KOMUNIKASI DAN KONSELING FAP 5211 - PowerPoint PPT Presentation

1 / 126
About This Presentation
Title:

KOMUNIKASI DAN KONSELING FAP 5211

Description:

KOMUNIKASI DAN KONSELING FAP 5211 Prof. Dr. RA. Oetari, SU. Apt. KETRAMPILAMN KOMUNIKASI PENTING Farmasis orang profesional, kontak dengan banyak orang terutama di ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:2514
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 127
Provided by: wisnu
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: KOMUNIKASI DAN KONSELING FAP 5211


1
KOMUNIKASI DAN KONSELINGFAP 5211
  • Prof. Dr. RA. Oetari, SU. Apt.

2
KETRAMPILAMN KOMUNIKASI PENTING
  • Farmasis orang profesional, kontak dengan banyak
    orang terutama di apotek
  • Commitment patient-oriented care
  • Pharmaceutical care care dala kebutuhan terapi
    obat pasien identifying, resolving, and
    preventing DRP dari undertreatment, overtreatment
    atau inappropriate treatment
  • Farmasis expert dalam penggunaan obat
  • Sehingga terapi obat rasional
  • Perlu komunikasi efektif

3
THE COMMUNICATION PROCESS
  • Communication is the sharing of information,
    ideas, thoughts and feelings
  • Tidak hanya kata-kata yang diucapkan, tetapi
    ekspresi wajah, vokal, postur tubuh, dan sikap
    yang lain.
  • Supaya efektif, harus tahu proses komunikasi
  • Tujuan semua komunikasi adalah understanding
  • Komunikasi efektif terjadi bila arti dari pesan
    dimengerti oleh reciever
  • Bila seseorang ingin sharing information dengan
    orang lain, sender harus memilih bagaimana
    menstranfer message. Medium dapat ditulis, oral,
    non-verbal atau elektronik.
  • Informasi dikenall oleh reciever dan tanggap, ini
    merupakan respon dan merupakan feedback terhadap
    sender,. Sender mengkoreksi jiaka ada
    misunderstanding.
  • Komunikasi biasanya melalui multiple non-verbal
    channels (facial expressions, gestures, vocal
    quality, dll.

4
APAKAH KOMUNIKASI
  • Pebentukan pesan dari pemikiran, perasaan,
    perilaku pengirim (sender)
  • Penyampaian pesan kepada penerima (reciever)
  • Reaksi dari penerima

RINTANGAN
Pesan (sender)
SENDER
RECEIVER
Umpan balik (feedback)
5
APA YANG DISEBUT KOMUNIKASI
  • Prinsip dan elemen komunikasi interpersonal
  • Persepsi dan komunikasi
  • Komunikasi nonverbal dalam farmasi
  • Barier dalam komunikasi

6
PRINSIP DAN ELEMEN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
  • Mengatur the stage
  • Komponen model komunikasi interpersonal
  • Tanggung jawab farmasis dalam model komunikasi
  • Mencari arti dari pesan
  • Kata-kata dan konteks
  • Congruence antara pesan verbal dan nonverbal
  • Mencegah misunderstanding
  • Menggunakan feedback untuk ngecek arti dari pesan
  • Mengembangkankomunikasi lebih lanjut

7
KOMPONEN MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL
  • Sender
  • Pesan
  • Reciever
  • Feedback
  • barrier

8
TANGGUNG JAWAB FARMASIS DALAM MODEL KOMUNIKASI
  • Tanggung jawab farmasis dalam aturan dari sender
    dan reciever dari pesan. Sender Farmasis
    tanggung jawab untuk meyakinkan bahwa pesan
    ditranfer dalm bentuk yang jelas. Untuk ngecek
    apakah apakah pesan dengan benar perlu ditanyakan
    feedback dari reciever dan dijelaskan kalau ada
    salah pengertian.
  • Reciever bertanggung jawab mendengarkan apa yang
    ditransfer oleh sender.
  • Kita harus berusaha keras memasukkan feedback
    dalam interaksi denganorang lain.

9
MENCARI ARTI DARI PESAN
  • Bagaimana pesan asli dari sender dan diterima
    reciever.
  • Komponen kritis dalam proses ini adalah bahwa
    reciever menunjukkan arti yang sama terhadap
    pesan verbal dan nonverbal yang disampaikan oleh
    sender.

10
KATA-KATA DAN KONTEKSNYA
  • Secra umum, individual assign meaning
    terhadappesan verbal dan nonverbal berdasarkan
    pengalaman mereka waktu lalu dan definisi
    sebelumnya dari elemen verbal dan nonverbal.
  • Jika dua orang tidak sama definisi dan pengalaman
    yang lalu, maka mungkin terjadi misunderstanding.
  • Contoh adalah perbedaan bahasa dan
    dialek.foodball soccer

11
PERSEPSI DAN KOMUNIKASI
  • Pentingnya persepsi
  • Sharing persepsi sama
  • Feedback untuk mengecek persepsi
  • Persepsi, credibility dan persuasi

12
KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM FARMASI
  • Komunikasi nonverbal vs verbal
  • Elemen komunikasi nonverbal
  • Detecting nonverbal cues in others
  • Overcoming distractingfaktor nonverbal

13
BODY LANGUAGE
  • GESTURE
  • EKSPRESI WAJAH
  • KONTAK MATA
  • KONTAK FISIK
  • BODY POSTURE
  • JARAK PERSONAL

14
GESTURE
  • Gerakan tangan terutama digunakan jika
    mengutamakan sesuatu atau membantu menggambarkan
    sesuatu. Digunakan secara tepat akan sangat
    meperkuat komunikasi dan meningkatkan pendengar
    lebih mengerti. Tetapi jangan digunakan
    berlebihan akan mengurangi katakata yang
    diucapkan dan pendengar akan menjadi bingung.

15
EKSPRESI WAJAH
  • Setelah mengatakan sesuatu, ekspresi wajah
    merupakan bagian yang terpenting dalam
    komunikasi. Ekspresi wajah seorang farmasis pada
    waktu mulai percakapan sangat menentukan
    bagaimana pasien akan menerima nasehat atau
    informasi yang diberikan.Ekspresi wajah
    menggambarkan suasana hati dan emosi dengan mata
    dan mulut merupakan tanda yang dominan. Ekspresi
    wajah merupakan semangat dan welcome tidaknya.
    Farmasis juga penting tahu ekspresi wajah bahwa
    pasien mengerti atau menerima /tidak
    nasehat/informasi.

16
KONTAK MATA
  • Menghindari kontak mata merupakan jalan sukses
    untuk menghindari komunikasi. Contoh mahasiswa
    yang baru saja ditanya dosennya.
  • Menjaga kontak mata selama percakapan vital untuk
    meyakinkan meyakinkan proses berkelanjutankarena
    menunyukkan tertarik pada subyek dan biasa untuk
    menentukan siapa yang akan berbicara. Walaupun
    kontak mata tanpa ada interupsi kurang nyaman dan
    membuat keberhasilan komunikasi berkurang.

17
KONTAK FISIK
  • Kontak fisik merupakan segala aspek proses
    komunikasi dan dapat meningkatkan komunikasi
    verbal. Sentuhan yang simpatik pada lengan sering
    dapat mengatakan jauh lebih berarti dari
    katakata. Walaupun jauh berbeda dari kultur yang
    sangat luas. Sentuhan beda jenis kelamin ada yang
    tidak dapat diterima. Ini perlu diketahui seorang
    farmasis yang berhubungan dengan banyak variasi
    latar belakang sosial dan kultur yang berbeda.

18
BODY POSTURE
  • Kita dapat mengontrol apa yang kita katakan,
    tetapi kita tidak begitu baik mengontrol bahasa
    tubuh. Walaupun katakata memberikan verbal pesan
    positif tetapi mungkin postur tubuh memberikan
    pesan negatif. Kalau pasien melihat ini maka
    pesan verbal akan hilang.
  • Postur tubuh sangat berpengaruh bagaimana
    percakapan berhasil.
  • 1.posisi tertutup kalau orang berdiri dengan
    menyilangkan tangan. Ini merupakan postur yang
    negatif dan tidak seorang mau memulai percakapan.
  • 2.posisi kaki kakimorang mengarah kemana ia akan
    pergi. Ini untuk ngecek apakah pendengar penuh
    perhatian atau tidak.
  • 3.body posture yang positif badan mengarah
    kepada orang yang berbicara atau duduk dengan
    relaks merupakan contoh bahasa non-verbal yang
    dapat membuat komunikasi baik.

19
JARAK PERSONAL
  • Kita semua ounya jarak yang merasa nyaman. Jarak
    personal bervariasi tergantung kultur dan
    situasi.Perbedaan daerah jarak dibagi 4
  • 1.Area umum sekitar 3 m atau lebih. Jarak normal
    yang kita pilih dengan kelompok orang
  • 2.Area sosial 1 3 m, jarak yang digunakan
    untuk komunikasi dengan orang yang tidak begitu
    kita kenal.
  • 3.Area personal 0,5 1 m, jarak yang merasa
    nyaman dengan orang yang kita kenal.
  • 4.Area sahabat 0 50 cm, jarak untuk orang yang
    kita kenal benar. Suami, istri, anak, sahabat
    dekat, keluarga

20
BARIER DALAM KOMUNIKASI
  • Barier lingkungan
  • Barier personal
  • Barier pasien
  • Barier administrasi dan keuangan
  • Barier waktu

21
KETRAMPILAN DALAM PRAKTEK UNTUK FARMASIS
  • Mendengarkan dan menjawab dengan empati
  • Assertiveness/ tegas
  • Interviewing dan assessment (pewawancaraan dan
    penaksiran/ penilaian)
  • Bagaimana membuat pasien mengerti lebih baik
  • Komunikasi dalam kondisi spesial/ khusus
  • Etika perawatan pasien

22
MENDENGARKAN DAN JAWABAN YANG EMPATI
  • Mendengarkan dengan baik
  • Jawaban yang empati
  • Sikap yang empati
  • Aspek nonverbal dari mendengarkan
  • Problems in establishing helping relationship

23
FARMASIS PERLU KETRAMPILAN BERKOMUNIKASI
  • Dengan pasien
  • Profesi kesehatan lain
  • Teman sejawat
  • Pemerintah
  • Masyarakat luas

24
COMMUNICATION SKILLSA manual for pharmacists
  • The communication Process -- A Model
  • The Pharmacist - Receiving Information
  • The Patient -- Receiving Information
  • The Pharmacist -- Sending Information
  • The Patient -- Sending Information
  • Communication -- The Medium
  • Communating with Confidence
  • Getting Started
  • Communication and Compliance

25
THE PHARMACIST - RECEIVING INF0RMATION
  • LISTENING
  • Good communication is bulit on active listening
  • Listening/ mendengarkan berarti menaruh
    perhatian terhadap segala pesan yang dikirim
    orang. Ini termasuk perhatian tidak hanya apa
    yang dikatakan orang, tetapi cara mereka berkata,
    cara dia berdiri, ekspresi wajah, gerak-isyarat
    dan lain-lain
  • Mendengarkan secara aktif dimulai dengan sikap
    dasar yang diringkas sebagai selama percakapan
    kami, saya akan menerima anda sebagai orang
    penting dan apa yang anda katakan sebagai
    informasi yang penting

26
TANDA-TANDA BEHAVING AND ACTIVE LISTENING
  • Mendorong, membesarkan hati, menganjurkan mereka
    berbicara menceriterakan sejarahnya, dengan
    tersenyum, mengangguk, diam (mm, ya,
    teruskan, betul? dsb)
  • Melihat kepada orang lain, menjaga kontak mata
    pada keadaan yang bagus
  • Bertatap muka, tidak menoleh atau melihat ke
    bawah
  • Mendengarkan secara sederhana dan simpatik
    merupakan dasar komunikasi yang baik

27
RESPONDING
  • ISI, farmasis harus yakin bahwa informasi
    diterima dengan betul
  • PERASAAN, jawaban dengan perasaan merupakan
    komunikasi dengan level yang lebih dalam
  • menjawab orang yang sedang emosi lebih ke
    perasaan daripada isi dari pesan, memberi
    kesempatan untuk menyelidiki sebabnya.

28
RINGKASAN
  • Jawaban berkelanjutan
  • Merupakan bagian yang perlu alur komunikasi
    normal antara orang. Mereka memberi tanda untuk
    berbicara terus berkelanjutan
  • Jawaban isi
  • Merupakan bagian yang penting dari jawaban
    farmasis dan menunjukkan bahwa farmasis
    mendengarkan dengan saksama. Farmasis
    berkemampuan menyimpulkan informasi dengan
    saksama dan tepat dapat meningkatkan keyakinan
    pasien terhadap kemampuan profesional farmasis
  • Jawaban perasaan
  • Merupakan jalan yang sangat kuat untuk mengikuti
    kebebasan pasien untuk menunjukkan dan
    mengungkapkan isi emosional dari pesan mereka.
    Farmasis menggunakan model ini ditentukan dengan
    waktu, tempat dan level individual terkait yang
    sudah di set.

29
QUESTIONINGkeep the following points in mind
  • Buat pertanyaan open-ended
  • Yakin bahwa pasien tahu point pertanyaan anda
  • Sesuaikan pertanyaan dengan kemampuan pasien
    untuk menjawab dengan mudah
  • Hindari pertanyaaan yang terpenting
  • Hindari menggunakan sebuah pertanyaan jika
    pernyataan sudah diartikan

30
PERTANYAAN YANG BAIK
  • Jelas dan mudah dimengerti
  • Anda minum obat untuk lambung anda? Untuk
    pencernaan? Untuk konstipasi? Untuk diare?
  • Anda minum obat untuk saluran pencernaan?
  • Tidak membingungkan
  • Alkohol dapat merubah aktivitas banyak obat. Saya
    ingin tahu seberapa banyak anda minum alkohol.
    Dapatkah anda ceriterakan berapa banyak alkohol
    yang anda minum minggu lalu?
  • Berapa banyak alkohol yang anda minum?

31
MACAM PERTANYAAN
  • Very open Sangat terbuka
  • Apa yang anda rasakan?
  • Open Terbuka
  • Apa yang anda harapkan tentang obat ini ?
  • Moderately open setengah terbuka
  • Apa yang anda rasakan minum obat generik?
  • Moderatlely closed setengah tertutup
  • Obat antihipertensi ini, mana yang paling efektif
  • Highly closed sangat tertutup
  • Anda memilih generik atau paten?
  • Totally closed and Leading tertutup total dan
    terpenting
  • Anda dapat ketemu saya besok pagi, bukan?

32
THE PATIENT -- RECEIVING INFORMATION
  • Kita semua sangat kurang perhatian kita. Walaupun
    informasi diulang, mungkin juga tidak pernah
    diberikan.

33
5 FAKTOR MASALAH PASIEN PERLU DIPERHATIKAN
SEBELUM DISKUSI
  1. Sebagian besar pasien naif terhadap pengobatan
  2. Banyak pasien cemas dan tidak konsentrasi
    terhadap apa yang dikatakan
  3. Semua orang lupa paling tidak sebagian apa yang
    diceriterakan
  4. Orang sering misinterpretasi informasi, terutama
    jika tidak setuju pada awalnya
  5. Informasi mungkin berubah/ menyimpang dengan
    beberapa sebab seperti pendengaran yang kurang,
    barier bahasa dan sebagainya

34
THE PHARMACIST -- SENDING INFORMATION
  • TULUS
  • SEDERHANA
  • PENDEK
  • SPESIFIK

35
PILIH 4 BAHWA PASIEN INGAT
  • Kapsul ini untuk bronchitis
  • Dosis 4 kali sehari 2 selama satu minggu
  • Dosis 4 kali sehari 1 sesudahnya
  • Ia harus membeli ulang
  • Ia harus menghabiskan kapsul tersebut
  • Ia harus minum 1 satu jam sebelum makan dan
    keempat pada waktu malam
  • Ia harus menghindari susu, antasida dan sediaan
    besi
  • Ada sebotol minuman untuk pilek

36
THE PARMACIST -- SENDING INFORMATION
  • TULUS
  • SEDERHANA
  • PENDEK
  • SPESIFIK

37
THE PATIENT -- SENDING INFORMATION
  • KOMUNIKASI NON-VERBAL
  • Kontak mata tatapan/ menghindar/ membelalak/
  • Ekspresi wajah mengankat alis/ tersenyum/
    mengkerutkan dahi
  • Gesture menunjuk/ menggegam tinju/ bergerak
    relaks
  • Postur tegang/ relaks/ merosot (tertelungkup)
  • Nada suara datar/ mengasyikkan/ marah
  • Puncak suara rendah dan bisu/ tinggi dan gairah
  • Pakaian tidak rapi, warna-warni, kasual

38
TULIS KOMUNIKASI NON-VERBAL YANG ANDA HARAPKAN
  • Depresi
  • Bahagia
  • Bermusuhan
  • Cemas
  • Yakin
  • Tidak pasti
  • Marah
  • sedih

39
WHY QUESTION
  • Untuk membentuk hubungan dengan karyawan atau
    pelanggan, supaya hati-hati penggunaan pertanyaan
    mengapa. Dengan pertanyaan mengapa membuat
    orang defensive karena kebanyakan orang tidak
    dapat memberi alasan rasional mengapa mengerjakan
    atau tidak mengerjakan sesuatu yang mereka
    kerjakan. Misal mengapa antibiotikanya tidak
    dihabiskan? Mereka merasa sudah sembuh dan
    kebanyakan orang tidak tahu kalau harus
    menghabiskan antibiotik.Lebih baik diterangkan,
    terjadinya resistensi.

40
OPEN-ENDED QUESTIONS
  • Apa dokter memberi tahu gunanya obat ini?
  • Apakah dokter memberi tahu bagaimana caranya
    minum obat ini?
  • Apa yang dokter mekatakan apa yang anda harapkan
    dari minum obat ini?

41
PERTANYAAN UNTUK MENGECEK PASIEN MENGERTI APA
TIDAK
  • Obat ini untuk apa?
  • Bagaimana cara pakainya/ minumnya?
  • Masalah apa yang anda punyai?

42
CLEAR
  • 1. Clearly describe penjelasan yang jelas
    situasi yang anda lihat
  • 2. Listen tomendengarkan orang lain bicara
  • 3. Explain penjelasan situasi secara spesifik
    perasaan anda
  • 4. Assert your stance
  • 5. Results hasil yang diharapkan

43
KOMUNIKASI DENGAN SITUASI TERTENTU
  • 1. Orang tua
  • 2. Kelemahan bicara merupakan barier komunikasi
  • 3. Pasien sakit terminal
  • 4. Pasien AIDs
  • 5. Pasien dengan masalah kesehatan mental
  • 6. Anak remaja
  • 7. Care givers

44
ORANG TUA
  • 1. Orang tua minum obat resep atau tanpa resep
    tidak proporsional dibanding kelompok usia
    lainnya, maka perlu adanya konseling
  • 2. Belajar
  • 3. Penglihatan
  • 4. Pendengaran
  • 5. Perbedaan nilai dan persepsi

45
BELAJAR
  • Usia berpengaruh terhadap proses belajar. Orang
    tua belajar lebih lambat dp orang muda
  • 2. Kecepatan pembicaraan, jumlah informasi yang
    disampaiakan tergantung kemampuan individu untuk
    mengerti.
  • 3. Memori jangka pendek, mengingat kembali,
    jangka perhatian berkurang untuk beberapa pasien
    tua.
  • 4. Perlu dilakukan tujuan jangka pendek, memecah
    pembelajaran kedalam komponen lebih kecil
  • 5. Perlu dicek dengan meminta pasien mengulang
    aturan pakai dan informasi lainnya dengan melihat
    reaksi non-verbal

46
PENGLIHATAN
  • 1. Usia memepengaruhi proses penglihatan
  • 2. Beberapa individu perlu cahaya untuk
    menstimulasi reseptor dalam mata. Jika
    menggunakan informasi tertulis yakinkan cahaya
    yang cukup.
  • 3. Pesan tertulis dibuat huruf yang besar dan
    kertas warna pastel

47
PENDENGARAN
  • Usia mempengaruhi proses pendengaran
  • Kehilangan pendengaran karena usia disebut
    presbycusis
  • Ada orang tua yang dapat mendengar kata-kata
    tetapi tidak dapat menggabungkan dengan jelas
  • Dengan nada suara lebih rendah dapat membantu
    orang tua
  • Sensitivitas terhadap suara turun, volume harus
    dinaikkan kalau untuk menstimulasi reseptor
  • Pelankan kecepatan bicara sehingga dapat
    membedakan kata demi kata
  • Tidak perlu berteriak saat bicara menyakitkan
    hati orang
  • Bicara dengan volume lebih tinggi mungkin
    diperlukan
  • Menggunakan alat bantu pendengan akan membantu
  • Kurang pendengaran selain usia juga cacat lahir,
    kecelakaan, polusi suara yang keras secara kronis

48
MENINGKATKAN KOMUNIKASI DENGAN PASIEN PENDENGARAN
KURANG
  • Posisi jarak antara 1 - 2 m
  • Tidak pernah bicara langsung ditelinga pasien,
    karena dapat mengubah pesan
  • Tunggu sampai pasien melihat anda sebelum bicara
  • Kalau perlu tepuk dia untuk mendapatkan
    perhatiannya
  • Kalau pesan tak sampai tidak pelu diulangi tapi
    buat lebih pendek dan kalimat yang sederhana
  • Perhatian barier lingkungan, seperti suara keras
    sehingga membuat kesulitan untuk pendengaran yang
    kurang

49
PERBEDAAN NILAI DAN PERSEPSI
  • Antara anda dengan pasien tua ada perbedaan
    generasi
  • Pasien tua ada perbedaan kepercayaan dan persepsi
    tentang pemeliharaan kesehatan secara umum
  • Pasien tua memilih pendekatan otoriter untuk
    menerima pemeliharaan kesehatan
  • Ada pasien yang tidak tergantung orang lain, maka
    perlu informasi tambahan

50
KESULITAN BICARA MERUPAKAN BARIER KOMUNIKASI
  • Sebab cacat lahir, kecelakaan, sakit
  • Dysarthria kesulitan bicara secara normal
  • Penyakit parkinsons, sclerosis, bulbar palsy,
    strokes
  • Kesulitan untuk mengerti karena ketidak mampuan
    menghasilkan suara percakapan dengan betul
  • Kesulitan bicar dapat disebabkan karena
    pengambilan larnx karena kanker tenggorokan atau
    lainnya.
  • Karena suaranya berbeda membuat orang lain tidak
    nyaman.
  • Barier tersebut diatasi dengan menulis catatan
    kepada farmasis atau menggunakan bahasa tanda.
    Farmasis menyediakan kertas dan alat menulis.

51
APHASIA
  • Kelompok pasien menderita aphasia dengan
    kesulitan bicara (strokes)pasien aphasic
    mempunyai pendengaran normal
  • Dia ingin berkata tapi tidak dapat mengatakannya
  • Membutuhkan waktu lebih lama untuk komunikasi
    karena mereka mendengar kata tapi tidak segera
    mengingat artinya.
  • Paling baik membiarkan pasien berusaha
  • Dapat menyebut hari tetapi tidak dapat
    menceriterakan bahwa selasa sebelumkamis

52
PASIEN SAKIT TERMINAL
  • Pasien tidak senang diskusi dengan topik kematian
    percakapan tidak jelas, tidak suka hal yang salah
    atau membuat sedih pasien.
  • Pasien sakit terminal membutuhkan dukungan dari
    keluarga, teman dan farmasis
  • Home health care pilihan utama
  • Farmasis harus siap, profesional dan emosional
    untuk berinteraksi dengan pasien sakit terminal
  • Pertemuan dengan pasien dimana dia berada
  • Menggunakan open-ened question
  • Datang dan kontak dengan keluarga pasien

53
PASIEN AIDS
  • Jangan perlakukan mereka berbeda dengan yang lain
  • Gunakan open-enden question untuk mengetahui
    pasien bersedia berinteraksi
  • Membantu dalam problim solving karena lainnya
    tidak membantu
  • Kunci adalah mengetahui apa yang pasien butuhkan
    dan layanan apa yang dapat anda berikan untuk
    pertemuan yang terbaik

54
PASIEN DENGAN MASALAH KESEHATAN MENTAL
  • Mereka kesulitan dalam komunikasi
  • Farmasis tidak tahu apa yang harus dikatakan
  • Farmasis takut berbuat salah sehingga menyebabkan
    emosi
  • Farmasis tidak yakin bagaimana informasi harus
    disediakan
  • Lebih ke dasar ethis

55
REMAJA
  • Remaja kelompok bahwa mereka merupakan pusat
    perhatian orang
  • Peer group merupakan hal penting dalam prose
    menentukan keputusan
  • Lebih mandiri tidak minta tolong
  • Remaja tidak menghiraukan simptom nyeri atau
    sakit. Lebih perhatian pada tanda sakit yang
    penting
  • Tidak ada orang mengerti saya, termasuk farmasis

56
MENINGKATKAN KOMUNIKASI
  • Gunakan empati (berusaha mendengarkan, mengerti
    dan menolong)
  • Komunikasi menerima apa adanya mereka
  • Gunakan open-ended questions untuk menggambarkan
    perasaannya keluar
  • Menggunakan material tertulis baru

57
CARE GIVERS
  • Individual yang memlihara orang tua dengan
    kondisi kronis atau anak selama sakit akut
  • Famili, teman, menyewa
  • Makin banyak, pasien dari RS ke rumah
  • Harus tahu kondisi pasien dan pengobatan dan
    instruksi khusus kepada pasien
  • Harus tahu bagaimana memonitor respons terapeutik
    terhadap pengobatan tertentu, ADR
  • Diinstruksi makanan yang baik cairan yang harus
    diminum untuk pasien tertentu
  • Harus mengingatkan obat yang harus diulang
  • Informasi tertulis tentang pengobatan
  • Mereka stress dalam memelihara pasien di rumah
  • Mereka punya pekerjaan lain diluar

58
MEMAHAMI KETIDAK PATUHAN
  • Kepatuhan adalah tingkah laku seseorang (dalam
    hal memakan obat, mengikuti diet, mebuat
    perubahan gaya hidup) berkaitan dengan nasehat
    pengobatan atau kesehatan.
  • Ketidak patuhan terapi obat antara 13 - 93
    dengan rata-rata 40
  • 1/3 bagian pasien menggunakan semua obat yang
    diresepkan
  • 1/3 bagian pasien menggunakan sebagian obat dari
    resep
  • 1/3 bagian sisanya sama sekali tidak menggunakan
    obat yang diresepkan

59
AKIBAT KETIDAK PATUHAN
  • Kondisi pengobatan semakin panjang/ buruk
  • Menjalani perawatan di rumah sakit
  • Kematian
  • Menyulitkan evaluasi dan pemberian obat baru
  • Biaya perawatan menjadi lebih mahal
  • Membahayakan
  • Biaya terbuang sia-sia
  • Hari kerja yang hilang

60
KETIDAK PATUHAN VS PERATURAN SENDIRI
  • Kepatuhan pasien harus mengikuti perintah dokter
    dan mematuhi petunjuknya.
  • Kepatuhan menurut kamus adalah menyerah pada
    keinginan orang lain. Pasien tidak ikut dalam
    pembuatan keputusan tentang penggunaan obat.
  • Kepatuhan mengikuti nasehat yang direkomendasikan
    adalah benar dan menjadi perhatian bagi pasien.
  • Asumsi didiagnosa tepat, pengobatan tepat dan
    efektif serta lebih bersifat menyembuhkan
    daripada membahayakan.
  • Pengobatan sesuai resep tidak selalu efektif,
    pasien patuh tidak sembuh malah semakin parah.
    Penghentian pengobatan dihentikan dibenarkan jika
    terjadi efek samping yang tidak diharapkan.
  • Ketidak patuhan dipandang sebagai peraturan
    sendiri atau tak ada ketaatan. Pasien aktif dalam
    pengobatan sendiri.

61
PENYEBAB PENGATURAN PENGOBATAN SENDIRI
  • Keyakinan kesehatan
  • Merasa penyakitnya kurang serius dan
    mengakibatkan tidak dilakukan pengobatan
  • Merasa pengobatan tidak efektif
  • Kurangnya dukungan sosial
  • Pengaturan pengobatan yang komplek
  • Terapi yang panjang
  • Adanya efek yang merugikan
  • Komunikasi
  • Pengawasan medis yang rendah
  • Kurangnya instruksi yang seharusnya eksplisit,
    tepat, jelas, kuantitasnya cukup, ada timbal
    balik.
  • Kurangnya strategi ahli kesehatan untuk merubah
    sikap dan keyakinan
  • Rendahnya kepuasan pasien dalam interaksi dengan
    ahli kesehatan
  • Sedikit atau tidak ada interaksi dengan ahli
    kesehatan
  • Ahli kesehatan dirasa tidak bersahabat, kurang
    perhatian
  • Ahli kesehatan tidak melibatkan pasien dalam
    keputuisan
  • Psikologi

62
PENYEBAB PENGATURAN PENGOBATAN SENDIRI
  • Psikologi
  • Keinginan untuk menguji kemanjuran obat
  • Keinginan untuk melakukan pengontrolan pada
    pertemuan dokter dan pasien, atau pada kondisi
    yang terlihat memerlukan pengawasan
  • Kurangnya pengalaman atau pengalaman yang negatif
    terhadap pengobatan.

63
PENDEKATAN UNTUK MENGURANGI KETIDAKPATUHAN
  • 1. Komunikasi dengan pasien
  • 2. Penyediaan informasi
  • 3. Strategi untuk mencegah ketidak patuhan

64
KOMUNIKASI DENGAN PASIEN
  • Kepuasan pasien terhadap komunikasi pasien
    menjadi lebih patuh jika dokter dan farmasis
    mengikutsertakan pasien dalam percakapan mengenai
    pengobatannya dan jika pasien puas terhadap
    komunikasi tersebut.
  • Cara berkomunikasi
  • Cara komunikasi penting, tidak dengan keras,
    menakutkan, mengancam atau sukar dimengerti
  • Farmasis tidak menuntut kepatuhan tetapi
    menawarkan bantuan untuk memperoleh manfaat
    pengobatan dan meyakinkan pasien bahwa kepatuhan
    adalah demi kepentingan sendiri.

65
KOMUNIKASI DENGAN PASIEN
  • Komunikasi yang alamiah
  • Bukan hanya pemberian informasi tetapi juga
    diskusi
  • Pasien sebaiknya terlibat sebanyak mungkin dalam
    interaksi dan dalam keputusan mengenai penggunaan
    pengobatan kapan menggunakannya, bentuk sediaan
    yang disukai)
  • Komunikasi yang menyenagkan
  • Menyelidiki persepsi pasien tentang penggunaan
    pengobatan
  • Farmasis tahu harga, manfaat seperti yang
    dirasakan pasien, mengenali sebelum terjadi
  • Farmasis perlu tanya lansung kepada pasien akalu
    ada kesulitan

66
KOMUNIKASI DENGAN PASIEN
  • Frekuensi komunikasi
  • Farmasis sebaiknya mendorong adanya komunikasi
    berikutnya
  • Pengobatan merupakan proses yang
    berkesinambungan, farmasis harus mengikuti
    perkembangannya pasien, terus berinteraksi,
    membuat farmsis mengetahui apakah pengobatan
    berkembang dengan baik sejak konseling pertama.
  • Metode komunikasi
  • Komunikasi verbal dan tertulis sangat
    meningkatkan kepatuhan dan lebih disukai pasien
  • Audiovisual
  • Supaya jelas hindari logat tertentu, menyesuaikan
    bahasa pasien dan tk pendidikan

67
KOMUNIKASI DENGAN PASIEN
  • Penyediaan informasi bgmn cara terbaik
  • Persuasifitas
  • Informasi mengenai penggunaan
  • Informasi mengenai penyakit serta bagaimana dab
    kapan pengobatan akan dapat menolong
  • Informasi tentang efek samping
  • Pasien diberitahu yang dapat dilakukanpasien
    utnuk mencegah atau meminimalkan efek samping
  • Teknik spesial
  • Informasi mengenai teknik aplikasi pengobatan dan
    cara untuk mengingat penggunaan pengobatan
  • Kuantitas dan level
  • Informasi sebaiknya tidak terlalu komprehensif
    dan mendetail bagi pasien untuk mengerti atau
    memahami, sesuai dengan tk pendidikan, cacat
    jasmani atau keadaan emosional.

68
MEDIA KOMUNIKASI
  • KOMUNIKASI DENGAN PENDENGARAN KURANG
  • Kurangi suara background seminimum mungkin
  • Perhatian khusu kepada pasien
  • Bicara pelan dan jelas
  • Gunakan pesan tertulis
  • Perhatian simpatik yang ikhlas

69
MEDIA KOMUNIKASI
  • KOMUNIKASI DENGAN PASIEN KURANG PENGLIHATAN
  • KOMUNIKASI DENGAN TELEFON
  • KOMUNIKASI LEWAT OBAT
  • BARIER BAHASA
  • MENGGUNAKAN INSTRUKSI TERTULIS

70
MENGAPA FARMASIS MEMBUTUHKAN TERLIBAT DALAM
KONSELING PASIEN
  • Konseling pasien merupakan pelayanan farmasis
  • Konsep pharmaceutical care
  • Community pharmacy
  • Aspek sosial menjadi lebih penting
  • Masyarakat mengetahui farmasis sbagai sumber
    informasi kesehatan
  • Lebih banyak interaksi farmasis-pasien
  • SK MenKes 1027/SK/2004
  • Konseling pasien wajib
  • Aktif
  • Satisfaction (personal)
  • Keuntungan dari sisi profesi dan bisnis

71
APAKAH YANG DISEBUT KONSELING PASIEN
  • Posisi meyakinkan obat yang digunakan paling aman
    dan efektif
  • Selfcare paling tepat
  • Masyarakat percaya farmasis profesional sebagai
    pendidik dan masalah kesehatan
  • Nonmedication KB, Miras
  • Interaksi antara farmasis dan pasien tentang
    masalah yang dibicarakan

72
KONSELING
  • Bukan hanya memberi informasi tentang obat
  • Bukan hanya optimasi terapi obat, tapi juga
    meningkatkan kualitas hidup
  • Secara psikis membantu memecahkan masalah
    kesehatan
  • Memberikan empati, dukungan, membesarkan hati,
    arahan dan saran
  • Bertukar pikiran/ pendapat
  • Interaksi langsung farmasis - pasien
  • Memberikan penekanan pada pendidikan pasien
  • Melibatkan perubahan tingkah laku/ sikap pasien
  • Merangsang pasien belajar dan ikut aktif dalam
    regiman terapeutik
  • Meningkatkan efek terapeutik dan menjamin
    keselamatan melalui penggunaan obat yang betul

73
TEKNIK
  • Bermacam-macam teknik
  • Alat bantu
  • Ketrampilan komunikasi supaya konseling efektif
  • Komunikasi dengan profesi lain
  • Kesulitan dalam koseling

74
konseling bagi pasien
  • Meningkatkan kualitas hidup dan kualitas
    pemeliharaan
  • 50 pasien menggunakan obat salah
  • 55 geriatri gagal dalam regimen pengobatan
  • 32 resep ulang tidak dilaksanakan
  • 25 pasien
  • Pasien tidak patuh
  • 84,7 patuh dengan informasi, 63 kurang
    informasi
  • 40 geriatri mengalami ADR
  • Self-treat butuh pertolongan
  • 15 - 66 salah penggunaan obat tanpa resep

75
TUJUAN KONSELING
  • Menciptakan hubungan dengan pasien dan membentuk
    trust
  • Memperlihatkan perhatian dan asuhan pada pasien
  • Membantu pasien mengatur dan adaptasi
    pengobatannya
  • Mebantu pasien mengatur dan adaptsi penyakitnya
  • Mencegah atau meminimalkan masalah yang
    berhubungan dengan efek samping, efek yang tidak
    dikehendaki dan kepatuhan baik sekarang atau akan
    datang
  • Meningkatkan kapasitas pasien untuk menyelesaikan
    masalah kesehatan

76
TUJUAN PENDIDIDKAN
  • Memberi informasi yang tepat kepada perorangan
    dan masalah tertentu
  • Memberi ketrampilan dan metoda bahwa pasien dapat
    mengoptimalkan pemakaian dan efek dari obat
  • Memberikan informasi dan instruksi menggunakan
    metode mendidik yang tepat terhadap individu dan
    situasi tertentu

77
BAGAIMANA ORANG MERASAKAN DALAM KEADAAN SAKIT
  • Frustasi
  • Takut dan cemas
  • Merasakan kerusakan
  • Marah, ketergantungan, bersalah
  • Depresi dan kehilangan self-esteem
  • Merasa berkaitan dengan kematian dan mati

78
DASAR-DASAR KONSELING PENGOBATAN
  • Menyiapkan encounter konseling
  • Proses konseling
  • Situasi konseling
  • Diskusi
  • Membuka diskusi
  • Diskusi untuk menyatukan informasi dan
    identifikasi masalah
  • Diskusi dengan pasien baru
  • Diskusi dengan pasien lama
  • Diskusi resep baru
  • Diskusi resep ulangan dan interview monitoring
  • Diskusi untuk mencegah dan memecahkan masalah
  • Mengembangkan pelayanan kefarmasian selama proses
    konseling
  • Menyediakan informasi
  • Menutup diskusi
  • Kelanjutan diskusi

79
PROSES KONSELING OBAT TANPA RESEP
  • Membuka diskusi
  • Diskusi untuk menggabung informasi dan
    identifikasi masalah
  • Identifikasi pasien
  • Diskripsi pasien
  • Sejarah pengobatan
  • Obat lain yang digunakan
  • Diagnose dan pengobatan simtom sebelumnya
  • Evaluasi simtom
  • Menutup diskusi
  • Kelanjutan diskusi

80
METODE MENDIDIK PASIEN
  • Kuliah
  • Dialog dan diskusi
  • Informasi cetakan
  • alat bantu audiovisual
  • Teknik demonstrasi dan praktek
  • mendididk pasien dengan bantuan komputer
  • Metode gabungan

81
ALAT BANTU KONSELING
  • Medication reminder card
  • Assisted labeling
  • Pill reminder container
  • Unit-of use packaging
  • Dosing aids
  • Brochure/ telephone call/ post card

82
MEMBUAT BAHAN UNTUK MENDIDIK PASIEN SECARA
TERTULIS
  • Kalimat pendek dan sederhana
  • Gunakan kamlimat perintah
  • Gunakan kata-kata umum
  • Buat kalimat dan paragraf pendek, 10 kata per
    kalimatTunjukkan satu ide tiap satu kalimat dan
    batasi banyaknya ide tiap halaman
  • Spesifik minum dengan 1 gelas air dp minum
    dengan air secukupnya
  • Gunakan pertanyaan diikuti dengan informasi
  • Gunakan judul dan sub judul dp membebri nomor
  • Gunakan margin dan space yang cukup
  • Susun yang sistematis
  • Tekanan poit dengan berbeda type face, bold-,
    underlining,-, boxing, kolom
  • Gunakan warna
  • Gunakan tabel, diagram dan gambar yang sederhana
  • Gunakan angka arab dp angka romawi
  • Gunakan upper and lower dp blok dari leter
    kapital
  • Gunakan print yang besar sesuai untyuk orang tua

83
HAMBATAN SAAT KONSELING
  • Kekurangan waktu
  • Hambatan secara fisik
  • Pertimbangan ekonomi
  • Rendahnya persepsi pasien terhadap farmasis
  • Kurang kebiasaan pasien akan kebutuhan konseling
    dan kepercayaan bahwa konseling itu ada
  • Pemahaman yang kurang
  • Rendahnya pengetahuan
  • Rendahnya kepercayaan diri
  • Rendahnya hubungan pasien dengan dokter
  • Rendahnya ketrampilan berkomunikasi

84
TAILOR KONSELING YANG PERLU DIPERHATIKAN
  • KARAKTERISTIK PASIEN
  • Umur geriatri/ geriatri
  • Kultur
  • Pendidikan
  • Gaya hidup
  • Ketidak mampuan
  • Jenis kelamin/ status kerja
  • KARAKTERISTIK OBAT
  • Dengan resep/ tanpa resep
  • Resiko tinggi/ interaksi/ efek samping/ pemakaian
    khusus
  • Pengobatan jangka panjang
  • KONDISI
  • Epilepsi malu, cemas
  • Terminal kanker, aids, emosi
  • SITUSASI
  • Pasien baru/ lama
  • Pasien marah/ emosi
  • Tergesa-gesa/ sebaliknya
  • Ingin bicara lama

85
Persyaratan Agar Konseling Efektif dan Efisien
  1. Availability
  2. Atmosphere
  3. Attitude
  4. Approach

86
Availability
  • Farmasis harus berada di tempat dan terlihat
    aktif dalam melayani pasien
  • Farmasis harus memilki identitas yang jelas
  • Layout apotek dapat mempermudah akses farmasis
    dalam bentuk ruang konseling

87
Layout apotek
Store Room
Store Room
4
4
5
3
3
1-2
1-2
5
O T C
O T C
Entrance
Entrance
88
Layout apotek
Ruang panjang dan sempit
Store Room
Store Room
5
3
4
1-2
1-2
O T C
5
4
3
O T C
Entrance
Entrance
89
MENINGKATKAN KEBERADAAN FARMASIS
  • Farmasis terlihat
  • Organisasi apotek
  • Menggunakan tenaga ahli
  • Meggunakan komputer
  • Ruang konseling
  • Mengatur waktu
  • Membuat janji
  • Menunjukkan peran farmasis dan komunikasinya

90
Atmosphere
  • Konsumen lebih suka ruang konseling yang tertutup
  • Mengurangi hambatan fisik, menyiapkan konter yang
    rendah
  • Menciptakan suasana akrab, jarak 0,5 - 2,5 m
  • Volume suara yang tenang dan akrab
  • Melakukan kontak mata
  • Mengurangi kekacauan di counter dan bunyi-bunyian
    (suara orang, telpon)
  • Kadang suara musik dibutuhkan

91
CARA MEMBANTU MEMBENTUK HUBUNGAN
  • Memberi salam bersahabat dan pelan-pelan
  • Percakapan dimulai umum dan singkat
  • Perhatian personal memperkenalkan diri dan sebut
    nama pasien
  • Mengundang permintaan dan tanggapan terhadap
    pertanyaan secara tepat
  • Menunjukkan betul-betul tertarik dan perhatian
    butuh waktu, menjelaskan, menunjukkan empati
  • Bahasa nonverbal menunjukkan perhatian, tertarik
    dan keprihatinan

92
Meningkatkan Suasana Apotek
  1. Menyediakan ruang konseling khusus
  2. Menyediakan ruang konseling semi khusus
  3. Menggunakan bahasa nonverbal
  4. Meningkatkan suasana secara umum

93
Approach
  • Farmasis harus fokus pada karakteristik pasien,
    obat, dan kondisi.
  • Demi kenyamanan pasien, farmasis harus lebih
    fokus pada konseling pasien.
  • Farmasis mengembangkan keterampilan dalam
    berkomunikasi seperti kemampuan mendengarkan,
    membesarkan hati pasien, memberi nasihat dan
    memperhatikan.
  • Farmasis menggunakan metode pendidikan dan alat
    bantu yang tepat.

94
Attitude
  • Farmasis bersikap secara profesional tetapi
    santai
  • Tidak terlihat sangat sibuk
  • Menggunakan bahasa nonverbal
  • Sikap penuh perhatian
  • Sikap penyampaian yang menarik
  • Lebih memperhatikan
  • Berbicara dengan membesarkan hati pasien
  • Meningkatkan sikap percaya diri
  • Long life learner

95
CARA FARMASIS MENINGKATKAN SIKAP SAAT KONSELING
  • Menggunakan pesan secara non-verbal
  • Percaya diri
  • Belajar terus menerus
  • Dapat menyakinkan
  • Dapat membujuk
  • Tegas
  • Mengikuti teknologi baru

96
PENGEMBANGAN DIRI FARMASIS UNTUK KONSELING
  • Memperbaiki nilai dan prioritas
  • Mengevaluasi hambatan saat konseling
  • Memberikan alat bantu konseling
  • Mempersiapkan staff
  • Menyiapkan masing-masing tahap konseling
  • Meningkatkan konseling tahap demi tahap
  • Harus selalu tegas dan konseling menyesuaikan
  • Menetapkan untuk praktek
  • Mengevaluasi tingkah laku diri sendiri

97
KESIMPULAN
  • Memahami ilmu dan teknik konseling yang digunakan
  • Farmasis dapat menemukan cara tersendiri untuk
    setiap saat konseling
  • Mungkin perlu memperbaiki layout apotek
  • Banyak staff ekstra (apoteker pendamping)
  • Banyak membaca dan belajar
  • Pekerjaan farmasis selalu berkembang dan farmasis
    berkembang menjadi konsultan yang efektif efisien
  • Perubahan tidak terjadi sekejap tetapi peraturan
    dan profesionalisme yang berkembang dapat membuat
    perubahan yang lebih baik sekarang daripada yang
    lalu.

98
KESIMPULAN
  • Pharmacists must find their own ways, in their
    invidual practice situations, arrange patient
    counseling. This may mean some remodeling of the
    pharmacy, some extra staffing, and some extra
    reading and studying

99
RANTAI PENGOBATAN PARIPURNA
  • DOKTER FARMASIS PASIEN
  • Laborat analisi R/ kepatuhan
  • Diagnosa penyiapan kedisiplinan
  • tepat penyerahan pamakaian
  • Resep informasi
  • Rasional konsultasi obat

100
MEMBERIKAN KONSELING DIPERLUKAN
  • 33 pasien tidak menerima konseling
  • 30 pasien gagal mentaati instruksi pemakaian
    obat
  • Makin tahu tentang kesehatan, pasien makin taat
  • KIE dibutuhkan untuk meningkatkan ketaatan

101
PERAN BARU PROFESI FARMASISThe future is yours
to create
  • Obat-obatan akan menjadi
  • Lebih poten
  • Lebih spesifik
  • Lebih mahal
  • Lebih beresiko
  • Lebih banyak
  • butuh farmasis yang terampil mengelola drug
    terapi untuk pasiennya

102
ADR BERKAITAN DENGAN OBAT
  • Pemilihan obat yang tidak tepat
  • Under dosis
  • Over dosis
  • Interaksi obat
  • Penggunaan obat tanpa indikasi
  • Indikasi tanpa obat

103
MENGAPA FARMASIS PERLU MEMBERIKAN INFORMASI
  • Macam dan jumlah obat makin banyak
  • Perubahan peraturan dan kesehatan
  • Perubahan bentuk pelayanan kesehatan

104
PASIEN YANG HARUS DIBERI KONSELING
  • Pasien yang dirujuk oleh dokter
  • Pasien dengan penyakit tertentu
  • Jantung
  • Hipertensi
  • DM
  • epilepsi
  • Pasien yang menerima obat tertentu
  • Warfarin (perlu pengawasan)
  • Digoksin (indeks terapeutik sempit
  • Memerlukan teknik pemakaian tertentu inhaler
  • Pasien geriatri, pediatri selesai dirawat dengan
    regimen terapeutik yang rumint dan mengelirukan
  • Pasien menerima 3 - 5 atau lebih macam obat

105
MACAM-MACAM PESAN
VERBAL 45
NON VERBAL 55
106
NON VERBAL
  • Menggambarkan pesar perasaan
  • Pikiran (disadari atau tidak)
  • Mengekspresikan wajah, gerakan
  • Sangat sulit dibuat-buat
  • Lebih terpercaya
  • Komponen
  • Tatapan mata
  • Ekspresi wajah
  • Gerak isyarat
  • Cara berdiri/ sikap tubuh
  • Perilaku
  • Nada suara
  • Cara berpakaian
  • Umur. Kelamin
  • Latar belakang budaya. Etnik
  • jarak

107
BARIER KOMUNIKASI
108
PENYEBAB KURANGNYA KEPATUHAN PASIEN
  • Pendidikan yang sedang-sedang
  • Lemahnaya pemahaman akan instruksi
  • Pemakaian obat lebih dari satu
  • Frekuensi pemakaian yang banyak
  • Lama terapi
  • Efek samping
  • Rasa takut akan ketergantungan obat
  • Simtom hilang atau tidak ada simtom
  • Rasa obat tidak enak
  • Penyakit
  • Harga obat
  • Penakaran obat yang sulit
  • Cara pakai obat

109
SEBAB PASIEN TIDAK PATUH
  • Merasa obat yang digunakan tidak lagi membantu
    menyembuhkan penyakitnya
  • Merasa bosan minum obat terus menerus
  • Merasa tidak lagi membutuhkan obatnya
  • Mengalami efek samping obat tidak enek

110
PETUNJUK UMUM
  • Apoteker/ farmasis, orang profesional yang
    menyalurkan obat-obatan dengan segera sebelum
    digunakan dan logis bahwa ditangan farmasis
    pengobatan kepada pasien dan meyakinkan pasien
    untuk memahami sepenuhnya bagaimana memperoleh
    keuntungan maksimum dari perawatan. Ini merupakan
    tanggung jawab profesional farmasis
  • Tidak menyerahkan tanggung jawab kepada pelayan
    apotek, tidak ada alasan menolak memberikan
    konseling pengobatan karena kurang waktu,
    ragu-ragu akan kemampuan memberikan konseling.
  • Konseling termasuk pemberian arahan pengobatan
    dan memastikan pasien mengerti petunjuk
  • Catatan medik memuat banyak informasi yang dapat
    digunakan untuk penuntun farmasis dalam konseling

111
PRISIP PELAYANAN
  • Tulus
  • Rahasia
  • Penampilan
  • Hubungan
  • Bijaksana
  • Hindari pertentangan
  • Berpikir sehat dan luas
  • Obat-obat diserahkan dengan petunjuk yang rasional

112
LABEL 1
  • Obat ini dapat menyebabkan rasa kantuk dan
    efeknya dapat meningkat oleh adanya alkohol. Jika
    minum obat ini tidak boleh mengemudikan kendaraan
    bermotor atau menjalankan mesin
  • Label ini digunakan untuk obat yang efek primer
    atau sekundernya adalah sedasi
  • Ketajaman mental diperkirakan berkurang ketika
    minum obat golongnan ini
  • Label ini digunakan untuk obat-obat sedatif,
    trangulizer, antidepresan antialergi narkotika

113
LABEL 2
  • Jangan minum alkohol saat menjalankan perawatan
    dengan obat kecuali kalau disarankan oleh dokter
    atau apoteker anda.
  • Label ini digunakan pada obat-obat yang
    dikontraindikasikan dengan alkohol obat diabetes
    oral penghambat MAO disulfiram beberapa
    antikoagulan

114
LABEL 3
  • Obat ini harus diminum sedikitnya setengah jam
    sebelum makan dan 3 jam setelah makan malam
  • Lincomisin, tetrasiklin
  • Doksisiklin menyebabkan iritasi lambung,
    dianjurkan ditelan dengan makanan
  • Maksud label adalah perut keadaan kosong
  • Antibiotika 4X sehari label 3

115
LABEL 4
  • Jangan minum susu, antasida, suplemen besi atau
    kalsium dalam 2 jam untuk tiap dosis obat ini
  • Ca2, Fe2, Mg2. Al3, membentuk absorpsi
    kurang baik

116
LABEL 5
  • Makanan dan obat-obatn tertentu tidak boleh
    dimakan selama menjalani pengobatan dengan obat
    ini
  • Label ini digunakan untuk penghambat MAO
  • Makanan yang mengandung tiramin tinggi
    menghasilkan hipertensi berat
  • Efek serupa dengan efedrin, pseudoefedrin,
    fenilefrin, fenilpropanolamin, dextrometorpan

117
LABEL 6
  • Dinginkan jangan dibekukan
  • Kondisi penyimpanan penting untuk sediaan yang
    membutuhkan suhu 2 - 8 derajad C,
  • untuk produk biologis mudah menghasilkan
    perubahan sifat sehingga kehilangan aktivitas
  • Produk tidak dibekukan dapat terjadi kristal
    sehingga aktivitas hilang/ rusak

118
LABEL 7
  • Buanglah isinya setelah .
  • Buanglah ..hari setelah dibuka
  • Dibuka tanggal .
  • Beberapa produk mempunyai waktu paruh pendek
    disebabkan ketidakstabilan kimia atau kemunginan
    terkontaminasi oleh sejumlah bakteri
  • Sirup amoksisislin hilang potensi
  • Sirup aspirin rusak menyebabkan iritasi lambung
  • Sirup amoksisislin 7 - 14 hari ampi - 7 hari
    suspensi aspirin 7 hari sediaan mata 30 hari

119
LABEL 8
  • Hindari kulit terkena sinar matahari langsung
    secara berlebihan selama menjalani perawatan
    dengan obat ini
  • Obat yang menyebabkan fototoksik yang serius
  • Reaksi fotosensitifitas
  • Fototoksik disebabkan oleh ikatan antara obat
    atau metabolitnya dengan komponen sel oleh sinar
    matahari menyebabkan rusaknya sel, biasanya
    terjadi relatif singkat setelah pemberian
  • Fotoalergi reaksi ini menyerupai respon terhadap
    alergen pada orang yang sensitif, terjadi setelah
    melalui periode laten sekitar satu minggu
  • Contoh obat asam nalidiksat, klorpromasin dosis
    tinggi, dimetil klortetrasiklin, griseofulvin

120
LABEL 9
  • Dilarang menghentikan penggunaan obat ini secara
    tiba-tiba kecuali disarankan oleh dokter anda
  • Betabloker adrenergik, antikolinergik,
    antiparkinson, antihipertensi, pengobatan
    hiperglikemik, antikoagulan, antikonvulsan,
  • Maksud label setiap, tetap, terus menerus,
    pengobatan teratur

121
LABEL 10
  • Konsultasikan dengan dokter atau apoteker anda
    sebelum menggunakan aspirin selama menjalani
    perawatan dengan obat ini

122
LABEL 10
  • Konsultasikan dengan dokter atau apoteker anda
    sebelum menggunakan aspirin selama menjalani
    perawatan dengan obat ini
  • Aspirin mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi
    aksi beberapa golongan utama obat, terutama yang
    mempunyai ikatan protein yang kuat atau yang
    mengalami reabsorpsi renal tubuler
  • Aktifitas beberapa obat hiperglikemik oral
    (klorpropamid, metformin, tolbutamid)
    ditingkatkan dengan adanya aspirin
  • Aktivitas antikoagulan warfarin diperkuat adanya
    aspirin
  • Antikoagulan oral menghambat penggumpalan darah
    dengan mengurangi produksi protrombin, serta
    aspirin mengurangi kemampuan platelet untuk
    mengikat satu sama lainnya.

123
LABEL 11
  • Hindari meminum tambahan kalium selama menjalani
    perawatan dengan obat-obat ini hingga disarankan
    oleh dokter atau apoteker anda
  • Hiperkalemi adalah efek samping fatal potensial
    yang banyak dilaporkan
  • Amilorid, triamtiren, spironolakton,
    ACE-inhibitor
  • Suplemen kalium dari outlet-outlet nonfarmasi
    membuat label ini penting

124
LABEL 12
  • Obat-obat ini dapat mempengaruhi ketajaman mental
    dan atau koordinasi, Jika hal ini terjadi jangan
    mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan
    mesin
  • Ada obat-obat yang menghasilkan efek samping yang
    tidak dapat dijelaskan sebagai rasa kantuk tetapi
    mungkin mempengaruhi kadar kemampuan. Kepala
    berkunang-kunang, pening, stimulasi CNS lebih
    diperhatikan untuk mencantumkan peringatan ini
    dan mingkin lebih diutamakan daripada label 1
    pada beberapa produk pediatrik.

125
LABEL 13
  • Jangan dipindahkan dari kemasan aslinya sampai
    dikehendaki dosisnya
  • Beberapa negara telah mengatur ketentuan
    pengemasan untuk obat-obat yang toksisitasnya
    tinggi termasuk antidepresan, quinin, besi dan
    analgetik
  • Label ini dimaksudkan untuk menekankan perlunya
    menyimpan obat-obatan dengan aman dan terhindar
    dari jangkauan anak-anak.
  • Stabilitas beberapa obat juga dapat dipengaruhi,
    misalnya nifedipin menjadi tidak aktif oleh cahaya

126
PETUNJUK TAMBAHAN
  • Seluruh --- tablet salut
  • Segera sesudah makan --- iritasi mukosa lambung
    dan dapat menyebabkan kepala pusing, muntah,
    pendarahan pada saluran cerna dengan makanan
  • Slow K --- ulser pada aesophagus
  • Erythrocin
  • Banyak minum
  • Minimal satu setengah jam sebelum makan atau
    perut kosong
  • Sampai habis --- antibiotik
  • Dilanjutkan selama 7 hari setelah gejala
    berhenti, instruksi ini untuk obat anti jamur
    kulit dimana kelanjutan terapi diperlukan untuk
    mencegah kekambuhan
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com