DEFINISI ILMU POLITIK - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

DEFINISI ILMU POLITIK

Description:

definisi ilmu politik berbagai definisi politik dan ilmu politik : definisi golongan pertama : politik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan hal -hal ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:152
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 16
Provided by: DRSU91
Category:
Tags: definisi | ilmu | politik | eropa

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: DEFINISI ILMU POLITIK


1
DEFINISI ILMU POLITIK
  • BERBAGAI DEFINISI POLITIK DAN ILMU POLITIK
  • DEFINISI GOLONGAN PERTAMA
  • POLITIK ADALAH SEGALA SESUATU YANG BERHUBUNGAN
    DENGAN HAL -HAL KENEGARAAN BESERTA BAGIAN -
    BAGIANNYA. JADI ILMU POLITIK SAMA DENGAN ILMU
    NEGARA
  • DARI DEFINISI INI TIMBUL PERSOALAN APA NEGARA
    ITU? ARTI DARI NEGARA YAITU ORGANISASI
    TERBESAR DARI SUATU BANGSA YANG MEMPUNYAI RAKYAT,
    DAERAH, DAN KEDAULATAN KE LUAR DAN KE DALAM. DI
    SAMPING ITU DIPERLUKAN JUGA PENGAKUAN DARI DUNIA
    LUAR WALAUPUN SIFATNYA TIDAK MUTLAK
  • DEFINISI ILMU POLITIK SEBAGAI TERSEBUT DI ATAS
    DISEBUT DEFINISI YANG BERSIFAT INSTITUSIONAL,
    KARENA DEFINISI INI MEMANDANG KEHIDUPAN POLITIK
    DARI INSTITUSI - INSTITUSI KENEGARAAN, PADAHAL
    NEGARA ADALAH SUATU GEJALA ATAU FENOMENA POLITIK
  • KELEMAHAN DEFINISI GOLONGAN PERTAMA
  • KONSEPSI ATAU PENGERTIAN NEGARA YANG DIAJUKAN
    OLEH GOLONGAN INI MERUPAKAN PENGERTIAN YANG
    TERIKAT OLEH WAKTU
  • TAHUN 1648, DI EROPA TERJADI PERJANJIAN
    WESTPHALIA YAITU PERJANJIAN YANG MENGAKHIRI
    PERANG AGAMA TIGA PULUH TAHUN DI EROPA YANG
    MENUNTUT ADANYA NEGARA BERDASARKAN NATION STATE
    (NEGARA KEBANGSAAN)

2
DEFINISI ILMU POLITIK (1)
  1. DISINILAH PERMULAAN ADANYA NEGARA BERDASARKAN
    PENGERTIAN NATION STATE SEPERTI YANG DIMAKSUDKAN
    DALAM DEFINISI GOLONGAN PERTAMA YAITU MULAI
    ADANYA TUNTUTAN BATAS-BATAS NEGARA YANG JELAS
  2. JADI DEFINISI INI HANYA BERLAKU ANTARA TAHUN 1648
    HINGGA KINI SAJA DAN BAGAIMANA PENGERTIAN ILMU
    POLITIK SEBAGAI ILMU NEGARA SEBELUM TAHUN 1648,
    KARENA PENGERTIAN NEGARA SEBELUM TAHUN 1648 BELUM
    MEMILIKI BATAS-BATAS WILAYAH YANG JELAS. TIDAKKAH
    FEODALISME MENJADI OBYEK ATAU PERHATIAN DARI
    ILMU POLITIK?
  3. KONSEPSI NEGARA BERSIFAT PARTIKULARISTIK DALAM
    ARTI PENGERTIAN YANG BERSIFAT SEBAGIAN KARENA
    SEBELUM TAHUN 1648 DEFINISI TADI BELUM BERLAKU.
    SIFAT PARTIKULARISTIK BERARTI TIDAK BERSIFAT
    UNIVERSAL, SEHINGGA DEFINISI INI KURANG MEMENUHI
    PERSYARATAN YANG DITUNTUT OLEH SETIAP ILMU
    PENGETAHUAN YAITU SIFAT GENERAL ATAU UNIVERSAL
  4. OBYEK ILMU POLITIK YANG DIDEFINISIKAN OLEH
    GOLONGAN PERTAMA BERSIFAT YURIDIS INSTITUSIONAL
    DALAM ARTI BAHWA PENYELIDIKAN INSTITUSI-INSTITUSI
    KENEGARAAN DILAKUKAN SECARA HUKUM. KITA SADARI
    BAHWA HUKUM MEMANG PERLU UNTUK ILMU POLITIK,
    TETAPI BUKANLAH HAL ITU YANG TERPENTING

3
DEFINISI ILMU POLITIK (2)
  1. KONSEPSI NEGARA BERSIFAT PARTIKULARISTIK DALAM
    ARTI PENGERTIAN YANG BERSIFAT SEBAGIAN KARENA
    SEBELUM TAHUN 1648 DEFINISI TADI BELUM BERLAKU.
    SIFAT PARTIKULARISTIK BERARTI TIDAK BERSIFAT
    UNIVERSAL, SEHINGGA DEFINISI INI KURANG MEMENUHI
    PERSYARATAN YANG DITUNTUT OLEH SETIAP ILMU
    PENGETAHUAN YAITU SIFAT GENERAL ATAU UNIVERSAL
  2. OBYEK ILMU POLITIK YANG DIDEFINISIKAN OLEH
    GOLONGAN PERTAMA BERSIFAT YURIDIS INSTITUSIONAL
    DALAM ARTI BAHWA PENYELIDIKAN INSTITUSI-INSTITUSI
    KENEGARAAN DILAKUKAN SECARA HUKUM. KITA SADARI
    BAHWA HUKUM MEMANG PERLU UNTUK ILMU POLITIK,
    TETAPI BUKANLAH HAL ITU YANG TERPENTING

4
DEFINISI ILMU POLITIK (3)
  • PENYELIDIKAN SECARA YURIDIS - INSTITUSIONAL
    MENGANDUNG BANYAK KELEMAHAN.


    CONTOH
  • INDONESIA SEMASA DEMOKRASI TERPIMPIN DI BAWAH
    PRESIDEN SOEKARNO. MENURUT UUD 1945 BENTUK NEGARA
    ADALAH NEGARA KESATUAN. KEPALA NEGARA / PRESIDEN
    DIPILIH OLEH MPR DAN DALAM MASA JABATAN TERTENTU,
    WALAUPUN SETELAH HABIS MASA JABATANNYA DAPAT
    DIPILIH KEMBALI. TETAPI APAKAH YANG TERTULIS
    DALAM UUD 1945 SAMA DENGAN KENYATAAN? DEMIKIAN
    PULA DALAM MASA ORDE BARU, PRESIDEN SOEHARTO
    MENJABAT SEBAGAI PRESIDEN UNTUK MASA WAKTU TUJUH
    KALI JABATAN PRESIDEN
  • DEMIKIAN PULA DI BEKAS NEGARA UNI SOVIET, MENURUT
    KONSTITUSI KEKUASAAN TERTINGGI ADA PADA
    PRESIDIUM, TETAPI KENYATAANNYA SERING PERDANA
    MENTERI PEMEGANG PERANAN UTAMA ATAU KADANG-KADANG
    SEKRETARIS JENDERAL PARTAI KOMUNIS UNI SOVIET.
    SEHINGGA SECARA HUKUM SAJA KITA TIDAK DAPAT
    MENGETAHUI GEJALA NEGARA YANG SEBENARNYA
  • ILMU POLITIK APABILA DISAMAKAN DENGAN ILMU
    NEGARA, PENGERTIANNYA MENJADI STATIS, PADAHAL
    ILMU POLITIK SIFATNYA DINAMIS. JADI DALAM ILMU
    POLITIK ADA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR YURIDIS,
    TETAPI JUGA ADA YANG NON YURIDIS
  • CATATAN HINGGA KINI PENGARUH
    PANDANGAN YURIDIS INSTITUSIONAL MASIH BERPENGARUH
    DI NEGARA - NEGARA EROPA KONTINENTAL SEBAGAI
    PENGARUH DARI ROMAWI KUNO. HAL INI BERBEDA
    DENGAN PANDANGAN ANGLO SAXON DAN ANGLO AMERICA
    YANG BANYAK TERPENGARUH PANDANGAN YUNANI KUNO

5
DEFINISI ILMU POLITIK (4)
  • DEFINISI GOLONGAN KEDUA
  • DEFINISI GOLONGAN KEDUA INI LEBIH BERSIFAT
    KONSEPTUAL (CONCEPTUAL). GOLONGAN INI LEBIH
    MENITIKBERATKAN PADA KONSEP TERTENTU YAITU GEJALA
    YANG SANGAT MENYOLOK DALAM KEHIDUPAN POLITIK.
    YANG MENYOLOK (SALIENT FEATURE) DALAM KEHIDUPAN
    POLITIK SALAH SATU GEJALANYA YAITU MASALAH
    KEKUASAAN (POWER). DENGAN DEMIKIAN MENURUT
    GOLONGAN INI ILMU POLITIK
    ADALAH ILMU TENTANG KEKUASAAN
  • BIASANYA MEREKA MENGIDENTIKKAN KEKUASAAN SEBAGAI
    PENGUASAAN DARI SESEORANG ATAS PIKIRAN DAN
    TINDAKAN ORANG LAIN (POWER IS MANS CONTROL OVER
    THE OTHER MIND AND ACTION)
  • DI INDONESIA, NEGARAWAN DAN POLITISI PENGANUT
    TEORI KEKUASAN ANTARA LAIN BUNG KARNO, RUSLAN
    ABDULGANI, SOEHARTO DAN BEBERAPA LAINNYA. RUSLAN
    ABDULGANI DALAM BUKUNYA ILMU POLITIK A.L.
    MENYATAKAN BAHWA AHLI ILMU POLITIK MEMPELAJARI
    DAN MENGANALISIS KONSENTRASI DAN DISTRIBUSI
    KEKUASAAN DALAM MASYARAKAT. ILMU POLITIK
    MEMUSATKAN TUJUANNYA PADA MASALAH KEKUASAAN DAN
    BAGAIMANA JALANNYA PADA MASYARAKAT DAN BAGAIMANA
    SUSUNAN KEKUASAAN ITU
  • V.O.KEY JR BERPENDAPAT THE SPHERE OF POLITICS
    MAY BE CHARACTERIZED PRIMARILY TO EXAMINATION OF
    THOSE POWER OR POWER RELATIONSHIP. JADI LINGKUP
    PENYELIDIKAN POIITIK AKAN BERKISAR UTAMANYA PADA
    MASALAH KEKUASAAN DAN HUBUNGAN KEKUASAAN ITU
    SENDIRI

6
DEFINISI ILMU POLITIK (5)
  • BEBERAPA KRITIK TERHADAP PENDAPAT GOLONGAN KEDUA
  • DEFINISI TERLALU LUAS MAKSUDNYA, KEKUASAAN
    MERUPAKAN GEJALA HIDUP YANG ADA DIMANA-MANA
    (STRUGGLE FOR POWER). DALAM RUMAH TANGGAPUN
    MISALNYA TERDAPAT JUGA GEJALA KEKUASAAN. APAKAH
    INI TERMASUK PULA PENYELIDIKAN ILMU POLITIK?
  • KEKUASAAN (ORANG ATAU PARTAI POLITIK) MEMANG
    PENTING, TETAPI SOAL KEKUASAAN BUKANLAH
    SATU-SATUNYA DALAM KEHIDUPAN POLITIK, BANYAK
    UNSUR-UNSUR LAINNYA
  • DI SAMPING ITU SOAL MENCAPAI ATAU CARA MEMPEROLEH
    KEKUASAAN KADANG-KADANG MENINGGALKAN MORALITAS.
    BAGAIMANA CARA MEMPEROLEHNYA, HARAM ATAU HALAL,
    ETIS ATAU TIDAK ETIS, BUKAN MENJADI SOAL, KALAU
    PERLU DENGAN CARA MEMBUNUH KAWAN ATAU LAWAN DAPAT
    DILAKUKAN
  • INILAH YANG MENJADI KRITIK PALING KERAS YAITU
    SIFAT A MORALITAS DARI TEORI KEKUASAAN SEBAGAI
    UNSUR UTAMA DALAM POLITIK
  • CATATAN
  • PANDANGAN GOLONGAN PERTAMA ADALAH PANDANGAN
    EROPA KONTINENTAL (DARATAN), SEDANGKAN PANDANGAN
    GOLONGAN KEDUA ADALAH PANDANGAN ANGLO AMERICA
  • PANDANGAN GOLONGAN PERTAMA MENGIDENTIKKAN ILMU
    POLITIK SAMA DENGAN ILMU NEGARA. HAL INI TERJADI
    KARENA SEJARAH DAN LINGKUNGAN EROPA KONTINENTAL
    MENDORONG ORANG UNTUK BERPIKIR DEMIKIAN

7
DEFINISI ILMU POLITIK (6)
  1. ILMU POLITIK DI EROPA MENDAPATKAN PENGARUH KUAT
    DARI BUDAYA ROMAWI (JULIUS CAESAR) YANG
    PANDANGANNYA SANGAT YURIDIS INSTITUSIONAL
  2. KECUALI DI EROPA, PENGARUH DI LUAR EROPA A.L. DI
    INDONESIA KARENA DIBAWA OLEH PEMERINTAH KOLONIAL
    BELANDA. DI EROPA, ILMU POLITIK DIAJARKAN KEPADA
    PARA PEGAWAI NEGERI
  3. PENDAPAT GOLONGAN KEDUA ADALAH KARENA PENGARUH
    SEJARAH, LINGKUNGAN DAN TRADISI DI AMERIKA
    SERIKAT YANG SANGAT BERLAINAN KEADAANNYA.
    PENGARUH KEBUDAYAAN TERBESAR DI AMERIKA SERIKAT
    DATANG DARI INGGRIS. INGGRIS HANYA SEDIKIT SEKALI
    MENDAPAT PENGARUH DARI EROPA KONTINENTAL (ROMAWI)
  4. DI AMERIKA SERIKAT, ILMU POLITIK KECUALI
    DIAJARKAN KEPADA PEGAWAI NEGERI, DIAJARKAN PULA
    UNTUK KEPENTINGAN PRAKTIS BAGI ANGGOTA-ANGGOTA
    PARTAI-PARTAI POLITIK, SEHINGGA PARA SARJANA DI
    AMERIKA SERIKAT TERLIBAT DALAM POLITIK PRAKTIS

8
DEFINISI ILMU POLITIK (7)
  • DEFINISI GOLONGAN KETIGA
  • SETELAH PERANG DUNIA II (PD-II), TIMBUL PENDAPAT
    DARI PARA SARJANA POLITIK YANG DALAM HAL INI
    DAPAT KITA MASUKKAN KE DALAM DEFINISI GOLONGAN
    KETIGA. MENURUT GOLONGAN INI DEFINISI ILMU
    POLITIK ADALAH ILMU TENTANG SISTEM POLITIK
    (POLITICAL SYSTEM)
  • SISTEM POLITIK DISINI YAITU SISTEM ATAU
    MEKANISME PEMBUATAN KEPUTUSAN BAGI SUATU
    MASYARAKAT TERTENTU. PENGERTIAN MEKANISME
    DISINI SEBENARNYA ISTILAH YANG DIPINJAM DARI
    MECHANICAL ENGINEERING (TEKNIK MESIN)
  • MESIN MOBIL MISALNYA, TERDIRI DARI RATUSAN JENIS
    ONDERDIL. TIAP ONDERDIL (SPARE PARTS) MERUPAKAN
    BAGIAN TERTENTU DARI MESIN DAN SELURUHNYA
    MERUPAKAN SUATU KESATUAN UTUH. ANDAIKATA
    BAGIAN-BAGIAN TERTENTU DARI ONDERDIL ITU BAIK
    JALANNYA DAN KOMPAK SERTA BERFUNGSI SEBAGAIMANA
    SEHARUSNYA, MAKA SECARA KESELURUHAN MESIN AKAN
    BERJALAN DENGAN BAIK. TETAPI APABILA ADA ONDERDIL
    YANG KURANG ATAU TIDAK BERFUNGSI, MAKA AKAN
    TERJADI SEBALIKNYA JALANNYA MENJADI PINCANG ATAU
    TERSENDAT-SENDAT. ANALOGI INI DIPAKAI JUGA DALAM
    POLITIK SEBAGAI MEKANISME PEMBUATAN KEPUTUSAN.
    BAGAIMANA STRUKTUR TIAP-TIAP BAGIAN BEKERJA DALAM
    SUSUNANNYA, APA FUNGSI MASING-MASING BAGIAN ATAU
    ONDERDIL DAN BAGAIMANA CARA KERJANYA SECARA
    KESELURUHAN, HAL INI DAPAT KITA LIHAT DALAM BAGAN
    MEKANISME SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DARI SUATU
    PEMERINTAHAN

9
BAGAN MECHANISM OF DECISION MAKING IN THE
POLITICAL SYSTEM
LEGISLATIF
PARTAI-PARTAI POLITIK
STRUKTUR SOSIAL DAN KEBUDAYAAN (SUSUNAN
KELAS) GOLONGAN EKONOMI GOLONGAN ETNIK DAN
SUKU-SUKU GOLONGAN KEAGAMAAN
EKSEKUTIF
GOLONGAN - GOLONGAN (INTEREST GROUPS)
K E P U T U S A N
P E M E R I N T A H A N
JUDIKATIF
ORGANISASI- ORGANISASI LAIN
BIROKRASI
LINGKUNGAN
10
DEFINISI ILMU POLITIK (8)
  • KETERANGAN BAGAN
  • SISTEM POLITIK YAITU HUBUNGAN SALING PENGARUH
    MEMPENGARUHI / TIMBAL BALIK ANTARA
    LEMBAGA-LEMBAGA (ONDERDIL-ONDERDIL) DI ATAS DI
    DALAM SISTEM KEPERCAYAAN ANTARA PEMERINTAH DAN
    STRUKTUR SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
  • GOLONGAN-GOLONGAN YAITU GOLONGAN-GOLONGAN YANG
    MEMPUNYAI KEPENTINGAN YANG SAMA YANG SECARA AKTIF
    BERUSAHA MEMPENGARUHI BAGAIMANA SUATU KEPUTUSAN
    ITU DIBUAT DAN DISELENGGARAKAN. GOLONGAN-GOLONGAN
    INI SERING DISEBUT SEBAGAI INTEREST GROUPS
  • PEMERINTAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN TIDAK DAPAT
    LEPAS DARI STRUKTUR SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
    MASYARAKAT YANG ADA, SEBAB ANDAIKATA PEMERINTAH
    MENGABAIKAN HAL INI, KEPUTUSAN TERSEBUT AKAN
    DITENTANG OLEH SEBAGIAN ANGGOTA ATAU SELURUH
    ANGGOTA MASYARAKAT

11
DEFINISI ILMU POLITIK (9)
  1. ILMU POLITIK YANG DIDEFINISIKAN OLEH GOLONGAN
    KETIGA INI ADALAH ILMU POLITIK YANG MEMPUNYAI
    CABANG ILMU PERBANDINGAN PEMERINTAHAN ATAU
    ILMU PERBANDINGAN SISTEM POLITIK YANG
    MEMPERBANDINGKAN SISTEM POLITIK YANG SATU DENGAN
    SISTEM POLITIK YANG LAIN
  2. UNTUK BEBERAPA SARJANA POLITIK LAINNYA,
    PENGERTIAN POLITIK DARI GOLONGAN KETIGA INI ADA
    JUGA YANG MENYEBUT SEBAGAI PENGAMBILAN
    KEPUTUSAN (DECISION MAKING PROCESS), SEPERTI
    HALNYA YANG DIAJUKAN OLEH KARL W.DEUTCH YANG
    MENYATAKAN BAHWA POLITIK ADALAH PENGAMBILAN
    KEPUTUSAN MELALUI SARANA UMUM (POLITICS IS
    THE MAKING OF DECISION BY PUBLIC MEANS)
  3. KEPUTUSAN-KEPUTUSAN INI MERUPAKAN SEKTOR UMUM
    ATAU SEKTOR PUBLIK (PUBLIC SECTOR) DARI SUATU
    NEGARA, KEPUTUSAN YANG DIMAKSUD ADALAH KEPUTUSAN
    MENGENAI TINDAKAN UMUM ATAU NILAI-NILAI UMUM
    (PUBLIC GOODS) YAITU MENGENAI APA YANG AKAN
    DILAKUKAN DAN SIAPA MENDAPAT APA. DALAM ARTI INI
    POLITIK TERUTAMA MENYANGKUT KEGIATAN PEMERINTAH .
    OLEH DEUTCH, NEGARA DIANGGAP SEBAGAI KAPAL,
    SEDANGKAN PEMERINTAH BERTINDAK SEBAGAI NAKODANYA.
    PENDEKATAN INI BERDASARKAN CYBERNETICA (ILMU
    KOMUNIKASI) DAN PENGENDALIAN (CONTROL)

12
DEFINISI ILMU POLITIK (10)
  • DEFINISI GOLONGAN KE-EMPAT
  • GOLONGAN INI BERPENDAPAT BAHWA ILMU POLITIK
    ADALAH HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN
    KEBIJAKSANAAN UMUM (PUBLIC POLICY).
    KEBIJAKSANAAN (POLICY) ADALAH SUATU KUMPULAN
    KEPUTUSAN YANG DIAMBIL OLEH SEORANG PELAKU ATAU
    OLEH KELOMPOK POLITIK DALAM USAHA MEMILIH
    TUJUAN-TUJUAN DAN CARA-CARA UNTUK MENCAPAI
    TUJUAN-TUJUAN ITU. PADA PRINSIPNYA PIHAK YANG
    MEMBUAT KEBIJAKSANAAN ITU MEMPUNYAI KEKUASAAN
    UNTUK MELAKSANAKANNYA
  • MENURUT GOLONGAN INI, SETIAP MASYARAKAT MEMPUNYAI
    TUJUAN BERSAMA YANG AKAN DICAPAI MELALUI USAHA
    BERSAMA DAN UNTUK ITU PERLU DIRENCANAKAN HAL-HAL
    YANG MENINGKAT YANG DITUANG DALAM
    KEBIJAKSANAAN-KEBIJAKSANAAN OLEH PIHAK BERWENANG
    DALAM HAL INI PEMERINTAH
  • MENURUT HOOGERWERF OBYEK DARI ILMU POLITIK
    ADALAH KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH, PROSES
    TERBENTUKNYA, SERTA AKIBAT-AKIBATNYA. YANG
    DIMAKSUDKAN KEBIJAKSANAAN UMUM (PUBLIC POLICY)
    DISINI MENURUTNYA YAITU MEMBANGUN MASYARAKAT
    SECARA TERARAH MELALUI PEMAKAIAN KEKUASAAN

13
DEFINISI ILMU POLITIK (11)
  1. PENDAPAT DAVID EASTON ILMU POLITIK ADALAH STUDI
    MENGENAI TERBENTUKNYA KEBIJAKSANAAN UMUM (STUDY
    OF THE MAKING OF PUBLIC POLICY)
  2. MENURUT DAVID EASTON DALAM BUKUNYA THE POLITICAL
    SYSTEM, KEHIDUPAN POLITIK MENCAKUP
    BERMACAM-MACAM KEGIATAN YANG MEMPENGARUHI
    KEBIJAKSANAAN DARI PIHAK YANG BERWENANG YANG
    DITERIMA UNTUK SUATU MASYARAKAT DAN YANG
    MEMPENGARUHI CARA UNTUK MELAKSANAKAN
    KEBIJAKSANAAN ITU. KITA BERPARTISIPASI DALAM
    KEHIDUPAN POLITIK, JIKA AKTIVITAS KITA ADA
    HUBUNGANNYA DENGAN PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN
    KEBIJAKSANAAN UNTUK SUATU MASYARAKAT

14
DEFINISI ILMU POLITIK (12)
  • DEFINISI GOLONGAN KELIMA
  • GOLONGAN INI BERPENDAPAT BAHWA ILMU POLITIK
    ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG PEMBAGIAN
    (DISTRIBUTION) DAN PENJATAHAN ATAU ALOKASI
    (ALLOCATION) DARI NILAI-NILAI (VALUES) DALAM
    MASYARAKAT. POLITIK ADALAH MEMBAGIKAN DAN
    MENGALOKASIKAN NILAI-NILAI SECARA MENGIKAT
  • PEMBAGIAN INI SERING TIDAK MERATA, SEHINGGA
    MENYEBABKAN KONFLIK. MASALAH TIDAK MERATANYA
    PEMBAGIAN NILAI-NILAI PERLU DITELITI DALAM
    HUBUNGANNYA DENGAN KEKUASAAN DAN KEBIJAKSANAAN
    PEMERINTAH.
  • DALAM ILMU SOSIAL SUATU NILAI (VALUE) ADALAH
    SESUATU YANG DIANGGAP BAIK ATAU BENAR,
    SESUATU YANG DIINGINKAN, SESUATU YANG PUNYA HARGA
    DAN KARENA ITU DIANGGAP BAIK DAN BENAR, SESUATU
    YANG INGIN DIMILIKI OLEH MANUSIA
  • NILAI INI DAPAT BERSIFAT ABSTRAK SEPERTI
    PENILAIAN (JUDGEMENT) ATAU SUATU AZAS SEPERTI
    MISALNYA KEJUJURAN, KEBEBASAN BERPENDAPAT,
    KEBEBASAN MIMBAR, DSB. DAPAT JUGA NILAI
    BERSIFAT KONGKRIT (MATERIAL) SEPERTI RUMAH,
    TANAH, KEKAYAAN, DSB

15
DEFINISI ILMU POLITIK (13)
  • HAROLD LASWELL DALAM BUKUNYA WHO GETS WHAT, WHEN
    AND HOW MENYATAKAN BAHWA POLITIK ADALAH MASALAH
    SIAPA MENDAPAT APA, KAPAN DAN BAGAIMANA
  • DAVID EASTON DALAM BUKUNYA A SYSTEM ANALYSIS OF
    POLITICAL LIFE MENYATAKAN BAHWA SISTEM POLITIK
    ADALAH KESELURUHAN DARI INTERAKSI-INTERAKSI YANG
    MENGATUR PEMBAGIAN NILAI-NILAI SECARA OTORITATIF
    (BERDASARKAN WEWENANG) UNTUK DAN ATAS NAMA
    MASYARAKAT
  • PENGERTIAN ILMU POLITIK SECARA CONVERGENT
  • SETELAH KITA MEMPELAJARI DARI BERBAGAI PENGERTIAN
    TENTANG POLITIK DAN ILMU POLITIK DARI BERBAGAI
    GOLONGAN PENDAPAT, MAKA ILMU POLITIK ADALAH
    ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG NEGARA, TENTANG
    KEKUASAAN, TENTANG SISTEM POLITIK (PENGAMBILAN
    KEPUTUSAN), TENTANG KEBIJAKSANAAN UMUM, TENTANG
    PEMBAGIAN DAN PENJATAHAN NILAI-NILAI DALAM
    MASYARAKAT
  • SEHINGGA PENGERTIAN PENGANTAR ILMU POLITIK
    ADALAH MATAKULIAH YANG MEMBERIKAN PANDANGAN UMUM
    ATAU DASAR-DASAR ATAU PENGENALAN SECARA RINGKAS
    SEBAGAI PENDAHULUAN TENTANG HAL-HAL TERSEBUT DI
    ATAS
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com