volume produksi rendah, umur
    cetakan logam berkurang dengan naiknya suhu logam
  • Centrifugal casting
  • Pada proses in, cara penuangannya adalah dengan
    cara bagian tengah cetakan dihubungkan secara
    radial dengan bagian tengah gaya sentrifugal yang
    bekerja pada logam cair, sehingga menghasilkan
    benda coran yang padat.
  • Metode ini dapat digunakan baik untuk membentuk
    simetris maupun bentuk tidak tertentu tapi tetap
    yang simple. Contoh produk coran yang dibuat oleh
    metode ini adalah tengkorak, model manusia, dan
    lainnya.

14
CACAT PADA CASTING
  • Misruns Pengecoran telah membentuk bentuk solid
    sebelum seluruh logam cair memenuhi cetakan
  • Cold shut Terjadi pada aliran 2 porsi logam
    (paduan) secara bersamaan, tapi terdapat
    perbedaan fusi antara keduanya.
  • Cold shots Terjadi akibat pada proses pouring
    terjadi percikan atau berhamburannya logam cair
    sehingga tidak masuk semuanya ke dalam casting
  • Shrinkage cavity Adalah depresi yang terjadi di
    sekitar permukaan karena proses penyusutan pada
    proses solidifikasi yang tidak memberikan
    kebebasan logam cair untuk memperoleh ruang untuk
    membeku
  • Misporosity Terjadinya kekosongan yang
    diakibatkan oleh pengumpulan shrinkage akibat
    solidifikasi dari logam cair akhir yang terletak
    pada struktur dendrit
  • Hot tearing disebut juga sebagai hot cracking,
    yaitu terjadinya retakan retakan akibat
    peregangan

15
BAHAN LOGAM UNTUK PENGECORAN
  • Ferrous casting alloys
  • Cast Iron (besi tuang) contohnya adalah Besi
    Tuang kelabu, besi tuang nodular, besi tuang
    putih, malleable cast iron, dan alloy cast iron
  • Steel (baja)
  • Non Ferrous casting alloys
  • Allumunium alloys
  • Magnesium alloys
  • Copper alloys
  • Tin- based alloys
  • Zinc alloys
  • Nickel alloys
  • Titanium alloys

16
PERTIMBANGAN DESAIN PRODUK
  • Kemudahan bentuk geometri semakin simple dan
    mudah, semakin banyak pilihan proses yang
    memungkinkan
  • Pojok Sudut di pojok dan sudut sudutt karena
    akan mengakibatkan konsentrasi tegangan di
    titik-titik tersebut
  • Section thickness harus diperhatikan guna
    menghindari shrinkage cavity
  • Penggunaan core/inti
  • Adanya draft guna keperluan standarisasi
  • Toleransi dimensi dan batasan allowance pada
    proses permesinan.

17
PROSES PEMBENTUKAN
  • Proses pembentukan panas (hot-working)
  • Proses perubahan bentuk secara plastis dari logam
    yang dilakukan pada saat logam tersebut mencapai
    di atas suhu rekristalisasi.
  • Proses pembentukan dingin (cold-working)
  • Perubahan bentuk logam dengan temperatur dibawah
    suhu rekristalisasi.
  • Dalam banyak kasus pembentukan ini dilakukan
    dalam temperatur kamar. Meskipun begitu, proses
    pembentukan dingin dapat dilakukan dalam suhu
    yang lebih tinggi, akan tetapi tetap dilakukan
    dibawah suhu rekristalisasi. Contohnya magnesium,
    pembentukan dingin terhadap material ini adalah
    dengan frekuensi suhu 300º - 400º F.

18
KELEBIHAN HOT-WORKING
  • Meningkatkan sifat mekanis logam
  • Tidak menimbulkan peningkatan regangan, kekerasan
    / kekuatan, dan penurunan kekenyalan.
  • Dapat membentuk logam secara cepat tanpa
    menyebabkan keretakan karena, dilihat pada kurva
    tegangan terhadap regangan logam pada temperatur
    rekristalisasi berbentuk horisontal untuk
    tegangan dibandingkan dengan peningkatan
    regangan.
  • Energi yang diperlukan untuk membentuk, lebih
    kecil dibandingkan dengan proses dingin.
  • Mempertinggi kemampuan untuk mengalir tanpa
    retak.
  • Diffusi yang cepat pada proses panas membantu
    mengurangi ketidakhomogenan kimiawi pada struktur
    coran ingot.
  • Blow Hole dan porosity dapat dieliminir.
  • Butir-butir yang berbentuk kolom yang kasar dari
    coran dapat diubah menjadi butir-butir kristal
    yang lebih halus.
  • Menaikkan keuletan dan ketangguhan.

19
KEKURANGAN HOT-WORKING
  • Adanya reaksi permukaan antara logam dengan
    atmosfir dapur.
  • Terjadi oksidasi, sehingga mengurangi sejumlah
    logam (proses pembentukan dilakukan di udara
    terbuka).
  • Decarburization permukaan.
  • Toleransi yang diperlukan lebih besar
    dibandingkan dengan proses dingin.
  • Secara umum struktur dan sifat logam tidak
    uniform pada penampang melintangnya.
  • Perlu peralatan yang tahan panas.

20
RAGAM PROSES HOT-WORKING
  • ROLLING/PENGGILINGAN
  • FORGING/TEMPA
  • EKSTRUSI
  • PEMBUATAN PIPA DAN TABUNG
  • PIERCING
  • HOT DRAWING

21
KELEBIHAN COLD-WORKING
  • Mempunyai dimensi kontrol yang bagus
  • Mempunyai kemampuan memproduksi kembali dan
    mengganti bagian dengan bagus
  • Hasil permukaan yang bagus
  • Tidak selalu memerlukan pemanasan
  • Menaikkan kekuatan bahan

22
KEKURANGAN COLD WORKING
  • Memerlukan energi yang besar untuk deformasi
  • Memerlukan peralatan berat dan besar yang
    umumnya harganya relatif lebih mahal
  • Permukaan logam harus bersih
  • Dapat menyebabkan strain hardening
  • Dapat menurunkan keuletan

23
RAGAM PROSES COLD-WORKING
  • SQUEZING ATAU RADIAL FORGING
  • BENDING
  • SHEARING
  • DRAWING
  • HIGH ENERGY RATE FORMING (HERF)

Riveting (paku keling)
24
POWDER METALURGY
  • Proses pembuatan part/produk dari serbuk logam
    melalui penekanan dengan pemanasan sampai pada
    suhu di bawah titik cair serbuk
  • Metalurgi serbuk atau sintering process, mulai
    dikenal sebagai salah satu proses pembuatan benda
    mulai sekitar tahun 1930 dengan hasil produk
    tungsten carbide tip untuk pahat potong dan
    self lubricating porous bronze bearing.
  • Pada proses ini, pemanasan diberikan dibawah
    temperatur cair logam sampai mencapai daerah
    tertentu, sehingga bila ditekan serbuk logam
    panas ini akan saling mengikat dengan baik.
  • Material yang dipakai dibedakan menjadi dua
    macam, yaitu bahan pengikat dan serbuk logam.

25
KELEBIHAN POWDER METALURGY
  • Dapat menghasilkan produk dengan bahan yang
    berbeda yang mempunyai sifat-sifat khusus ,
    seperti karbida sinter , bantalan porous.
  • Dapat memproduksi bagian-bagian yang kompleks
    seperti bentuk lubang yang tidak normal
  • Produk yang dihasilkan mempunyai toleransi
    tinggi, permukaan halus, keras dan dalam jumlah
    banyak
  • Porositas produk dapat diatur (berat jenisnya
    dapat ditentukan dengan penekanan tertentu ).
  • Serbuk yang murni dapat menghasilkan produk yang
    murni.
  • Sangat ekonomis, karena tidak ada bahan baku yang
    terbuang .
  • Operasinya sederhana
  • Komponen yang dihasilkan dari proses metalurgi
    serbuk juga memiliki tensile strength yang tinggi.

26
KEKURANGAN POWDER METALURGY
  • Serbuk besi mahal
  • Sulit disimpan, karena mudah terkontaminasi
  • Beberapa jenis serbuk logam yang halus merupakan
    sumber bahaya ledakan dan kebakaran
  • Produk harus mudah dikeluarkan dalam cetakan
  • Bentuk yang rumit tidak dapat dibuat karena
    selama penekanan serbuk logam tidak mampu mengisi
    rongga cetakan dan sulit mendapatkan kepadatan
    produk yang merata
  • Beberapa jenis produk tidak dapat dibuat karena
    keterbatasan kapasitas mesin rasio kompresi
    berbagai jenis serbuk
  • Untuk produk dari logam dengan titik leleh yang
    rendah seperti timah hitam, seng, kadmium, sangat
    sulit disinter sehingga produk yang dihasilkan
    kurang bermutu

27
LANGKAH-LANGKAH PROSES
Pembuatan Serbuk Logam yang akan disinter
Proses Pencampuran
Proses Pembentukan
Proses Sintering
Proses Penyelesaian
28
METODE PEMBUATAN SERBUK
  • Permesinan ? Menghasilkan serbuk dari logam
    magnesium dengan hasil bentuk serbuk kasar.
  • Penggilingan ? Menggunakan peralatan mesin
    penghancur, mesin giling dan mesin tumbuk.
  • Shooting ? Menuangkan logam cair kedalam suatu
    saringan atau lubang disusul dengan pendinginan
    di dalam air. Bentuk serbuk yang dihasilkan
    adalah berbentuk bulat atau lonjong. Dipergunakan
    pada logam jenis aluminium, timbal dan seng.

29
METODE PEMBUATAN SERBUK
  • Atomisasi atau penyemprotan logam ? membuat
    serbuk dari logam yang yang suhu rendah (timah
    hitam, aluminium, seng, dan timah putih).
    Dilakukan dengan cara melewatkan cairan logam
    pada suatu lubang kecil kemudian disemprotkan
    udara atau gas sehingga cairan logam pecah
    menjadi butiran-butiran.
  • Pengendapan elektrolitik ? logam dipasang sebagai
    anoda dalam tangki yang berisi larutan
    elektrolit. Logam lain ditempatkan dalam tanki
    sebagai katoda dan logam pertama akan mengendap
    pada elektroda/katoda tersebut.
  • Proses reduksi ? Serbuk suatu logam didapatkan
    dengan mereduksi oksida logam tersebut dengan
    mengalirkan gas hidrogen atau karbon monoksida
    pada suhu dibawah titik cair logam tersebut.
    Serbuk logam yang dihasilkan berbentuk spons dan
    porous. Jenis logam yang dapat diproses adalah
    besi, molibden, wolfram, nikel dan kobalt.

30
PROSES PERMESINAN
  • Proses pemesinan (machining) merupakan proses
    pembuatan benda kerja melalui proses perautan
    dengan menggunakan mesin-mesin perkakas dimana
    terjadi gerakan relatif antara pahat potong dan
    benda kerja.
  • Pahat yang bergerak relatif terhadap benda kerja
    akan menghasilkan geram selanjutnya permukaan
    benda kerja secara bertahap akan terbentuk
    menjadi komponen yang dikehendaki.
  • Pahat bermata potong tunggal (single point
    cutting tools)
  • Pahat bermata potong jamak (multiple points
    cutting tools)

31
(No Transcript)
32
ELEMEN DASAR PROSES PEMOTONGAN
  • Kecepatan potong (cutting speed) v (m/min)
  • Kecepatan makan (feeding speed) vf (mm/min)
  • Kedalaman potong (depth of cut) a (mm)
  • Waktu pemotongan (cutting time) tc (min)
  • Kecepatan penghasilan geram (rate of metal
    removal) Z (cm3 / min)

33
BUBUT (TURNING)
  • Pada proses membubut (turning), benda kerja
    dipegang oleh pencekam yang dipasangkan diujung
    poros utama (chuck). Dengan mengatur lengan
    pengatur yang terdapat pada sisi muka kepala
    diam, putaran poros utama umumnya (n) dapat
    dipilih. Harga putaran poros utama umumnya
    dibuat bertingkat, dengan aturan yang telah
    distandarkan, misalkan 630, 710, 800, 900,
    1000, 1120, 1250, 1400, 1600, 1800, dan 2000 rpm.

34
FREIS (MILING)
  • Pahat freis termasuk bermata potong jamak dengan
    jumlah mata potong sama dengan jumlah gigi freis
    (z).
  • Sesuai dengan jenis pahat yang digunakan,
    dikenal dua macam cara yaitu yaitu mengefreis
    datar (slab milling) dengan sumbu putaran pahat
    freis selubung sejajar permukaan benda kerja, dan
    mengefreis tegak (face milling) dengan sumbu
    putaran pahat freis muka tegak lurus permukaan
    benda kerja.
  • Mengefreis datar dibedakan menjadi dua macam,
    yaitu mengefreis naik (up milling/convention
    milling) dan mengefreis turun (down milling).

35
END OF FIRST SESSIONNEXTPROSES MANUFAKTUR
MODERNRAPID PROTOTYPING
36
MESIN TURNING MILING CNC
  • Perbedaan antara mesin CNC dan mesin bubut manual
    adalah bahwa pergerakkan sumbu mesin CNC
    dikontrol oleh komputer
  • Komputer dapat mengendalikan pergerakan dalam 2
    arah turning (X dan Z) atau 3 arah miling (X,Y,Z)
    pada satu waktu. Artinya mesin CNC mampu
    menggerakkan pahat potong pada berbagai macam
    sudut karena terdapat gerakan sesuai garis lurus
    dan busur
  • Mesin CNC tidak perlu hand wheel untuk
    mengendalikan pergerakan sumbu

Mesin Miling CNC
Mesin Turning CNC
37
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
  • CNC merupakan sebuah sistem dimana pahat potong
    mesin bekerja sesuai dengan instruksi dari
    komputer bukan dari operator.
  • Jauh sebelum penemuan komputer, kebutuhan akan
    mesin otomatis telah muncul. Pada tahun 1725,
    mesin otomatis pertama ditemukan. Mesin otomatis
    ini adalah mesin knitting. Tipe dari mesin
    otomatis ini diketahui sebagai mesin Numerically
    Controlled (NC).

38
PROGRAM CNC
  • Perintah - perintah yang digunakan programmer
    untuk berkomunikasi dengan pengendali CNC dan
    mesin bubut dikenal sebagai kode G dan kode M.
  • Programer memakai sistem koordinat untuk menata
    letak dan merencanakan program.
  • Pada mesin CNC, benda kerja dan pahat potong
    bergerak sepanjang pola yang diindikasikan oleh
    koordinat.
  • Program CNC adalah satu kumpulan instruksi yang
    mengiformasikan kepada pahat seberapa jauh dan
    seberapa cepat untuk bergerak, kapan melakukan
    penggantian mata pahat dan kapan memutarkan
    spindle dan kapan sebuah program berakhir.
  • Pengendali mesin CNC tidak mengerti tentang
    bahasa manusia, sehingga harus menggunakan bahasa
    pemrograman untuk berkomunikasi dengan
    pengendali.

39
FORMAT PROGRAM CNC
  • Terdapat beraneka ragam format yang menggambarkan
    urutan umum dan pengaturan informasi yang
    digunakan oleh pengendali program CNC.
  • Tipe format yang paling umum digunakan disebut
    Word address format yang menggunakan huruf untuk
    mengidentifikasikan setiap kata dalam sebuah
    ataupun sekumpulan informasi. Blok tunggal
    dinomori dan dipisahkan dari satu sama lainnya
    dengan simbol akhir blok yaitu ().

40
FORMAT PROGRAM CNC cont
  • Dalam Word address format, setiap huruf memiliki
    arti khusus dan nilai kombinasi dari tiap angka
    berhubungan dengan huruf, contoh
  • N10 G20 G98
  • N20 M06 T1
  • N30 M03 S100
  • N40 G00 X1.5 Z.125
  • N50 G01 X1.375 F3
  • N60 G01 Z-2.5
  • N70 G01 X1.5
  • N80 G00 Z.125
  • N90 M05 N100 M30

41
KODE G
  • Instruksi gerak juga disebut sebagai kode G
  • Huruf G dari kode G diambil dari kata Go.
  • Beberapa contoh daftar kode G
  • G00 Rapid traverse ( penempatan )
  • G01 Linear interpolation ( pemakanan )
  • G02 Arah putaran jarum jam
  • G03 Perputaran tidak searah jarum jam
  • G20 Inch data input
  • G21 Data satuan ukuran
  • G98 Pemakanan permenit
  • G99 Pemakanan tiap revolusi
  • Selain Kode G, terdapat pula kode M

42
MICROWAVE SPECTRUM
43
INDUSTRIAL FREQUENCIES
  • The following frequencies are allocated for
    industrial process
  • 915 MHz,
  • 2.45 GHz,
  • 5.8 GHz and
  • 24.125 GHz
  • They are called the Industrial Scientific Medical
    frequencies (ISM). Other parts of the spectrum
    are allocated to telecommunications, TV, Radio,
    Radio astronomy and Radar. The purpose of the
    strict allocation of ISM frequencies is to
    prevent interference with the other users of the
    spectrum.

44
Scared of Radiation?
45
Hazards of Microwave Radiation
  • Main points
  • Microwaves are NOT ionising
  • (Except at very high field strengths when plasma
    is formed)
  • Heating is the main effect
  • The specific absorption rate (SAR) should be
    limited to below 4 W/kg
  • Non-thermal effects are not yet proven (mobile
    phone studies)

46
Radiation Ionising v Heating
  • Microwave
  • Bad effects Heat stress (short term)
  • Worst cooking and burning
  • Ionising
  • Bad effects cell damage at a molecular level
  • (body repair mechanism can deal with low levels)
  • Worst cumulative damage, irreparable systems
    failure

47
CONVENTIONAL MICROWAVE HEATING
Microwave Power
48
Conventional Heating
  • Good points
  • Direct use of fuel (100 conversion to heat)
  • Cheap fuel
  • Bad points
  • Heat losses (can be minimised using larger heat
    exchanger which increases capital cost)
  • Time to heat up long (L2/?th)

49
Microwave Heating
  • Good points
  • Direct use of power (80 conversion to useful
    heat)
  • Time to heat up very short
  • Bad points
  • Electricity expensive
  • More complex
  • Capital cost

50
ABRASIVE WATER JET WATER JET
  • High-Pressure Water Jet Generation System
  • Water preparation unit
  • Pumping and accessories
  • High-pressure plumbing
  • The cutting head
  • Nozzle assembly
  • Motion control system
  • Bulk abrasive transfer and metering system
  • The receiver

51
Schematic (OMAX)
52
ADVANTAGES DISADVANTAGES
  • Cost effective
  • Environmentally friendly process
  • Could easily be integrated to most manufacturing
    set-ups.
  • However, while abrasive water jet technology is
    used because of these and other advantages unique
    to the cutting process, the persistent presence
    of surface irregularities such as striations and
    roughness on the cut wall surface of materials
    processed have limited its wider application in
    industry.

53
LASER MANUFACTURING PROCESS
A device that amplifies light
Light Amplification by Stimulated Emission
of Radiation
Lasers come in a great variety of forms, using
many different materials, many different systems
and many different excitation mechanisms
54
PROSES LASER
55
Laser sources used for materials processing
  • Of the many laser sources discovered
  • over the years the dominant lasers in
  • Materials processing
  • Carbon dioxide laser
  • NdYAG laser
  • Diode laser
  • Disc laser
  • Fibre laser

56
Stationary-workpiece CO2 laser cutting system
  • CNC based systems
  • Accuracy and precision
  • Large processing envelopes
  • High speed (100 m/min, 1G)
  • High cost ( 0.5 M to 1M)

57
5 axis CO2 laser processing system
58
Robotic laser cutting and welding
  • Robot based systems
  • Limited processing envelope
  • Flexibility ( 6 axis processing )
  • Low cost
  • Lower processing speed ( 3 m/min)
  • Path accuracy a problem

59
Why laser process materials
  • Technical benefits
  • Produce a wide range of effects - wide range of
  • powers and spot sizes
  • Non-contact process
  • Flexible process- beam can be easily manipulated
  • spatially and temporally
  • Economic benefits
  • New products and processes of commercial value
  • Disadvantage
  • Cost

60
What is laser materials processing?
  • The interaction of high intensity optical
    radiation
  • with materials resulting in a change of state
    from
  • solid to liquid and liquid to vapour

Processes influenced by laser and material
properties
Disregard for either will generally result in
poor processing
61
Laser parameters affecting surface temperature
Temperature Profile T (x,y,z,t)
62
LASER MICROMACHINING
  • Many of products developments were made for bring
    more functions into a single product.
  • The first generation of mobile phone only perform
    single function as a communication device, but
    then it has been developed to bring more
    functions such as radio player, songs player
    (like MP3 format), camera and even movie
    recorder.
  • Thus the radio, tape, camera and movie recorder
    electronic devices will be scaled into a very
    small size of a mobile phone. Similarly, other
    electronic application such as sensor is also
    being developed in smaller and smaller size to
    gain its faster performance and power consumption
    reduction.
  • Therefore, the machining is not a millimeter size
    anymore but requires micro size and tolerance
    machined components.
  • However, electronic application is not the only
    benefits of micromachining technology, since
    miniaturization is also needed by medical,
    chemistry, physics and military area.

63
LASER MICROMACHINING (2)
  • Minimizing material consumption
  • Arrays and redundancy
  • Simplify a system and electronics integration
  • Increased selectivity and sensitivity
  • Wider dynamic range
  • New effects exploitation through the breakdown of
    continuum theory in the microdomain
  • Improved reproducibility
  • Improved accuracy and reliability

64
PRODUCT DEMAND
65
BENEFITS OF LASER MICROMACHINING
  • non contact machining
  • no chemical or gaseous etching since it has
    single-stage dry processing
  • 2D and 3D geometries features flexibility
  • high accuracy and precision
  • relatively high speed
  • selectively different material machining ability
  • ability to interface with CAD options

66
RAPID PROTOTYPING
67
BASIC METHOD SOLID MODEL
68
BASIC METHOD STL FILE
69
BASIC METHOD SLICE MODEL
70
RAPID PROTOTYPING CLASSIFICATION
71
RAPID PROTOTYPING CLASSIFICATION
72
RAPID PROTOTYPING CLASSIFICATION
73
RAPID PROTOTYPINGPROCESS CHAIN
74
FUNDAMENTAL AUTOMATED PROCESS
75
FUSED DEPOSITION MODELLING FDM
  • Part dibuat dengan cara men-deposit-kan
    termoplastik cair yang diekstrusi dari sebuah
    nozzle. Material dalam bentuk filamen, bergerak
    secara horizontal untuk setiap cross section di
    setiap layer
  • Proses CAD Model ? STL file ? Quickslice
    software ? SML file ? FDM RP Machine ? Finished
    part
  • Material ABS, Medical grade ABS, Investment
    casting wax (ICW), Elastomer E20, Polycarbonate,
    Polyphenylsulfone

76
FUSED DEPOSITION MODELLING FDM.cont
  • Kelebihan sederhana reliable, tanpa post
    processing/finishing, part lebih kuat tahan
    lama dibanding SLA
  • Kekurangan Part grainy (wax), permukaan akhir
    kurang baik
  • Mesin, envelope, harga, tahun
  • FDM 2000, 25x25x25cm,US70K,1997
  • Prodigy plus, 20x20x30cm,US63K,2002
  • Akurasi 127 µm
  • Tebal layer 0,05 1.25 mm

77
STEREOLITHOGRAPHY SLA
  • Sinar laser melakukan scan dan merubah sejumlah
    layer cairan dalam vat menjadi solid. Part
    dibentuk layer demi layer, sampai selesai dari
    bawah ke atas
  • Proses Model CAD, orientasi, pembuatan support,
    pembuatan STL file, model slicing, pembuatan
    part, operasi lanjutan (ultrasonic
    cleaning,sanding,polishing,dsb),penghilangan
    support, post curing
  • Material photopolymer resin, epoxy

78
STEREOLITHOGRAPHY SLA cont
  • Kelebihan sistem yang well proven, permukaan
    akhir paling baik
  • Kekurangan bahan baku vat mahal, perawatan rutin
    mahal
  • Mesin, envelope, harga, tahun
  • SLA-3500,35x35x40cm,US329K,1997
  • Viper Si2,25x25x25cm,US179K,2001
  • Akurasi s/d 50 µm
  • Tebal layer 0,06-0,25 mm

79
LAMINATED OBJECT MANUFACTURING (LOM)
  • Obyek dibuat dari lembaran tipis (thin sheet)
    plastik/komponen yang dipotong oleh laser. Sheet
    terpotong diturunkan, sheet selanjutnya dipotong
    menurut outline. Setiap sheet yang dipotong
    direkatkan pada sheet sebelumnya.
  • Material kertas, lembaran plastik, komposit
    berlapis glass, pita keramik

80
LAMINATED OBJECT MANUFACTURING (LOM) cont
  • Kelebihan material murah, biaya modal relatif
    rendah, tanpa perlu support
  • Kekurangan material waste agak sulit dibuang,
    perlu hand finishing
  • Mesin,envelope,harga,tahun
  • LOM-1015Plus,375x250x350mm,US69K,1992
  • LOM-2030H,815x550x500mm,US179K,1996
  • Akurasi 250 µm
  • Tebal layer 0,15 mm

81
END OF 2nd SESSIONNEXTREFERENSI EVALUASI
82
Referensi
  • Kalpakjian, Seroke, Manufacturing Engineering and
    Technology, Third Edition, Addison-Wesley Pub
    Company, 1995
  • Amited, B. M., P. F. Ostwald, M. L. Bagenan,
    Manufacturing Processes, Seventh Edition, John
    Wiley and Sons, 1979
  • Schey, John A., Introduction to Manufacturing
    Processes, Second Edition, Mc Graw Hill Book Co.,
    1987
  • Taufik, Rochim, Teori dan Teknologi Proses
    Permesinan, Teknik Mesin - Institut Teknologi
    Bandung, 1985
  • Ostwald, Philip F., Manufacturing Process and
    System, John Wiley and Sons, 1997
  • C.K, Chua, K.F., Leong, C.S. Lim, Rapid
    Prototyping Principles Applications, 2nd
    edition, 2004 (Computer Aided Learning Material)
  • Masood, S.H, Advanced CAD/CAM Lecture Notes,
    Swinburne University of Technology, Melbourne,
    2005
  • Brandt, Milan, et.al, Advanced Manufacturing
    Process Lecture Notes, Swinburne University of
    Technology, Melbourne, 2005
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com