Title: Adnin Armas, M.A.
1Adnin Armas, M.A.
- Direktur Eksekutif INSISTS/Anggota PP Majlis
Tarjih
2Teori Ilmu Pengetahuan
Pembahasan tentang ilmu (teori ilmu pengetahuan)
disebut juga sebagai epistemologi. Berasal dari
bahasa Yunani kuno ?p?ste?e (episteme) yang
bermakna pengetahuan dan ????? (logos) yang
artinya kata, logika, akal, diskursus, teori.
3Rasionalisme Réne Descartes (1596-1650)
Modern
Intuisi
Deduksi
Kebenaran
4Empirisisme John Locke (1632-1704)
Sumber Ilmu
Refleksi
Indera
Ilmu Pengetahuan Ideal
Ilmu Inderawi
TABULA RASA
Sifat-sifat Objek Primer
Sifat-sifat Objek Sekunder
EMPIRISISME
5David Hume (1711-1776)
- Menolak hukum sebab-akibat (kausalitas)
- Kausalitas adalah suksesi yang konstan
- Pengalaman merupakan pengamatan kebiasaan
(habit/custom) - Akal adalah hanya suksesi kesan-kesan dan
ide-ide-ide. (Mind is but a succession of
impressions and ideas). - SKEPTISISME
6Immanuel Kant (1724-1804)
Fondasi Epistemologis untuk MIPA
Critique of Pure Reason Revolusi
Copernicus. Ilmu pengetahuan bukanlah jendela
realitas yang pasif objek-objek ilmu pengetahuan
ditentukan dengan cara kita memahaminya.
Otonomi akal (the autonomy of reason) yang
diserang oleh sensualisme dan subjektifisme
(relativisme).
7Sumber Ilmu
Rasionalisme (Akal)
Empirisisme (Panca-Indera)
Plato
Aristoteles
Rene Descartes (1596-1650)
John Locke (1711-1776)
David Hume
Immanuel Kant (1724-1804)
8Immanuel Kant (1724-1804)
Ilmu Pengetahuan
Synthetic a posteriori
Analytic a priori
Synthetic a priori
9Immanuel Kant (1724-1804)
- Metafisika adalah tidak mungkin
- Metafisika adalah ilusi transendent
- Pernyataan-pernyataan metafisis tidak memiliki
nilai epistemologis - Rasionalisme Kritis
10Teori Ilmu Pengetahuan Barat-Sekular
Ilmu Pengetahuan adalah kepercayaan yang benar
yang dapat dijustifikasi. Ilmu Pengetahuan
(knowledge) lebih tinggi dari kepercayaan
(belief). Akal lebih tinggi dari Wahyu (Agama).
11Epistemologi Sekular
Friedrich Nietzsche (1844-1900) There exists
between religion and true science neither
affinity, nor friendship, nor even enmity they
dwell on different stars. (Antara agama dan
sains yang betul, tidak terdapat keterkaitan,
pesahabatan, bahkan permusuhan keduanya menetap
di bintang yang berbeda).
12Friedrich Nietzsche (1844-1900)
- Kebenaran adalah rezim dan ilusi.
- God died now we want the overman to live.
- Agama adalah membuat sesaat lebih baik sesaat
dan membiuskan (momentary amelioration and
narcoticizing). -
13Friedrich Nietzsche (1844-1900)
- Seseorang tidak dapat mempercayai dogma-dogma
agama dan metafisika ini jika ia memiliki
metode-metode yang ketat untuk meraih kebenaran
di dalam hati dan kepalanya.
14Epistemologi Sekular
Teologi Ludwig Feurbach (1804-1872) Prinsip
filsafat yang paling tinggi adalah manusia.
Sekalipun agama atau teologi menyangkal, namun
pada hakikatnya, agamalah yang menyembah manusia
(religion that worships man). Agama Kristen
sendiri yang menyatakan Tuhan adalah manusia dan
manusia adalah Tuhan (God is man, man is God).
Agama akan menafikan Tuhan yang bukan manusia.
Makna sebenarnya dari teologi adalah antropologi
(The true sense of Theology is Anthropology).
Agama adalah mimpi akal manusia (Religion is the
dream of human mind).
15Epistemologi Sekular
Ekonomi Karl Marx (m. 1883) Agama adalah
keluhan makhluk yang tertekan. Agama adalah candu
rakyat. Agama adalah faktor sekunder, sedangkan
faktor primernya adalah ekonomi.
16Antropologi
Herbert Spencer Agama bermula dari mimpi
manusia tentang adanya spirit di dunia lain.
17Epistemologi Sekular
Sosiologi Auguste Comte Agama merupakan bentuk
keterbelakangan masyarakat. Masyarakat
berkembang melalui tiga fase teoritis, yaitu
fase teologis (fase fiktif) fase metafisik (fase
abstrak) dan fase saintifik (fase positif).
18Epistemologi Vs Teologi
Psikologi Sigmund Freud (1858-1939)
Doktrin-doktrin agama adalah ilusi. Agama
sangat tidak sesuai realitas dunia. Bukan agama,
tetapi hanya karya ilmiah, satu-satunya jalan
untuk membimbing ke arah ilmu pengetahuan.
19Pergeseran Paradigma (paradigm shift) dalam
Teologi Kristen
Sekularisme/Sekularisasisme Teolog Kristen pada
abad ke-20 seperti Karl Barth (1886-1968),
Dietrich Bonhoeffer (1906-1945), Friedrich
Gogarten (1887-1967), Paul van Buren (m. 1998),
Thomas Altizer, Gabriel Vahanian, William
Hamilton, Woolwich, Werner and Lotte Pelz, Harvey
Cox dan lain-lain memodifikasi teologi Kristen
supaya sesuai dengan peradaban Barat
modern-sekular.
20MICHEL FOUCAULT (m. 1984)
POSTMODERN
- Binatang-binatang dapat diklasifikasikan sebagai
berikut (a) yang dimiliki Kaisar, (b)yang
dimumikan, (c) yang jinak, (d) babi-babi yang
menyusui, (e) yang merayu betina, (f) yang
menakjubkan, (g) anjing-anjing yang sesat, (h)
yang termasuk dalam klasifikasi sekarang,
(i),yang gila, (j), yang tidak dapat dihitung,
(k) yang dilukiskan dengan sikat rambut unta yang
cantik, (k), dan lain-lain, (m) yang telah
mematahkan teko air, (n) yang kelihatan dari jauh
seperti lalat-lalat.
21Charles Kurzman
- Pertama, para penulis dalam bunga rampai ini
tidak menganggap diri mereka sebagai kaum
liberal kedua, para penulis mungkin tidak
mendukung seluruh aspek ideologi liberal,
sekalipun mereka menganut beberapa diantaranya
ketiga, bahwa istilah liberal mengandung
konotasi negatif bagi sebagian dunia Islam, di
mana ia diasosiasikan dengan dominasi asing,
kapitalisme tanpa batas, kemunafikan yang
mendewakan kebenaran, dan permusuhan kepada
Islam keempat, konsep Islam Liberal harus
dilihat sebagai sebuah alat bantu analisis, bukan
kategori yang mutlak kelima, saya tidak membuat
klaim apa pun mengenai kebenaran interpretasi
liberal terhadap Islam. Saya tidak punya
kualifikasi untuk terlibat dalam
perdebatan-perdebatan yang demikian saya ingin
mendeskripsikannya saja.
22MICHEL FOUCAULT (m. 1984)
Sejarah sebagai ketidaksinambungan
Ilmu Pengetahuan adalah kekuasaan kepada yang
lain, kekuasaan untuk mendefinisikan yang lain.
Kekuasaan-Ilmu Pengetahuan
23FERDINAND DE SAUSSURE (m. 1913)
TANDA (SIGN)
PENANDA (SIGNIFIER)
PETANDA (SIGNIFIED)
24JACQUES DERRIDA (1930-2004)
TANDA (SIGN)
PETANDA (SIGNIFIED)
PENANDA (SIGNIFIER)
25Derrida Membongkar kepastian makna
(dekonstruksi) Makna tidak hadir serta-merta
dalam sebuah tanda. Makna tidak bisa dipaku.
Makna tidak bisa tetap. Menolak kehadiran makna