Groupthink Theory - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Groupthink Theory

Description:

poyuono , University of Jayabaya , Indonesia – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1552
Slides: 32
Provided by: komuniksasisaja

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Groupthink Theory


1
Tugas Makalah Mata Kuliah Perspektif Teori
Komunikasi Dosen Dr.Antar Venus,M.A Comm
GROUPTHINK THEORY (Pemikirankelompok)
Nama F.X.Arief Poyuono PROGRAM PASCA SARJANA
ILMU KOMUNIKASI UNIVERISTAS JAYABAYA 2011
2
DASAR-DASAR PRILAKU KELOMPOK
LANDASAN TEORI
  • Definis Kelompok adalah dua atau lebih individu
    yang berinteraktif dan saling bergantung
    bergabung untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
  • Pembagian Kalsifikasi kelompok
  • Kelompok Formal Kelompok kerja yang ditugaskan
    dan didefinisikan oleh struktur organisasi
  • Kelompok Informal Kelompok yang tidak
    berstruktur formal maupun secara organisasional,
    timbul sebagai respons terhadap kebutuhan akan
    kontak sosial

3
Subklasifikasi kelompok menjadi kategori kelompok
  • perintah (command group),
  • kelompok tugas (task group),
  • kelompok kepentingan (interest group),
  • kelompok persahabatan (friendship group).
  • Kelompok perintah dan kelompok tugas didikte oleh
    organisasi formal, sementara kelompok kepentingan
    dan kelompok persahabatan merupakan aliansi
    informal.

4
Tahap-tahap Perkembangan Kelompok
  • Rasa Aman
  • Status Bergabung dalam suatu kelompok dianggap
    penting oleh orang lain memberikan pengakuan dan
    status bagi anggota-anggotanya
  • Harga diri Kelompok-kelompok dapat memberi
    perasaan harga diri kepada orang
  • Afiliasi Kelompok2 dapat memenuhi kebutuhan
    sosial.
  • Kekuatan Yang tidak dapat dicapai secara
    individu sering kali terjadi mungkin melalui
    tindakan kelompok. Terdapat kekuatan dalam
    jumlah.

5
Pencapaian Tujuan Kelompok
  • Pencapaian Tujuan Terdapat saat2 dimana
    membutuhkan lebih dari satu orang untuk
    menyelesaikan suatu tugas terdapat sebuah
    kebutuhan terhadap kelompok bakat, pengetahuan,
    atau kekuatan dengan tujuan menyelesaikan sebuah
    pekerjaan

6
Brief History of Bad Decisions
  • Pearl Harbor
  • Peringatan dini serangan Komandan militer
    menerima informasi tentang rencana Jepang untuk
    menyerang Pearl Harbor.
  • Intelijen Amerika Serikat kehilangan kontak
    dengan kapal induk bergerak menuju Hawaii. Gagal
    mengirim
  • pengintai udara yang dapat memberi
    peringatan.Hasil Tidak ada peringatan terdengar
    sampai serangan. Kehilangan 18 kapal, 170
    pesawat, 3700 kehidupan.

7
  • Teori Pemikiran Kelompok (Groupthink) lahir dari
    penelitian panjang Irvin L Janis. Melalui karya
    Victims of Groupthink A Psychological Study of
    Foreign Decisions and Fiascoes (1972), Janis
    menggunakan istilah groupthink untuk menunjukkan
    suatu mode berpikir sekelompok orang yang
    sifatnya kohesif (terpadu), ketika usaha-usaha
    keras yang dilakukan anggota-anggota kelompok
    untuk mencapai kata mufakat (kebulatan suara)
    telah mengesampingkan motivasinya untuk menilai
    alternatif-alternatif tindakan secara realistis.
    Dari sinilah groupthink dapat didefinisikan
    sebagai satu situasi dalam proses pengambilan
    keputusan yang menunjukkan tumbuhnya kemerosotan
    efisiensi mental, pengujian realitas, dan
    penilaian moral yang disebabkan oleh
    tekanan-tekanan kelompok (Mulyana, 1999 ).

8
JANIS MENGANALISA 5 HAL DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN YANG MEMILIKI UNSUSR KEPENTINGAN
NASIONAL DALAM MEMBUAT THEORY GROUPTHINK
  • Kesiapan kebijakan angkatan laut Amerika
    serikatdi pearl harbour pada tahun 1941
  • Keputusan untuk menyerang tentara Korea utara
    diwilayah mereka sendiri oleh Presiden
    Eisenhower 
  • Keputusan Presiden Kennedy untuk menginvasiKuba
    di Teluk Babi setelah Fidel Castro
    mendirikanpemerintahan Komunis.
  • Keputusan Preside Johnson untuk meneruskanperang
    Vietnam.
  • Penutupan skandal Watergate oleh Presiden Nixon

9
Berikut akan dibahas 3 Asumsi penting yangmenuntun
Teori
  • Terdapat kondisi kondisi di dalam kelompokyang
    mempromosikan kohesivitas tinggi.
  • Pemecahan masalah kelompok pada intinyamerupakan
    proses yang menyatu
  • Kelompok dan pengambilan keputusan oleh kelompok
    sering kali bersifaat kompleks.
  • Asumsi pertama dari Groupthink berhubungan dengan
    karateristik kehidupan kelompok kohesivitas,

10
Asumsi pertama dari Groupthink berhubungan dengan
karateristik kehidupan kelompok kohesivitas,
  • Ernest Bormann mengamati bahwa anggota kelompok
    seringkali memiliki perasaan yang sama atau
    investasi emosional, dan sebagai akibatnya mereka
    cenderung untuk mempertahankan identitas kelompok
  • Apakah Kohesivitas itu?
  • Adalah batas hingga dimana anggota anggota
    suatu kelompok bersedia untuk bekerja bersama
  • Asumsi yang kedua mempelajari proses
    pemecahan masalah di dalam kelompok kecil,hal ini
    biasanya merupakan kegiatan yang menyatu.
    Maksudnya , orang tidak dengan sengaja menggangu
    jalannya pengambilan pemutusan dalam klompok
    kecil

11
Menurut Dennis Gouran
  • bahwa kelompok rentan terhadap batasan afiliatif,
    yang berarti bahwa anggota kelompok lebih memilih
    untuk menahan masukan mereka dari pada mengambil
    resiko ditolak.
  • ketika anggota kelompok benar benar berantisipasi,
    karena takut di tolak, mererka memililin
    kecenderungan untuk memberikan perhatian lebih
    pada pemiliharaan kelompok dari pada isu isu yang
    sedang dipertimbangkan

12
  • Asumsi yang ketiga
  • menggarisbawahi sifatdasar dari kebanyakan
    kelompok pengambilan keputusan dan kelompok yang
    berorientasi pada tugas dimana orang orang
    biasanya tergabung, mereka biasanya bersifat
    kompleks.Dalam mendiskusikan asumsi ini, kita
    melihat pada kompleksitas dari kelompok kecil dan
    kemudian pada keputusan yang muncul dari kelompok
    ini
  • Pertama, Anggota kelompok kecil harus terus
    menyadarinya banyaknya alternatif yang tersedia.
  • Kedua, keputusan yang tidak dipertimbangkan
    matang matang oleh semua orang dapatmengakibatkan
    terjadinya Groupthink

13
TIGA KONDISI YANG MENDORONGTERJADINYA GROUPTHINK
  • KOHEVISITAS KELOMPOK
  • FAKTOR STRUKTURAL
  • TEKANAN KELOMPOK

14
KOHEVISITAS KELOMPOK
  • Kohevisitas juga merupakan kondisi pendahulu.
    Bagaimana kohevisitas dapa tmenuntun pada
    terjadinya groupthnk. Salah satu alasan mengapa
    hal ini dapat membingunkan adalah karena kohesi
    berbeda  juga menimbulkan hasil yang
    berbeda.Janis berpendapat bahwa kelompok denghan
    kohevisitas tinggi memberikan tekanan yang besar
    pada anggota kelompoknya untuk mentaati standar
    kelompok.Terlalu banyak kohesi dapat
    dilihat sebagai suatu kebaikan,
    bukannyakelemahan.

15
FAKTOR STRUKTURAL
  • Janis mengamati bahwa karateristik struktural
    yangspesifik, atau kesalahan, mendorong
    terjadinyagroupthink. Faktor faktor ini juga
    termasuk isolasikelompok, kurangnya kelompok,
    kurangnyakepepimpinan imparsial, kurangnya
    prosedur yang jelasdalammengambil keputusan, dan
    homogenitas latar belakang anggota
    kelompok.Kurangnya kepemimpinan imparsial,
    berarti bahwa anggota kelompok  dipimpin oleh oran
    g yang memilikiminat pribadi terhadap hasil
    akhir.Kesalahan struktural terakhir yang dapat
    mendorong  terjadinya groupthink adalah Kurangnya
    prosedur pengambilan keputusan dan kemiripan
    antara anggotakelompok

16
TEKANAN KELOMPOK
  • Kondisi pendahulu yang terakhir dari groupthink
    berhubungan dengan tekanan dari kelompok, yaitu
    tekanan Internal danExternal terhadap kelompok
    dapat memunculkan groupthink.Ketika pembuat
    keputusan sedang berada dalam tekanan yang berat,
    baik disebabkanoleh dorongan dorongan dari luar
    maupun dari dalam kelompok mereka cenderung tidak
    menguasai emosi

17
Gejala gejala Groupthink
  • PENILAIAN BERLEBIHAN TERHADAP KELOMPOK 
  • Ilusi Akan Ketidak rentanan (illusion
    invulneralbillity)
  • Keyakinan akan moralitas yang tertanam di dalam
    kelompok,(belief In the inherent morality
    of group
  • KETERTUTUPAN PIKIRAN
  • Stereotif kelompok luar (out of stereotypes
    group)
  • Rasionalisasi Kolektif ( Collective
    Rationalization )
  • TEKANAN UNTUK MENCAPAI KESERAGAMAN
  • Sensor diri
  • Ilusi akan adanya kebulatan suara
  • Self apointed mindguard (penyaring informasi)
  • Tekanan terhadap para penentang

18
Framework Groupthink
19
Analisa terjadi Gejala Groupthink pada saat
krisis ekonomi tahun 1997
  • Krisis ekonomi 1997-1998 (keputusan team
    ekonomi Suharto yang panik )
  • Penandatangan LoI antara IMF dan Pemerintah RI
    yang pada akhirnya memberatkan ekonomi makro
    karena pemerintah harus menanggung hutang swasta
    sebesar hampir 73,06 Milyar US Dollar dan hutang
    itu sampai sekarang masih harus dibayarkan . Dan
    ditanggung oleh rakyat Indonesia
  • Suharto dan kroninya takut kehilangan
    kekuasaannya
  • Budaya pemerintahan Suharto yang selama 32 tahun
    adalah Budaya organisasi yang menolak kearah
    perubahan perubahan terutama perubahan sistim
    politik sehingga terbangun prilaku yang konsisten
    untuk menolak perubahan perubahan politik
  • Kelompok Suharto adalah sangat konservatif dan
    memiliki kohe sivitas dan menolak adanya
    perubahan dalam sistim politik sehingga berusaha
    mengatasi krisis ekonomi agar tidak menjadi
    krisis politik ternyata proses perubahan politik
    lebih cepat dari pada pemulihan ekonomi
  • Ternyata Malaysia yang terkena krisis serta Korea
    Selatan tanpa IMF bisa pulih lebih cepat
    ekonominya
  • -

20
Cara untuk mencegah groupthink,bagaimana anggota
kelompok dapat belajar menghindari groupthink,
atau paling tidak mengusahaka interaksi yang
lebih sehat
  • Melihat sasaran yang ingin di capaioleh para
    anggota kelompok
  • Menyusun dan mengkaji ulang rencana dan tindakan
    yang akan diambil serta alternatif yang ada.
  • Mempelajari konsekuensi dari setiap alternatif 
  • Menganalisis tindakan yang pernahditolak ketika
    sebuah informasi berumuncul
  • Memiliki rencana kontigensi untuksaran yang gagal

21
KRITIK DAN PENUTUP
  • Groupthink adalah teori yang dikhusukanuntuk
    pemahaman mengenai proses pengambilan keputusan
    dari kelompok kecil,
  • Dari beberapa kriteria pengujian teori empat
    diantaranya relevan untuk di diskusikan
  • HEURISME 
  • RUANG LINGKUP 
  • KEMUNGKINAN PENGUJIAN 
  • PENGUJIAN WAKTU BERJALAN

22
1. HEURISME 
  • Teori groupthink adalah teori yang heuristic
    ,teori ini dalam kajiannya telah banyak digunakan
    dan banyak mendapatkan perhatian dari ilmuwan
    komunikasi , psikologi social serta ilmu ekonomi
    terapan .walaupun sebagian besar dari ilmuwan
    dapat mengidentifikasi beberapa kelemahan dalam
    analisis groupthink, Janis masih layak
    mendapatkan banyak kredit untuk analisis yang
    cermat dan ilmiah, terkait dengan literature
    teori dan proses kelompok groupthink dan
    dinamika kelompok untuk memahami teori pemikiran
    baru dalam masalah social politik yang
    signifikan( Raven (1998))

23
2.RUANG LINGKUP
  • Walaupun banyak prinsisp groupthink yang dapat
    diterapkan dalam pada beberapa tipe kelompok
    ,Janis telah cukup jelas dalam konseptualisasi
    awalnya dalam dalam menerapkan groupthink hanya
    pada kelompok pembuat keputusan dalam periode
    krisis ,ia tidak menerapkan pada tipe tipe
    kelompok oleh karenanya ruang lingkup dari teori
    ini sangat sempit

24
3.KEMUNGKINAN PENGUJIAN 
  • Beberapa peneliti kelompok telah menunjukan
    beberapa masAlah validitas dari teori ini dan
    karenanya banyak mengundang hal pertanyaan dalam
    hal kemungkinan pengujiannya ,misalnya Sebuah
    tinjauan penelitian dan perdebatan mengenai Model
    groupthink Janis mengarah ke kesimpulan bahwa
    setelah tiga puluh tahun penyelidikan, sebagian
    besar bukti gagal mendukung prediksi perumusan
    lebih ambisius dan kontroversial khusus yang
    menghubungkan kondisi anteseden tertentu dengan
    fenomena groupthink. Selain itu, penelitian di
    tahun sejak berdirinya teori mengindikasikan
    bahwa sebagian besar fenomena groupthink yang
    dijelaskan oleh Janis terjadi dalam berbagai jauh
    lebih luas dari pengaturan grup daripada yang dia
    bayangkan awalnya Secara kolektif, data ini
    sangat menyarankan bahwa Janis keliru ketika
    mengidentifikasi kondisi-kondisi anteseden yang
    diperlukan dan cukup untuk groupthink. Dimana
    sebuah model A ubiquitymodel of groupthink
    diperkenalkan untuk menetapkan sekumpulan yang
    direvisi kondisi Antesedenmya untuk menjelaskan
    mengapa prilaku groupthink seperti terjadi pada
    dunia yang kecil , sifatnya sesaat dan bahkan
    dalam kelompok yang minim belum merupakan fitur
    invarian kelompok-pengambilan keputusan. (So
    right its wrong Groupthink and the ubiquitous
    nature of polarized group decision-making.
    ,Robert S. Baron Department of Psychology
    University of Iowa)

25
4.PENGUJIAN WAKTU BERJALAN
  • Teori groupthink telah berhasil melalui pengujian
    waktu berjalan ,para peneliti terus banyak
    meneliti banyak fitur utama teori ini dan teori
    ini banyak didiskusikan dalam media popular (mass
    media )pada ulang tahun ke tiga puluh Groupthink
    Scwartz and Wald (2003 ) meyebut Janis sebagai
    pelopor dalam bidang studi dinamika social
    karena keputusan pemerintah akan selalu ada maka
    groupthink untuk bertahan dimasa depan juga tetap
    ada

26
Kesimpulan
  • Singkatnya tentang groupthink, terjadi manakala
    ada semacam konvergenitas pikiran, rasa, visi,
    dan nilai-nilai di dalam sebuah kelompok menjadi
    sebuah entitas kepentingan kelompok, dan
    orang-orang yg berada dalam kelompok itu dilihat
    tidak sebagai individu, tetapi sebagai
    representasi dari kelompoknya. Apa yang
    dipikirkan, dirasa, dan dilakukan adalah
    kesepakatan satu kelompok. Tidak sedikit
    keputusan-keputusan yang dibuat secara groupthink
    itu yang berlawanan dengan hati nurani
    anggotanya, maupun orang lain di luarnya. Namun
    mengingat itu kepentingan kelompok, maka mau
    tidak mau semua anggota kelompok harus kompak
    mengikuti arah yang sama agar tercapai suatu
    kesepakatan bersama

27
  • Dalam perkembangan teori tentang pengambilan
    keputusan Groupthink sendiri sering dijadikan
    suatu asumsi yang negative dalam cara pengambilan
    keputusan terutama dalam manajemen suatu
    perusahaan sebab pengambilan keputusan secara
    kelompok dengan pola groupthink akan menyebabkan
    minimnya inovasi ,kualitas serta tidak memberikan
    keunggulan yang kompetitif ,walaupun dalam gejala
    groupthik dalam kelompok merasakan adanya suatu
    superioritas dalam kelompok groupthink .

28
  • Pemikiran secara groupthink juga dalam
    pengambilan keputusan sangat minim dengan
    Penilaian situasi (Situational Approach),
    Analisis persoalan (Problem Analysis), Analisis
    keputusan (Decision Analysis), Analisis persoalan
    potensial (Potential Problem Analysis) oleh sebab
    itu pemikiran secara Groupthink selalu menjadi
    asumsi yang harus dihindari jika ingin membuat
    keputusan yang efektif dan efisien dalam
    menghasilakan suatu feedbak dari keputusan yang
    diambil. .

29
  • Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak
    lahir bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa
    dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang
    cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi
    yang seimbang antara kebutuhannya dalam
    hubungannya dengan orang lain. Namun apabila
    jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu
    kelainan kepribadian yang bersifat patologis.
    (Patologi merupakan cabang bidang kedokteran yang
    berkaitan dengan ciri-ciri dan perkembangan
    penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau
    keadaan bagian tubuh.)
  • Pemikiran kelompok secara groupthink dimana
    individu individu yang mempunyai sifat narsisisme
    bawaan juga bisa meyebabkan timbulnya narsisme
    kelompok dimana sebuah pola sifat dan perilaku
    yang dipenuhi obsesi dan Hasrat pada kelompok
    untuk mengabaikan orang lain, egois, serta tidak
    memperdulikan orang lain dalam memenuhi kepuasan,
    dominasi, dan ambisi kelompok .

30
  • Model groupthink dari Janis ini bisa dibilang
    aplikasi yang paling luas dipublikasikan
    prinsip-prinsip psikologi untuk pimpinan militer
    tingkat tinggi, pengambilan keputusan kelompok
    politik dan teknis dalam sejarah psikologi
    eksperimental. Hal ini menarik bagi peneliti
    yang menawarkan formulasi ini sebagai jembatan
    menarik antara prinsip-prinsip yang
    didokumentasikan oleh laboratorium penelitian dan
    "kehidupan nyata" masalah (misalnya, Janis,
    1971). Dengan demikian model "Melegitimasi"
    pentingnya dekade penelitian akademis tentang
    pengaruh sosial dan proses kelompok yang banyak
    berfokus pada penilaian persepsi dan sikap,
    memiliki sedikit atau tidak ada bahan konsekuensi
    untuk participant

31
DAFTAR PUSTAKA
  • Em Griffin, A First Look at Communication Theory,
    McGrraw-Hill Companies, 2003
  • John Fiske, Introduction to Communication
    Studies, Sage Publications, 1996Robbins, Stephen
    P. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Edisi
    Kelima. Jakarta Erlangga, 2002
  • Latif, Yudi dan Idi Subandy Ibrahim, ed. Bahasa
    dan Kekuasaan. Bandung Mizan, 1996
  • Mulyana, Deddy. Nuansa-Nuansa Komunikasi
    Meneropong Politik dan Budaya Komunikasi
    Masyarakat Kontemporer. Bandung Remaja
    Rosdakarya, 1999
  • Padilla, Amando M., dan Perez, William.
    Acculturation, Social Identity, and Social
    Cognition A New Perspective. Hispanic Journal of
    Behavioral Sciences. Sage Publications, 2003
  • West, R. Turner, L. H. (2003). Pengantar Teori
    Komunikasi Analisis dan    Aplikasi. Edisi ke-3.
    Jakarta Salemba Humanika
  • Kurt Lewin .Resolving Social Conflicts Selected
    Papers on Groups Dynamics(1948)
  • Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi.
    Cetakan keduapuluhtiga. Bandung Remaja
    Rosdakarya, 2005
  • Sofyandi, Herman, dan Iwa Garniwa. Perilaku
    Organisasional. Edisi Pertama. Yogyakarta Graha
    Ilmu, 2007
  • Stephen W. Littlejohn, Theories of Human
    Communiation, Wadsworth Publication, New Jersey,
    1996
  • R. K. Merton, Social Theory and Social Structure
    (New York Free Press, 1968) dan S. E. Jackson
    dan R. S. Schuler, A Meta-Analysis and
    Conceptual Critique of Research on Role Ambiguity
    and Role Conflict in Work Settings,
    Organizational Behavior and Human Decision
    Processes, Agustus 1985, hlm. 16-78.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com