Pelarut dan Kesehatan di Lingkungan Kerja - PowerPoint PPT Presentation

1 / 84
About This Presentation
Title:

Pelarut dan Kesehatan di Lingkungan Kerja

Description:

Pelarut dan Kesehatan di Lingkungan Kerja Pencegahan (2) Alat perlindungan Seperti: - sarung tangan karet - penutup muka - sepatu boot - cream pelindung - kaca mata ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:811
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 85
Provided by: Tosh154
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Pelarut dan Kesehatan di Lingkungan Kerja


1
Pelarut dan Kesehatan di Lingkungan Kerja
2
Klasifikasi
Potensi Bahaya
Definisi
Efek
PROSEDUR Aman
SOLVENT
  • SOLVENT

3
PENDAHULUAN
  • Pelarut, terutama organik mempunyai potensi
    bahaya terhadap kesehatan, produktivitas, dan
    efisiensi di lingkungan kerja dan industri
  • Jumlah dan macam pelarut sangat banyak ? efek
    berbeda-beda sesuai konsentrasi, usia, dan
    individu
  • ? efek kombinasi akan lebih besar lagi
  • Pelarut berbahaya karena
  • - toksikologinya
  • - bahaya kebakaran dan ledakan
  • Gejala keracunan pelarut sulit dibedakan dari
    gejala penyakit biasa, seperti lelah, rasa tidak
    nyaman, sakit kepala, dan depresi.

4
Pelarut dalam Lingkungan Kerja
  • Pelarut suatu zat yang mengandung beberapa bahan
    (material) yang digunakan untuk melarutkan bahan
    (material) lainnya.
  • Contoh
  • rumah sakit larutan pembersih
  • pertanian pestisida
  • pabrik thinner, pereaksi kimia
  • laboratorium larutan pengering, pelarut,
    pengekstraksi

5
KLASIFIKASI PELARUT
  • Ada 2 sistem pelarut
  • 1. Pelarut aqueous berdasar air berisikan
    asam, basa, deterjen, dll.
  • 2. Pelarut non aqueous pelarut organik
  • Contoh nafta, spiritus, bensin, terpentin,
    benzene, alkohol, dan trikloroetilen
  • Klasifikasi pelarut organik
  • - hidrokarbon alifatik, alisiklik, aromatik
  • - hidrokarnon terhalogenasi
  • - keton, alkohol, eter
  • Penilaian thd pelarut diketahui melalui rumus
    molekul dan toksisitasnya
  • Pelarut dapat berupa campuran berbagai zat
    organik
  • Aturan diberi label ttg nama dan komposisi

6
CLASSIFICATION
SOLVENT
  • Berbasis Air (Aqueous)
  • Berbasis Bukan Air (Non-Aqueous)
  • Organik

HC Aliphatic
HC Halogenated
Alcohol
HC Cyclic
Ketone
HC Aromatic
Ether
7
(No Transcript)
8
Major Classes of Common Organic Solvents
SOLVENT
HC Aliphatic
Hexane, Benzine, Mineral spirits
HC Cyclic
Cyclohexane, Turpentine
HC Aromatic
Benzene, Toluene, Xylene
HC Halogenated
Tetrachloromethane (CCl4), 1,1,1, trichloroethane
Alcohol
Methanol, Ethanol, Propanol
Ketone
Methyl ethyl ketone, Acetone
Ether
Ethyl ether, Isopropyl ether, Ethylene glycol
monoethyl ether
9
Efek
  • Fisiologis sangat variatif
  • Bahaya potensial
  • Kebakaran dan eksplosi
  • Pencemaran udara

10
Pengaruh terhadap kesehatan pekerja
  • Larutan encer pedih dengan waktu pemaparan yang
    lama, infeksi kulit bila kontak langsung.
  • Pelarut organik (melalui uapnya) pada umumnya
    mudah menguap, menimbulkan gangguan pada
    pernafasan, keracunan yang mempengaruhi sistem
    syaraf, tergantung dari derajat penguapan.

11
HEALTH EFFECT
SOLVENT
HC Aliphatic
Hexane, Benzine, Mineral spirits
Depresi susunan saraf pusat, dermatitis, Umumnya
inert, paling tidak reaktif
HC Cyclic
HC Aromatic
HC Halogenated
Alcohol
Ketone
Ether
12
HEALTH EFFECT
SOLVENT
HC Aliphatic
Efek hampir sama dengan aliphatic, hanya tidak
terlalu inert. Efek utama adalah
dermatitis Berbagai HC cyclic yang terinhalasi
dapat dimetabolisme oleh tubuh menjadi zat yang
kurang toksik.
HC Cyclic
Cyclohexane, Turpentine
HC Aromatic
HC Halogenated
Alcohol
Ketone
Ether
13
HEALTH EFFECT
SOLVENT
Benzene sangat toksik terhadap jaringan pembuat
sel darah, Toluena dan xylena yang tercampur
metil-etil-keton dapat menyebabkan mual dan
pusing. Pada hewan percobaan, kerusakan dapat
terjadi pada eksposur pertama, Benzene dapat
diabsorpsi lewat kulit dan inhalasi. Oleh karena
itu, seringkali dilarang dipakai bila pencucian
menyebabkan terjadinya kontak kulit dan
inhalasi. HC Aromatic cair menyebabkan iritasi
lokal dan vasodilatasi (pelebaran saluran darah).
Bila terinhalasi dalam jumlah banyak akan terjadi
kelainan paru-paru yang parah. Efek lain
dermatitis SSP
HC Aliphatic
HC Cyclic
HC Aromatic
Benzene, Toluene, Xylene
HC Halogenated
Alcohol
Ketone
Ether
14
HEALTH EFFECT
SOLVENT
Efek bergantung pada Halogen yang terikatnya.
Yang paling toksik CCl4 dengan efek terhadap
ginjal, hati, SSP, dan pencernaan. TLV 10 ppm,
Eksposur kronis CCl4 menyebabkan kerusakan hati
dan ginjal. Trifluorotrikloro-etan di lain pihak,
toksisitasnya rendah (TLV 1000 ppm). Karena
sifatnya yang tidak mudah terbakar dan toksisitas
rendah, maka digunakan secara umum sebagai
substitute material yang lebih berbahaya. HC
terklorinasi umumnya lebih toksik daripada HC
terfluorinasi. Taraf toksisitas HC terklorinasi
menengah. Trikloro-etilen-gt SSP, dermatitis,
kerusakan hati, perubahan kepribadian pernah
dideteksi.
HC Aliphatic
HC Cyclic
HC Aromatic
HC Halogenated
Tetrachloromethane (CCl4), 1,1,1, trichloroethane
Alcohol
Ketone
Ether
15
HEALTH EFFECT
SOLVENT
Sangat berpengaruh thd SSP dan hati. Methanol
menyebabkan gangguan ketajaman penglihatan,
dimetabolisme secara lambat, dan menghasilkan
metabolity yang juga toksik. Oleh karenanya,
methanol gtgttoksik ethanol Ethanol cepat
diuraikan dan diubah menjadi CO2, mrp alcohol
yang paling tidak toksik. Propanol lebih toksik,
mudah termetabolisme menjadi metabolit yang gtgt
toksik. Homolog yang lebih tinggi akan lebih
iritatif dan toksik dibanding dengan homolog yang
lebih rendah.
HC Aliphatic
HC Cyclic
HC Aromatic
HC Halogenated
Alcohol
Methanol, Ethanol, Propanol
Ketone
Ether
16
HEALTH EFFECT
SOLVENT
HC Aliphatic
HC Cyclic
HC Aromatic
Iritatif terhadap mata, hidung, tenggorokan.
Karenanya tidak diperkenankan dalam penggunaan
konsentrasi tinggi. Metil-etil-ketone bersama
dengan toluena xylena? vertigo
mual Konsentrasi rendah gangguan pada kemampuan
penilaian (judgement). Keton aliphatic yang
jenuh mudah diekskresikan dan jarang menimbulkan
efek sistemik.
HC Halogenated
Alcohol
Ketone
Methyl ethyl ketone, Acetone
Ether
17
HEALTH EFFECT
SOLVENT
HC Aliphatic
HC Cyclic
HC Aromatic
Bersifat anestetik. Bahayanya disebabkan adanya
kecenderungan berubah menjadi peroxide yang
explosif. Ether terhalogenasi juga lebih
toksik. Ether glycol efeknya terhadap otak,
darah, jantung, mudah diserap lewat kulit dan
menimbulkan efek saraf termasuk perubahan
kepribadian. Etilen glikol mono-etil-eter jarang
menimbulkan efek buruk.
HC Halogenated
Alcohol
Ketone
Ether
Ethyl ether, Ether glycol,
18
POTENSI HAZARD
SOLVENT
TOKSISITAS
TEKANAN UAP
KEADAAN VENTILASI
KONSENTRASI DI UDARA
LOWER EXPLOSIVE LIMIT
AUTO IGNITION TEMPERATURE
FLASH POINT
19
Potensi bahaya
Efek racun sendiri tidak cukup memadai untuk
menentukan potensi bahaya, tetapi dipengaruhi
pula oleh tekanan uap dari zat tersebut. Digunaka
n Vapor Hazard Ratio untuk menentukan potensi
bahan dari suatu zat (Rasio keseimbangan uap
pada temp. 25 C terhadap TLV-Treshold Limit
Value-).
20
Organic liquids
in order of vapor hazard ?
Substance Vapor hazard (a) TLV
Gasoline 176 500
Carbon tetrachloride 14,170 10
Turpentine 66 100
Phenol 132 5
Benzene 5,000 25
(a) Ratio (ppm/ppm) of equilibrium vapor
concentration at 25oC to the TLV
21
Organic liquids arranged in order of vapor hazard
Substance Vapor hazard (a) TLV

Carbon tetrachloride 14,170 10
Benzene 5,000 25
Gasoline 176 500
Phenol 132 5
Turpentine 66 100
(a) Ratio (ppm/ppm) of equilibrium vapor
concentration at 25oC to the TLV
22
TOKSISITAS ?
SOLVENT
TLV 500 ppm vs 350 ppm ?
TEKANAN UAP
VHR 1080 vs 300 ?
KEADAAN VENTILASI
?
KONSENTRASI DI UDARA
Tinggi vs rendah ?
23
LOWER EXPLOSIVE LIMIT ?
SOLVENT
LEL / LFL ?
AUTO IGNITION TEMPERATURE
800OF VS 1100OF ?
FLASH POINT
109OF VS 91OF ?
24
Kebakaran dan eksplosi
  • Tidak terjadi bila
  • Ventilasi cukup
  • Digunakan pelarut yang tidak mudah terbakar (FP gt
    140 F) dan tidak ada sumber api

25
NonFlammable Mixtures
A
Upper Flammable Limit (UFL)
Flammable Mixtures
B
Combustible vapor-air concentrations
Lower Flammable Limit (LFL)
C
NonFlammable Mixtures
Flash Point
Temperature
26
(No Transcript)
27
PELARUT MUDAH TERBAKAR
  • Pelarut dengan FP lt 200 F/93 C dibagi
  • Kelas I lt100 F/38 C
  • Kelas II gt100 F/38 C dan lt140 F/60 C
  • Kelas III gt 140 F/60 C tetapi lt200 F/93 C
  • Flash Point temperatur terendah dimana ia
    menguapkan cukup banyak uap yang bercampur dengan
    udara menjadi campuran yang mudah terbakar
    apabila sumber api didekatkan pada permukaannya
  • Peralatan mengukur FP
  • Tag/taguliabue Closed Tester FP lt175 F/66 C,
    kecuali fuel oil
  • The Pensky-Martens Closed Tester FP antara 150
    F/66 C sampai 230 F/110 C, untuk fuel oil
  • Cleveland Open Tester
  • Tag open Tester

28
(No Transcript)
29
Flammable/Explosive Range
  • Flammable range (FR) batas konsentrasi terlalu
    sedikit dan konsentrasi diatas FR (terlalu pekat)
    ?diantara batar ini api akan terus menyala (self
    sustaining)
  • Lower Explosive Level (LEL) dan Upper Explosive
    Level (UEL)
  • Hati-hati bila asalnya diatas UEL, dengan adanya
    ventilasi bisa masuk ke range yang yang akan
    terbakar

30
Container
  • Drum penyimpan, dispenser harus
  • - jauh dari api
  • - jauh dari cahaya matahari
  • - dilengkapi spring-action cover mengeluarkan
    uap yang berlebih ? tekanan tidak tinggi
  • - diberi label
  • - dicek label vs isinya

31
(No Transcript)
32
Bonding Grounding
  • Transfer liquid from one to another may produce
    voltage potential resulting in static spark
    capable of igniting flamable vapors
  • Dispensing and receiving container shuold be
    bonded (metal to metal) together before pouring
  • Large container should be grounding

33
Bonding and Grounding
34
(No Transcript)
35
Waste Disposal
  • Semua material yang sudah terendam flammable
    liquid harus disimpan di tempat khusus terbuat
    dari metal, mempunyai tutup yang self-closing,
    berlabel, untuk jenis buangan tertentu

36
Wadah/container
  • Wadah pelarut yang flammable biasanya berukuran
    55 gallon dan 5 gallon untuk pemakaian rutin
  • Wadah harus memenuhi standar Interstate Commerce
    Commission (ICC) untuk transportasi
  • Buangan dibuang ke tempat yang sudah ditentukan
    untuk di-insenerasi atau dikumpulkan oleh yang
    berwenang mengolah dan membuang sampah B3
  • Pengusaha ini sering sama dengan supplier

37
Pengendalian kebakaran
  • Tentukan UEL dan LEL serta efeknya terhadap
    kesehatan
  • Data untuk pengendalian
  • - sifat fisika kimia
  • - jumlah uap yang dilepaskan
  • - sumber api
  • - temperatur pada berbagai operasi
  • - laju ventilasi
  • - konstruksi bangunan
  • Ahli K3 konseultasi dengan berbagai ahli
    kemungkinan sumber api dari listrik, api terbuka,
    dll., cara handling, pemeliharaan lingkungan aman

38
Lisensi lingkungan panas
  • Hot work permit penggunaan api terbuka dan
    temperatur tinggi ? ada program
  • Prosedur aman program Hot work permit
  • - inspeksi ruangan
  • - pengawas kebakaran
  • - peralatan kebakaran
  • - komunikasi dan koordinasi berbagai departemen
  • - isolasi berbagai sumber api
  • - Cegah semua sumber api dan percikan/spark
  • Ada formulir berbentuk tag

39
EVALUASI
  • Kenali sifat pelarut, karakteristik, proses ?
    tentukan potential hazard ? tentukan tempat
    sampling, ambil sampel udara ? ukur konsentrasi
  • Alat ukur
  • ? direct reading indicator tubes, combustable
    gas meter, halida meter, portable ionization
    meter, oxidant meter, portable GC
  • ? laboratory analysis grab sample, komposit,
    kontinu, adsorben
  • Analisis laboratorium GC, spektro-UV,
    spektri-IR, polarograf

40
(No Transcript)
41
(No Transcript)
42
(No Transcript)
43
(No Transcript)
44
PROSEDUR SEHAT AMAN
  • Seleksi pelarut
  • ? subsitusi
  • Isolasi dan ventilasi
  • ? sistem tertutup dan LEV
  • ? cegah bocoran dan tumpahan
  • ? ventilasi selalu ada di daerah pelarut
    termasuk gudang
  • Respirator
  • ? Bukan untuk rutin
  • ? air supplied dan air purifying
  • Cegah kontak dengan kulit
  • ? mekanik
  • ? Pelindung

45
PROSEDUR AMAN FLAMMABLE SOLVENT
PORTABLE SAFETY CONTAINER
BONDING AND GROUNDING
WASTE DISPOSAL
CONTAINER
PENGENDALIAN KEBAKARAN/EKSPLOSIF
HOT WORK PERMIT
46
Prosedur pemeliharaan kesehatan dan keselamatan
kerja
  • Pemilihan pelarut
  • Penggantian pelarut yang efek bahaya lebih kecil
    (VHR), larutan pembersih xylene lebih aman
    daripada benzene, juga toluen (untuk hal khusus
    yang memerlukan daya penguapan besar), air paling
    baik.
  • Perlindungan alat, ventilasi dan alat pernafasan
  • Jalur utama adalah paru-paru untuk masuk ke dalam
    tubuh melalui darah, diperlukan ventilasi yang
    dipasang pada daerah pernafasan atau respirator.
  • Perlindungan terhadap kontak langsung
  • Kontak langsung yang dapat menimbulkan penyakit
    kulit (dermatitis), dapat terjadi akibat
    pencelupan, percikan tumpahan, perlindungan yang
    paling sesuai adalah sarung tangan/pakaian
    pelindung.

47
Acids can cause severe burns
48
Substitusi Pelarut
49
Contoh Mana lebih aman?
Metilen klorida dengan TLV 500 ppm Vs 1,1,1
trikloroethan dengan TLV 350 ppm
50
Contoh
Metilen klorida dengan TLV 500 ppm mungkin dapat
dianggap lebih aman daripada 1,1,1 trikloroethan
dengan TLV 350 ppm (bila hanya dilihat dari TLV
saja).
51
Contoh
Metilen klorida dengan TLV 500 ppm 1,1,1
trikloroethan dengan TLV 350 ppm Sebenarnya
yang disebut terakhir adalah lebih aman karena
VHR metilen klorida lebih besar (tabel 2-b hal 60
FIH).
52
(No Transcript)
53
(No Transcript)
54
(No Transcript)
55
Ventilasi (lokal)
56
Health and Safety Procedure Addition_Solvent
  • Responsibility of health and safety personnel
  • Solvent selection
  • Enclosure and ventilation
  • Respirators
  • Skin contact and protection

57
Responsibility of Health and Safety
Personnel(Health and Safety Procedure)
  • Some solvents like benzene, carbon tetrachloride,
    and methyl alcohol can be absorbed in amounts
    sufficient to cause physiological injury.
  • The most effective way and often the only way to
    prevent it is to keep the solvent off the skin.
  • Using mechanical handling devices, using
    impermeable protective clothing face shields,
    gloves.

58
Responsibility of Health and Safety
Personnel(Health and Safety Procedure)
  • The other major hazard from solvents is contact
    with the skin.
  • Dermatitis is the leading industrial disease.
  • Contact with the skin occurs through direct
    immersion, splashing, spilling, solvent-soaked
    clothing, improper gloves, and contact with
    solvent-wet objects.

59
Responsibility of Health and Safety
Personnel(Health and Safety Procedure)
  • Barrier cream have also been used successfully
    both in conjuction with gloves and without
    gloves.
  • they are not a substitute for gloves, but if
    gloves are not cared properly the barrier cream
    may be the better protection ? useful for minor
    contact with a solvent.
  • Good personal hygiene. Spills and splashes should
    be removed immediately with soap and water.

60
Enclosure and Ventilation (Health and Safety
Procedure)
  • The major portal of entry for solvents into the
    body is the lungs.
  • The first and most effective way of preventing
    this is to keep the solvent out of the breathing
    zone. This is done by using LEV.
  • Ventilation must be considered for any process
    utilizing solvents. Even storage requires
    adequate general ventilation to prevent
    accumulation and build up of flammable or toxic
    concentration.

61
Respirators(Health and Safety Procedure)
  • Not be used as a regular means of protection
    against solvents because there are too many
    limitations.
  • Emergency or back up protection only.
  • Conditions producing concentrations of vapors
    high enough to be of toxicological significance.
  • Limitations of leakage, surface contamination,
    need for adequate oxygen.

62
Housekeeping
  • Is always important
  • Dust on the floor can readily be dispersed to the
    inplant atmosphere by traffic, vibration, and
    random air currents.

63
Ada Pertanyaan?
64
Pencegahan
  • Ada beberapa cara pencegahan yang dapat
    dilakukan, yaitu
  • Kontrol teknik
  • Pendidikan
  • Tes penempatan kerja
  • Klinik dan tempat perawatan

65
Kontrol Teknik Merencanakan proses industri yang
sedapat mungkin menghindari/mengurangi kontak
langsung pekerja dengan bahan-bahan yang
digunakan. Pendidikan Para pekerja harus diberi
informasi tentang bahan-bahan yang berbahaya bagi
kulit, yang sering digunakan dan bagi mereka
harus ditanamkan pengertian untuk menghindari
kontak langsung dengan bahan-bahan
tersebut. Menjaga kebersihan tubuh merupakan
salah satu pencegahan terbaik untuk mengurangi
kerusakan pada kulit dan sebaliknya jika bekerja
memakai pakaian kerja.
66
Pencegahan (2)
Alat perlindungan Seperti - sarung tangan karet
- penutup muka - sepatu boot - cream
pelindung - kaca mata - sabun basa Tujuannya
untuk mengurangi kontak langsung antara bahan
dengan kulit. Test penerapan pekerja Test ini
bertujuan untuk mengetahui kondisi kulit pekerja
sehingga dapat disesuaikan dengan lingkungan
kerja yang akan dihadapinya. Klinik dan tempat
perawatan Pekerja yang mengalami kerusakan pada
kulitnya harus segera dikirim ke klinik untuk
mendapatkan pertolongan, sehingga mencegah
kerusakan yang lebih parah.
67
(No Transcript)
68
Prosedur pemeliharaan kesehatan dan keselamatan
kerja
Pekerja yang memperhatikan kesehatan dan
keselamatan kerja harus mengenal bahwa penggunaan
pelarut yang salah dapat merupakan ancaman utama
terhadap kesehatan.
69
(No Transcript)
70
(No Transcript)
71
(No Transcript)
72
(No Transcript)
73
(No Transcript)
74
(No Transcript)
75
(No Transcript)
76
(No Transcript)
77
(No Transcript)
78
(No Transcript)
79
(No Transcript)
80
(No Transcript)
81
No protection from toxic fume
82
(No Transcript)
83
Type of business Miiscellaneous chemical products (industries)
Caused by Harmful substances
Type of accident Contact with harmful substances, etc.
Number of victims One fatality
84
  • Tgl 21 Feb 07. Perusahaan tempat saya bekerja
    terjadi ledakan disalah satu mesin-nya (OSP
    Machine - Wet Process) tepatnya tanggal 20 Feb 07
    jam 11.05.
  • Chemical yang digunakan Campuran H2SO4, H2O2
    dan H2O plus aditif. Satu korban meninggal dunia.
  • Mengapa bisa terjadi ledakan sedahsyat itu
    (barangkali yang perusahaannya di sekitar
    Rancaekek mendengarnya, mirip seperti bunyi bom)
    kenapa bisa terjadi ledakan.
  • Peroksida adalah salah satu oksidator kuat. dalam
    suasana asam dia akan mengoksidasi apa aja.
    bahkan di limbah bisa menurunkan nilai COD.
  • jika dia bertemu dengan reduktor yang sama-sama
    kuat maka bisa terjadi reaksi redox yang
    eksoterm.

Case
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com