Title: CAHAYA
1CAHAYA
- Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga
tanpa perambatan massa. - Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang
terdiri dari beberapa macam warna. - Di dalam ruang hampa warna warna mempunyai
kecepatan perambatan yang sama, tetapi frekuensi
dan panjang gelombang masing-masing warna
berbeda-beda. - Persamaannya memenuhi
- c ?. ? 3x108 m/s
- Sifat Gelombang Cahaya yang akan kita pelajari
adalah - 1. Pemantulan cahaya
- 2. Pembiasan cahaya
- 3. Jalannya cahaya pada alat alat optik.
2- Macam-macam berkas cahaya
- 1. Berkas mengumpul (Konvergen)
- 2. Berkas Menyebar ( divergen)
- 3. Berkas Sejajar.
3Pemantulan Cahaya
- Pemantulan cahaya ada 2 yaitu
- 1. Pemantulan Difuse ( pemantulan cahaya baur)
yaitu pemantulan cahaya kesegala arah -
2. Pemantulan cahaya teratur yaitu
pemantulan cahaya yang mempunyai arah teratur
4- Bila seberkas cahaya jatuh pada suatu permukaan
maka cahaya ada yang dipantulkan oleh permukaan
tersebut - Sifat-sifat pemantulan berkas cahaya itu
diselidiki oleh Willebord Snellius(1581-1626).
Dari hasil penyelidikan ini dapat dihasilkan
suatu hukum yang disebut Hukum Pemantulan
snellius yang berbunyi - 1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul
terletak pada satu bidang datar. - 2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (p)
-
5Pemantulan cahaya oleh cermin
- Pemantulan cahaya oleh cermin berlangsung secara
teratur, sehingga menghasilkan pantulan yang
jelas. Hukum pemantulan dari huggen - 1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul
terletak pada satu bidang datar. - 2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (p)
-
6Sifat-sifat banyangan pada pemantulan oleh cermin
datar
- S S
- H h
- Banyangan bersifat manya dan tegak
7Lukisan pembentukan banyangan oleh cermin datar
Dari sifat kesebangunan OAB dengan OAB
diperoleh AB AB atau h h OA OA
atau ss
8Pembesaran banyangan
9Pemantulan cahaya oleh cermin lengkung
- Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya
lengkung. Ada dua jenis cermin lengkung yaitu - 1. cermin cekung permukaan yang memantulkan
cahaya bagian dalamnya. - bersifat mengumpulkan sinar yang datang padanya
- 2. cermin cembung permukaan yang memantulkan
cahaya bagian luarnya. - bersifat menyebarkan sinar yang datang padanya
10Hubungan antara jarak benda, jarak banyangan dan
jarak fokus
Hubungan antara jarak benda (s), jarak banyagan
(s), dan jarak fokus (f) pada cermin lengkung
adalah
11- Dengan ketentuan sebagai berikut
- Bila benda nyata (didepan cermin), maka s
bertanda () - Bila benda maya (dibelakang cermin), maka s
bertanda () - Bila bayangan nyata (didepan cermin), maka s
bertanda () - Bila bayangan maya (dibelakang cermin), maka s
bertanda () - Bila f dan R di depan cermin (cermin cekung),
maka f dan R bertanda () - Bila f dan R di belakang cermin (cermin cembung),
maka f dan R bertanda (-)
12Lukisan pembentukan bayangan oleh cermin cekung
- Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan
melalui titik fokus - Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan
sejajar sumbu utama - Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan
akan dipantulkan melalui titik pusat cermin
13(No Transcript)
14Lukisan pembentukan bayangan oleh cermin cembung
- Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan
seolah-olah berasal dari titik fokus - Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan
sejajar sumbu utama - Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan akan
dipantulkan seolah-olah datang dari titik pusat
cermin
15S
16Analisis banyangan pada cermin lengkung
- Untuk mempermudahkan kita dalam menganalisis
banyangan pada cermin lengkung dibagi dalam
beberapa wilayah sebagai berikut
17- Dengan pembagian wilayah tersebut , sifat-sifat
bayangan yang terjadi pada cermin lengkung dapat
ditentukan dengan mudah. Sistem penentuannya
sebagai berikut - Jumlah nomor ruang bayangan dan benda selalu 5
- Benda yang terletak di ruang II dan III akan
menghasilkan bayangan nyata dan terbalik - Benda yang terletak di ruang I dan IV akan
menghasilkan bayangan maya dan tegak - Bila nomor ruang benda lebih kecil daripada nomor
ruang bayangan, maka bayangan diperbesar - Bila nomor ruang benda lebih besar daripada nomor
ruang bayangan, maka bayangan diperkecil
18Perbesaran bayangan pada cermin lengkung
- Pembesaran bayangan pada cermin lengkung dapat
dirumuskan sebagai berikut
19Pembiasan cahaya
- Pengertian
- cahaya yang melalui bidang batas antara dua
medium, akan mengalami perubahan arah rambat atau
pembelokan. - Peristiwa perubahan arah rambat cahaya dapat pada
batas dua medium tersebut pada dasarnya
disebabkan adanya perbedaan kecepatan merambat
cahaya pada satu medium dengan medium yang lain.
Peristiwa inilah yang disebut sebagai pembiasan
cahaya
20Hukum Snellius pada pembiasan
21Persamaan umum snellius tentang pembiasan adalah
Dimana n1 dan n2 menyatakan indeks bias
medium 1 dan 2 v1 dan v2 menyatakan kecepatan
merambat cahaya dalam medium 1 dan 2
22Pembiasan cahaya pada kaca plan-paralel
23d ketebalan kaca plan paralel X jarak
pergeseran sinar
24Pembiasan cahaya pada prisma
A
25Sudut Deviasi Minimum
Menurut Snellius
Untuk sudut Dmin dan ß yang kecil, maka
26Pemantulan Sempurna
Pada sudut kecil boleh dikatakan semua sinar
dibiaskan Ketika sudut bias mencapai 900, seluruh
sinar dipantulkan oleh bidang batas Sudut 900
disebut juga sudut kritis atau sudut
batas Pemantulan sempurna hanya dapat terjadi
jika cahaya datang dari zat yang mempunyai
kerapatan lebih besar ke zat yang mempunyai
kerapatan lebih kecil. Jika ik menyatakan sudut
kritis dan nm menyatakan indeks bias medium, maka
27(No Transcript)
28Pembiasan Cahaya oleh Lensa Tipis
- Lensa tipis merupakan benda tembus cahaya yang
terdiri atas dua bidang lengkung atau satu bidang
lengkung dan satu bidang datar. - Macam-macam lensa tipis
- 1. lensa cembung-cembung (bikonveks)
- 2. Lensa Cembung-datar (plan konveks)
- 3. Lensa Cembung-Cekung (konkave konveks)
- 4. Lensa Cekung Cekung (Bikonkave)
- 5. Lensa Cekung Datar ( plan Konkave)
- 6. Lensa Cekung Cembung ( Konveks-konkave)
29Gambar
30Hubungan antara f, R, dan n pada lensa tipis
S Jarak benda dari lensa S Jarak banyangan
dari lensa n1 Indeks bias medium sekitar
lensa n2 indeks bias medium lensa R1
jari-jari lensa pada arah sinar datang R2
jari-jari kelengkungan lensa pada arah sinar bias.
31Ketentuan nilai
- Bila S berada sepihak dengan sinar datang, diberi
notasi () - Bila S berlainan pihak dengan sinar datang,
diberi notasi (-) - Bila S berada sepihak dengan sinar bias, diberi
notasi - Bila S berlainan pihak dengan sinar bias, diberi
notasi (-) - Bila R berada sepihak dengan sinar datang, diberi
notasi (-) - Bila R berlainan pihak dengan sinar datang,
diberi notasi ()
32Pembesaran banyangan
Kekuatan lensa
Kekuatan lensa ganda
33Lukisan pembentukan banyangan oleh lensa tipis
34Gambar sinar lensa cembung ()
( )
2 f2
f2
2 f1
f1