Title: MATERI 9 PERILAKU ORGANISASI
1MATERI 9PERILAKU ORGANISASI
- PERFORMANCE APPRAISAL
- REWARD SYSTEM
2PERFORMANCE APPRAISAL
- DEFINISI Penilaian secara sistematis mengenai
hasil pekerjaan, diri karyawan dan potensinya
yang dapat dikembangkan lebih lanjut. - Disebut juga Penilaian Karya, Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan, Penilaian Kondite,
Penilaian Prestasi Kerja.
3TUJUAN PERFORMANCE APPRAISAL
- Untuk mengetahui pretasi / hasil pekerjaan
karyawan selama periode waktu tertentu,
dibandingkan dengan standar. - Untuk mengetahui diri karyawan (sikap, watak,
kekuatan, kelemahan ) dalam hubungan dengan
pekerjaannya di perusahaan. - Untuk mengetahui potensi karyawan untuk
ditempatkan di jabatan lain dengan / tanpa
training lebih lanjut.
4MANFAAT PER. APPRAISAL BAGI PERUSAHAAN
- Manfaat bagi perusahaan adalah sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan tentang - Promosi (Jabatan/Gaji)
- Transfer (Mutasi)
- Demosi
- PHK
- Mengidentifikasi Kebutuhan Training
5MANFAAT PER. APPRAISAL BAGI PEGAWAI
- MANFAAT BAGI KARYAWAN, TERUTAMA SEBAGAI UMPAN
BALIK TENTANG PRESTASI KERJANYA, SEHINGGA BISA
MNGETAHUI KELEBIHAN / KELEMAHAN DIRI DAN DAPAT
MENGETAHUI KEMUNGKINAN PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT. - EFEKTIVITAS TERGANTUNG WAY OF THINKING
6STANDAR PENILAIAN
- Adalah patokan untuk menilai prestasi kerja
seseorang karyawan. - Persyaratan Standar
- Diketahui oleh pekerja
- Bersifat Spesifik.
- Realistis.
7PELAKSANA PENILAIAN PRESTASI
- Dilakukan atasan langsung dan diperiksa oleh
pejabat yang lebih tinggi. - Dilakukan oleh komite penilai Atasan langsung,
Rekan sekerja, Bawahan, Pejabat yang lebih
tinggi, Konsumen. - Frekuensi penilaian Secara formal tiap 6 bulan
sekali, secara tidak formal dilakukan tiap saat.
8METODE PERFORMANCE APPRAISAL
- RATING SCALE
- FORCED DISTRIBUTION
- DESCRIPTIVE METHODS
- BEHAVIORALLY ANCHORED RATING SCALE
9METODA RATING SCALE
- Penilai mengevaluasi kerja karyawan berdasarkan
faktor-faktor / kriteria-kriteria yang dianggap
penting untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. - Penilaian dilakukan menurut opini penilai dengan
skala mulai yang rendah hingga tinggi.
10FAKTOR-FAKTOR YANG DINILAI
- Hasil pekerjaan
- Mutu pekerjaan
- Pengetahuan tentang pekerjaan
- Kreativitas
- Kemampuan komunikasi dengan pihak lain
- Sikap
- Ketergantungan
- Kepemimpinan
11KELEBIHAN RATING SCALE
- Mudah
- Waktu yang diperlukan singkat
- Bisa digunakan untuk menilai karyawan dalam
jumlah besar
12KELEMAHAN RATING SCALE
- Sulit menentukan kriteria yang relevan.
- Terpaksa menganggap bahwa bobot faktor- faktor
sama besarnya. - Bersifat aditif
- Dapat ditafsirkan sangat bervariasi oleh para
penilai.
13FORCED DISTRIBUTION
- Disebut juga sebagai metode pengurutan
- Karyawan dibagi dalam kelompok-kelompok yang
berbeda prestasinya, misal - Kelompok Istimewa (10)
- Kelompok Berprestasi Tinggi (20)
- Kelompok Biasa (40)
- Kelompok Berprestasi Rendah (20)
- Kelompok Berprestasi sangat Rendah(10)
14KELEMAHAN FORCED DISTRIBUTION
- Sulit membedakan prestasi kerja karyawan yang
pekerjaannya berlainan. - Prosentasi pengelompokan hanya didasarkan pada
judgment, sehingga jumlah karyawan pada setiap
kelompok juga belum tentu tepat.
15DESCRIPTIVE METHOD
- Atasan menguraikan secara tertulis kesan /
penilaiannya tentang setiap karyawan misal - Inisiatif
- Kemampuan bekerjasama
- Pengetahuan tentang pekerjaan
- Hasil kerja / produktivitas
16KELEMAHAN DESCRIPTIVE METHOD
- Memerlukan ketelitian atasan dalam memberikan
penilaian - Memerlukan banyak pemikiran atasan untuk menilai.
- Banyak makan waktu
- Sulit dilaksanakan oleh atasan yang kurang mampu
menulis
17 BEHAVIORALLY ANCHORED RATING SCALE
- Pengembangan Rating Scale yang sesuai bagi
setiap jenis pekerjaan. - Langkah
- Atasan menentukan dimensi kunci
- Mentukan ukuran prestasi
- Menentukan derajat penilaian dari berbagai
prestasi. - Menggunakan derajat penilaian untuk menilai
karyawan.
18KESALAHAN DALAM PENILAIAN
- EFEK HALO
- CENTRAL TENDENCY
- LENIENCY
- STRICTNESS
- PRASANGKA PRIBADI
- RECENCY EFFECT
19REWARD / IMBALAN
- Dalam arti yuridis adalah balas jasa yang
diberikan pihak perusahaan kepada pihak pekerja
sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan
pekerja kepada perusahaan - Peran Upah dapat Dipandang dari
- Pekerja
- Perusahaan
- Masyarakat
20SISTEM PEMBERIAN IMBALAN (REWARD )
- PENTINGNYA REWARD SYSTEM
- Seringkali merupakan komponen ongkos terbesar
bagi perusahaan. - Merupakan daya tarik untuk mendapatkan tenaga
kerja yang baik / bermutu. - Menghindarkan munculnya ketidakpuasan karyawan.
- Dapat menumbuhkan loyalitas
- Merangsang peningkatan produktivitas karyawan.
21BENTUK IMBALAN FINANSIAL
- Gaji
- Bonus
- Tunjangan
- Bantuan Fasilitas
22BENTUK IMBALAN NON FINANSIAL
- Lingkungan Perusahaan
- Lingkungan Kerja
- Pendapatan yang tidak dapat dikenai pajak
- Pendapatan untuk meningkatkan kompetensi
- Keuntungan-keuntungan lain
23FALSAFAH PEMBERIAN IMBALAN
- ADIL KOMPETITIF
- Adil Objektif
- Kompetitif
- Tidak kalah dengan sistim imbalan dalam
industri sejenis. - Memilik efek positif terhadap motivasi kerja
karyawan.
24CIRI SISTIM PEMBERIAN IMBALAN YANG BAIK
- Mudah dimengerti
- Mudah dihitung
- Motivasi Efektif
- Adanya Hubungan antara Kerja Upah
- Stabil
25LANGKAH PENYUSUNAN SISTIM IMBALAN
- ANALISIS JABATAN
- EVALUASI JABATAN
- SURVEY UPAH
- KEBIJAKAN IMBALAN
- HARGA JABATAN
- STRUKTUR / KURVA IMBALAN
26FAKTOR INTERNAL DLM KEBIJAKAN IMBALAN
- Kemampuan Perusahaan untuk Membayar
- Karakteristik Pekerjaan
- Karakteristik Pekerja
27FAKTOR EKSTERNAL DLM KEBIJAKAN IMBALAN
- Keadaan Pasar Tenaga Kerja
- Standar Biaya Hidup
- Tingkat Upah Industri Sejenis
- Peraturan Pemerintah Mengenai Imbalan
28UPAH PERANGSANG / INSENTIF
- Adalah imbalan yang diberikan berdasarkan
produktivitas pekerja. - Upah perangsang bertujuan untuk memotivasi
pekerja lebih giat - Tidak semua pekerjaan dapat menggunakan sistem
upah perangsang.
29PEKERJAAN DENGAN UPAH PERANGSANG
- Unit output mudah diukur
- Hubungan antara usaha dengan output jelas.
- Mutu kurang penting
- Pekerjaan bersifat standar jarang ada delay.