UJI ASUMSI KLASIK - PowerPoint PPT Presentation

1 / 52
About This Presentation
Title:

UJI ASUMSI KLASIK

Description:

Title: ANALISIS REGRESI SEDERHANA Author: sentra com Last modified by: Admin Created Date: 3/12/2005 2:57:08 PM Document presentation format: On-screen Show (4:3) – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:330
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 53
Provided by: sent161
Category:
Tags: asumsi | klasik | uji | cara

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: UJI ASUMSI KLASIK


1
UJI ASUMSI KLASIK
  • Oleh
  • Dr. Suliyanto, SE,MM
  • http//management-unsoed.ac.id
  • Uji Asumsi Klasik
  • Download

2
Materi
  • Uji Asumsi Klasik
  • Normalitas
  • Multikolinieritas
  • Uji Asumsi Klasik
  • Heteroskedastisitas
  • Linieritas
  • Outokorelasi

3
UJI ASUMSI KLASIK
  1. Uji Normalitas
  2. Uji Non-Multikolinieritas
  3. Uji Non-Heteroskedastisitas
  4. Uji Linieritas
  5. Uji Non-Otokorelasi (time series)

4
Yang Dimaksud dengan Kurva Normal
  • Distribusi normal merupakan suatu kurve berbentuk
    lonceng.
  • Penyebab data tidak normal, karena terdapat nilai
    ekstrim dalam data seri yang diambil.
  • Nilai ektrim adalah nilai yang terlalu rendah
    atau terlalu tinggi.

5
Penyebab Munculnya Nilai Ekstrim
  • Kesalahan dalam pengambilan unit sampel.
  • Cara mengatasi Mengganti unit sampel.
  • Kesalahan dalam menginput data.
  • Cara mengatasi Memperbaiki input data yang
    salah.
  • Data memang aneh dibanding lainnya.
  • Cara mengatasi Tambah ukuran sampel atau dengan
    membuang data yang aneh tersebut.

6
Kapan Data Dikatakan Normal
Pada ?0,01
Pada ?0,05
7
Berikut ini manakah data yang Ekstrim
8
UJI NORMALITAS
  • PENGERTIAN UJI NORMALITAS
  • Uji normalitas di maksudkan untuk mengetahui
    apakah residual terstandarisasi yang diteliti
    berdistribusi normal atau tidak.
  • PENYEBAB TIDAK NORMAL
  • Disebabkan karena terdapat nilai ektrim dalam
    data yang kita ambil.

9
Uji Normalitas
  • CARA MENDITEKSI
  • 1. Dengan gambar
  • Jika kurva regression residual terstandarisasi
    membentuk gambar lonceng.
  • 2. Dengan angka
  • Uji Liliefors
  • Chi Kuadrat (X2)
  • Uji dengan kertas peluang normal
  • Uji dengan Kolmogornov Smirnov

10
Uji Normalitas
  • Uji normalitas dapat dilakukan secara
  • Univariate
  • Dilakukan dengan menguji normalitas pada semua
    variabel yang akan dianalisis.
  • Multivariate
  • Dilakukan dengan menguji normalitas pada nilai
    residual yang telah distandarisasi.

11
Contoh Kasus
  • Berikut ini adalah data time series,
  • Berdasarkan data tersebut ujilah apakah data
    tersebut Normal secara Multivariate.

12
Manual Liliefors
  • Buat persamaan regresinya
  • Mencari nilai Prediksinya
  • Cari nilai residualnya
  • Stadarisasi nilai residualnya
  • Urutkan nilai residual terstandarisasi dari yang
    terkecil sampai yang terbesar.
  • Mencari nila Zr relatif komulatif.
  • Mencari nila Zt teoritis berdasarkan tabel Z
  • Mengihitung selisih nilai Zr dengan Zt atau
    (Zr-Zt-1) dan diberi simbol Li hitung
  • Bandingkan nilai Li hitung dengan tabel
    Liliefors.
  • Jika Lihitung gt L tabel maka data berdistribusi
    normal demikian juga sebaliknya.

13
Pengujian Manual
Y 2,553-1,092X11,961X2 Ypred 2,553-1,092(2)
1,961(3) 6,252 Resid 5-6,252 Zresid
(-1,2520,002)/1,042 -1,200 Zr (1/10) 0,1,
(2/10) 0,2, dts Tabel Z cum 1,20 ditabel Z
0,885 Luas Z Karena lt 0,5 maka Luas Z
1-0,858 0,142 Li Zt-Zr(t-1)
0,142-0,100,042
14
Pengujian Normalitas Dengan SPSS
  • Memunculkan Nilai Residual Terstandarisasi
  • Buka file Data_Regresi_1
  • Analyze ? Regression ? Linear...
  • Masukan variabel Y ? pada kotak
    Dependent
  • X1, X2, ? pada kotak
    Independent
  • Save ? pada kotak Residual klik Standardized
    ? Continue
  • (bertujuan untuk membuat variabel / kolom baru
    pada data yaitu Zre_1 )
  • Abaikan pilihan yang lain ? OK
  • Uji Kolmogornov Smirnov
  • Buka file Data Regresi_1
  • Analyze ? Non Parametrics Test ? 1 Sample
    K-S...
  • Masukan variabel Standardized Residual pada kotak
    Test Variable List
  • Abaikan pilihan yang lain (biarkan pada posisi
    defaultnya) ? OK

15
Memunculkan Nilai Residual Terstandarisasi
Uji Komogornov Smirnov
16
Output Kolmogornov Smirnov
  • Karena Nilai Sig. gt 0,05 maka tidak signifikan.
  • Tidak siginifikan berarti data relatif sama
    dengan rata-rata sehingga disebut normal.

17
Cara Mengatasi Data yang Tidak Normal
  • Menambah jumlah data.
  • Melakukan transformasi data menjadi Log atau LN
    atu bentuk lainnya.
  • Menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab
    data tidak normal.
  • Dibiarkan saja tetapi kita harus menggunakan alat
    analisis yang lain.

18
UJI MULTIKOLINIERITAS
  • PENGERTIAN
  • Uji multikolinieritas berarti terjadi korelasi
    yang kuat (hampir sempurna) antar variabel bebas.
  • Tepatnya multikolinieritas berkenaan dengan
    terdapatnya lebih dari satu hubungan linier
    pasti, dan istilah kolinieritas berkenaan dengan
    terdapatnya satu hubungan linier.

19
Uji Multikolinieritas
  • PENYEBAB
  • Karena sifat-sifat yang terkandung dalam
    kebanyakan variabel ekonomi berubah bersama-sama
    sepanjang waktu.
  • Besaran-besaran ekonomi dipengaruhi oleh
    faktor-faktor yang sama.

20
Uji Non-Multikolinieritas
  • Cara menditeksi
  • 1. Dengan melihat koefesien korelasi antar
    variabel bebas
  • Jika koefesien korelasi antar variabel bebas
    0,7 maka terjadi multikolinier.
  • 2. Dengan melihat nilai VIF (Varian Infloating
    Factor)
  • Jika nilai VIF 10 maka tidak terjadi
    multikolinier.

21
Contoh KasusMultikolinieritas
  • Berikut ini adalah data time series,
  • Berdasarkan data tersebut ujilah apakah data
    tersebut terjadi gejala Multikolikolinier ?.

22
Pengujian Manual VIF
  • Hitung nilai korelasi antar varibel bebas (r)
  • Kuadratkan nilai korelasi antar variabel bebas
    (r2).
  • Hitung nilai tolenrance (Tol) dengan rumus
    (1-r2).
  • Hitung nilai VIF dengan rumus 1/TOL
  • Jika VIF lt 10, maka tidak terjadi multikolinier.

23
Pengujian Manual VIF
24
Pengujian Multikolinier Dengan SPSS
  • Buka file Data_Regresi_1
  • Analyze ? Regression ? Linear...
  • Masukan variabel Y ? pada kotak
    Dependent
  • X1, X2, ? pada kotak
    Independent
  • Statistics ? klik Colinier Diagnosis? Continue

25
Output
Karena nilai VIF lt 10 maka tidak terjadi
otokorelasi
26
CARA MENGATASI MULTIKOLINIER
  • Memperbesar ukuran sampel
  • Memasukan persamaan tambahan ke dalam model.
  • Menghubungkan data cross section dan data time
    series.
  • Mengeluarkan suatu variabel dan bias spesifikasi.
  • Transformasi variabel.

27
UJI NON-HETEROSKEDASTISITAS
  • PENGERTIAN
  • Uji heteroskedastisitas berarti adanya varian
    dalam model yang tidak sama (konstan).
  • PENYEBAB
  • Variabel yang digunakan untuk memprediksi
    memiliki nilai yang sangat beragam, sehingga
    menghasilkan nilai residu yang tidak konstan.

28
Uji Heteroskedastisitas
  • CARA MENDITEKSI
  • 1. Dengan Uji Park
  • Yaitu dengan meregresikan variabel bebas
    terhadap nilai log-linier kuadrat.
  • 2. Dengan Uji Glejser
  • Yaitu dengan meregresikan variabel bebas
    terhadap nilai residual mutlaknya.
  • 3. Dengan Uji Korelasi Rank Spearman
  • Mengkorelasikan nilai residual dengan variabel
    bebas dengan menggunakan Rank-spearman.

29
Contoh Kasus Heteroskedastisitas
  • Berikut ini adalah data time series,
  • Berdasarkan data tersebut ujilah apakah data
    tersebut apakah terjadi gejala Heteroskedastisitas
    ?

30
Langkah-Langkah Metode Glejser
  • Regresikan variabel bebas (X) terhadap variabel
    tergantung (Y).
  • Hitung nilai prediksinya
  • Hitung nilai residualnya
  • Multakan nilai residualnya
  • Regresikan variabel bebas terhadap nilai mutlak
    residualnya.
  • Jika signifikan berarti terjadi gejala
    heteroskedastisitas dan sebaliknya jika tidak
    signifikan berarti tidak terjadi gejala
    heteroskedastisitas.

31
(No Transcript)
32
Hasil Nilai Regresi Variabel Bebas terhadap Nilai
Mutlak Residualnya
  • X1 tidak signifikan karena p-value gt 0,05
    sehingga X1 tidak terjadi gejala
    heteroskedastisitas.
  • X2 signifikan karena p-value lt 0,05 sehingga X2
    terjadi gejala heteroskedastisitas.

33
Pengujian Heteroskedastisitas Dengan SPSS
  • Memunculkan Nilai Residual
  • Buka file Data_Regresi_1
  • Analyze ? Regression ? Linear...
  • Masukan variabel Y ? pada kotak
    Dependent
  • X1, X2, ? pada kotak
    Independent
  • Save ? pada kotak Residual klik
    unstandardized ? Continue
  • (bertujuan untuk membuat variabel / kolom baru
    pada data yaitu res_1 )
  • Abaikan pilihan yang lain ? OK
  • Mutlakan Nilai Residualnya
  • Buka file Data Regresi_1
  • Tranform ? Compute
  • Pada Target Variabel diisi dengan ABRES
  • Pada Numeric Expresion diisi dengan ABS(RES_1)
  • Abaikan pilihan yang lain ? OK
  • Meregresikan variabel bebas terhadap Nilai Mutlak
    Residual
  • Buka file Data_Regresi_1
  • Analyze ? Regression ? Linear...
  • Masukan variabel ABRES ? pada kotak
    Dependent
  • X1, X2, ? pada kotak
    Independent

34
Prose Memunculkan Nilai Residual dan Memutlakannya
Memunculkan Nilai Residual
Memutlakan Nilai Residual
35
Meregresikan variabel bebas terhadap Nilai
Mutlak Residual
  • X1 tidak signifikan karena p-value gt 0,05
    sehingga X1 tidak terjadi gejala
    heteroskedastisitas.
  • X2 signifikan karena p-value lt 0,05 sehingga X2
    terjadi gejala heteroskedastisitas.

36
Cara Mengatasi Heteroskedastisitas
  • Tambah jumlah pengamatan.
  • Tranformasikan data ke bentuk LN atau Log atau
    bentuk laiannya.

37
UJI NON-AUTOKORELASI
  • PENGERTIAN
  • Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada
    korelasi antara anggota serangkaian data
    observasi yang diuraikan menurut waktu (time
    series) atau ruang (cross section).

38
Uji Otokorelasi
  • PENYEBAB
  • Adanya kelembaman waktu
  • Adanya bias spesifikasi model
  • Manipulasi data

39
Uji Otokorelasi
  • Uji Durbin Watson
  • Uji Lagrange Multiplier
  • Uji Breusch-Godfrey

40
Contoh Kasus Otokorelasi
  • Berikut ini adalah data time series,
  • Berdasarkan data tersebut ujilah apakah data
    tersebut apakah terjadi gejala otokorelasi ?

41
Langkah-Langkah Uji Durbin-Watson
  • Regresikan variabel bebas (X) terhadap variabel
    tergantung (Y).
  • Hitung nilai prediksinya.
  • Hitung nilai residualnya.
  • Kuadratkan nilai residualnya.
  • Lag-kan satu nilai residualnya.
  • Kurangkan nilai residual dengan Lag-kan satu
    nilai residualnya.
  • Masuk hasil perhitungan diatas masukan kedalam
    rumus Durbin-Watson

42
Perhitungan Manual Durbin Matson
e Y-Ypred 5-6,252-1,252 e2
-1,2522 1,568 et-1 e mundur
1peiode e-et-1 0,879-(-1,252)
2,131 (e-et-1)2 2,131 4,541
43
Kriteria Pengujian
  • Tabel Durbin Watson dk k,n
  • K2 dan n10
  • dL 0,697
  • dU 1,641
  • 4-dU 2,359
  • 4-dL 3,303
  • 1,641

0,697
3,303
1,641
2,359
3,386
44
Pengujian Otokorleasi Dengan SPSS
  • Memunculkan Nilai Residual
  • Buka file Data_Regresi_1
  • Analyze ? Regression ? Linear...
  • Masukan variabel Y ? pada kotak
    Dependent
  • X1, X2, ? pada kotak
    Independent
  • Klik Statistics
  • Pada Residual pilih Durbin Watson
  • Klik Continue
  • Abaikan pilihan yang lain ? OK

45
Proses Analisi Surbin Watson dengan SPSS
46
Output Uji Durbin Watson
47
  • Jika diketahui Junmlah Variabel bebas 3,
    pengamatan 20, dan diperoleh nilai durbin watson
    sebesar 2,354.
  • Ujilah apakah terjadi gejala outokorelasi ?
  • Gunakan gambar untuk menguji !

48
UJI LINIERITAS
  • Uji ini dilakukan untuk mengetahui model yang
    digunakan apakah menggunakan model linier atau
    tidak.
  • Cara menditeksi
  • 1. Dengan kurva
  • Model dikatakan linier jika plot antara nilai
    residual terstandarisasi dengan nilai prediksi
    terstandarisasi tidak membentuk pola tertentu
    (acak).
  • 2. Dengan uji MWD
  • Cara mengetahui linieritas dengan menggunakan
    gambar dianggap masing kurang obyektif sehingga
    masih dibutuhkan alat analisis Mac Kinnon White
    Davidson (MWD)

49
Langkah Analsis MWD
  • Regresikan variabel bebas terhadap variabel
    tergantung dengan regresi linier dan tentukan
    Ypred1
  • Tranformasikan semua variabel ke dalam bentuk Ln,
    dan kemudian regresikan Ln variabel bebas
    terhadap Ln variabel tergantung dan tentukan
    Ypred2.
  • Tentukan Z1 (Ln Ypred1 - Ypred2.).
  • Regresikan variabel bebas dan Z1 terhadap Y, jika
    Z1 sigifikan maka tidak linier.
  • Tentukan Z2 (antilogPred2-YPred1)
  • Regresikan variabel bebas dan Z2 terhadap Y, jika
    Z2 sigifikan maka linier.

50
Pengujian Linieritas Dengan SPSS
  • Memunculkan Nilai Residual
  •         Buka file Data Regresi_1
  •         Analyze ? Regression ? Linear...
  •         Reset..
  •         Masukan variabel Y ? pada kotak
    Dependent
  • X1, X2, ? pada kotak Independent(s)
  •         Plots ? pada Y ? diisi ZRESID
  • X ? diisi ZPRED ? Continue.
  •         OK

51
Proses Uji Linieritas dengan SPSS
Karena plot regresi standardiz residual dengan
regresi standardiz prediksi membentuk pola yang
acak maka menggunakan persamaan regresi Linier.
52
Bagiamana Kalau tidak Linier ?
  • Jika hasil tidak linier tinggal ganti dengan
    persamaan non linier.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com