Title: KLASIFIKASI TANAH
1KLASIFIKASI TANAH
2Proses Pembentukan Tanah
BATUAN bagian dari kerak bumi yang mengandung
satu macam atau lebih mineral yang terikat sangat
kuat.Berdasarkan proses pembentukannya batuan
dapat dikategorikan sebagai
- Batuan Beku (Igneous Rock)
- Contoh granite, andesite, basalt
- Batuan Endapan (Sedimentary Rock)
- Contoh claystone, siltstone, sandstone,
shales, limestone, coal - Batuan Metamorf (Metamorphic Rock)
- Contoh gneiss, quartzite, slate, marble
Tanah hasil pelapukan batuan berupa kumpulan
butiran-butiran partikel dengan ikatan antar
butir yang lemah
3Pembagian Kelompok Tanah
Berdasarkan Proses Transportasi
- Tanah Residual
- Tanah Colluvial
- Tanah Endapan Air (Alluvial Soils)
- Tanah Endapan Angin (Eolian Soils)
- Tanah Endapan Sungai Es (Glacial Soils)
Tanah Residual hasil pelapukan batuan dasar dan
masih berada di tempat asalnya.
Contoh Tanah merah/tanah laterit hasil
dekomposisi batuan di daerah tropis. Tanah merah
lebih banyak mengandung lempung kaolinite, tidak
begitu aktif, dan non-swelling.
4Pembagian Kelompok Tanah
Tanah Colluvial terbentuk dari tanah yang
berpindah dari tempat asalnya akibat gaya
gravitasi pada saat kejadian keruntuhan lereng
Tanah Alluvial (endapan air) terbentuk dari
tanah yang berpindah dari tempat asalnya akibat
terbawa air yang mengalir
- Fluvial tanah deposit endapan sungai
- Lacustrine tanah deposit endapan danau
- Coastal tanah deposit endapan di tepi pantai
- Marine deposits offshore deposits
Tanah Eolian (endapan angin) tanah deposit yang
ditransportasikan oleh angin
- Sand dunes
- Loess (silty)
- Volcanic dust
5Pembagian Kelompok Tanah
Tanah Glacial tanah yang terbentuk karena
terbawa oleh perpindahan/gerakan massa es dan
oleh air dari lelehan massa es tersebut
Tanah Khusus
tanah yang berpotensi mengembang (peningkatan
volume) akibat terjadi peningkatan kadar air dan
menyusut bila kadar air berkurang. Clay shales
dan tanah lempung montmorillonite
tanah yang berpotensi mengalami pengurangan
volume yang besar bila terjadi peningkatan kadar
air tanpa adanya perubahan beban luar.
6Distribusi Butiran Tanah
7Klasifikasi Tanah Berdasar Ukuran Butiran
Tanah non kohesif (Granular soils or
Cohesionless soils)
Tanah kohesif (Cohesive soils)
Lempung (clay)
Lanau (silt)
Pasir (sand)
Kerikil (gravel)
Kerakal (Cobble)
Batuan (Boulder)
Ukuran butiran (mm)
Tanah berbutir halus
Tanah berbutir kasar
8Ukuran Partikel Tanah
9Penentuan Distribusi Butiran Tanah
Penentuan distribusi butiran
- Pada tanah berbutir kasar ... Dengan analisa
saringan
- Pada tanah berbutir halus . Dengan analisa
hydrometer
Analisa hidrometer
10Pengujian Untuk Klasifikasi Tanah
Uji Saringan dan Atterberg Limit
- Uji Saringan (Distribusi Ukuran Partikel) ASTM
D422
Nomor Saringan Ukuran lubang (mm)
4 4.75
10 2
20 0.85
40 0.425
60 0.250
100 0.15
140 0.106
200 0.075
11Kurva distribusi butiran tanah
12Parameter Bentuk Kurva Distribusi Ukuran Partikel
Tanah
Koefisien keseragaman (coefficient of uniformity)
Cu
D60 diameter butir yang lolos saringan sebanyak
60 persen D10 diameter butir yang lolos
saringan sebanyak 10 persen
Cu 1 adalah tanah yang memiliki satu ukuran
butir Cu 2 atau 3 adalah tanah bergradasi
buruk Cu gt15 adalah tanah bergradasi baik
13Parameter Bentuk Kurva Distribusi Ukuran Partikel
Tanah
Koefisien kelengkungan (coefficient of curvature)
Cc
D30 diameter butir yang lolos saringan sebanyak
30 persen
Cc 1 - 3 adalah tanah yang memiliki gradasi
baik jika Cu gt 4 untuk kerikil Cu gt 6 untuk pasir
14Tanah bergradasi baik dan bergradasi buruk
Tanah bergradasi buruk
Tanah bergradasi baik
Adanya rentang yang lebar sebaran ukuran butiran
Gradasi lain, termasuk dua kasus khuusu berikut
Kerikil Cc 1-3 Cu gt4
- Begradasi Uniform
- ukuran butiran cenderung sama
Pasir Cc 1-3 Cu gt6
(b) Bergradasi Gap tidak ada butiran dalam
wilayah ukuran butiran tertentu
15Kecenderungan Distribusi Ukuran Partikel Tanah
16 Kecenderungan Distribusi Ukuran Partikel Tanah
17Karakteristik Butiran Kasar (Granular
Soils)Kepadatan relatif (Dr)
- Mengukur seberapa padat butiran menyatu pada
tanah berbutir kasar dalam .
0
100
Paling lepas
Paling padat
- Dr juga disebut sebagai indeks kepadatan (ID).
18Konsistensi Tanah Berbutir Kasar (granular soils)
menurut Dr
menurut AS1726 - 1993
Kepadatan relatif Dr ()
Konsistensi
0-15
Sangat lepas
15-35
lepas
35-65
padat sedang
65-85
padat
85-100
sangat padat
19Batas Atterberg (ASTM D 4318)
Dilakukan pada material tanah yang lolos saringan
No. 40 (ukuran 0.425mm)
SL
PL
LL
20Karakteristik Tanah Berbutir Halus dengan
kriteria Batas Atterberg
Batas cair (wL atau LL)
Lempung mengalir sebagaimana cairan saat w gt LL
Batas plastis (wP atau PL)
Kadar air lebih sedikit, lempung masih plastis
Batas susut (wS atau SL)
Pada wltSL, tidak ada pengurangan volume saat
pengeringan
21Indeks Plastisitas (PI)
- Batas kadar air dimana tanah masih berperilaku
plastis
Batas cair (Liquid limit)
Batas susut (shrikage limit)
Batas plastis (Plastic limit)
22Batas Atterberg (ASTM D 4318)
Plasticity Index
Liquidity Index
PL
LL
w
23Batas Atterberg (ASTM D 4318)
Uji Batas Cair (liquid limit)
Plastic Limit
24Uji Batas Atterberg
25Batas Atterberg (ASTM D 4318)
Batas cair (liquid limit)
25
26Klasifikasi tanah berbutir halus
- Hanya berdasarkan nilai LL dan PI
Lempung (Clays)
Lanau (silts)
27Diagram Plastisitas (ASTM, Casagrande) Untuk
tanah berbutir halus dan bagian butir halus dari
tanah berbutir kasar
28Sistem Klasifikasi Tanah
- Sistem USCS (Unified Soil Classification System)
- Digunakan oleh ASTM (American Society for Testing
and Materials) dan the Uniform Building Code
(UBC) -
- Sistem AASHTO (American Association of State
Highway and Transportation Officials) - Digunakan terutama untuk mengklasifikasikan
tanah subgrade - Sistem Departemen Pertanian Amerika (United
States Department of Agriculture) -
29Klasifikasi Tanah Menurut USCS
- Simbol utama Simbol keterangan
- G Gravel (kerikil) W well
graded (gradasi baik) - S Sand (pasir) P poorly
graded (gradasi jelek) - M Mohs (silt, lanau) M Mohs (silt,
lanau) - C Clay (lempung) C Clay
(lempung) - Pt Peat (gambut) H High
consistency - O Ogranic (organik) L Low
consistency - Contoh
- GW (well graded gravel, kerikil bergradasi baik)
- SM (silty sand, pasir ke-lanau-an)
- CH (high consistency clay, lempung dengan
konsistensi tinggi) - OL (low consistency clay, tanah organik dengan
konsistensi rendah)
30Klasifikasi Tanah menurut USCS
31Klasifikasi Tanah Menurut USCS
32KLASIFIKASI TANAH AASHTO
33KLASIFIKASI TANAH AASHTO
34Klasifikasi Tanah AASHTO
Penentuan Klasifikasi Group A-4 s/d A-7