Title: TERATOLOGI
1TERATOLOGI
Pengajar Prof. Dr. Almahdy A, Apt
2- SILABUS TERATOLOGI
- Sejarah teratologi
- Faktor penyebab teratogenik
- Prinsip dasar kejadian teratogenik
- Perkembangan embrio
- Perkembangan fetus
- Masa organogenetik
- Tinjauan epidemiologi kasus teratogenik 1
- Kuis
- Tinjauan epidemiologi kasus teratogenik 2
- Hipertermia dan FAS
- Penggolongan senyawa berdasarkan sifat
teratogenik - Toksisitas perkembangan dan Uji multigenerasi
- Teknik dan metoda uji teratogenik
- Penentuan daur estrus
- Parameter uji teratogenik
- Ujian.
3SEJARAH
Ibu campakmelahirkan anak cacat Talidomida
menyebabkan cacat
4- Faktor penyebab teratogenik
Kimia Fisika Biologis Lingkungan Psikis/kesehatan
5Prinsip dasar kejadian Teratogenik
- Adanya masa organogenesis
6Perkembangan embrio dan fetus
7Masa organogenetik
8Tinjauan epidemiologi kasus teratogenik
9Hipertermia dan FAS
10Penggolongan senyawa berdasarkan sifat teratogenik
FDA Classification of Risk
- Developed in 1979
- Categories A, B, C, D, X
11Toksisitas perkembangan dan Uji multigenerasi
12Teknik dan metoda uji teratogenik
in-vivo, in-vitro, in-ovo
- Aklitimasi hewan
- Penentuan siklus estrus
- Pengawinan hewan
- Pemberian senyawa uji
- Laparaktomi
- Fiksasi
- Analisis data
13Penentuan daur estrus
14Parameter uji teratogenik
15Figure 1. Photographs of term rat fetuses after
normal gestation (left) and akinesia induced by
curare during the last three days of gestation
(right). The curarized fetus exhibits thin, tight
skin, immobilized joints, and underdeveloped
hindlimbs, and retains the flexed head position
characteristic of a younger fetus.