Title: PEMBANGUNAN EKONOMI
1PEMBANGUNAN EKONOMI
EDISI KESEMBILAN
Michael P. Todaro Stephen C. Smith
JILID 1
2BAGIAN 1 Prinsip Konsep
PEMBANGUNAN EKONOMI Todaro Smith EDISI
KESEMBILAN JILID 1
- Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan
Pembangunan Sebuah Perspektif Global - Pembangunan Komparatif Perbedaan dan Persamaan
di Antara Negara-negara Berkembang - Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan
3 BAB 1
BAGIAN 1 Prinsip Konsep
- Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
4Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi Kesenjangan
Kondisi Hidup di Dunia
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Setiap harinya, orang-orang di pelbagai penjuru
dunia mengawali harinya dalam kondisi yang sangat
berlainan - Sekitar separuh penduduk dunia (dari total
sekitar 6,4 miliar jiwa) hidup dalam kondisi
serba berkecukupan, sementara separuh lainnya
hidup dalam kondisi serba berkekurangan
5Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi Contoh
Perbandingan 1
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Kondisi hidup rata-rata di Amerika Utara, yang
merupakan ciri khas keluarga di kebanyakan negara
kaya - Keluarga inti beranggotakan 4 orang
- Penghasilan tahunan sekitar 50.000
- Berpenghidupan yang layak
- Sumber hiburan relatif berlimpah
6Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi Contoh
Perbandingan 2
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Kondisi hidup rata-rata di daerah pedesaan Asia
- Keluarga inti beranggotakan 8 orang atau lebih
- Penghasilan tahunan sekitar 250 sampai 300
- Berpenghidupan yang keras
- Hiburan berasal dari kegiatan spiritual
7Bagaimana Kehidupan Penduduk BumiKesenjangan
di Wilayah Metropolitan
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Di daerah pantai Amerika Latin
- Di satu wilayah kota terlihat modern, megah,
rapi, bersih, dan indah - Di wilayah lainnya, yang relatif berseberangan,
merupakan favela (pemukiman kumuh) yang terlihat
reyot, kumuh, dan berimpitan
8Bagaimana Kehidupan Penduduk BumiKemiskinan
yang Merata
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Di daerah timur Afrika
- Sangat sedikit penghasilan dalam bentuk uang
- Berbagai kebutuhan diproduksi sendiri untuk
dikonsumsi sendiri (disebut perekonomian
subsisten)
9Bagaimana Kehidupan Penduduk BumiPertanyaan-per
tanyaan
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Bagaimana mungkin kemewahan hidup berdampingan
dengan kemiskinan secara mencolok dalam satu
wilayah yang relatif sama? - Bagaimana masyarakat dalam perekonomian subsisten
bisa beralih ke dalam perekonomian modern yang
berprodukstivitas dan berpenghasilan tinggi? - Bagaimana aspirasi kemajuan dari kemiskinan bisa
dibantu ataupun dihambat oleh aktivitas ekonomi
yang lebih maju?
10Bagaimana Kehidupan Penduduk BumiKesimpulan
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Proses kemajuan yang dialami oleh negara-negara
sedang berkembang (developing countries) tidak
dapat dianalisis secara realistis tanpa
mempertimbangkan peranan negara-negara maju yang
membantu ataupun menghambat, secara langsung
ataupun tidak langsung, proses kemajuan tersebut
11Ilmu Ekonomi dan Studi PembangunanTonggak Awal
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Kalangan ekonom, secara umum, menobatkan Adam
Smith sebagai ahli ilmu ekonomi pembangunan
yang pertama, seiring penerbitan bukunya Wealth
of Nations pada tahun 1776 - Namun, pembahasan sistematis yang meliputi
wilayah Afrika, Asia, dan Amerika Latin baru
diterbitkan sekitar lima dasawarsa yang lalu
12Ilmu Ekonomi dan Studi PembangunanDisiplin
Ilmu 1
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Studi pembangunan ekonomi adalah cabang baru dari
disiplin ilmu ekonomi (economics) dan ilmu
ekonomi politik (political economy) makroekonomi - Studi ini memusatkan perhatian secara khusus pada
perekonomian negara-negara di Afrika, Asia, dan
Amerika Latin
13Ilmu Ekonomi dan Studi PembangunanDisiplin
Ilmu 2
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Sebagian kalangan masih menyatakan ilmu ekonomi
pembangunan (development economics) hanya
merupakan campuran dari cabang-cabang ilmu
ekonomi lainnya, yaitu - Ilmu makroekonomi
- Ilmu ekonomi ketenagakerjaan (labor economics)
- Ilmu keuangan publik (public finance)
- Ilmu ekonomi moneter (monetary economics)
14Ilmu Ekonomi dan Studi PembangunanDisiplin
Ilmu 3a
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Sebagai bidang studi yang berdiri sendiri, ilmu
ekonomi pembangunan - Tidak sama dengan ilmu ekonomi dari negara-negara
kapitalis maju (ekonomi neoklasik modern)
maupun ilmu ekonomi negara-negara sosialis
(ekonomi komando atau Marxis) - Merupakan ilmu ekonomi khusus mengenai
negara-negara Dunia Ketiga yang menuntut
pembaruan pemikiran dan pendekatan tersendiri
15Ilmu Ekonomi dan Studi PembangunanDisiplin
Ilmu 3b
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Sebagai bidang studi yang berdiri sendiri, ilmu
ekonomi pembangunan - Telah mengembangkan identitas analitis
metodologis - Telah menerima pengakuan dan penghargaan pada
tingkat Hadiah Nobel
16Hakikat Ilmu Ekonomi PembangunanIlmu Ekonomi
Tradisional 1
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Ilmu ekonomi tradisional berpusat pada
- Alokasi termurah dan terefisien atas segenap
sumber daya yang langka - Upaya memanfaatkan pertumbuhan optimal
sumber-sumber daya dari-waktu-ke-waktu agar
memberikan hasil sebanyak mungkin barang dan jasa
17Hakikat Ilmu Ekonomi PembangunanIlmu Ekonomi
Tradisional 2
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Ilmu ekonomi tradisional membahas aspek-aspek
ekonomi dunia kapitalis, yaitu - Pasar
- Konsumen
- Harga
- Keputusan berdasarkan marjin, laba, dan kepuasan
- Ekuilibrium antara pasar input dan output
18Hakikat Ilmu Ekonomi PembangunanIlmu Ekonomi
Tradisional 3
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Ilmu ekonomi tradisional mengasumsikan
- Rasionalitas ekonomi berdasarkan untung-rugi
- Orientasi materialistis
- Sifat individualistis
- Pengutamaan kebutuhan/kepentingan pribadi
19Hakikat Ilmu Ekonomi PembangunanIlmu Ekonomi
Politik
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Cakupan ilmu ekonomi politik lebih luas daripada
ilmu ekonomi tradisional - Pada intinya, ilmu ekonomi politik (political
economy) membahas kaitan antara ilmu politik dan
ilmu ekonomi, dengan perhatian utama pada peranan
kekuasan dalam pengambilan keputusan ekonomi
20Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Cakupan ilmu ekonomi pembangunan lebih luas
daripada ilmu ekonomi politik - Ilmu ekonomi pembangunan berkaitan langsung
dengan keseluruhan proses politik, budaya, dan
ekonomi yang diperlukan dalam mendukung
transformasi struktural dan kelembagaan dari
seluruh masyarakat dalam rangka menghasilkan
serentetan kemajuan ekonomi yang benar-benar
bermanfaat (melalui proses yang efisien) bagi
penduduk pada umumnya
21Hakikat Ilmu Ekonomi PembangunanTujuan Akhir
yang Tidak Berubah
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Tujuan akhir ilmu ekonomi pembangunan adalah
- Memungkinkan pemahaman lebih lanjut mengenai
perekonomian negara-negara Dunia Ketiga dalam
rangka memudahkan upaya perbaikan standar hidup
bagi mayoritas penduduk dunia
22Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
23Arti Penting Nilai-nilai dalam Ilmu Ekonomi
Pembangunan
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Pada dasarnya, ilmu ekonomi adalah ilmu
pengetahuan sosial - Nilai adalah pijakan dalam menentukan baik atau
buruk - Maka, pilar dari ilmu ekonomi (umumnya) dan ilmu
ekonomi pembangunan (khususnya) adalah pemahaman
mengenai pemikiran-pemikiran dasar (premis)
bersifat etis dan normatif yang disebut
premis-premis nilai (value premises) tentang apa
yang diinginkan maupun tidak diinginkan
24Perekonomian sebagai Sistem Sosial Lebih Jauh
dari Ekonomi Sederhana 1
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Sistem sosial adalah hubungan-hubungan yang
saling terkait antara faktor-faktor ekonomi dan
nonekonomi - Ilmu dan sistem ekonomi perlu dianalisis dan
diletakkan dalam konteks sistem sosial secara
keseluruhan dari negara dan dalam konteks
global/internasional
25Perekonomian sebagai Sistem Sosial Lebih Jauh
dari Ekonomi Sederhana 2
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Menurut DR. Soedjatmoko
- Seandainya kita mau menyimak pengalaman pada
tahun-tahun yang lampau secara cermat, jelaslah
bahwa, sebagai akibat dari terlalu besarnya bobot
dan nilai yang mereka berikan pada pertumbuhan
dan tahapannya serta pada ketersediaan modal dan
keahlian, para teoretisi ilmu ekonomi pembangunan
kurang memperhatikan masalah-masalah kelembagaan
dan struktural sehingga gagal memahami besarnya
pengaruh kekuatan historis, budaya, dan keagamaan
dalam proses pembangunan
26Perekonomian sebagai Sistem Sosial Lebih Jauh
dari Ekonomi Sederhana 3
Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi,
Pembangunan Sebuah Perspektif Global
- Banyak kegagalan kebijakan pembangunan di
negara-negara Dunia Ketiga disebabkan oleh
variabel-variabel nonekonomi yang terabaikan
dalam analisis dan perencanaannya - Dalam keseluruhan proses pembangunan (domestik
ataupun internasional), peranan dan arti penting
dari tata nilai, sikap, dan faktor kelembagaan
(value, attitude, dan institution) akan terus
dipertimbangkan
27 BAB 2
BAGIAN 1 Prinsip Konsep
- Pembangunan Komparatif Perbedaan dan Persamaan
di Antara Negara Berkembang
28Fenomena Keterbelakangan
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Fenomena keterbelakangan (underdevelopment) harus
ditelaah dalam konteks nasional maupun
internasional
29Masalah-masalah yang Dihadapi
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Kemiskinan
- Produktivitas yang rendah
- Pertumbuhan penduduk yang berlebihan
- Pengangguran
- Ketergantungan ekspor pada produk primer
- Rapuhnya negara-negara berkembang di pentas
internasional
30Masalah-masalah yang DihadapiAspek-aspek
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Masalah-masalah yang dihadapi memiliki
aspek-aspek domestik sekaligus global - Aspek-aspek tersebut terkait dengan
- Asal mula semua masalah tersebut
- Potensi-potensi pemecahannya
31Mengatasi Permasalahan
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Segenap kekuatan ekonomi dan sosial yang
melingkupi negara-negara berkembang, baik
internal maupun eksternal,harus sama-sama
memikul tanggung jawab untuk mengatasi - Kemiskinan
- Ketimpangan kesejahteraan
- Rendahnya produktivitas
32Mengatasi PermasalahanSyarat dan Keperluan demi
Keberhasilan
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Keberhasilan upaya-upaya pembangunan ekonomi dan
sosial mensyaratkan dan memerlukan - Formulasi strategi yang memadai di pihak
negara-negara Dunia Ketiga - Modifikasi sistem ekonomi internasional secara
keseluruhan, agar sistem tersebut lebih peka
terhadap berbagai kebutuhan pembangunan
negara-negara miskin
33Gambaran dan Keberhasilan
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Gambaran kehidupan di banyak negara berkembang
dalam pembahasan kita ini nampak begitu suram - Namun, perlu diingat bahwa banyak pula
negara-negara berkembang yang telah berhasil
dalam upayanya untuk - Meningkatkan pendapatan nasional
- Menurunkan tingkat kematian bayi
- Memperbaiki akses pendidikan
- Mempersempit disparitas gender
- Memperbesar usia harapan hidup
34Mewujudkan Aspirasi Pembangunan
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Negara-negara miskin akan memiliki sarana dan
dukungan yang lebih memadai guna mewujudkan
aspirasi- aspirasi pembangunannya melalui - Penerapan serangkaian kebijakan ekonomi dan
politik yang tepat, baik kebijakan dalam negeri
maupun kebijakan luar negeri - Dukungan yang benar-benar positif dan efektif
dari negara-negara maju/ maka
35Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Transformasi
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Perubahan-perubahan kelembagaan, teknologi, dan
sosial harus dilakukan secara beriringan serta
saling melengkapi dalam usaha merealisasikan
pertumbuhan ekonomi jangka panjang - Transformasi tersebut harus terjadi bukan hanya
di negara-negara berkembang saja, melainkan harus
meliputi perekonomian internasional secara
keseluruhan
36Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Reformasi
Perekonomian Dunia
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Nasib negara-negara berkembang secara keseluruhan
tidak akan membaik hanya dengan tampilnya
segelintir negara berkembang yang berhasil dalam
menjalankan transformasi sosial dan ekonominya - Perekonomian dunia harus mampu untuk mendukung
perkembangan aspirasi dan usaha dari setiap
negara berkembang dengan adanya reformasi - Struktural
- Sikap
- Kelembagaan
37Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Keuntungan dari
Keterbelakangan (1)
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Ada semacam "keuntungan dari keterbelakangan"
dalam pembangunan, misalnya - Kemampuan menggunakan teknologi yang sudah
terbukti andal, dan tidak perlu melakukan
penelitian sendiri dari awal - Dapat melakukan "lompatan katak" dengan
menggunakan standar teknologi baru, dan tidak
perlu menggunakan standar teknologi kuno yang
dulu membatasi negara-negara maju, contohnya
teknologi sinyal penyiaran televisi yang kuno
38Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Keuntungan dari
Keterbelakangan (2)
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Negara berkembang juga dapat memetik pelajaran
berharga dari berbagai kebijakan ekonomi yang
telah dicoba di berbagai negara di seluruh dunia - Keuntungan-keuntungan ini akan sangat bermanfaat
jika perekonomian tersebut berhasil mencapai
pertumbuhan ekonomi modern yang berkesinambungan,
seperti yang dialami Taiwan, Korea Selatan,
Cina, dan beberapa negara lain yang mengikuti
jejak mereka
39Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Kelemahan dari
Keterbelakangan
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Namun demikian, bagi kebanyakan negara-negara
yang sangat miskin, keterbelakangan juga diiringi
dengan berbagai kelemahan, yang banyak di
antaranya disebabkan oleh - Warisan jaman kolonial
- Perbudakan
- Kediktatoran perang dingin
40Mewujudkan Aspirasi Pembangunan
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Dalam kasus mana pun, negara berkembang secara
umum harus melakukan lebih dari sekedar meniru
berbagai kebijakan yang diambil negara-negara
yang sekarang maju pada masa awal pembangunan
ekonominya
41Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Jalan yang
Berbeda-beda (1)
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Setiap negara berkembang menghadapi
keterbatasannya sendiri dalam memilih kebijakan
yang akan dilaksanakan dan keadaan-keadaan khusus
lainnya - Masing-masing harus mencari jalan sendiri untuk
menjadi institusi ekonomi dan sosial yang efektif
42Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Jalan yang
Berbeda-beda (2)
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Masukan yang penting bagi perumusan kebijakan
berasal dari contoh-contoh yang ditawarkan oleh
pengalaman masa lalu dari - Negara-negara maju dan institusi-institusi
sekarang ini - Negara-negara dunia ketiga lainnya
43Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Inovasi Institusi
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Institusi-institusi ekonomi di Eropa dan Amerika
Utara dalam sebagian besar kasus lebih mendekati
kondisi optimal dibandingkan dengan institusi
yang berada di banyak negara berkembang - Namun, semua negara memiliki ruang untuk
melakukan inovasi institusi lebih lanjut
44Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Asumsi yang
Dihindarkan
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Perlu diingat bahwa negara-negara berkembang
tidak dapat mengasumsikan tanpa penelitian lebih
lanjut bahwa mempolakan kebijakan dan institusi
mereka seperti di negara-negara maju akan
memberikan jalan tercepat bagi keberhasilan
pembangunan ekonomi
45Mewujudkan Aspirasi Pembangunan
Bab 2 Pembangunan Komparatif
- Kebutuhan akan pembangunan tidak bisa
ditawar-tawar lagi dan jebakan kemiskinan
merupakan hal yang benar-benar harus kita hadapi - Hingga sekarang, kurang terdapat bukti akan
terjadinya konvergensi pendapatan di seluruh
dunia - Namun, pengalaman selama 50 tahun menunjukkan
bahwa pengentasan kemiskinan dan memulai
pembangunan yang berkelanjutan bukanlah hal yang
mustahil
46 BAB 3
BAGIAN 2 Masalah Kebijakan Domestik
- Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
47Ilmu Ekonomi PembangunanTeori dan Pendekatan
(1)
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Berbagai teori dan pendekatan di bidang ekonomi
studi pembangunan saling bersaing satu sama lain - Masing-masing memiliki keunggulan dan
kelemahannya sendiri
48Ilmu Ekonomi PembangunanTeori dan Pendekatan
(2)
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Berbeda dari cabang-cabang ilmu ekonomi lainnya,
ilmu ekonomi pembangunan tidak memiliki
doktrin-doktrin atau paradigma baku yang telah
diterima secara universal - Namun, kenyataan akan masih adanya
kontroversibaik secara ideologis, teoretis,
maupun empirisjustru menjadikan bidang studi
tersebut semakin menantang dan memikat
49Ilmu Ekonomi PembangunanTeori dan Pendekatan
(3)
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Pola-pola pemikiran dan pemahaman ekonomi
pembangunan berkembang serta berubah secara
terus-menerus - Kesemuanya itulah yang merupakan landasan utama
bagi segenap kegiatan pengkajian terhadap
berbagai kemungkinan pembangunan yang tengah
ditempuh oleh negara-negara berkembang di kawasan
Afrika, Asia, dan Amerika Latin yang beragam
50Ilmu Ekonomi PembangunanTeori dan Pendekatan
(4)
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Bagaimana mungkin suatu konsensus bisa diciptakan
dari pertentangan yang sedemikian ramai? - Penulis memang tidak mengisyaratkan bahwa suatu
konsensus telah atau pernah, atau perlu tercipta
untuk menjembatani berbagai nilai dan ideologi
yang satu sama lain saling bertentangan - Apa yang hendak penulis kemukakan adalah bahwa
kita bisa memetik sesuatu yang bermanfaat dari
keempat pendekatan yang ada
51Teori dan Pendekatan (1)Pertumbuhan-Tahapan-Li
near
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Model pertumbuhan-tahapan-linear menekankan
pentingnya tabungan dan investasi (modal fisik
dan modal manusia) dalam membina pertumbuhan
ekonomi jangka panjang
52Teori dan Pendekatan (2)Perubahan Struktural
Dua Sektor
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Model perubahan struktural dua sektor rumusan
Lewis, mementingkan upaya-upaya untuk
menganalisis keterkaitan tertentu yang terdapat
di antara sektor pertanian tradisional dengan
sektor industri modern
53Teori dan Pendekatan (3)Penelitian Chenery
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Penelitian empiris yang dilakukan oleh Chenery
dan kawan-kawan mencoba untuk - Mendokumentasikan secara tepat bagaimana suatu
perekonomian mengalami perubahan-perubahan yang
bersifat struktural - Mengidentifikasikan nilai numerik dari berbagai
parameter ekonomi penting
54Teori dan Pendekatan (4)Ketergantungan
Internasional
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Pemikiran para teoretisi ketergantungan
internasional telah berhasil menonjolkan
pentingnya struktur dan fungsi perekonomian
dunia - Keputusan yang diambil oleh negara maju ternyata
sedemikian rupa sehingga selalu memberi pengaruh
terhadap kehidupan jutaan penduduk di
negara-negara berkembang
55Teori dan Pendekatan (5)Teori Ketergantungan
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Para teoretisi ketergantungan mengemukakan bahwa
langkah dan keputusan ekonomi penting yang
diambil di ibukota-ibukota negara di Amerika
Utara, Eropa Barat, atau Jepang (juga yang
diambil oleh IMF dan Bank Dunia) senantiasa
menimbulkan dampak yang besar bagi negara-negara
berkembang - Argumen-argumen lainnya mengenai perekonomian
domestik negara-negara Dunia Ketiga - Struktur dualistik
- Peranan kelas elit pengusaha
56Ilmu Ekonomi PembangunanTeori Ekonomi Neoklasik
Konvensional
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Masih banyak aspek dari teori ekonomi neoklasik
konvensional yang harus dibenahi dan diperbaiki
agar lebih sesuai dengan fakta-fakta sosial,
kelembagaan, dan struktural negara-negara
berkembang yang serba unik - Namun, tidak bisa diabaikan pentingnya
pelaksanaan produksi dan distribusi secara
efisien melalui berfungsinya suatu sistem harga
yang baik sebagai bagian integral dari
keberhasilan usaha pembangunan, sebagaimana
ditonjolkan oleh teori tersebut
57Ilmu Ekonomi Pembangunan Kontrarevolusi
Neoklasik (1)
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Cukup banyak argumen dari kontrarevolusi
neoklasik yang harus disimak, yang berkaitan
dengan - Inefisiensi perusahaan-perusahaan milik
pemerintah - Kegagalan perencanaan pembangunan
- Buruknya dampak-dampak yang ditimbulkan oleh
distorsi harga domestik dan internasional akibat
campur tangan pemerintah yang berlebihan
58Ilmu Ekonomi Pembangunan Kontrarevolusi
Neoklasik (2)
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Namun, ada tantangan dan kritik yang sangat
serius terhadap argumen dari aliran
ketergantungan dan dari kaum strukturalis
mengenai - Pentingnya mekanisme pasar bebas dan perekonomian
terbuka dan tidak pentingnya peranan pemerintah
dalam pengelolaan ekonomi dalam rangka
mempromosikan pertumbuhan ekonomi secara merata
di negara-negara berkembang
59Ilmu Ekonomi Pembangunan Keseimbangan
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Keberhasilan pembangunan ternyata menuntut
peranan keduanya (pasar dan pemerintah) secara
tepat dan seimbang
60Ilmu Ekonomi Pembangunan Kebutuhan
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Fakta membuktikan bahwa yang dibutuhkan bukan
hanya pasar yang secara efisien mampu menciptakan
harga dan alokasi sumber daya yang tepat - Dibutuhkan juga aparat pemerintah yang cerdas,
bersih, tanggap dan peka, guna menangani berbagai
bidang dan masalah yang tidak mungkin diatasi
oleh mekanisme pasar, terutama berbagai persoalan
sosial dan ekonomi yang timbul sebagai akibat
dari operasi kekuatan pasar yang tidak sempurna
61Ilmu Ekonomi Pembangunan Kesimpulan (1)
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Masing-masing pendekatan yang mencoba untuk
memahami hakikat pembangunan itu memang telah
menawarkan pengetahuan yang bermanfaat - Pendekatan-pendekatan tersebut juga memberikan
masukan kepada model-model terbaru dari
pembangunan dan keterbelakangan
62Ilmu Ekonomi Pembangunan Kesimpulan (2)
Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
- Sumbangan pendekatan itu akan nampak semakin
jelas setelah kita mempelajari secara lebih rinci
dan mendalam tentang asal muasal munculnya
berbagai masalah pembangunan serta segenap
kemungkinan solusinya
63 BAB 4
BAGIAN 1 Prinsip Konsep
- Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan
64Ketidakefisienan dan Rasionalisasi
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Ternyata, orang tetap melakukan hal yang tidak
efisien karena dianggap rasional dan tetap
dianggap rasional sepanjang orang lain juga
melakukannya - Ini bisa menimbulkan masalah fundamental berupa
kegagalan koordinasi
65Mengatasi Keterbelakangan
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Terkadang perusahaan dan lembaga ekonomi lainnya
mampu berkoordinasi untuk mencapai ekuilibriurn
yang lebih baik atas kepemilikan mereka - Namun dalam banyak kasus, kebijakan dan bantuan
pemerintah tetap akan dibutuhkan untuk mengatasi
dampak dari lingkaran setan keterbelakangan
66KeterbelakanganPemahaman dan Penanganan
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Tujuan teori pembangunan ekonomi tidak hanya
untuk memahami keterbelakangan namun juga untuk
merancang kebijakan yang efektif guna menanganinya
67KeterbelakanganAnalisis Kegagalan Koordinasi
(1)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Analisis masalah kegagalan koordinasi menawarkan
sejumlah pelajaran penting yang menyeluruh untuk
pembuatan kebijakan - Analisis ini menunjukkan potensi terjadinya
kegagalan pasar, yang mempengaruhi prospek
keberhasilan pembangunan ekonomi, secara lebih
luas dan lebih dalam daripada yang telah dipahami
sebelumnya
68KeterbelakanganAnalisis Kegagalan Koordinasi
(2)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Analisis ekonomi konvensional tentang monopoli,
eksternalitas polusi, dan kegagalan pasar yang
lain menyajikan "kerugian segitiga beban baku
(deadweight triangle losses)" yang konsekuensinya
relatif kecil - Masalah kegagalan koordinasi dapat menimbulkan
efek yang lebih jauh jangkauannya dan, sebagai
konsekuensinya, lebih mahal
69KeterbelakanganAnalisis Kegagalan Koordinasi
(3)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Contoh kasus kegagalan koordinasi
- Sejumlah investor potensial gagal
mempertimbangkan efek pendapatan dari upah yang
mereka bayarkan - Muncul interaksi dari berbagai perilaku yang
sedikit terdistorsi - Timbul distorsi yang sangat besar, sampai pada
kegagalan proses industrialisasi secara langsung
70KeterbelakanganAnalisis Kegagalan Koordinasi
(4)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Pengetahuan mengenai konsekuensi kegagalan
koordinasi ini menimbulkan besarnya manfaat
potensial atas peran aktif pemerintah di dalam
konteks ekuilibria jamak
71Kegagalan Koordinasi KomplementerKebijakan
Intervensi Mendalam (1)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Kegagalan koordinasi yang mungkin timbul dengan
adanya komplementaritas menegaskan kemungkinan
adanya pembuatan kebijakan intervensi yang
mendalam - Logikanya, sekali dorongan besar telah dilakukan,
koordinasi pemerintah mungkin tidak akan
diperlukan lagi
72Kegagalan Koordinasi KomplementerKebijakan
Intervensi Mendalam (2)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Kebijakan tersebut dapat menggerakkan
perekonomian menuju ekuilibrium yang lebih baik,
atau bahkan menuju tingkat pertumbuhan permanen
yang lebih tinggi, yang pada saatnya nanti dapat
mencukupi dirinya sendiri (self-sustaining) - Pasar yang tidak lagi mendapatkan bantuan
pemerintah itu sering kali dapat mempertahankan
proses industrialisasi sekali proses tersebut
telah dicapai, bahkan ketika pasar tersebut tidak
dapat memulai atau melengkapi proses
industrialisasi tersebut
73Kegagalan Koordinasi KomplementerKebijakan
Intervensi Mendalam (3)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Sebagai contoh, dalam beberapa kasus, adanya
buruh anak-anak mencerminkan suatu jenis
ekuilibrium yang buruk di antara
keluarga-keluarga yang anak-anaknya bekerja - Setelah sukses menghilangkan buruh anak-anak,
dalam sejumlah kasus, regulasi buruh anak tidak
perlu lagi ditegakkan untuk mencegah munculnya
buruh anak kembali
74Kegagalan Koordinasi KomplementerKebijakan
Intervensi Mendalam (4)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Jika tidak terdapat dorongan untuk kembali ke
perilaku yang terkait dengan ekuilibrium yang
buruk, maka pemerintah tidak perlu lagi
melanjutkan intervensi yang dirancang untuk
mengatasinya - Alih-alih, pemerintah kemudian dapat memusatkan
daya upayanya pada masalah krusial yang lain,
yang memerlukan peran esensialnya
75Kegagalan Koordinasi KomplementerKebijakan
Intervensi Mendalam (5)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Di antara implikasi-implikasi yang lain, prospek
adanya intervensi yang mendalam dapat berarti
bahwa - Biaya penerapan kebijakan dapat dikurangi
- Bantuan pembangunan yang ditargetkan secara
saksama dapat memberikan hasil yang lebih efektif
76Kegagalan Koordinasi KomplementerKebijakan
Intervensi Mendalam (5)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Karakter penyembuhan-sekali-jadi dari beberapa
masalah ekuilibria jamak sangat menarik
perhatian, karena dapat membuat kebijakan
pemerintah sangat ampuh dalam mengatasi
permasalahan pembangunan ekonomi
77Kebijakan Intervensi MendalamKegagalan
Pemerintah (1)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Di lain pihak, intervensi mendalam menyebabkan
potensi biaya dari peran publik juga menjadi jauh
lebih besar - Konsekuensi pilihan kebijakan menjadi lebih
berat, karena kebijakan buruk yang dibuat pada
masa kini dapat menjerumuskan perekonomian ke
dalam ekuilibrium yang buruk selama beberapa
tahun ke depan - Kebijakan yang buruk bahkan dapat menggerakkan
perekonomian ke dalam ekuilibrium yang lebih
buruk daripada semula
78Kebijakan Intervensi MendalamKegagalan
Pemerintah (2)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Hal buruk dari intervensi mendalam bisa terjadi
misalnya karena - Pemerintah mungkin merupakan bagian terbesar dari
masalah dan memainkan peran kunci dalam
melestarikan ekuilibrium yang buruk, misalnya
sebuah rezim yang sangat korup - Sejumlah pejabat pemerintah dan politisi mungkin
mendapatkan keuntungan pribadi dari kebijakan
terkait
79Kebijakan Intervensi MendalamKegagalan
Pemerintah (3)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Adalah sangat naif dan bahkan berbahaya jika
berharap pemerintah akan menjadi sumber reformasi
yang dapat menggerakkan perekonomian menuju
ekuilibrium yang lebih baik di negara-negara di
mana pemerintahnya justru merupakan bagian dari
kaitan kompleks ekuilibrium yang buruk
80Kebijakan Intervensi MendalamKegagalan
Pemerintah (4)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Bahkan bila pemerintahnya tidak korup, dampak
potensial dari kebijakan pemerintahyang
sebenarnya bermaksud baik namun mengandung banyak
kelemahandapat sangat besar - Ini terjadi ketika kebijakan tersebut mendorong
perekonomian menuju ekuilibrium yang secara
fundamental berbeda, yang akan sulit untuk dibalik
81Kebijakan Intervensi MendalamKegagalan
Pemerintah (5)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Dalam banyak kasus, inilah problema "pentingnya
sejarah" dalam perekonomian yang sedang
berkembangyaitu ketika kondisi-kondisi masa lalu
menentukan apa yang mungkin terjadi hari ini
82Kebijakan Intervensi MendalamSektor Publik dan
Swasta
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Kegagalan pemerintah maupun kegagalan pasar
adalah hal yang nyata, namun kontribusi sektor
publik dan swasta terhadap pembangunan juga
merupakan hal yang vital - Oleh karena itu, kita harus bekerja membangun
institusi yang mendorong para pelaku di dalam
sektor publik dan swasta untuk bekerja bersama
(langsung maupun tidak langsung) sedemikian rupa
sehingga dapat menciptakan kondisi yang
dibutuhkan untuk mematahkan jebakan kemiskinan
83Kebijakan Intervensi MendalamKomunitas
Internasional
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Dalam mematahkan jebakan kemiskinan, komunitas
internasional juga mempunyai peran penting, yaitu
memberikan gagasan, model, serta berfungsi
sebagai katalis perubahan, dan juga menyediakan
dana yang dibutuhkan
84Model-model Baru PembangunanKontribusi (1)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Kontribusi model-model baru pembangunan mencakup
pemahaman yang lebih baik terhadap berbagai
penyebab dan efek jebakan kemiskinan - Pemahaman itu diperoleh dengan cara
- Memberi penekanan yang lebih rinci terhadap peran
jenis-jenis komplementaritas strategis yang
berbeda - Menjelaskan peran ekspektasi
- Menyoroti cakupan potensial intervensi mendalam
- Memperbaiki pemahaman kita tentang potensi peran
pemerintah dan kendala terhadap efektivitas peran
tersebut
85Model-model Baru PembangunanKontribusi (2)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Pendekatan baru dengan lebih jernih menunjukkan
potensi kontribusi yang sesungguhnya dari - Bantuan pembangunan dari luar yang melampaui
penyediaan modal - Pemodelan cara-cara baru untuk mengerjakan sesuatu
86Model-model Baru PembangunanKeterbatasan
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Keterbatasan utama model baru hingga sekarang
mungkin adalah bahwa analisis model tersebut
memang mendalam, namun implikasinya pada
kebijakan praktis masih belum diketahui - Namun, mungkin memang masih terlalu awal untuk
mengharapkan rekomendasi kebijakan yang terinci
dari pendekatan-pendekatan ini
87Pemahaman Jebakan Pembangunan(1)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Seiring dengan semakin meluasnya pemerintahan
yang demokratis di seluruh dunia, pemahaman baru
terhadap jebakan pembangunan dapat memberikan
panduan bagi rancangan kebijakan yang lebih
efektif daripada beberapa tahun yang lalu
88Pemahaman Jebakan Pembangunan(2)
Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan
Keterbelakangan
- Dengan cerdas, Karla Hoff dan Joseph Stiglitz
menyimpulkan - "Dalam kondisi demokratis pun, pemerintah bisa
gagal, demikian pula pasar. Namun perkembangan
positif yang terjadi pada tahun-tahun terakhir
ini adalah untuk mencoba intervensi yang lebih
terbatas demi memanfaatkan imbasan antarlembaga,
dan untuk mencoba merancang tahapan-tahapan
reformasi kebijakan yang akan mempermudah
tercapainya ekuilibria yang baik.
89BAGIAN 2 Masalah Kebijakan Domestik
PEMBANGUNAN EKONOMI Todaro Smith EDISI
KESEMBILAN JILID 1
- Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
- Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Penyebab, Konsekuensi, dan Kontroversi - Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota Teori dan
Kebijakan - Modal Manusia Pendidikan dan Kesehatan dalam
Pembangunan Ekonomi - Transformasi Pertanian dan Pembangunan Daerah
Pedesaan - Lingkungan dan Pembangunan
90 BAB 5
BAGIAN 2 Masalah Kebijakan Domestik
- Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
91Kemiskinan dan Ketimpangan
Bab 5 Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
- Pendekatan kebijakan atas masalah kemiskinan
terkait dengan ketimpangan distribusi pendapatan
di negara-negara berkembang - Maka, kita memerlukan satu "paket" kebijakan yang
komponen-komponennya bersifat saling melengkapi
dan saling menunjang, yang meliputi empat unsur
fundamental
92Kemiskinan dan KetimpanganEmpat Unsur
Fundamental (1)
Bab 5 Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
- Satu atau serangkaian kebijakan yang dirancang
guna mengoreksi berbagai distorsi harga-harga
relatif dari masing-masing faktor produksi - Tujuannya untuk menjamin pembentukan harga-harga
pasar,yang selanjutnya akan mampu memberikan
sinyal-sinyal dan insentif yang tepat (sesuai
dengan kepentingan sosial), bagi para produsen
maupun pemasok sumber-sumber daya
93Kemiskinan dan KetimpanganEmpat Unsur
Fundamental (2)
Bab 5 Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
- Satu atau serangkaian kebijakan yang khusus
dibuat untuk memodifikasi ukuran distribusi
pendapatan - Pada kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi,
melalui pajak progresif atas pendapatan dan
kekayaan mereka - Pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah,
melalui - tunjangan langsung
- upaya-upaya penyediaan berbagai macam barang
konsumsi - peningkatan jasa-jasa pelayanan yang dibiayai
oleh pemerintah, misalnya program ketenagakerjaan
94Kemiskinan dan KetimpanganEmpat Unsur
Fundamental (3)
Bab 5 Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
- Seperangkat target kebijakan yang secara langsung
memperbaiki kaum miskin dan komunitasnya, melalui
skema jaring pengaman yang menawarkan program
pengembangan kapabilitas serta modal manusia dan
sosial dari kaum miskin, antara lain - Keuangan mikro
- Kesehatan
- Pendidikan
- Pembangunan pertanian
- Keberlangsungan lingkungan
- Program pengembangan dan pemberdayaan
95 BAB 6
BAGIAN 2 Masalah Kebijakan Domestik
- Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Penyebab, Konsekuensi, dan Kontroversi
96Penurunan Angka Kelahiran
Bab 6 Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan
Ekonomi
- Dalam dekade terakhir, angka kelahiran di
negara-negara miskin, seperti Bangladesh dan
sebagian besar negara-negara di Afrika
sub-Sahara, mengalami penurunan yang signifikan - Penurunan ini adalah hasil dari konstribusi yang
tidak kecil dari semakin meluasnya ketersediaan
program keluarga berencana - Para ahli kependudukan kini sibuk menurunkan,
sampai mencapai angka yang tidak berlebihan,
estimasi mereka seputar total populasi dunia
pada dekade-dekade selanjutnya
97Penurunan Angka KelahiranTerkait dengan
Kemiskinan
Bab 6 Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan
Ekonomi
- Tentunya penurunan ini tidak terlepas dari upaya
sinergis yang dilakukan oleh negara-negara maju
dalam menyediakan bantuan pembangunan yang
diperluas, terutama upaya-upaya yang difokuskan
pada kebutuhan dan kesempatan untuk mengurangi
kemiskinan secara besar-besaran, karena
kemiskinan masih menjadi penyebab terbesar dari
angka kelahiran yang tinggi
98Penurunan Angka KelahiranMenyiapkan Pembangunan
Selanjutnya
Bab 6 Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan
Ekonomi
- Perubahan ini membantu menyiapkan fase
selanjutnya bagi kemungkinan suksesnya usaha
pembangunan pada tahun-tahun selanjutnya
99 BAB 7
BAGIAN 2 Masalah Kebijakan Domestik
- Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota Teori dan
Kebijakan
100Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota
Bab 7 Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota Teori
dan Kebijakan
- Urbanisasi dan migrasi desa-kota masih akan terus
berlangsung dan tidak dapat dihindari,
berdasarkan - tren jangka panjang
- perbandingan dengan negara maju
- rangsangan individu yang masih kuat
101Urbanisasi dan Migrasi Desa-KotaPedesaan dan
Daerah Alternatif
Bab 7 Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota Teori
dan Kebijakan
- Bias perkotaan memicu migrasi, namun investasi
yang berfokus di bidang pertanian cukup
meningkatkan produktivitas di daerah pedesaan
sehingga memerlukan tenaga kerja yang lebih
sedikit - Kebanyakan daerah alternatif yang menjadi
perluasan kesempatan kerja cenderung
terkonsentrasi di daerah perkotaan akibat efek
aglomerasi
102Urbanisasi dan Migrasi Desa-KotaPendidikan dan
Keterampilan
Bab 7 Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota Teori
dan Kebijakan
- Lagipula, seiring dengan peningkatan pendidikan
di daerah pedesaan, para pekerja memperoleh
keterampilan yang diperlukan sehingga keinginan
semakin menggebu untuk mencari pekerjaan di kota - Namun, migrasi desa-kota sering kali masih
menjadi masalah pelik dari sudut pandang sosial,
khususnya di kota-kota raksasa
103Urbanisasi dan Migrasi Desa-KotaKebijakan
Bab 7 Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota Teori
dan Kebijakan
- Kebijakan mampu mengatasi masalah-masalah
lonjakan migrasi dan masalah keterbatasan
kesempatan kerja yang sedemikian serius di banyak
negara berkembang - Konsensus dari pendapat-pendapat sebagian besar
ekonom mengenai bentuk strategi yang tepat untuk
menanggulangi persoalan migrasi dan kesempatan
kerja secara menyeluruh, setidaknya mengandung
tujuh elemen utama
104Kebijakan (1-5)
Bab 7 Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota Teori
dan Kebijakan
- Penciptaan keseimbangan ekonomi yang memadai
antara desa dan kota - Perluasan industri kecil padat karya
- Penghapusan distorsi harga dari faktor produksi
- Pemilihan teknologi padat karya yang tepat
- Pengubahan keterkaitan langsung antara pendidikan
dan kesempatan kerja
105Kebijakan (6-7)
Bab 7 Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota Teori
dan Kebijakan
- Pengurangan laju pertumbuhan penduduk
- Desentralisasi kewenangan dari kota dan daerah
sekitarnya
106 BAB 8
BAGIAN 2 Masalah Kebijakan Domestik
- Modal Manusia Pendidikan dan Kesehatan dalam
Pembangunan Ekonomi
107Kesehatan dan Pendidikan
Bab 8 Modal Manusia
- Dalam beberapa tahun mendatang, akan terdapat
bukti yang jelas bahwa kesehatan dan pendidikan
merupakan investasi gabungan yang dapat
menawarkan lingkup pendekatan kebijakan yang
lebih terpadu - Hal itu dapat menjadi salah satu investasi yang
paling efektif yang dapat kita lakukan dalam
kualitas pendidikan untuk meningkatkan kesehatan
anak-anak
108Pengentasan Kemiskinan
Bab 8 Modal Manusia
- Demikian juga, salah satu investasi paling
efektif yang dapat kita lakukan dalam bidang
kesehatan untuk meningkatkan mutu pendidikan - Dalam kenyataannya, program pengentasan
kemiskinan yang terkenal di banyak negara
berkembang sekarang secara eksplisit
mengintegrasikan insentif untuk pengembangan
modal manusia berupa kesehatan dan pendidikan di
antara keluarga-keluarga berpendapatan rendah
109 BAB 9
BAGIAN 2 Masalah Kebijakan Domestik
- Transformasi Pertanian dan Pembangunan Daerah
Pedesaan
110Pembangunan Pedesaan
Bab 9 Transformasi Pertanian dan Pembangunan
Daerah Pedesaan
- Tujuan utama pembangunan pertanian dan daerah
pedesaan di negara-negara berkembang adalah untuk
memperbaiki taraf hidup masyarakat di pedesaan
melalui peningkatan pendapatan, total produksi
(output), dan produktivitas petani kecil
111Pembangunan PedesaanPeran Pemerintah
Bab 9 Transformasi Pertanian dan Pembangunan
Daerah Pedesaan
- Pertama-tama pemerintahan negara-negara
berkembang tersebut harus mengidentifikasi
surnber-sumber pokok kemajuan pertanian dan
kondisi-kondisi dasar yang sekiranya akan
mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan utama
itu - Semua unsur-unsur penting tersebut jelas
berkaitan satu sama lain sehingga membentuk suatu
jalinan hubungan yang amat kompleks
112 BAB 10
BAGIAN 2 Masalah Kebijakan Domestik
- Lingkungan dan Pembangunan
113Pilihan Kebijaksanaan (1)
Bab 10 Lingkungan dan Pembangunan
- Ada sejumlah pilihan kebijakan yang tersedia bagi
pemerintahan di negara-negara berkembang
114Pilihan Kebijaksanaan (2)
Bab 10 Lingkungan dan Pembangunan
- Dari sekian banyak pilihan itu ada enam di
antaranya yang paling menonjol, yakni - penentuan harga sumber daya secara memadai
- partisipasi masyarakat
- pengaturan hak kepemilikan atas setiap sumber
daya secara lebih jelas - peningkatan alternatif-alternatif ekonomi bagi
kalangan penduduk miskin - peningkatan status ekonomi kaum wanita serta (6)
pengendalian emisi industri
115(No Transcript)