Title: Wacana dipahami dari 2 sudut pandang :
1- Wacana dipahami dari 2 sudut pandang
- Hierarki kebahasaan sebagai
satuan kebahasaan yang berada pada tataran di
atas kalimat yang sudah mengandung tema. - b. Tujuan penulisan bertujuan
untuk menjelaskan sesuatu, meyakinkan, atau
membuktikan suatu kebenaran, menggambarkan
sesuatu, menceritakan sesuatu, dan mempengaruhi
pembaca.
2- Klasifikasi wacana berdasarkan tujuan
- NARASI
- Ditulis dengan tujuan untuk menceritakan suatu
kejadian atau peristiwa kepada pembaca, sehingga
pembaca mendapatkan informasi selengkapnya
tentang apa peristiwanya, bagaimana kejadiannya,
dan bagaimana kronologinya. Dalam wacana narasi
harus ada unsur waktu bahkan unsur pergeseran
waktu itu sangat penting. Unsur pelaku atau okoh
merupakan pokok yang dibicarakan, sedang unsur
peristiwa adalah hal-hal yang dialami oleh sang
pelaku.
CONTOH Sebulan sejak kedatangan pasukan tentara
tak terdengar peristiwa perampokan di wilayah
Dawuan. Meskipun tentara tetap siaga dan
berpatroli di malam hari, tetapi setidaknya aku
merasakan suasana yang tenang di antara mereka.
Hubunganku dengan Sersan Slamet lebih dapat
dikatakan sebagai hubungan pribadi daripada
hubungan antara seorang kopral dan seorang
sersan. Dia banyak bertanya tentang diriku,
asal-usulku, bahkan sekolahku. Dia mengajariku
menulis dan membaca setelah mengetahui aku tidak
pernah bersekolah. Berbagai kisah diceritakan
kepadaku. Tetapi yang kusenangi adalah kisah
seorang tentara pelajar yang karena keberaniannya
dapat membunuh tiga serdadu musuh dalam suatu
pertempuran.
3- b. DESKRIPSI
- Penulis bertujuan menggambarkan atau memaparkan
segala sesuatu kepada pembaca agar memperoleh
gambaran atau deskripsi secara utuh sebagaimaan
kondisi atau keadaan yang sebenarnya. Ciri khas
wacana deskripsi ditandari dengan penggunaan
kata-kata atau ungkapan yang bersifat deskriptif,
seperti rambutnya ikal, matanya biru, dan
hidungnya mancung. Deskripsi berbeda dengan
eksposisi. Deskripsi lebih dipusatkan pada
penampilan barang, sedangkan eksposisi memusatkan
uraiannya pada hakikat barang.
CONTOH Dari balik tirai hujan sore hari,
pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu sperti
perawan mandi basah, segar, penuh gariah, dan
daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah
rambut basah basah yang tergerai jatuh di belahan
punggung. Batang-batang yang ramping dan
meliuk-liuk oleh embusan angin seperti tubuh
semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
Ketika angin tiba-tiba bertiup lebih kencang,
pelepah-pelepah itu serempak terjulur sejajar
satu arah, seperti tangan-tangan penari yang
mengikuti irama hujan, seperti gadis-gadis
tanggung berbanjar dan bergurau di bawah curan
pancuran.
4- c. EKSPOSISI
- Digunakan untuk menjelaskan segala sesuatu kepada
pembaca tentang suatu objek, sehingga pembaca
memperoleh pandangan, dan atau pengetahuan
tentang objek tersebut. Penjelasan tentang
pertalian antara objek yang satu dan yang lain,
struktur suatu benda, karakter manusia, atau
binatang, biasanya juga disampaikan dengan wacana
eksposisi. Wacana eksposisi menjawab pertanyaan
yang berhubungan dengan kata tanya bagaimana.
Oleh karena itu, wacana tersebut dapat digunakan
untuk menerangkan proses atau prosedur suatu
aktivitas.
CONTOH Peningkatan kadar keasaman air hujan
disebabkan oleh sisa pembakaran di udara. Bahkan,
bahan bakar fosil (misalnya minyak bumi, gas
alam, dan batu bara) apabila dibakar akan
menghasilkan sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen
oksida (NOx) sebagai penyebab utama keasaman itu.
Penghasil SO2 dan NOx terbesar adalah pembangkit
listrik dan industri yang menggunakan batu bara
sebagai bahan bakar. SO2 dan NOx itu juga
dilepaskan oleh kendaraan di jalan. Zat-zat yang
berat akan jatuh ke bumi dan yang ringan akan
mengambang di udara. Jika hujan, zat-zat itu,
yang mengambang di udara itu, tersapu bersih oleh
air hujan yang turun. Makin banyak zat-zat itu
makin asam air hujan yang menyapunya itu.
5- d. ARGUMENTASI
- Digunakan penulis untuk meyakinkan pembaca akan
kebenaran suatu objek, sehingga pembaca
mendapatkan kepastian tentang kebenaran itu.
Wacana argumentasi berfungsi utama untuk
membuktikan yang dilakukan dengan dua metode,
yaitu argumentasi direduksi atau disusutkan
hingga menjadi atau berdasarkan suatu ilmu yang
dikenal sebagai logika dan argumentasi adakalanya
berhubungan dengan persoalan kebijakan yang jelas
harus dibedakan dengan fakta. Elemen pokok wacana
argumentasi ada tiga, yaitu (1) pernyataan, (2)
alasan, dan (3) pembenaran. Sedangkan elemen
pelengkapnya adalah (1) pendukung, (2) modal, dan
(3) sanggahan.
6CONTOH (Per) Kemampuan berfikir kritis
mahasiswa S1 dapat ditingkatkan, antara lain
dengan memberikan latihan secara intensif dalam
menyusun argumen. (Al) Makala mahasiswa S1
menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah
mahasiswa S1 mengandung argumen-argumen yang
rancu. (Pem) Berpikir kritis ditandai oleh
kemampuan menggunakan bahasa secara jelas dan
tepat. Berpikir kritis ini tampak pada skripsi
dan makalah mahasiswa S1 yang ditulis dengan
penalaran baik. (Pen) Penelitian Teopilus
membuktikan bahwa ada hubungan yanng positif
anatara kemampuan akademik mahasiswa dalam mata
kuliah mengarang. (Mo) Dengan demikian dapat
dipastikan pelatihan dapat meningkatkan kualitas
argumen. (Sa) Namun jika terdapat faktor-faktor
luar, seperti keterbatasan fisik, kelemahan, atau
kelambatan berpikir pada diri mahasiswa maka
usaha meningkatkan kualitas berpikir kritis akan
terganggu. Keterangan Per pernyataan Al a
lasan Pem pembenaran Pen pendukung Mo mod
al Sa sanggahan
7- e. PERSUASI
- Digunakan untuk mempengaruhi pembaca akan suatu
objek agar pembaca memiliki sikap dan pandang dan
tertentu sesuai dengan kehendak penulis sehingga
penulis benar-benar menghindarkan diri dari
adanya konflik atau pertentangan pendapat. Fokus
dalam wacana persuasi bukan pada kebenaran suatu
objek melainkan lebih pada sikap atau pandangan
pembacanya dengan menggunakan aspek-aspek
psikologis.
CONTOH Lelaki Gratis! Bu, ada gratisan lagi!
Rinso satu kilo sekarang berhadiah, hadiahnya
itu.. Wanita O, apa sih? (dengan penuh rasa
ingin tahu) Lelaki He, betul kan. Nggak sabar
kan! Hadiahnya itu satu sabun Lifebuoy seratus
gram seharga tiga ratus rupiah. Siip kan, Bu?
Jadi ingat, setiap beli Rinso satu kilogram
bertanda khusus, jangan lupa minta hadiahnya satu
sabun Lifebuoy! Oke, cepet lho, sebelum habis!