DASAR KOMPUTER - PowerPoint PPT Presentation

1 / 56
About This Presentation
Title:

DASAR KOMPUTER

Description:

Title: DASAR KOMPUTER Author: Abdul Wahid Surhim Last modified by: Abdul Wahid Surhim Created Date: 9/27/2002 9:56:02 AM Document presentation format – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:50
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 57
Provided by: Abdul84
Category:
Tags: dasar | komputer | paper

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: DASAR KOMPUTER


1
MK Dasar Komputer (ENG12615 - 2 SKS)
MATLAB M-File dan Operasi Larik
Ir. Abdul Wahid, MT.
Dept. of Chemical Engineering Faculty of Eng.,
University of Indonesia 2007
Home
2
4 SCRIPT M-FILE
MATLAB Programming
Ir. Abdul Wahid, MT.
Dept. of Chemical Engineering Faculty of Eng.,
University of Indonesia
3
Daftar Isi
  1. Strategi Penulisan Program
  2. Script dan M-File
  3. Membuat M-File
  4. Memanggil M-File
  5. Simulasi dengan M-File
  6. Prioritas Pengerjaan di MATLAB
  7. Echo On dan Echo Off
  8. Kegunaan Komentar dalam M-File
  9. Fungsi-fungsi yang Berguna pada M-File
  10. Contoh Penggunaan Fungsi
  11. Perintah Input
  12. Fungsi Input dan Fungsi Lain
  13. Efek Perintah Echo pada M-File

4
Strategi Penulisan Program
  • Jika masalah yang dihadapi sederhana, mengetikkan
    beberapa perintah langsung di jendela Command
    memang cukup cepat dan efektif
  • Jika
  • jumlah perintahnya sangat banyak, atau
  • ingin mengubah nilai beberapa variabel dan
    kemudian mengulang kembali perhitungannya, cara
    di atas membosankan
  • Ada sarana untuk
  • mengetikkan deretan perintah dalam suatu teks
    file
  • kemudian memerintahkan MATLAB untuk membuka file
    tersebut
  • menjalankannya seolah-olah diketikkan langsung di
    jendela Command
  • File seperti itu dinamakan file script atau
    M-file

5
Script dan M-File
  • Kata script berarti bahwa MATLAB hanya membaca
    dari script yang ditemukan dalam file
  • Kata M-file berasal dari aturan bahwa nama file
    script harus diakhiri dengan ekstensi .m,
    misalnya contoh1.m

6
Membuat M-File
  • Pilih New dari menu File dan pilih M-file
  • Cara lain klik ikon New M-file pada toolbar
  • Suatu jendela editor teks ditampilkan

7
Memanggil M-File
  • Untuk memanggil M-file yang sudah dibuat, tinggal
    ketikkan nama M-file itu di jendela Commad, maka
    MATLAB akan mengeksekusi semua perhitungan yang
    sudah ditulis di M-file
  • Eksekusi (running) juga bisa dilakukan dengan
    mengklik ikon (Run) pada toolbar

gtgt asam n 59
8
Simulasi dengan M-File
  • Dengan M-file kita bisa melakukan simulasi suatu
    perhitungan
  • Jika suatu variabel diubah harganya, apa yang
    terjadi?
  • Dengan melakukan eksekusi, jawaban atas
    pertanyaan tersebut akan terjawab langsung
  • Dengan M-file, perintah-perintah akan disimpan
    dalam disk untuk sesi MATLAB berikutnya

9
Prioritas Pengerjaan di MATLAB
  • MATLAB memprioritaskan variabel-variabel aktif
    dan perintah-perintah MATLAB standar sebelum nama
    M-file
  • Jika asam bukan nama suatu variabel aktif atau
    suatu perintah standar MATLAB, MATLAB membuka
    file asam.m (jika ada) dan mengerjakan
    perintah-perintah yang ditemukan dalam file
    tersebut
  • Perintah-perintah yang ada di M-file dapat
    mengakses semua variabel yang ada di ruang kerja
    MATLAB dan semua variabel yang dibuat oleh
    perintah dalam M-file menjadi bagian dari ruang
    kerja MATLAB
  • Biasanya perintah yang dibaca dari M-file tidak
    ditampilkan jika sedang dievaluasi

10
Echo On dan Echo Off
  • Perintah echo on membuat perintah-perintah yang
    ditemui dalam M-file ditampilkan lagi saat
    dikerjakan
  • Sebaliknya jika ada perintah echo off

11
Kegunaan Komentar dalam M-File
  • Kegunaan komentar menjadi jelas dalam penggunaan
    M-file
  • Komentar memungkinkan kita untuk
    mendokumentasikan perintah-perintah yang terdapat
    dalam script sehingga dapat mengingat yang
    dikerjakan perintah-perintah tersebut jika pada
    suatu saat membuka kembali script tersebut
  • Penggunaan titik koma pada akhir perintah
    mengatur penampilan dari hasil suatu perintah
    sehingga hasil-hasil yang penting yang ditampilkan

12
Fungsi-fungsi yang Berguna pada M-File
disp(ans) Menampilkan hasil tanpa menampilkan nama variabel
echo Mengatur jendela command dalam penampilan kembali perintah yang sedang dikerjakan
input Meminta pemakai untuk memberikan input
keyboard Memberikan kontrol pada keyboard sementara waktu. Ketikkan Enter untuk kembali
pause Berhenti sampai pemakai menekan kembali sembarang tombol
pause(n) Berhenti selama n detik
waitforbuttonpress Berhenti sampai ada penekanan tombol mouse atau tombol keyboard
13
Contoh Penggunaan Fungsi
gtgt kons_awal cara biasa untuk menampilkan
hasil kons_awal 90 gtgt disp(kons_awal)
menampilkan hasil tanpa menampilkan nama
variabel 90
14
Perintah Input
contoh1.m script file untuk masalah konsentrasi
asam Kons_awal90 Kons_min50
lostinput('Masukkan konsentrasi asam yang
hilang setiap pencelupan ')/100 nfloor(log(Kons
_awal/Kons_min)/log(1lost))
Kalau M-file ini dijalankan, maka hasilnya
Masukkan konsentrasi asam yang hilang setiap
pencelupan 1 lost 0.0100 n 59
15
Fungsi Input dan Fungsi Lain
gtgt contoh1 Masukkan konsentrasi asam yang hilang
setiap pencelupan round(sqrt(13))3 lost
0.0700 n 8
16
Efek Perintah Echo pada M-File
echo on contoh1.m script file untuk masalah
konsentrasi asam Kons_awal90 Kons_min50
lostinput('Masukkan konsentrasi asam yang
hilang setiap pencelupan ')/100 nfloor(log(Kons
_awal/Kons_min)/log(1lost)) echo off
17
  • gtgt contoh1b
  • contoh1.m script file untuk masalah konsentrasi
    asam
  • Kons_awal90
  • Kons_min50
  • lostinput('Masukkan konsentrasi asam yang hilang
    setiap pencelupan ')/100
  • Masukkan konsentrasi asam yang hilang setiap
    pencelupan 25
  • lost
  • 0.2500
  • nfloor(log(Kons_awal/Kons_min)/log(1lost))
  • n
  • 2
  • echo off

18
5 FILE CONTROL
MATLAB Programming
Ir. Abdul Wahid, MT.
Dept. of Chemical Engineering Faculty of Eng.,
University of Indonesia
19
Daftar Isi
  1. Fungsi Sistem File
  2. Contoh Fungsi Sistem File
  3. Alamat Pencarian MATLAB
  4. MATLAB dalam Kondisi Awal

20
Fungsi Sistem File
  • MATLAB menyediakan sejumlah fungsi sistem file
    dan perintah-perintah yang memungkinkan
  • Menampilkan daftar nama file
  • Menghapus dan melihat isi M-file
  • Melihat atau mengubah direktori atau folder aktif
  • Dapat juga melihat dan memodifikasi Alamat
    Pencarian MATLAB yang dinamakan matlabpath
  • Fungsi-fungsi MATLAB sesungguhnya adalah M-file
    yang tersimpan dalam disk
  • Jika yakin keberadaan suatu fungsi namun MATLAB
    tidak menemukannya, kemungkinan besar fungsi
    tersebut tidak berada di matlabpath

21
Contoh Fungsi Sistem File
Addpath dir1 Menambahkan direktori dir1 pada awal matlabpath
cd Menampilkan direktori atau folder aktif saat ini
Pcd Menyimpan data direktori atau folder aktif dalam variabel P
cd path Mengubah direktori atau folder ke direktori atau folder yang diberikan oleh path
delete test.m Menghapus M-file bernama test.m
exist(cow, file) Mengecek ada atau tidaknya file cow.m pada matlabpath
ls Sama dengan dir
tempdir Nama direktori sementara
22
Alamat Pencarian MATLAB
  • Umumnya jika mengetikkan gtgtcow, inilah yang
    dikerjakan oleh MATLAB
  • Mengecek apakah cow suatu variabel dalam ruang
    kerja MATLAB jika tidak
  • Mengecek apakah cow suatu fungsi standar MATLAB
    jika tidak...
  • Mengecek apakah suatu M-file yang bernama cow.m
    ada dalam direktori yang sedang aktif jika
    tidak
  • Mengecek apakah cow,m ada di suatu tempat dalam
    alamat pencarian MATLAB, dengan mencari pada path
    sesuai urutan yang ada

23
MATLAB Dalam Kondisi Awal
  • Saat MATLAB mulai dijalankan, MATLAB mengeksekusi
    dua file script, matlabrc.m dan startup.m
  • File matlabrc.m dibuat sendiri oleh MATLAB dan
    sebaiknya jangan dimodifikasi
  • Perintah-perintah dalam M-file ini mengatur
    ukuran window, penempatannya, dan sejumlah
    fasilitas lainnya
  • File startup.m biasanya berisi perintah-perintah
    untuk menambahkan berbagai fasilitas yang
    dirancang sendiri oleh pemakai

24
6 ARRAY OPERATION
MATLAB Programming
Ir. Abdul Wahid, MT.
Dept. of Chemical Engineering Faculty of Eng.,
University of Indonesia
25
Daftar Isi
  1. Pendahuluan
  2. Array Sederhana
  3. Berbagai Cara Penulisan
  4. Pengalamatan Array
  5. Orientasi Array
  6. Matematika Array-Skalar
  7. Matematika Array-Array
  8. Array dengan Elemen Bilangan Satu atau Bilangan
    Nol
  9. Memanipulasi Array
  10. Pencarian Sub-Array
  11. Pembandingan Array
  12. Ukuran Array
  13. Array Multidimensi
  14. Contoh 1 Peluruhan Radioaktif Menggunakan Array
  15. Contoh 2 Perhitungan Konsentrasi dengan
    Matematika Array
  16. Contoh 3 Mencari Suatu Penyelesaian Menggunakan
    Vektor

26
Pendahuluan
  • Semua komputasi yang dikerjakan sejauh ini hanya
    melibatkan bilangan tunggal yang disebut skalar
  • Operasi skalar merupakan dasar matematika
  • Jika ingin melakukan operasi yang sama pada
    beberapa bilangan, perulangan operasi skalar akan
    menghabiskan waktu dan tidak praktis
  • Untuk mengatasi masalah ini MATLAB menyediakan
    operasi array (larik) data

27
Array Sederhana
  • Y sin(x) 0 x ?
  • Harus dibuat x secara inkremental, misal dengan
    kenaikan 0.1?
  • x 0, 0.1?, 0.2?, , ?
  • Dengan MATLAB
  • x0 0.1pi .2pi .3pi .4pi .5pi .6pi .7pi
    .8pi .9pi pi
  • y sin(x)

28
Pembentukan Array
x2 2pi sqrt(2) 2-3 menciptakan vektor baris x yang memuat elemen elemen yang diberikan
xawal akhir membuat vektor baris x dimulai dari awal, kenaikan satu diakhiri pada atau sebelum akhir
xawalkenaikanakhir membuat vektor baris x diawali dengan awal kenaikan sebesar kenaikan diakhiri pada atau sebelum akhir
xlinspace(awal,akhir,n) menciptakan vektor baris x diawali dengan awal, berakhir dengan akhir mempunyai n elemen
xlogspace(awal,akhir,n) menciptakan vektor kolom dengan elemen elemen berjarak logaritmis dimulai dengan 10 diakhiri dengan 10 mempunyai n elemen
29
Berbagai Cara Penulisan
  • x0 0.1pi .2pi .3pi .4pi .5pi .6pi .7pi
    .8pi .9pi pi
  • x0 0.1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1pi
  • x00.11pi
  • xlinspace(0,1,11)pi

30
Pengalamatan Array
  • x(1,6) ? ? 1.5708
  • gtgt sin(x(1,6))
  • ans
  • 1
  • gtgt sin(x(1,9))
  • ans
  • 0.5878

31
Orientasi Array
  • gtgt x2x' transpose dari x
  • x2
  • 0
  • 0.3142
  • 0.6283
  • 0.9425
  • 1.2566
  • 1.5708
  • 1.8850
  • 2.1991
  • 2.5133
  • 2.8274
  • 3.1416

gtgt ysin(x2) y 0 0.3090
0.5878 0.8090 0.9511 1.0000
0.9511 0.8090 0.5878 0.3090 0.0000
32
Operator Titik Transpose
  • Sebagai tambahan, pada MATLAB disediakan operator
    titik transpose dengan diawali titik.
  • Operator titik transpse ini diinterprestasikan
    sebagai transpose konjugasi non-kompleks.
  • Jika suatu array merupakan array kompleks,
    transpose () memberikan transpose konjugasi
    kompleks, yaitu tanda dari bagian imajiner yang
    berubah sebagai akibat operasi transpose.
  • Tetapi titik transpose melakukan transpose pada
    array namun tidak melakukan konjugat pada dirinya.

33
Contoh Operasi Titik Transpose
  • gtgt A3 2i 31 2 i4i 1 1
  • A
  • 3.0000 0 2.0000i 3.0000
  • 1.0000 2.0000 0
    1.0000i
  • 0 4.0000i 1.0000 1.0000
  • gtgt BA'
  • B
  • 3.0000 1.0000 0 -
    4.0000i
  • 0 - 2.0000i 2.0000 1.0000
  • 3.0000 0 - 1.0000i 1.0000

gtgt CA.' C 3.0000 1.0000
0 4.0000i 0 2.0000i
2.0000 1.0000 3.0000
0 1.0000i 1.0000
34
Matematika Array-Skalar
  • gtgt m11 2 3 4 56 7 8 9 10
  • m1
  • 1 2 3 4 5
  • 6 7 8 9 10
  • gtgt m211 12 13 14 1516 17 18 19 20
  • m2
  • 11 12 13 14 15
  • 16 17 18 19 20

gtgt m3m13-4 m3 -1 2 5 8
11 14 17 20 23 26
35
Matematika Array-Array (1)
  • Jika operasi array dilakukan pada dimensi yang
    tidak sama susah untuk didefenisikan.
  • Jika dua vektor mempunyai dimensi yang sama,
    penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
    berlaku pada elemen ke elemen.
  • Perkalian bisa menggunakan , pembagian
    menggunakan garis miring kiri atau kanan,
    pemangkatan array dengan simbol

36
Matematika Array-Array (2)
Data ilustrasi aa1 a2 an, bb1 b2 ..bn, clta skalargt Data ilustrasi aa1 a2 an, bb1 b2 ..bn, clta skalargt
Penambahan skalar aca1c a2c anc
Perkalian skalar aca1c a2c anc
Penambahan array aba1b1 a2b2 anbn
Perkalian array a.ba1b1 a2b2 anbn
Pembagian kanan array a./ba1/b1 a2/b2 an/bn
Pembagian kiri array a.\ba1\b1 a2\b2 an\bn
Pemangkatan array c.aca1 ca2 can a.ca1c a2c anc a.ba1b1 a2b2 anbn
37
Matematika Array-Array (3)
  • gtgt m5m1m2
  • ??? Error using gt
  • Inner matrix dimensions must agree.
  • gtgt m5m1.m2
  • m5
  • 11 24 39 56 75
  • 96 119 144 171 200
  • gtgt m5m1./m2
  • m5
  • 0.0909 0.1667 0.2308 0.2857
    0.3333
  • 0.3750 0.4118 0.4444 0.4737 0.5000

38
Array dengan Elemen Bilangan Satu atau Bilangan
Nol
  • gtgt ones(5)
  • ans
  • 1 1 1 1 1
  • 1 1 1 1 1
  • 1 1 1 1 1
  • 1 1 1 1 1
  • 1 1 1 1 1
  • gtgt ones(2,5)
  • ans
  • 1 1 1 1 1
  • 1 1 1 1 1

gtgt zeros(3,4) ans 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
39
Memanipulasi Array (1)
  • MATLAB menyediakan cara mudah untuk menyisipkan,
    mengambil dan mengatur kembali sebagian dari
    matriks dengan mendefenisikan subscript yang
    berkaitan.
  • Saat mengakses sesuatu menjadi matriks kosong ,
    sesuatu itu akan terhapus, mengakibatkan matriks
    berkurang menjadi apa yang tertinggal.
  • Penggunaan indeks tungggal pada matriks lebih
    mudah.
  • Jika indeks tunggal digunakan, indeks dihitung
    setiap kolom ke bawah dimulai dengan kolom
    pertama.
  • Selain menggunakan subcript untuk mengamati
    matriks, dapat juga digunakan array logika, jika
    ukuran array logika sama dengan yang di amati.
  • Array logika adalah suatu array khusus dengan
    presisi ganda dalam MATLAB

40
Memanipulasi Array (2)
A(r,c) mengamatai subarray dalam A dengan indeks baris yang diingini dalam r dan kolom yang diingini dalam c
A(r,) mengamati subarray dalam A dengan indeks baris yang diamati dalam r dan semua kolom diambil
A(,r) mengamati subarray dalam A dengan semua baris diambil dan indeks kolom yang diingini dalam r
A( ) mengamati semua elemen dalam A sebagai vektor kolom diambil kolom perkolom
A( i ) mengamati subarray dalam A dengan indeks tunggal i dianggap A merupakan vektor kolom a( )
A(x) mengamati subarray dalam A dengan array logika x x harus mempunyai ukuran sama dengan A
41
Memanipulasi Array (3)
  • gtgt m6ones(3)
  • m6
  • 1 1 1
  • 1 1 1
  • 1 1 1
  • gtgt m6(2,3)0
  • m6
  • 1 1 1
  • 1 1 0
  • 1 1 1

gtgt m6(2,3)7 m6 1 1 1 1
1 7 1 1 1
42
Pencarian Sub-Array (1)
  • Seringkali perlu mengetahui indeks elemen sustu
    array yang memenuhi suatu ekspresi relasi.
  • Dalam MATLAB masalah ini diselesaikan dengan
    fungsi find yang menghasilkan indeks
    elemen-elemen yang padanya nilai ekspresirelasi
    benar
  • Jika suatu fungsi MATLAB menghasilkan dua atau
    lebih variabel, variabel-variabel itu akandisusun
    dalam tanda kurung kotak disisi kiri tanda sama
    dengan.

43
Pencarian Sub-Array (2)
  • gtgt kfind(abs(m3)gt5)
  • k
  • 2
  • 4
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

44
Pembandingan Array (1)
  • Suatu saat didalam matrriks diperlukan
    perbandingan dua array.
  • Fungsi isequal menghasilkan nilai logika Benar(1)
    jika dua array mempunyai dimensi sama dengan
    elemen- elemennya identik, jika tidak isequal
    akan menghasilkan nilai logika Salah(0).
  • Fungsi ismember mengenali elemen-elemen identik
    dari dua array.
  • Ismember menghasilkan nilai logoka benar untuk
    indeks-indeks yang ada dalam argumen kedua.Kedua
    argumen tidak harus mempunyai nilai yang sama.

45
Pembandingan Array (2)
isequal(A,B) benar (Benar) jika A dan B identik
ismember (A,B) benar (Benar ) jika suatu elemen A adalah juga elemen B
intersect (A,B) nilai-nilai interaksi A dengan B
setdiff(A,B) nilai-nilai A yang tidak terdapat dalam B
setxor (A,B) nilai-nilai ekslusif OR A dengan B
union (A,B) nilai-nilai hasil penggabungan A dengan B
46
Pembandingan Array (3)
gtgt A 1 2 3 4 5 6
7 8 9 B -1 -2 -3 -4
-5 -6 -7 -8 -9 C Columns 1
through 6 1 2 3 4 5 6
Columns 7 through 9 7 8 9 ans
0 ans 0 ans 1 ans 0 ans
0 0 0 0 0 0 0 0
0 ans 1 1 1 1 1 1
1 1 1
  • A1 2 34 5 67 8 9
  • BA.(-1)
  • C19
  • isequal(A,C)
  • isequal(A,B)
  • isequal(A,A)
  • isequal(C,C')
  • ismember(A,B)
  • ismember(A,C)

47
Ukuran Array (1)
whos Menampilkan variabel yang ada dala ruang kerja MATLAB beserta ukurannya
ssize(A) Menghasilkan vekror baris s, dengan elemen pertama adalah jumlah baris, dan elemen kedua adalah jumlah kolom A
r,csize(A) menghasilkan dua skalar r dan c yang memuat jumlah baris dan kolom A
rsize (A,1) menghasilkan jumlah baris A dalam variabel r
csize (A,2) menghasilkan jumlah kolom A dalam variabel c
nlength(A) menghasilkan max(sixe(A)) dalam variabel n jika A bukan matriks kosong
48
Ukuran Array (2)
  • gtgt a size(A)
  • a
  • 3 3

49
Array Multidimensi (1)
ssize(A) untuk A n dimensi, menghasilkan vektor baris n elemen dengan elemen ke I adalah ukuran dimensi ke I dari A
ndims jumlah dimensi A yaitu length(size(A))
permute(A,order) ekuivalen dari dot transpose untuk n dimensi
ipermute(A,order) balikan dari permute(A,order)
shiftdim(A,n) menaikkan imensi A sejumlah bilangan bulat n
squeeze (A) menghapus dimensi singleton, menghapus dimensi-dimensi yang lebih dari tiga
50
Array Multidimensi (2)
  • gtgt dcat(3,a1,b1,c)
  • d(,,1)
  • 1 0
  • 0 1
  • d(,,2)
  • 2 2
  • 2 2
  • d(,,3)
  • 16 1
  • 1 16
  • gtgt a11 00 1
  • a1
  • 1 0
  • 0 1
  • gtgt b12 22 2
  • b1
  • 2 2
  • 2 2
  • gtgt c16 11 16
  • c
  • 16 1

51
Contoh 1 Peluruhan Radioaktif Menggunakan Array
  • Elemen radioaktif polonium mempunyai waktu paruh
    140 hari, yang berarti bahwa, karena radioaktif
    meluruh, jumlah polonium yang tertinggal setelah
    140 hari adalah setengah dari jumlah semula. Jika
    dimiliki 10 gram polonium hari ini, berapa banyak
    yang tersisa pada akhir setiap minggu selama 10
    minggu?
  • Menggunakan solusi pada Bab 2
  • Jumlah_tertinggalsemula0.5(waktu/waktu_paruh)

52
MATLAB Contoh 1 radioaktif.m
Peluruhan Radioaktif semula10
waktu_paruh140 waktu7770 akhir dari
sepuluh minggu pertama Jumlah_tertinggalsemula0.
5.(waktu/waktu_paruh) titik tidak boleh
lupa plot(waktu/7,Jumlah_tertinggal) xlabel('Jumla
h Minggu'), ylabel('Jumlah Polonium Tersisa')
53
Contoh 2 Perhitungan Konsentrasi dengan
Matematika Array
  • Sebagai bagian dari suatu proses pembuatan suku
    cadang di suatu pabrik otomatis, suku cadang
    tersebut dicelupkan kedalam air agar dingin,
    kemudian dicelup di bak air asam untuk
    membersihkannya. Setelah beberapa lama maka
    konsentrasi larutan asam akan menurun karena
    penambahan air saat pencelupan dan larutan yang
    terbuang saat suku cadang tadi diambil dari bak.
    Untuk memelihara kualitas, keasaman larutan asam
    tidak boleh kurang dari suatu batas minimum.
    Dimulai dengan konsentrasi asam 90 maka jika
    konsentrasi minimum 50, air yang ditambahkan ke
    dalam bak asam adalah 1 dari volume bak dan 1
    dari larutan terbuang saat suku cadang
    dikeluarkan. Berapa banyak suku cadang dapat
    dicelupkan ke bak air asam sebelum keasaman
    larutan dalam bak ada di bawah batas minimum?
  • Solusi sama dengan Bab 2

54
MATLAB Contoh 2 asam.m
Penentuan Konsentrasi Asam Kons_awal90
Kons_min50 lost110 1 sampai 10 dengan
kenaikan 1 nfloor(log(Kons_awal/Kons_min)./log(1
lost/100)) ingat titiknya stem(lost,n) xlabel('
persentase yang hilang setiap kali
pencelupan') ylabel('jumlah pencelupan') title('Co
ntoh Pencelupan Bak Air-Asam')
55
Contoh 3 Mencari Suatu Penyelesaian Menggunakan
Vektor
  • Soal minggu ini di suatu sekolah adalah
    menemukan semua bilangan lebih kecil dari 1000
    yang habis dibagi 7, tetapi punya sisa pembagian
    1 jika dibagi dengan 2, 3, 4, 5 dan 6
  • Tidak terdapat penyelesaian analitis untuk
    masalah ini. Jadi semua bilangan tersebut harus
    ditemukan lewat pencarian. Jika Anda memulainya
    dengan semua kelipatan 7 yang kurang dari 1000,
    semua bilangan yang tidak memenuhi syarat
    berikutnya dapat dibuang, sehingga menghasilkan
    solusi yang diinginkan

56
MATLAB Contoh 3 lipat7.m
Kelipatan 7 kurang dari 1000 habis dibagi 7,
sisa 1 jika dibagi 2, 3, 4, 5 dan 6 n771000
semua kelipatan 7 yang kurang dari
1000 numberlength(n) jumlah penyelesaian yang
mungkin n(rem(n,2)1) membuang yang bukan
solusi numberlength(n) n(rem(n,3)1)
mengesetnya sama dengan matriks
kosong numberlength(n) n(rem(n,4)1)
fungsi rem menghitung sisa hasil
bagi numberlength(n) n(rem(n,5)1) numberle
ngth(n) n(rem(n,6)1) numberlength(n) n
gtgt number 142 number 71 number
24 number 12 number 2 number
2 n 301 721
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com