METODOLOGI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN IV - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

METODOLOGI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN IV

Description:

Title: Slide 1 Author: Fadly Usman Last modified by: HERDY FITRI YUSUF Created Date: 10/9/2005 7:23:47 AM Document presentation format: On-screen Show (4:3) – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:205
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 34
Provided by: Fad75
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: METODOLOGI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN IV


1
METODOLOGI ANALISIS MENGENAIDAMPAK LINGKUNGAN IV
  • PRAKIRAAN DAMPAK, ANALISIS RISIKO LINGKUNGAN
    SERTA EVALUASI DAMPAK DAN RESIKO
  • HERDY F. YUSUF
  • FAISAL RASYID

2
Pendahuluan
  • Prakiraan dampak, analisis resiko lingkungan, dan
    evaluasi dampak telah menggunakan metode yang
    sangat sederhana sampai pada metode yang canggih.
  • Prakiraan dampak yang sederhana lebih bersifat
    intuitif dan sangat subyektif.
  • Sedangkan pada metode yang canggih dasar ilmiah
    makin kuat dan sifat subyekif pun makin
    berkurang.
  • Model matematik, model fisik serta eksperimen
    laboratorium dan lapangan banyak digunakan dalam
    metode yang canggih.
  • Namun karena pengelolaan lingkungan bersifat
    antroposentris dan dengan demikian AMDAL sebagai
    salah satu alat pengelolaan juga bersifat
    antroposentris, alat yang canggih tidak dapat
    bebas dari subyektivitas

3
Prakiraan Dampak
  • Tentukan lingkungan yang akan dibuat modelnya,
    uraikan karakteristik utama lingkungan tersebut
    dan dampak yang akan diprakirakan.
  • Pilih metode prakiraan yang sesuai
  • metode informal
  • metode formal
  • metode model matematik (formal)
  • metode model fisik (formal)
  • metode eksperimental (formal)
  • Kumpulkan data khusus yang diperlukan oleh
    masing-masing metode,
  • Uji validitas metode,
  • Sempurnakan model dan lakukan revalidasi,
  • Gunakan metode untuk ekstra memprakirakan dampak,
  • Beri interpretasi pada prakiraan

4
Prakiraan Dampak
  • Penelitian AMDAL umumnya menghasilkan banyak
    sekali data.
  • Banyak peneliti yang beranggapan, makin banyak
    data makin baik.
  • Karena itu banyak terjadi data yang terkumpulkan
    jauh lebih banyak daripada yang diperlukan, dan
    banyak yang tidak dianalisis, melainkan hanya
    disajikan saja.
  • Dengan demikian biaya, tenaga, dan waktu yang
    digunakan tidak efektif dan efisien.
  • Pengumpulan data ini oleh Chambers (1985) disebut
    long-and-dirty (panjang dan kotor).

5
Hindari BIAS
  • Pelingkupan tidaklah berarti, kita melakukan
    ekstrem yang lain, yang disebut quick-and-dirty
    (cepat dan kotor) oleh Chambers (1985).
  • Yaitu penelitian yang cepat dan menghasilkan data
    yang tidak dapat dipercaya.
  • Kemudian Chambers (1985) menyarankan dilakukannya
    penelitian yang disebutnya fairly-quick-and-fairly
    -clean (cukup cepat dan cukup bersih).
  • Di daerah pedesaan metode itu dikenal dengan nama
    rapid rural apprasial/RRA (penaksiran cepat
    pedesaan/PCP).
  • Dalam PCP Chambers Menyarankan untuk menghindari
    bias

6
BIAS bisa meliputi
  • Ruang. Bias terhadap perkotaan, sehingga orang
    yang melarat yang tinggal jauh dari kota banyak
    yang terabaikan dalam penelitian,
  • Proyek. Peneliti di pedesaan umumnya tersalurkan
    ke daerah yang terdapat proyek, sedangkan daerah
    yang tidak ada proyeknya terabaikan,
  • Kontak dengan penduduk. Kontak dengan penduduk
    sering terjadi dengan penduduk yang kurang
    miskin, lebih banyak dengan laki-laki dan jarang
    dengan wanita, dan lain-lain,
  • Musim Kemarau. Banyak penilitian yang dilakukan
    pada saat musim kemarau daripada saat musim
    hujan,
  • Kesopanan dan protokol. Karena menjaga sikap
    sopan dan protokoler, menimbulkan sikap enggan
    untuk menanyakan tentang kemiskinan dan
    menghubungi orang miskin.

7
Cari data sesuai kebutuhan!
  • Dengan demikian agar pengumpulan data dapat
    efektif, pengumpulan harus dilakukan berdasarkan
  • Dampak penting yang telah diidentifikasi dalam
    pelingkupan,
  • Model prakiraan masing-masing dampak penting itu
  • Menurut WHO proses pengumpulan data ialah sebagai
    berikut
  • Tentukan jumlah, jenis dan luas daerah
    penelitian,
  • Identifikasi jenis dan besarnya sumber pencemaran
    dan limbah dalam daerah tersebut,
  • Tentukan data yang diperlukan dengan memeriksa
    faktor pencemaran dan faktor limbah dalam
    lembaran kerja yang sesuai,
  • Identifikasi instansi pemerintah atau badan lain
    yang mempunyai data yang diperlukan,
  • Uji-silang data yang dikumpulkan dari berbagai
    sumber dan tentukan ketelitiannya,
  • Jika perlu ubah satuan data yang dikumpulkan
    menjadi satuan yang sesuai dengan yang tertera
    dalam lembaran kerja.

8
Manfaatkan Bagan Alir
  • Dengan menggunakan metode bagan alir dalam
    identifikasi dampak, bagan alir itu kita gunakan
    sebagai tuntunan dalam prakiraan dampak selangkah
    demi selangkah.
  • Hasil yang didapatkan dalam langkah yang satu
    digunakan sebagai masukan untuk perhitungan dalam
    langkah berikutnya.
  • Inilah keuntungan bagan alir yang tidak terdapat
    dalam metode matriks dan daftar uji.
  • Perhatikan bagan alir berikut

9
Pembangunan Industri
Persiapan
Operasional
Pencemaran Air
Pembebasan Lahan
Kenaikan kepadatan penduduk
Penurunan hasil produksi pertanian
Penggusuran penduduk
Konstruksi prasarana dan kompleks industri
Kenaikan air lahan
Kenaikan tekana penduduk
Urbanisaso
Kerusakan Hutan
Kenaikan air lahan
Kenaikan produksi limbah di kota
Kenaikan laju erosi
Erosi gen
10
Meruntun Bagan Alir
  • KENAIKAN KEPADATAN PENDUDUK
  • PENURUNAN HASIL PERTANIAN
  • PENGGUSURAN PENDUDUK
  • KENAIKAN TEKANAN PENDUDUK
  • KERUSAKAN HUTAN
  • KENAIKAN AIR LARIAN
  • KENAIKAN LAJU EROSI
  • EROSI GEN
  • ARUS URBANISASI
  • KENAIKAN PRODUKSI LIMBAH
  • KENAIKAN AIR LARIAN KARENA KONTRUKSI
  • PENCEMARAN AIR
  • PRAKIRAAN DAMPAK KUMULATIF

11
ANALISIS RESIKO LINGKUNGAN
  • Untuk mengelola resiko lingkungan diperlukan
    Analisis Resiko Lingkungan (ARL).
  • ARL dapat menjadi bagian dari AMDAL atau terlepas
    darinya.
  • ARL pada umumnya dan Analisis Manfaat dan Resiko
    Lingkungan pada khususnya sesuai untuk
    pelaksanaan audit lingkungan.

12
Arti Resiko Lingkungan Dalam Analisis Dampak
Lingkungan
  • Resiko (manfaat) lingkungan ialah suatu faktor
    atau proses dalam lingkungan yang mempunyai
    kementakan tertentu untuk menyebabkan konsekuensi
    yang merugikan (menguntungkan) kepada manusia
    atau lingkungannya.
  • Dalam Analisis Dampak Lingkungan banyak prakiraan
    mengandung ketidakpastian.
  • Oleh karena itu, akronim ANDAL memberikan kesan
    yang salah kepada masyarakat, seolah-olah proyek
    yang telah disertai ANDAL, sudahlah beres dan
    aman, yaitu sudah dapat diandalkan.
  • Sumber ketidak pastian, diantaranya
  • kesalahan metodologi
  • pengetahuan kita yang terbatas tentang sifat dan
    kelakuan sistem yang kita perkirakan
  • kementakan kejadian yang rendah (low probability
    event)
  • kejadian yang tidak dapt diperkirakan

13
Dasar Analisis Resiko Lingkungan
  • Analisis Resiko Lingkungan (ARL) dimulai dari
    analisis aktivitas, baik aktivitas oleh manusia
    maupun alam yang menjadi sumber terjadinya
    ancaman bahaya potensial.
  • Langkah ini disusul oleh analisis proses,
    analisis pendedahan, analisis konsekuensi dan
    anlisis manfaat/resiko.
  • Pada dasarnya langkah-langkah dalam ARL serupa
    dengan langkah-langkah pada Analsis Dampak
    Lingkungan.
  • Karena itu dalam hal ARL merupakan bagian dari
    ANDAL, langkah itu dapat sedapatnya
    diintegrasikan dalam ANDAL.
  • Perbedaan utama terletak dalam teknik prakiraan
    pada ANDAL umunya prakiraan bersifat
    deterministik dan pada ARL bersifat probabilistik

14
Metode Prakiraan ResikoPrakiraan Langsung
  • R f (p . K), dimana R Resiko, p kemungkinan,
    dan K Konsekuensi
  • Besarnya resiko merupakan fungsi besarnya
    kementakan (probability) dengan konsekuensi
    tertentu.
  • Umumnya, makin serius konsekuensi yang dihadapi,
    makin kecil kementakannya untuk terjadi.
  • Apabila tersedia cukup data statistik kementakan
    p suatu kejadian dapat dihitung.
  • Untuk banyak kejadian telah tersedia data
    statistik, misalnya curah hujan debit sungai
    jumlah kendaraan arus lalu lintas dan jumlah
    kecelakaan jumlah penduduk, kelahiran dan
    kematian.
  • Disamping data statistik, prakiraan besarnya
    resiko harus didasarkan juga pada asumsi
    tertentu.
  • Berdasarkan asumsi itu disusunlah suatu skenario.
    Biasanya untuk suatu masalah disusun beberapa
    skenario, yaitu berturut-turut terburuk, sedang
    dan ringan. Masing-masing skenario mempunyai
    nilai resiko tertentu.

15
Metode Prakiraan ResikoPrakiraan Langsung
  • Pada penggunaan ARL sebagai bagian ANDAL harus
    pula dilakukan pelingkupan, yaitu
    mengidentifikasi resiko yang penting.
  • Perhitungan berbagai jenis resiko yang penting
    itu merupakan profil resiko daerah tempat proyek
    yang sedang direncanakan.
  • Profil resiko tersebut menjadi landasan untuk
    penyusunan garis dasar resiko untuk ANDAL

16
Metode Prakiraan ResikoPrakiraan Tidak Langsung
  • Jika tidak cukup tersedia data statistik untuk
    melakukan perhitungan langsung, resiko dapat
    dihitung secara tidak langsung berdasarkan
    terjadinya kecelakaan pada tingkat konsekuensi
    tertentu pada hal-hal yang lain
    (kegagalan-kegagalan pada komponennya).
  • Data statistik untuk masing-masing dapat
    dikumpulkan dari hal-hal (kegagalan-kegagalan)
    tersebut, sehingga kementakan kegagalan
    bekerjanya masing-masing komponen tersebut dapat
    dihitung.
  • Umumnya masing-masing kegagalan itu tidaklah
    menyebabkan kejadian yang besar.
  • Kecelakaan besar terjadi, apabila terjadi
    konsidensi, yaitu terjadinya bersama-sama secara
    stimulan atau berurutan beberapa kegagalan. Cara
    analisis seperti ini dikenal dengan nama
    Probabilistic Risk Assesment (PRA).

17
Metode Prakiraan ResikoPrakiraan Tidak Langsung
  • Hasil dari PRA ialah suatu distribusi kementakan
    konsekuensi K yaitu kementakan p per
    tahun-industri atau tahun-reaktor (reactor year)
    dengan konsekuensi pada tingkat K (Weinberg,
    1986).
  • Teknik yang umum digunakan adalah analisis pohon
    kegagalan (fault tree analysis) (Henley
    Kumamoto, 1981).
  • Analisis pohon kegagalan dapat dilakukan dengan
    dua cara. Pertama, dimulai dari suatu kejadian,
    misalnya ledakan atau kebakaran, dan bekerja
    mundur sampai ke penyebabnya. Analisis ini
    digunakan jika kejadiannya telah diidentifikasi
    atau telah terjadi. Cara kedua ialah dimulai dari
    penyebab dan bekerja maju sampai ke kejadian yang
    mungkin terjadi. Yang akhir ini digunakan pada
    perencanaan proyek, jadi sebagai bagian dari
    AMDAL, atau untuk mengevaluasi resiko sebuah
    pabrik atau instalasi lain yang sedang
    operasional, yaitu bagian audit lingkungan.

18
Evaluasi DampakMetode Informal
  • Metode informal yang sederhana adalah dengan
    memberi nilai verbal, misalnya kecil, sedang, dan
    besar. Cara lain ialah dengan memberi skor,
    misalnya dari 1 sampai 5 tanpa patokan yang
    jelas.
  • Namun metode ini tidak memberi pegangan cara
    untuk mendapatkan nilai penting dampak.
  • Karena itu disini pun dapat terjadi fluktuasi
    yang besar antara anggota tim dan pemberian
    nilai.
  • Kadar subyektifitas evaluasi itu tinggi.
    Misalnya, seorang pejabat Direktorat Jenderal
    Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA)
    akan cenderung untuk memberikan nilai penting
    yang lebih tinggi untuk dampak pada margasatwa
    dari pada seorang pejabat Direktorat Jenderal
    Industri Dasar

19
Evaluasi DampakMetode Informal Metode Pembobotan
  • Dalam sistem ini dampak diberi bobot dengan
    menggunakan metode yang ditentukan secara
    eksplisit.
  • Sebuah contoh ialah sistem pembobotan menurut
    Battelle untuk pengembangan sumber daya air (Dee
    et al., 1973).
  • Dalam sistem Battelle ini lingkungan dibagi dalam
    empat kategori utama, yaitu ekologi, fisik/kimia,
    estetik dan kepentingan manusia/sosial.
  • Masing-masing kategori terdiri atas komponen.
    Misalnya komponen, dalam kategori ekologi ialah
    jenis populasi terestrial, selanjutnya komponen
    dibagi dalam indikator dampak.
  • Masing-masing kategori, komponen dan indikator
    dampak dinilai pentingnya relatif terhadap yang
    lain dengan menggunakan angka desimal antara 0
    dan 1.

20
Evaluasi DampakMetode Informal Metode Pembobotan
  • Angka dalam sistem evaluasi lingkungan Battelle
    diragukan kegunaannya di Indonesia, karena sistem
    nilai kita berbeda dengan di Amerika Serikat.
  • Namun demikian metode untuk mendapatkan bobot
    dalam sistem evaluasi lingkungan itu kiranya
    pantas untuk diteliti kegunaannya di Indonesia.
  • Sudah barang tentu kategori, komponen dan
    indikator serta peruntukannya harus disesuaikan
    dengan keadaan di Indonesia.
  • Mongkol (1982) membuat modifikasi sistem evaluasi
    lingkungan Battelle.
  • Pertama, fungsi nilai tidaklah dibuat dari grafik
    mutu lingkungan terhadap indikator dampak,
    melainkan grafik mutu lingkungan terhadap M/S. M
    ialah indikator dampak dan S ialah batas maksimum
    atau minimum indikator dampak yang tidak boleh
    dilampaui.

21
Evaluasi DampakMetode Informal Metode Pembobotan
  • Modifikasi kedua ialah Mongkol tidak menggunakan
    biaya lingkungan netto atau manfaat lingkungan
    netto, melainkan nisbah manfaat/biaya lingkungan
    sebagai berikut
  • nisbah manfaat/biaya lingkungan
  • Pos. E jumlah total dampak positif
  • Neg E jumlah total dampak negatif.
  • Agar operasi matematik dapat dilakukan dalam
    metode pembobotan, metode itu harus menggunakan
    skala interval atau skala nisbah (bab
    amalgamasi).

22
Evaluasi DampakMetode Informal Metode Ekonomi
  • Metode ini mudah diterapkan pada dampak yang
    mempunyai nilai uang. Untuk dampak yang tidak
    mempunyai nilai uang penerapan metode ini masih
    mengalami banyak kesulitan.
  • Cara yang umum dipakai adalah untuk memberikan
    harga bayangan (shadow price) pada dampak
    tersebut.
  • Harga bayang tersebut didasarkan pada kesediaan
    orang atau pemerintah untuk membayar atau untuk
    menerima ganti rugi untuk lingkungan yang terkena
    dampak tersebut.
  • Dalam hal lingkungan yang tercemar biaya
    diperlukan untuk membersihkan lingkungan dari
    pencemaran, biaya itu makin tinggi dengan makin
    tingginya tingkat kebersihan yang dikehendaki
    masyarakat.

23
Evaluasi DampakMetode Informal Metode Ekonomi
  • Pada prinsipnya dampak pada manusia dapat pula
    diberi harga bayangan. Misalnya, harga bayangan
    untuk dampak kesehatan dapat dihitung berdasarkan
    upah yang hilang dan atau biaya pengobatan.
  • Demikian pula biaya yang dikeluarkan pemerintah
    untuk pelayanan kesehatan, misalnya vaksinasi,
    dapat disebut pula sebagai harga bayangan jiwa
    karena merupakan kesediaan pemerintah untuk
    membayar perlindungan jiwa dari kematian.
  • Banyak tantangan masih diberikan terhadap
    pemberian nilai uang pada lingkungan, terutama
    pada jiwa dan kesehatan manusia, tantangan itu
    terutama berkaitan dengan masalah etik.

24
Evaluasi Resiko
  • Seperti halnya, evaluasi resiko juga bersifat
    subyektif. Evaluasi itu sangat dipengaruhi oleh
    persepsi orang terhadap resiko. Menurut Whyte
    Burton (1982), resiko dapat dinyatakan sebagai
  • R kementakan x konsekuensi
  • Akan tetapi bagi masyarakat umu persepsi resiko
    ialah
  • R kementakan x (konsekuensi) p
  • Besarnya eksponen p dipengaruhi oleh banyak
    faktor.
  • Misal faktor yang mempengaruhi kesediaan
    masyarakat untuk menerima resiko, responden di
    Amerika Serikat menaksir-lebih (overestimate)
    resiko yang ditimbulkan oleh kejadian yang jarang
    terjadi dan menaksir-kurang (underestimate)
    resiko yang ditimbulkan oleh kejadian yang banyak
    terjadi.

25
Evaluasi Resiko
  • Evaluasi resiko sangatlah rumit. Dua faktor utama
    selalu harus diingat pertama, adanya
    ketidakpastian ilmiah dan kedua, persepsi
    masyarkat terhadap resiko hanyalah sebagian saja
    didasarkan pada bukti ilmiah.
  • Mengingat rumitnya evaluasi resiko para pakar
    menyarankan, agar evaluasi dijalankan melalui
    proses negosiasi dan mediasi dengan masyarakt
    (Bidwell et al. 1987 Klapp, 1987).
  • Negosiasi dan mediasi yang ternyata telah dapat
    membuahkan hasil kesepakatan yang memuaskan
    pihak-pihak yang berkepentingan dan menggalang
    peran serta mereka di banyak negara, kiranya
    perlu untuk dipelajari kemungkinan penerapannya
    di Indonesia, metode ini kiranya juga sesuai
    dengan pasal 22 PP 51 tahun 1993.
  • Lagi pula musyawarah merupakan tradisi yang telah
    berakar dalam kehidupan masyarakt kita.

26
Amalgamasi
  • Amalgamasi ialah merangkum semua nilai yang
    didapat menjadi satu atau sejumlah kecil indeks
    dampak komposit. Amalgamasi disebut juga
    agregasi.
  • Tujuan amalgamasi ialah untuk mempermudah
    pemilihan alternatif oleh pengambil keputusan.
  • Sistem evaluasi lingkingan Battelle menghasilkan
    indeks dampak komposit dengan menjumlahkan Satuan
    Dampak Lingkungan. Indeks dampak komposi adalah
  • Yaitu Dk indeks dampak komposit, SDLdp Satuan
    Dampak lingkungan dengan proyek SDLtp Satuan
    Dampak Lingkungan tanpa proyek.

27
Amalgamasi
  • Metode amalgamasi yang lain yang terkenal ialah
    metode tumpang tindih McHarg(1969).
  • Teknik ini pertama kali digunakan oleh McHarg
    (1969) antara lain, untuk menentukan rute jalan
    raya.
  • McHarg mengidentifikasi faktor-faktor yang
    penting dalam kontruksi jalan raya, baik faktor
    fisik yang secara tradisional diperhitungkan oleh
    para insinyur jalan raya, maupun faktor biologi
    dan sosial-ekonomi, misalnya kemiringan lereng,
    drainase permukaan, kepekaan terhadap erosi,
    nilai sejarah, dan lain-lain.
  • McHarg memberikan urutan peringkat untuk zona
    pada masing-masing kategori, tetapi tidak
    memperbandingkan peringkat antara kategori,
    misalnya antara peringkat kemiringan lereng,
    peringkat tanah, peringkat sejarah dan peringkat
    mergasatwa.

28
Amalgamasi
  • McHarg menyatakan peringkat kategori yang satu
    tidak dapat diperbandingkan dengan peringkat
    kategori yang lain dan karena itu kategori tidak
    dapat diberi urutan peringkat.
  • Namun demikan ia menjumlahkan peringkat zona
    dalam kategori yang lain.
  • Banyak orang menggangap metode tumpang tindih
    McHarg sebagai metode untuk identifikasi dampak.
  • Namun dari uraian jelaslah metode McHarg bukanlah
    metode untuk mengidentifikasi dampak, melainkan
    metode untuk memeilih alternatif dengan nilai
    dampak negatif terendah.

29
Untung Rugi Amalgamasi
  • Dengan amalgamasi pengambil keputusan hanya
    mempertimbangkan satu angka, sedangkan tanpa
    indeks komposit pengambil keputusan harus
    menghadapi banyak data yang bersifat verbal.
  • Misalnya, untuk memilih alternatif ia tinggal
    membandingkan indeks dampak komposit
    masing-masing alternatif.
  • Dalam metode Leopold dan Battelle ia tinggal
    memilih indeks terkecil, dalam metode Mongkol
    indeks terbesar dan dalam metode McHarg warna
    termuda atau putih.
  • Namun demikian banyak terdapat perdebatan setuju
    dan tidak setuju dengan indeks komposit.

30
Untung Rugi Amalgamasi
  • Keberatan berlandaskan atas dua alasan utama.
  • Pertama, indeks komposit pada hakekatnya adalah
    nilai rata-rata dampak. Karena itu indeks
    komposit tersebut dapat menutupi dampak yang
    tingkat besarnya dan atau tingkat pentingnya
    tinggi.
  • Untuk mengatasi kelemahan ini telah dianjurkan
    untuk
  • nilai besar dan penting masing-masing dampak
    harus dimasukkan dalam laporan
  • prosedur amalgamasi harus diuraikan dengan jelas
  • dampak yang tidak dapat diterima (nilai
    negatifnya tinggi atau/dan tidak ada cara untuk
    mengatasinya) harus diberi bendera merah
  • dampak juga diberi bendera merah, apabila data
    atau/dan ilmu pengetahuan untuk memprakiraannnya
    tidak cukup.

31
Untung Rugi Amalgamasi
  • Keberatan kedua terhadap amalgamasi ialah pada
    waktu orang melakukan amalgamasi, orang kurang
    atau tidak memperhatikan kaidah matematik.
  • Pada data nominal dan ordinal semua operasi
    aljabar, seperti menambah, mengurangi, mengalikan
    dan membagi, tidak boleh dilakukan.
  • Data nominal ialah pemberian angka pada suatu hal
    tertentu. Data ordinal ialah data yang diatur
    menurut peringkat tertentu, misalnya dengan
    diberi angka dari 1 sampai 10 tanpa adanya skala
    yang jelas dan konsisten.

32
Untung Rugi Amalgamasi
  • Pada data skala interval hanya boleh dilakukan
    operasi matematik yang tidak mengubah perbedaan
    relatif antara unit-unit, misalnya menambah,
    mengurangi, membagi dan mengalikan dengan
    konstanta, serta operasi integral dan
    diferensial.
  • Pada data skala nisbah dapat dilakukan semua
    jenis operasi matematik, termasuk mengalikan
    dengan variabel, fungsi pangkat dan tranformasi
    log.
  • Pada waktu kita akan melakukan amalgamasi
    haruslah kita periksa dua jenis data, yaitu data
    nominal dan data ordinal, data skala interval
    atau data skala nisbah.
  • Operasi matematik haruslah kita lakukan dengan
    memperhatikan kaidah matematik sesuai dengan
    jenis data.
  • Untuk menghindari kesalahan, data ordinal tidak
    dinyatakan dalam angka, melainkan data huruf atu
    simbol. Huruf atau simbol tidak dapat
    diperlakukan secara matematik.

33
Ketidakpastian dalam pemilihan alternatif
  • Dalam AMDAL yang canggih unsur ketidakpastian
    dimasukkan juga dalam pemilihan alternatif.
    Pemilihan alternatif terbaik haruslah
    didasarkan pada kriteria tertentu.
  • Dari uraian dan contoh dapat dilihat bahwa
    sebenarnya tidak ada alternatif terbaik ataupun
    alternatif terburuk. Terbaik dan terburuk
    tergantung pada kriteria yang dipakai.
  • Kriteria mana yang akan dipakai sangat tergantung
    pada situasi perencanaan dan sifat pengambilan
    keputusan. Sudah sepantasnya kriteria pengambilan
    keputusan dinyatakan secara eksplisit dengan
    memperhatikan kemungkinan keberhasilan dan
    kegagalan serta konsekuensi keberhasilan dan
    kegagalan tersebut.
  • Pelaksanaan AMDAL wajib mendorong pengambil
    keputusan ke arah ini.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com