SIFAT - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

SIFAT

Description:

SIFAT SIFAT CAMPURAN LARUTAN DAN KOLOID Background Hampir semua gas, cairan dan padatan yang ada dimuka bumi terdiri dari campuran berbagai senyawa Campuran ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:165
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 51
Provided by: Add104
Category:
Tags: sifat | imrt

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: SIFAT


1
SIFAT SIFAT CAMPURAN
  • LARUTAN DAN KOLOID

2
Background
  • Hampir semua gas, cairan dan padatan yang ada
    dimuka bumi terdiri dari campuran berbagai
    senyawa
  • Campuran secara fisik dicirikan oleh komposisinya
    yang bervariasi dan masing-masing komponen masih
    mempertahankan sifat individualnya
  • Ada 2 jenis campuran yang umum yaitu larutan dan
    koloid
  • Larutan adalah campuran homogen dimana
    masing-masing komponennya tidak terbedakan dan
    berada dalam satu fasa
  • Koloid adalah campuran heterogen dimana satu
    komponen terdispersi sebagai partikel halus pada
    komponen lainnya
  • Dalam larutan ? partikel-partikel adalah
    individual atom, ion atau molekul
  • Dalam koloid partikel-partikel adalah
    makromolekul atau agregasi dari molekul kecil
    yang tidak cukup besar untuk mengendap

3
Jenis jenis Larutan
  • Biasanya larutan didefinisikan dengan adanya
    solut (zat terlarut) dan solven (pelarut). Solven
    adalah komponen yang jauh lebih banyak dibanding
    solut
  • Pada beberapa kasus istilah bercampur (miscible)
    digunakan untuk larutan yang terbentuk pada
    berbagai proporsi (tidak harus solvennya banyak)
  • Kelarutan (S) adalah jumlah maksimum solut yang
    terlarut pada solven dan suhu tertentu
  • Solut yang berbeda akan memiliki kelarutan
    berbeda, misalnya S NaCl 39,12 g/100 mL air
    pada 100oC sedangkan S AgCl 0,0021 g/100 mL air
    pada 100oC
  • Istilah larutan encer dan pekat juga menunjukkan
    jumlah relatif solut namun secara kualitatif

4
Gaya Antar Molekul dalam Larutan
5
Kulit Hidrasi pada Larutan Ion
6
Larutan liquid-liquid dan solid-liquid
  • Pengamatan ilmiah menunjukkan bahwa ada
    kecenderungan like dissolves like dalam kelarutan
    solut dalam solven
  • Air mampu melarutkan garam karena gaya ion-dipole
    sama kuat dengan gaya ion-ion yang ada pada garam
    sehingga mampu menggantikannya
  • Minyak tidak dapat larut dalam air karena gaya
    dipole-dipole terinduksi yang lemah tidak dapat
    menggantikan gaya dipole-dipole (ikatan-H) pada
    air sehingga minyak tidak dapat menggantikan
    molekul air
  • Larutan yang memenuhi like dissolves like
    mensyaratkan adanya kesetaraan kekuatan gaya
    untuk dapat mengatasi gaya dalam solven dan solut

7
Kelarutan Alkohol dalam Air dan Heksan
8
Kelarutan Metanol dalam Air
9
Latihan
  • Perkirakan solven yang mana akan melarutkan lebih
    baik untuk solut berikut
  • NaCl dalam metanol (CH3OH) atau dalam propanol
    (CH3CH2CH2OH)
  • Etilen glikol (OHCH2CH2OH) dalam heksan
    (CH3CH2CH2CH2CH2CH3) atau dalam air
  • Dietil eter (CH3CH2OCH2CH3) dalam air atau dalam
    etanol

10
Dual Polaritas Sabun
11
Larutan Gas-Liquid
  • Gas-gas yang bersifat non polar seperti N2 atau
    hampir non polar seperti NO memiliki titik didih
    rendah karena gaya antar molekulnya yang lemah
  • Hal ini menyebabkannya tidak larut dalam air dan
    titik didihnya berkorelasi dengan kelarutan dalam
    air tersebut
  • Gas non polar sebagian besar memiliki nilai
    kelarutan kecil, kecuali jika gas ini
    berinteraksi kimia dengan solven, seperti O2
    dalam darah atau CO2 dalam air (membentuk HCO3-)

12
Korelasi antara Titik Didih dan Kelarutan dalam
Air
Gas Kelarutan (M) Titik didih (K)
He Ne N2 CO O2 NO 4,2 x 10-4 6,6 x 10-4 10,4 x 10-4 15,6 x 10-4 21,8 x 10-4 32,7 x 10-4 4,2 27,1 77,4 81,6 90,2 121,4
13
Larutan Gas dan Larutan Solid
14
Perubahan Energi dalam Proses Pelarutan
  • Agar suatu zat dapat larut ada 3 tahapan
  • Partikel solut harus terpisah satu sama lain
  • Beberapa partikel solven harus terpisah untuk
    memberi ruang bagi partikel solut
  • Partikel solut dan solven harus bercampur menjadi
    satu
  • Energi akan diserap saat terjadi pemisahan
    partikel sebaliknya energi akan dilepas ketika
    partikel bergabung dan tertarik satu sama lain
  • Kesimpulannya pelarutan akan disertai perubahan
    entalpi

15
  • Three types of interactions in the solution
    process
  • solvent-solvent interaction
  • solute-solute interaction
  • solvent-solute interaction

DHsoln DH1 DH2 DH3
12.2
16
Perubahan Entalpi Pelarutan
  • Partikel solut terpisah satu sama lain
  • Solut (agregat) kalor ? solut (terpisah)
    ?Hsolut gt 0
  • Partikel solven terpisah satu sama lain
  • Solven (agregat) kalor ? solven (terpisah)
    ?Hsolven gt 0
  • Partikel solut dan solven bergabung
  • Solut (terpisah) solven (terpisah) ? larutan
    Kalor ?Hcamp lt 0
  • Perubahan entalpi total pelarutan (?Hlar) adalah
    jumlah seluruh entalpi yang ada yaitu
  • ?Hlar ?Hsolut ?Hsolven ?Hcamp

17
Kalor Hidrasi
  • Proses terpisahnya molekul air dan bergabungnya
    dengan solut adalah proses hidrasi dan ?Hsolven
    ?Hcamp ?Hhidrasi
  • Sehingga ?Hlar ?Hsolut ?Hhidrasi
  • Kalor hidrasi selalu negatif karena energi yang
    dibutuhkan untuk memisah molekul air jauh
    dilampaui oleh energi yang dilepas ketika ion
    bergabung dengan molekul air (interaksi
    ion-dipole)
  • ?Hsolut untuk padatan ionik nilainya sama dengan
    negatif ?Hkisi sehingga
  • ?Hlarutan -?Hkisi ?Hhidrasi

18
Proses Pelarutan dan Tendensi kearah
Ketidakteraturan
  • Dialam ada kecenderungan sebagian besar sistem
    menjadi lebih tak teratur dalam istilah
    termodinamik entropi sistem cenderung meningkat
  • Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem
  • Dalam konteks larutan, pembentukan larutan secara
    alamiah terjadi, tetapi pembentukan solut murni
    atau solven murni tidak terjadi secara alami
  • Pelarutan melibatkan perubahan entalpi dan juga
    entropi sistem

19
Kelarutan sebagai Proses Kesetimbangan
  • Jika kita membayangkan solut terpisah dari
    agregatnya dan bergabung dengan solven, namun
    pada saat yang sama partikel solut lain menubruk
    solut yang bergabung dengan solven dan membuatnya
    terlepas maka terjadi 2 proses berlawanan yaitu
    solut bergabung dan terpisah lagi dari solven
  • Dalam larutan jenuh, kedua proses ini terjadi
    dalam laju yang sama sehingga tidak ada perubahan
    konsentrasi larutan
  • Solut (tak larut) ? solut (terlarut)

20
A saturated solution contains the maximum amount
of a solute that will dissolve in a given solvent
at a specific temperature.
An unsaturated solution contains less solute than
the solvent has the capacity to dissolve at a
specific temperature.
A supersaturated solution contains more solute
than is present in a saturated solution at a
specific temperature.
21
Larutan Lewat Jenuh
22
Efek Temperatur terhadap Kelarutan
23
Latihan
  • Dari informasi berikut, perkirakan kelarutan
    tiap-tiap senyawa akankah naik atau turun dengan
    meningkatnya suhu
  • ?Hlar NaOH(s) -44,5 kJ/mol
  • Ketika KNO3 terlarut dalam air, larutan menjadi
    semakin dingin
  • CsCl(s) ? Cs(aq) Cl-(aq) ?Hlar 17,8 kJ

24
Kelarutan Gas dalam Air
  • Jika solut berupa solid atau liquid maka ?Hsolut
    gt 0 karena dibutuhkan energi untuk membuat
    partikel terpisah, tetapi pada gas energi ini
    tidak diperlukan karena gas sudah terpisah satu
    sama lain sehingga ?Hsolut gas 0 dan ?Hlar
    selalu lt 0.
  • Dalam kaitan ini kelarutan gas akan menurun
    drastis jika temperatur meningkat

25
Thermal Pollution
26
Efek Tekanan terhadap Kelarutan
27
Hukum Henry
  • Kelarutan suatu gas (Sgas) berbanding lurus
    dengan tekanan parsial gas (Pgas) diatas larutan
  • Sgas kH x Pgas
  • Dimana kH adalah konstanta Henry dan memiliki
    nilai tertentu untuk kombinasi gas-solven pada T
    tertentu
  • Unit Sgas adalah mol/L dan Pgas adalah atm maka
    unit kH adalah mol/L . atm

28
Latihan
  • Tekanan parsial gas CO2 didalam botol cola adalah
    4 atm pada 25oC. Berapa kelarutan CO2? Konstanta
    Henry CO2 terlarut dalam air 3,3 x 10-2 mol/L
    atm pada 25oC
  • Berapa kelarutan N2 di air pada 25oC dan 1 atm
    jika udara mengandung 78 N2 (volume)? kH N2
    dalam air pada 25oC adalah 7 x 10-4 mol/L atm

29
Ekspresi Kuantitatif Konsentrasi
  • Kosentrasi adalah proporsi senyawa dalam campuran
    sehingga ia merupakan sifat intensif yaitu sifat
    yang tidak tergantung pada jumlah campuran yang
    ada
  • 1 L NaCl 0,1 M sama konsentrasinya dengan 1 mL
    NaCl 0,1 M
  • Konsentrasi sering dituliskan dalam rasio jumlah
    solut terhadap jumlah larutan, namun ada juga
    rasio solut terhadap solven

30
Beberapa Definisi Konsentrasi
  • Molaritas Jumlah mol solut yang terlarut dalam
    1 L larutan
  • Molalitas Jumlah mol solut yang terlarut dalam
    1000 g (1 kg) solven
  • Bagian per massa jumlah massa solut per jumlah
    massa larutan
  • Bagian per volume volume solut per volume
    larutan
  • Fraksi mol rasio jumlah mol solut terhadap
    jumlah total mol (solut solven)

31
Concentration Units
The concentration of a solution is the amount of
solute present in a given quantity of solvent or
solution.
Percent by Mass
by mass
Mole Fraction (X)
12.3
32
Concentration Units Continued
Molarity (M)
Molality (m)
12.3
33
What is the molality of a 5.86 M ethanol (C2H5OH)
solution whose density is 0.927 g/mL?
Assume 1 L of solution 5.86 moles ethanol 270
g ethanol 927 g of solution (1000 mL x 0.927 g/mL)
mass of solvent mass of solution mass of
solute
927 g 270 g 657 g 0.657 kg
8.92 m
12.3
34
Soal Latihan
  • Berapa molalitas larutan yang dibuat dengan
    melarutkan 32 g CaCl2 dalam 271 g air?
  • Berapa gram glukosa (C6H12O6) yang harus
    dilarutkan dalam 563 g etanol (C2H5OH) untuk
    membuat larutan dengan konsentrasi 2,40 x 10-2 m?
  • Hitung ppm (massa) kalsium dalam 3,50 g pil yang
    mengandung 40,5 mg Ca!
  • Hidrogen peroksida adalah zat pengoksidasi yang
    berguna dalam pemutih, bahan bakar roket dll.
    Larutan encer H2O2 30 (m/m) memiliki densitas
    1,11 g/mL hitung (a) molalitas (b) fraksi mol
    H2O2 (c) molaritas
  • HCl komersil memiliki konsentrasi 11,8 M, jika
    densitasnya 1,190 g/mL. Hitung massa, molalitas
    dan fraksi mol dari HCl tsb !

35
Sifat Koligatif Larutan
  • Ada 4 sifat larutan yang sangat dipengaruhi oleh
    kuantitas solut dalam larutan ? 4 sifat koligatif
    (kolektif)
  • Sifat itu adalah penurunan tekanan uap, kenaikan
    titik didih, penurunan titik beku dan tekanan
    osmotik
  • Awal mulanya sifat koligatif digunakan untuk
    melihat pengaruh solut elektrolit dan non
    elektrolit terhadap sifat larutan

36
Penurunan Tekanan Uap
  • Untuk solut dengan karakter non volatil dan non
    elektrolit seperti gula, solut ini tidak
    terdisosiasi dan tidak menguap
  • Tekanan uap pelarut murni lebih besar dari
    larutan karena pada yang murni kecenderungan uap
    memicu entropi besar
  • Sedangkan pada larutan dengan solut entropi besar
    sudah ada dalam larutan sehingga penguapan
    menjadi berkurang
  • Hukum Raoult Psolven Xsolven P0solven
  • Xsolven Xsolut 1 atau Xsolven 1 - Xsolut

37
(No Transcript)
38
Latihan
  • Hitung penurunan tekanan uap ?P saat 10 mL
    gliserol (C3H8O3) ditambahkan ke 500 mL air pada
    50oC. Pada suhu ini tekanan uap air murni 92,5
    torr berat jenis 0,988 g/mL dan berat jenis
    gliserol 1,26 g/mL
  • Hitung penurunan tekanan uap larutan 2 g aspirin
    (Mr 180,15 g/mol) dalam 50 g metanol pada
    21,2oC. Metanol murni memiliki tekanan uap 101
    torr pada suhu ini.

39
Kenaikan Titik Didih
  • Karena tekanan uap larutan lebih rendah (turun)
    dibanding pelarut murni, maka konsekuensinya
    larutan juga akan mendidih pada suhu yang lebih
    tinggi
  • Titik didih larutan adalah suhu dimana tekanan
    uap sama dengan tekanan eksternal (1 atm)
  • ?Tb 8 m atau ?Tb Kb m
  • Dimana m molalitas larutan dan Kb adalah
    konstanta kenaikan titik didih molal
  • ?Tb Tb(larutan) Tb(solven)

40
Diagram Fasa Solven dan Larutan
41
Konstanta Kenaikan Titik Didih Molal dan
penurunan Titik Beku beberapa Pelarut
Solven Titik Didih (oC) Kb (oC/m) Titik Leleh (oC) Kf (oC/m)
As. Asetat Benzen Karbon disulfid CCl4 Kloroform Dietil Eter Etanol Air 117,9 80,1 46,2 76,5 61,7 34,5 78,5 100,0 3,07 2,53 2,34 5,03 3,63 2,02 1,22 0,512 16,6 5,5 -111,5 -23 -63,5 -116,2 -117,3 0,0 3,90 4,90 3,83 30 4,70 1,79 1,99 1,86
42
Penurunan Titik Beku
  • Seperti halnya dalam penguapan hanya solven yang
    menguap, dalam pembekuan juga hanya senyawa
    solven yang membeku
  • Titik beku larutan adalah suhu dimana tekanan uap
    larutan sama dengan tekanan pelarut murni
  • Pada suhu ini solven beku dan larutan yang masih
    mencair berada dalam kesetimbangan
  • ?Tf 8 m atau ?Tf Kf m
  • ?Tf Tf (solven) Tf (larutan)

43
Latihan
  • Jika anda menambahkan 1 kg senyawa antibeku
    etilen glikol (C2H6O2) kedalam radiator mobil
    yang berisi 4450 g air. Berapa titik didih dan
    titik beku air radiator?

44
Terjadinya Tekanan Osmotik
45
Tekanan Osmotik
  • Tekanan osmotik didefinisikan sebagai tekanan
    yang harus diberikan untuk mencegah pergerakan
    air dari solven ke larutan seperti pada gambar
    sebelum ini
  • Tekanan ini berbanding lurus dengan jumlah solut
    dalam volume larutan
  • ? 8 nsolut/Vlarutan atau ? 8 M
  • ? (nsolut/Vlarutan) RT MRT

46
Latihan
  • Larutan 0,30 M sukrosa pada 37oC memiliki tekanan
    osmotik hampir sama dengan tekanan darah, hitung
    tekanan osmotik sukrosa tsb!
  • R 0,0821 L.atm/mol.K

47
A cell in an
12.6
48
Colligative Properties of Nonelectrolyte Solutions
Colligative properties are properties that depend
only on the number of solute particles in
solution and not on the nature of the solute
particles.
12.6
49
Colligative Properties of Electrolyte Solutions
0.1 m NaCl solution
0.1 m Na ions 0.1 m Cl- ions
Colligative properties are properties that depend
only on the number of solute particles in
solution and not on the nature of the solute
particles.
0.1 m NaCl solution
0.2 m ions in solution
i should be
nonelectrolytes
1
NaCl
2
CaCl2
3
12.7
50
Colligative Properties of Electrolyte Solutions
12.7
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com